• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mawardi Djalaluddin, M.Th.I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Mawardi Djalaluddin, M.Th.I"

Copied!
412
0
0

Teks penuh

Tajuk Disertasi: Konsep Us}u>l al-Tasyri>' dalam Kitab al-Ja>mi' al-S}ah}i>h} Imam al-Bukha>ri>a dan pengaruhnya terhadap perkembangan Islam. Amalan Undang-undang. Konsep Us}u>l al-Tasyri>‘ dalam Kitab al-Ja>mi‘ al-S{ah}i>h} Imam al-Bukha>ri> dan pengaruhnya terhadap perkembangan perundangan Islam.

ﻢﻠﺴﻣ

Sunnah

Ketiga, Sunnah dapat berupa ketentuan-ketentuan yang tidak disebutkan dalam Al-Qur'an, tetapi bersumber dari Sunnah itu sendiri. Pernyataan pertama mengatakan bahwa sunnah mempunyai kedudukan yang setara dan sesuai dengan Al-Qur'an; jadi ketika itu terjadi.

Ijmak

Ketiga, qiya>s adna> yaitu 'illah in far'u lebih lemah dari 'illah in as}l. Kedua, qiya>s mula>'im, yaitu qiya>s yang. para dewa hukum asli memiliki hubungan yang harmonis.

Al-Istih}sa>n

Kemudian beliau menambah bahawa hakikat istih{sa>n ialah mengutamakan mas}lah}ah mursalah daripada qiya>s. Istih}sa>n bi al-mas}lah}ah, iaitu meninggalkan dalil-dalil umum berdasarkan maslahat.

Mazhab Sahabi

Ulama H{anafiyyah berpendapat bahwa mazhab sahabi syar'iyyah adalah bukti kasus-kasus yang tidak mungkin benar. Ulama Malikiyyah berpendapat bahwa mazhab sahabi merupakan hujjah syar'iyyah yang harus diutamakan dari qiyas. Ulama Syafi'iyyah yang menolak keabsahan mazhab Sahabi, berpendapat dalam bentuk QS al-Hasyr/59:2.

Di antara ulama H{anafiyyah, Ma>likiyah dan Hanabilah -sebagai golongan yang menerima mazhab Sahabiyyah- mengemukakan hujah masing-masing:59. Maka jelaslah bahawa mazhab Sahabi mempunyai kelebihan dalam pelbagai aspek maka ia harus diletakkan sebagai hujah Syariah.

Syar‘u man qablana>

Terdapat perbedaan pendapat di antara mereka mengenai batasan dan ruang lingkup penerapan 'urf itu sendiri. Ulama Malikiyah menggunakan 'urf atau tradisi yang hidup di kalangan ulama Madinah sebagai landasan penetapan hukum dan mengutamakannya di atas hadis ah}ad. Ulama Syafi'iyyah sering menggunakan 'urf dalam hal tidak ada batasan dalam syarak atau penggunaan bahasanya.

Persyaratan ini telah menjadi norma 'adat' atau 'urf' yang sah sebagai persyaratan penerimaan umum. Ketiga, urf yang dijadikan landasan untuk menentukan hukum sudah ada (berlaku) pada saat itu; bukan urf yang muncul kemudian.

Istis}h}a>b

Istis}h}a>b terhadap dalil umum sebelum datangnya dalil khusus, dan istis}h}a>b dengan nash sampai terdapat dalil-dalil yang mendukung. Istis}h}a>b bentuk ketiga ini tidak dipermasalahkan dari segi hakikatnya, namun mengenai penamaannya terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ahli di bidang hukum. Kebanyakan ulama kala>m menolak istish}a>b sebagai dalil syariat karena sesuatu yang digunakan pada masa lampau harus didasarkan pada dalil yang sama dengan hukum yang digunakan pada masa kini dan masa yang akan datang. .

Sedangkan ulama mutaakhkhiri>n H{anafiyyah berpendapat bahwa istis}ha>b hanya dapat diterapkan untuk melestarikan hukum yang telah ada pada masa lalu, tidak dapat diterapkan pada undang-undang baru yang belum ada sebelumnya. Misalnya, orang hilang hanya bisa mendapatkan haknya di masa lalu, tetapi tidak bisa menerimanya setelah ia menghilang.

Mas}lah}ah

Mas}lah}ah h}a>jih ialah faedah yang memerlukan tahap kehidupan manusia kerana ia tidak berada pada tahap d}aru>ri>. Mas}lah}ah dalam pengertian mun>asib dalam pengertian pembuat hukum (sya>ri') memperhatikan atau tidak. Penggunaan kaedah mas}lah}ah mursalah dalam ijtihad telah menjadi perbincangan panjang di kalangan ulama.

Dilihat dari segi kandungan mas}lah}ah, ulama usul fiqh membahagikannya kepada: mas}lah}ah 'a>mmah dan mas}lah}ah kha>s}s}ah. Berkenaan hujah mas}lah}ah, para ulama usul fiqh menyatakan bahawa mu'tabarah mas}lah}ah boleh dijadikan dalil hujah dalam penggubalan hukum.

Al-H{iyal

Untuk itu pendekatan yang benar adalah dengan pendekatan kaidah bahasa dan maqa>si}d al-syari>'ah. Kegunaan pendekatan melalui kaidah kebahasaan adalah kajiannya akan melibatkan teks (teks) syariat, sedangkan pendekatan melalui maqa>s}id al-syari>'ah untuk kajiannya. Kajian maqa>si}d al-syari>'ah kemudian dikembangkan secara luas dan sistematis oleh Abu>Ish}a>q al-Sya>t}ibi>.

Maqa>sid al-Syari>'ah, yang menurut al-Sya>t}ibi> memberi manfaat yang besar, boleh dilihat dari dua sudut. Percubaan seperti ini akan berjaya sekiranya seorang mujtahid dapat memahami maqa>si}d al-shari>'ah.109 Oleh itu al-Sya>t}ibi>.

Perkembangan Fikih Islam dalam Lintas Sejarah

  • Kelahiran dan pendidikan awal Imam al-Bukhari
  • Perjalanan al-Bukhari Mencari Ilmu ke Berbagai Negeri dan para Gurunya
  • Murid-Murid Imam al-Bukhari
  • Akhlak dan Beberapa Catatan tentang Peri-kehidupan

Zubair dari Ibrahim>hi>m", al-Bukha>ri> berkata, "Bahwa Abu> Zubair tidak pernah bercerita tentang Ibrahim>hi>m." Guru itu cemas dan terkejut. Di Madinah pula dia mulai menulis buku" Ta>ri>kh al-Kabi>r" yang menurut riwayat,. Seperti Abu> Nu'aim dari al-A'masy, Muh}ammad ibn Abdullah al-Ans}a>ri> dari H {umaid, Maki ibn Ibrahim>hi>m dari Yazi>d bin Abi> 'Ubaid.

Fad}l Ah}mad bin Salamah, Imam Ibrahim>him>m al-H{arbi>, Abu> Bakar bin Ish}a>q bin Khuzaimah al-Naisabu>ri> (pemilik S{ah}i>h} Ibnu Khuzaimah), Muh}ammad ibn Nas}r al-Marwazi>, Abu> 'Abd al-Rah}ma>n al-Nasa>i>. Beliau segera memerintahkan salah satu ulama terdekatnya yang bernama Bahurais bin Abi> al-Warqa>' untuk menyiapkan pertanyaan yang akan berujung pada pelecehan dan membicarakan keburukan pribadi al-Bukha>ri> dan murid-muridnya. Dahulu mereka hanya mendengar kehebatannya dari orang-orang yang berjumpa dengannya dan meriwayatkan dari al-Bukha>ri>.34.

Apabila sepuluh orang itu selesai meriwayatkan hadis mereka, seorang demi seorang bertanya kepada al-Bukha>ri>, “Wahai al-Bukha>ri>.

ﻊﻧﺎﺻ ﻞﻛ ﻊﻨﺼﻳ ﷲ ﻥﺇ :ﻢﻠﺳﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﷲ ﻰﻠﺻ ﻲﺒﻨﻟﺍ ﻝﺎﻗ :ﻝﺎﻗ ﺔﻔﻳﺬﺣ ﻦﻋ ﻪﺘﻌﻨﺻﻭ

ÇÍÒÈ

Wafatnya Imam al-Bukha>ri>

Apabila al-Bukha>ri> diharamkan, dia meninggalkan Bukha>ra> dan pergi ke kampung Khartang.51 Dia mempunyai beberapa saudara di sana dan tinggal bersama mereka. Pada suatu malam, sebaik al-Bukha>ri> selesai menunaikan solat malam, dia kedengaran berdoa, "Ya Allah, sesungguhnya bumi ini terasa sempit dan tidak akan menerimaku lagi, maka panggillah aku sebelum-Mu." Sebulan selepas solat malam, dia dipanggil menghadap Allah, pada malam Sabtu, malam Idul Fitri, tahun 256 H, ketika umurnya 62 tahun dan kurang dari 12 hari.52 Semoga Allah merahmati Hai M. Sebelum dia bernafas, dia berwasiat agar badannya dikafankan dengan tiga lapis kain kafan tanpa imamah (destar) dan tanpa baju.

Dan sebaik sahaja pengebumiannya selesai, bau harum tercium dari kuburnya dan terus menyebar selama beberapa hari.

Karya-Karya Imam al-Bukhari dan Deskripsi Singkat

Buku ini telah disunting oleh Muh}ammad Luhaidan, pertama kali dicetak pada tahun 1418 H, Da>r al-S{ami>' di Riyadh.56. Ibnu T{a>hir menyebut nota kaki kitab ini sebagaimana disebutkan oleh Ibnu H{ajar al-Asqa>la>ni> dalam Muqaddimah Fath} al-Ba>ri>.58 Sebenarnya terdapat sebuah manuskrip yang berbentuk manuskrip yang lengkap. daripada kitab ini ditulis Rasul menjawab: "Al-Ja>mi' al-S{ah}i>h} kepunyaan Muh}ammad ibn Isma>'il." Peristiwa sebegini juga pernah dialami oleh Imam Haramain.63.

Kitab al-Ja>mi' al-S{ah}i>h} atau S{ah}i>h} al-Bukha>ri> ialah kitab hadith yang disandarkan kepada pengarangnya, Muh}ammad ibn Isma >'i> l al-Bukha>ri>. Nama penuh kitab ini ialah al-Ja>mi' al-Musnad al-S{ah}i>h{ al- Mukhtas}aru min Umu>ri Rasu>lillah S}alla> Alla>h 'Alaihi wa Sallama wa Sunanihi wa Ayya>mihi (Koleksi ringkasan hadis sahih tentang peristiwa, kebiasaan dan kejadian yang dialami oleh Rasulullah sepanjang hayatnya). 68.

Latar Belakang Penyusunannya

Oleh itu, adalah munasabah sekiranya al-Ja>mi' al-S{ah}i>h} ini dianggap sah dan diterima oleh orang ramai. Setelah selesai membicarakan masalah jihad, al-Ja>mi' al-S{ah}i>h} ini diisi dengan beberapa bab yang sebenarnya tidak berkaitan dengan masalah fiqh, seperti bab bad 'u khalq. al-'iba>d (permulaan penciptaan), biografi para nabi, kisah syurga dan neraka, mana>qib Quraisy dan rage}a>il al-s}ah}abah. Setelah mengetengahkan beberapa bab di luar fiqh, al-Ja>mi' al-S{ah}i>h} sekali lagi mengetengahkan kitab-kitab dan bab-bab fiqh, seperti kitab nika>h}, kitab t}ala> q, kitab nafaqah, kemudian kitab at}'imah (makanan), kitab asyribah, kitab t}ibb, kitab ada>b, birr, S{ilah dan isti'z\a> n .

Sepeninggal al-Bukhari, banyak ulama yang terpesona dengan sistematika al-Ja>mi' al-S{ah}i>h sehingga mereka menulis buku mengenainya guna mengetahui relevansi surah-surah tersebut dengan hadis-hadis yang terkandung di dalamnya. dan melalui sistematika untuk menentukan pemikiran fiqih. Ia menganalisis sekitar 372 topik dari berbagai topik yang terdapat dalam al-Jami' al-Sahih.

Pengulangan, peringkasan dan pemenggalan Hadis dalam al-Ja>mi‘

Al-Bukha>ri> terkadang menerima hadis dari seorang perawi secara singkat dan di lain waktu ia menerima hadis yang sama namun lengkap. Al-Bukha>ri> juga pada suatu waktu menerima hadis dengan ungkapan kalimat yang berbeda-beda dari perawi yang berbeda-beda, karena ia juga menyusun hadis tersebut sesuai dengan materi hadis yang diterima dari masing-masing perawi sepanjang masih dalam syarat dan kriteria yang digunakan. Pengulangan yang dilakukan al-Bukhaari> juga dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai hadis yang diriwayatkan secara akhlak, meskipun hadis tersebut diriwayatkan secara mursale (terus menerus) oleh sanad lain.

Adapun hadits-hadits yang disebutkan dalam karya tersebut, maksudnya adalah agar tidak terlalu lama menyebutkan hadis-hadis tersebut. Sedangkan hadits yang disebutkan al-Bukha>ri> sebagian (singkat) sedangkan bagian lainnya juga tidak disebutkan di bagian lain dalam al-Ja>mi' al-S{ah}i>h} mengandung makna, bahwa apa dibuang dan jika tidak disebutkan maka dianggap hadis yang tidak rata, misalnya bernilai mauqu>f.

يرﺎﺨﺒﻟا

Keahlian al-Bukha>ri> dalam bidang Fikih

  • Sumber-Sumber Hukum Islam Primer 2

Abu> 'Abdillah i.e. Imam al-Bukha>ri> sendiri berkata: "Begini". Fiqh Al-Bukha>ri> sangat terlihat dalam sistematika kitab al-Ja>mi. Namun begitu, S{ah}i>h} al-Bukha>ri> mempunyai perbezaan daripada kitab-kitab hadis sebelumnya.

Berikut ini akan dikemukakan pemikiran al-Buha>ri> mengenai Sunnah. Al-Bukha>ri> dibentangkan dalam "Kitab Akhba>r al-Ad" enam bab.

Referensi

Dokumen terkait

Lalu baginda bersabda: "Hitunglah enam perkara yang akan terjadi menjelang hari Kiamat; iaitu kematianku, kemudian pembebasan Baitul Maqdis dalam riwayat lain: pemakmuran Baitul