24 April 2023
STATISTIKA INFERENSIA | PENDUGAAN PARAMETER 1PENDUGAAN PARAMETER 1
I NN
Kelompok VI
STATISTIKA INFERENSIA | PENDUGAAN PARAMETER 1
NN
NURNADIRAH (20700121006) NURWAHYUNI (20700121008)
II
ISI MATERI
Materi Pendugaan Parameter 1 yang akan dibahas:
• Pengertian Pendugaan dan Penduga
• Ciri-ciri Penduga Yang Baik
• Jenis-jenis Pendugaan
• Pendugaan Interval untuk Rata-rata
• Pendugaan Interval untuk Proporsi
STATISTIKA INFERENSIAL | PENDUGAAN PARAMETER1
NN
III
Pendugaan Parameter
IV NN
Pendugaan adalah proses yang menggunakan sampel statistik untuk menduga atau menaksir hubungan atau
keadaan parameter populasi yang tidak diketahui.
Pendugaan merupakan suatu pernyataan mengenai parameter populasi yang diketahui berdasarkan informasi dari sampel, dalam hal ini sampel random, yang diambil dari populasi bersangkutan.
Penduga adalah suatu statistik (harga sampel) yang digunakan untuk menduga suatu parameter.
Dengan penduga, dapat diketahui seberapa jaauh suatu parameter populasi yang tidak diketahui berada disekitar sampel.
Pengertian Pendugaan dan Penduga
V
Secara umum, parameter diberi lambang 𝜃 dan penduga diberi lambang 𝜃 . Untuk lebih jelaskan, perhatikan tabel disamping.
NN
Parameter (𝜽) Penduga (𝜽 )
𝜇 (rata-rata populasi) 𝑋 atau 𝜇
P (proporsi/presentase) 𝑝
𝜎 2 (varians) 𝑆 2 atau 𝑆 2
𝜎 (simpangan baku) S atau 𝑆
r (koefisien korelasi) 𝜌 atau 𝑟
b (koefisien regresi) B atau 𝑏
Karena penduga merupakan fungsi dari nilai-nilai sampel maka penduga termasuk
variabel random dan memiliki distribusi damping (distribusi pemilihan sampel).
CIRI-CIRI PENDUGA YANG BAIK VI
Tidak Bias
Nilai penduga = nilai parameternya Contoh:
𝑋 merupakan penduga tidak bias bagi 𝜇, sebab 𝐸 𝑋 = 𝜇.
Suatu penduga disebut bias bagi parameternya jika nilai penduga ≠ nilai parameternya.
Contoh:
𝑆2 = 𝑥;𝑥 2
𝑛2 merrupakan pendugaan yang bias bagi 𝜎2,sebab 𝐸(𝑆2) ≠ 𝜎2
.
Efisien
Suatu 𝜃 dikatakan efisien bagi 𝜃 apabila penduga memiliki varians yang kecil.
Contoh:
Ada dua penduga tidak bias, dimana varians penduga 1 lebih kecil dari penduga 2 maka penduga 1 yang lebih efisien dibanding penduga 2.
Konsisten
Jika ukuran sampel semakin besar maka penduga akan mendekati perameternya.
Jika ukuran sampel bertambah tak hingga maka distribusi sampling penduga akan mengecil menjadi suatu garis tegak lurus diatas parameter sebenarnya dengan probalitas sama dengan 1
Contoh:
Median sampel dapat konsisten untuk menduga parameter, namun rata-rata sampel lebih baik sebagai penduga untuk parameter, karena disamping konsisten juga efisien.
E(penduga) = parameternya
JENIS-JENIS PENDUGAAN
Berdasarkan cara penyajiannya
Pendugaan tunggal (titik)
Pendugaan interval Berdasarkan jenis paramaternya
Pendugaan rata-rata
Pendugaan proporsi
Pendugaan varians 𝜎
2 Pendugaan simpangan baku
VII
NN
VIII
Pendugaan tunggal
Pengertian
Pendugaan tunggal adalah pendugaan yang hanya mempunyai atau menyebutkan satu nilai sebagai estimasi suatu parameter yang tidak diketahui.
Penduga untuk 𝜇 adalah rata-rata dari sampel 𝑋 yang dirumuskan:
𝑋 =
𝑋1:𝑋2:𝑋3:⋯:𝑋𝑛𝑛
Pendugaan untuk 𝜎2 adalah varians dari sampel 𝑆2 yang dirumuskan:
𝑆
2= 𝑋
𝑖− 𝑋
2𝑛 − 1
Contoh
Pendugaan tunggal yang hanya memiliki satu nilai tidak memberikan gambaran mengenai selisih atau jarak antara penduga dengan nilai sebenarnya (nilai parameternya). Pendugaan tunggal memberikan nilai yang kemungkinan besar berbeda dari nilai parameter sebenarnya, meskipun dalam sampel yang berulang-ulang, kecuali diberikan besarnya kesalahan yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, sebagai ganti digunakan pendugaan interval atau interval keyakinan.
NN
BERDASARKAN CARA PENYAJIANNYA
STATISTIKA INFERENSIA | PENDUGAAN PARAMETER1
Pendugaan Interval NN
Catatan
Tingkat keyakinan atau koefisien keyakinan atau kepercayaan diberi simbol 𝐶 = 1 − 𝛼.
Selang kepercayaan ∶ 1 − 𝛼 𝑥 100 %
𝛼 = besarnya kesalahan yang ditolerir dalam membuat keputusan.
Pengertian
Pendugaan interval adalah pendugaan yang mempunyai dua nilai sebagai daerah pembatasan yaitu nilai batas bawah dan nilai batas atas.
Pada pendugaan interval digunakan tingkat keyakinan (confidence) terhadap daerah yang nilai sebenarnya atau parameternya akan berada.
Rumus
Interval keyakinan secara umum dirumuskan:
𝑠𝑡 − 𝑍
𝛼2
𝜎
𝑠𝑡< 𝑝𝑎𝑟𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 < 𝑠𝑡 + 𝑍
𝛼 2𝜎
𝑠𝑡atau
,
𝑃 𝑠𝑡 − 𝑍
𝛼2
𝜎
𝑠𝑡< 𝑝𝑎𝑟𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 < 𝑠𝑡 + 𝑍
𝛼2
𝜎
𝑠𝑡= 1 − 𝛼
Keterangan:𝑠𝑡 − 𝑍𝛼
2
𝜎𝑠𝑡 = 𝑏 = batas bawah pendugaan interval 𝑠𝑡 + 𝑍𝛼
2
𝜎𝑠𝑡 = a = batas atas pendugaan interval 𝑠𝑡 = penduga (statistik sampel)
𝑍𝛼
2 = koefisien yang sesui dengan interval keyakinan yang digunakan dalam pendugaan interval.
𝜎𝑠𝑡 = simpangan baku penduga 𝑍𝛼
2
𝜎𝑠𝑡 = kesalahan duga
IX
Contoh
pendugaan interval rata-rata dengan tingkat keyakinan 95%, dituliskan:
𝑋 − 𝑍𝛼
2
𝜎𝑋 < 𝜇 < 𝑋 + 𝑍𝛼
2
𝜎𝑋 𝑋 − 𝑍0,025𝜎𝑋 < 𝜇 < 𝑋 + 𝑍0,025𝜎𝑋
𝑋 − 1,96 𝜎𝑋 < 𝜇 < 𝑋 + 1,96 𝜎𝑋 Atau,
P(𝑋 − 1,96 𝜎𝑋 < 𝜇 < 𝑋 + 1,96 𝜎𝑋 ) = 0,95
Pendugaan Rata-rata
Pengertian
Pendugaan rata-rata 𝜇 adalah pendugaan mengenai nilai parameter 𝜇 yang sebenarnya berdasarkan informasi rata-rata sampel.
Pendugaan rata-rata 𝜇 atau interval rata-rata dengan tingkat keyakinan 90%, dengan 𝑋 = 30 dan 𝜎
𝑋= 0,83 adalah
Contoh soal
𝑋 − 𝑍
𝛼2
𝜎
𝑋< 𝜇 < 𝑋 + 𝑍
𝛼2
𝜎
𝑋⇒ 30 − 𝑍
0,05. 0,83 < 𝜇 < 30 + 𝑍
0,05. 0,83
⇒ 30 − 1,645 . 0,83 < 𝜇 < 30 + 1,645 . 0,83 28,63 < 𝜇 < 31,37
Penyelesaian soal
X
BERDASARKAN JENIS PARAMETERNYA
Pendugaan Proporsi
Pengertian
Pendugaan proporsi adalah pendugaan dari proporsi populasi yang tidak diketahui.
Pendugaan proporsi atau interval rata- rata dengan tingkat keyakinan 90%, dengan 𝑝 = 0,07 dan 𝑆
𝑝= 0,0114 adalah
Contoh soal 𝑝 − 𝑍
𝛼2𝑆
𝑝< 𝑃 < 𝑝 + 𝑍
𝛼2
𝑆
𝑝⇒ 0,07 − 𝑍
0,05. 0,0114 < 𝑃 < 0,07 + 𝑍
0,05. 0,0114 ⇒ 0,07 − 1,645 . 0,0114 < 𝑃 < 0,07 + 1,645 . 0,0114
0,051 < 𝑃 < 0,089
Penyelesaian soal
XI
Pendugaan Varians 𝜎 2
Pengertian
Pendugaan varians 𝜎
2adalah pendugaan dari varians populasi yang tidak diketahui .
Pendugaan varians (interval varains 𝜎
2) dengan tingkat keyakinan 95%, dengan 𝑛 = 14 dan 𝑆
2= 9 adalah
Contoh soal
Penyelesaian soal
XII
(𝑛 − 1)𝑆
2𝑋
𝑏2< 𝜎
2< (𝑛 − 1)𝑆
2𝑋
𝑎2Dari tabel 𝑋
2dengan 𝑑𝑏 = 𝑛 − 1 = 13 ← 𝑋
𝑏2= 𝑋
0,0252= 24,73 𝑋
𝑎2= 𝑋
0.9752= 5,00 (13)(9)
24,73 < 𝜎
2< (13)(9)
5,00
4,73 < 𝜎
2< 23,14
Pendugaan Simpangan Baku
Pengertian
Pendugaan simpangan baku adalah pendugaan dari simpangan baku populasi (parameter) yang tidak diketahui .
Pendugaan simpangan baku dengan tingkat keyakinan 90%, dengan 𝑛 = 16 dan 𝑆
2= 25 adalah
Contoh soal
Penyelesaian soal
XIII
(𝑛 − 1)𝑆
2𝑋
𝑏2< 𝜎 < (𝑛 − 1)𝑆
2𝑋
𝑎2𝑋
𝑏2= 𝑋
0,052= 24,996
𝑋
𝑎2= 𝑋
0,952= 7,261
(15)(25)
24,996 < 𝜎 < (15)(25)
7,261
3,873 < 𝜎 < 7,186
PENDUGAAN INTERVAL UNTUK RATA-RATA
Untuk Sampel Besar (𝒏 > 𝟑𝟎)
Untuk populasi tidak terbatas atau populasi terbatas yang pengambilan sampelnya dengan pengembalian dan 𝜎 diketahui
Penyelesaian:
𝑛 = 300 𝑋 = 406.000 𝜎 = 165.000 1 − 𝛼 = 95%
𝛼 = 5%
𝑍
𝛼2<𝑍0,025<1,96
𝑋 − 𝑍
𝛼2
. 𝜎
𝑛 < 𝜇 < 𝑋 + 𝑍
𝛼2
. 𝜎 𝑛 406.000−𝑍
0,025.
165.000300
< 𝜇 < 406.000 + 𝑍
0,025.
165.000300
406.000−(1,96) .
165.000300
< 𝜇 < 406.000 + (1,96) .
165.000300
387.328,49 < 𝜇 < 424.671,51
Jadi, rata-rata pengeluaran karyawan yang berada di antara 𝑅𝑝. 387.328,49 sampai 𝑅𝑝. 424.671,51 akan benar 95% dari keseluruhan waktu, jika pendugaan itu dilakukan berulang-ulang dengan cara yang sama.
XIV
1
𝑋 − 𝑍
𝛼 2. 𝜎
𝑛 < 𝜇 < 𝑋 + 𝑍
𝛼 2. 𝜎
𝑛 Contoh soal:
Warung nasi SUM-SUM mengadakan perkiraan pengeluaran karyawan
perusahaan yang digunakan untuk membeli makanan di warungnya selama setahun. Untuk keperluan penelitian tersebut diambil sampel yang terdiri dari 300 karyawan. Ternyata, rata- rata pengeluaran untuk membeli makanan adalah Rp. 406.000,00 setahun dengan simpangan baku Rp. 165.000,00 . Dugalah rata- rata penegluaran karyawan untuk membeli makanan dalam setahun dengan interval keyakinan 95%.
Lanjutan untuk sampel besar (𝑛 > 30)
Untuk populasi terbatas pengambilan sampel tanpa pengembalian dan 𝜎 diketahui
Penyelesaian:
𝑁 = 300 𝑛 = 35 𝑋 = 39,76
𝜎 = 0,93 1 − 𝛼 = 90%
𝛼 = 10%
𝑍
𝛼2<𝑍0,05<1,65
Jadi, rata-rata jam kerja karyawan Perusahaan PT MAJU TERUS dengan tingkat keyakinan 90% berada antara 39,53 jaam per minggu
XV
Contoh soal:
Perusahaan PT MAJU TERUS memiliki karyawan 250 orang. Untuk keperluan tertentu, ingin dikethui rata-rata lama jam kerjanya per minggu. Untuk itu, diambil sampel sebanyak 35 orang dan diperoleh data bahwa rata-rata jam kerja karyawan tersebut adalah 39,76 jam per minggu. Jika simpangan rata-rata jam kerjanya 0,93 jam, dugalah dengan tingkat keyakinan 90%, rata-rata jam kerja karyawan tersebut
𝑋 − 𝑍
𝛼2
. 𝜎 𝑛
𝑁 − 𝑛
𝑁 − 1 < 𝜇 < 𝑋 + 𝑍
𝛼2
. 𝜎 𝑛
𝑁 − 𝑛 𝑁 − 1
𝑋 − 𝑍
𝛼2
.
𝜎𝑛
𝑁;𝑛
𝑁;1
< 𝜇 < 𝑋 + 𝑍
𝛼2
.
𝜎𝑛
𝑁;𝑛 𝑁;1
39,76 − 1,65 0,93
35
250 − 35
250 − 1 < 𝜇 < 39,76 + 1,65 0,93 35
250 − 35
250 − 1
39,53 < 𝜇 < 39,99
Untuk Sampel Kecil (𝒏 ≤ 𝟑𝟎)
Untuksampel kecil yang pengambilan sampel dengan pengembalian 𝜎 tidak
diketahui 𝑋 = 145 9 = 16,11
1 − 𝛼 = 99%
𝛼 = 1%
𝑛 − 1 = 9 − 1 = 8 𝑡
0,005 ,8= 3,355
Jadi, rata-rata waktu yang digunakan oleh karyawan perusahaan dengan interval keyakinan 99% berkisar antara 13,985 menit sampai 18,235 menit.
XVI 2
Contoh soal:
Suatu sampel random yang terdiri atas 9 orang karyawan disebuah perusahaan memiliki waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan, yaitu 14; 17; 15; 18; 18; 14; 15; 19; 15 menit. Dugalah rata-rata waktu yang digunakan bagi karyawan tersebut dengan interval keyakinan 99%.
𝑋 − 𝑡
𝛼2 ,𝑛;1
. 𝑠
𝑛 < 𝜇 < 𝑋 + 𝑡
𝛼2 ,𝑛;1
. 𝑠 𝑛 𝑠 = 𝑋
2𝑛 − 1 − ( 𝑋)
2𝑛(𝑛 − 1)
Penyelesaian
𝑛 = 9 𝑋 = 145 𝑋
2= 2.365
𝑠 =
2.3658
−
(145)272
= 1,9
𝑋 − 𝑡
𝛼2 ,𝑛;1
. 𝑠
𝑛 < 𝜇 < 𝑋 + 𝑡
𝛼2 ,𝑛;1
. 𝑠 𝑛
16,11 − 3,355 1,9
3 < 𝜇 < 16,11 + 3,355 1,9
3
13,985 < 𝜇 < 18,235
PENDUGAAN INTERVAL UNTUK PROPORSI
Untuk Sampel Besar (𝒏 > 𝟑𝟎)
Untuk populasi tidak terbatas
Penyelesaian :
𝑝 = 9
60 = 0,15 1 − 𝛼 = 99%
𝛼 = 1%
𝑍
𝛼2 <𝑍0,005<2,58
Jadi, persentase kerusakan barang dalam peti kemas tersebut pada interval keyakinan 99% berada antara 3,11% sampai 26,89%.
XVII
1
Contoh soal:
Sebuah peti kemas milik perusahaan PT GLOBAL diperiksa untuk menaksir presentase barang yang rusak. Untuk keperluan tersebut, diambil 60 buah barang yang ada dalam peti kemas itu dan diperoleh 9 buah yang rusak.
Dugalah persentase barang yang ruusak dalam peti tersebut, gunakan interval keyakinan 99%.
𝑝 − 𝑍
𝛼2
. 𝑝 (1 − 𝑝 )
𝑛 < 𝑃 < 𝑝 + 𝑍
𝛼2
. 𝑝 (1 − 𝑝 ) 𝑛 𝑝 =
𝑋𝑛
𝑛 = 60 𝑋 = 406.000
𝑝 − 𝑍
𝛼2
. 𝑝 (1 − 𝑝 )
𝑛 < 𝑃 < 𝑝 + 𝑍
𝛼2
. 𝑝 (1 − 𝑝 ) 𝑛
0,15 − 2,58 0,15 1 − 0,15
60 < 𝑃 < 0,15 − 2,58 0,15 1 − 0,15 60
0,0311 < 𝑃 < 0,2689
3,11% < 𝑃 < 26,89%
Lanjutan untuk sampel besar (𝑛 > 30)
Untuk populasi terbatas dan pengambilan sampel tanpa pengembalian
Penyelesaian:
𝑁 = 300 𝑛 = 90 𝑋 = 25
𝑝 = 25
90 = 0,28 1 − 𝛼 = 97%
𝛼 = 3%
𝑍
𝛼2<𝑍0,015<2,17
Jadi, mahasiswa yang senang sepeda motor buatan perusahaan tersebut
dengan interval keyakinan 97%, diduga berkisar antara 19,38% sampai 36,62%.
XVIII
Contoh soal:
Sebuah perusahaan sepeda motor ingin memasarkan produknya kepada mahasiswa.
Mereka merencanakan kredit khusus untuk mahasiswa. Untuk itu, diadakan penelitian berapa banyak mahasiswa yang senang sepeda motor tersebut. Dari ppulasi mahasiswa sebanyak 300 orang, diambil sampel sebanyak 90 orang. Dari 90 mahasiswa yang diinterview, 25 orang menyatakan senang. Dugalah dengan interval dengan keyakinan 97% proporsi mahasiswa yang senang sepeda motor itu.
𝑝 − 𝑍
𝛼2
. 𝑝 (1 − 𝑝 ) 𝑛
𝑁 − 𝑛
𝑁 − 1 < 𝑃 < 𝑝 + 𝑍
𝛼2
. 𝑝 (1 − 𝑝 ) 𝑛
𝑁 − 𝑛 𝑁 − 1
𝑝 − 𝑍
𝛼2
. 𝑝 (1 − 𝑝 ) 𝑛
𝑁 − 𝑛
𝑁 − 1 < 𝑃 < 𝑝 + 𝑍
𝛼2
. 𝑝 (1 − 𝑝 ) 𝑛
𝑁 − 𝑛 𝑁 − 1
0,28 − 2,17 0,202 90
210
290 < 𝑃 < 0,28 + 2,17 0,202 90
210 290 0,1938 < 𝑃 < 0,3662
19,38% < 𝑃 < 36,62%
Untuk Sampel Kecil (𝒏 ≤ 𝟑𝟎)
Untuksampel kecil yang pengambilan sampel dengan pengembalian 𝜎 tidak diketahui
Penyelesaian:
𝑛 = 20 𝑋 = 6
𝑝 = 6
20 = 0,3 1 − 𝛼 = 95%
𝛼 = 5%
𝑛 − 1 = 20 − 1 = 19 𝑡
𝛼2 ,𝑛;1
= 𝑡
0,025 ,19= 2,093
Proporsi karyawan yang punya mobil berkisar antara 8,55% sampai 51,45%.
XIX 2
Contoh soal:
Penelitian terhadap sampel sebanyak 20 karyawan sebuah perusahaan, 6 di antaranya memiliki mobil. Dengan interval keyakinan 95%, tentukan proporsi karyawan yang memiliki mobil.
𝑝 − 𝑡
𝛼2 ,𝑛;1
. 𝑝 (1 − 𝑝 )
𝑛 < 𝑃 < 𝑝 + 𝑡
𝛼2 ,𝑛;1
. 𝑝 (1 − 𝑝 ) 𝑛
Rumus di atas kurang sesuai dengan distribusi 𝑡, namun hasilnya dianggap lebih baik daripada distribusi 𝑍. Beberapa ahli cenderung mengganti varians proporsi dengan cara membuat maksimum 𝑝 (1 − 𝑝 ) yaitu jika 𝑝 =
12
maka 𝑝 1 − 𝑝 =
14
. Dirumuskan:
𝑝 − 𝑡
𝛼2 ,𝑛;1
. 1 4
𝑛 < 𝑃 < 𝑝 + 𝑡
𝛼2 ,𝑛;1
. 1 4 𝑛
𝑝 − 𝑡
𝛼2 ,𝑛;1
. 𝑝 (1 − 𝑝 )
𝑛 < 𝑃 < 𝑝 + 𝑡
𝛼2 ,𝑛;1
. 𝑝 (1 − 𝑝 ) 𝑛
0,3 − 2,093 0,3 0,7
20 < 𝑃 < 0,3 − 2,093 0,3 0,7 20 0,0855 < 𝑃 < 0,5145
8,55% < 𝑃 < 51,45%
TERIMA KASIH
XX
Ada Pertanyaan ?
NN