LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK PENENTUAN KADAR BIKARBONAT DALAM SAMPEL SODA KUE
Disusun oleh:
NAMA : Anisa Sabrina NIM : 120270037 Asisten : Mulyadi NIM Asisten : 1192700
Waktu : Jumat, 3 Desember 2021
PROGRAM STUDI KIMIA INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
LAMPUNG SELATAN 2021
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dari praktikum pada modul Penentuan Kadar Bikarbonat Dalam Sampel Soda Kue, adalah sebagai berikut:
1. Menentukan konsentrasi larutan HCl baku yang digunakan pada percobaan ini.
2. Menentukan kadar bikarbonat dalam sampel soda kue.
1.2. LATAR BELAKANG
Soda kue adalah bahan makanan yang digunakan untuk mengembangkan suatu adonan kue, sehingga makanan tersebut menjadi lebih halus dan mudah untuk dikonsumsi. Dalam soda kue tersusun dari salah satu senyawa yaitu natrium bikarbonat dengan rumus kimia NaHCO3. Natrium bikarbonat merupakan bahan kimia berbentuk kristal putih yang larut dalam air. Selain diguanakan sebagai soda kue, natrium bikarbonat dan juga dapat digunakan dalam industri makanan atau biskuit (sebagai baking powder), pengolahan kulit, farmasi, tekstil,
kosmetika, pembuatan pasta gigi, pembuatan permet (candy) dan industri pembuatan batik. Natrium Bikarbonat dalam penyebutannya kerap disingkat menjadi bicnat. Senyawa ini termasuk kelompok garam dan telah digunakan sejak lama. Senyawa ini disebut juga baking soda (soda kue), Sodium bikarbonat, natrium hidrogen karbonat, dan lain-lain (POM, 1979).
Dalam senyawa natrium bikarbonat terdapat unsur bikarbonat yang digunakan sebagai penyusun utama dalam pembentukan senyawa tersebut. Biasanya pada kemasan soda kue terdapat keterangan tambahan mengenai kandungan gizi dari soda kue tersebut. Untuk mengetahui kadar salah satu unsur seperti bikarbonat sangatlah penting. Supaya masyarakat mengetahui bahan penyusun dalam pruk makanan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan untuk menentukan kadar biikarbonat dalam suatu sampel yaitu soda kue.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Larutan Baku
Larutan baku/larutan standar adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui.
Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku. Larutan yang akan ditentukan konsentrasinya atau kadarnya, diukur volumenya dengan menggunakan pipet volumetri dan ditempatkan di Erlenmeyer, larutan baku dibedakan mennjadi dua yaitu larutan baku primer dan larutan baku primer. Larutan baku primer adalah larutan yang mengandung zat padat murni yang konsentrasi larutannya diketahui secara tepat melalui metode gravimetri (perhitungan massa), dapat digunakan untuk menetapkan konsentrasi larutan lain yang belum diketahui. Nilai konsentrasi dihitung melalui perumusan sederhana, setelah dilakukan penimbangan teliti dari zat pereaksi tersebut dan dilarutkan dalam volume tertentu, Contoh: K2Cr2O7, As2O3, NaCl, asam oksalat, asam benzoat.
Larutan baku sekunder adalah larutan suatu zat yang konsentrasinya tidak dapat diketahui dengan tepat karena berasal dari zat yang tidak pernah murni. Konsentrasi larutan ini ditentukan dengan pembakuan menggunakan larutan baku primer, biasanya melalui metode titrimetri. Contoh: AgNO3, KMnO4, Fe(SO4)2 . (Basset, 1994) 2.2. Bikarbonat
Dalam kimia anorganik, bikarbonat adalah bentuk antara dari deprotonasi asam karbonat. Ia merupakan anion poliatomik dengan rumus kimia HCO−.Bikarbonat mempunyai peran biokimia penting dalam sistem pendaparan pH fisiologis. Istilah
"bikarbonat" diberikan pada tahun 1814 oleh kimiawan Inggris William Hyde Wollaston. Awalan "bi" dalam "bikarbonat berasal dari sistem penamaan kuno dan berdasarkan pengamatan bahwa terdapat dua karbonat (CO2-) per ion natrium dalam natrium bikarbonat (NaHCO3) dan bikarbonat lain kecuali dalam natrium karbonat (Na2CO3) dan karbonat lainnya. Nama tersebut masih lestari sebagai nama trivial (Anon., n.d.)
Kegunaan bikarbonat yang berawal dari CO2 yang dihasilkan sebagai produk limbah dari oksidasi gula di mitokondria bereaksi dengan air dalam reaksi yang dikatalisis oleh karbonat anhidrase membentuk H2CO3, yang berada dalam kesetimbangan dengan kation H+ dan anion HCO-. Ia kemudian dibawa ke paru-paru, di mana reaksi balik terjadi dan gas CO2 dilepaskan. Pada ginjal (kiri), sel (hijau) yang melapisi tubulus proksimal memulihkan bikarbonat dengan mengangkutnya dari filtrat glomerulus pada lumen (kuning) nefron kembali ke dalam darah (merah). Stoikiometri yang tepat di ginjal dihilangkan demi kesederhanaan. Bikarbonat (HCO-) bersifat alkalis, dan merupakan komponen vital pada sistem pendaparan pH tubuh manusia (mempertahankan homeostatis asam-basa). Sebanyak 70–75% CO2 dalam tubuh dikonversi menjadi asam karbonat (H2CO3), yang dapat diubah dengan cepat menjadi bikarbonat (c, 2006).
Dengan asam karbonat sebagai spesies intermediat pusat, bikarbonat - yang berkonjugasi dengan air, ion hidrogen, dan karbon dioksida - membentuk sitem dapar, yang dijaga pada kesetimbangan volatil yang diperlukan untuk menjaga resistensi perubahan pH ke kedua arah, baik menuju asam dan basa.
2.3. Natrium Bikarbonat
Natrium bikarbonat adalah senyawa kimia dengan rumus NaHCO3. Dalam penyebutannya kerap disingkat menjadi bicnat. Senyawa ini termasuk kelompok garam dan telah digunakan sejak lama. Senyawa ini disebut juga baking soda (soda kue), Sodium bikarbonat, natrium hidrogen karbonat, dan lain-lain. Senyawa ini merupakan kristal yang sering terdapat dalam bentuk serbuk. Natrium bikarbonat larut dalam air.
Senyawa ini digunakan dalam roti atau kue karena bereaksi dengan bahan lain membentuk gas karbon dioksida, yang menyebabkan roti "mengembang".
Senyawa ini juga digunakan sebagai obat antasid (penyakit maag atau tukak lambung).
Karena bersifat alkaloid (basa), senyawa ini juga digunakan sebagai obat penetral asam bagi penderita asidosis tubulus renalis (ATR) atau rhenal tubular acidosis (RTA).
Selain itu, natrium bikarbonat juga dapat dimanfaatkan untuk menurunkan kadar asam urat. NaHCO3 umumnya diproduksi melalui proses Solvay, yang memerlukan reaksi natrium klorida, amonia, dan karbon dioksida dalam air. NaHCO3 diproduksi sebanyak 100 000 ton/tahun 2001 (Holleman & Wiberg, 2001).
Soda kue juga diproduksi secara komesial dari soda abu (diperoleh melalui penambangan bijih trona, yang dilarutkan dalam air lalu direaksikan dengan karbon dioksida. Lalu NaHCO3 mengendap sesuai persamaan berikut
Na2CO3 + CO2 + H2O → 2 NaHCO3
Natrium bikarbonat adalah serbuk yang tidak beracun dan berbau sedikit tajam, merupakan komponen dari zat kimia kering. Natrium bikarbonat merupakan sodium alkali yang paling lembut, memiliki pH 8,3 dalam larutan. Natrium bikarbonat merupakan bagian terbesar sumber karbonat, mempunyai kelarutan yang sangat baik dalam air, tersedia secara komersial mulai dari bentuk bubuk hingga granular (Banker, 1996).
Baking soda adalah nama lain untuk sodium bikarbonat. Bahan ini akan mengeluarkan gas karbondioksida (CO2) yaitu gas yang bersifat sebagai bahan pengembang jika dipanaskan atau ditambahkan dengan asam. Baking soda adalah salah satu komponen yang ada dalam baking powder. Selain itu memiliki fungsi untuk mengatur taste pada makanan, digunakan pada produk-produk baking, crackers. Dari segi kehalalannnya, bahan ini dapat berasal dari pembuatan minuman beralkohol yang kemudian direaksikan dengan potassium.
Perbandingan antara asam dan NaHCO3 harus diperhatikan agar tidak menimbulkan rasa seperti sabun atau rasa asam yang pahit. Soda kue aktivitas cepat terbuat dari dua macam asam, yaitu asam tartarat dan garam asam K-tartarat yang mudah larut dalam air. Karena itu pelepasan CO2 lebih cepat. Adapun Reaksi NaHCO3 dalam air adalah sebagai berikut :
NaHCO3 Na + + HCO3- HCO3- + H2O H2CO3 + OH-
HCO3- CO3 + H+
(Winarno, 2002)