• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENGUKUR TEKANAN DARAH

N/A
N/A
mas anam

Academic year: 2024

Membagikan "MENGUKUR TEKANAN DARAH "

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MENGUKUR TEKANAN DARAH 13 Agustus 2022 Halaman:

1/1

Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui tekanan darah.

Indikasi 1. Semua pasien baru.

2. Pasien yang memiliki penyakit hipertensi, jantung, dan penyakit kronis lainnya.

Tujuan Mengetahui tekanan darah Persiapan alat Baki berisi:

1. Sphigmomanometer (tensimeter) air raksa/jarum yang siap pakai 2. Stetoskop

3. Buku catatan 4. Alat tulis

Persiapan pasien 1. Memberikan penjelasan tentang tujuan dan alasan tindakan 2. Mengatur posisi dalam keadaan rilesks berbaring atau duduk Persiapan

lingkungan

1. Mengatur pencahayaan 2. Tutup pintu dan jendela

3. Mengatur suasana yang nyaman (tenang/tidak berisik) Pelaksanaan 1. Mencuci tangan

2. Memberitahu pasien bahwa tindakan segera dilaksanakan

3. Letakkan tensimeter disamping lengan yang akan dipasang manset pada titik pralax

4. Meminta atau membantu pasien untuk membuka/menggulung lengan baju sebatas bahu

5. Meraba arteri brachialis dengan jari tengah dan jari telunjuk

6. Pasang manset pada lengan bagian atas sekitar 3 cm diatas fossa cubiti atau 3 cm diatas arteri brachialis dengan pipa karet dilengan atas

7. Memakai stetoskop pada telinga

8. Meletakkan stetoskop bagian diaphragma di atas arteri brachialis 9. Mengunci skrup balon karet (pump)

10. Pengunci air raksa dibuka

11. Balon dipompa sehingga terlihat air raksa di dalam pipa naik (30 mmHg) sampai denyut arteri tidak terdengar, ditambah 20 mmHg.

12. Membuka skrup balon dan menurunkan tekanan perlahan kira-kira 2 mmHg/detik

13. Mendengar dengan teliti dan membaca skala air raksa sejajar dengan mata, pada skala berapa mulai terdengar bunyi denyut pertama sampai suara denyut terakhir terdengar lambat dan menghilang

14. Mencatat denyut pertama sebagai tekanan sistolik dan denyut terakhir sebagai tekanan diastolik (contoh: 120/60 mmHg)

15. Pengunci air raksa ditutup kembali 16. Melepas stetoskop dari telinga

17. Melepas manset dan digulung dengan rapi dan dimasukkan dalam kotak, kemudian ditutup

18. Merapikan pasien dan mengatur kembali posisi seperti semula 19. Memberi tahu pasien bahwa tindakan telah selesai dilaksanakan 20. Alat-alat dirapikan dan disimpan pada tempatnya

21. Mencuci tangan

22. Dokumentasikan tindakan yang sudah dilakukan.

(2)

SUMBER WARAS HUSADA 02/SWH.KEP/2022 STANDART OPERASIONAL PROSEDUR No. Revisi:

1 MENGUKUR DENYUT NADI

Tanggal Terbit:

13 Agustus 2022 Halaman:

1/1

Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui denyut nadi Indikasi 1. Semua pasien baru

2. Pasien yang mengalami gangguan ritme nadi Tujuan Mengetahui denyut nadi

Persiapan alat Baki berisi:

1. Jam tangan yang ada jarum detiknya 2. Buku catatan

3. Alat tulis

Persiapan pasien 1. Memberikan penjelasan tentang tujuan dan alasan tindakan 2. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin

Persiapan lingkungan

Pintu dan jendela ditutup

Pelaksanaan 1. Mencuci tangan, menggunakan APD

2. Mempersilahkan pasien untuk berbaring atau duduk ditempat tidur dengan tenang

3. Membawa alat-alat didekat pasien

4. Meraba pergelangan tangan pasien dengan jari telunjuk dan jari tengah sampai merasakan denyut nadi radialis

5. Tangan yang lain memegang alat penghitung nadi/arloji 6. Menghitung denyut nadi 1 menit penuh

7. Mencatat hasilnya

8. Merapikan pasien dan mengembalikan pasien ke posisi semula 9. Memberitahu pasien bahwa tindakan selesai dilakukan

10. Mengembalikan alat-alat ketempat semula 11. Mencuci tangan

12. Dokumentasi

Sikap Sikap selama pelaksanaan:

1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah 2. Menjamin privacy pasien

3. Bekerja dengan teliti

4. Memperhatikan body mechanism

Evaluasi Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah tindakan

(3)

MENGHITUNG PERNAPASAN 13 Agustus 2022 Halaman:

1/1

Pengertian Merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk menilai proses pengambilan oksigen dan pengeluaran karbondioksida.

Indikasi 1. Secara rutin bersamaan dengan pengukuran denyut, suhu, tekanan darah 2. Sewaktu diperlukan

3. Atas instruksi dokter

4. Pasien akan, sedang, setelah dibedah.

Tujuan Mengetahui frekuensi, irama, kedalaman dan tipe atau pola pernapasan Persiapan alat 1. Arloji tangan dengan petunjuk detik

2. Buku catatan dan alat tulis

Persiapan pasien 1. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan 2. Tutup korden, pintu dan pasang sampiran

Persiapan lingkungan

1. Mengatur pencahayaan 2. Tutup pintu dan jendela

3. Mengatur suasana yang nyaman (tenang/tidak berisik) Pelaksanaan 1. Cuci tangan

2. Dekatkan alat di samping pasien

3. Letakkan lengan pasien pada posisi rileks menyilang abdomen atau dada bagian bawahnya, atau tempatkan tangan datar perawat pada dada pasien.

4. Pastikan siklus pernapasan lengkap (1 kali inspirasi 1 kali ekspirasi) 5. Lihat pada jarum detik jam tangan.

6. Saat menghitung, perhatikan irama, kedalaman pernapasan, kesimetrisan gerakan

7. Hitung pernapasan selama satu menit penuh jika irama ireguler/tidak teratur.

8. Jika teratur/regular, hitung siklus pernapasan selama 30 detik dan kalikan dua.

9. Catat hasil penghitungan pada buku catatan 10. Jika ada kelainan segera laporkan pada dokter 11. Rapikan kembali posisi pasien

12. Cuci tangan 13. dokumentasikan Sikap Sikap selama pelaksanaan:

(4)

SUMBER WARAS HUSADA 04/SWH.KEP/2022 STANDART OPERASIONAL PROSEDUR No. Revisi:

1 MENGUKUR SUHU PADA AKSILA

Tanggal Terbit:

13 Agustus 2022 Halaman:

1/1

Pengertian Merupakan tindakan yang dilakukan dengan menempatkan thermometer pada aksila pasien.

Indikasi 1. Pada pasien baru

2. Menurut peraturan rumah sakit secara rutin 3 kali sehari

3. Sewaktu-waktu bila pasien demam, sesudah menggigil, atas instruksi dokter 4. Bersamaan dengan pengukuran tekanan darah, denyut, dan respirasi.

Tujuan Untuk mengetahui rentang suhu tubuh tiap waktu pengkajian Persiapan alat 1. Termometer

2. 3 buah botol berisi air sabun, desinfektan, dan air 3. Sarung tangan (jika perlu)

Persiapan pasien 1. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan 2. Tutup korden, pintu dan pasang sampiran

Persiapan lingkungan

1. Mengatur pencahayaan 2. Tutup pintu dan jendela

3. Mengatur suasana yang nyaman (tenang/tidak berisik) Pelaksanaan 1. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan bila perlu.

2. Alat-alat didekatkan 3. Atur posisi pasien.

4. Periksa termometer apakah air raksa tepat pada angka di bawah 35o C.

5. Buka lengan baju pasien dan keringkan terlebih dahulu ketiaknya jika basah.

6. Jepitkan termometer pada posisi tengah ketiak pasien, turunkan lengan dan silangkan lengan bawah pasien (awasi dan dampingi khusus pada pasien anak dan tidak sadar)

7. Setelah 5 – 10 menit ambil termometer dan langsung dibaca kemudian dicatat

8. Bersihkan termometer dengan cara:

9. Celupkan thermometer pada botol berisi air sabun

10. Celupkan thermometer pada botol yang berisi savlon/desinfektan 11. Dilap dengan tisu

12. Masukkan pada botol berisi air bersih dan keringkan.

13. Air raksa diturunkan kembali dan letakkan pada tempat semula 14. Rapikan pasien dan alat

15. Cuci tangan

Sikap Sikap selama pelaksanaan:

(5)

MENGUKUR SUHU PADA ORAL 13 Agustus 2022 Halaman:

1/1

Pengertian Merupakan tindakan yang dilakukan dengan menempatkan thermometer pada mulut pasien.

Indikasi 1. Pada pasien baru

2. Menurut peraturan rumah sakit secara rutin 3 kali sehari

3. Sewaktu-waktu bila pasien demam, sesudah menggigil, atas instruksi dokter 4. Bersamaan dengan pengukuran tekanan darah, denyut, dan respirasi.

Tujuan Untuk mengetahui rentang suhu tubuh tiap waktu pengkajian Persiapan alat 1. Termometer

2. 3 buah botol berisi air sabun, desinfektan, dan air 3. Sarung tangan (jika perlu)

Persiapan pasien 1. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan 2. Tutup korden, pintu dan pasang sampiran

Persiapan lingkungan

1. Mengatur pencahayaan 2. Tutup pintu dan jendela

3. Mengatur suasana yang nyaman (tenang/tidak berisik) Pelaksanaan 1. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan bila perlu.

2. Alat-alat didekatkan 3. Atur posisi pasien.

4. Periksa termometer apakah air raksa tepat pada angka di bawah 35o C.

5. Beri tahu pasien untuk agar membuka mulut dan mengangkat lidah sedikit, thermometer dipasang secara sublingual

6. Beri tahu pasien untuk menutup mulut dan jangan menggigit (awasi dan dampingi khusus pada pasien anak dan tidak sadar)

7. Setelah 3 - 5 menit ambil termometer dan langsung dibaca kemudian dicatat

8. Bersihkan termometer dengan cara dilap dengan alcohol swab 9. Air raksa diturunkan kembali dan letakkan pada tempat semula 10. Rapikan pasien dan alat

11. Cuci tangan

Sikap Sikap selama pelaksanaan:

1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah 2. Menjamin privacy pasien

(6)

SUMBER WARAS HUSADA 06/SWH.KEP/2022 STANDART OPERASIONAL PROSEDUR No. Revisi:

1 MENGUKUR SUHU PADA REKTAL

Tanggal Terbit:

13 Agustus 2022 Halaman:

1/1

Pengertian Merupakan tindakan yang dilakukan dengan menempatkan thermometer pada anus pasien.

Indikasi 1. Pada pasien baru

2. Menurut peraturan rumah sakit secara rutin 3 kali sehari

3. Sewaktu-waktu bila pasien demam, sesudah menggigil, atas instruksi dokter 4. Bersamaan dengan pengukuran tekanan darah, denyut, dan respirasi.

Tujuan Untuk mengetahui rentang suhu tubuh tiap waktu pengkajian Persiapan alat 1. Termometer

2. 3 buah botol berisi air sabun, desinfektan, dan air 3. Sarung tangan (jika perlu)

Persiapan pasien 1. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan 2. Tutup korden, pintu dan pasang sampiran

Persiapan lingkungan

1. Mengatur pencahayaan 2. Tutup pintu dan jendela

3. Mengatur suasana yang nyaman (tenang/tidak berisik) Pelaksanaan 1. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan bila perlu.

2. Alat-alat didekatkan 3. Atur posisi pasien.

4. Periksa termometer apakah air raksa tepat pada angka di bawah 35o C.

5. Persilakan pasien untuk melepas celana (jaga privasi klien)

6. Bantu pasien berbaring kea rah lateral sinistra/dekstra dengan kaki fleksi.

Pada pasien bayi, periksa keadaan anus.

7. Lumasi ujung thermometer dengan lubricant/jelly/vaselin.

8. Minta pasien untuk napas dalam dan masukkan thermometer ke lubang anus sedalam 3 cm. (jangan paksakan bila ada hambatan/tahanan)

9. Jelaskan pada pasien bahwa pengukuran akan dilakukan selama 5 menit.

10. Ambil thermometer, baca hasilnya dan catat.

11. Bersihkan thermometer menggunakan kertas tissue.

12. Bersihkan rectum pasien menggunakan kertas tissue 13. Rapikan posisi pasien.

14. Bersihkan termometer dengan cara:

i. Celupkan thermometer pada botol berisi sabun

ii. Celupkan thermometer pada botol yang berisi savlon/desinfektan iii. Dilap dengan tisu

iv. Masukkan pada botol berisi air bersih dan keringkan.

15. Air raksa diturunkan kembali dan letakkan pada tempat semula 16. Rapikan pasien dan alat

17. Cuci tangan

Sikap Sikap selama pelaksanaan:

(7)

POSISI FOWLER 13 Agustus 2022 Halaman:

1/1

Pengertian Adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian kepala tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan. Posisi ini dilakukan untuk mempertahankan kenyamanan danmemfasilitasi fungsi pernafasan pasien.

Indikasi 1. Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi 2. Meningkatkan rasa nyaman

Tujuan Untuk mengetahui rentang suhu tubuh tiap waktu pengkajian Persiapan alat 1. Tempat tidur

2. Bantal kecil 3. Gulungan handuk 4. Bantalan kaki

5. Sarung tangan (bila diperlukan)

Persiapan pasien 1. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan 2. Tutup korden, pintu dan pasang sampiran

Persiapan lingkungan

1. Mengatur pencahayaan 2. Tutup pintu dan jendela

3. Mengatur suasana yang nyaman (tenang/tidak berisik) Pelaksanaan TAHAP PRA-INTERAKSI

1. Periksa catatan perawatan dan catatan medis pasien 2. Kaji kebutuhan pasien

3. Siapkan peralatan

4. Kaji inspirasi dan validasi serta eksplorasi perasaan pasien TAHAP ORIENTASI

1. Beri salam dan panggil pasien dengan nama yang ia sukai 2. Tanya keluhan dan kaji gejala spesifik yang ada pada pasien

3. Jelaskan kepada pasien mengenai prosedur dan tujuan tindakan yang akan dilakukan. Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya sebelum tindakan dimulai

4. Mintalah persetujuan pasien sebelum memulai tindakan TAHAP KERJA

1. Cuci tangan 2. Dudukkan pasien

3. Beri sandaran atau bantal

4. Atur tempat tidur untuk posisi fowler

5. Anjurkan pasien untuk tetap berbaring setengah duduk TAHAP TERMINASI

1. Rapikan peralatan

2. Observasi respon pasien setelah tindakan 3. Cuci tangan

4. Dokumentasikan hasil dan tindakan yang dilakukan Sikap Sikap selama pelaksanaan:

(8)

SUMBER WARAS HUSADA 08/SWH.KEP/2022 STANDART OPERASIONAL PROSEDUR No. Revisi:

1 POSISI SEMI FOWLER

Tanggal Terbit:

13 Agustus 2022 Halaman:

1/1 Pengertian Adalah sikap dalam posisi setengah duduk (15-45°) Indikasi 1. Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi

2. Meningkatkan rasa nyaman Tujuan 1. Mobilisasi

2. Memberikan perasaan lega pada pasien sesak nafas 3. Memudahkan perawatan , misalnya pemberian makan Persiapan alat 1. Tempat tidur

2. Bantal kecil 3. Gulungan handuk 4. Bantalan kaki

5. Sarung tangan (bila diperlukan)

Persiapan pasien 1. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan 2. Tutup korden, pintu dan pasang sampiran

Persiapan lingkungan

1. Mengatur pencahayaan 2. Tutup pintu dan jendela

3. Mengatur suasana yang nyaman (tenang/tidak berisik) Pelaksanaan TAHAP PRA-INTERAKSI

1. Periksa catatan perawatan dan catatan medis pasien 2. Kaji kebutuhan pasien

3. Siapkan peralatan

4. Kaji inspirasi dan validasi serta eksplorasi perasaan pasien TAHAP ORIENTASI

1. Beri salam dan panggil pasien dengan nama yang ia sukai 2. Tanya keluhan dan kaji gejala spesifik yang ada pada pasien

3. Jelaskan kepada pasien mengenai prosedur dan tujuan tindakan yang akan dilakukan. Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya sebelum tindakan dimulai

4. Mintalah persetujuan pasien sebelum memulai tindakan TAHAP KERJA

1. Cuci tangan

2. Angkat kepala dari tempat tidur ke permukaan yang tepat (15-45°)Beri sandaran atau bantal

3. Beri sandaran atau bantal untuk menyokong lengan dan kepala pasien (jika tubuh bagian atas lumpuh atau lemah )

4. Letakkan bantal dikepala sesuai keinginan pasien

5. Naikkan lutut dari tempat tidur yg rendah menghindari adanya tekanan di bawah jarak poplital (di bawah lutut)

TAHAP TERMINASI 1. Rapikan peralatan

2. Observasi respon pasien setelah tindakan 3. Cuci tangan

4. Dokumentasikan hasil dan tindakan yang dilakukan Sikap Sikap selama pelaksanaan:

(9)

POSISI SEMI FOWLER 13 Agustus 2022 Halaman:

1/1

Pengertian Adalah posisi miring ke kanan atau ke kiri, posisi ini dilakukan untuk member kenyamanan dan pemberian obat melalui anus (supositoria)

Indikasi 1. Untuk pasien yang akan dihuknah 2. untuk pemberian obat supositoria

Tujuan 1. Mengurangi penekanan pada tulang sacrum dan trochanter mayor otot pinggang.

2. Meningkatkan drainage dari mulut pasien dan mencegah aspirasi Persiapan alat 1. Tempat tidur

2. Bantal 3. Selimut

Persiapan pasien 1. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan 2. Tutup korden, pintu dan pasang sampiran

Persiapan

lingkungan 1. Mengatur pencahayaan 2. Tutup pintu dan jendela

3. Mengatur suasana yang nyaman (tenang/tidak berisik) Pelaksanaan TAHAP PRA-INTERAKSI

1. Periksa catatan perawatan dan catatan medis pasien 2. Kaji kebutuhan pasien

3. Siapkan peralatan

4. Kaji inspirasi dan validasi serta eksplorasi perasaan pasien TAHAP ORIENTASI

1. Beri salam dan panggil pasien dengan nama yang ia sukai 2. Tanya keluhan dan kaji gejala spesifik yang ada pada pasien

3. Jelaskan kepada pasien mengenai prosedur dan tujuan tindakan yang akan dilakukan. Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya sebelum tindakan dimulai

4. Mintalah persetujuan pasien sebelum memulai tindakan TAHAP KERJA

1. Cuci tangan

2. Pasien dalam keadaan berbaring kemudian miring ke kiri dengan posisi badan setengah telungkup dan kaki kiri lurus

3. Paha kanan ditekuk kearah dada

4. Tangan kiri di atas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kanan di atas tempat tidur

5. Lakukan hal yg sebaliknya pada posisi tangan dan kaki bila pasien miring ke kanan

TAHAP TERMINASI 1. Rapikan peralatan

2. Observasi respon pasien setelah tindakan 3. Cuci tangan

4. Dokumentasikan hasil dan tindakan yang dilakukan Sikap Sikap selama pelaksanaan:

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Penyebab medication error dari pasien adalah keluarga pasien yang tidak kooperarif dan pemahaman keluarga pasien mengenai prosedur pengambilan obat.Tujuan :

Jelaskan maksud dan tujuan pemberian informasi penyimpanan harta benda milik pasien kepada pasien / keluarga / wali / Bapak / Ibu sesuai peraturan rumah sakit pasien atau

mengarahkan ke tujuan dan tindakan yang wajar pada situasi tertentu. Keterampilan dalam perawatan diri adalah penting dan pasien harus memiliki. kemampuan untuk

1. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan... Anjurkan pasien untuk berdoa sebelum makan.8. 6. Bantu untuk melakukan makan dengan menyuapkan makanan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang kurang dimengerti..

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang kurang dimengerti..

Intervensi pada kasus ini yaitu berikan konseling, informasi, dan edukasi KIE kepada ibu mengenai hasil pemeriksaannya, persiapkan rujukan pasien, berikan KIE tentang prosedur seperti

Jelaskan prosedur tindakan : a Anjurkan pasien minum air hangat b Membantu pasien posisi fowle 90 derajat c Anjurkan pasien rileks d Menarik nafas lewat hidung dengan benar e Menahan