Nama : Destia Ramadanti Putri
NIM : 23235200013
Prodi : PGSD (Kelas A1)
Mata Kuliah : Filosofi Pendidikan Indonesia
1. Mahasiswa mengobservasi secara kritis tanda dan symbol yang ada di ekosistem sekolah dan proses pembelajaran tentang penghargaan dan penghayatan terhadap kebhinekatunggalikaan;
Saya melaksanakan PPL di SD Negeri Pranan 01. Saya menemukan tanda dan symbol yang ada di ekosistem sekolah dan proses pembelajaran memiliki peran penting dalam membentuk kesadaran dan penghargaan terhadap kebhinekatunggalikaan, atau keberagaman, dalam Masyarakat Indonesia. Berikut ini adalah beberapa tanda dan symbol nasional Indonesia yang digunakan sebagai penghargaan dan penghayatan terhadap kebhinekatunggalikaan:
a. Bendera merah putih, merupakan symbol nasional Indonesia yang mewakili persatuan dan keberagaman bangsa. Penggunaan bender aini dalam kegiatan upacara bendera dan acara-acara sekolah dapat menjadi pengingat akan pentingnya persatuan dalam keberagaman.
b.
Profil Pelajar Pancasila merupakan upaya pengembangan potensi dan karakter peserta didik yang sesuai dengan nilai Indonesia. Terdiri dari 6 elemen, yaitu berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan berpengetahuan dan berwirausaha.Pendidikan yang berpihak pada peserta didik adalah pendidikan yang menuntun tumbuhnya potensi, minat, bakat, dan sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman anak.
Pendidikan ini mengakui kebutuhan, minat, dan bakat yang berbeda setiap peserta didik dan menerapkan metode belajar yang menggali motivasi untuk menjadikan pembelajar sepanjang hayat. Pendidikan yang berpihak pada peserta didik juga mengakibatkan guru bertugas sebagai fasilitator yang memberikan motivasi kepada peserta didik, serta guru dan orangtua harus menuntun anak dengan penuh kasih sayang dan peduli terhadap anak.
Penerapan perwujudan profil pelajar Pancasila pada pendidikan yang berpihak pada peserta didik dilakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam proses pembelajaran, seperti melalui proyek penguatan profil pelajar Pancasila, yang menjadi upaya pengembangan potensi dan karakter peserta didik yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan yang berpihak pada peserta didik dalam pendidikan abad ke-21 dilakukan dengan cara yang fleksibel, fokus pembelajaran pada materi yang esensial, dan mengembangkan karakter peserta didik sesuai dengan nilai Indonesia. Pendidikan ini juga menerapkan kurikulum merdeka, yang dirancang sepenuhnya sebagai modal di dunia pendidikan untuk mengembangkan potensi yang berbeda pada tiap peserta didik.
2. Bagaimana mewujudkan Profil Pelajar Pancasila pada pendidikan yang berpihak pada peserta didik dalam pendidikan abad ke-21?
Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila pada pendidikan yang berpihak pada peserta didik dalam pendidikan abad ke-21 dapat dilakukan melalui berbagai langkah. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:
a. Memahami Profil Pelajar Pancasila: Guru dan pengelola pendidikan perlu memahami dan memahami profil pelajar Pancasila sebagai dasar pendidikan yang berpihak pada peserta didik.
b. Menerapkan Pendidikan Berpihak Pada Peserta Didik: Pendidikan yang berpihak pada peserta didik mengakui kebutuhan, minat, dan bakat yang berbeda setiap peserta didik. Guru mengakibatkan guru bertugas sebagai fasilitator yang memberikan motivasi kepada peserta didik, serta guru dan orangtua harus menuntun anak dengan penuh kasih sayang dan peduli terhadap anak.
c. Implementasi Profil Pelajar Pancasila: Implementasi profil pelajar Pancasila dalam pendidikan yang berpihak pada peserta didik mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam proses pembelajaran. Misalnya, melalui proyek penguatan profil pelajar Pancasila, yang menjadi upaya pengembangan potensi yang berbeda pada tiap peserta didik.
d. Mengintegrasikan Profil Pelajar Pancasila dengan Kurikulum Merdeka: Kurikulum merdeka yang berpusat pada nilai dan karakter, tidak lagi hanya berfokus pada penguasaan materi mata pelajaran. Implementasi peningkatan kecakapan hidup abad 21 erat kaitannya dengan implementasi dalam profil pelajar Pancasila.
e. Memperkuat Karakter Peserta Didik: Pendidikan yang berpihak pada peserta didik mengembangkan karakter peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Terdapat enam dimensi dalam profil pelajar Pancasila, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis.
f. Mengembangkan Kemampuan Abad 21: Pendidikan yang berpihak pada peserta didik mengembangkan kemampuan abad 21 atau 4C, yaitu critical thinking, creativity, collaboration, dan communication.
g. Mengintegrasikan Pancasila dengan Pendidikan Global: Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki nilai khas keIndonesiaan yaitu nilai religiusitas, kebhinekaan, gotong royong, dan keadilan. Pendidikan yang berpihak pada peserta didik mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dengan pendidikan global.
h. Mengintegrasikan Pancasila dengan Pendidikan Teknologi: Era Society 5.0 yang menimbulkan berbagai dampak tentunya memerlukan upaya penanaman profil pelajar
Pancasila pada peserta didik. Pendidikan yang berpihak pada peserta didik mengintegrasikan profil pelajar Pancasila dengan pendidikan teknologi2.
i. Mengintegrasikan Pancasila dengan Pendidikan Kewarganegaraan: Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki fungsi utama sebagai dasar negara. Pendidikan yang berpihak pada peserta didik mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dengan pendidikan kewarganegaraan.
j. Mengintegrasikan Pancasila dengan Pendidikan Moral: Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki fungsi utama sebagai dasar negara. Pendidikan yang berpihak pada peserta didik mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dengan pendidikan moral