Laporan Praktikum GKP 0307 Teknologi Informasi Geospasial 2024 III - 1 LAPORAN PRAKTIKUM
GKP GKP0307 TEKNOLOGI INFORMASI GEOSPASIAL
Laboratorium Sistem Informasi Geografis Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
ACARA III: WEBGIS DAN OPENGEO SUITE
KELOMPOK HARI: RABU PUKUL: 11.15-12.55
NAMA: ARDANA NESWARA HAQ NIM: 21/473794/GE/09502
ASISTEN:
1. ARIF KURNIAWAN PUTRA 2. FITRIA KHOJANNI
.
A. TUJUAN
1. Memahami komponen dasar dalam pembuatan WebGIS
2. Memahami alir pembuatan web map menggunakan opengeo suite
B. PEMBAHASAN
WebGIS merupakan aplikasi Sistem Informasi Geografis berbasis website yang mempunyai berbagai keterkaitan satu dengan yang lain dalam sebuah database (Sholikhan, dkk., 2019). Atau dapat dikatakan webGIS merupakan gabungan web design dan web pemetaan (Putra & Riyanto, 2009).
WebGIS digunakan untuk menyampaikan informasi yang berbasis spasial, misalnya dalam bentuk pemetaan, dimana webGIS dihubungkan dengan internet, sehingga output berupa informasi geografis dalam website yang dapat diakses oleh pengguna. Arsitektur dalam webGIS berupa GIS database server, GIS Server, Web Server dan Client berupa web browser, desktop dan mobile.
Komponen web GIS yang paling penting yaitu web Server karena berfungsi untuk mengkustomisasi dan mengelola aplikasi web GIS. GIS Server memiliki beberapa jenis yaitu Geoserver dan ArcGIS Server. Geoserver adalah aplikasi perangkat lunak server yang menggunakan bahasa java, yang memberikan pengguna fitur-fitur seperti membagikan peta, mengedit dan memproses data geospasial di internet (Arifin, 2019). Geoserver sendiri digabungkan satu dalam OpenGeoSuite bersama PostGIS, OpenLayers, dll. Sedangkan OpenGeoSuite merupakan paket yang mengemas sistem manajemen yang berbasis data PostGreSQL dengan ekstensi spasial PostGIS dan server pada Geoserver sehingga memudahkan dalam pembagunan dan pengelolaan SIG berbasis web (Barus & Sitanggang, 2014). Perangkat lunak dalam OpenGeoSuite ini terdapat PostGIS, Geoserver, pgAdmin, pgShape Loader, GeoExplorer dan GeoWebCache.
PostGIS merupakan sistem basis data spasial yang robust, sehingga memungkinkan pengguna untuk menyimpan data spasial dalam database, PostGreSQL perlu dikoneksikan dengan geoserver sebagai penyimpan basis data kemudian PostGIS sebagai plugin yang menyambungkan koneksi antara PostGreSQL dan geoserver. OpenLayers merupakan library javascript untuk membuat peta dalam web.
Kemudian GeoExplorer merupakan aplikasi perangkat lunak untuk mengatur, menyusun dan mengubah tampilan web map. GeoExplorer ini menggunakan data dari postGIS yang terhubung dengan geoserver.
Sedangkan GeoWebCache digunakan untuk melakukan pengaturan caching dari permintaan WMS berbasis java, berfungsi untuk mengoptimalkan penyimpanan dan kecepatan tampil peta yang disimpan dalam opengeo suite (Pramdhana, 2019).
Nilai praktikum
Laporan Praktikum GKP 0307 Teknologi Informasi Geospasial 2024 III - 2 Pembuatan web map menggunakan OpenGeoSuite yaitu dengan memilih komponen yang akan digunakan disesuaikan kebutuhan, seperti PostGIS (basis data spasial), GeoServer (server GIS), GeoWebCache (caching), dan OpenLayers (antarmuka pengguna untuk peta web). Kemudian dilakukan instalasi dan konfigurasi fungsi komponen, hingga dapat dilakukan pemrosesan data. Serta konfigurasi geoserver dengan postGIS untuk menyediakan akses data, kemudian pengaturan GeoWebCache dilakukan untuk meningkatkan kerja penyimpanan dan kecepatan tampilan, juga mengatur atau mengubah tampilan web (geoexplorer) hingga dikembangkan interface pengguna. Terakhir dapat dilakukan pengujian dan penyesuaian website agar nyaman dan mudah digunakan pengguna dengan kinerja sistem yang optimal.
Web map menggunakan geoexplorer yang data telah dipublish akan menghasilkan preview dengan fitur yang lebih bervariasi dan dapat disesuaikan yang akan ditampilkan. Ketika bagian shapefile dipilih akan muncul feature info yang menampilkan attribute dari bagian shapefile tersebut, dengan tampilan web yang telah diatur sehingga pengguna lebih tertarik menggunakan web. Sedangkan pada geoserver hanya menampilkan data geospasial yang telah dipublikasi, dan geoexplorer merupakan antarmuka pengguna yang digunakan untuk berinteraksi dengan data yang telah dipublikasi oleh geoserver.
C. KESIMPULAN
1. Komponen dasar dalam pembuatan webgis yaitu berupa GIS database server, GIS server, Web server dan client berupa web browser, desktop dan mobile. Komponen web GIS yang paling penting adalah web server karena berfungsi untuk kustomisasi dan mengelola aplikasi web GIS.
2. Pembuatan web map menggunakan opengeosuite dengan memilih komponen, kemudian diinstal dan dikonfigurasi sehingga dapat digunakan untuk memproses data.
D. DAFTAR PUSTAKA
Arifin, D. (2019). Pengenalan WEB GIS Menggunakan Geoserver. CV Cendekia Press.
Barus, S. V. B., & Sitanggang, I. S. (2014). Sistem Informasi Geografis Persebaran Titik Api di Indonesia Menggunakan OpenGeo Suite 3.0. Jurnal Ilmu Komputer dan AgroInformatika, 3(1), 245219.
Pramdhana, D. S. (2019). Perancangan Dan Implementasi Sistem Informasi Geospasial Menggunakan Aplikasi Geoserver. Jurnal Teknologi Informasi, 5(1), 14-31.
Putra, P. E., & Riyanto, H. I. (2009). Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Desktop Dan Web. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
Sholikhan, M., Prasetyo, S. Y. J., & Hartomo, K. D. (2019). Pemanfaatan webgis untuk pemetaan wilayah rawan longsor kabupaten boyolali dengan metode skoring dan pembobotan. Jurnal Teknik Informatika Dan Sistem Informasi, 5(1).
Laporan Praktikum GKP 0307 Teknologi Informasi Geospasial 2024 III - 3 E. LAMPIRAN
Screenshot pada data OpenLayers
Laporan Praktikum GKP 0307 Teknologi Informasi Geospasial 2024 III - 4 Screenshot Peta dari Geoexplorer yang telah dipublish