• Tidak ada hasil yang ditemukan

No. Induk Mahasiswa :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "No. Induk Mahasiswa : "

Copied!
230
0
0

Teks penuh

Orang Tua (Ayah), terima kasih telah memberikan banyak dorongan dan dukungan dalam studi saya. Terima kasih kepada para mentor yang sangat baik sekali yaitu Ibu Eli Rahmawati dan Ibu Vima Eka Astika.

Latar Belakang

Angka kematian ibu disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor risiko ibu hamil berusia ≥ 35 tahun. Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan dimana ibu hamil dan bayinya mungkin sakit dan/atau meninggal sebelum persalinan dilakukan.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk memberikan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. M selama kehamilan melalui program Keluarga Berencana (KB) dengan judul “Pelayanan Obstetri Komprehensif pada Ny.

Tujuan

Klien mendapatkan pelayanan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, masa nifas, neonatus hingga pelayanan kontrasepsi sesuai standar pelayanan kebidanan. Hasil pelayanan yang dilaksanakan mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, masa nifas, neonatus hingga pelayanan kontrasepsi dapat dijadikan sebagai landasan pengembangan ilmu kebidanan dan pelayanan komprehensif di masa yang akan datang.

Ruang Lingkup

Hal ini dapat dijadikan acuan untuk menjaga mutu pelayanan khususnya dalam pemberian asuhan kebidanan secara komprehensif sesuai standar pelayanan minimal sebagai sumber data untuk meningkatkan penyuluhan pada ibu hamil, ibu bersalin, bersalin dan bayi baru lahir, keluarga berencana. jasa.

Sistematika Penulisan

Konsep Dasar Manajemen Kebidanan

Langkah ini merupakan pengembangan masalah atau diagnosa yang teridentifikasi baik saat ini maupun yang diharapkan serta pelayanan kesehatan yang diperlukan. Evaluasi merupakan tindakan untuk memeriksa apakah rencana pengobatan yang dilaksanakan benar-benar mencapai tujuan memenuhi kebutuhan ibu, seperti yang diidentifikasi pada langkah kedua mengenai masalah, diagnosis dan kebutuhan kesehatan.

Konsep COC (Continuity of Care)

Rencana perawatan terpadu seperti yang dijelaskan pada langkah lima dilaksanakan secara efisien dan aman.

Konsep Dasar Teori Asuhan Kehamilan 1.Asuhan Kehamilan (Ante Natal Care)

Pemberian tablet zat besi (Fe) pada ibu hamil dimaksudkan untuk mencegah kekurangan zat besi pada ibu hamil, bukan untuk meningkatkan kadar hemoglobin. Ibu hamil yang jarang mengonsumsi makanan sumber zat besi menyebabkan kebutuhan zat besi ibu hamil tidak terpenuhi.

Tabel 2.6 Skor Poedji Rochjati
Tabel 2.6 Skor Poedji Rochjati

Konsep Dasar Persalinan 1. Pengertian Persalinan

Pada kala III, plasenta lepas dengan tiga tanda yaitu perubahan bentuk dan tinggi fundus, tali pusat memanjang, dan keluarnya darah dalam waktu singkat secara tiba-tiba. Lakukan penatalaksanaan aktif pada kala III seperti pemberian suntikan oksitosin, peregangan tali pusat terkontrol, dan pemijatan fundus uteri (JNPK-KR Stadium IV (2 jam setelah lahir). 9 Celupkan tangan kanan yang bersarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%. , buka sarung tangan secara terbalik dan rendam dalam larutan klorin 0,5%.

22 Setelah bayi menghadap paha ibu, letakkan kedua tapak tangan dwiparietal kepala bayi, perlahan-lahan tarik ke bawah sehingga bahu depan/depan lahir, kemudian tarik perlahan-lahan ke belakang sehingga bahu belakang/belakang lahir. Jika terdapat lilitan di sekeliling tali pusat yang terlalu ketat untuk mengelakkan putaran paksi luar, minta ibu berhenti meneran, dengan perlindungan tangan kiri, letakkan klip di dua tempat pada tali pusat dan potong tali pusat. tali pusat antara dua pengapit. Susun tali pusat ke arah ibu dan letakkan klip di antara dua 2 cm dari klip pertama. 28 Memegang tali pusat di antara 2 pengapit menggunakan tangan kiri, dengan jari tangan kiri dilindungi, memotong tali pusat di antara 2 pengapit.

36 Selama kontraksi, pegang tali pusat dengan tangan kanan sementara tangan kiri menekan rahim secara lembut ke arah dorsokranial. 37 Jika pada saat peregangan tali pusat terkontrol, tali pusat tampak memanjang dan ibu merasakan pelepasan plasenta, mintalah ibu untuk melakukan peregangan sebentar sambil tangan kanan menarik tali pusat ke bawah lalu ke atas, tergantung pada kelengkungannya. dari jalan lahir sampai plasenta terlihat di vulva.

Tabel 2.8 Langkah APN N
Tabel 2.8 Langkah APN N

Konsep Dasar Bayi Baru Lahir

Pemeriksaan fisik bayi baru lahir merupakan metode yang sangat penting untuk dilakukan oleh dokter atau bidan mana pun. Fase refleks palmar merupakan salah satu refleks yang paling dikenal pada bayi dan merupakan salah satu refleks yang paling awal muncul pada masa bayi. Fase pergerakan refleks pencarian ini membantu bayi menemukan sumber makanan, kemudian refleks menghisap memungkinkan bayi mencerna makanan tersebut.

Fase gerakan refleks leher yang asimetris umumnya dapat dilihat pada bayi prematur. Tahapan gerakan refleks ini biasanya dapat dilihat pada anak sejak lahir hingga sepanjang tahun pertama usia bayi. Fase tindakan refleks ini dapat terjadi dengan memberikan tekanan secara bersamaan pada telapak tangan masing-masing, yang akan menyebabkan semua atau salah satu respons berikut: mulut terbuka, mata tertutup, dan leher tertekuk.

Tahapan gerakan refleks ini merupakan gerakan yang sangat penting yang dilakukan secara sadar, yaitu berjalan. Fase gerakan refleks ini luar biasa karena gerakannya seperti seseorang yang berenang di dada (Allen, 2010). b) Pemantauan bayi baru lahir.

Tabel 2.9 Apgar Score  Skor
Tabel 2.9 Apgar Score Skor

Konsep Dasar Masa Nifas 1. Pengertian masa nifas

Cairan yang keluar berwarna merah karena berisi darah segar, sisa jaringan plasenta, dinding rahim, lemak bayi, lanugo (rambut bayi) dan mekonium (Varney, 2011). b) Lochea sanguinolenta. Lokia ini berwarna merah kecoklatan dan berlendir dan berlangsung dari hari ke 4 hingga hari ke 7 setelah melahirkan (Varney, 2011). c) Lokea serosa. Dengan tujuan mencegah perdarahan nifas, mendeteksi dan mengobati penyebab perdarahan, memberikan penyuluhan kepada ibu atau keluarga tentang pencegahan perdarahan, mobilisasi dini, pemberian ASI dini, memberikan pengawasan ibu untuk menjalin hubungan dini antara ibu dan anak, menjaga kesehatan anak dengan melakukan pencegahan. hipotermia (Varney, 2011).

Pada hari ke-2 anda mesti duduk, pada hari ke-3 anda boleh berjalan, dan pada hari ke-4 atau ke-5 anda boleh pulang ke rumah. Nasihatkan ibu untuk membersihkan bahagian kemaluan setiap kali buang air besar atau buang air besar, nasihatkan ibu menukar lampin sekurang-kurangnya dua kali sehari, dan nasihatkan ibu mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan selepas membersihkan darah kemaluannya. Sekiranya ibu mengalami luka episiotomi atau laserasi, nasihatkan ibu supaya mengelak daripada menyentuh kawasan luka (Saifuddin, 2011).

Anjurkan ibu untuk menjaga payudaranya tetap bersih dan kering serta memakai bra yang mendukung. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, tidur siang, atau istirahat saat bayi tidur untuk mencegah kelelahan berlebihan, dan anjurkan ibu untuk perlahan kembali melakukan pekerjaan rumah tangga.

Konsep Dasar Neonatus

Konsep Dasar Keluarga Berencana 1. Pengertian Keluarga Berencana (KB)

Tujuan utama skrining klien sebelum pemberian suatu metode kontrasepsi adalah untuk mengetahui ada tidaknya kehamilan, kondisi yang memerlukan perhatian khusus, dan permasalahan yang memerlukan observasi dan penatalaksanaan lebih lanjut (BKKBN, 2012). Metode kontrasepsi sederhana terdiri dari 2 yaitu metode kontrasepsi sederhana tanpa alat dan metode kontrasepsi dengan alat. Metode kontrasepsi tanpa alat antara lain : Metode Amenorea Laktasi (MAL), Coitus Interuptus, Metode Kalender, Metode Lendir Serviks, Metode Suhu Basal Tubuh dan Symptothermal yaitu gabungan antara suhu basal dan lendir serviks.

Metode kontrasepsi hormonal pada dasarnya terbagi menjadi 2, yaitu kombinasi (mengandung hormon progesteron dan estrogen sintetik) dan yang hanya mengandung progesteron. Metode KB dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (IUD) IUD adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rongga rahim wanita dan berfungsi untuk mencegah masuknya sperma ke saluran tuba. Alat kontrasepsi permanen terdiri dari dua jenis, yaitu metode operasi wanita (MOW) dan metode operasi pria (MOP).

MOW sering juga disebut dengan tubektomi karena prinsip dari metode ini adalah dengan memotong atau mengikat saluran tuba/tuba fallopi, sehingga mencegah terjadinya pertemuan sel telur dan sperma. Sedangkan MOP sering juga disebut dengan vasektomi, vasektomi adalah pemotongan atau pengikatan vas deferens agar cairan mani tidak dapat keluar atau ejakulasi (Handayani, 2010).

Nomenklatur Diagnosa Kebidanan

Rancangan Studi Kasus yang Berkesinambungan dengan COC

Ibu tersebut mengatakan bahwa dirinya telah menggunakan pil KB selama 5 tahun dan tidak mengalami keluhan selama menggunakan layanan di BPM Emilia berdasarkan motivasi suaminya. l) Kebiasaan Sehari-hari. Tidak ada kelainan, tidak ada edema, simetris, tidak tampak anemia, dan tidak ikterik, tidak ada benjolan atau bengkak. Payudara: Bentuk simetris, puting menonjol, terjadi hiperpigmentasi, tidak ada benjolan, tidak keluar cairan.

3. Ibu mengetahui dan memahami kebutuhan gizi ibu hamil 4. Ibu siap melakukan olahraga ringan. 7. Ibu memahami penyebab nyeri pinggang dan cara mengatasinya 8. Ibu memahami tanda-tanda bahaya kehamilan. Payudara simetris, puting menonjol, muncul hiperpigmentasi, tidak ada benjolan, ASI tidak mengalir.

Mata : Tidak ada kelainan, tidak ada edema, simetris, tidak tampak anemia dan tidak ikterik, tidak ada benjolan atau bengkak. Payudara: Bentuk simetris, puting menonjol, muncul hiperpigmentasi, tidak ada benjolan, ASI belum keluar.

Tanggal 15 Februari 2020

Asuhan Kehamilan

Pada kunjungan pertama, ibu tersebut mengatakan bahwa dirinya merasakan nyeri pinggang sejak 2 minggu yang lalu sekitar tanggal 4/10/2019. Kemudian dilakukan pemeriksaan, hasil KU : Baik, Kesadaran : Compos mentis, Hasil pengukuran tanda vital : TD : 110/70 mmHg, T : 36,6. dilakukan di puskesmas pada tanggal konjungtiva tampak anemia. Gizi yang seimbang dan istirahat yang cukup dapat memberikan efek yang baik pada ibu hamil dengan anemia (Nirwana, 2011).

Hasil pemeriksaan pada kunjungan II didapatkan pada pemeriksaan umum tekanan darah 100/80 mmHg, denyut nadi 79 x/i, pernafasan 20 x/i dan Hb 10,1 gr/dl. Kunjungan ini juga menunjukkan kadar Hb ibu mengalami penurunan dibandingkan kunjungan pertama yaitu 10,1 gr/dl menjadi 9,8 gr/dl (pada tanggal tersebut dilakukan penelitian di Puskesmas). Namun hasil tersebut meningkat dari tes I yang dilakukan pada tanggal tersebut dengan hasil Hb: 9,6 gr/dl.

Kekhawatiran Ny M pada kunjungan ketiga adalah ibu masih tetap disarankan untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan mengonsumsi makanan kaya zat besi, tinggi protein, sayur dan buah serta rutin mengonsumsi tablet Fe selama hamil. Dan pola makan yang seimbang serta istirahat yang cukup dapat memberikan manfaat bagi ibu hamil dengan anemia (Nirwana, 2011).

Asuhan Persalinan

Dengan Ny. Usia M yang mempunyai risiko tinggi, penulis memberikan asuhan kebidanan berupa dukungan psikologis karena Ny. usia M. Persalinan Ny. M tidak mengalami kendala seperti persalinan lama karena Ny. M berlangsung selama 10 menit, hal ini sesuai dengan teori bahwa multigravida fase II berlangsung rata-rata 1 jam (Saifuddin, 2010).

Menurut teori Manuaba (2012) bahwa risiko persalinan yang dapat terjadi pada ibu hamil dengan anemia adalah perdarahan dan persalinan lama. Menurut teori pengobatan aktif kala III terdiri dari langkah utama pemberian suntikan oksitosin pada menit pertama setelah bayi lahir, melakukan PTT dan pijat rahim (Prawiroharjo, 2010). Dan menurut teori bahwa masa persalinan ketiga dimulai setelah lahirnya anak dan diakhiri dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban (Prawiroharjo, 2010).

Penulis berpendapat bahwa penatalaksanaan aktif telah terbukti mencegah perdarahan postpartum pada kala III, seperti yang ditunjukkan oleh Ny. Pemantauan persalinan kala IV dilakukan setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 30 menit pada jam ke 2 dengan hasil Ny M dalam keadaan baik.

Bayi Baru Lahir

Gambar

Tabel 2.6 Skor Poedji Rochjati
Tabel 2.8 Langkah APN N
Tabel 2.9 Apgar Score  Skor
Gambar 2.2 Skor Ballard

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari asuhan kebidanan ini dilakukan agar dapat mengetahui hal apa saja yang terjadi pada seorang wanita semenjak hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, neonatus dan pelayanan