Menghindari
Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Fase/Kelas : F/XI
Nama Penyusun : ABDILLAH, S.HI
Instansi : SMK N 1 Pangkalan Kerinci
TP : Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba
Alokasi Waktu : 3 jam
Profil Siswa-Siswi
A. https://forms.gle/NgmJ9XEHnPaUUKkt8
1. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Eviden
2.1. Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba
1. Memecahkan masalah perkelahian antarpelajar, minuman keras (miras), narkoba dalam perspektif Islam.
2. Membuat konten tentang cara mengatasi
masalah perkelahian antarpelajar, miras dan narkoba, serta diposting di media sosial,
3. Meyakini bahwa agama melarang melakukan
perkelahian antarpelajar, dan melakukan perusakan fasilitas umum, minuman keras, dan narkoba.
4. Membiasakan sikap taat pada aturan, peduli
sosial, tanggung jawab dan cinta damai.
2.
Langkah Pembelajaran Persiapan PembelajaranSarana dan Prasarana, Media Pembelajaran
Sarana dan Prasarana Ruang Kelas,
Laptop
Al-Qur’an Terjemahan Buku panduan siswa Fiqh Islam
Bahan Bacaan
Bahan belajar yang berisi materi yang menunjang tentang Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba
Buku Fiqh Islam
Buku Agama Islam kelas XI Lembar Kegiatan
Lembar Kegiatan Kerja Peseta Didik lembar observasi kegiatan, lembar pengayaan (Lampiran-3) (Lampiran-4)
Media Pembelajaran
Buku Fiqh,Video Pembelajaran, berita dari berbagai media (cetak/digital). link sudah disertakan pada Langkah pembelajaran
Model Pembelajaran dan Asesmen
Model Pembelajaran Problem Based Learning Metode Pembelajaran Metode Pembelajaran
Dril ,Diskusi, presentasi, demonstrasi
Bentuk Penilaian tertulis
(Lampiran-2)
Langkah-langkah Pembelajaran
Asumsi 3 JP ini diberikan dalam satu minggu dibagi 1 kali pertemuan. Waktu hanya perkiraan
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Perkiraan Alokasi Waktu Persiapan Orientasi (salam, sapa, periksa dan do’a Guru memeriksa
kondisi kelas, dan mengkondisikan siswa
Memeriksa kehadiran siswa
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Guru melaksanakan asesmen awal kompetensi yang akan dipelajari melalui angket LKA.1 dalam penyampaian bisa disampaikan tanya jawab klasikal atau melalui kuis
10 enit
Pelaksanaan Guru menanya siwa tentang gambar yang telah ditampilkan, kemudian siswa menjelaskan informasi dari gambar terkait dengan materi tentang
110 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Perkiraan Alokasi Waktu Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba
Kemudian siswa mengerjakan penugasan dengan panduan gabar ditampilkan
Guru juga melakukan pengawasan kepada siswa agar siswa melaksanakan kegiatan dengan benar dan juga sebagai proses guru melihat mana siswa yang akan dipersiapkan untuk presentasi Guru secara bergantian menunjuk siswa untuk menjelaskan tentang pengertian,dalil, tujuan Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba
Selama proses pengerjaan tugas dan presentasi guru mengobservasi aspek kemandirian, bernalar kritis dan kreativitas siswa (P3)
Penutup Bersama-sama dengan siswa menyusun rangkuman atau kesimpulan dan memberikan penguatan materi yang telah disampaikan
Guru membagikan lembar refleksi untuk mencari tahu kesulitan yang masih dialami oleh siswa
10 menit
3.
Penilaian/AsesmenAspek Indikator
Instrumen
Awal Proses Akhir
Kompetensi Awal 1. Peserta didik mempunyai pengetahuan tentang pengertian Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba
Wawancara/
tanya jawab klasikal atau kuis
2. Peserta didik mempunyai pengetahuan tentang Dalil Naqli tentang Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba
3. Peserta didik mempunyai pengetahuan tentang tujuan Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba
4. Peserta didik mempunyai pengetahuan tentang Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba
5. Peserta didik mempunyai pengetahuan tentang bagaimana Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba
Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan muncul pada peserta didik adalah:
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia
2. Berkebinekaan global 3. Bergotong-royong 4. Mandiri
5. Bernalar kritis Kreatif.
Pengamatan melalui lembar observas
6. Refleksi 1. Refleksi Guru
Refleksi adalah kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar dalam bentuk penilaian tertulis dan lisan oleh guru untuk siswa dan mengekspresikan kesan konstruktif, pesan, harapan dan kritik terhadap pembelajaran yang diterima. Guru dapat mengajukan
pertanyaan kepada siswa, dengan minta pendapat tentang cara mengajar, suasana pembelajaran, pemahaman pembelajaran ataupun meminta kritik dan saran kepada siswa terhadap pembelajaran dan dirinya. hal ini dapat dilakukan menjelang pembelajaran berakhir sehingga tidak menggangu pembelajaran.
Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
………
………
………
………
Apakah kegiatan membuka pelajaran yang saya lakukan dapat mengarahkan dan mempersiapkan siswa mengikuti pelajaran dengan baik?
………
………
………
………
Bagaimana tanggapan siswa terhadat materi atau bahan ajar yang saya sajikan sesuai yang diharapkan? (apakah materi terlalu tinggi, terlalu rendah, atau sesuai dengan kemampuan awal siswa)?
………
………
………
………
Bagaimana respon siswa terhadap media pembelajaran yang digunakan? apakah media sesuai dan mempermudah siswa menguasai kompetensi atau materi yang diajarkan?
Bagaimana tanggapan siswa terhadap kegiatan belajar yang telah saya rancang?
………
………
………
………
Bagaimana tanggapan siswa terhadap metode atau teknik pembelajaran yang saya gunakan?
………
………
………
………
2. Refleksi Siswa
Agar pembelajaran semakin menyenangkan dan bermakna untuk kalian, yuk sejenak berefleksi tentang aktivitas pembelajaran kali ini.
Isilah penilaian diri ini dengan sejujur-jujurnya dan sebenar- benarnya sesuai dengan perasaan kalian ketika mengerjakan suplemen bahan materi ini!
Bubuhkanlah tanda centang (√) pada salah satu gambar yang dapat mewakili perasaan kalian setelah mempelajari materi ini!
1. Apa yang sudah kalian pelajari?
……….
……….
……….
2. Apa yang kalian kuasai dari materi ini?
……….
……….
……….
3. Bagian apa yang belum kalian kuasai?
……….
……….
……….
4. Bagian/ilmu baru bagi kalian apa yang paling menarik dari materi yang telah disampaikan?
……….
……….
……….
Lampiran
1. Lampiran-1: Bahan Bacaan (Materi)
2. Lampiran-2: Penilaian/Assesment dan Rubrik Penilaian 3. Lampiran-3: Lembar Kompetensi Awal
4. Lampiran-4: Lembar Kerja Peserta Didik 5. Lampiran-5: Glosarium
6. Lampiran-6: Daftar Pustaka Lampiran-1
Bahan Bacaan
1. Perkelahian Antar pelajar
a. Pelajar yang dicari Islam Islam itu menyelamatkan dan mendamaikan dunia, (termasuk bagi para pelajar), bukan membuat keonaran, perilaku menyimpang, apalagi melakukan tawuran dan perkelahian. Islam itu juga datang dengan solusi, bukan menambah problema. Tatap dunia ini dengan jernih, maka kalian akan mendapatkan jalan hidup yang menakjubkan dan mencengangkan. Di dunia pendidikan, khususnya para pelajar, sudah banyak tinta emas ditorehkan oleh para pelajar muslim dengan segenap prestasi yang diraihnya. Kenapa mereka bisa begitu? Jawabannya karena Islam mengilhami dan menginspirasi seluruh tatanan hidupnya, agar hidup itu bermanfaat sebanyak-banyaknya untuk orang lain.
2. Definisi Perkelahian dan Tawuran Pelajar
Ada beberapa istilah yang sering dipakai untuk mengidentifikasi perilaku menyimpang yang biasanya dilakukan oleh pelajar, yaitu perkelahian dan tawuran. Keduanya bagian dari problema dunia pendidikan, utamanya terjadi di kota-kota besar, dan harus dicari solusi yang tepat, agar perilaku ini tidak dijadikan kebiasaan yang lumrah sebagai bagian dari kenakalan pelajar atau remaja. Perkelahian antarpelajar atau remaja adalah suatu bentuk tindakan kekerasan atau agresi yang dilakukan oleh suatu kelompok pelajar dengan kelompok pelajar lain yang berusaha untuk menyingkirkan pihak lawan dengan menghancurkan atau membuat pihak mereka tidak berdaya.
c. Faktor Penting Adanya Perkelahian Pelajar.
Jika kita sepakat bahwa perkelahian pelajar menjadi bagian dari kenakalan remaja, termasuk kelainan perilaku remaja pada umumnya, maka banyak faktor penting adanya perkelahian pelajar, antara lain:
1. Rational Choice, yaitu adanya perkelahian pelajar disebabkan faktor individu, motivasi, pilihan dan kemauannya sendiri. Di Indonesia, banyak yang menyetujui
pendapat ini, misalnya anak nakal ditaruh di pesantren, agar imannya mantap, sehingga tidak nakal lagi.
2. Social Disorganization, yaitu adanya perkelahian pelajar disebabkan faktor lingkungan.
Berkurangnya atau hilangnya pranata budaya yang selama ini menopang harmoni sosial.
Misalnya orang tua yang semakin sibuk, melupakan pendidikan anak-anaknya, atau guru yang terlalu banyak memberikan peer, dan abai dengan bimbingan dan arahannya.
3. Strain, yaitu adanya perkelahian pelajar disebabkan faktor tekanan yang besar dari masyarakat, misalnya kemiskinan di satu sisi, sementara di pihak lain orang kaya yang sering mempertontonkan kekayaannya.
4. Differential Association, yaitu adanya perkelahian pelajar disebabkan faktor salah pergaulan. Pelajar yang terbiasa bergaul dengan pelajar yang tukang tawuran, anak yang malas belajar, suka mencuri, bolos belajar, maka semua itu menjadi perekat bagi pelajar yang awalnya baik-baik saja
C. Minuman Keras (Miras)
a. Pengertian Khamr (رمخ (adalah jenis minuman dan makanan yang dapat memabukkan dan menghilangkan kesadaran seseorang. Makna lainnya adalah segala apapun yang memabukkan atau merusak akal sehat. Berlandaskan pengertian tersebut, segala jenis narkoba termasuk makna dari khamr. Rasulullah Saw. bersabda: “Setiap yang memabukkan adalah khamr, dan setiap khamr adalah diharamkan”. (HR. Ahmad dan Abu Daud) Miras menjadi induk segala kemaksiatan Termasuk jenis khamr adalah alkohol yang merupakan zat kimia yang dipergunakan untuk beragam keperluan di dunia medis, antara lain disinfektan, pembersih, pelarut, bahan bakar, dan sebagai campuran zat kimia lainnya. Penggunaan alkohol dalam makna terakhir, tidak masuk dalam kategore khamr, dan itu berarti diperbolehkan (tidak haram)
Lampiran-2
Penilaian/Asesmen dan Rubrik Penilaian Rubrik Penilaian Eviden
Kode Eviden Belum Kompeten (BK) Kompeten (K) BK/K 8.1 Pengertian
Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba
Belum mampu menjelaskan
pengertian Menghindari
Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba
Mampu menjelaskan pengertian
Menghindari
Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba
Kode Eviden Belum Kompeten (BK) Kompeten (K) BK/K
8.2 Dalil naqli tentang
Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba
Belum mampu
Menjelaskan dalil tentang Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba
Mampu
Menjelaskan dalil tentang Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba
8.3 Tujuan Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba
Belum mampu menjelaskan tujuan Menghindari
Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba
Mampu Menjelaskan Menjelaskan tujuan Menghindari
Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba
1.4 Menjelaskan Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba
Belum mampu
Menjelaskan Menghindari
Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba
Mampu
Menjelaskan Menghindari
Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba
1.5 Menjelaskan Belum mampu Mampu
Rubrik Penilaian P3
Kode Aspek yang Dinilai
Belum Kompeten (BK)
Kompeten (K) BK/K
P3-1 Mandiri Acuh dan tidak
bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan proses pembelajaran
Sadar dan bertanggung
jawab dalam
melaksanakan kegiatan proses pembelajaran
P3-2 Bernalar Kritis Tidak menyampaikan pendapat atau pertanyaan informasi dengan relevan dan sangat terstruktur
Menyampaikan
pendapat atau pertanyaan informasi dengan relevan dan sangat terstruktur P3-3 Kreatif Menyampaikan gagasan
atau pendapat bukan hal yang baru, cenderung meniru temannya
Menyampaikan gagasan atau pendapat yang bersifat orisinil hasil implementasi dari proses pembelajaran P3-4 Gotong Royong Tidak aktif dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran, tidak berkolaborasi, acuh dan tidak berbagi sesama anggota kelompok
Aktif melaksanakan kegiatan pembelajaran, saling kolaborasi bersama-sama, saling peduli dan berbagi sesama anggota tuntutan
Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba
menjelaskan tuntutan Menghindari
Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba
menjelaskan tuntutan Menghindari
Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba
Persyaratan siswa dianggap kompeten:
Peserta didik dianggap kompeten apabila minimal eviden 8.1.1, 8.1.2, 8.1.5, ter ceklist. Jika ada siswa yang belum mencapai kriteria tersebut berarti belum masuk kategori tuntas, dan perlu dilakukan intervensi agar pencapaian peserta didik ini bisa diperbaiki.
Catatan: Berilah tanda checklist ( √ ) pada setiap indikator asesmen eviden tujuan pembelajaran.
Kode Aspek yang Dinilai
Belum Kompeten (BK)
Kompeten (K) BK/K kelompok
Persyaratan siswa dianggap kompeten:
Peserta didik dianggap kompeten pada aspek Profil Pelajar Pancasila (P3) jika pada setiap aspek siswa mendapatkan checklist. Jika ada dua kriteria masuk kategori tidak tuntas, maka perlu dilakukan intervensi agar pencapaian peserta didik ini bisa diperbaiki.
Catatan: Berilah tanda checklist ( √ ) pada setiap indikator asesmen eviden tujuan pembelajaran.
Lembar Checklist Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Bidang Studi : Pendidikan Agaa Islam
Rombel :
No Nama Siswa
Indikator Asesmen
Tindak Lanjut
K. Awal Eviden P3
KA-1 KA-2 KA-3 KA-4 KA-5 KA-6 KA-7 3.1.1 3.1.2 3.1.3 3.1.4 3.1.5 3.1.6 P3-1 P3-2 P3-3 P3-4
1 Bagi peserta
didik yang belum
tercapai kompetensiny a, setelah menganalisa mana materi yang belum dipahami siswa, guru atau teman sebaya akan memberikan 2
3 4 5 ..
dst
No Nama Siswa
Indikator Asesmen
Tindak Lanjut
K. Awal Eviden P3
KA-1 KA-2 KA-3 KA-4 KA-5 KA-6 KA-7 3.1.1 3.1.2 3.1.3 3.1.4 3.1.5 3.1.6 P3-1 P3-2 P3-3 P3-4
pembelajaran tambahan.
Kemudian diberikan tes lagi untuk melihat kompetensiny a kembali
Bagi peserta didik yang sudah
tercapai kompetensin ya, diberikan tambahan pembelajaran atau materi melalui lembar pengayaan.
Lampiran-4.
Lembar Pengayaan
Catatan: Berilah tanda checklist ( √ ) pada setiap indikator asesmen awal dan akhir apabila siswa telah kompeten atau mencapai eviden tujuan pembelajaran
Lembar Kompetensi Awal (LKA.1)
Lembar kompetensi awal adalah berupa cek uji pemahaman siswa tentang materi pembelajaran sebelumnya untuk mengingatkan kembali atau prasayarat dan juga untuk menyampaikan bahwa materi yang akan disampaikan memilik kesinambungan. Lembar ini juga bisa sebagai cek uji pemahaman siswa awal sebelum memulai pembelajaran karena poin-poin yang disusun campur.
PENILAIAN
Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D atau E pada pernyataan di bawah ini sebagai jawaban yang paling tepat!
1. Asesmen Dionostik kognitif
1. Kenakalan pelajar atau remaja, menurut Sarlito W. Sarwono adalah tindakan oleh seseorang yang belum dewasa yang sengaja melanggar hukum yang bentuknya adalah … A. diketahui sendiri hukumannya
B. tidak diketahui sanksinya C. melanggar disiplin D. melawan petugas E. ikut-ikutan
2. Adanya perkelahian pelajar dipengaruhi banyak faktor. Salah satunya karena faktor yang dikenal dengan sebutan Social Disorganization yang maksudnya adalah … .
A. faktor tekanan yang besar dari masyarakat B. disebabkan faktor individu dan keinginan pribadi C. perkelahian pelajar disebabkan faktor lingkungan D. pelajar itu sendiri yang salah memilih pergaulan
L K A.1
(Lembar Kompetensi Awal)
1. Adakah yang bisa menjelaskan pengertian Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba ?
2. Coba jelaskan dalil naqli tentang Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba ?
3. Apa yang ananda ketahui tentang tujuan Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba ?
4. Coba ananda jelaskan hukum- hukum tentang Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba ?
E. beragam penyebab yang multi fungsi
3. Penanganan pelajar yang menyimpang, membutuhkan banyak cara yang intinya difokuskan kepada pribadi pelajar, antara lain: … .
A. kepentingan besar dari yang empunya kebutuhan
B. kemurnian hati dan tidak bersyarat bagi yang menangani C. melibatkan banyak unsur yang menangani situasi dan kondisi D. posisi pelajar sendiri dengan problema yang dibuat
E. kebesaran niat untuk melakukan perbaikan
4. Khamr adalah segala apapun yang memabukkan atau merusak akal sehat. Berlandaskan pengertian tersebut, yang termasuk makna dari khamr adalah … .
A. segala jenis narkoba termasuk makna dari khamr B. zat yang mempengaruhi perasaan dan keinginan C. jenis bahan yang dapat mengubah kekalutan D. bahan-bahan tanaman yang tumbuh di bukit E. semua jenis zat yang merusak keimanan
5. Berdasarkan Q.S. al-Māidah/5: 91, banyak akibat buruk yang didapatkan, apabila seseorang itu meminum khamr dan melakukan maisir, yaitu: … .
A. derajat dan martabatnya jauh dari jalan Allah Swt.
B. pola pikirnya runtuh dan kemalasan yang terus menerus C. kepentingan jangka pendek dan jauh semakin berpadu D. iman yang menjadi penopang mencari rezeki menjadi turun E. tidak shalat, jauh dari Allah, timbul permusuhan dan kebencian
1. Asesmen Dionostik Foratif
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Sebutkan 3 usaha, agar tidak terjadi perilaku menyimpang di kalangan pelajar?
2. Perhatikan dengan cermat Q.S. al-Māidah/5: 90 ini! Sebutkan isi dan kandungan ayat tersebut!
3. Sebutkan masing-masing dari jenis narkotika dan psikotropika?
4. Di antara 2 jenis zat adiktif adalah nikotin dan alkohol, jelaskan secara singkat dampak negatif bagi yang menggunakan!
5. Sebutkan 5 cara mencegah penyalahgunaan narkoba?
No Jenis Simbol K3 Warna Simbol Maksud/Arti 1
Lampiran-6 GLOSARIUM
1. Perkelahian pelajar, dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: (1) Delikuensi Situasional, yakni perkelahian terjadi karena adanya situasi yang mengharuskan mereka untuk berkelahi, dan (2) Delikuensi Sistematik, yakni: para pelajar yang terlibat dalam perkelahian itu berada di dalam suatu organisasi tertentu atau Geng. Faktor penting adanya perkelahian pelajar, antara lain:
a) Rational Choice, yaitu adanya perkelahian pelajar disebabkan faktor individu.
b) Social Disorganization, yaitu adanya perkelahian pelajar disebabkan faktor lingkungan.
c) Strain, yaitu adanya perkelahian pelajar disebabkan faktor tekanan yang besar dari masyarakat.
d) Differential Association, yaitu adanya perkelahian pelajar disebabkan faktor salah pergaulan.
e) Labbeling, yaitu adanya perkelahian pelajar disebabkan faktor terbiasa dicap sebagai pelajar yang nakal.
2. Khamr adalah jenis minuman dan makanan yang dapat memabukkan dan menghilangkan kesadaran seseorang. Makna lain adalah segala apapun yang memabukkan atau merusak akal sehat. Berlandaskan pengertian tersebut, segala jenis narkoba, minuman keras termasuk makna dari khamr.
3. Termasuk jenis khamr adalah alkohol yang merupakan zat kimia yang dipergunakan untuk beragam keperluan di dunia medis, antara lain disinfektan, pembersih, pelarut, bahan bakar, dan sebagai campuran zat kimia lainnya. Penggunaan alkohol dalam makna terakhir, tidak masuk dalam kategore khamr, dan itu berarti diperbolehkan (tidak haram)
4. Tidak pernah coba-coba memakai atau meminum khamr, karena bahaya dan madharatnya sangat besar, baik bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Khamr termasuk rijs, yakni sikap dan perbuatan yang amat sangat tercela, buruk, keji, jijik, kotor, bahkan bisa bermakna najis.
5. Narkoba adalah singkatan dari nar = Narkoba; ko = Psikotropika; dan ba = Bahan-bahan adiktif (alkohol, rokok, kopi, dan lain sebagainya).
6. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan yang menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
7. Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
8. Zat Adiktif adalah obat serta bahan-bahan aktif yang jika dikonsumsi oleh organisme hidup, menyebabkan kerja biologi serta menimbulkan ketergantungan atau adiksi yang sulit dihentikan dan berefek ingin menggunakannya secara terus menerus
9. Segala jenis obat psikotropika dan narkotika, meski tidak mengandung alkohol, ia tetap haram digunakan. Sebab, dampak negatifnya sangat buruk sekali, baik dilihat dari sisi akal pikiran, kesehatan, harta benda maupun kepribadian bagi semua.
Daftar Pustaka
Departemen Agama RI. 1995. Al Qur’an dan Terjemahnya. Semarang: Karya Toha Putra.
Depdikbud,
myati, HA Sholeh dan Faisal Ghozali. 2018 Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan kebudayaan. Djamas, Nurhayati.
2009. Dinamika Pendidikan Islam di Indonesia Pasca Kemerdekaan. Jakarta: Rajawali Pers.
Hawari, Dadang, Konsep Islam Memerangi AIDS dan NAZA. 1999. Jogyakarta. PT Dana Bhakti Prima Yasa.
Waka Kurikulum
BRIAN VIKTOR PANE,S.S I NIP. 19700540 200903 1 003
Guru Mata Pelajaran
ABDILLAH, S.HI NIP.
Mengetahui Kepala Sekolah
NURASIA,M.Pd NIP. 19730618 199802 2 001