MAKALAH
PROFESI KEPENDIDIKAN
KONSEP DAN CIRI PROFESI SERTA KESETARAAN KONSEP PROFESI KEGURUAN
Dosen Pengampu: Surohardjo, S.Pd., M.Pd
Disusun:
SEMESTER 5
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUL QALAM Jl. Raya Mauk Km.11 Sepatan 15520 Tangerang Banten
Tahun Akademik 2022-2023
Ahmad Ubaidillah (212201108)
Annisa Nur Hikmah Fajriah (212201110)
Diah Handayani (212201114)
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan hidayah, sholawat serta salam kita limpahkan kepada junjungan kita yakni Nabi Muhammad SAW, tidak lupa kepada keluarganya, sohabatnya, semoga kepada kita selaku umatnya. Aamiin. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini berjalan dengan lancer dan baik, serta bisa menyelesaikannya tepat pada waktunya.
Di dalam mekalah ini terdapat beebrapa pembahasan tentang “Konsep Dan Ciri Profesi Serta Kesetaraan Konsep Profesi Keguruan”. Saya menyadarai bahwa begitu banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, itu dikarnakan kemempuan penulisan dan pemikiran saya terbatas.
Namun berkata bantuan dan dorongan serta bimbingan dari dosen pembimbing serta berbagai bentuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Alhamdulillah.
Dan saya harap dengan penulisan makalah ini dengan berfmanfaat Khususnya bagi saya sendiri dan bagi para pembaca pada umumnya, serta semoga dapat menjadai bahan pertimbangan perestasi di masa yang akan datang.
ii DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI... ii
BAB I: PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 1
C. Tujuan ... 1
BAB II: PEMBAHASAN ... 2
A. Konsep Dan Syarat-Syarat Profesi ... 2
B. Profesi Keguruan ... 4
C. Perkembangan Profesi Keguruan Di Indonesia ... 5
D. Konsep Profesi Keguruan ... 6
BAB III: PENUTUP ... 7
A. Kesimpulan ... 7
B. Saran ... 7
DAFTAR PUSTAKA ... 8
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Guru adalah salah satu unsur manusia dalam proses pendidikan di sekolah sekaligus memegang tugas dan fungsi ganda, yaitu sebagai pengajar dan sebagai pendidik. Sebagai pengajar guru hendaknya mampu menuangkan sejumlah bahan pelajaran ke dalam otak anak didik, sedangkan sebagai pendidik guru diharapkan dapat membimbing dan membina anak didik agar menjadi manusia susila yang cakap, aktif, kreatif, dan mandiri (Deden, 2011).
Setiap profesi memiliki kode etik masing-masing, begitu pula dengan guru.
Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat. Norma-norma tersebut berisi petunjuk-petunjuk bagi anggota profesi tentang bagaimana mereka melaksanakn profesinya dan larangan-larangan, yaitu ketentuan-ketentuan tentang yang tidak boleh diperbuat atau dilaksanakan oleh mereka.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian profesi dan profesi keguruan?
2. Apa saja syarat-syarat profesi keguruan?
3. Apa konsep profesi keguruan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian profesi dan profesi keguruan.
2. Untuk mengetahui apa saja syarat-syarat profesi keguruan.
3. Untuk mengetahui konsep profesi keguruan itu seperti apa.
2 BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Dan Syarat-Syarat Profesi
1) Pengertian Profesi dan Syarat-Syarat Profesi
Secara estimologi, istilah profesi berasal dari bahasa Inggris yaitu profession atau bahasa latin, profecus, yang artinya mengakui, adanya pengakuan, menyatakan mampu, atau ahli dalam melakukan suatu pekerjaan.
Sedangkan secara terminologi, profesi berarti suatu pekerjaan yang mempersyaratkan pendidikan tinggi bagi pelakunya yang ditekankan pada pekerjaan mental; yaitu adanya persyaratan pengetahuan teoritis sebagai instrumen untuk melakukan perbuatan praktis, bukan pekerjaan manual (Danin, 2002). Jadi suatu profesi harus memiliki tiga pilar pokok, yaitu pengetahuan, keahlian, dan persiapan akademik.
Profesi adalah suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya memerlukan atau menuntut keahlian (expertise), menggunakan teknik-teknik ilmiah, serta dedikasi yang tinggi. Keahlian diperoleh dari lembaga pendidikan yang khusus diperuntukkan untuk itu dengan kurikulum yang dapat dipertanggung jawabkan.
Menurut Webstar (1989), Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang ingin ditekuni oleh seseorang. Profesi juga diartikan sebagai suatu pekerjaan tertentu yang mensyaratkan pengetahuan dan keterampilan khusus yang didapat dari pendidikan akademis yang intensif.
Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa profesi merupakan pekerjaan yang tidak sembarang orang bisa melakukannya dan dari pengertian tersebut dapat dilihat syarat-syarat suatu pekerjaan dapat dikatakan profesi, yakni : a. Adanya ilmu pengetahuan yang mendasari teknik dan prosedur kerja yang
diperoleh melalui pendidikan dan latihan khusus.
3
b. Adanya kode etik profesi.
c. Adanya pengakuan Formal Legalistik dari masyarakat dan pemerintah.
d. Adanya organisasi yang memayungi pelaku profesi serta melindungi masyarakat dari layanan yang tidak semestinya
2) Ciri-ciri utama suatu profesi menurut Sanusi,dkk (1991) adalah sebagai berikut:
a. Suatu jabatan yang memiliki fungsi dan signifikansi sosial yang menentukan (crusial).
Jabatan yang menuntut keterampilan atau keahlian tertentu.
b. Keterampilan atau keahlian yang dituntut jabatan itu didapat melalui pemecahan masalah dengan menggunakan teori dan metode ilmiah.
c. Jabatan itu berdasarkan pada batang tubuh disiplin ilmu yang jelas, sistematik, eksplisit yang bukan hanya sekedar pendapat khalayak umum.
d. Jabatan itu memerlukan pendidikan tingkat perguruan tinggi dengan waktu yang cukup lama.
e. Proses pendidikan untuk jabatan itu juga merupakan aplikasi dan sosialisasi nilai-nilai profesional itu sendiri.
f. Dalam memberikan layanan kepada masyarakat, anggota profesi itu berpegang teguh pada kode etik yang dikontrol oleh organisasi profesi.…
g. Tiap anggota profesi mempunyai kebebasan dalam memberikan judgement terhadap permasalahan profesi yang dihadapinya.
h. Dalam prakteknya melayani masyarakat, anggota profesi otonom dan bebas dari campur tangan orang luar.
i. Jabatan ini mempunyai prestise yang tingi dalam masyarakat dan oleh karenanya memperoleh imbalan yang tinggi pula.
j. Profesi Keguruan dan Perkembangan Profesi Keguruan di Indonesia
4
B. Profesi Keguruan
PGRI telah merealisasikan pengertian profesi keguruan untuk pendidikan di Indonesia sebagai berikut:
1. Profesi keguruan adalah suatu bidang pengabdian atau dedikasi kepada kepentingan anak didik dalam perkembangannya menuju kesempurnaan manusiawi
2. Para anggota profesi keguruan, terikat oleh pola sikapdan perilaku guru yang dirumuskan dalam kode etik guru Indonesia.
3. Para anggota profesi keguruan, dituntut untuk menyelesaikan suatu proses pendidikan persiapan jabatan yang relatif panjang.
4. Para anggota profesi keguruan terpanggil untuk senantiasa menyegarkan serta menambah pengetahuan (dalam arti khusus dan dalam arti kedalaman ilmu pengetahuan umum dan pengetahuan khusus profesi keguruan).
5. Untuk dapat melaksanakan profesi keguruan dengan baik, para anggota harus memiliki kecakapan atau keterampilan teknis yang mampu menyentuh nilai-nilai kemanusiaan yang mendasar.
6. Para anggota profesi keguruan perlu memiliki sikap bahwa jaminan tentang hak-hak profesional harus seimbang dan merupakan imbalan dari profesi profesionalnya.
7. Para anggota profesi keguruan sepantasnya berserikat secara profesional (Maman Achdiat).
Khusus untuk jabatan guru, sebenarnya juga sudah ada yang mencoba menyusun kriterianya. Misalkan, National Education Association (NEA 1989) menyarankan kriteria berikut:
1. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual.
2. Jabatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.
5
3. Memerlukan persiapan profesional yang lama.
4. Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.
5. Menjanjikan karier hidup dan keanggotaan yang permanen.
6. Menetukan standarnya sendiri.
7. Lebih mementingkan layanan diatas keuntungan sendiri.
8. Mempunyai organisasi yang kuat dan terjalin erat.
C. Perkembangan Profesi Keguruan Di Indonesia
Dalam buku Sejarah Pendidikan Indonesia (1987) secara jelas melukiskan sejarah pendidikan terutama dalam zaman kolonial Belanda, termasuk profesi keguruan. Guru-guru yang pada mulanya di angkat dari orang yang tidak dididiksecara khusus menjadi guru yang berangsur-angsur dilengkapi dan ditambah dengan guru-guru lulusan dari sekolah guru (kweekschool) yang pertama yang didirikan pertama kalidi Solo tahun 1852. Karena kebutuhan guru yang mendesak pemerintah Hindia Belanda mengangkat lima macam guru, yakni sebagai berikut:
1. Guru lulusan sekolah yaitu guru yang di anggap sebagai guru yang berwenang penuh.
2. Guru yang bukan lulusan sekolah guru, tetapi lulus ujian yang diadakan untuk menjadi guru.
3. Guru bantu, yakni yang lulus ujian guru bantu.
4. Guru yang dimagangkan kepada seorang guru senior, yang merupakan calon guru.
5. Guru yang diangkat karena keadaan yang amat mendesak yang berasal dari warga yang pernah mengecap pendidikan.
Keadaan seperti itu berlangsung sampai akhir perang kemerdekaan. Seiring berjalannya waktu sekolah guru makin meningkatkan mutunya, sehinnga hanya ada satu Lembaga Pendidikan Tinggi Kependidikan (LPTK) dan saat ini di Indonesia
6
telah ada organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia. Dalam sejarahnya guru pernah mempunyai staus yang tinggi d masyarakat. Namun saat ini telah mulai memudar pudar seiring kepedulian yang tinggi terhadap imbalan balas jasa. Selain itu kalah gengsi dari jabatan lain yang pendapatannya lebih baik.
D. Konsep Profesi Keguruan
Sebuah profesi merupakan sebuah pekerjaan yang membutuhkan spesialisasi keilimuan khusus yang harus dilatih dan didalami dalam waktu yang lama. Karena itu, profesi keguruan juga termasuk didalamnya. Profesi keguruan adalah salah satu profesi tertua di dunia yang memerlukan adanya keterampilan yaitu mengajar dan mendidik. Sebuah profesi juga wajib memiliki sebuah kode etik dan juga organisasi, yang mana guna kode etik adalah untuk sebagai pedoman guru dalam menjalankan tugas dan juga menjaga martabatnya.
Dan guna organisasi yang berguna untuk mempermudah urusan antar orang- orang sesama sesama rekan profesi dalam berinteraksi, dan juga menjalin kerjasama agar tercapainya tujuan bersama. Dan hal itu juga berlaku pada profesi keguruan.
Guru dapat diartikan sebagai orang yang tugasnya terkait dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semua aspeknya, baik spiritual dan emosional, intelektual, fisikal, maupun aspek lainnya, yang mana di Indonesia dijalankan berdasarkan prinsip TUT WURI HANDAYANI
7 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Profesi adalah suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya memerlukan atau menuntut keahlian (expertise), menggunakan teknik-teknik ilmiah, serta dedikasi yang tinggi. Keahlian diperoleh dari lembaga pendidikan yang khusus diperuntukkan untuk itu dengan kurikulum yang dapat dipertanggung jawabkan. Suatu pekerjaan dapat dikatakan profesi jika memiliki beberapa syarat- syarat tertentu.
Setiap profesi memiliki kode etik masing-masing, kode etik adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam hidup sehari-hari (Undang-undang nomor 8 Tahun 1974). Pada dasarnya tujuan merumuskan kode etik dalam suatu profesi adalah untuk kepentingan anggota dan kepentingan organisasi profesi itu sendiri.
Seperti yang telah disebutkan salah satu kriteria jabatan profesional, jabatan profesi harus mempunyai wadah untuk meyatukan gerak langkah dan mengendalikan keseluruhan profesi, yakni organisasi profesi. Bagi guru-guru di negara kita, wadah ini telah ada yakni Persatuan Guru Republik Indonesia yang lebih dikenal dengan singkatan PGRI. Salah satu tujuan PGRI adalah mempertinggi kesadaran, sikap, mutu, dan kegiatan profesi guru serta meningkatkan kesejahteraan mereka (Basuni, 1986).
B. Saran
Penulis menyadari makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangatlah penulis harapkan demi perbaikan makalah ini. Dan semoga makalah ini dapat menjadi khazanah pengetahuan khususnya bagi penulis dan juga kita semua.
8
DAFTAR PUSTAKA
Djumiran,dkk. 2010. Profesi Keguruan 2 SKS. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
Soetjipto dan Raflis Kosasi. 2000. Profesi Keguruan. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Ahmadi, Rulam. PROFESI KEGURUAN “Konsep dan Strategi Mengembangkan Profesi dan Karier Guru”. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA. 2018
Suteja, Jaja. Etika Profesi Keguruan. Yogyakarta: CV Budi Utama. 2013
Ahmad, Syarwani dan Zahruddin Hodsay. Profesi Kependidikan dan Keguruan.
Yogyakarta: CV Budi Utama. 2020