Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah
“Pendidikan PKn SD”
Dosen Pengampu:
Dr. Kurotul Aeni, S.Pd., M.Pd. dan Rina Nuraeni, S.Pd., M.Pd.
Disusun oleh:
1. Febryana Setya Ningrum (2301050160) 2. Adinda Anggun Cahyani (2301050170) 3. Puja Wahyu Ningrum (2301050176) 4. Viska Dilian Maimunah (2301050188) 5. Yusuf Eko Prabowo (2301050190)
ROMBEL D
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2025
PRAKATA
ii Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah menganugerahkan hidayah, taufiq, dan inayah sehingga proses penulisan makalah ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam semoga tercurah ke haribaan Rasulullah Saw. Aamiin.
Seiring dengan selesainya makalah ini, kami telah berusaha semaksimal mungkin serta dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “MEDIA PEMBELAJARAN PKn SD” dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan PKn SD. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Kurotul Aeni, S.Pd., M.Pd. dan Ibu Rina Nuraeni, S.Pd., M.Pd. Selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Pendidikan PKn SD. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Meskipun kami telah berusaha semaksimal mungkin, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat terbuka untuk menerima kritik, saran, dan masukan dari semua pihak demi kesempurnaan dan peningkatan kualitas makalah ini.
Semarang, 17 Maret 2025
Kelompok 6
DAFTAR ISI
PRAKATA... i
iii
DAFTAR ISI ... ii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 1
1.3 Tujuan ... 1
BAB II PEMBAHASAN ... 2
2.1 Definisi Media Pembelajaran PKn ... 3
2.2 Fungsi Media Pembelajaran ... 4
2.3 Peran Media Pembelajaran PKn SD ... 5
2.5 Rancangan Media Pembelajaran PKn ... 10
2.6 Contoh Media Pembelajaran PKn ... 11
BAB III PENUTUP ... 15
3.1 Simpulan ... 15
3.2 Saran ... 16
DAFTAR PUSTAKA ... 16
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki peran strategis dalam membentuk karakter, moral, dan kesadaran berbangsa dan bernegara pada peserta didik. Melalui pembelajaran PKn, siswa diharapkan mampu memahami nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan konsep- konsep dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa proses pembelajaran PKn di sekolah sering kali kurang menarik dan cenderung monoton. Hal ini disebabkan oleh metode pengajaran yang masih bersifat konvensional, seperti ceramah dan penugasan tertulis, yang membuat siswa pasif dan kurang terlibat dalam proses pembelajaran.
Dengan adanya perkembangan teknologi dan kebutuhan siswa yang semakin beragam, guru diharapkan mampu memilih dan mengembangkan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan tujuan pembelajaran. Penggunaan media yang tepat tidak hanya meningkatkan hasil belajar siswa, tetapi juga menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai definisi, fungsi, peran, serta manfaat media pembelajaran dalam pembelajaran PKn di sekolah dasar, serta bagaimana strategi penerapannya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PKn secara keseluruhan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud media pembelajaran PKn ? 2. Apa saja fungsi media pembelajaran ?
3. Bagaimana peran pedia pembelajaran PKn di SD ? 4. Apa saja manfaat media pembelajaran PKn di SD ? 5. Bagaimana rancangan media pembelajaran PKn ? 6. Bagaimanakan contoh media pembelajaran PKn di SD ? 1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui mengenai media pembelajaran PKn
2
2. Untuk mengetahui fungsi utama media pembelajaran 3. Untuk mengetahui peran pedia pembelajaran PKn di SD 4. Untuk mengetahui manfaat media pembelajaran PKn di SD 5. Untuk mengetahui rancangan media pembelajaran PKn 6. Untuk mengetahui contoh media pembelajaran PKn di SD
BAB II PEMBAHASAN
3 2.1 Definisi Media Pembelajaran PKn
Kata media berasal dari bahasa Latin medio? Dalam bahasa Latin, media dimaknai sebagai antara. Media merupakan bentuk jamak dari medium, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Sadiman (2012: 6) mengemukakan bahwa kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Secara khusus, kata tersebut dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa informasi dari satu sumber kepada penerima. Dikaitkan dengan pembelajaran, media dimaknai sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi berupa materi ajar dari pengajar kepada peserta didik sehingga peserta didik menjadi lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Dengan demikian media pembelajaran dapat dikatakan bahwa media merupakan wahana penyuluhan informasi belajar atau penyaluran pesan berupa materi ajar oleh guru kepada siswa sehingga siswa menjadi lebih tertarik dengan pembelajaran yang dilakukan.
Menurut Gerlach & Ely (Azhar, Arsyad 2016: 19) mengatakan bahwa media dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.
Dalam pengertian ini guru, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media. Yang dimaksud media pembelajaran, Menurut Gagne dan Briggs (Azhar, Arsyad 2016: 19) secara implist mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi dan komputer.
Berdasarkan penjelasan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa media adalah alat bantu yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan pesan berupa materi pelajaran kepada siswa agar siswa lebih mudah memahami tentang materi yang sedang di ajarkan. Satu hal yang perlu diingat bahwa peranan media tidak akan terlihat apabila penggunaannya tidak sejalan dengan isi dan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Secanggih apa pun media tersebut, tidak dapat dikatakan menunjang pembelajaran apabila keberadaannya menyimpang dari isi dan tujuan
4
pembelajarannya. Sedangkan pengertian media PKn adalah media yang terpilih dan cocok untuk pembelajaran PKn SD.
2.2 Fungsi Media Pembelajaran
Ada dua fungsi utama media pembelajaran yang perlu diketahui. Fungsi pertama media adalah sebagai alat bantu pembelajaran, dan fungsi kedua media adalah sebagai sumber belajar. Kedua fungsi utama tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran
Bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi.
Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa media pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud antara lain berupa globe, grafik, gambar, dan sebagainya. Materi ajar dengan tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa. Tanpa bantuan media, maka materi ajar menjadi sukar dicerna dan dipahami oleh setiap siswa. Hal ini akan semakin terasa apabila materi ajar tersebut abstrak dan rumit/kompleks.
Ada beberapa materi ajar bersifat rumit dan abstrak sehingga dalam penyampaian materi ajar mengalami kesulitan. Jika menemukan materi ajar yang bersifat abstrak maka dalam mejelaskan materi sebaiknya, sebaiknya menghadirkan media sebagai alat bantu pembelajaran guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa kegiatan pembelajaran dengan bantuan media mempertinggi kualitas kegiatan belajar siswa dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti, kegiatan belajar siswa dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media. Akhirnya, dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu dalam kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini, gurulah yang mempergunakannya untuk pembelajaran siswa demi tercapainya tujuan pembelajaran.
2. Media pembelajaran sebagai sumber belajar
5
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan pembelajaran untuk belajar peserta didik tersebut berasal. Sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu manusia, buku perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media pendidikan. Media pendidikan, sebagai salah satu sumber belajar, ikut membantu guru dalam memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar oleh siswa, serta dapat memperkaya wawasan siswa.
Sudahkah mencoba menggunakan teknologi media ini dalam kegiatan pembelajaran? Jika belum, cobalah memanfaatkannya. Akan tetapi, jangan lupa untuk membekali diri terlebih dulu dengan segenap kemampuan dan keterampilan dalam mengoperasionalisasikannya, sehingga kegiatan pembelajaran yang dilakukan dapat berlangsung dengan lancar.
2.3 Peran Media Pembelajaran PKn SD
Peran media sangat strategis dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Kemp dkk (1985) menjabarkan peran media di dalam kegiatan pembelajaran sebagai berikut:
1. Penyajian materi ajar menjadi lebih standar.
2. Penyusunan media yang terencana dan terstruktur dengan baik membantu pengajar untuk menyampaikan materi dengan kualitas dan kuatitas yang sama dari satu kelas ke kelas yang lain.
3. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
4. Kegiatan belajar dapat menjadi lebih interaktif.
5. Materi pembelajaran dapat dirancang, baik dari sisi pengorganisasian materi maupun cara penyajiannya yang melibatkan siswa, sehingga siswa menjadi lebih aktif di dalam kelas.
6. Media dapat mempersingkat penyajian materi pembelajaran yang kompleks, misalnya dengan bantuan video. Dengan demikian, informasi dapat disampaikan secara menyeluruh dan sistematis kepada siswa.
7. Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan. Penyajian pembelajaran dengan menggunakan media yang mengintegrasikan visualisasi dengan teks atau suara akan mampu mengkomunikasikan materi pembelajaran secara terorganisasi.
6
Dengan menggunakan media yang lebih bervariasi, maka siswa akan mampu belajar dengan lebih optimal. Dengan media yang makin lama makin canggih maka kegiatan pembelajaran tidak hanya dilakukan di dalam kelas saja tetapi dapat di mana saja. Misalnya, dengan teleconference pengajar dari luar kota dapat memberikan materinya, atau dengan CD peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran melalui media secara mandiri sesuai dengan kebutuhan mereka.
Masih banyak guru saat ini yang menganggap bahwa peran media dalam proses pembelajaran hanya terbatas sebagai alat bantu semata dan boleh diabaikan manakala media itu tidak tersedia di sekolah. Media pembelajaran merupakan. salah satu komponen yang tidak berdiri sendiri, tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi belajar yang diharapkan. Tanpa media maka proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan efektif.
Berikut ini secara lebih mendetail dijelaskan mengenai nilai-nilai yang dimiliki media pembelajaran dalam mengoptimalkan pencapaian hasil belajar. Nilai-nilai media pembelajaran diantaranya adalah sebagai berikut ini. Adapun manfaat itu adalah sebagai berikut:
1. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para siswa. Pengalaman tiap-tiap siswa berbeda, dari latar belakang kehidupan keluarga, lingkungan yang berbeda; maka anak akan mempunyai pengalaman yang berbeda. Ini disebabkan karena berbedanya “kesempatan untuk mengalami” yang diperoleh anak-anak, misalnya: adanya keterbatasan tersedianya buku, bacaan- bacaan, letak geografis, kesempatan berdarmawisata, dan lain-lain. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan-perbedaan ini jika siswa tidak mungkin untuk dibawa ke objek yang dipelajari, maka objeklah yang dibawa ke siswa.
2. Mengkonkretkan konsep-konsep yang abstrak. Konsepkonsep yang dirasakan masih bersifat abstrak dan sulit dijelaskan secara langsung kepada siswa bisa dikonkretkan atau disederhanakan melalui pemanfaatan media pembelajaran.
Misalnya untuk menjelaskan tentang sistem peredaran darah manusia, arus listrik, berhembusnya angin, dan sebagainya bisa menggunakan media gambar atau bagan sederhana.
7
3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh siswa.
Ini disebabkan oleh:
a. Objek terlalu besar, misalnya lingkungan pasar, terminal, stasiun, pelabuhan, candi, dan lain-lain. Dengan media seperti gambar, foto, slide, atau film, kita dapat menampilkannya ke hadapan siswa;
b. Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkungan belajar. Misalnya guru menjelaskan dengan menggunakan gambar atau program televisi tentang binatang-binatang buas, seperti harimau, beruang, gajah, jerapah, atau bahkan hewan-hewan yang sudah punah seperti dinosaurus, dan sebagainya;
c. Beberapa objek, makhluk hidup, dan gerakan-gerakan terlalu kecil untuk diamati dengan mata telanjang, misalnya: bakteri, sel darah, protozoa, dan lain- lain. Dengan bantuan gambar, film, dan mikroskop sebagai media pembelajaran dapat memperbesar dan memperjelas objek-objek tadi;
d. Gerakan-gerakan yang terlalu lambat untuk diamati seperti proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat diikuti prosesnya dalam beberapa saat saja dengan teknik time-lapse dengan media fotographi, film, atau komputer;
e. Gerakan-gerakan yang terlalu cepat dan sulit ditangkap mata biasa, misalnya kepakan sayap burung, laju peluru, komet, dan lain-lain dapat diamati dengan media yang dapat memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat, sehingga dengan menggunakan media film (slow motion) guru bisa memperlihatkan lintasan peluru, melesatnya anak panah, atau memperlihatkan proses suatu ledakan;
f. Ada kalanya objek yang akan dipelajari terlalu kompleks seperti peredaran darah atau siklus air hujan dapat ditampilkan dengan gambar, skema, atau simulasi komputer;
g. Bunyi-bunyi yang amat halus yang semula tidak mungkin ditangkap telinga menjadi jelas didengar dengan menggunakan media;
h. Rintangan-rintangan untuk mempelajari musim, iklim, dan geografi secara umum dapat diatasi. Kehidupan ikan-ikan di dasar laut atau kehidupan gajah di hutan dapat dihadirkan di depan kelas melalui media;
8
i. Kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, dan slide;
j. Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat disimulasikan dengan media seperti komputer, film, dan video.
4. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dan lingkungannya.
5. Media menghasilkan keseragaman pengamatan. Persepsi yang dimiliki masing- masing siswa akan berbeda, apabila mereka hanya mendengar saja, belum pernah melihat sendiri bahkan pernah memegang, meraba, dan merasakannya. Untuk itu media dapat membantu memberikan persepsi yang sama, setelah dilakukan pengamatan yang dilakukan oleh siswa secara bersamasama dan diarahkan kepada hal-hal yang penting yang dimaksudkan oleh guru.
6. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkret dan realistis. Sering kali sesuatu yang diterangkan oleh guru diterima sebagai konsepsi yang berbeda oleh siswa yang berbeda pula. Penggunaan media seperti gambar, film, objek, model, grafik, dan lain-lain bisa memberikan konsep dasar yang benar.
7. Media membangkitkan motivasi dan rangsangan anak untuk belajar. Pemasangan gambar-gambar di papan tempel, pemutaran film, mendengarkan rekaman atau radio merupakan rangsangan-rangsangan tertentu ke arah keinginan untuk belajar.
8. Media membangkitkan keinginan dan minat guru. Dengan menggunakan media pembelajaran, horizon pengalaman anak semakin luas, persepsi semakin tajam, konsep-konsep dengan sendirinya semakin lengkap. Akibatnya keinginan dan minat untuk belajar selalu muncul.
9. Media memberikan pengalaman yang integral atau menyeluruh dari konkret sampai hal yang bersifat abstrak. Sebuah film Candi Borobudur misalnya, dapat memberikan imaji yang konkret tentang wujud, ukuran, lokasi candi, dan sebagainya
2.4 Manfaat Media Pembelajaran PKn
Penggunaan media pembelajaran dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) di sekolah dasar memberikan berbagai manfaat signifikan
9
yang mendukung efektivitas proses belajar mengajar. Secara umum, media pembelajaran berfungsi sebagai alat bantu yang tidak hanya menyajikan materi secara visual dan auditori, tetapi juga memungkinkan penyampaian informasi yang lebih seragam dan sistematis.
1. Penyampaian Materi yang Seragam dan Terstruktur
Media pembelajaran memungkinkan guru menyampaikan pesan secara konsisten kepada seluruh siswa. Hal ini membantu meminimalkan perbedaan interpretasi antar siswa sehingga konsep-konsep penting dalam PKN dapat dipahami secara utuh dan menyeluruh. Dengan demikian, media membantu menciptakan standar pemahaman yang lebih tinggi di kalangan peserta didik 2. Peningkatan Daya Tarik dan Interaktivitas Pembelajaran
Pemanfaatan media digital, seperti multimedia interaktif, video, dan simulasi, membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan dinamis. Penyajian materi melalui kombinasi visual, audio, dan animasi mampu menggugah minat serta motivasi belajar siswa, sehingga kelas tidak hanya bersifat satu arah (ceramah) melainkan interaktif dan partisipatif. Pendekatan ini sangat sesuai dengan karakteristik generasi digital yang telah terbiasa dengan teknologi
3. Efisiensi Waktu dan Optimalisasi Proses Pembelajaran
Dengan media pembelajaran, materi dapat disajikan secara ringkas dan jelas, sehingga waktu yang biasanya dihabiskan untuk penjelasan panjang lebar dapat dikurangi. Waktu yang dihemat tersebut kemudian dapat dialokasikan untuk diskusi, tanya jawab, atau kegiatan pembelajaran aktif lainnya yang mendorong keaktifan siswa
4. Pengembangan Kemampuan Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik
Media pembelajaran yang dirancang secara inovatif tidak hanya meningkatkan pemahaman konsep, tetapi juga membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Misalnya, penggunaan simulasi digital atau animasi interaktif dalam menjelaskan proses demokrasi atau penerapan nilai-nilai Pancasila membuat siswa dapat melihat
10
secara langsung aplikasi konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, pembelajaran menjadi lebih kontekstual dan bermakna.
Dengan mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran PKN, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan menyenangkan, sekaligus meningkatkan efektivitas transfer pengetahuan. Inovasi media pembelajaran di era digital memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar secara mandiri dan aktif, sehingga mereka tidak hanya menghafal materi, tetapi juga mampu mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam kehidupan nyata.
2.5 Rancangan Media Pembelajaran PKn
Mata pelajaran PKn mempunyai misi membina nilai, moral, dan norma secara utuh bulat dan berkesinambungan. Tujuan PKn adalah untuk membentuk watak warga negara yang baik, yaitu yang tahu, mau dan sadar akan hak dan kewajibannya. Pada pedoman Belajar Mengajar Sekolah Dasar Kurikulum 2006, PKn memiliki karakter yang berbeda dengan matapelajaran lainnya. Hal ini dapat dilihat berdasarkan ciri-ciri atau hal-hal yang bersifat khusus, yang pada prinsipnya PKn lebih menekankan pada pembentukan aspek moral (afektif) tanpa meninggalkan aspek yang lain. Untuk mencapai sasaran dan target tersebut, dalam pelaksanaan pembelajaran diperlukan penataan alat, bahan, dan sumber belajar agar dapat dilihat dan mudah digunakan oleh siswa.
Merancang media pembelajaran PKn sangat tergantung dari jenis media yang digunakan. Di bawah ini diulas kembali jenis media yang dapat digunakan/dikembangkan dalam pembelajaran PKn, yaitu:
1. Hal-hal yang bersifat visual, s eperti bagan, matriks, gambar, data, dan lain-lain 2. Hal-hal yang bersifat materiil, seperti model-model, benda contoh
3. Gerak, sikap, dan perilaku, seperti simulasi, bermain peran, role playing 4. Cerita, kasus yang mengundang dilema moral, dll.
11
Ada beberapa pedoman umum yang perlu diperhatikan dalam penggunaan media dalam proses pembelajaran.
1. Tidak ada satu media yang terbaik untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran, karena masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
2. Penggunaan media harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
3. Penggunaan media harus mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan karakteristik materi pelajaranyang disajikan.
4. Penggunaan media harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar yang akan dilaksanakan, seperti belajar secara klasikal, belajar dalam kelompok kecil, belajar secara individual.
5. Penggunaan media harus disertai persiapan yang cukup, seperti mengecek media yang akan dipakai, mempersiapkan serbagai peralatan yang dibutuhkan di ruang kelas sebelum pengajaran di mulai.
6. Siswa perlu disiapkan sebelum media pembelajaran digunakan agar mereka dapat mengarahkan perhatian pada hal-hal yang penting selama penggunaan media.
7. Penggunaan media harus diusahakan agar senantiasa melibatkan partisipasi aktif para siswa.
2.6 Contoh Media Pembelajaran PKn
Menurut Anderson (1976), media pembelajaran dapat digolongkan menjadi 10 jenis, diantaranya:
12
Contoh Media Pembelajaran yang sering digunakan oleh pendidik dalam mengajarkan Pendidikan Pancasila di SD:
1. Buku Siswa Pendidikan Pancasila dan Modul Ajar
Buku teks dan modul ajar merupakan sumber utama yang digunakan guru untuk menyampaikan materi Pendidikan Pancasila.
Buku ini dirancang sesuai kurikulum dan memuat materi yang sistematis untuk memudahkan pemahaman siswa.
2. Media Gambar dan Poster
Penggunaan gambar dan poster membantu memvisualisasikan konsep abstrak menjadi lebih konkret, sehingga siswa dapat lebih mudah memahami materi. Misalnya, poster yang menampilkan simbol-simbol
13
Pancasila dapat membantu siswa mengenali dan mengingat setiap sila dengan lebih baik.
3. Power Point
Presentasi menggunakan PowerPoint memungkinkan guru menyajikan materi secara terstruktur dan menarik. Dengan fitur animasi dan visualisasi, konsep-konsep yang kompleks dapat dijelaskan dengan lebih sederhana.
Penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran interaktif berbasis PowerPoint efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi Pancasila (Saputri, 2023).
4. Video animasi
https://www.youtube.com/watch?v=9w9mODrBWnE
Video animasi dapat menjelaskan konsep-konsep abstrak seperti demokrasi dan hak asasi manusia dengan cara yang menarik dan mudah dipahami oleh siswa. Misalnya, video animasi tentang hak dan
14
kewajiban anak sebagai peserta didik dan anggota keluarga dapat ditemukan di berbagai platform video online.
5. Film Dokumeter
https://www.youtube.com/watch?v=iegHwX_jrJ4
Film dokumenter memberikan wawasan mendalam tentang topik tertentu, seperti sejarah Pancasila atau tokoh-tokoh penting dalam pembentukan negara. Penggunaan film dalam pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan.
6. Aplikasi atau Permainan Edukatif
https://wordwall.net/resource/58353403/pendidikan- pancasila/pengamalan-nilai-nilai-pancasila
Penggunaan aplikasi atau permainan edukatif, seperti permainan ular tangga digital berbasis Canva, dapat meningkatkan keaktifan dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila. Penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran interaktif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan membantu memperkuat profil pelajar Pancasila (Hidayah, 2021).
7. Media Konkret/Obyek Fisik
Penggunaan media konkret, seperti puzzle simbol Pancasila, dapat membantu siswa memahami dan mengingat materi dengan lebih baik.
Media ini memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan materi pembelajaran, sehingga meningkatkan pemahaman konsep
a. Kantong Pengetahuan b. Ular Tangga Pancasila
15 b. Papan Kantong Pancasila
Jadi, untuk menciptakan pembelajaran PKn yang efektif maka di sarankan agar guru lebih aktif sebagai inovator dan motivator dalam berbagai kegiatan pembelajaran dan yang paling penting menggunakan teknologi sesuai tuntutan zaman seperti gambar, vidio, power poin, dan game education, guru lebih menguasai teknologi agar peajaran lebih menarik dan tidak monoton, guru juga di harapkan memahami karakterristik siswa sehingga dapat lebih mudah mengaplikasikan teknologi atau media pebelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. (Aba, 2023).
BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan
Media pembelajaran PKn merupakan alat bantu yang digunakan guru untuk menyampaikan materi kepada siswa, sehingga mempermudah pemahaman dan meningkatkan minat belajar. Media ini berfungsi sebagai alat bantu dan sumber belajar yang dapat memperjelas materi, mempercepat proses pemahaman, serta meningkatkan interaksi dalam pembelajaran. Penggunaan media seperti gambar, video, PowerPoint, dan aplikasi edukatif mampu meningkatkan daya 15arik dan efektivitas pembelajaran.
Selain itu, media pembelajaran memungkinkan siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih konkret dan meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
16
Media pembelajaran juga dapat mengatasi berbagai keterbatasan, seperti kesulitan dalam memahami konsep abstrak dan keterbatasan sumber belajar, dengan menghadirkan materi secara visual dan interaktif.
Dengan demikian, pemanfaatan teknologi dan inovasi dalam media pembelajaran sangat penting untuk menciptakan proses pembelajaran yang efektif, menarik, dan sesuai dengan kebutuhan siswa di era digital. Guru diharapkan mampu menguasai teknologi dan memahami karakteristik siswa agar dapat menerapkan media pembelajaran secara optimal, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan hasil belajar siswa meningkat.
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari banyak kekeliruan dan masih jauh dari kata sempurna, Oleh karena itu kami mengharapkan dari semua pihak untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun, untuk kelancaran pembuatan makalah selanjutnya. Namun, kami berharap makalah kami bisa bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
17
Aba. (2023, Oktober 18). perpusteknik. Retrieved from Metode dan Media Pembelajaran PKN di SD: Membuat Anak Tertarik dan Terlibat:
https://perpusteknik.com/metode-dan-media-pembelajaran-pkn-di-sd/
Azzahra, F. (2023, Januari 2). Membuat Media Pembelajaran Papan Kantong
Pancasila. Retrieved from kompasiana:
https://www.kompasiana.com/fadillah74391/63b2bc4a4addee6f0f1f0eb3/mem buat-media-pembelajaran-papan-kantong-pancasila
Cahyono, A. S., & Supriyadi, T. (2022). Penggunaan media pembelajaran interaktif dalam meningkatkan hasil belajar PKN di SD. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 14(2), 45–56.
Gawise, A. L. N. G., Jamin, M. V., & Azizah, F. N. (2022). Peranan Media Pembelajaran dalam Penguatan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(3), 3575–3581.
Hidayah, Y., & Suyitno. (2021). KAJIAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS INTERAKTIF UNTUK MEMPERKUAT PROFIL PELAJAR PANCASILA DI SEKOLAH DASAR. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 23-30.
Hidayat, H., Mulyani, H., Nurhasanah, S. D., Khairunnisa, W., & Sholihah, Z. (2020).
PERANAN TEKNOLOGI DAN MEDIA PEMBELAJARAN BAGI SISWA SEKOLAH DASAR DI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, 1- 9.
Nugraha, R., & Purnamasari, D. (2020). Peran teknologi dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PKN. Jurnal Teknologi Pendidikan, 12(3), 102–110.
Rahmawati, L., & Hidayat, M. (2021). Efektivitas penggunaan media audiovisual dalam pembelajaran PKN di sekolah dasar. Jurnal Inovasi Pembelajaran, 9(1), 78–89.
Saodah, S., Pratiwi, A. R., Pratiwi, S. A., & Halimah, S. (2020). Pengunaan Media dalam Pembelajaran PKn SD. Pandawa, 2(3), 386-395.
Sari, D. P., & Lestari, I. (2021). Penggunaan Media Visual dalam Meningkatkan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas V SD. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 10(1), 1–10.
Sari, N. L., & Kusuma, R. (2024). Peningkatan kemampuan berpikir kritis melalui media pembelajaran interaktif pada pelajaran PKN. Jurnal Pendidikan Inovatif, 13(2), 67–78.
18
Setiawan, B., & Wibowo, A. (2023). Pengaruh media digital terhadap hasil belajar dan partisipasi siswa dalam pembelajaran PKN. Jurnal Pendidikan Dasar, 11(4), 150–162.