• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Fisiologi Ternak

N/A
N/A
Yazky RK

Academic year: 2024

Membagikan "Laporan Praktikum Fisiologi Ternak"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TERNAK

Oleh

DEPARTEMEN PETERNAKAN PROGRAM STUDI S-1 PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

2021

Nama :

NIM :

Kelompok : Asisten :

(2)

BAB I

MATERI DAN METODE

Praktikum Fisiologi Ternak acara 1 dengan materi organ pencernaan, pernafasan, dan hewan ruminansia, nonruminansia, dan peudoruminansia dan reproduksi ruminansia, nonruminanasia jantan dan betina dilaksanakan pada hari kamis, tanggal 9 maret 2023 pukul 12:30 WIB melalui daring

1.1. Materi

Materi praktikum yang digunakan dalam pelatihan praktikum sistem pencernaan, pernafasan dan reproduksi ruminansia, non ruminansia dan pseudoruminansia meliputi ayam segar(nonruminansia), preparat kambing yang diawetkan (ruminansia) dan marmut segar(pseudoruminanasia). Alat yang digunakandalam praktikum ini adalah pisau bedah dan gunting bedah digunakan untuk memotong bagian dalam hewan yang akan diamati, baki bedah digunakan untuk meletakan dan memisahkan organ pencernaan, organ pernafasan, dan organ reproduksi, masker digunakan untuk melindungi hidung dari zat pengawet yang terkandung dalam preparate kambing, sarung tangan digunakan untuk melindungi tangan dari cipratan darah dan kotoran lainnya.

1.2. Metode

Metode praktikum pengamatan sistem pencernaan ruminansia, sistem pernapasan ruminansia, sistem reproduksi ruminansia jantan dan sistem reproduksi ruminansia betina dilakukan dengan cara preparat awetan ruminansia diletakkan pada meja preparat. Preparat awetan ruminansia kemudian diidentifikasi dan

(3)

disusun saluran pencernaan, saluran pernapasan dan saluran reproduksinya. Metode praktikum pengamatansistem pencernaan pseudoruminan dan non ruminansia, sistem pernapasan pseudoruminan dan non ruminansia, dan sistem reproduksi non ruminansia dilakukan dengan cara ternak disembelih dengan pisau dan 3 saluran dipastikanterputus meliputi vena jugularis, esofagus dan trakea.

(4)

BAB II PEMBAHASAN

2.2. Anatomi dan Fisiologi Ruminansia

1 2 3 4 5

Gambar x : ...

Keterangan : 1.

2.

3.

dst

saluran pencernaan hewan ruminansia terdiri dari Mulut, kerongkongan (esofagus), rumen, retukulum, omasum, abomasum, usus halus, usus besar, rectum dan anus. Pada mulut terdapat pemecahan makanan secara mekanik oleh gig dan kimiawi oleh saliva. Hal ini sesuai pendapat Fadil (2015) yang menyatakan bahwa di dalam mulut terjadi pencernaan mekanis yang di lakukan oleh gigi dan lidah..

kemudian yang kedua kerongkongan atau esofagus, menyalurkan makanan yang telah dihaluskan dimulut ke lambung, lambung ruminansia terbagi menjadi empat, yang pertama rumen yang berfungsi untuk penyimpanan makanan sementara dan permentasi makanan oleh mikroorganisme. Kemudian reticulum, yaitu lambung kedua yang berfungsi menerima makanan dengan gerak otot lambung seperti mengaduk dan memutar. Dan juga sebagai pengatur aliran digesta dari rumen ke omasum. Hal ini sesuai dengan pendapat Faza (2017) bahwa retikulum mengatur aliran digesta dari rumen ke omasum. Sistem pencernaan yang selanjutnya yaitu Omasum, omasum

adalah lambung ketiga, yang bertindak sebagai massa,

mengurangi partikel makanan sebelum memasuki rongga perut dan tempat

(5)

penyerapan air, yang menyerap kelebihan asam lemak dan natrium dari makanan. Kemudian pergi ke usus kecil di mana esensi makanan diserap.

di usus, lalu ke usus besar. Makanan yang mengandung air dan mineral diserap kembali.

Hal ini sesuai dengan pendapat Hesti (2016) yang menyatakan bahwa usus besar memiliki peran dalam penyerapan air dan tempat penampungan sisa pencernaan pakan. Yang terahkir anus, yaitu aliran pendek pembuangan fases.

Saluran reproduksi hewan ruminanasia jantan memiliki beberapa organ, yang pertama yaitu testis kemudian epydidimis, vas deferens, uretra, vesikula seminalis, dan yang terakhir penis. Yang petama testis yang berfungsi menghasilkan hormon testosterone dan sperma. Hal ini sesuai dengan pendapat Labiba (2020) yang menyatakan bahwa sel endokrin pada testis yang berfungsi sebagai produksi hormon testosterone. Lalu yangkedua yaitu epididymis, organ sistem reproduksi jantan yang berfungsi untuk mengangkut, mengkonsentrasikan, melindungi dan menyimpan sperma. Lalu yang ketiga vas deferens, organ yang menempel pada permukaan ginjal yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan spermatozoa sebelum diejakulasikan. Kemudian uretra yang merupakan saluran pembawa urine dari kantong kemih ke penis. Kemudian vesikula seminalis, Vesikula seminalis adalah sepasang kelenjar yang terletak di belakang dasar kandung kemih jantan.

Dan yang terakhir penis, yang merupakan organ kopulasi jantan yang memiliki 3 bagian dan berfungsi sebagai tempat pengeluaran urin dan pengumpul sperma untuk reproduksi betina Hal ini sesuai dengan pernyataan Supriyantono (2012) bahwa penis terdiri dari 3 (tiga) bagian, yaitu pangkal (akar) yang

disebut penis,

(6)

bagian tubuh yang terdiri dari corpus cavernosum, dan ujung yang disebut glans.

.

Pada system reproduksi ruminansia betina terdapat beberapa organ diantaranya ovarium, uterus, vagina, dan vulva. Yang pertama ovarium yang berfungsi untuk menghasilkan ovum atau sel telur dan hormon estrohen dan progesterone. Hal ini sesuai dengan pernyataan Pusfita (2017) bahwa proses pembentukan telur yaitu proses pembentukan oosit (sel telur) berlangsung di dalam ovarium. Kemudian uterus atau Rahim yang berfungsi sebagai tempat implan sel telur yang telah dibuahi selama kehamilan dan berkembang menjadi bayi hingga lahir.

Kemudian vagina, vagina adalah tabung berotot berdinding tipis yang memanjang dari leher rahim ke uretra. Vagina berfungsi sebagai tempat ovulasi dan pembentukan kutikula. Hal ini sesuai dengan pernyataan Muhajirin (2015) bahwa setelah kutikula vagina terbentuk, sel telur dikeluarkan melalui kloaka. Dan yang terakhir yaitu vulva, vulva adalah area kulit yang mengelilingi uretra dan vagina

2.2. Anatomi dan Fisiologi Pseudoruminansia 1

2 3 4 5

Gambar x : ...

(7)

Keterangan : 1.

2.

3.

dst

pada system pernapasan pseudoruminanasia terdiri dari beberapa organ yaitu rongga hidung, epiglotis, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, dan alveolus . Pertama hidung yang berfungsi sebagai tempat masuknya oksigen ke saluran pernapasan dan keluarnya karbondioksida. Kemudian laring, merupakan organ pernapasan yang berbentuk cincin yang terdiri atas tulang rawan yang berfungsi untuk mencegah benda asing masuk ke dalam saluran pernapasan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Septadewa (2014) bahwa laring merupakan saluran napas yang tersusun dari jaringan epitel, jaringan ikat, lapisan dalam dan triko, jakun, dan laring. Kemudian trakea yang berfungsi sebagai saluran udara dari rongga hindung dan laring menuju bronku dan bronkus juga memiliki pungsi yang sama yaitu menyalurkan udara ke bronkiolus dan alveolus. Organ pernapasan yang terakhir yaitu alveolus yang berfungsi sebagai tempat pengikatan oksigen oleh sel darah dan pertukaran dengan karbondioksida. Hal ini sesuai dengan pendapat Idrus et al.

(2017) menyatakan bahwa alveoli berfungsi sebagai tempat ventilasi dan juga sebagai pintu masuknya udara ke dalam sistem peredaran darah.

Pada system pencernaan hewan nonruminansia terdiri dari beberapa organ, yang pertma yaitu mulut kemudianfaring, esofagus, lambung, usus halus, dan besar dan yang terakhir anus. Pertama mulut, didalam mulut terjadi pencernaan secara mekanis yang dibantu oleh gigi yaitu menghaluskan makanan dan pencernaan secara kimiawi yang dibantu oleh kelenjar saliva. Hal ini sesuai dengan pendapat

(8)

Susanti (2016) menyatakan bahwa kelenjar ludah mengandung enzim amilase yang mengubah polisakarida menjadi maltosa. Kemudian faring, didalam paring terdapat katup epiglotis yang berfungsi untuk memisahkan esofagus dan trakea supaya tidak ada makanan yang masuk ke saluran pernapasan. Lalu esofagus yang berfungsi menyalurkan makanan dari faring ke lambung didalam lambung terjadi pencernaan secara kimiawi oleh asam klorida dan enzim. Kemudian usus halus terjadi penyerapan sari sari makanan. Kemudian usus besar, didalam usus besar terjadi absorpsi atau penyerapan air yang terkandung dalam makromoleku yang dicerna. . Hal ini sesuai dengan pendapat Hesti (2016) yang menyatakan bahwa usus besar memiliki peran dalam penyerapan air dan tempat penampungan sisa pencernaan pakan dan yang terakhir anus yaitu pembuangan makanan yang telah diabsorpsi atau peses.

2.2. Anatomi dan Fisiologi Unggas

1 2 3 4 5

Gambar x : ...

Keterangan : 1.

2.

3.

dst

Paragraf 1. Saluran pernapasan Paragraf 2. Saluran pencernaan

(9)

Paragraf 3. Saluran reproduksi jantan

Paragraf 4. Saluran reproduksi betina (1 paragraf minimal 2 sitasi 10 tahun terakhir)

BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan

bahwa ...

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Contoh : Jurmal :

Makkan, R. J., A. Makalew., F. H. Elly., I. D. R. Lumenta. 2014. Analisis keuntungan penggemukan sapi potong kelompok tani “keong mas” desa tambulango kecamatan sangkub bolaang mongondow utara (Studi Kasus).

J. Zootec. 34 (1) : 28 – 36.

Skripsi :

Albiantono, L. 2016. Manajemen Perkandangan pada Sapi Perah di CV. Capita Farm, Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. 2016. Fakultas Peternakan dan Pertanian. Universitas

Diponegoro. Semarang (Skripsi) Buku :

Rasyaf, M. 2012. Panduan Beternak Ayam Pedaging. Niaga Swadaya, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi Pembelajaran Anatomi dan Fisiologi Manusia yang terdiri dari materi sistem pernapasan, materi sistem pencernaan, materi sistem peredaran darah, materi

Praktikum ini dipelajari organ- organ yang berperan dalam ekskresi seperti ginjal dan saluran urinari, serta organ reproduksi seperti testes dan ovarium pada

Perbedaan hasil praktikum dengan literatur dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mana Yuwanta (2004) menjelaskan bahwa faktor yang mempengaruhi respirasi pada

Sistem pencernaan pada ternak ruminansia (Bath dkk ., 1985) Pencernaan fermentatif merupakan proses yang dapat meningkatkan pencernaan bahan makanan dalam rumen, karena pada

Pencernaan makanan pada domba harus mengalami proses memamah biak (ruminansia), yang meliputi serangkaian proses di dalam mulut, penelanan, pencernaan di

Dalam rangka menunjang produktivitas ternak ruminansia dan untuk melihat proyeksi pengembangan ternak ruminansia diwilayah yang sesuai dengan ketersediaan pakan hijauan, diperlukan

Dokumen ini berisi pembahasan tentang anatomi dan fisiologi sistem

Laporan praktikum pemetaan tematik dengan tema lahan berisi materi, tujuan, alat dan bahan, serta landasan