• Tidak ada hasil yang ditemukan

penerapan metode pembiasaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "penerapan metode pembiasaan"

Copied!
133
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE PEMBIASAAN

DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL SURAT-SURAT PENDEK SISWA

DI MTS SYIRKAH SALAFIYAH JENGGAWAH JEMBER

SKRIPSI

Oleh:

Fi Findatil Hasanah NIM: T20181136

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

DESEMBER 2022

(2)

PENERAPAN METODE PEMBIASAAN

DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL SURAT-SURAT PENDEK SISWA

DI MTS SYIRKAH SALAFIYAH JENGGAWAH JEMBER

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Islam dan Bahasa

Prodi Pendidikan Agama Islam

Oleh:

Fi Findatil Hasanah NIM: T20181136

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

DESEMBER 2022

(3)

ii

(4)

iii

PENERAPAN METODE PEMBIASAAN

DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL SURAT-SURAT PENDEK SISWA

DI MTS SYIRKAH SALAFIYAH JENGGAWAH JEMBER

SKRIPSI

telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Prodi Pendidikan Agama Islam

Hari : Rabu

Tanggal : 21 Desember 2021

Tim Penguji

Anggota :

1. Drs. Sarwan, M.Pd ( )

2. Dr. Hj. ST. Rodliyah, M.Pd. ( )

Menyetujui,

Dekan Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan

Prof. Dr. Hj. Mukni’ah M.Pd.I NIP. 19640511 199903 2 001

Sekretaris

Ari Dwi Widodo, S.Pd.I., M.Pd.I.

NUP. 20160360 Ketua

Drs. H. Ainur Rafik, M.Ag.

NIP. 196405051990031005

(5)

iv MOTTO

( ىٰسْنَ ت َلََف َكُئ ِرْقُ نَس ٦

Artinya: Kami akan membacakan (Al-Qur‟an) Kepadamu (Muhammad) sehingga engkau tidak akan lupa.(QS. Al-A‟la[87]:6)*

*Abu Maulana, Terjemah Juz 30, penerbit: Pustaka Nuun Semarang, 2017, 44.

(6)

v

PERSEMBAHAN

Karya tulis ini kupersembahkan kepada:

1. Mamak dan Abah (Sunarmi dan Mayhuri) tersayang. Terimakasih Mamak dan Abah atas segala kasih sayang yang tulus, dukungan yang diberikan, doa, materi, sehingga saya bisa menempuh S1. Semoga senantiasa berada dalam lindungan-Nya dan diberikan keselamatan baik di dunia maupun di akhirat kelak. Amin.

2. Kedua kakak saya yakni Nurul Lailatul Isnaini dan Miftahul Jannah.

Terimakasih karena tanpa kalian saya tidak memiliki semangat dalam mengerjakan skripsi ini hingga tuntas. Karena berkat semangat dari kalian saya bisa menyelesaikan skripsi ini dengan tuntas.

3. Sahabat saya Iklila Muzayyana Dini Fazria, dan seluruh angota kelas A3 angkatan 2018 yang telah besama menemani mencari ilmu dengan segala cerita dan kesanyang tidak mungkin terlupakan selama kurang lebih 4 tahun ini, semoga selalu diberi barokah ilmu dan kemudahan dalam neyelesaikan tugas akhir.

4. Mas Fatkhur Rohim yang selalu menemani saya untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.

5. Mas Sofyan yang telah membantu dan selalu memotivasi saya untuk menyelesikan tugas akhir ini.

6. Sahabat-sahabatiku di organisasi PMII, Himpunan Mahasiswa Program Studi PAI, Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan, beserta orang-orang terkasih yang senantiasa memberikan motivasi saya dalam menyusun skripsi ini.

Semoga segala bantuan, bimbingan, kritik, saran serta motivasi dan lain- lain senantiasa memberikan barokah dan tercatat sebagai amal shalih yang diterima Allah SWT.

(7)

vi

KATA PENGANTAR

ِِمْسِب

َِِاللّ

َِرلا

ِِنَم ْح

َِرلا

ِِميِح

Alhamdulillah rasa puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyusun skripsi ini, tak lupa shalawat dan salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada baginda Nabi agung Muhammad SAW.

Skripsi yang berjudul “Penerapan Metode Pembiasaan Dalam Meningkatkan Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Siswa Di MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember” merupakan suatu upaya untuk menyelesaikan tugas akhir di Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember. Dalam penulisan skripsi ini tak lepas dari bantuan, bimbingan, kritik, saran serta motivasi baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Maka dalam hal ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1. Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE., MM selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah memfasilitasi dan mendukung proses kami dalam menuntut ilmu dilembaga ini.

2. Prof. Dr. Hj. Mukni‟ah, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah mengesahkan resmi tema penelitian sehingga dalam penyusunan skripsi bisa berjalan dengan lancar.

3. Dr. Rif‟an Humaidi, M. Pd. I., selaku Kepala Jurusan Pendidikan Islam dan Bahasa Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah memberikan kemudahan untuk menimba ilmu agama selama belajar di kampus tercinta ini.

4. Dr. Hj. Fatiyaturrahmah, M. Ag., selaku Koordinator Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah memberikan izin dalam mengadakan penelitian ini.

(8)

vii

5. Dr. Khotibul Umam, MA. selaku Dosen Penasihat Akademik yang telah memberikan bimbingan selama perencanaan studi setiap semester dalam proses tempuh studi.

6. Dr. Hj. ST. Rodliyah, M, Pd. selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar membimbing dan memberikan motivasi selama penyusunan skripsi ini.

7. Ulfa Dina Novienda, S. Sos.I, M. Pd., selaku dosen yang telah membantu pada cek turnitin dan mendampingi hingga lolos turnitin.

8. Bapak guru M. Shofi Alamin, M. Pd.selaku Kepala MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember yang telah memberikan ijin dan dengan sabar merelakan waktunya untuk membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Lailatul Mahbubah, S.Pd.I. selaku Waka Kurikulum, guru Aqidah Akhlak dan guru pamong hafalan siswa MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember yang telah membimbing dan turut serta berpartisipasi selama penelitian berlangsung dengan penuh kesabaran.

10. Yuni Rahmawati, S.Si. selaku Koordinator dan guru pamong hafalan siswa MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember yang telah berpartisipasi dan membimbing serta memberikan motivasinya selama peneliti melakukan penelitian.

11. H. Ali Yasin, S.Ag. selaku guru Qurdis dan SKI dan guru pamong hafalan siswa MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember yang telah berpartisipasi dan membimbing serta memberikan motivasinya selama peneliti melakukan penelitian.

12. Afgina, Rosidi, Putri dan Wulan selaku siswa MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember yang telah ikut berpartisipasi selama penelitian skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis mengakui masih banyak kekurangan baik dalam segi pembahasan maupun dalam segi kepenulisan. Akhirnya semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat baik bagi penulis maupun pembaca. Amin Amin Amin Yaa Robbal Alamin.

Jember, 21 Desember 2022

Penulis

(9)

viii ABSTRAK

Fi Findatil Hasanah, 2022: Penerapan Metode Pembiasaan Dalam Meningkatkan Kemampuan Menghafal Surat-surat Pendek Siswa di MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember. Dosen Pembimbing: Dr. Hj. ST. Rodliyah, M, Pd.

Kata Kunci: Metode Pembiasaan, Kemampuan Menghafal Surat-surat Pendek Siswa MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember mempunyai target yang harus dicapai yaitu hafalan surat-surat pendek/Juz 30. Hafalan tersebut menjadi syarat kenaikan kelas dan kelulusan bagi siswa. Pada akhir masa belajarnya siswa akan diwisuda dua kali sebagai wisudawan kelas 9 dan tahfidz Juz 30. Agar mencapai target tersebut MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember melakukan penerapan metode pembiasaan yang mampu memotivasi siswa khususnya dalam menghafal surat-surat pendek/Juz 30 yaitu penerapan metode pembiasaan klasik dan modern yang sampai saat ini masih diterapakan sebagai rangsangan siswa dalam menghafal.

Fokus dan tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah: 1) Bagaimana penerapan metode pembiasaan klasik dalam meningkatkan kemampuan menghafal surat-surat pendek siswa di MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember? yang bertujuan untuk mendeskripsikannya 2) Bagaimana penerapan metode pembiasaan modern dalam meningkatkan kemampuan menghafal surat- surat pendek siswa di MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember? yang bertujuan untuk mendeskripsikannya 3) Apa faktor pendukung dan penghambat penerapan metode pembiasaan klasik dan modern dalam meningkatkan kemampuan menghafal surat-suat pendek siswa di MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember ? yang bertujuan untuk mendeskripsikannya.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis deskripstif.

Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Kemudian teknik analisis data menggunakan model interaktif Miles, Huberman, dan Saldana yaitu kodensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber.

Penelitian ini sampai pada kesimpulan bahwa: 1) Penerapan metode pembiasaan klasik dalam meningkatkan kemampuan menghafal surat-surat pendek siswa di MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember berupa metode talqin dan talaqqi yang bertujuan untuk merangsang siswa agar hafal dan mengingat bagi yang telah hafal. 2) Penerapan metode pembiasaan modern dalam meningkatkan kemampuan menghafal surat-surat pendek siswa di MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember yakni dengan perantara HP sebagai alat untuk merekam hasil setoran hafalan dalam bentuk video. 3)Faktor Pendukung : Keaktifan peserta didik, Peran aktif dari guru, Fasilitas dan metode pembelajaran yang memadai. Faktor Penghambat : kedisiplinan siswa, kekurangan metode talqin dan talaqqi yakni membutuhkan waktu yang lebih banyak. Sedangakan kekurangan metode modern yakni menjadikan siswa yang introvert tidak berkembang kemudian banyak juga siswa yang curang dalam merekam hafalan.

(10)

ix DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB IPENDAHULUAN ... 1

A. Konteks Penelitian ... 1

B. Fokus Penelitian ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Definisi Istilah ... 7

F. Sistematika Pembahasan ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Penelitian Terdahulu ... 10

B. Kajian Teori ... 17

(11)

x

BAB III METODE PENELITIAN ... 36

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian... 36

B. Lokasi Penelitian ... 37

C. Subyek Penelitian ... 37

D. Teknik Pengumpulan Data ... 39

E. Analisis Data ... 42

F. Keabsahan Data ... 44

G. Tahap-Tahap Penelitian ... 45

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS ... 47

A. Gambaran Objek Penelitian ... 47

B. Penyajian Data dan Analisis... 52

C. Pembahasan Temuan ... 84

BAB V PENUTUP ... 101

A. Kesimpulan ... 101

B. Saran ... 103

DAFTAR PUSTAKA ... 105

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 109

(12)

xi

DAFTAR TABEL

No. Uraian ... hal.

2.1 Tabel Perbedaan Dan Persamaan Penelitian Terdahulu... 14

4.1 Tabel Keadaan Guru dan Pegawai MTs Syirkah Salafiyah ... 49

4.2 Tabel data siswa MTs Syirkah Salafiyah ... 50

4.3 Tabel Temuan Penelitian... 81

(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian ... hal.

4.1 Gambar penerapan metode talqin ... 54

4.2 Gambar penerapan metode Talaqqi ... 55

4.3 Gambar bukti screenshoot dari hasil rekaman siswa ... 60

4.4 Gambar hasil rekap hafalan siswa melalui metode modern ... 63

4.5 Gambar Slempang wisuda tahfidz juz 30... 67

4.6 Gambar data guru pamong hafalan siswa ... 69

4.7Gambar pasca wawancara dengan Bapak Shofi ... 80

4.8 Gambar pasca wawancara dengan Ibu Yuni ... 80

(14)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Pernyataan Keaslian Pemeriksaan Similaritas Lampiran 1 Matrik Penelitian Lampiran 2 Instrumen Penelitian Lampiran 3 Surat Keterangan Izin

Lampiran 4 Surat Keterangan Selesai Penelitian Lampiran 5 Jurnal Kegiatan Penelitian

Lampiran 6 Dokumentasi Lampiran 7 Biodata Penulis

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

Al-Qur‟an berperan sebagai pedoman bagi manusia, berisi semua informasi yang sangat bermanfaat bagi keberadaan manusia itu sendiri.Al- Qur‟an diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril untuk membawa manusia dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang dan untuk mengarahkan manusia kejalan yang benar. Setiap mukmin wajib meyakini Al-Qur‟an dan bertanggungjawab atas keyakinannya, yakni dengan mempelajari, menghafal, dan mengajarkan Al- Qur‟an.2

Pembelajaran Al-Qur‟an dimulai dari membaca, sebagaimana yang tertuang dalam ayat pendidikan Al-Qur‟an yaitu QS.Al-Alaq ayat 1 yang mana sebagai panutan yang harus diajarkan oang tua kepada anaknya atau jika dalam sekolah adalah guru kepada siswanya. Adapun yang tertuang dalam surat Al-Alaq ayat 1 sebagai berikut:

قَلَْيِْذَّلا َكِّبَر ِمْساِب ْأَرْ قِا

Artinya: Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan.(QS.

Al-Alaq:1)3

2 Khoirul Anwar, Mufti hafiyana, “Implementasi Metode ODOA Dalam Meningkatkan Kemampuan Menghafal Al-Qur‟an”, Jurnal JPII Vol. 2, No.2, 2018.

3 Departemen Agama RI, Al jumanatul Ali Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Bandung: cv penerbit J-ART, 2004), 597.

(16)

2

Menghafal Al-Qur‟an tergolong ibadah, jika dilakukan dengan ikhlas dan bukan karena mengharap pujian dari manusia, sehingga menghafal Al- Qur‟an menjadi tujuan hidupnya.Sesuai dengan fungsi Al-Qur‟an dalam kehidupan dan keajaibannya di dunia. Terbukti dari salah satu ciri orang yang berilmu berdasarkan standart Al-Qur‟an yaitu orang-orang yang memiliki hafalan Al-Qur‟an sebagai manfaat dari membaca Al-Qur‟an setiap hari.

Allah berfirman dalam QS. Al-Ankaut: 49

َنوُمِلاَّظلا َّلَِّإاَنِتاَيَآِب ُدَحَْيَاَمَو َمْلِعْلا اوُتوُأ َنيِذَّلاِروُدُص ِفِاَنِّ يَ بٌ ت ٌتاَيَآَوُه ْلَب

Artinya: Sebenarnya, Al-Qur‟an itu adalah ayat-ayat yang jelas didalam dada orang-orang yang berilmu. Hanya orang-orang yang dholim yang mengingkari kami. (QS. Al-„Ankabut:49). 4

Ayat ini menjelaskan bahwasannya setiap ayat Al-Qur‟an adalah petunjuk bagi manusia. Tidak ada yang samar dari pengertiannya. Allah meringankan pencariannya untuk orang yang menemukan kebenarn hakiki.

Seseoang dalam menghafal Al-Qur‟an harus berhati-hati karena akan berakibat fatal apablia ada kesalahan meski hanya satu huruf saja. Maka dari itu menghafal surat-surat pendek/Juz 30 dalam Al-Qur‟an tidak mudah, terlebih menghafal 1 mushaf.5

Berdasarkan ayat diatas maka seiring dengan pendidikan keagamaan yang tertuang dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang tertuang pada pasal 30 ayat 2 yang berbunyi:

“Pendidikan Keagamaan berungsi untuk mempersiapkan siswa menjadi

4 Departemen agama RI, Al jumanatul Ali Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Bandung: cv penerbit J-ART, 2004), 402.

5 Fajarini, Dkk. “Model Menghafal Pada Penghafal Al-Qur‟an Implikasinya Pada Layanan Penguasaan Konten Dalam Bimbingan Dan Konseling”, Jurnal Bimbingan Konseling, Vol. 1, No. 6. 2017. 18.

(17)

anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya dan/atau menjadi ahli ilmu agama.”6

Undang-undang tersebut dijabarkan oleh PP. No 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan pada Bab I Pasal 1 ayat 1-2 sebagai berikut:

Pendidikan agama yang dimaksud dalam peraturan pemerintah itu adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian, dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya yang diselenggarakan sekurang- kurangnya melalui mata pelajaran/kuliah padasemua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.

Sementara Pendidikan keagamaan adalah pendidikan yang mempersiapkan siswa untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan tentang ajaran agama ataupun menjadi ahli ilmu agama yang mampu mengamalkan ajaran agamanya.7

Dalam mengamalkan nilai-nilai agama maka perlu pemahaman terhadap nilai-nilai agama itu sendiri. Dalam hal ini Al-Qur‟an juga menjadi bagian dari nilai-nilai agama yang mendapat keutaman apabila mendengar, membaca dan menghafalnya.

MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah ini menerapkan metode pembiasaan. Metode Pembiasaan adalah cara paling umum untuk membingkai perspektif dan cara berperilaku yang cukup tahan lama dan diprogram melalui pengalaman pendidikan yang diulang, baik dilakukan bersama, dalam pertemuan atau secara eksklusif. Penyesuaian juga penting dalam latihan pembelajaran. Ini karena informasi atau perilaku apa pun yang diperoleh

6 Sekretariat Negara Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang System Pendidikan Nasional, Pasal 30 Ayat (2).

7 Rif‟an Humaidi, Madrasah Dalam Lintas Sejarah (Jember: Buku Pustaka Radja, 2012), 125.

(18)

melalui penyesuaian akan sangat sulit untuk diubah atau dihilangkan, sehingga teknik ini sangat berguna dalam mengajar anak-anak. Strategi penyesuaian dalam belajar di sekolah juga merupakan kesempatan pertama yang baik untuk membina karakter anak-anak setelah orang tuanya.

Semakin mendalam pengalaman siswa melalui metode pembiasaan, semakin tinggi nilai keagamaan dalam kepribadian mereka dan semakin mudah bagi mereka untuk memahami pembelajaran agama ketika guru menjelaskannya dipertemuan selanjutnya.Jadi agama dimulai dari amaliah kemudian ilmiah. Sebagaimana yang peneliti amati, di MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah ini, ada beberapa metode pembiasaan dalam pembiasaan membaca surat-surat pendek setelah sholat dhuha, yaitu metode pembiasaan klasik berupa talqin, dan talaqqi. Sedangkan metode pembiasaan modern berupa merekam hafalan, yang mana dalam hal ini sekolah bekerjasama dengan orang tua siswa.

Berdasarkan studi pendahuluan melalui wawancara dengan Bapak M.

Shofi Alamin. selaku Kepala MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah, peneliti mendapatkan data bahwa metode pembiasaan yang dilakukan terhadap siswa dalam rangka meningkatkan kemampuan menghafal surat-surat pendek dilakukan secara rutin, sehingga diharapkan hasil dari pembiasaan tersebut bias maksimal. Selain itu, Kepala Madrasah juga menganjurkan supaya siswa sungguh-sungguh dalam menghafal karena selain banyak keutamaanya, hafalan ini juga menjadi salah satu syarat khusus untuk kenaikan kelas dan kelulusan bagi siswa. Siswa-siswi MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember

(19)

yang benar-benar hafal, diakhir masa belajarnya akan diwisuda dua kali, berupa wisuda kelas 9 dan wisuda sebagai hafidz/hafidzah Al-Qur‟an Juz 30.8

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian Skipsi yang berjudul “Penerapan Metode Pembiasaan dalam Meningkatkan Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Siswa di MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember“

B. Fokus Penelitian

Dari paparan konteks penelitian diatas maka fokus penelitian ini adalah:

1. Bagaimana penerapan metode pembiasaan klasik dalam meningkatkan kemampuan menghafal surat-surat pendek siswa di MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember?

2. Bagaimana penerapan metode pembiasaan modern dalam meningkatkan kemampuan menghafal surat-surat pendek siswa di MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember?

3. Apa faktor pendukung dan penghambat penerapan metode pembiasaan klasik dan modern dalam meningkatkan kemampuan menghafal surat-suat pendek siswa di MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember ?

8 M. Shofi Alamin, M.Pd, diwawancara peneliti 10 Maret 2022

(20)

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan fokus penelitian diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan penerapan metode pembiasaan klasik dalam meningkatkan kemampuan menghafal surat-surat pendek siswa di MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember.

2. Mendeskripsikan penerapan metode pembiasaan modern dalam meningkatkan kemampuan menghafal surat-surat pendek siswa di MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember.

3. Mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat penerapan metode pembiasaan klasik dan modern dalam meningkatkan kemampuan menghafal surat-surat pendek siswa di MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember

D. Manfaat Penelitian

Penelitian tentang penerapan metode pembiasaan dalam meningkatkan kemampuan menghafal surat-surat pendek di MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah ini harapannya mampu memberikan manfaat secara teoritis dan secara praktis. Berikut paparan keduanya:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian mampu memberikan kontribusi dan wawasan keilmuan khususnya dalam metode pembiasaan, dan dapat digunakan untuk acuan dalam penelitian-penelitian berikutnya.

(21)

2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti

Diharapkan dapat memberikan pengalaman dan ilmu yang lebih baik terkait karya ilmiah yang peneliti tekuni.

b. Bagi MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember

Hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi sehingga menjadikan lebih baik dari sebelumnya.

c. Bagi Universitas Islam Negeri Kyai Haji Achmad Shiddiq Jember Menambah ilmu pengetahuan dan melengkapi kepustakaan terkait dengan metode pembiasaan.

E. Definisi Istilah

Agar permasalahan yang diteliti jelas, maka perlu adanya definisi istilah. Adapun definisi istilah yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Metode Pembiasaan

Pembiasaan dapat diartikan dengan proses membuat sesuatu atau seseorang menjadi biasa atau terbiasa. Jadi yang dimaksud metode pembiasaan dalam penelitian ini adalah usaha yang dilakukan untuk menjadikan siswa biasa hafalan surat-surat pendek atau juz 30. Metode pembiasaan berupa pembiasaan klasik dan modern yang memiliki standarisasi dalam upaya meningkatkan kemampuan menghafal surat-surat pendek.

(22)

2. Kemampuan Menghafal Surat-surat Pendek

Kemampuan menghafal yang dimaksud disini adalah kekuatan peserta didik untuk menghafal beberapa surat pendek yang terkandung dalam Juz 30. Surat-surat pendek mempunyai ayat dengan jumlah yang sedikit dibandingkan surat yang lain. Surat-surat ini biasanya dibaca saat sholat setelah membaca surat Al-Fatihah. Kemampuan menghafal surat pendek dilihat melalui segi kualitasnya, meliputi: kelancaran, tajwid dan fashohahnya. Serta dilihat dari faktor yang dapat mempengaruhi hafalan siswa, baik dari internal maupun eksternal.

Jadi yang dimaksud metode pembiasaan dalam meningkatkan kemampuan menghafal surat-surat pendek siswa adalah cara madrasah membiasakan siswanya menyelesaikan tugas secara spontanitas sehingga dapat mewujudkan tujuan madrasah dalam meningkatkan kemampuan menghafal surat-surat pendek yang kemudian siswa dapat memiliki bekal jiwa keagamaan.

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahsan dalam penelitian ini ada lima bab. Kelimanya adalah satu kesatuan yang utuh yang tidak dapat terpisahkan dan telah disusun secara sistematis.Pada bagian awal laporan penelitian ini berisi halaman judul penelitian, lembar persetujun pembimbing, lembar pengesahan, motto penelitian, persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambardan daftar lampiran. Kemudian disusun oleh bab satu hingga lima yang disajikan secara sistematis pula, yakni sebegai berikut:

(23)

Bab pertama yakni pendahuluan, yang berisikan latar belakang penelitian, fokus penelitian, tujuan dari penelitian dan manfaatnya, selanjutnya definisi istilah dan yang terakhir dari bab pertama ini adalah sistematika pembahasan.

Bab kedua yakni kajian pustaka yang terdiri dari analisis penelitian- penelitian terdahulu, serta kajian teori penelitian yang memuat tentang metode pembiasaan dan kemampuan menghafal Al-Qur‟an.

Bab ketiga berupa metode penelitian yakni berisi pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, subyek penelitian, teknik pengumpulan data penelitian, analisis data penelitian, keabsahan data penelitian, serta tahapan penelitian.

Bab empat berupa penyajian dan analisis data.Dalam hal ini diuraikan hasil penelitian terkait kemampuan menghafal surat-surat pendek siswa, yang membahas penerapan metode pembiasaan klasik dan modern serta factorpendukung dan penghambat dari penerapan metode tersebut di MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember.

Bab lima berisi tentang penutup, yakni kesimpulan penelitian dan saran peneliti kepada penanggungjawab objek yang diteliti.

Bagian akhir yakni berisi tentang daftar pustaka, lampiran-lampiran penelitian dan daftar riwayat hidup peneliti.

(24)

10 BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

Peneliti menggali informasi dari penelitian-penelitian sebelumnya sebagai bahan perbandingan, baik dari segi persamaan maupun perbedaan.

Selain itu peneliti juga menggali informasi dengan menggunakan skripsi dalam rangka untuk mendapatkan informasi lebih terkait dengan teori yang berkaitan dengan judul yang digunakan sebagai landasan teori ilmiah ini:

1. Skripsi yang ditulis oleh Yesi Sartika tahun 2020 yang berjudul “ Pengaruh Pembiasaan Menghafal Surat-Surat Pendek Dalam Al-Qur‟an Dalam Membentuk Karakter Siswa Kelas V Di SDIT Al-Isra Kota Bengkulu” Skripsi IAIN Bengkulu. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa pembiasaan menghafal surat-surat pendek memiliki pengaruh positif dalam pembentukan karakter siswa di kelas V SDIT Al-Isra‟

Bengkulu.9

Persamaan pada penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang metode pembiasaan dalam menghafal surat-surat pendek.Perbedaan pada penelitian terdahulu menggunakan metode penelitian kuantitatif, sedangkan penelitian saat ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Objek penelitian terdahulu yakni siswa di kelas V SDIT Al-Isra‟ Bengkulu, sedangkan objek penelitian saat ini siswa di MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember.

9 Yesi Sartika, “Pengaruh Pembiasaan Menghafal Surat-Surat Pendekdalam Al- Qur‟andalam Membentuk Karakter Siswa Kelas V Di SDIT Al-Isra Kota Bengkulu” (Skripsi IAIN Bengkulu, 2020).

(25)

2. Skripsi yang ditulis oleh Nurun Nisa‟ tahun 2021 yang berjudul

“Penerapan Metode Pembiasaan Melalui Kegiatan SOP Sekolah Dalam Meningkatkan Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek dan Hadis di RA Al-Qadir Wage Sidoarjo” Skripsi UIN Sunan Ampel Surabaya. Hasil penelitian penerapan metode pembiasaan dalam hafalan surat-surat pendek dan hadis menurut guru di RA Al Qadir sangat efektif karena dilakukan setiap hari. Faktor pendukungnya adalah adanya buku materi hafalan untuk dijadikan panduan, bimbingan dari guru ketika di sekolah, bimbingan dari orang tua ketika dirumah, pengalaman mengaji di TPQ dan lingkungan sekolah ataupun masyarakat yang beragama islam.

Sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya waktu ketika masa pandemi dan cara orang tua dalam mendidik menghafal surat-surat pendekketika dirumah.10

Persamaan pada penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang metode pembiasaan dalam menghafal surat-surat pendek dan menggunakan metode kualitatif deskriptif.Perbedaan pada penelitian terdahulu objeknya siswa RA Al Qadir Sidoarjo, sedangkan penelitian saat ini objeknya siswa di MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember.

3. Skripsi yang ditulis oleh Ayu Rizka Syilvia tahun 2020 yang berjudul

“Pembiasaan Membaca Dalam Menghafal Al-Qur‟an Pada Siswa SD Negeri Ragatunjung 05 Paguyangan Brebes” Skripsi IAIN Purwokerto.

Hasil penelitian pembiasaan membaca dengan strategi tidak beralih pada

10 Nurun Nisa, „Penerapan Metode Pembiasaan Melalui Kegiatan SOP Sekolah Dalam Meningkatkan Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Dan Hadis Di RA Al-Qadir Wage Sidoarjo” (Skripsi, UIN Sunan Ampel Surabaya, 2021).

(26)

ayat atau surat berikutnya sebelum ayat atau surat yang dihafal benar- benar hafal, dapat dikatakan berhasil karena terbukti siswa tidak merasa terbebani dengan program pembiasaan membaca dengan kesibukan siswa yang berbeda-beda dalam menghafal pada juz 30 tersebut.11

Persamaan pada penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang pembiasaan dalam menghafal surat-surat pendek. Perbedaan pada penelitian terdahulu menggunakan metode penelitian lapangan (field reserch) sedangkan penelitian saat ini menggunakan metode peneltian kualitatif deskriptif. Objek penelitian terdahulu yaitu siswa SD Negeri Ragatunjung 05 Paguyangan Brebes,sedangkan penelitian saat ini objeknya siswa di MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember.

4. Skripsi yang ditulis oleh Eni Komariyatun tahun 2018 yang berjudul

“Peningkatan Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Melalui Kegiatan Pembiasaan” Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hasil penelitian penerapan kegiatan pembiasaan dapat meningkatkan kemampuan menghafal surat pendek pada sswa kelas IV SD N 1 Jambukulon Tahun 2017/2018. Peningkatan tersebut diperoleh dari hasil tesyang telah diberikan kepada siswa pada tahap pra siklus, siklus I, siklus II. Kemampuan menghafal siswa mengalami peningkatan setiap siklusnya.12

11 Ayu Rizka Syilvia, “Pembiasaan Membaca Dalam Menghafal Al-Qur‟an Pada Siswa SD Negeri Ragatunjung 05 Paguyangan Brebes” (Skripsi IAIN Purwokwerto, 2020).

12 Eni Komariyatun, “Peningkatan Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Melalui Kegiatan Pembiasaan” (Skripsi Universitas Muhmmadiyah Surkarta, 2018).

(27)

Persamaan pada penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang pembiasaan dalam menghafal surat-surat pendek. Perbedaan pada penelitian terdahulu menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) sedangkan penelitian saat ini menggunakan metode peneltian kualitatif deskriptif. Objek penelitian terdahulu yaitu siswa SD N Jambukulon, sedangkan penelitian saat ini objeknya siswa di MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember.

5. Skripsi yang ditulis oleh Moh. Washilur Rohmi tahun 2016 yang berjudul

“Implementasi Metode Pembiasaan Membaca Al-Qur‟an Selama 15 Menit Sebelum KBM Dimulai Bagi Siswa Di Madasah Aliyah Negeri 2 Jember” Skripsi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Hasil penelitian ini siswa dinyatakan antusias ketika mngikuti kegiatan membaca Al-Qur‟an selama 15 menit seblum KBM berlangsung. Maka terbukti bahwa upaya pengimplementasian membaca Al-Qur‟an selama 15 menit sebelum KBM berlngsungbagi siswa di Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember termasuk berhasil.

Persamaan pada penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang pembiasaan dalam menghafal surat-surat pendek dan menggunakan pendekatan kualitatif. Perbedaan antara penelitian terdahulu dan penelitian sekarang adalah dari segi objeknya. Objek penelitian terdahulu yaitu siswa MAN 2 Jember sedangkan penelitian saat

(28)

ini yang menjadi objeknya adalah MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember.13

Tabel 2.1

Perbedaan dan Persamaan Penelitian Terdahulu N

o

Nama, Tahun, Judul Penelitian

Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan

1 2 3 4 5

1. Yesi Sartika tahun

2020 yang

berjudul “

Pengaruh Pembiasaan

Menghafal Surat- Surat Pendek Dalam Al-Qur‟an Dalam Membentuk Karakter Siswa Kelas V Di SDIT Al-Isra Kota Bengkulu” Skripsi IAIN Bengkulu.

Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa pembiasaan menghafal surat- surat pendek memiliki

pengaruh positif dalam

pembentukan karakter siswa di kelas V SDIT Al- Isra‟ Bengkulu.

Perbedaan pada penelitian

terdahulu

objeknya siswa kelas V SDIT Al-Isra‟

Bengkulu.

sedangkan penelitian saat ini objeknya

siswa MTs

Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember.

Persamaan pada

penelitian ini adalah sama- sama

membahas tentang metode pembiasaan dalam menghafal surat-surat pendek dan menggunakan metode kualitatif deskriptif.

2. Nurun Nisa‟ tahun 2021 yang berjudul

“Penerapan Metode Pembiasaan

Melalui Kegiatan SOP Sekolah Dalam

Meningkatkan Kemampuan

Menghafal surat- Surat Pendek Dan Hadis Di RA Al-

Qadir Wage

Sidoarjo” Skripsi

Hasil penelitian penerapan

metode pembiasaan dalam hafalan surat-surat

pendek dan hadis menurut guru di RA Al Qadir sangat efektif karena dilakukan setiap hari. Faktor pendukungnya adalah adanya buku

Perbedaan pada penelitian

terdahulu

objeknya siswa RA Al Qadir Sidoarjo,

sedangkan penelitian saat ini objeknya

siswa MTs

Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember.

Persamaan pada

penelitian ini adalah sama- sama

membahas tentang metode pembiasaan dalam menghafal

13 Moh. Washilur Rohmi, “Implementasi Metode Pembiasaan Membaca Al-Qur‟an Selama 15 Menit Sebelum KBM Dimulai Bagi Siswa Di Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember”

(Skripsi UIN Malana Malik Ibrahim Malang, 2016).

(29)

1 2 3 4 5 UIN Sunan Ampel

Surabaya

materi hafalan untuk dijadikan panduan,

bimbingandari guru ketika di sekolah,

bimbingan dari orang tua ketika dirumah,

pengalaman mengaji di TPQ dan lingkungan sekolah ataupun masyarakat yang beragama islam.

Sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya waktu ketika masa pandemi dan cara orang tua dalam mendidik

menghafal surat- surat

pendekketika dirumah.

surat- suratpendek dan

menggunakan metodekualita tif deskriptif.

3. Ayu Rizka Syilvia tahun 2020 yang berjudul

“Pembiasaan Membaca Dalam Menghafal Al- Qur‟an Pada Siswa

SD Negeri

Ragatunjung 05 Paguyangan

Brebes” Skripsi IAIN Purwokerto.

Hasil penelitian pembiasaan membaca dengan strategi tidak beralih pada ayat atau surat berikutnya

sebelum ayat atau surat yang dihafal benar-benar hafal, dapatdikatakan berhasil karena terbukti siswa tidak merasa terbebani dengan program

pembiasaan membaca dengan

Perbedaan pada penelitian

terdahulu menggunakan metode penelitian lapangan(field reserch) sedangkan penelitian saat ini menggunakan metode peneltian kualitatif

deskriptif.

Objekpenelitian terdahulu yaitu siswa

Persamaan pada

penelitian ini adalah sama- sama

membahas tentang pembiasaan dalam menghafal surat-surat pendek.

(30)

1 2 3 4 5 kesibukan siswa

yang berbeda- bedadalam menghafalpada juz 30 tersebut.

SD Negeri Ragatunjung 05 PaguyanganBreb es, sedangkan penelitian saat ini objeknya siswa MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember.

4. Eni Komariyatun tahun 2018 yang berjudul

“Peningkatan Kemampuan Menghafal Surat- Surat Pendek Melalui Kegiatan Pembiasaan”

Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hasil penelitian penerapan

kegiatan pembiasaan dinyatakan dapat meningkatkan kemampuan menghafal surat pendek pada siswa kelas IV

SD N 1

Jambukulon Tahun 2017/2018.

Peningkatan tersebut diperoleh dari hasil tes yang telah diberikan kepada siswa padatahap pra siklus, siklus I, siklus II.

Kemampuan menghafal siswa mengalami

peningkatan setiap siklusnya

Perbedaan pada penelitian

terdahulu menggunakan metode penelitian

tindakan kelas (PTK)

sedangkan penelitian saat ini menggunakan metode peneltian kualitatif

deskriptif. Objek penelitian

terdahulu yaitu siswa SD N 1 Jambukulon, sedangkan penelitian saat ini objeknya

siswa MTs

Syirkah Salafiyah

Persamaan pada

penelitian ini adalah sama- sama

membahas tentang pembiasaan dalam menghafal surat-surat pendek.

5. Moh. Washilur Rohmi tahun 2016 yang berjudul

“ImplementasiMet ode Pembiasaan Membaca Al-

Hasil penelitian ini siswa dinyatakan antusias ketika mengikuti

kegiatanmembaca Al-Qur‟an

Perbedaan antara penelitian

terdahulu danpenelitian sekarang dalah dari segi

objeknya. Objek

Persamaan pada

penelitian ini adalah sama- sama

membahas tentang

(31)

1 2 3 4 5 Quran Selama 15

Menit Sebelum KBM Dimulai Bagi Siswa Di Madasah Aliyah Negeri 2 Jember”

Skripsi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

selama 15 menit seblum KBM berlangsung.

Maka terbukti bahwa upaya pengimplementas ian membaca Al- Qur‟an selama 15 menit sebelum KBM

berlngsungbagi

siswa di

madrasah aliyah negeri 2 jember termasuk

berhasil.

penelitian

terdahulu yaitu siswa MAN 2 Jember,

sedangkan penelitian saat ini objeknya

siswa MTs

Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember.

pembiasaan dalam menghafal surat-surat pendek dan menggunakan pendekatan kualitatif.

Penelitian ini mempunyai persamaan dan perbedaan dengan kelima penelitian terdahulu yang sudah dibahas diatas.Kesamaannya terletak pada metode pembiasaan dalam menghafal surat-surat pendek. Sedangkan perbedaannya selain pada objeknya, juga terletak pada fokus kajian yang berupa pembiasaan klasik, pembiasaan modern, faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan pembiasaan klasik dan modern yang mana hal ini juga menjadi kebaharuan dari penelitian terdahulu.

B. Kajian Teori

1. Metode Pembiasaan

a. Pengertian Metode Pembiasaan

Metode pembelajaran merupakan teknik penyajian yang dikuasai oleh guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, baik secara individual ataupun secara kelompok agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan

(32)

dimanfaatkan oleh siswa dengan baik. Terdapat berbagai macam metode pembelajaran yakni: ceramah, Tanya jawab, diskusi, kerja kelompok, demonstrasi, sosiodrama (role playing), latihan (drill), simulasi, dll.14

Metode pembelajaran berarti suatu cara atau sistem yang digunakan dalam pembelajaran yang bertujuan agar anak didik dapat mengetahui, memahami, mempergunakan, menguasai bahan pelajaran tertentu.15

Metode pembelajaran merupakan cara melakukan atau menyajikan, menguraikan, dan member latihan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Metode pembelajan yang ditetapkan guru memungkinkan siswa untukbelajar proses, bukanhanya produk. Dalam hal ini guru dituntut agar mampumemahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar.16

Secara etimologi metode bersal dari kata method yang berarti suatu cara kerja yang sistematis untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan dalam mencapai tujuan tertentu.17 Pembiasaan merupakan proses membuat sesuatu atau seseorang menjadi terbiasa. Sedangkan kaitannya dengan pendidikan islam. Metode pembiasaan merupakan

14 Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Lebih Memahami Konsep dan Proses Pembelajaran, (t.t: Penerbit Kata Pena, 2017), 6.

15Arbain Nurdin, Pembelajaran Al-Qur‟an Hadis di Madrasah, (Bantul : Lembaga Ladang Kata, 2021 ), 36.

16 Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Sukses Mengajar, (t.t :Pustaka Diantara, 2017), 25.

17 Arbain Nurdin, Pembeajaran Al-Qur‟an Hadis di Madrasah, (Bantul: Ladang Kata, Cet.5, 2021), 35.

(33)

sebuah cara yang dapat dilakukan untuk membiasakan peserta didik berfikir, bersikap, dan bertindak sesuai dengan tuntunan ajaran agama islam.18 Pembiasaan adalah penanaman kecakapan-kecakapan berbuat dan mengucapkan sesuatu agar cara-cara yang tepat dapat disenangi oleh peserta didik.19

Dari paparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa metode pembiasaan yaitu usaha sadar yang dilakukan dari pihak sekolah kepada peserta didik agar mampu menjalankan setiap kegiatan yang menjadikannya kebiasaan yang sesuai dengan ajaran islam.

b. Tujuan Metode Pembiasaan

Dalam teori perkembangan anak didik, dikenal ada teori konvergensi, di mana pribadi dapat dibentuk oleh lingkungannya dan dengan mengembangkan potensi dasar yang ada padanya. Potensi dasar ini dapat menjadi penentu tingkah laku melalui proses. Oleh karena itu, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan potensi dasar tersebut adalah melalui kebiasaan yang baik”.20

Dari paparan tersebut dapat dirincikan bahwa tujuan dari metode pembiasaan adalah sebagi berikut:

1) Menjadikan suatu kebiasaan yang melekat pada diri anak sehingga anak dapat melakukannya kelak tanpa berfikir terlalu banyak.

18 Miftah Arief, Pendidikan pengembangan diri melalui pembiassaan (Potimalisasi pendidikan pembiasaan dan psikologi perkembangan), (Malang: CV. Literasi Nusantara Abadi, 2020), 55.

19 Miftah Arief, 61.

20 Miftah Aief, 63.

(34)

2) Metode pembiasaan sangat efektif untuk menguatkan hafalan- hafalan pada anak didik

3) Untuk penanaman sikap beragama dengan cara menghafal surat- surat pendek.

4) Untuk penanaman pola pikir yang dapat menjadi pondasi ilmu mereka pada tahap belajar selanjutnya.21

c. Langkah-Langkah Metode Pembiasaan

Metode pembiasaan dalam meningkatkan kemampuan menghafal surat-surat pendek meliputi metode pembiasaan klasik dan metode pembiasaan modern.

1) Metode Pembiasaan Klasik a) Talqin

Secara etimologi metode bersal dari kata method yang berarti suatu cara kerja yang sistematis untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan dalam mencapai tujuan tertentu.22 Talqin dalam bahasa arab berasal dari kata laqqana-yulaqqinu- talqinan yang secara etimologi berarti mendikte, mengajarkan, dan memahamkan secara lisan.23

Metode talqin adalah proses mencontohkan hafalan kepada siswa, kemudian siswa menirukan bacaan dari guru.

21 Nurnajmi Laylah, “Hubungan Pembiasaan Tadarus Al-Qur‟an Dengan Kemampuan Membaca Siswa Kelas X IPA 1 Di SMAN 90 Jakarta Tahun Ajaran 2017/2018” (Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, 2018), 12.

22Arbain Nurdin, Pembeajaran Al-Qur’an Hadis di Madrasah, (Bantul: Ladang Kata, Cet.5, 2021), 35.

23 Yusuf Hanafi, dkk., Literasi Al-Qur’an, (Sidoarjo: Delta Pijar Khatulistiwa, 2019), 112.

(35)

Orang yang mendektekan bacaan disebut dengan mulaqqin, sedangan yang menirukan bacaan diseut mulaqqan.24

Metode talqin adalah suatu cara untuk meningkatkan kualitas hafalan siswa, dimana guru mendektekan atau mentalqinkan bacaan-bacaan atau ayat-ayat Al-Qur‟an sesuai dengan kaidah bacaan Al-Qur‟an kemudian siswa mengikuti bacaan yang ditalqinkan kepadanya dengan menggunakan kaidah bacaan Al-Qur‟an yang sesuai dengan bacaan Al- Qur‟an.25

Sehingga dapat dipahami bahwa metode talqin adalah menyampaikan bacaan Al-Qur‟an kepada siswa, sembari siswa menyimak bacaan guru dengan seksama, kemudian menirukan persis seperti bacaan guru.

Pelaksanaan talqin dilaksanakan dengan cara guru membacakan terlebih dahulu ayat yang akan dihafal dan siswa dalam keadaan menyimak, setelah selesai guru membacakan ayat, siswa menirukan bacaan ayat persis seperti yang dibacakan guru.26

Pengajar menyampaikan materi dengan melafalkan satu kalimat pendek sederhana untuk selanjutnya di tirukan secara

24 Selvi Anggraini, “Kendala Tahfidz Dengan Metode talqin dan Talaqqi di Sekolah Dasar El-Haqqa Qur‟anic School Suka Karya Panam Pekanbaru” (Skipsi, UIN SUSKA Riau, 2020), 7.

25 Sakirah, “Pengaruh Metode talqin Terhadap Kualitas Tahfiz Al-Qur‟an Siswa di Madrasah Tsanawiyah Insan Cita Medan” (Skripsi, UMSU, 2019), 10.

26 Selfi Anggraini, 7.

(36)

berulang-ulang oleh seluruh pelajar hingga fasih pengucapannya. Jika dirasa dalam satu kalimat yang diajarkan itu terdapat kata yang sulit makaguru melafalkan kata tersebut berulang-ulang dan ditirukan pelajar.27

Jadi penerapan metode talqin ini diawali oleh guru yang mencontohkan ayat/surat-surat pendek dengan bacaan sesuai dengan kaidah Tajwid yang kemudian ditirukan oleh siswa dan guru melakukan pengulangan apabila ada pelafalan siswa yang kurang fasih.

b) Talaqqi

Secara etimologi metode bersal dari kata method yang berarti suatu cara kerja yang sistematis untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan dalam mencapai tujuan tertentu.28 Istilah Talaqqi berasal dari bahasa arab laqqa-yulaqqi yang memiliki arti mempertemukan. Yang dimaksud dalam mempertemukan adalah dilihat dari cara pengajarannya yaitu dengan cara mempertemukan guru dengan siswanya. Dimana dalam metode ini guru dan siswa harus bertemu, berhadapan secara langsung sehingga dapat menjalankan pengajaran.29

27 Yusuf Hanafi, dkk., Literasi Al-Qur‟an, (Sidoarjo: Delta Pijar Khatulistiwa, 2019), 112.

28Arbain Nurdin, Pembeajaran Al-Qur‟an Hadis di Madrasah, (Bantul: Ladang Kata, Cet.5, 2021), 35.

29 Zheihan A.A., Ajat Rukayat. Dan Undang W.R, “Pengaruh Metode Talaqqi Terhadap Peningkatan Kemampuan Menghafal Al-Qur‟an Peserta Didik Kelas Al-Qur‟an TPQ Darussalam”, Al-Afkar:Journal Of Islamic Studie, Vol.5, No.1, Februari 2022. 287. https://al- afkar.com/index.php/Afkar_Journal/article/view/230

(37)

Metode talaqqi yaitu metode yang diterapkan secara langsung face to face antara guru dan siswadalam sebuah ruang belajar, dimana seorang siswa memperdengarkan bacaan Al-Qur‟an dengan syarat bertatap muka tanpa perantaraan apapun.30

Metode talaqqi adalah dimana siswa menyetorkan hafalan dengan kondisi saling berhadapan, sementara guru mendengarkan dan menyimak serta membenarkan bacaan siswa apabila terdapat kesalahan.

Penerapan metode ini berupa proses menyetorkan ayat secara langsung kepada guru, dimana guru dalam kondisi menyimak bacaan tajwid dan makharijul hurufnya, kemudian apabila terdapat kesalahan daam bacaan guru membenarkan secara langsung.31 Metode talaqqi digunakan untuk mempelajari Al-Qur‟an sebenarnya dianjurkan bahkan menjadi suatu kewajiban, karena tidak dianjurkan seseorang belajar membaca Al-Qur‟an langsung sendiri dari mushaf tanpa dibimbing oleh pendidik.32

30 Abdul Qawi, “Peningkatan Prestasi Belajar Hafalan Al-Qur‟an Melalui Metode Talaqqi Di Mtsn Gampong Aceh Utara”, Jurnal Ilmiah Islam Futura, Vol.16 No. 2, Februari 2017. 272.

https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/islamfutura/article/view/1327

31 Selvi Anggraini, “Kendala Tahfidz Dengan Metode talqin dan Talaqqi di Sekolah Dasar El-Haqqa Qur‟anic School Suka Karya Panam Pekanbaru” (Skipsi, UIN SUSKA Riau, 2020), 7.

32 Muhammad Arsyad Suriansyah, “Implementasi Metode Talaqqi Dan Musyafahah Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur‟an Siswa Di SD Swasta Salsa”, Fitrah:

Journal of Islamic Education, Vol.1, No.2 Desember 2020. 220. https://jurnal.staisumatra- medan.ac.id/index.php/fitrah/article/view/27

(38)

Dalam metode ini diperlukan kerjasama antara guru dan siswa, karena proses hafalan dilakukan secara bertatap muka dengan guru penghafal Al-Qur‟an. Dilakukan dengan cara menyetorkan atau memperdengarkan hafalan yang baru dihafal kepada guru atau instruktur.33

2) Metode Pembiasaan Modern a) Merekam Hafalan

Metode ini diawali dengan merekam suara sendiri yang sedang membaca Al-Qur‟an yang akan kita hafalkan.

Selanjtnya aktifkan hasil rekaman tersebut dan berusaha mengikuti bacaannya hingga benar-benar hafal. Selain itu, coba ulangi hafalan tanpa bantuan alat perekam.34

Merekam hafalan dapat menggunakan alat perekam dapat berupa rekam suara atau vidio, bisa juga dengan handpone dan kaset kosong. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: baca surat yang akan dihafal dengan memperhatikan hukum tajwid dan secara tartil, sembari merekamnya. Diperbolehkan merekam beberapa kali agar rileks dalam pengulangan. Dengarkan hasil rekaman, bandingkan dengan qari mumpuni, cermati kesalahan tajwidnya.Ikuti suara rekaman yang telah diperbaiki, setelah merasa menghafalnya maka rekam kembali tanpa

33 A. Sayyid Robbani, dkk. Menghafal Al-Qur‟an (Bandung: Mujahid Press, 2021), 8.

34 A. Sayyid Robbani, dkk, 60.

(39)

mendengarkan rekaman awal, kemudian bandingkan dengan mushaf, dan seterusnya.35

b) Mendengarkan alat perekam (tape recorder)

Kaset murottal Al-Qur‟an lengkap merupakan alat perekam dengan suara qori yang mumpuni seperti al-Hushari dan Al-Mansyawi yang bisa didengarkan. Tujuannya adalah agar ayat tersebut meresap ke hati dengan baik atas izin Allah SWT.

Langkah-langkah metode ini sebagai berikut: beli kaset murottal Al-Qur‟an yang lengkap. Dengarkan kaset tersebut mulai awal sampai akhir. Ulangi hingga 4 kali dalam mendengarkan ayat/surat yang ingin dihafal. Pengulangan ke 3 sambil mengikuti bacaan yang sedang diputar, dan berhenti ketika bacaan telah berakhir. Pengulangan keempat mengikuti bacaan tidak beriringan, artinya murottal diputar terlebih dahulu kemudian dimatikan baru melafalkan apa yang telah didengar. Jika pelafalan bacaan masih salah maka ulangi memutar dan melafalkan, jika benar maka ulangi pelafalan.

Selain langkah-langkah diatas, juga bisa menggunakan menyibukkan keadaan bawah sadar. Dengakan kaset saat akan tidur, ketika bangun dan seusai sholat subuh baca surat yang telah diputar, maka akan merasa lebih cepat dalam menghafal.

35 Yahya Al-Ghautsani, 25 Metode Menghafal Al-Qur‟an, (t.t: Dar Ar-Rasail Digital Publishing , 2018), 33.

(40)

Mengulang-ulang ayat/surat yang akan dihafal dari kaset selama 1 minggu. Di tujuh hari terakhir baca ayat/surat yang telah didengarkan berulaang-ulang tersebut dengan berusaha menghafalnya, dibaca diwaktu antara magrib dan isya. Maka akan benar-benar hafal dengan ayat/surat tersebut dengan tetap murojaah dan mengulang-ulang. Lakukan kembali langkah-langkah diatas untuk menambah hafalan, hingga mendapat hasil yang memuaskan dengan izin Allah SWT.

Metode ini dianjurkan bagi orang-orang yang memiliki pekerjaan yang banyak dan padat.36

Kedua metode tersebut bisa dikolaborasikan dengan diawali merekam ayat-ayat yang akan dihafalkan dalam bentuk video atau rekam suara di handphone atau kaset kosong sesuai dengan kebutuhannya. Kemudian hasil rekaman diputar dan didengar dengan seksama sambil mengikuti perlahan. Kemudian lakukan pengulangan hingga benar-benar hafal diluar kepala.37

d. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembiasaan

Sama halnya dengan pendekatan lain dalam proses pendidikan, pendekatan pembiasaan memiliki dua hal yang tidak bisa terpisahkan, yakni kelebihan dan kekurangannya. Berikut uraiannya:

36 Yahya Al-Ghautsani, 25 Metode Menghafal Al-Qur‟an, (t.t: Dar Ar-Rasail Digital Publishing, 2018), 26.

37 A. Sayyid Robbani, dkk. Menghafal Al-Qur‟an (Bandung: Mujahid Press, 2021), 19.

(41)

1) Kelebihan Metode Pembiasaan

a) Dapat menghemat waktu dan tenaga dengan baik

b) Pembiasaan tidak hanya berkitan dengan lahiriyah tetapi juga dengan aspek bathiniah.

c) Pembiasaan dalam sejarah tercatat sebagai metode yang paling berhasil dalam pembentukan kepribadian anak didik.

2) Kekurangan Metode Pembiasaan

a) Apabila sudah tertanam kebiasaan buruk maka sulit untuk dihilangkan

b) Memerlukan pengawasan, supaya kebiasaan yangdilakukan tidak menyimpang.

c) Membutuhkan stimulus supaya anak dapat melakukan kebiasaan baiknya dengan istiqomah.38

e. Faktor Pendukung Dan Penghambat Dalam Penerapan Metode Pembiasaan

Baik tidaknya suatu metode pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor begitu pula dengan penerapan metode pembiasaan.

Berikut beberapa faktor yang mempengaruhinya:

1) Siswa atau peserta didik

Kondisi dan jenjang pendidikan siswa menjadi pertimbangan pertama oleh guru dan pengajar. Guru akan berhadapan dengan siswa yang dengan latar belakang kehidupan

38 Miftah Arief, Pendidikan Pengembangan Diri Melalui Pembiassaan (Potimalisasi Pendidikan Pembiasaan Dan Psikologi Perkembangan), (Malang : CV. Literasi Nusantara Abadi, 2020), 64.

(42)

yang berlainan, dan status sosial berbeda-beda. Demikian juga dengan jenis kelamin, dan postur tubuh. Selain itu, sisi intelektual juga harus jadi perhatian.

Proses pembelajaran pada hakekatnya untuk mengembangkan aktivitas dan kreatifitas peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Keaktifan belajar siswa merupakan unsur dasar yang penting bagi keberhasilan proses pembelajaran. Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan.39

2) Tujuan pembelajaran yang akan dicapai

Tujuan pembelajaran adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat mempengaruhi penyeleksian metode yang harus digunakan.

3) Faktor materi pembelajaran

Pemilihan metode pembelajaran yang tepat mampu memberikan arahan praktis untuk mengatasi tingkat kesulitan suatu materi pembelajaran.

4) Fasilitas belajar mengajar

Fasilitas belajar adalah sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan suatu usaha yang dapat berupa benda. Semua yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik

39 Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. (Jakarta: Raja. Grafindo Persada, 2001), 98.

(43)

bergerak maupun tidak bergerak agar tercapai tujuan pendidikan berjalan lancer, teratur, efektif an efisien.40

Fasilitas pembelajaran berfungsi untuk memudahkan proses pembelajaran dan pemenuhan kebutuhan proses pembelajran.

Dalam kondisi tertentu, guru dan siswa yang memiliki semangat dan komitmen yang kuat tetap mampu menyelenggarakan pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan mampu mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan apabila fasilitas yang memadai.

5) Alokasi waktu pembelajaran

Rancangan belajar yang baik adalah penggunaan alokasi waktu yang dihitung secara terperinci, agar pembelajaran berjalan dengan dinamis, tidak ada waktu terbuang tanpa arti.

6) Pengajar atau guru

Latar belakang pendidikan guru diakui mempengaruhi kompetensi. Kurangnya penguasaan terhadap berbagai jenis metode menjadi kendala dalam memilih dan menentukan metode.41

Penerapan metode pembiasaan dilaksanakan dalam suatu pembelajan, maka metode pembiasaan merupakan bagian dari sistem pembelajaran. Sistem pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:

40Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Sukses Mengajar, (t.t: Pustaka Diantara, 2017), 34

41 Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Lebih Memahami Konsep dan Proses Pembelajaran, (t.t: Penerbit Kata Pena, 2017), 7-9.

(44)

1) Guru

Guru merupakan komponen yang menetukan keberhasilan suatu sistem pembelajaran, karena guru merupakan yang secara langsung berhadapan dengan siswa. Bagaimana pemanfaatan media dalam proses pembelajaran, akan dipengaruhi oleh persepsi guru itu sendiri temtang hakekat pembelajaran.

2) Siswa

Pada hakikatnya proses pembelajaran diarahkan untuk membelajarkan siswa agar dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Siswa adalah organisme yang unikyang berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya. Perkembangan anak adalah perkembangan seluruh aspek kepribadiannya, tetapi perkembangan tiap anak pada setiap aspek tidak selalu sama. Proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh perkembangan anak yang tidak sama itu, disamping karakteristik lain yang melekat pada diri anak.

3) Sarana dan prasarana

Sarana adalah segala sesuatu yng mendukungsecara langsung terhadap kelancaran proses pembelajran, misalnya media pembelajaran, alat-alat pembelajaran, perlengkapan sekolah, dan lain sebagainya. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang tidak langsung dapat mendukung proses pembelajaran misalnya, jalan menuju sekolah, penerangan sekolah, kamar kecil dan lain sebagainya. Kelengkapan sarana dan prasarana akan membantu

(45)

guru dalam proses pembelajaran, dengan demikian, sarana dan prasarana merupakan komponen penting yang dapat memengaruhi proses pembelajaran.

4) Lingkungan

Dilihat dari segi lingkungan ada dua faktor yang dapat memengaruhi prose pembelajaran, yaitu faktor organisasi kelas dan faktor iklim sosial-psikologis. Faktor organisasi kelas yang didalamnya meliputi jumlah siswa dalam satu kelas merupakan satu aspek penting yang dapat memengaruhi proses pembelajaran.

Organisasi kelas yang terlalu besar akan kurang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran.42

Pada dasarnya sistem pembelajaran juga tak lepas dari pengaruh kepribadian siswa. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian seseorang yang dapat dikelompokkan dalam dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.

1) Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri orang sendiri. Faktor internal ini biasanya merupakan faktor gentis atau bawaan. Faktor genetis maksudnya adalah faktor yang berupa bawaan sejak lahir dan merupakan pengaruh keturunan dari salah satu sifat yang dimiliki salah satu dari kedua orangtuanya atau bisa jadi gabungan dari sifat kedua orangtuanya. Oleh karena itu sering

42 Husniyatus Salamah Z, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT, (Jakarta : kencana, 2017), 16-21.

(46)

kali kita mendengar istilah “buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya”.

Faktor internal meliputi: perubahan fisik, konflik dan ketegangan yang dihadapi dalam perkembangan, moral dan ketaqwaan, konsitusi tubuh, konsitusi tubuh dan keadaan fisik, bakat khusus yang dimiliki, keinginan atau kemauan, kesungguh- sungguhan, dan adanya kompetisi persaingan dengan individu lainnya.

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar orang tersebut. Faktor eksternal ini biasanya merupakan pengaruh yang berasal dari lingkungan seseorang mulai dari lingkungan terkecil, yakni keluarga, teman, tetangga, sampai dengan pengaruh dari berbagai media audiovisual seperti TV, dan VCD dan lain sebagainya.43

Dari paparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan metode pembiasaan baik klasik maupun modern dapat bersumber dari faktor internal atau eksternal siswa itu sendiri.

43 Miftah Arief, Pendidikan pengembangan diri melalui pembiassaan (Potimalisasi pendidikan pembiasaan dan psikologi perkembangan), (Malang: CV. Literasi Nusantara Abadi, 2020), 17-19.

(47)

2. Kemampuan Menghafal Al-Qur'an a. Kemampuan Menghafal

Kemampuan adalah daya mental ataupun fisik yang dimiliki seorang individu dalam melakukan aktifitas yang pada setiap individu memiliki perbedaan. Sedangkan menghafal adalah proses mengulang sesuatu, yang didapat dari membaca, atau mendengar informasi kedalam ingatan agar dapat diulang kembali.

b. Menghafal Al-Qur’an

Menghafal Al-Qur‟an adalah usaha untuk meresapkan kedalam fikiran danmengingat wahyu Allah yang diturunkan secara mutawattir kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan sumber hukum umat islam dan membacanya saja sudah termasuk ibadah. Menghafal Al- Qur‟an yang dimaksud adalah juz 30 yang berisikan surat-surat pendek.

c. Kemampuan Menghafal Al-Qur’an

Kemampuan menghafal Al-Qur'an berarti kecakapan memelihara atau menjaga Al-Qur'an sebagai Wahyu Allah melalui proses meresapkan lafaz-lafaz ayat Al-Qur'an sesuai dengan kaidah- kaidah membaca Al-Qur'an ke dalam pikiran agar bisa mengingat dan melafalkannya kembali tanpa melihat mushaf atau tulisan.

1) Kualitas Hafalan

Kualitas hafalan adalah nilai yang menentukan baik buruknya ingatan hafalan Al-Qur‟an seseorang secara

(48)

keseluruhan,menghafal dengan sempurna sesuai dengan bacaan tajwid, serta senantiasa menghafal dengan sempurna sesuai dengan bacaan tajwid, serta senantiasa menekuni, merutinkan, mencurahkan segenap tenaganya, terus menerus dan sungguh- sugguh dalam menjaga hafalan dari lupa.

Indikator kemampuan menghafal Al-Qur‟an siswa terdiri dari tiga indikator, yaitu: Ketepatan kaidah tajwid dalam menghafal Al-Qur‟an, kefasihan membaca hafalan Al-Qur‟an dan kelancaran membaca hafalan Al-Qur‟an.

a) Ketepatan Kaidah Tajwid Dalam Menghafal Al-Qur‟an

Tajwid berarti mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya.Jadi ilmu tajwid adalah menyampaikan dengan sebaik-baiknya dan sempurna dari tiap-tiap bacan Al-Qur‟an.Para ulama menyatakan bahwa hukum bagi yang mempelajari tajwid itu fardu kifayah tetapi mengamalkan ilmu tajwid ketika membaca Al-Qur‟an adalah fardhu ain atau wajib kepada laki-laki dan perempuan mukalaf atau dewasa.

b) Kefasihan Membaca Hafalan Al-Qur‟an

Kefasihan membaca hafalan Al-Qur‟an adalah mempelajari bacaan Al-Qur‟an dengan cara tartil yaitu dengan cara memperhatikan sifat-sifat huruf dan tajwidnya. Langkah- langkah membaca hafalan Al-Qur‟an dengan fasih yaitu:

Gambar

Tabel Keadaan Guru dan Pegawai MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah  Jember 60
Tabel 4.1 tersebut menerangkan keadaan pendidik dan pegawai di  MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember
Gambar 4.1  Penerpan Metode talqin 69

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Metode Sima’i Terhadap Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al- Qur’an Pada Siswa Tunanetra Di Slb Negeri A Kota Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia |

Adapun strategi pembelajaran Alquran yang dilakukan di MTs AlHayatul Islamiyah Malang dalam meningkatkan kemampuan menghafal surat-surat pendek ialah dengan melakukan

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anak Kelompok B TKIT Nurul islam Pelem dalam menghafal surat-surat pendek, dengan metode

PENGARUH METODE SIMA’I TERHADAP KEMAMPUAN MENGHAFAL SURAT-SURAT PENDEK AL-QUR’AN PADA SISWA TUNANETRA DI SLB.. NEGERI A KOTA BANDUNG

Penerapan Metode Practice-Rehearsal Pairs mempunyai pengaruh meningkatkan kemampuan menghafal surat-surat pendek pada siswa kelas V SD Negeri I Kemiriombo,

Dengan demikian, metode pembiasaan dapat meningkatkan hasil belajar geografi, jika pelaksanaan tindakan selalu melakukan pembiasaan yang positif kepada siswa; dan

Maka dari itu, penelitian ini memfokuskan pada penggunaan metode tasmi' untuk meningkatkan kemampuan anak cerebral palsy dalam menghafal surat-surat pendek..

Hasil penelitian ini yaitu: 1 Penerapan metode tahfidz dalam pembinaan karakter religius di rumah quran MAN 2 Jember yaitu: a metode wahdah menghafal yaitu metode menghafal Alquran