Semoga panduan ini bermanfaat bagi yang menggunakannya khususnya mahasiswa semester dua Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Malang. Senyawa organik merupakan senyawa yang dibentuk oleh unsur karbon yang mempunyai sifat kimia dan fisika yang unik. Sifat-sifat tersebut sangat bergantung pada struktur molekul, atom penyusunnya, dan ukuran molekul (dalam hal ini berat molekul) senyawa organik.
Kelarutan suatu zat terlarut dalam suatu pelarut tertentu digambarkan seolah-olah zat tersebut larut sebagai senyawa atau zat yang mempunyai struktur serupa akan saling larut. Jurusan Teknik Kimia – Politeknik Negeri Malang 7 Pelarut organik adalah pelarut yang struktur molekulnya berpusat pada satu atau lebih atom karbon yang membentuk kerangka molekul. Sebaliknya jika gugus hidrofobiknya cukup besar (rantai alkil atau gugus aril yang panjang), hal ini dapat membatasi kelarutan dalam pelarut organik.
Jika pelarut organik hanya terdiri dari atom hidrogen dan karbon, maka tidak dapat larut dalam air. Kelarutan suatu senyawa organik sangat bergantung pada ada tidaknya interaksi antara senyawa tersebut dengan pelarut yang digunakan. Kelarutan suatu zat juga bergantung pada struktur molekulnya, seperti rasio gugus polar terhadap gugus nonpolar dalam molekul.
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri 11 Malang mempunyai keelektronegatifan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya.
EKSTRAKSI CAIR-CAIR
Distribusi zat terlarut dalam dua pelarut dinyatakan secara kuantitatif dengan koefisien partisi atau koefisien partisi. Pernyataan ini menunjukkan bahwa jika suatu zat terlarut A dimasukkan ke dalam campuran dua pelarut (S dan S') yang tidak saling larut, maka akan terjadi pemisahan atau pemisahan antara kedua pelarut tersebut sehingga akan terbentuk konsentrasi kesetimbangan A. . dalam kedua pelarut tersebut. Jika ingin mengekstraksi zat A yang dilarutkan dalam V ml pelarut S dengan V ml pelarut S, caranya dengan menambahkan seluruh pelarut S ke dalam larutan, kemudian dikocok dan dipisahkan.
Namun jika pemisahan dilakukan secara bertahap dengan membagi pelarut S menjadi dua atau lebih maka akan memberikan hasil ekstraksi yang lebih baik. Jika W1 gram adalah berat asam butirat yang tersisa dalam fasa air setelah satu kali ekstraksi, maka kandungan dalam fasa air adalah W1/V g/ml dan pada lapisan eter (W0- W1)/V gram/ml. Umumnya senyawa yang akan diekstraksi tidak larut atau sedikit larut dalam satu pelarut dan sangat larut dalam pelarut lain pada fasa lain.
Persyaratan pelarut organik yang umum digunakan mempunyai titik didih yang lebih rendah dari senyawa yang diekstraksi dan kurang dari 1000C, serta tidak beracun dan murah. Dari koefisien distribusi asam benzoat dalam pelarut air toluena yang diperoleh dari Percobaan B terlihat bahwa asam benzoat sangat sedikit larut dalam air. Untuk dapat memisahkan asam benzoat dari pelarut toluena dalam jumlah pelarut air yang lebih besar, diperlukan beberapa ekstraksi (Prosedur b).
Ekstraksi ini akan lebih efisien jika kita dapat mengubah karakter zat yang akan diekstraksi, misalnya dengan mengubah asam benzoat menjadi garamnya agar mudah larut dalam air. Hal ini karena garam memiliki polaritas yang lebih tinggi, sehingga air menjadi lebih polar dibandingkan toluena. Ekstraksi larutan asam benzoat pada toluena dengan larutan NaOH akan menyebabkan asam benzoat berubah menjadi garam.
Fraksi air yang mengandung garam natrium benzoat bila diasamkan sampai pH lebih rendah dari 4,0 akan mengubah garam tersebut kembali menjadi asam (asam benzoat), yang akan segera membentuk endapan putih karena tidak dapat larut dalam air. Penentuan koefisien partisi asam benzoat dalam air - toluena 1) Buatlah larutan 1 gram asam benzoat dalam 50 ml toluena. Jurusan Teknik Kimia – Universitas Politeknik Negeri Malang 18 3) Pisahkan larutan, bagi fraksi air menjadi dua (50 ml) lalu menjadi masing-masing.
EKSTRAKSI PADAT-CAIR
Pelarut Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Malang 21 yang banyak digunakan dalam proses isolasi senyawa organik dari bahan alam karena mampu melarutkan semua golongan metabolit sekunder. Metode Soxhlet ini dapat digunakan dalam skala besar dengan keamanan kerja yang lebih tinggi dan efisiensi energi yang lebih tinggi karena hanya perlu menunggu hasil dari proses sirkulasi. Dengan metode ini, pelarut dapat diperoleh kembali setelah proses ekstraksi selesai, sehingga dapat digunakan kembali.
Namun ekstraksi ini tidak dapat menggunakan bahan yang teksturnya keras dan prosesnya rumit serta memakan waktu lama, karena harus diuapkan dalam rotary evaporator untuk mendapatkan ekstrak yang kental.
DISTILASI SEDERHANA
Jurusan Teknik Kimia - Politeknik Negeri Malang 24 senyawa yang mempunyai titik didih mencapai 200 °C atau lebih. Dan distilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang akan didistilasi tidak stabil, artinya dapat terurai sebelum atau mendekati titik didihnya atau campuran yang memiliki titik didih di atas 150 °C. Catat suhu termometer saat tetesan pertama keluar dari kondensor dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk proses distilasi.
Yang disebut minyak biasanya adalah trigliserida yang berbentuk cair pada suhu ruangan dan berasal dari tumbuhan. Sedangkan yang disebut lemak adalah trigliserida yang berbentuk padat pada suhu ruangan dan umumnya berasal dari hewan dan disebut dengan minyak hewani. Perbedaan bentuk fisik ini disebabkan karena kerangka karbon sisa asam lemak pada trigliserida hewani tidak mengandung ikatan rangkap.
Keadaan ini menyebabkan interaksi van der Waals antar kerangka dalam satu molekul atau antar molekul terjadi lebih merata, dan kurva kerangka yang sama menyebabkan molekul lipid tersusun lebih rapi. Sebaliknya, pada trigliserida yang berasal dari tumbuhan, terjadi ketidakjenuhan pada kerangka karbon, yang dapat menyebabkan susunan atau tata letak molekul menjadi kurang teratur, sehingga interaksi van der Waals menjadi lebih lemah. Lemak dan minyak akan melepaskan asam lemak bebas dan gliserol bila dipanaskan dalam suasana basa.
Jurusan Teknik Kimia - Politeknik Negeri 26 Malang dengan asam lemak bebas membentuk garam natrium/garam kalium yang disebut sabun yang akan larut dalam air dan mengendap menjadi larutan NaCl jenuh. Saponifikasi trigliserida menghasilkan garam asam lemak rantai panjang yang merupakan sabun itu sendiri. Sabun mudah tersuspensi dalam air karena membentuk misel, yaitu sekelompok rantai hidrokarbon yang ujung ionnya menjauhi air.
Pada percobaan ini akan ditentukan bilangan penyabunan, yaitu bilangan yang menunjukkan banyaknya mg KOH yang diperlukan untuk menghidrolisis satu gram lemak atau minyak. Bilangan penyabunan ini digunakan untuk menentukan berat molekul rata-rata lemak atau minyak dan jumlah alkali yang dibutuhkan untuk membuat sabun. Asam lemak manakah yang paling mendekati hasil perhitungan berat molekul asam lemak dari percobaan yang anda lakukan.
ANALISIS MINYAK DAN LEMAK (part 2)
BILANGAN ASAM DAN KANDUNGAN ASAM LEMAK BEBAS (FFA)
Minyak yang mengandung kerangka tak jenuh lebih mudah dicerna oleh sistem metabolisme manusia, namun juga lebih mudah menjadi tengik karena lebih mudah teroksidasi oleh bakteri dan pengaruh lingkungan fisik seperti suhu udara. - Ciri-ciri lainnya antara lain berat molekul trigliserida, jumlah asam lemak bebas atau Free Fatty Acid (FFA), yaitu asam lemak yang tidak terikat dan membentuk ester dengan gliserol. Jurusan Teknik Kimia – Politeknik Negeri Malang 32 2) Setelah dingin, larutan lemak dititrasi dengan larutan standar KOH 0,005 N menggunakan indikator pp.
SINTESIS IODOFORM
Uap yang terbentuk akan jatuh kembali ke dalam labu, yang berfungsi meminimalkan senyawa yang hilang akibat pemanasan. Proses refluks adalah merebus suatu cairan dengan kondensor yang diletakkan di atas cairan tersebut sehingga uap air mengembun dan jatuh kembali ke dalam cairan yang mendidih. Keuntungan dari refluks adalah senyawa-senyawa tercampur sempurna dan uap yang terbentuk dapat kembali ke dalam labu alas bulat sehingga senyawa-senyawa tidak hilang pada saat pemanasan dan penguapan.
Jurusan Teknik Kimia - Politeknik Negeri Malang 36 3) Tambahkan larutan Na-hipoklorit 5% sedikit demi sedikit sambil dikocok hingga padatan iodoform berhenti terbentuk (diperlukan sekitar 65 ml).
DAFTAR PUSTAKA
PEMBUATAN REAGEN-REAGEN PENTING
Larutan KOH 0,1N
Reagen Iod-bromida atau Larutan Hanus