LAPORAN PENDAHULUAN
SKRINING INFEKSI SALURAN PERNAFASAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Dosen Pembimbing : Dwi Agustanti, M.Kep., Sp. Kom Pembimbing Lahan : Ns. Evy Kurniasih, S.Kep.
Disusun Oleh Kelompok 1:
Adelia Dwi Mayangsari 2114301001
Agilia Nur Fauziah 2114301002
Alifiardi 2114301003
Alpina Rahmatika 2114301004
Ananda Muhammad R.R 2114301005
Angelika Rabsanjani 2114301006
Bintang Cahyaninda Putri 2114301007
Calvina Chyntia Izumi 2114301008
Dian Maulia Putri H. 2114301009
Fadly Prasetya 2114301010
Fillia Nur Fadilla 2114301011
Icha Sagita 2114301012
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TANJUNG KARANG JURUSAN SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN 2024/2025
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan pendahuluan screening praktik keperawatan komunitis ini.
Kami sangat berharap laporan pendahuluan screening praktik keperawatan komunitas ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan masyarakat. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan.
Semoga laporan pendahuluan praktik keperawatan komunitas ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Simbaringin, 17 November 2024
Kelompok 1
LAPORAN PENDAHULUAN KEGIATAN SCREENING A Latar Belakang
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang sering terjadi pada masyarakat dan sudah dianggap biasa atau tidak membahayakan. ISPA merupakan penyakit saluran pernafasan atas atau bawah, disebabkan oleh virus atau bakteri yang biasanya menular sehingga dapat menimbulkan berbagai spektrum penyakit yang berkisar dari penyakit tanpa gejala sampai kepada penyakit yang parah dan mematikan, tergantung kepada patogen penyebabnya, faktor lingkungan, dan faktor pejamu. Sekelompok penyakit yang termasuk kedalam ISPA yaitu, Pneumonia, Influenza, dan Pernafasan Syncytial Virus (RSV). (Zolanda et al., 2021)
ISPA dapat menyerang anak apabila ketahanan tubuh (immunologi) menurun. Biasanya menyerang anak di bawah lima tahun dan kelompok yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang masih rentan terhadap berbagai penyakit (Prabowo, 2012). Penyakit ini di awali dengan suhu badan panas sekitar 38 0 C disertai salah satu atau lebih gejala : tenggorokan sakit atau nyeri menelan, keluar cairan melalui hidung, disertai batuk kering atau berdahak. Adapun komplikasi dari ISPA adalah otitis media, sinusitis, faringitis, pneumonia dan meninggal dunia karena sesak nafas(Padila et al., 2019)
WHO menuturkan, ISPA merupakan salah satu penyebab kematian tersering pada anak di negara yang sedang berkembang. Infeksi Saluran Pernafasan Akut ini menyebabkan empat dari 15 juta perkiraan kematian pada anak berusia di bawah 5 tahun pada setiap tahunnya dan sebanyak dua pertiga dari kematian tersebut terjadi pada bayi. Penyakit ISPA masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama. Dari tahun ke tahun, prevalensi ISPA di In-donesia tetap tinggi, yaitu sekitar 21,6% di daerah perkotaan. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) menunjukkan jumlah balita penderita pneu-monia menurun dari 804.937 pada tahun 1999 menjadi 479.283 pada tahun 2000. Namun dari tahun
2000 hingga 2003 jumlah balita penderita ISPA cenderung menetap di angka yang sama meski pemerintah telah mencanangkan program pember-antasan ISPA.
(Wahyuningsih et al., 2017).
Oleh karena itu, kelompok akan mengadakan kegiatan skrining kesehatan pada balita di kediaman Dusun Simbaringin, Desa Sidosari diikuti oleh balita. Dusun Simbaringin, Desa Sidosari. Dengan ini kegiatan skrining diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk memonitor infeksi saluran pernapasan akut pada sasaran agregat agar terkontrol.
B Masalah/Diagnosa Keperawatan
1. Risiko defisit kesehatan komunitas pada agregat balita (peningkatan kasus ISPA) berkaitan dengan :
Defisit pengetahuan (67,8% keluarga tidak tahu mengenai ISPA pada balita, observasi tidak ada poster kesehatan di lingkungan sekitar mengenai ISPA)
Perilaku kesehatan cenderung berisiko (63,6% keluarga balita perokok aktif)) C Rencana Keperawatan
1. Tujuan Umum:
Setelah dilakukan asuhan keperawatan, diharapkan tidak terjadi defisit kesehatan komunitas (risiko meningkatnya infeksi saluran pernafsan akut) 2. Tujuan Khusus:
Setalah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan:
1. Balita dan orang tua mampu berpartisipasi dalam pemeriksaan kesehatan.
2. Mampu Mengidentifikasi jumlah penderita ISPA yang belum terdiagnosis di balita.
3. Rencana kegiatan a. Topik
Skrining pada kelompok Balita yang memiliki masalah kesehatan Infeksi Saluran Pernafasan Akut
b. Metode
Metode yang digunakan adalah skrining dengan menggunakan alat pemeriksaan kesehatan termometer, oksimeter, timbangan badan, pita lila, alat ukur panjang badan.
c. Media
Lembar instrument skrining d. Alat
- Alat tulis - Termometer - oksimeter
- Timbangan badan - Pita lila
- alat ukur panjang badan e. Bahan
- Fomulir pendaftaran - Fomulir hasil skrining - Pulpen
f. Waktu
Hari/Tanggal: Rabu, 20 November 2024 Jam: Pukul 09.00 s/d selesai
g. Tempat
Di Balai Desa Dusun Simbaringin, Desa Sidosari h. Setting Tempat
SKRINING GCU DAFTAR HADIR SKRINING BB,
TB,Nadi,Lila
meja
TEMPAT DUDUK PASIEN
i. Pengorganisasian
1. Petugas skrining 1 : Fillia Nur Fadillah 2. Petugas skrining 2 : Dian Maulia Putri Hakim j. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria struktur
- Sasaran hadir di lokasi skrining sesuai waktu yang dijadwalkan - Penyelenggaraan dilaksanakan di Balai Desa
- Alat media siap pakai
- Media yang digunakan antara lain lembar instrument skrining, termometer, oksimeter, timbangan badan, pita lila, alat ukur panjang badan
- Jumlah petugas skirining yang hadir 2 orang dan para balita 22 orang.
- SDM sudah diorganisasikan 2. Kriteria proses
- Sasaran antusias terhadap pemeriksaan kesehatan ISPA
- Tidak ada sasaran yang meninggalkan tempat skrining sampai proses pemeriksaan selesai
- Seluruh petugas skrining dalam kegiatan melaksanakan sesuai dengan tugas dan perannya
- Selama pelaksaan acara, suasana ruangan sangat kondusif, alat digunakan dengan baik saat skrining
3. Kriteria hasil
- 75% peserta mengikuti kegiatan pemeriksaan kesehatan ISPA - 75% peserta mengikuti kegiatan pemeriksaan Kesehatan ISPA
mulai dari awal hingga akhir.
Lampiran
LAMPIRAN SOP
1.Pengertian
Skrining ISPA pada balita adalah prosedur untuk pemeriksaan
kesehatan yang dilakukan untuk memantau kondisi kesehatan anak, dan mendeteksi dini gejala ISPA pada anak-anak, sehingga dapat mencegah keterlambatan penanganan
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk melaksanakan pelayanan pada balita
3. alat dan bahan
- Alat tulis - Termometer - oksimeter
- Timbangan badan - Pita lila
- alat ukur panjang badan - Fomulir pendaftaran - Fomulir hasil skrining - Pulpen
4. Prosedur
1. Petugas skrining bertugas di meja skrining di pintu masuk 2. Menerima pasien dengan ramah
3. Melakukan anamnesa
4. Petugas skrining menanyakan keluhan pasien
5. Petugas melakukan pemeriksaan bb, tb, lila, suhu, rr, dan spo2 6. Mencatat hasil pemeriksaan untuk dokumentasi
Lampiran
DAFTAR HASIL PEMERIKSAAN SKRINING BALITA DUSUN SIMBARINGIN, DESA SIDOSARI.
NO NAMA BALITA NAMA ORANG
TUA KELUHAN BB TB LI
LA SU
HU RR SP
O2 NA DI 1
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23