Kelompok : 4 Nama Anggota :
- Fatma Liana Rahma P - Mila Sari Tanjung - Putri Anggraini Purba - Tiara Laura Ginting Mata Kuliah : Filosofi Pendidikan
Tugas : Topik 4 – Ruang Kolaborasi
Ruang Kolaborasi memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi nilai- nilai Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21 dalam kelompok kecil. Mahasiswa membuat sebuah rumusan tentang Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang berpihak pada peserta didik dalam Pendidikan Abad ke-21 dari perspektif kodrat alam dan kodrat zaman. Rumusan ini dapat mengacu pada pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang menekan pendidikan sejatinya dikembangkan sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman.
Beberapa pertanyaan pemantik dibawah dapat memberikan panduan dalam membuat rumusan:
Tugas 4.2 Rumusan Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia
1. Apa apa relevansi Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada peserta didik dalam Pendidikan Abad ke-21?
2. Bagaimana mewujudkan Profil Pelajar Pancasila pada pendidikan yang berpihak pada peserta didik dalam pendidikan abad ke-21?
Jawaban :
Rumusan Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia:
Bentuk relevansi sesuai dengan pernyataan Ki Hadjar Dewantara, bahwa: “Didiklah anak sesuai dengan zamannya”. Hal ini sangat relevan dengan bentuk kurikulum pendidikan abad ke- 21 menekankan pada pembangunan kompetensi 4C pada peserta didik yaitu:
Berpikir kreatif (creative thinking),
Berpikir kritis dan pemecahan masalah (critical thinking and problem solving),
Berkomunikasi (communication), dan
Berkolaborasi (collaboration)
Namun, kemajuan IPTEK dan hadirnya era revolusi industri 4.0 membuat arus informasi dan globalisasi makin tidak terbendung. Ketika generasi muda tidak cukup mampu untuk beradaptasi dan memiliki karakter yang kuat tentu akan mudah terbawa arus negatif dari hadirnya era disrupsi
ini. Sehingga, penting adanya penguatan karakter dari akar rumput mengenai nilai-nilai yang mencerminkan adab dan kultur bangsa Indonesia yaitu seperti tercermin dalam Pancasila.
Saat ini, pendidikan berpihak pada ekosistem kelas yakni pembelajaran lebih menciptakan lingkungan belajar yang berpihak kepada peserta didik, yaitu:
Guru membuat kelas menjadi lebih banyak interaksi
Guru memberikan perhatian yang sama ke semua peserta didik
Guru memanfaatkan teknologi dalam pembelajarannya
Guru memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran
Guru memberikan suppost pada peserta didik
Guru menggunakan media pembelajaran dan praktek kelas
Dalam konteks Pendidikan Abad ke-21, Pancasila memiliki relevansi yang sangat penting. Nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, keadilan, dan persatuan, menjadi landasan untuk membentuk karakter peserta didik.
Profil Pelajar Pancasila (PPP) tidak hanya menjadi gambaran peserta didik ideal tetapi juga menjadi panduan untuk mewujudkan pendidikan yang berpihak pada peserta didik.
Pendidikan yang menginternalisasi nilai-nilai Pancasila membantu menciptakan generasi yang memiliki identitas kuat dan mampu menghadapi dinamika abad ke-21.
Relevansi Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia: Pancasila bukan hanya sebagai dasar negara, tetapi juga sebagai entitas dan identitas yang mencerminkan karakter dan nilai-nilai Bangsa Indonesia. Dalam konteks Pendidikan Abad ke-21, Pancasila memiliki relevansi yang sangat penting. Nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, keadilan, dan persatuan, menjadi landasan untuk membentuk karakter peserta didik. Profil Pelajar Pancasila (PPP) tidak hanya menjadi gambaran peserta didik ideal tetapi juga menjadi panduan untuk mewujudkan pendidikan yang berpihak pada peserta didik. Pendidikan yang menginternalisasi nilai-nilai Pancasila membantu menciptakan generasi yang memiliki identitas kuat dan mampu menghadapi dinamika abad ke-21.
Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan Abad ke-21:
Mengawali dan mengakhiri proses pembelajaran dengan berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas/perwakilan dari salah satu peserta didik lainnya
Mengadakan kelas inspiratif yang diisi dengan kegiatan-kegiatan yang bisa menstimulus proses pembelajaran yang melibatkan keterampilan berpikir yang dikemas dalam bentuk video
Sharing seputar nasihat dan cerita motivasi yang bisa membangkitkan semangat para peserta didik
Menampakkan kebiasaan positif seperti gotong royong, menjaga kebersihan, disiplin waktu saat masuk ke kelas dan lain sebagainya
Pembelajaran yang dapat memicu kreativitas dan budaya kemandirian seperti dengan kegiatan membatik, study tour ke museum, tugas tentang studi kasus mengenai fenomena sosial
Guru perlu menjadi fasilitator yang membimbing peserta didik untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan harus berfokus pada pengembangan karakter, kreativitas, dan pemecahan masalah, sesuai dengan tuntutan zaman.
Keterlibatan aktif orang tua, komunitas, dan pemangku kepentingan lainnya perlu ditingkatkan untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang mendukung Profil Pelajar Pancasila.
Rumusan ini memandu kita dalam menggabungkan nilai-nilai Pancasila dan pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam mengembangkan pendidikan yang sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman, menciptakan generasi yang memiliki identitas kuat dan mampu berkontribusi positif pada masyarakat.