PRAKTIKUM MIKROTEKNIK
No./Judul : 01/Kalibrasi Mikrometer Tanggal : 27 Februari 2023
Disusun Oleh:
Kelompok 2/A
Nama NIM
Enggra Ariesta Mudzakir 2107026037
Maharani 2107026003
Rizky Rahman 2107026051
Stefiana Mahrifatul Hindun 2107026045
LABORATORIUM ANATOMI HEWAN DAN MIKROTEKNIK PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA 2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...ii
DAFTAR TABEL...iv
DAFTAR GAMBAR...v
DAFTAR LAMPIRAN...vi
BAB 1PENDAHULUAN...1
1.1 Latar Belakang...1
1.2 Tujuan Praktikum...2
BAB 2TINJAUAN PUSTAKA...3
2.1 Pengertian Kalibrasi...3
2.2 Pengertian Pengukuran...3
2.3 Kalibrasi Mikrometer...4
2.4 Mikrometer Okuler...4
2.5 Mikrometer Objektif...5
BAB 3METODE PERCOBAAN...6
3.1 Waktu dan Tempat...6
3.2 Alat dan Bahan...6
3.2.1 Alat...6
3.2.2 Bahan...6
3.3 Cara Kerja...6
3.3.1 Mikrometer Okuler...6
3.3.2 Mikrometer Objektif...6
3.3.3 Mikrometer Binokuler...6
3.3.3.1 Kalibrasi...6
3.3.3.2 Pengukuran Sel...7
BAB 4HASIL DAN PEMBAHASAN...8
4.1 Hasil Pengamatan...8
4.2 Pembahasan...12
BAB 5PENUTUP...14
ii
5.2 Saran...15 DAFTAR PUSTAKA...16 LAMPIRAN...17
iii
DAFTAR TABEL
4.1 Hasil Pengamatan...8
iv
Gambar 4.1 Kalibrasi Mikrometer Okuler...8
Gambar 4.2 Bp 1 (d1) Preparat Glomerolus...8
Gambar 4.3 Bp 2 (d2) Preparat Glomerolus...9
Gambar 4.4 Bp 3 (d3) Preparat Glomerolus...9
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.1 Laporan Sementara...17
Lampiran 1.2 Alat dan Bahan...19
Lampiran 1.3 Cara Kerja...19
Lampiran 1.4 Hasil Pengamatan...20
vi
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada kehidupan sehari-hari, kita tidak akan pernah lepas dari pengukuran dengan alat ukur. Beragam jenis alat ukur dengan fungsinya masing-masing yang menghasilkan suatu pembacaan nilai tertentu sebagai hasil dari proses pengukuran.
Dalam dunia sains, khusunya pada bidang penelitian di laboratorium, alat laboratorium dikalibrasi dari alat ukur dengan skala laboratorium seperti pipet volume. Pipet volume menjadi salah satu alat ukur yang berfungsi dalam mengukur jumlah cairan yang akan diambil untuk proses percobaan. Terdapat skala pada pipet volume yang digunakan untuk jumlah cairan yang diinginkan. Oleh karena itu, sebelum menggunakan alat ini diperlukan proses kalibrasi.
Mikrometer merupakan suatu keping kaca kecil dengan garis-garis yang jaraknya sama dan dapat ditempatkan dalam lensa okuler mikroskop. Mikrometer berfungsi sebagai pengukur objek yang sifatnya mikroskopis dan hanya bisa dilihat dengan alat bantu mikroskop. Terdapat dua jenis mikrometer, yaitu mikrometer objektif dan mikrometer okuler. Mikrometer objektif adalah bagian berbentuk slide yang ditempatkan pada meja preparat mikroskop dan terbuat dari bahan kaca dan memiliki skala tertentu yang sudah diketahui secara pasti. Skala mikrometer objektif dibagi menjadi 10 skala besaar yang berukuran 0,1 mm pada setiap skalanya, dan dibagi menjadi skala kecil berukuran 0,01 mm. Sedangkan mikrometer okuler adalah mikrometer yang dipasang pada lensa okuler mikroskop yang terbuat dari keping kaca kecil yang diletakkan dalam lensa ikuler mikroskop dan pada beberapa mikroskop ada yang dijadikan satu dengan lensanya. Pada keping tersebut terdapat garis-garis yang berukuran sama. Jarak yang terdapat antara keping kaca dan lensa okuler pada mikroskop berbeda satu sama lain.
1
2
Oleh karena itu, tujuan dilakukannya praktikum mikroteknik dengan materi kalibrasi mikrometer yaitu untuk mengetahui perbedaan antara mikrometer okuler dan mikrometer objektif, untuk mengetahui metode pengukuran kalibrasi mikrometer okuler dengan menggunakan mikrometer objektif, untuk mengetahui metode pengukuran bidang pandang dan luas bidang pandang, untuk mengetahui hasil kalibrasi pada 3 bidang pandang yang diambil 3 sel glomerulus dan dihitung masing- masing diameter selnya dan untuk mengetahui faktor kesalahan yang mungkin saja terjadi pada saat melakukan kalibrasi mikrometer.
1.2 Tujuan Praktikum
 Untuk mengetahui perbedaan antara mikrometer okuler dan mikrometer objektif.
 Untuk mengetahui cara kerja pengukuran kalibrasi mikrometer okuler dengan menggunakan mikrometer objektif.
 Untuk mengetahui metode pengukuran bidang pandang dan luas bidang pandang.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kalibrasi
Kalibrasi adalah serangkaian kegiatan untuk menetapkan hubungan antara suatu nilai besaran yang ditunjukan oleh peralatan ukur atau sistem pengukuran, atau nilai y ang dipresentasikan oleh bahan ukur atau bahan acuan dengan nilai terkait yang direal isasikan oleh standar (Vocabulary of Basic and General Teams in Metrology-VIM 19 93). Kalibrasi menentukan perbedaan (deviasi) antara pembacaan alat ukur atau baha n ukur (yang digunakan sebagai standar) dengan (taksiran) nilai benar. Hasil kalibrasi dapat berupa penetapan koreksi yang berkaitan dengan penunjukan alat ukur. Kalibra si dapat juga menetapkan sifat metrologis lainnya, termasuk efek besaran berpengaru h. Hasil kalibrasi direkam dalam dokumen yang biasa disebut sertifikat kalibrasi (Irawan, 2019).
Laboratorium kalibrasi harus menrapkan ketertelusuran dari standar pengukuran dan peralatan ukuran ke SI melalui suatu rantai yang tidak terputus dari kalibrasi atau uji banding yang mendukung ke standar primer yang relewan dari suatu pengukuran SI. Standar pengukuran nasional dapat berupa standar primer yang merupakan realisasi primer dari suatu SI atau representasi yang disepakati dari satuan Si berdasarkan konstanta fisik fundamental atau dapay berupa stanar sekunder yang merupakan standar yang dikalibrasi oleh institusi metrologi nasional lain (Hadi, 2017).
2.2 Pengertian Pengukuran
Pengukuran adalah suatu prosedur pemberian angka terhadap atribut atau variab el suatu kontinum. Dengan kata lain pengukuran dapat diartikan sebagai kegiatan unt uk mengukur sesuatu. Pada hakekatnya, kegiatan ini adalah membandingkan sesuatu dengan atau atas dasar ukuran tertentu. Karekteristik dari pengukuran, yaitu perbandi ngan antara atribut yang di ukur dengan alat ukurnya, maksudnya apa yang di ukur ad
4
alah atribut atau dimensi dari sesuatu, bukan sesuatu itu sendiri, hasilnya dinyatakan s ecara kuantitatif artinya, hasil pengukuran berwujud angka dan hasilnya bersifat deskr iptif, maksudnya hanya sebatas memberikan angka yang tidak diinterpretasikan lebih jauh (Antika et al., 2013).
2.3 Kalibrasi Mikrometer
Kalibrasi mikrometer adalah proses untuk memastikan bahwa hasil pengukuran yang diberikan oleh sebuah mikrometer akurat dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Hal ini dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran mikrometer dengan nilai referensi atau standar yang telah dikalibrasi dengan akurasi yang tinggi.
Beberapa contoh sstandar yang biasa digunakan dalam kalibrasi mikrometer yaitu blok kalibrasi, jangka soronf kalibrasi, blok pengukuran, mikrometer kalibrasi, alat pengukuran ketinggian dan alat ukur optik (Mohanty dan Panda, 2017).
Proses kerja mikrometer mikroskop yaitu dengan memasang mikrometer okuler di atas lensa okuler mikroskop. Kemudian dilanjutkan dengan memasang mikrometer objektif di bawah lensa objektif yakni di meja benda mikroskop. Langkah berikutnya mencari bayangan skala mikrometer objektif dan mikrometer okuler yang paling jelas Kalibrasi dilakukan dengan mensejajarkan kedua bayangan skala, yakni skala mikro meter okuler dan skala mikrometer objektif dengan memutar bagian atas lensa okuler (Rahayu et al., 2015).
2.4 Mikrometer Okuler
Terdapat dua jenis mikrometer, yaitu mikrometer objektif dan mikrometer okuler. Mikrometer okuler adalah suatu keping kaca kecil dengan garis-garis kecil sekali yang jaraknya sama dan dapat ditempatkan dalam lensa okluler mikroskop.
Pada beberapa mikroskop keping tersebut sudah dibuat bersatu dengan lensa okuler.
Pada tipe lain, keping kaca tersebut dapat dikeluarkan dari susunan lensa okuler sehingga dapat dipakai pada lensa dari mikroskop tipe yang lain. Ada kemungkinan
jarak antara keing kaca dan lensa okuler dari satu mikroskop tidak sama dengan mikroskop tipe lain sehingga setiap penggunaan kwping mikrometer okuler untuk tipe yang lain harus ditera kembali (Haryanti, 2018).
2.5 Mikrometer Objektif
Mikrometer objektif adalah suatu kaca yang di dalamnya terdapat skala dengan ukuran tertentu. Biasanya terbagi menjadi sepuluhg skala besar yang msing-masing skala berukuran 0.1 mm. Pada setiap skala besar dibagi lagi menjadi sepuluh skala yang lebih kecil dengan masing-msing 0,001 mm (Haryanti, 2018)
Ilmuwan menggunakan mikroskop untuk mempelajari benda (spesimen) yang ukurannya sangat kecil. Ukuran organisme mikroskopis dapat diukur dengan metode pengukuran panjang benda melalui mikroskop menggunakan alat seperti mikrometer okuler dan mikrometer objektif. Mikrometer objektif dikalibrasi dengan mikromter okuler terlebih dahulu. Pada mikrometer okuler usahakan skalanya mengahadap ke arah pengamat sehingga angka-angkanya dapat dibaca dengan jelas. Pada mikrometer objektiif skalanya berukuran 0,1 mm. Letakkan mikrometer objek pada meja mikroskop seperti saat meletakkan preparat (Rahayu et al., 2015).
6
BAB 3
METODE PERCOBAAN
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Mikroteknik tentang “Kalibrasi Mikrometer” dilaksanakan pada hari S elasa, 27 Maret 2022 pada pukul 09.30-12.00 WITA, bertempat di Laboratorium Ana tomi Hewan dan Mikroteknik, Gedung Prof. Sudrajat, Lantai 3, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timu r.
3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini, yaitu mikrometer okuler, mikrometer objektif dan mikroskop binokuler.
3.2.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini, yaitu preparat histologi.
3.3 Cara Kerja
3.3.1 Mikrometer Okuler
Mikromoter okuler diletakkan pada preparat lensa okuler dan dicari bayanga n skalanya pada operbesaran 4x10,10x10 dan 40x10. Kemudian digambar hasil pen gamatan yang di dapatkan.
3.3.2 Mikrometer Objektif
Mikromoter objektif diletakkan pada preparat lensa objektif dan dicari bayan gan skalanya pada operbesaran 4x10,10x10 dan 40x10. Kemudian digambar hasil p engamatan yang di dapatkan.
3.3.3 Mikrometer Binokuler 3.3.3.1 Kalibrasi
Mikrometer okuler diletakkan kembali pada perangkat lensa okuler denga n perbesaran 40x10. Skala pada ujung kiri dari kedua mikrometer diusahakan salin g sejajar, lalu dicari skala terdekat lainnya, dimana skala pada kedua mikrometer b
erhimpitan untuk pertama kalinya. Banyaknya anak skala pada mikrometer objekti f yang terdapat diantara 2 skala mikrometer okuler dihitung dengan menggunakan rumus kalibrasi mikrometer okuler.
Kalibrasimikrometer okuler=jumlah skala objektif
jumlah skala okuler x0,01mm
Lalu digaris skala mikrometer objektif ditempatkan tepat di bidang pandang. Dihit ung jumlah skala mikrometer objektif yang menempati diameter bidang pandang d an kalikan dengan 0,01 mm untuk memperoleh panjang diamter bidang pandang.
Dihitung juga luas bidang pandang (LBP) dengan rumus 1
4µ x d2. 3.3.3.2 Pengukuran Sel
Mikrometer okuler dikalibrasi terlebih dahulu dengan mikrometer objekti f. Preparat awetan diletakkan dibawah lensa objektif dan pada lensa okuler disisipl an mikrometer okuler. Pada perbesaran yang telah dipilih, diletakkan 3 bidang pan dang secara acak. Diukur diameter setiap bidang pandang yang dipilih. Dikalikan hasilnya dengan hasil hasil kalibrasi mikrometer okuler. Dari ketiga pengukuran di ambil nilai rata-rata sehingga dengan demikian untuk setiap bidang pandang memp unyai nilai rata-rata. Diameter pada setiap bidang pandang dianyatakan dalam d1, d2, dan d3.
Dihitung standar deviasi dengan rumus,
SD=
√
Σ(
d12)
−(
Σ dN1)
2N−1 Dihitung galat dengan rumus, ∆ r=SD
√
NKisaran diameter preparat ditentukan dengan rata-rata diameter preparat ± galat
¿r ± ∆ r
8
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.1 Kalibrasi Mikrometer No
. Gambar Keterangan
1.
Gambar 4. 1 Kalibrasi Mikrometer Okuler
Rumus Perhitungan
Kalibrasimikrometer okuler=jumlah skala objektif
jumlah skala okuler x0,01mm
2.
Gambar 4. 2 Bp 1 (d1) Preparat Glomerulus
BP1=sel1+sel2+sel3 3
BP1=4+7+6 3 1. ¿5,66x kalibrasi 2. ¿5,66x0,005 3. ¿0,02833
3.
Gambar 4.3 Bp 2 (d2) Preparat Glomerulus
BP2=sel1+sel2+sel3 3
BP2=6+4+5 3 4. ¿5x kalibrasi 5. ¿5x0,005 6. ¿0,025
4.
Gambar 4.4 Bp 3 (d3) Preparat Glomerulus
BP3=sel1+sel2+sel3 3
BP3=6+6+7 3 7. ¿6,33x kalibrasi 8. ¿6,33x0,005 9. ¿0,03165
Glomerulus r=d1+d2+d3
3
¿0,02833+0,025+0,03165 3
¿0,028327μm dn
(¿¿2)=(d12+d22+d32) 3
∑
¿¿0,028332+0,0252+0,031652 3
10
¿0,00080+0,00625+0,0633 3
¿0,07035μm
(Σ dn)2=(d1+d2+d3) 3
0,02833+0,025+0,03165¿2
¿
¿ ¿¿
¿0,00722μm Σ dn¿2
¿
¿N
¿ Σ
(
dn2)
−¿√¿ SD=¿
¿
√
0,07035−0,0072233−1
¿
√
0,07035−0,00242
¿0, 0339μm
∆ r=SD
√
n¿0,0339 3
¿0,0 16μm kisaran=r ± ∆ r
¿0,0283±0,0 16 min=0,0283−0,0 16
¿0,0123μm
maks=0,0283+0,0 16
¿0,016μm
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, didapatkan hasil pada bidang pertama diambil 3 sel glomerulus dan dihitung masing-masing diameter sel, se hingga didapatkan hasil rerata diameter sebesar 0,028327µm. Berdasarkan hasil peng amatan pada preparate ginjal, pada bidang pertama diambil 3 sel glomerulus dan dihit ung masing-masing diameter sel, sehingga didapatkan hasil rerata diameter sebesar 0,02833µm. Berdasarkan hasil pengamatan pada preparate ginjal, pada bidang kedua diambil 3 sel glomerulus dan dihitung masing-masing diameter sel, sehingga didapatk an hasil rerata diameter 0,025 µm. Berdasarkan hasil pengamatan pada preparate ginj al, pada bidang ketiga diambil 3 sel glomerulus dan dihitung masing-masing diameter sel, sehingga didapatkan hasil rerata diameter sebesar 0,03165µm.
Kalibrasi adalah serangkaian kegiatan untuk menetapkan hubungan antara suatu nilai besaran yang ditunjukan oleh peralatan ukur atau sistem pengukuran, atau nilai y ang dipresentasikan oleh bahan ukur atau bahan acuan dengan nilai terkait yang direal isasikan oleh standar (Vocabulary of Basic and General Teams in Metrology-VIM 19 93). Kalibrasi menentukan perbedaan (deviasi) antara pembacaan alat ukur atau baha n ukur (yang digunakan sebagai standar) dengan (taksiran) nilai benar. Hasil kalibrasi dapat berupa penetapan koreksi yang berkaitan dengan penunjukan alat ukur. Kalibra si dapat juga menetapkan sifat metrologis lainnya, termasuk efek besaran berpengaru h. Hasil kalibrasi direkam dalam dokumen yang biasa disebut sertifikat kalibrasi (Irawan, 2019).
Mikrometer okuler adalah suatu keping kaca kecil dengan garis-garis kecil sekali yang jaraknya sama dan dapat ditempatkan dalam lensa okluler mikroskop.
Pada beberapa mikroskop keping tersebut sudah dibuat bersatu dengan lensa okuler.
Pada tipe lain, keping kaca tersebut dapat dikeluarkan dari susunan lensa okuler sehingga dapat dipakai pada lensa dari mikroskop tipe yang lain. Ada kemungkinan jarak antara keing kaca dan lensa okuler dari satu mikroskop tidak sama dengan mikroskop tipe lain sehingga setiap penggunaan kwping mikrometer okuler untuk tipe yang lain harus ditera kembali (Haryanti, 2018).
11
Mikrometer objektif adalah suatu kaca yang di dalamnya terdapat skala dengan ukuran tertentu. Biasanya terbagi menjadi sepuluhg skala besar yang msing-masing skala berukuran 0.1 mm. Pada setiap skala besar dibagi lagi menjadi sepuluh skala yang lebih kecil dengan masing-msing 0,001 mm (Haryanti, 2018).
Preparat adalah sediaan awetan yang dibuat dari objek tumbuhan, hewan atau or ganisme lain. Pembuatan preparat awetan dapat dilakukan dengan suatu teknik pembu atan yang dilakukan secara mikroskopis atau disebut mikroteknik. Pembuatan prepara t harus dilakukan sesuai dengan langkah-langkah atau prosedur yang sesuai dengan m etode pembuatan preparat yang digunakan. Menurut Djukri (2003), metode dalam pe mbuatan mikroteknik ada beberapa macam yaitu metode maserasi, metode squash, m etode section, metode wholemount, metode pollen, dan metode apus.
Adapun fungsi alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu, mikrometer okuler yang berfungsi untuk mengukur objek yang sudah dipasangkan lensa okuler.
Mikrometer objektif berfungsi untuk mengukur objek yang sedang diamatai dibawah mikroskop yang berukuran mikro yang ditempatkan pada meja preparat mikroskop.
Mikroskop binokuler berfungi sebagai pengamat benda berukuran kecil yang tidak dapat dilihat langsung dengan mata telanjang.
Adapun fungsi bahan yang digunakan pada percoban ini yaitu, preparat histologi yang berfungsi sebagai bahan atau objek yang digunakan untuk mengukur kalibrasinya.
Fungsi perlakuan yang digunakan pada percoban ini yaitu, dicari garis kedua ya ng bersinggungan dan menyamakan titim nol berfungsi untuk mendapatkan nilai acua n.
Faktor kesalahan yang mungkin saja terjadi pada percoban ini yaitu, kesalahan pembacaan kalibrasi pada mikrometer objektif dan mikrometer okuler sehingga data yang diperoleh tidak akurat, kesalahan sistematik yaitu kesalaham dalam pengukuran yang tidak tepat sehingga menimbulkan variasi hasil pada perhitungan kalibrasi.
12
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
 Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, didapatkan perbedaan pada mikrometer okuler dan mikrometer objektif yaitu mikrometer okuler digunakan untuk mengukur objek yang sedang diamati yang berukuran kecil dengan skala-skala kecil yang ukurannya dapat ditentukan dengan cara mengkalibrasi dengan mikrometer objektif. Sedangkan mikromter objektif terletak di meja mikroskop yang terbagi menjadi skala besar dengan masing-masing skalanya berukuran 0,1 mm.
 Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, didapatkan cara kerja pengukura n kalibrasi mikrometer okuler dengan menggunakan mikrometer objektif yaitu mikro meter okuler dipasang pada lensa okuler mikroskop, sedangkan mikrometer objektif b erbentuk slide yang ditempatkan pada meja preparat mikroskop. Jarak antara garis sk ala pada mikrometer okuler tergantung pada perbesaran lensa objektif yang digunaka n untuk menentukan lapang pandang mikroskop. Jarak ini dapat ditentukan dengan m engkalibrasi antara mikrometer okuler dan objektif. Mikrometer objektif memiliki ska la yang telah diketahui, menjadi tolak ukur untuk menentukan ukuran skala mikromet er okuler. 1 skala mikrometer objektif = 0,01 mm / 10 μm. Kalibrasi dilakukan denga n menghimpitkan skala mikrometer objektif dan okuler pada perbesaran yang diingin kan. Skala ke nol (garis pertama) dari kedua mikrometer disimpulkan menjadi 1 garis kemudian dilihat pada skala ke berapa kedua jenis mikrometer tersebut bertemu atau berhimpit kembali.
 Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, didapatkan metode pengukuran bidang pandang dan luas bidang pandang yaitu pada pengukuran sel ditentukan 3 bida ng pandang secara acak, dikukur diameter bidang pandang yang terpilih, dialikan, dih itung rata-ratanya, dihitung standar deviasi, dihutng galat dan ditentukan kisaran diam eter preparat dengan rata-rata preparat ± galat ¿r ± ∆ r .
13
14
5.2 Saran
Disarankan pada percobaan selanjutnya dapat mengganti preparat ginjal dengan preparat hepar agar didapatkan hasil yang lebih bervariasi.
Antika, L., Julianty, E., Miroah, A. N., & Hapsari, F. (2013). Pengukuran (Kalibrasi) Volume dan Massa Jenis Aluminium. Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, 13(1), 24-28.
Hadi, A. 2017. Pemahaman dan Penerapan ISO/IEC 17025:2005 Persyaratan Umum Pustaka Utama.
Haryanti, D. (2018). Penggunaan Mikrometer Okuler dan Objektif pada Mikroskop. J urnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni, 7(1), 65-72.
Irawan, A. (2019). Kalibrasi Spektrofotometer Sebagai Penjaminan Mutu Hasil Peng ukuran Dalam Kegiatan Penelitian Dan Pengujian. Indonesian Journal of Laboratory, 1(2), 1-9.
Mohanty, R.K., and Panda, S.S. (2017). "Optimization of calibration process for preci sion micrometer." International Journal of Precision Engineering and Manufacturin g, 18(3), 347-356.
Saputra, A. (2019). Teknik Penggunaan Mikrometer pada Mikroskop. Jurnal Pendidi kan Teknik Mesin, 6(1), 1-7.
Rahayu, N. L. S. S., Suwiti, N. K., & Suastika, P. (2016). Struktur histologi dan histo morfometri granulosit pada sapi bali pasca pemberian mineral. Buletin Vet Udayana, 8(2), 151-158.
LAMPIRAN
Lampiran 1.1 Laporan Sementara
Lampiran 1.2 Alat dan Bahan
(a) (b)
(c) (d)
Keterangan: (a) Mikrometer Objektif, (b) Mikrometer Okuler, (c) Mikromter Binokuler, (d) Preparat Histologi
Lampiran 1.3 Cara Kerja
(a) (b)
(c) (d)
Keterangan: (a) Mikromoter okuler diletakkan pada preparat lensa okuler dan dicari bayangan skalanya pada operbesaran 4x10,10x10 dan 40x10, (b)
ngan skalanya pada operbesaran 4x10,10x10 dan 40x10,(c) Diamati hasil pengamatan (d) Didokumentasikan dan digambar hasil pengamatan.
Lampiran 1.4 Hasil Pengamatan
(a) (b)
(c) (d)
Keterangan: (a) Kalibrasi Mikrometer Okuler, (b) Bp 1 (d1) Preparat Glo merulus, (c) Bp 1 (d1) Preparat Glomerulus, (d) Bp 1 (d1) Preparat Glome rulus,