PENDAHULUAN
Latar Belakang PKL
Maksud dan Tujuan PKL
Kegunaan PKL
Tempat PKL
Jadwal Waktu Pelaksanaan PKL
TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL
- Sejarah Umum Kota Bandar Lampung
- Sejarah Singkat Kelurahan Langkapura Baru
- Visi Perusahaan
- Misi Perusahaan
- Logo Organisasi
- Struktur Perusahaan
- Deskripsi Jabatan
Bandar Lampung merupakan ibu kota Provinsi Lampung yang merupakan wilayah yang dijadikan sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik, pendidikan, kebudayaan dan juga sebagai pusat perekonomian Provinsi Lampung. Provinsi Lampung memiliki letak yang strategis karena merupakan pintu gerbang antara Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Sebagai ibu kota provinsi, Bandar Lampung memiliki keunggulan karena segala kegiatan baik pemerintahan, politik, perdagangan, industri, pendidikan, kebudayaan dan perekonomian tumbuh lebih cepat dibandingkan kabupaten lain di provinsi Lampung (BPS, 2013). Kota Bandar Lampung memiliki luas wilayah 197,22 km² yang terdiri dari 20 kecamatan dan 126 kelurahan. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5°20' sd 5°30' Lintang Selatan dan 105°28' sd 105°37' Bujur Timur, secara administratif berbatasan dengan wilayah 49 Bandar Lampung.
Kecamatan Langkapura Baru merupakan bagian dari wilayah Kota Bandar Lampung, hasil pemekaran wilayah Kecamatan Kemiling berdasarkan Peraturan Daerah No.04 Tahun 2012, dengan luas +/- 128,5 Ha, dan batas-batasnya . Kecamatan Langkapura Baru membawahi 2 (Dua) Lingkungan (LK) dan 12 (Dua Belas) Rukun Tetangga (RT), meliputi: LK I terdiri dari 5 (lima) RT dan LK II terdiri dari 7 (tujuh) RT. Meningkatkan koordinasi upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban masyarakat, pelaksanaan dan penegakan peraturan perundang-undangan, termasuk peraturan daerah Kota Bandar Lampung.
Mengkoordinasikan di tingkat LK/RT Peraturan Walikota Bandar Lampung No. 09 Tahun 2015 tanggal 27 Januari 2015 untuk mencapai pendapatan asli daerah (PAD) melalui pajak bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan. Logo atau lambang kota Bandar Lampung mempunyai makna mengedepankan persatuan dan kesatuan dengan penuh kesetiaan menjaga landasan negara Pancasila untuk bersama-sama mewujudkan kota perdagangan dan jasa yang aman, nyaman dan sejahtera. budaya religius dan diusung demi kesejahteraan, kemakmuran dan kejayaan kota Bandar Lampung. Logo Kota Bandar Lampung berbentuk piuta segi lima melingkar yang dimodifikasi memiliki garis lengkung pada sisi dan sudutnya, tulisan KOTA di bagian atas dan BANDAR LAMPUNG di bagian bawah.
Perisai berujung lima dengan bagian atas berwarna putih, bagian bawah berwarna biru, dan bagian bawah berwarna hitam, menandakan bahwa Kota Bandar Lampung yang meliputi daratan dan lautan, berdiri di atas landasan yang kokoh dan kokoh dengan masyarakat berpikiran terbuka yang dipimpin oleh orang-orang yang mengakar. Senggiri Lampung yaitu Pi'il, Senggiri, Sakkai Sambayan, Nengah Nyappur, Nemui Nyimah dan Bejuluk Beadek. Ruangan segi lima berwarna biru kehitaman melambangkan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu Pancasila. Raja Payung Tiga Tingkat Secara keseluruhan, Raja Payung Tiga Tingkat bermakna Kota Bandar Lampung memegang tiga tatanan yang menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, yakni hukum agama. Lambang Siger melambangkan sifat feminisme yang artinya Kota Bandar Lampung menjadi 'ibu' bagi penduduknya, melindungi dan berkembang dengan kesuburan dan berbagai kemungkinan yang ada di dalam batas-batasnya, serta bersikap ramah terhadap setiap tamu dan pendatang.
Jukung/Jung Perahu khas lampung yang ada orang di atasnya dimaksudkan sebagai lambang alat transportasi untuk melambangkan kota Bandar Lampung sebagai kota dagang dan melambangkan rakyat jasa sehingga secara keseluruhan berarti kota Bandar Lampung sebagai kota yang menyediakan perdagangan dan jasa. Padi dan kapas yang masing-masing berjumlah 17 (tujuh belas) dan 6 (enam) butir melambangkan hari lahir dan tanggal kota Bandar Lampung. Peran Departemen Ketenagakerjaan dan Ketertiban adalah membantu kepala desa dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan penyusunan, perencanaan, pelaksanaan pengendalian dan peningkatan ketentraman dan ketertiban di wilayah desa.
Penyiapan bahan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka pelaksanaan dan penyiapan bahan fasilitasi dan pelatihan pelaksanaan pengendalian perdamaian dan ketertiban umum. Mengkoordinasikan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban serta perlindungan masyarakat sesuai dengan peraturan yang berlaku dengan perangkat daerah dan instansi lainnya.
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Pelaksanaan PKL
- Bidang Kerja
- Pelaksanaan Kerja
- Kendala Yang Dihadapi
- Cara Mengatasi Kendala
Arsipkan file surat masuk dan keluar bagian pembangunan dan pemberdayaan masyarakat berdasarkan angka. Dalam suatu organisasi atau perusahaan, menurut tata cara pengolahannya, surat dibedakan menjadi dua, yaitu surat masuk dan surat keluar. Surat masuk adalah semua jenis surat yang diterima dari instansi lain atau perseorangan, baik yang diterima melalui pos maupun diterima melalui kurir dengan menggunakan buku serah terima atau pengiriman, sedangkan surat keluar adalah surat yang lengkap (bertanggal, diberi nomor, stempel dan telah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang. ). berwenang) yang dibuat oleh suatu instansi, kantor atau lembaga untuk dipajang atau dikirimkan kepada instansi, kantor atau lembaga lain (Wurstanto.
Penjelasan Kartu Pelayanan Administrasi Umum Kecamatan Langkapura Baru yaitu: Warga mengajukan permohonan dengan melengkapi persyaratan fotokopi kartu keluarga, fotokopi KTP, fotokopi surat pembayaran PBB tahun berjalan, dan meminta. Apabila persyaratan sudah lengkap, pemohon dapat mendatangi Kecamatan Langkapura Baru untuk meminta Surat Keterangan yang diterbitkan oleh Kecamatan. Buku agenda digunakan untuk mencatat surat-surat yang masuk dan keluar, dimana buku agenda pada Bagian Bina Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat Kantor Kecamatan Langkapura Baru Kota Bandar Lampung terdiri dari dua buku.
Selama menjalankan kegiatan di Departemen Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat, kami mengalami kesulitan dalam proses pengisian agenda surat masuk dan keluar serta penetapan kode klasifikasi arsip. Prosedur pengolahan data surat masuk dan keluar yang berjalan saat ini di Kantor Kecamatan Langkapura Baru Kota Bandar Lampung belum terkomputerisasi. Prosedur yang digunakan masih menggunakan proses manual dengan mencatatnya pada buku agenda surat masuk dan keluar, sehingga terjadi kesalahan sering terjadi seperti masalah Pencarian data surat masuk dan keluar. Sedangkan dalam proses pemberian kode klasifikasi arsip harus dapat membedakan jenis surat masuk dan keluar serta hafal kode klasifikasinya sehingga penulis memerlukan waktu yang lama untuk dapat membedakan jenis surat masuk dan keluar. surat.
Kendala-kendala yang penulis hadapi diatas antara lain adalah yang pertama : 1) Mengatasi pengolahan data surat masuk dan surat keluar. Penjadwalan surat masuk adalah kegiatan mencatat surat masuk dan keluar dalam buku agenda (buku harian). Setiap surat masuk dicatat dan diberi nomor agenda surat masuk. Surat yang memerlukan pengolahan lebih lanjut harus ditujukan dan diteruskan kepada pejabat yang berhak memprosesnya.
Untuk mengatasi kendala dalam pemberian kode klasifikasi kearsipan, maka penulis mengusulkan untuk membangun suatu sistem yang dapat secara otomatis memberikan kode klasifikasi pada surat masuk internal dan eksternal pada Kantor Kecamatan Langkapura Baru Kota Bandar Lampung. Berdasarkan hasil pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kantor Kecamatan Langkapura Baru Kota Bandar Lampung, penulis mengetahui permasalahan yang timbul dari sistem manual. Permasalahan yang muncul pada saat pelaksanaan PKL di Kantor Kecamatan Langkapura Baru Kota Bandar Lampung pada bagian Bina Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat adalah tata cara pengolahan data surat masuk dan keluar yang saat ini berlangsung belum terkomputerisasi.
Prosedur yang digunakan masih berupa proses manual dengan mencatatnya dalam buku agenda surat masuk dan keluar. Hal ini sering mengakibatkan kesalahan seperti duplikasi dan hilangnya data, serta masalah pencarian data email masuk dan keluar.
PENUTUP
Simpulan
Saran