• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA 5

N/A
N/A
Ryan

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA 5 "

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

“Percobaan Penentuan Titik Beku Larutan”

Kelas : XII IPA

Kelompok : V (Lima)

Nama Anggota Kelompok : 1. A. Muh. Toja Mahafatih 2. Ahmad Zaidan Zaki 3. Ali Mudzakkir Asnawi 4. Andi Naufal Mumtaz 5. Luqman Hakim 6. Ryan Rizki Aridya Guru Bidang Studi : Haerul Maarif, S.Pd.

Laboratorium IPA Terpadu Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu Wahdah Islamiyah Makassar

2024

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Lengkap Praktikum Kimia dengan judul, “Penentuan Titik Beku Larutan” ditulis oleh:

Kelompok : V (Lima)

Kelas : XII IPA

Telah diperiksa dan disetujui oleh guru bidang studi kimia.

Makassar, September 2024

Guru Bidang Studi Ketua Kelompok

Haerul Maarif, S.Pd. Ryan Rizky Aridya

NIY. 26031998072019810 NIS : 441674

Mengetahui, Kepala Laboratorium

Alim Bahir Amir, S.Pd.

NIY. 170719890620

(3)

A. JUDUL PERCOBAAN

Percobaan Penentuan Titik Beku Larutan.

B. TUJUAN PERCOBAAN

1. Membuktikan penurunan titik beku larutan akibat penambahan zat terlarut.

2. Membedakan titik beku larutan elekrtolit dan non elektrolit.

C. LANDASAN TEORI 1. Sifat Koligatif Larutan

Menurut Lustiyati tahun 2009, larutan merupakan campuran homogen (2 larutan yang tercampur dengan sempurna) antara zat terlarut dan zat pelarut, sedangkan sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut, melainkan hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarut, jadi semakin banyak zat terlarut, sifat koligatif akan semakin besar. untuk memiliki sifat koligatif, larutan harus mempunyai dua asumsi, yaiu zat terlarut tidak mudah menguap dan zat terlarut tidak larut dalam pelarut padat. Sifat koligatif terbagi menjadi beberapa jenis yaitu:

1. Penurunan tekanan uap (ΔP), 2. Kenaikan titik didih (ΔͲb), 3. Penurunan titik beku (ΔͲf), dan 4. Tekanan osmotik (π).

Sifat koligatif larutan dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu sifat koligatif larutan nonelektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit.

2. Satuan Konsentrasi Larutan 1. Molalitas (m)

Molalitas merupakan satuan konsentrasi yang penting untuk menentukan sifat-sifat yang tergabung dari jumlah partikel dalam larutan. Molalitas didefinisikan sebagai banyak mol zat terlarut yang dilarutkan yang dilarutkan dalam 1 kg pelarut. Secara sistematis pernyataan tersebut dinyatakan menjadi m = n x 1.000/p, dengan m sebagai molalitas larutan, n sebagai jumlah mol zat terlarut dan p sebagai massa pelarut (gram) (Mardhatilah, 2017: 4).

2. Molaritas (M)

Molaritas (M) adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan secara sistematematik dinyatakan menjadi M = n/v, dengan M sebagai molaritas, n sebagai nol, dan V sebagai volume (Lustiyati, 2009: 5-6).

(4)

3. Fraksi Mol (x)

Fraksi mol (x) menyatakan perbandingan mol salah satu komponen dengan jumlah mol semua komponen-komponen. Perhatikan contoh berikut. Misalkan 2 mol garam (NaCl) yang dinotasikan dengan A dilarutkan dalam 8 mol air yang dinotasikan dengan B, maka fraksi mol garam (xA) = 0,2 dan fraksi mol air (xB) = 0,8 (Partana, 2009: 23-24).

4. Penurunan titik beku larutan (ΔͲf)

Titik beku (Ͳf) larutan adalah suhu pada tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap padatannya. Tekanan luar tidak terlalu berpengaruh pada titik beku.

Pada tekanan 760 mmHg, air membeku pada suhu 0 ℃, sedangkan pada tekanan 4,58 mmHg air akan membeku pada suhu 0,0099 ℃. Larutan akan membeku pada suhu yang lebih rendah dari pelarutnya. pada setiap tekanan uap larutan selalu lebih rendah daripada pelarut murni. Ini berarti penurunan tekanan uap jenuh menyebabkan penurunan titik beku larutan (Rahayu, 2009: 9-11).

D. ALAT DAN BAHAN 1. Alat

a) Termometer (1 buah) b) Tabung reaksi (5 buah) c) Rak tabung reaksi (1 buah) d) Gelas kimia (1 buah) e) Batang pengaduk (1 buah) f) Sendok makan (1 buah) g) Botol semprot (1 buah) h) Pipet tetes (1 buah) 2. Bahan

a) Es batu

b) Natrium klorida kasar c) Air suling/aquades d) Larutan urea 1 molal e) Larutan NaCl 1 molal f) Label

(5)

E. PROSEDUR KERJA

1) Mengisi gelas kimia denga es hingga mencapai sekitar tiga perempat dari kapasitas gelas.

2) Menambahkan sekitar 8 sendok garam (natrium klorida) ke dalam gelas, lalu aduk menggunakan batang pengaduk. Campuran ini berfungsi sebagai pendingin.

3) Menuangkan air suling, larutan urea 1 M, dan larutan NaCl 1 M ke dalam tabung reaksi yang berbeda sehingga ketinggian masing-masing 4 cm

4) Menempatkan tabung reaksi ke dalam gelas kimia yang telah berisi campuran pendingin.

5) Mengaduk campuran pendingin dalam gelas kimia

6) Memasukkan batang pengaduk ke dalam tabung reaksi dan lakukan gerakan naik turun dengan batang pengaduk di dalam air hingga seluruh campuran dalam tabung reaksi membeku.

7) Mengeluarkan tabung reaksi dari campuran pendingin dan biarkan es di dalam tabugn reaksi mencair sebagian.

8) Mengganti batang pengaduk dengan termometer.

9) Mengaduk campuran dalam tabung reaksi dengan termometer secara perlahan dengan gerakan naik turun.

10) Membaca dan mencatat suhu yang ditunjukkan oleh termometer.

11) Melakukan prosedur kerja yang sama pada semua larutan F. HASIL PENGAMATAN

No .

Larutan Selisih titik beku air dengan titik beku

larutan (℃) Zat Terlarut Kemolalan Tiktik

Beku (℃)

1 Urea (Co(NH2)2) 1 molal -3,8℃ ΔͲƒ = Ͳf -Ͳf 0

ΔͲƒ = 0 - (-3,8) = 3,8℃

2 Natrium Klorida

(NaCl) 1 molal -0,7℃ ΔͲƒ = Ͳf -Ͳf 0

ΔͲƒ = 0 - (-0,7) = 0,7℃

(6)

G. PEMBAHASAN 1. Urea (Co(NH2)2)

Larutan urea dengan kemolalan 1 molal mempunyai titik beku -1,86℃, dan selisih antara titik beku air murni adalah 1,86℃, didapatkan melalui percobaan penurunan titik beku pada larutan urea (Meyer, 1996). Berdasarkan hasil pengamatan yang kami dapatkan selisih antara titik beku air murni dan larutan urea adalah 3,8℃, maka dari itu hasil pengamatan kami tidak sesuai dengan teori Meyer (1996), hal ini dapat disebabkan oleh kesalahan dalam pengukuran atau kemurnian dari larutan urea.

2. Natrium Klorida (NaCl)

Larutan NaCl adalah campuran air dan natrium klorida (NaCl) yang terlarut di dalamnya. Selisih antara titik beku air murni dan titik beku laruran NaCl adalah 3,72℃ (Atkins, 2018). Berdasarkan hasil pengamatan yang kami dapatkan, selisih antara titik beku air murni dan larutan NaCl adalah 0,7℃, maka dari itu hasil pengamatan kami tidak sesuai dengan teori Atkins (2018), hal ini dapat disebabkan oleh kesalahan dalam pengukuran atau kemurnian dari larutan NaCl.

H. KESIMPULAN

1. Membuktikan penurunan titik beku dengan menambahkan zat terlarut pada larutan, hal ini dibuktikan dengan hasil percobaan dari praktikum yang telah dilakukan oleh siswa, siswa melihat secara langsung atau penurunan titik beku membekunya suatu larutan.

2. Berdasarkan hasil percobaan diatas, Terdapat 2 jenis larutan yang dijadikan sebagai bahan praktikum yaitu larutan urea yang merupakan larutan non- elektrolit dan larutan NaCl yang merupakan larutan elektrolit, setelah melakukan percobaan dan meneliti dengan baik, kami dapat membedakan bahwa larutan non-elektrolit lebih cepat dalam mencapai titik beku dibandingkan dengan larutan elektrolit.

(7)

I. SARAN

1. Untuk praktikum selanjutnya, sebaiknya alat yang dipakai lebih diperhatikan dan melengkapi semua alat yang berkaitan dengan mateir yang akan dipraktikkan agar siswa dapat melihat seluruh contoh nyata dari materi yang telah diberikan.

2. Untuk praktikan selanjutnya, mohon untuk lebih memperhatikan instruksi dari LKPD yang sudah di sediakan, karna jika kurang memperhatikan dapat menyebabkan berbagai macam kendala bahkan kerusakan ketika sedang praktikum, misalnya alat yang pecah, cairan berbahaya yang tumpah dan hal berbahaya lainnya.

3. Untuk laboran selanjutnya, sebaiknya daoat memperhatikkan kegiatan praktikum lebih teliti dan membantu semua kelompok dalam melakukan praktikum agar tidak terjadi hal yang diinginkan, juga mengatur waktu agar praktikan dapat mempraktikum seluruh teori yang telah diberikan.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Atkins, Peter. 2021. Physical Chemistery. New York: Oxford University Press.

Deta Lutiyati, Elizabeth. 2009. Aktif Belajar Kimia Untuk SMA & MA Kelas XII.

Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Pendidikan Nasional.

Mardhatilah, Dina. 2017. Kimia Fisika. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Partana, Crys Fajar. 2009. Mari Belajar Kimia untuk SMA/MA Kelas XII IPA.

Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Rahayu, Iman. 2009. Praktis Belajar Kimia untul Kelas XII Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Richard E. Mayer. 1996. Learning Strategies: A Synthesis of Theory and Practice.

Jerman: Springer.

Sukmawati, Wening. 2009. Kimia 3 untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Website :

https://www.gramedia.com/literasi/larutan-elektrolit-dan-nonelektrolit/, diakses pada tanggal 17 September 2024.

(9)

DOKUMENTASI

Gambar 1.1 perlengkapan praktikum Gambar 1.2 perlengkapan alat praktikum

Gambar 1.3 Campuran pendingin

(10)

Gambar 1.5 Pembuatan es putar Gambar 1.4 Kegiatan praktikum

Gambar 1.6 Percobaan pada larutan urea dan NaCl

Gambar 1.7 Pencucian alat laboratorium

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data titik beku larutan elektrolit dan non-elektrolit : Pada konsentrasi yang sama, titik beku larutan elektrolit lebih rendah.. daripada larutan

Berdasarkan percobaan, ketiga sampel yang direaksikan dengan reagen etanol dan larutan fenilhidrazin berubah menjadi larutan yang berwarna kuning dan terbentuk dua

Siswa menganalisis data hasil percobaan untuk menyimpulkan sifat larutan berdasarkan daya hantar listriknya (larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit).. Siswa

Untuk mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada reaksi elektrolisis larutan NaCl dan larutan tembaga (II) sulfat

Pada percobaan I yaitu untuk menentukan daya hantar listrik dari berbagai larutan, larutan yang ditentukan adalah NaCl, BaCl2, CH3COOH, dan larutan

Perbedaan dari jenis titrasi di atas terletak pada titik akhir titrasi, dimana Jika titrasi dilakukan dengan asam maupun basa kuat yang juga merupakan elektrolit kuat maka

4.2 Mengolah dan menganalisis data percobaan untuk membandingkan sifat koligatif larutan elektrolit dengan sifat koligatif larutan non elektrolit yang konsentrasinya sama.

sifat larutan elektrolit dan non elektrolit melalui percobaan Mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan sifat hantaran