• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA

N/A
N/A
Andito Ramadhani

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA

ANALISIS TEKNIK OTOMASI TERHADAP PENGUMPAN SHUTTLECOCK OTOMATIS

Disusun Oleh:

Andito Ramadhani 201720040

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BINA DARMA 2024

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diikuti oleh mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Bina Darma.

Makalah ini membahas tentang analisi hubungan teknik otomasi dengan proyek studi independen. Teknik otomasi adalah teknik yang memanfaatkan sistem kontrol dan teknologi informasi untuk mengoperasikan dan mengendalikan proses produksi, peralatan, atau mesin secara otomatis. Proyek studi independen adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh mahasiswa secara mandiri, dengan bimbingan dari dosen pembimbing, untuk mengembangkan kompetensi, minat, dan bakat mereka dalam bidang tertentu.

Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana teknik otomasi dapat mendukung pelaksanaan proyek studi independen, serta apa saja manfaat, tantangan, dan solusi yang terkait dengan penerapan teknik otomasi dalam proyek studi independen. Makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi, wawasan, dan inspirasi bagi pembaca, khususnya mahasiswa dan dosen yang terkait dengan teknik otomasi dan proyek studi independen.

Palembang, 28 Januari 2024

Andito Ramadhani

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 1

DAFTAR ISI ... 2

BAB I PENDAHULUAN ... 3

1.1 Latar Belakang ... 3

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan ... 4

1.4 Manfaat ... 4

BAB II PEMBAHASAN ... 5

2.1 Landasan Teori ... 5

2.2 Uraian Materi ... 6

2.3 Sistem Otomasi ... 7

2.4 Arsitektur Sistem ... 10

2.5 Sistem kontrol otomasi industri ... 12

2.6 Solusi atau Penyelasaian ... 14

BAB III PENUTUP ... 17

3.1 Kesimpulan ... 17

3.2 Saran ... 17

DAFTAR PUSTAKA ... 18

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknik otomasi adalah penggunaan mesin, sistem kontrol, dan teknologi informasi untuk optimisasi produksi dan pengiriman barang dan jasa. Otomasi hanya dilakukan jika hasilnya lebih cepat, lebih baik secara kuantitas dan/atau kualitas dibandingkan dengan penggunaan tenaga kerja manusia.

Otomasi sistem di industri membutuhkan kontrol proses. Kontrol proses termasuk teknik rekayasa yang melibatkan mekanik dan algoritma untuk mengendalikan keluaran dari suatu proses dengan hasil yang diinginkan (Rahmawati et al., 2021).

Otomasi mampu meningkatkan aturan main dalam era ekonomi global dan meningkatkan pengalaman kerja sehari-hari, misal seorang insinyur dapat mengembangkan penggabungan berbagai ragam perangkat secara otomatis dan dengan bantuan model matematika dan peralatan pengorganisasi untuk membangun sistem yang sangat kompleks sehingga mempercepat pengembangan aplikasi dan kegiatan manusia. Walaupun demikian masih banyak pekerjaan yang harus ditangani oleh manusia, bahkan dengan berkembangnya teknologi otomasi memberikan banyak peluang kerja bagi manusia, yang cocok dengan pemanfaat mata manusia untuk pekerjaan presisi dan akurasi, pemanfaatan telinga manusia, bahkan kebutuhan mutlak tenaga manusia untuk mengidentifikasi dan mencium wewangian yang tidak mungkin dilakukan oleh mesin otomatis. Pengenalan patern manusia, pengenalan bahasa dan kemampuan produksi memang seyogyanya dilakukan oleh insinyur di bidang otomasi (Putranto et al., 2008).

Teknik otomasi merupakan salah satu materi yang penting dan relevan untuk dipelajari oleh mahasiswa, khususnya yang berkecimpung di bidang teknik dan industri. Dengan mempelajari teknik otomasi, mahasiswa dapat memahami konsep, prinsip, metode, dan aplikasi otomasi dalam berbagai konteks dan situasi,

(5)

serta mampu merancang, mengimplementasikan, mengoperasikan, dan mengevaluasi sistem otomasi yang sesuai dengan kebutuhan dan tantangan zaman.

1.2 Rumusan Masalah

Berikut adalah beberpa contoh rumusan masalah dari materi Teknik Otomasi terhadap Pengumpan Shuttlecock Otomatis :

1. Bagaimana perancangan dan pembuatan prototipe Pengumpan Shuttlecock Otomatis

2. Bagaiaman pengaruh penerapan teknik otomasi terhadap Pengumpan Shuttlecock Otomatis

3. Bagaimana analisis dan perancangan sistem otomasi untuk optimalkan proses produksi Pengumpan Shuttlecock Otomatis

1.3 Tujuan

Pembuatan makalah ini memeliki beberapa tujuan yang diantaranya : 1. Mahasiswa diharapkan dapat mempelajari dasar teknik otomasi 2. Mahasiswa diharapkan dapat memahami teknik dan sistem otomasi

3. Mahasiswa diharapkan dapat mengimplementasikan materi teknik otomasi pada proyek Studi Independen

1.4 Manfaat

Pembuatan makalah ini memiliki beberapa tujuan yang diantaranya sebagai berikut :

1. Meningkatkan efisiensi produktivitas, kualitas, keselamatan dan keandalan produk

2. Mengurangi biaya operasional, konsumsi energi dan limbah 3. Memperbarui proses pelaksanaan pekerjaan

(6)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori

Istilah “otomatisasi” menggambarkan berbagai macam teknologi, metode, dan alat yang digunakan untuk mengurangi campur tangan manusia dalam proses menjadikannya lebih efisien, cepat, dan produktif dan bebas kesalahan.

Otomasi dapat dicapai dengan sejumlah teknik dan pendekatan ilmiah, terutama mekanik, hidrolik, listrik dan elektronik, pneumatic, dan computer yang biasanya digunakan secara bersamaan.

Otomasi industri adalah bidang yang berkaitan dengan otomatisasi proses dan mesin industri, menggunakan teknologi informasi, peralatan khusus (pengendali logika, berbagai jenis modul, dll) dan robot untuk meningkatkan proses manufaktur, kontrol kualitas, dan penanganan material.

Dapat dikatakan bahwa saat ini otomasi industri ada di mana-mana di seluruh industri dan rantai pasokan. Sulit membayangkan sebuah pabrik atau lini produksi apa pun yang tidak menggunakan alat dan teknik ini. Dan cakupan aplikasi untuk solusi otomasi industri berkembang pesat seiring dengan berkembangnya kemampuan teknologi baru. Perangkat lunas, peralatan, dan robot digunakan untuk saat ini untuk melakukan peningkatan jumlah tugas yang secara sebelumnya silakukan secara manual atau memerlukan pengawasan dan intervensi manusia.

Otomasi industri lahir seiring dengan adanya revolusi industri dan semakin berkembang dengan perkembangan industri otomotif amerika. Sejak saat itu otomasi industri telah mengalami pertumbuhan eksponensial, terutama dalam hal bidang aplikasi dan kinerja teknologi.

Awalnya tujuan otomasi adalah untuk membuat mesin produksi otomatis dan mempermudah manusia. Tujuan ini tetap ada, tetapi telah berkembang, termausk dalam hal pengoptimalan sumber daya dan kecepatan eksekusi. Faktanya

(7)

sejarah berbicara khususnya dalam dua dekade terkahir, otomatisasi telah memungkinkan banyak perusahaan dan organisasi untuk meningkatkan proses kontrol, produksi barang dan jasa, sehingga secara signifikan mengurangi waktu eksekusi, kesalahan, dan outsourcing.

2.2 Uraian Materi

Otomasi (bahasa Greek berarti belajar sendiri), robotisasi atau otomasi industri atau kontrol numerik merupakan pemanfaatan sistem kontrol seperti halnya komputer yang digunakan untuk mengendalikan mesin-mesin industri dan kontrol proses untuk menggantikan operator tenaga manusia. Industrialisasi itu sendiri merupakan tahapan dalam pelaksanaan mekanisasi, dimana konsep mekanisasi tetap mesin-mesin industri dilakukan manusia sebagai operator dengan menempatkan mesin sebagai pembantunya sesuai dengan permintaan kerja secara fisik, yang jelas terjadi penurunan besar-besaran kebutuhan manusia sebagai sensor begitu juga berkaitan dengan mental kerja.

Otomasi mampu meningkatkan aturan main dalam era ekonomi global dan meningkatkan pengalaman kerja sehari-hari, misal seorang insinyur dapat mengembangkan penggabungan berbagai ragam devais secara otomatisbdan dengan bantuan model matematika dan peralatan pengorganisasi untuk membangun sistem yang sangat kompleks sehingga mempercepat pengembangan aplikasi dan kegiatan manusia. Walaupun demikian masih banyak pekerjaan yang harus ditangani oleh manusia, bahkan dengan berkembangnya teknologi otomasi memberikan banyak peluang kerja bagi manusia, yang cocok dengan pemanfaat mata manusia untuk pekerjaan presisi dan akurasi, pemanfaatan telinga manusia, bahkan kebutuhan mutlak tenaga manusia untuk mengidentifikasi dan mencium wewangian yang tidak mungkin dilakukan oleh mesin otomatis. Pengenalan patern manusia, pengenalan bahasa dan kemampuan produksi memang seyogyanya dilakukan oleh insinyur di bidang otomasi (Putranto et al., 2008).

Otomasi adalah suatu teknologi yang menggabungkan aplikasi ilmu mekanika, elektronika dan sistem berbasis computer melalui proses atau prosedur yang biasanya disusun menurut program instruksi serta dikombinasikan dengan

(8)

pengendalian otomatis (catubalik) untuk meyakinkan apakah semua instruksi itu sudah dilaksanakan seluruhnya dengan benar sehingga produktivitas, efisiensi dan fleksibilitas meningkat.

Kata otomasi digunakan pertama kali oleh Fords di Detroit. Istilah ini digunakan untuk menjelaskan alat mekanis dan mesin perkakas sehingga menjadi suatu lintas produksi yang kontinyu. Karakteristik otomasi Detroit yaitu :

a. Mekanisme tanpa operator b. Alat transfer

c. Operasi permesinan dilakukan secara berurutan/sekuensial d. Benda kerja bergerak secara otomatis

e. Utilisasi yang tinggi f. pembentukan blok mesin.

2.3 Sistem Otomasi

Kemajuan dibidang teknologi terutama pada bidang Elektronika dan teknologi ICT sangat pesat dan ini sangat mempengaruhi kemajuan pada proses produksi di industri, ada tuntutan bagi industri yaitu bekerja cepat, optimnal, jumlah produksi banyak dan ketelitian serta akurasi produk sebagai tuntutan kualitas harus dipenuhi. Untuk memnuhi tuntutan tersebut tidak mungkin dipenuhi apabila masih mengandalkan kemampuan manual dan menggantungkan produksi dari kerja sumber daya manusia yang memiliki keterbatasan ketahanan bekerja dalam waktu yang lama, kerja malam hari, ketelitian dan kesamaan karakteristik hasil produk.

Oleh karena itu sistem otomasi elektronika saat ini berkembang sangat pesat baik dari sisi teknologi, konfigurasi, maupun kapasitas dan kemampuannya. Sistem ini sangat universal dan fleksibel sehingga dapat dimanfaatkan oleh industri kecil sampai dengan industri besar di segala bidang dengan cakupan pemakaiannya sangat luas dan beragam.

Sistem Otomasi Industri dapat diartikan sebagai sistem dengan mekanisme kerja dikendalikan oleh peralatan elektronik (electronic hardware) berdasarkan urutan-urutan perintah dalam bentuk program perangkat lunak (electronic software) yang disimpan di dalam unit memori kontroler elektronik. Dalam membangun sistem otomasi industri antara hardware, software harus menjadi satu kesatuan dan

(9)

merupakan sekuensial (urutan) pekerjaan atau sering disebut dengan tahapan, yang meliputi pekerjaan tahap pembangunan yaitu suatu industri dipersiapkan sejak awal yang meliputi perencanaan, persiapan, perakitan , instalasi, pemrograman, inspeksi, komisioning. Selanjutnya pekerjaan tahap operasional dimana sistem otomasi industri sudah siap dioperasikan, sehingga perlu pemeliharaan dan jika terjadi kerusakan perlu dilakukan perbaikan.

Oleh karena sistem otomasi industri perkembangan berdasarkan tuntutan kebutuhan sangat tinggi maka sisem otomasi harus senantiasa dikembangkan, sehingga diperlukan pekerjaan tahap pengembangan meliputi perencanaan, persiapan, perakitan, instalasi, pemrograman, inspeksi, komisioning. Otomasi dapat didefinisikan sebagai teknologi yang berlandaskan pada aplikasi sistem mekanik, elektronik dan komputer. Sering aplikasi otomasi industri dibuat dalam bentuk robot industri, dan robot merupakan komponen utama dalam teknologi otomasi berfungsi sebagai pelaksana pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh buruh, pekerja manusia.

Oleh karena robot merupakan mesin yang dibuat dalam pabrik maka ia memiliki kemampuan dan daya tahan bekerja secara terus-menerus tanpa mengenal lelah. Penempatan robot dalam aplikasi otomasi industri hingga saat ini selalu berkembang, dalam aplikasinya robot industri dibuat mulai dari yang sederhana seperti belt konveyer, mesin pengisi minuman, mesin las otomatis sampai aplikasi robot modern untuk pembuatan mobil, pesawat terbang dan pusat tenaga nuklir.

Dengan demikian robot dapat diciptakan untuk 5 menggantikan posisi-posisi pekerja baik dalam bagian produksi dengan program keahlian rendah maupun sebagai pengganti teknisi profesional dengan program keahlian lebih komplek (Putranto et al., 2008).

Sistem otomasi industri dapat diklasifikasikan menjadi tiga tipe dasar yaitu tetap dapat diprogram dan fleksibel yang dibahas sebagai berikut :

1. Otomasi tetap

Otomatisasi tetap adalah teknologi dan mesin yang meningkatkan tingkat produksi. Kadang-kadang disebut sebagai otomatisasi keras karena melibatkan serangkaian urutan tetap.

(10)

Mesin diprogram untuk menghasilkan produk tertentu atau menyelesaikan proses produksi secara mandiri. Salah satu aplikasi yang paling akrab dari teknologi ini adalah jalur perakitan modern.

Meskipun jenis otomasi industri yang paling tidak maju secara teknis, proses otomasi tetap meningkatkan tingkat produksi, mengurangi kesalahan manusia, dan menurunkan biaya per unit.

2. Otomasi yang dapat diprogram

Otomatisasi yang dapat diprogram sangat mirip dengan otomatisasi tetap tetapi dengan satu perbedaan utama yakni komponen otomatisnya tidak diperbaiki. Sehingga dapat diprogram ulang berdasarkan kebutuhan proses produksi atau batch yang sedang diproduksi.

Pemrograman ulang dapat menjadi proses yang panjang karena perintah program baru harus diunggah dan dalam beberapa kasus komponen fisik yang terlibat dalam perakitan harus dikonfigurasi ulang. Aplikasi umum dari otomatisasi yang dapat diprogram termasuk alat CNC seperti pemotong plasma.

3. Otomasi fleksibel

Otomatisasi yang dapat diprogram adalah bagian dari otomatisasi fleksibel.

Sistem otomatis serbaguna dapat menghasilkan berbagai macam suku cadang (atau produk) dengan cepat dengan beralih dari satu gaya suku cadang ke gaya suku cadang berikutnya.

4. Otomasi integrasi

Bentuk otomasi industri yang paling canggih, otomasi terintegrasi tidak memerlukan campur tangan manusia secara langsung. Teknologi ini menggunakan sistem kontrol tunggal untuk mengelola dan menyinkronkan semua mesin, operasi, dan data yang diperlukan untuk mengotomatisasi seluruh proses produksi.

Digunakan dalam pemrosesan aliran batch dan kontinu, otomatisasi terintegrasi biasanya digunakan oleh pembuat kemasan produk dan produsen makanan dan minuman (Herawati, n.d.).

(11)

Sistem otomasi tidak bisa lepas dengan sistem pengaturan ataupun sistem pengendalian, dan dalam sistem pengaturan tujuan utamanya adalah mengatur dan mengendalikan nilai output tertentu dari sebuah peralatan sehingga mencapai nilai yang dikehendaki. Peralatan yang dikendalikan disebut dengan plan, peralatan yang mengatur atau mengendalikan disebut dengan kontroler dan nilai yang ingin dicapai disebut dengan input dan setting point. Besaran yang dikendalikan pada sistem pengaturan diantaranya suhu (temperatur), kecepatan, arus, dan tegangan listrik, tekanan dst.

2.4 Arsitektur Sistem

Arsitektur sistem otomasi elektronika yang dimaksud adalah DDC (Direct Digital Control) dan DCS (Distributed Control System ) yang diperlihatkan pada gambar 1-3 dan 1-4. Sistem akan semakin kompleks dengan semakin besarnya jumlah variabel proses dan jumlah input / 6 output ( I/O ) yang digunakan dalam melayani kebutuhan produksi dalam industri.

Gambar 2 1 Sistem Otomasi Direct Digital Control (DDC)

Unit yang ada pada DDC merupakan unit peralatan elektronik meliputi :

(12)

1. Peralatan kontrol proses (analog dan diskrit) 2. Peralatan input dan output (sensor, akuator) 3. Peralatan instrumentasi

4. Peralatan komunikasi data

Disamping itu pada DDC juga dilengkapi dengan unit perangkat lunak : 1. Operating System Software

2. Communication Protocol 3. DDC Application Software

Gambar 2 2 DIstributed Control System (DCS)

DCS dilengkapi dengan unit sistem DCS, yaitu , Unit peralatan elektronik :

1. Peralatan kontrol proses 2. Peralatan input dan ouput 3. Peralatan akuisisi data 4. Peralatan instrumentasi 5. Peralatan interkoneksi

(13)

Unit peralatan jaringan computer (LAN) : 1. Client & server computer

2. Peralatan interkoneksi ( NIC, konektor, saluran transmisi, HUB, Modem)

Unit perangkat lunak :

1. Operating system software (computer & LAN) 2. Communication Protocol

3. DCS application software 4. Database & information system

2.5 Sistem kontrol otomasi industri

Unsur penghubung pengukuran dan elemen kendali paling akhir (output) adalah pengontrol, sebelum adanya penggunaan komputer, pengontrol pada umumnya berupa pengontrol single-loop PID. Hal ini menyebabkan banyaknya produksi pengontrol berupa pengontrol PID dan hanya bisa melaksanakan fungsi kontrol PID, saat kini sebuah pengontrol dapat melakukan banyak hal bagaimanapun permasalahan yang harus diselesaikan, perkembangan terakhir 80 sampai 90% pengontrol PID masih banyak digunakan. Sekarang sudah banyak sistem yang menggunakan diskrit yang dalam implementasinya menggunkan komputer, melalui bahasa pemrograman dapat dibangun sistem kontrol Fuzzy logic, Neural Network, Knowledge base dll. Sudah tentu bahwa sangat sukar untuk katakan pengontrol analog lebih baik daripada pengontrol digital, yang jelas kedua pengontrol dapat bekerja sesuai dengan fungsinya untuk mencapai pekerjaan yang diberikan. Pengontrol 9 analog didasarkan pada perubahan yang diakibatkan oleh komponen elektrik/mekanik dan menyebabkan perubahan pada proses yaitu dari elemen kendali yang paling akhir. Pada elemen kendali akhir inilah merupakan bagian yang bergerak terus menerus tidak ada batasan waktu selalu memberikarikan tanggapan pada proses, sehingga ada sedikit perubahan selalu pasti ada perubahan pada proses. Berikut beberapa contoh gambar industri yang telah menggunakan sistem kontrol dalam melaksanakan proses produksinya.

(14)

Gambar 2 3 Sistem kontrol menggunakan PLC berikut panel kontrol otomasi

Gambar 2 4 Operator konsol

Gambar 2 5 Ruang kontrol otomasi

(15)

2.6 Solusi atau Penyelasaian

Sistem otomasi adalah penggunaan mesin, sistem kontrol, dan teknologi informasi untuk optimasi produksi dan pengiriman barang dan jasa. Sistem otomasi adalah sistem yang digunakan untuk mengontrol dan memantau proses, mesin, atau perangkat dengan cara terkompuerisasi.

Otomasi industri ditandai dengan penggunaan mesin-mesin yang bekerja dengan atau tanpa bantuan manusia dalam proses produksi atau manufaktur.

Otomasi industri dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kualitas produk, serta mengurangi biata dan kesalahan manusia. Beberapa contohnya yaitu :

1. PLC (Programmable Logic Controller) yaitu perangkat elektronik digital yang dirancang untuk mengendalikan proses otomatis dalam lingkup yang lebih kecil

2. SCADA (Supervisory Control and Data Acqusition) yaitu sistem yang mengintegrasikan perangkat lunak dan perangkat keras untuk mengendalikan dan mengawasi proses di berbagai lokasi

3. HMI (Human Machine Interface) yaitu antarmuka grafis yang memungkinkan komunikasi antara manusia dan mesin

4. ANN (Artifical Neural Network) yaitu model komputasi yang terinspirasi dari jarigan saraf biologis yang dapat berlajar dari data dan menyelesaikan masalah yang kompleks

5. Robotika adalah cabang teknologi yang berhubungan dengan desain, konstruksi, operasi dan aplikasi robot

Penerapan teknik otomasi dan sistem otomasi dalam proyek studi independen dengan judul alat “Pengumpan Shuttlecock Otomatis” lebih ke arah Robotika karena tujuan alat ini dibuat adalah untuk :

1. Mempermudah pekerjaan seorang pelatih

2. Meringankan atau menghemat tenaga manusia (pelatih) dalam melakukan latihan

3. Meningkatkan efisiensi latihan

(16)

Alat ini berhubungan erat dengan teknik otomasi dan sistem otomasi yang lebih condong kea rah robotika karena terprogram otomatis dengan program yang telah di komputerisasi di dalam sebuah software mikrokontroler yang akan diprogram lewat alat Arduino uno atau ESP32.

Arduino uno merupakan papan pengendali mikro yang dikembangkan oleh Arduino.cc dan dirilis pada tahun 2010, berbasis mikrolontroller microchip ATmega238P dan sumber terbuka. Papan ini memiliki set pin masukan/keluaran (I/O) digital dan analog yang dapat dihubungkan ke berbagai kartu ekspansi (perisai) dan sirkuit lainnya.

Arduino uno memiliki 14 pin I/O digital, dan 6 pin yang dapat menghasilkan keluaran modulasi lebar pulsa. Selain itu papan ini memilikii 6 pin I/O analog, dan dapat diprogram dengan Arduino IDE (Intergrated Development Environment), melalui kabel USB tipe B. hal ini dapat didukung oleh kabel USB atau dengan baterai 9 Volt eksternal, meskipung menerima tegangan antara 7 dan 20 Volt dan hal ini serupa dengan Arduino Nano dan Leonardo yang merupakan desain refrensi perangkat keras yang didistribusikan dengan lisensi Creative Commons Attribution Share-Alike 2.5 dan tersedia di situs web Arduino. Tata letak dan file produksi untuk beberapa versi perangkat keras juga tersedia.

Gambar 2 6 Bagian-bagian Arduino uno

ESP adalah modul mikrokontroler terintegrasi dengan kinerja tinggi dan mempunyai fitur yang lengkap yang dikenal Espressif System, modul ini merupakan pengembangan dari modul ESP8266 yang sering digunakan sebelumnya. ESP32 memiliki dua prosesor komputasi satu untuk mengelola jaringan WiFi dan

(17)

Bluetooth dan satunya lagi berfungsi untuk menjalankan aplikasi, ESP32 juga telah dilengkapi dengan memori RAM yang cukup besar untuk menyimpan data.

Gambar 2 7 ESP32

Internet of Things yang sangat identik dengan pemrograman dengan internet sangat cocok dengan modul ESP32 karena modul ini mampu menyambungkan perangkat ke jaringan internet dengan mudah. ESP32 dapat digunakan dalam proyek-proyek yang membutuhkan pemrosesan sinyal analog dan perangkat I/O digital. Pin pada gambar 4.3 dapat dijadikan input dan output untuk menyalakan LCD, lampu, bahkan menggerakan motor DC.

(18)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari semua materi yang telah dipelajari dapat disimpulkan bahwa pengarus teknik otomasi atau sistem otomasi sangat berpengaruh bagi proyek alat studi independen sebagai tugas program MBKM, yang dimana sesuai tujuan dari pembuatan alat yaitu memudahkan seorang pelatih yang artinya memiliki kesamaan dengan dungsi sistem otomasi yang mampu mengontrol sesuatu alat secara tidak langsung atau melalui kendali control dari rancangan yang terprogram yang membuat alat berjalan secara otomatis dan pengontrolan dilakukan melalui jaringan atau smartphone atau komputer, hal yang dikontrol baik itu kecepatan, maupun gerak alat tersebut.

3.2 Saran

Dalam pembuatan alat proyek dengan sistem otomasi dapat disarankan untuk melakukan pengembangan untuk alat agar dapat menjadi alat yang sempurna untuk digunakan dan tanpa kesalahan.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Herawati, A. (n.d.). Otomasi Industri : pengertian, jenis, dampak, penerapan, dan contohnya. Kledo. Retrieved January 29, 2024, from https://kledo.com/blog/otomasi-industri/

Putranto, A., Mukti, A., Sugiono, D., Karim, S., Eric, A. R., Susa’at, S., & Sugiono.

(2008). Teknik Otomasi Industri. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Rahmawati, D., Alfita, R., Setiawan, H., & Vivin, R. N. (2021). Teknik Otomasi.

Eureka Media Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

 Kegiatan yang berada di luar Perguruan Tinggi asal (misalnya magang atau proyek di desa) dapat diambil sebanyak dua semester atau setara dengan 40 sks..

▪ Kegiatan yang berada di luar Perguruan Tinggi asal (misalnya magang atau proyek di desa) dapat diambil sebanyak dua semester atau setara dengan 40 sks..

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Setelah memahami Identitas Nasional dan Globalisasi dan kenyataan zaman yang tidak dapat di elakan , Globalisasi sangat mempengaruhi Identitas

17 BAB III PENUTUP III.1 Kesimpulan Validasi penentuan kafar nystatin dalam nystatin tablet salu gula dengan kadar 500.000 IU menggunakan metode HPLC High Performance Liquid

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan KTSP adalah Kurikulum operasional yang disusun, dikembangkan dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan standar kompetensi dan

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Salah satu permasalahan utama dalam kesehatan gigi adalah karies gigi, untuk menilai atau menggambarkan pengalaman karies serta memantau dan

9 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Perkerasan lentur atau Flexible Pavement adalah jenis perkerasan jalan yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikat utama dan memiliki sifat

8 BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan Kesimpulan dari materi tentang macam-macam hidayah adalah bahwa hidayah adalah bimbingan dan petunjuk yang diberikan oleh Allah kepada manusia