• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengantar Manajemen KEL.1 2A

N/A
N/A
patim

Academic year: 2025

Membagikan "Pengantar Manajemen KEL.1 2A"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PENGANTAR MANAJEMEN DAN ORGANISASI

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen Dosen Pengampu:

Dr. Hj. Nuriyah TH,MM

Disusun oleh:

Kelompok 1 / 2 A

Diah Nova Savitri (12405041020006)

Muhammad Gufran (12405041020011)

Muhamad Lutfi Putra (12405041020021)

Gendis Ayu Lestari (12405041040035)

Fatimah Azzahra (12405041020016)

Sayyidah Robi’ah Al Latifah (12405041020026) Lola Audina ( 12405041060031)

MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2024

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.

Makalah ini berjudul "Pengantar Manajemen dan Organisasi", yang membahas tentang pengantar manajemen, klasifikasinya , serta pengertian dari sebuah organisasi. Kami menyadari bahwa pemahaman tentang memahami bank syariah sangat penting dalam kehidupan

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, baik dari segi materi maupun penyampaiannya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik agar dapat memperbaiki kualitas makalah ini di masa mendatang. Penulis juga berharap makalah ini dapat memberikan manfaat, baik bagi penulis sendiri, pembaca, maupun pihak-pihak yang berkepentingan.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan, dan motivasi dalam proses penyusunan makalah ini. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan moral dan diskusi yang bermanfaat, serta kepada keluarga yang selalu memberikan doa dan semangat.

(3)

BAB I PENDAHULUAN

Pengantar manajemen adalah suatu pengenalan atau pengantar tentang konsep, prinsip, dan praktik manajemen. Ini adalah suatu bidang studi yang mempelajari tentang cara mengelola organisasi, sumber daya, dan proses untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan tertentu dengan cara yang efisien dan efektif.

Manajemen merupakan elemen penting dalam berbagai organisasi, baik itu perusahaan, lembaga pemerintah, organisasi non-profit, maupun usaha kecil dan besar.

Organisasi dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang terdiri dari kelompok orang yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dapat berbentuk formal maupun informal, dan bisa ditemukan di berbagai bidang kehidupan seperti bisnis,

pemerintahan, pendidikan, atau lembaga sosial. Organisasi memiliki struktur dan hierarki tertentu untuk memastikan bahwa semua anggota dapat berfungsi secara terkoordinasi dan efisien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

(4)

BAB II PEMBAHASAN

A. Klasifikasi Karyawan Manajerial

Karyawan manajerial adalah individu yang memegang posisi kepemimpinan dan bertanggung jawab atas pengambilan keputusan, perencanaan, pengorganisasian, serta pengendalian kegiatan di dalam suatu organisasi. Mereka berfungsi untuk mengelola sumber daya dan memastikan bahwa tujuan organisasi tercapai dengan cara yang efisien dan efektif.

Klasifikasi Karyawan Manajerial umumnya dibagi berdasarkan tingkatan dan peran mereka dalam organisasi. Pada dasarnya, karyawan manajerial dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori berikut:

A. Klasifikasi Berdasarkan Tingkat Manajerial

Manajer dalam organisasi biasanya dikelompokkan berdasarkan tingkatan hierarkisnya. Setiap tingkat manajerial memiliki peran, tanggung jawab, serta fokus tugas yang berbeda. Berikut adalah tingkatan manajer yang umumnya ada dalam suatu organisasi.

a. Manajemen Puncak (Top Management)

Manajemen puncak adalah tingkat manajerial tertinggi dalam suatu organisasi, yang terdiri dari individu yang bertanggung jawab atas perencanaan strategis dan pengambilan keputusan tingkat tinggi. Mereka mengatur arah dan visi organisasi serta bertanggung jawab terhadap keberhasilan jangka panjang organisasi.

Contoh Jabatan: Direktur Utama (CEO), Presiden Direktur, Dewan Direksi Peran dan Tanggung Jawab:

1. Menetapkan visi, misi, dan tujuan jangka panjang organisasi.

2. Mengambil keputusan strategis mengenai pengembangan produk, ekspansi pasar, dan kebijakan internal.

3. Mengelola hubungan dengan stakeholder eksternal seperti investor, pemerintah, dan masyarakat.

4. Bertanggung jawab atas keseluruhan kinerja organisasi.

b. Manajemen Menengah (Middle Management)

(5)

Manajer menengah berfungsi sebagai penghubung antara manajer puncak dan manajer lini pertama. Mereka mengimplementasikan kebijakan dan strategi yang ditetapkan oleh manajer puncak dan mengawasi pekerjaan manajer lini pertama serta memastikan bahwa rencana yang ada berjalan dengan baik di tingkat operasional.

Contoh Jabatan: Manajer Departemen, Kepala Divisi, Manajer Produksi Peran dan Tanggung Jawab:

1. Mengelola dan mengkoordinasikan kegiatan di tingkat departemen atau divisi.

2. Menyusun rencana operasional untuk mencapai tujuan strategis yang lebih besar.

3. Mengawasi dan mengevaluasi kinerja manajer lini pertama.

4. Menyampaikan informasi dari manajemen puncak kepada karyawan dan sebaliknya.

5. Mengambil keputusan yang berkaitan dengan operasional harian.

c. Manajemen Lini Pertama

Manajer lini pertama adalah tingkat manajerial yang paling dekat dengan para karyawan di lapangan. Mereka bertanggung jawab untuk memimpin, mengarahkan, dan mengawasi karyawan yang bekerja di tingkat operasional, serta memastikan bahwa pekerjaan sehari-hari terlaksana sesuai dengan standar dan prosedur yang ditetapkan.

Contoh Jabatan: Supervisor, Kepala Tim, Foreman Peran dan Tanggung Jawab:

1. Mengawasi karyawan langsung di lapangan.

2. Mengarahkan kegiatan sehari-hari agar tujuan departemen atau divisi tercapai.

3. Menyelesaikan masalah operasional yang timbul di lapangan.

4. Memberikan pelatihan, pengarahan, dan umpan balik kepada karyawan.

5. Melakukan evaluasi kinerja dan memberikan laporan kepada manajer menengah.1

B. Klasifikasi Berdasarkan Fungsi Manajerial

Manajer juga dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsinya di dalam organisasi.

Setiap manajer memiliki spesialisasi dalam satu atau beberapa area tertentu dalam organisasi, yang berfokus pada pengelolaan dan pengembangan fungsi-fungsi tersebut.

Berikut adalah beberapa jenis manajer berdasarkan fungsinya:

1 Rudy C. Tarumingkeng, Harold Knootz Tokoh Manajemen (RUDYCT e-PRESS, September 2024), 3-18.

(6)

a. Manajer Umum

Manajer umum adalah manajer yang bertanggung jawab atas keseluruhan pengelolaan dan kinerja unit organisasi tanpa memfokuskan diri pada satu fungsi tertentu. Mereka sering memimpin divisi atau departemen yang mencakup berbagai macam fungsi, seperti keuangan, produksi, pemasaran, dan sumber daya manusia.

Peran dan Tanggung Jawab: Mengelola berbagai fungsi dalam organisasi dan memastikan kinerja seluruh unit berjalan secara sinergis.

b. Manajer Fungsional

Manajer fungsional memiliki tanggung jawab untuk mengelola satu fungsi khusus dalam organisasi. Misalnya, manajer pemasaran, manajer keuangan, atau manajer sumber daya manusia. Mereka memastikan bahwa setiap fungsi ini berjalan dengan efisien dan berkontribusi pada pencapaian tujuan organisasi.

Contoh Jabatan: Manajer Pemasaran, Manajer Keuangan, Manajer SDM Peran dan Tanggung Jawab:

1. Menyusun dan mengimplementasikan kebijakan terkait fungsi mereka.

2. Mengawasi dan mengelola tim yang bekerja di fungsi tersebut.

3. Memastikan hasil dari fungsi tersebut sesuai dengan target yang ditetapkan.

c. Manajer Proyek

Manajer proyek bertanggung jawab untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi proyek tertentu dalam organisasi. Mereka bertugas memastikan bahwa proyek selesai tepat waktu, dalam anggaran, dan sesuai dengan standar kualitas yang diinginkan.

Peran dan Tanggung Jawab:

1. Mengelola sumber daya dan timeline untuk proyek tertentu.

2. Memimpin tim proyek dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait.

3. Mengatasi masalah yang muncul selama pelaksanaan proyek.

C. Klasifikasi Berdasarkan Kepemimpinan

Manajer juga dapat diklasifikasikan berdasarkan gaya atau pendekatan kepemimpinan mereka dalam organisasi. Gaya kepemimpinan manajer ini sangat berpengaruh terhadap cara mereka mengelola tim dan mencapai tujuan organisasi.

a. Manajer Otokratis

(7)

Manajer otokratis mengambil keputusan sepenuhnya berdasarkan kewenangannya tanpa melibatkan tim atau karyawan. Mereka cenderung mengontrol setiap aspek pekerjaan dan memberikan arahan yang jelas.

Peran dan Tanggung Jawab:

1. Mengambil keputusan sendiri tanpa melibatkan orang lain.

2. Memberikan arahan yang sangat rinci kepada bawahan.

3. Jarang memberi kebebasan kepada karyawan untuk mengambil inisiatif.

b. Manajer Demokratis

Manajer demokratis lebih cenderung untuk melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan dan memberi kesempatan untuk memberikan masukan. Mereka percaya pada kekuatan kolaborasi dan bekerja dengan tim untuk mencapai tujuan.

Peran dan Tanggung Jawab:

1. Mengajak karyawan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.

2. Menciptakan budaya keterbukaan dan komunikasi yang efektif.

3. Memberdayakan karyawan untuk mengambil inisiatif dan solusi.

c. Manajer Laissez-Faire

Manajer laissez-faire memberikan kebebasan penuh kepada karyawan untukmengelola pekerjaan mereka sendiri, dengan sedikit intervensi dari manajer.

Mereka lebih memilih untuk memberikan tanggung jawab yang besar kepada tim dan hanya turun tangan ketika diperlukan.

Peran dan Tanggung Jawab:

1. Memberikan kebebasan penuh kepada karyawan untuk mengambil keputusan.

2. Menyediakan sumber daya dan dukungan jika diperlukan, tetapi tidak terlalu mengontrol.

D. Keterampilan yang Dibutuhkan oleh Karyawan Manajerial

Untuk menjalankan peran mereka dengan efektif, manajer perlu memiliki berbagai keterampilan, antara lain:

➢ Keterampilan Teknis: Pengetahuan khusus mengenai bidang atau fungsi yang dikelola.

➢ Keterampilan Manajerial: Kemampuan untuk merencanakan, mengorganisir, dan mengarahkan aktivitas dalam organisasi.

(8)

➢ Keterampilan Interpersonal: Kemampuan untuk berkomunikasi, memotivasi, dan berhubungan dengan orang lain.

➢ Keterampilan Konseptual: Kemampuan untuk memahami gambaran besar dan membuat keputusan strategis.2

B. Klasifikasi Karyawan Non Majerial

Non-Manajerial (Non Manager). Non Managerial adalah bagian dari sebuah perusahaan atau instansi yang tidak masuk dalam struktur ke manajemenan, tingkatan ini bertugas menjalankan perintah perintah yang sudah dibuat oleh para manajer. Non manajerial dikenal dengan istilah karyawan yang terdapat didalam perusahaan seperti karyawan produksi, karyawan operator pabrik.3

Karyawan Operasional: Pengertian karyawan operasional adalah setiap individu yang secara langsung harus mengerjakan sendiri pekerjaannya sesuai dengan arahan dan perintah atasan.4

Jabatan Nonmanajerial adalah sekelompok jabatan yang mengutamakan kompetensi yang bersifat teknis sesuai bidangnya dan tidak memiliki tanggung jawab langsung dalam mengelola dan mengawasi kinerja pegawai.

Jabatan Nonmanajerial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf b terdiri atas: a. jabatan fungsional; dan b. jabatan pelaksana. Setiap Jabatan Nonmanajerial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki kompetensi dan persyaratan jabatan.

Jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a bertanggung jawab memberikan pelayanan dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan keahlian dan/ atau keterampilan tertentu. Jabatan pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b bertanggung jawab memberikan pelayanan dan melaksanakan pekerjaan yang bersifat rtrtin dan sederhana. Setiap Jabatan Nonmanajerial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki kompetensi dan persyaratan jabatan.Ketentuan lebih lanjut mengenai Jabatan Nonmanajerial diatur dalam Peraturan Pemerintah.5

C. Fungsi dan Peran Manager

A. Peran Penting Manajer dalam Perusahaan

2 Stephen P. Robbins dan Timothy A. Judge, Organizational Behavior, 15th ed. (New York: Pearson, 2018), 3-15.

3 Nikson Sitindaon, S.Pd., MM., Hermanto Hutagalung, SE., MM., dan Frederick Rudy Sentosa Rajagukguk, S.Psi., M.Si, Pengantar Manajemen (Padang Sidempuan: PT Inovasi Pratama Internasional, 2022), 18-19.

4 Rizky Eka Febriansah, S.Mb., M.SM, Buku Ajar Manajemen SDM (Sidoarjo: UMSIDA Press, 2018), 3.

5 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara (2023), 10.

(9)

Selain tugas, fungsi, dan tanggung jawab di atas, manajer juga punya peran yang cukup beragam, mulai dari menangani karyawan hingga mengurus pekerjaan. Jika dapat disimpulkan, manajer berperan menangani segala hal di dalam divisi atau departemen yang mereka pimpin. Berikut beberapa peran penting seorang manajer.

1. Mediator dan penghubung komunikasi

Marcus Buckingham dan Curt Coffman menyebut tugas utama manajer adalah menjadi mediator antara kepentingan perusahaan dan karyawan. Oleh karena itu, manajer perlu memiliki kemampuan interpersonal yang baik, agar bisa berperan dengan baik sebagai penghubung komunikasi antara karyawan dan perusahaan.

Misalnya, seorang CEO akan sulit berbicara langsung tentang kebijakan perusahaan kepada setiap karyawan, sehingga dibutuhkan peran manajer sebagai jembatan komunikasi. Begitu juga sebaliknya, apa yang menjadi kepentingan karyawan bisa disampaikan ke pimpinan perusahaan level atas lewat manajer.

2. Mengambil keputusan

Manajer juga menjadi penanggung jawab sebuah divisi sekaligus pengambil keputusan utama berdasarkan pengalaman, pengetahuan, dan kompetensi. Setiap manajer memiliki gaya berbeda dalam mengambil keputusan, ada yang berdasarkan naluri karena pengalamannya bertahun-tahun, ataupun berdasarkan data.

Manajer juga pengambil keputusan tentang nasib karyawan dalam divisinya, mulai dari perekrutan hingga penempatan. Mereka jugalah yang akan menentukan siapa yang mendapat promosi maupun sanksi.

3. Memecahkan masalah

Manajer juga berperan sebagai pemecah masalah yang terjadi di dalam divisi yang ia pimpin, mulai dari masalah yang menyangkut proses kerja hingga konflik antaranggota tim. Di mana, sales manager dituntut menguasai cara memecahkan masalah penjualan yang berhenti di bawah kuota. Sementara seorang marketing manager perlu mengetahui cara memecahkan masalah terkait merek produk yang merosot di mata konsumen.

4. Membangun tim yang produktif

Selain kompensasi, sikap dan kepribadian manajer juga memengaruhi kepuasan karyawan, sedangkan kepuasan karyawan menjadi kunci produktivitas perusahaan.

Untuk itu, dalam membangun tim yang produktif, dibutuhkan manajer yang bisa memberikan kepuasan pada anggota timnya.

Menurut Gallup Consultant, manajer yang buruk menjadi faktor utama seorang meninggalkan pekerjaannya. Ini artinya manajer adalah orang pertama atau bagi setiap karyawan. Merekalah yang memengaruhi keputusan karyawan untuk tetap bertahan atau berhenti dari perusahaan.

(10)

B. Fungsi manager

Sebagai orang yang mengurus manajemen, tugas manajer juga mengikuti fungsi-fungsi manajemen yang umumnya ada di perusahaan. Fungsi-fungsi manajemen tersebut antara lain:

1. Fungsi Perencanaan

Seorang manajer ikut mengambil andil untuk merencanakan langkah dalam pencapaian tujuan perusahaan bersama dengan jajaran perusahaan yang lain. Manajer juga perlu mempertimbangkan sumber daya yang diperlukan demi mencapai tujuan yang telah direncanakan tersebut.

Kegiatan pokok perencanaan pada dasarnya meliputi penentuan tujuan dari organisasi. Selain itu hal ini juga meliputi program dan jadwal kegiatan dan penyusunan anggaran. Pengembangan prosedur dan penetapan kebijakan juga turut menjadi bagian dalam kegiatan perencanaan.

2. Fungsi Pengaturan

Dalam fungsi pengaturan, manajer harus mampu mengatur dan mengoordinir stafnya untuk mencapai sasaran tujuan perusahaan. Manajer juga bertanggung jawab untuk menyusun struktur organisasi di sebuah perusahaan. Tidak hanya itu saja tetapi juga bertanggung jawab pula dalam hal memberikan wewenang dan tanggung jawab pada setiap orang yang ditunjuk terlibat sebagai pengelola organisasi.

3. Fungsi Pengawasan

Manajer akan melakukan pengawasan terhadap stafnya untuk dapat menentukan apakah kinerja timnya sudah baik atau harus ditingkatkan lagi.

4. Fungsi Kepemimpinan

Manajer harus mampu memimpin timnya agar dapat menentukan langkah- langkah yang harus dikerjakan untuk mencapai tujuan perusahaan. Kemampuan memimpin adalah kemampuan paling penting yang harus dimiliki dan dikuasai oleh seorang manajer.

5. Fungsi Evaluasi

Tugas manajer pada fungsi manajemenyang terakhir adalah mengevaluasi pekerjaan yang telah dikerjakan berdasarkan perencanaan dan standar kualitas yang telah dibuat di awal. Manajer bisa mengevaluasi melalui berbagai cara, seperti menggunakan analisis SWOT. Hasil dari evaluasi tersebut dapat digunakan untuk perkembangan perusahaan.

D. Tugas dan Keahlian Manager

Manajemen adalah proses yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi secara

(11)

efektif dan efisien. Dalam proses ini, manajer memegang peran penting karena bertanggung jawab dalam mengarahkan jalannya kegiatan organisasi. Oleh karena itu, memahami tugas dan keahlian yang harus dimiliki seorang manajer menjadi hal yang sangat penting agar proses manajemen dapat berjalan optimal dan tujuan organisasi tercapai.

A. Tugas-tugas Manager

Manajer memiliki peran penting dalam menggerakkan organisasi agar tujuannya dapat tercapai. Berikut adalah beberapa tugas utama seorang manajer:

1. Menetapkan Tujuan Organisasi

Seorang manajer harus mampu menentukan arah dan target yang ingin dicapai oleh organisasi. Tujuan ini menjadi dasar bagi semua aktivitas yang akan dilakukan karena tujuan yang jelas akan membantu seluruh tim bekerja dengan fokus. Manajer harus mampu mempertimbangkan kondisi pasar, visi perusahaan, dan sumber daya yang tersedia saat menentukan tujuan.

2. Menyusun Rencana dan Strategi

Setelah menetapkan tujuan, manajer bertugas menyusun langkah-langkah atau strategi yang akan dilakukan untuk mencapainya. Perencanaan ini harus mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal organisasi. Rencana yang dibuat juga harus realistis dan terukur, mencakup jadwal pelaksanaan, siapa yang bertanggung jawab, serta bagaimana cara mengatasi risiko atau hambatan yang mungkin muncul.

3. Mengatur dan Mengorganisasi Pekerjaan

Manajer bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya baik manusia, waktu, maupun alat agar pekerjaan dapat dilakukan secara terstruktur dan efisien.6 Tugas ini termasuk membagi pekerjaan sesuai kemampuan masing-masing anggota, menyusun struktur kerja yang efektif, serta menciptakan sistem koordinasi antarbagian yang berjalan lancar.

4. Arahan dan Memotivasi Tim

Tugas lainnya adalah memimpin dan membina anggota tim. Ini mencakup memberi instruksi yang jelas, mendampingi, serta memotivasi tim agar tetap semangat dalam bekerja. Manajer perlu memiliki kemampuan komunikasi yang baik, memahami kebutuhan tim, serta mampu menjadi panutan yang mendorong semangat kerja dan menciptakan lingkungan yang positif.

5. Mengawasi dan Mengevaluasi Kinerja

Manajer juga harus memantau apakah pekerjaan yang dilakukan sudah sesuai

6 Triyono, “Manajer dan Pengelolaan pada Era Milenium,” Jurnal Value Added 6, no. 2 (Maret–Agustus 2010): 8-9.

(12)

dengan rencana. Jika ada kendala, manajer harus mampu mencari solusi dan melakukan perbaikan. Pengawasan dilakukan melalui laporan kerja, rapat evaluasi, atau pemantauan langsung. Evaluasi ini penting untuk mengetahui apakah target tercapai dan untuk menentukan langkah selanjutnya.

B. Keahlian yang Dibutuhkan Manajer

Untuk menjalankan tugasnya, seorang manajer membutuhkan berbagai keahlian. Tiga keahlian utama yang harus dimiliki antara lain:

1. Keahlian Teknis

Keahlian ini berkaitan dengan kemampuan dalam mengerjakan tugas-tugas teknis atau operasional. Misalnya, manajer produksi perlu memahami cara kerja mesin atau proses produksi secara rinci. Keahlian ini sangat penting terutama pada level manajemen bawah, karena mereka sering berhubungan langsung dengan proses kerja dan perlu tahu cara menyelesaikan masalah teknis yang muncul.

2. Keahlian Manusiawi (Interpersonal)

Ini adalah kemampuan untuk berkomunikasi, bekerja sama, dan membina hubungan baik dengan orang lain. Keahlian ini penting agar manajer bisa memimpin tim dengan efektif dan menciptakan suasana kerja yang positif. Seorang manajer harus peka terhadap perasaan, pendapat, dan dinamika sosial dalam tim, serta mampu menyelesaikan konflik secara adil dan membangun hubungan yang saling percaya.

3. Keahlian Konseptual

Keahlian ini berkaitan dengan kemampuan berpikir secara strategis dan menyeluruh. Seorang manajer perlu memahami bagaimana bagian-bagian dalam organisasi saling berkaitan dan bagaimana mengambil keputusan besar yang berdampak luas. Manajer yang memiliki keahlian ini bisa melihat masalah dari berbagai sudut pandang dan menyusun solusi yang tidak hanya menyelesaikan persoalan saat ini, tapi juga membawa organisasi ke arah yang lebih baik.

Setiap manajer punya keahlian yang berbeda tergantung dari posisi atau jabatannya.7 Manajer tingkat bawah, seperti kepala tim, biasanya lebih butuh keahlian teknis dan kemampuan komunikasi karena mereka sering berhubungan langsung dengan para karyawan di lapangan. Sedangkan manajer tingkat atas lebih memerlukan kemampuan berpikir secara menyeluruh dan mengambil keputusan penting yang berdampak besar bagi arah organisasi.

E. Karakteristik Organisasi

7 Triyono, “Manajer dan Pengelolaan pada Era Milenium,” Jurnal Value Added 6, no. 2 (Maret–Agustus 2010): 7.

(13)

Karakteristik organisasi adalah seperangkat elemen, struktur, nilai, budaya, dan mekanisme kerja yang membentuk identitas serta cara kerja suatu organisasi dalam mencapai tujuannya.

Ting dan Yuan (1997) berpendapat bahwa karakteristik organisasi meliputi komitmen organisasi dan hubungan teman sekerja dan supervisor yang akan berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Komitmen organisasi adalah suatu keadaan dimana seorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuanya serta berminat untuk memelihara keanggotaan dalam organisasi itu. Robbins (2003) dari pendapat diatas, pada dasarnya memiliki kesamaan yaitu adanya hubungan antara pekerja dan organisasi, yang meliputi keinginan kesetiaan dan kebanggaan. Hubungan rekan sekerja atau lingkungan kerja terdekat yang mempengaruhi situasi kerja dan akan berpengaruh pada kepuasan dan prestasi kerja. Rekansekerja yang menunjukan sikap bersahabat dan mendukung akan dapat memberikan kepuasan kepada karyawan, sebaliknya apabila hubungan antar rekan sekerja berdampak negative bagi kepuasan kerja. Luthans (1998). Gibson, at al (1996) menyatakan bahwa ada pengaruh yang positif antara supervisor dengan kepuasan kerja bawahan. Atasan yang efektif harus mampu memberikan pengarahan dalam usaha pekerja mencapai tujuan organisasi.

Dengan demikian, supervisor harus dapat mempengaruhi perilaku bawahannya baik perorangan maupun kelompok dalam mencapai tujuan organisasi. Kemampuan supervisor untuk memberikan bantuan dukungan teknis dan sokongan pada perilaku akan memberikan kepuasan bagi karyawan, karena karyawan merasa adanya perhatian.8

Para pakar mengemukakan karakteristik budaya organisasi secara berbeda, meskipun ada beberapa diantaranya yang mirip. Budaya organisasi sebagai sistem nilai yang dianut dan dimiliki secara bersama anggotanya memiliki tujuh karakteristik (Robbins & Judge, 2013: 512-513; Robbins & Coulter, 2002: 59), yaitu :

1. Inovasi dan pengambilan resiko, sejauh mana para karyawan didorong agar inovatif dan mengambil resiko.

2. Perhatian terhadap detail, sejauh mana para karyawan diharapkan mrmperlihatkan presisi (kecermatan), analisis dan perhatian terhadap detail.

3. Orientasi hasil, sejauh mana manajemen memusatkan perhatian pada hasil bukannya pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil itu .

4. Orientasi orang, sejauh mana keputusan manajemen memperhitungkan dampak hasil- hasil pada orangorang di dalam organisasi itu .

5. Orientasi tim, sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan berdasar tim, bukannya berdasar individu .

6. Keagresifan, sejauh mana orang-orang itu agresif dan kompetitif dan bukannya santai- santai dan .

8 Subyantoro. “Karakteristik Individu, Karakteristik Pekerjaan, Karakteristik Organisasi dan Kepuasan Kerja Pengurus.” JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN 11, no. 1 (Maret 2009):

11-19.

(14)

7. Kemantapan, sejauh mana kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya status quo bukannya pertumbuhan.

Greenberg dan Baron (2008:545-546), mengemukakan bahwa budaya organisasi adalah sekumpulan dari enam karakteristik inti yang secara kolektif dihargai oleh para anggota organisasi sebagai berikut :

1. Kepekaan pada orang lain : memperhatikan kebutuhan dan kepuasan pelanggan dengan memberikan pelayanan lebih baik.

2. Keinginan pada ide-ide baru : mendorong karyawan untuk memunculkan ide-ide baru dalam pekerjaan 27.

3. Kemauan mengambil resiko : mendorong karyawan untuk mau mengambil resiko . 4. Nilai ditempatkan pada orang : orang diperlakukan dengan baik, sehingga mereka

merasa dihargai.

5. Keterbukaan pilihan komunikasi yang ada : mengharapkan orang untuk membuat Keputusan secara bebas dan mengkomunikasikannya kepada siapapun yang membutuhkannya.

6. Persahabatan dan kesesuaian ; karyawan cenderung bersahabat dan cocok satu dengan lainnya.

Luthans (2013:72), mengatakan budaya organisasi memiliki sejumlah karakteristik penting sebagai berikut :

1. Keteraturan perilaku yang teramati. Ketika peserta organisasi berinteraksi dengan orang lain, mereka menggunakan bahasa, terminologi, dan ritual umum yang berkaitan dengan rasa hormat dan sopan.

2. Norma. Standar perilaku ada, termasuk panduan tentang berapa banyak pekerjaan yang harus dilakukan, yang di banyak organisasi turun pada “Jangan lakukan terlalu banyak

; jangan terlalu sedikit”.

3. Nilai dominan. Ada beberapa nilai utama yang dianjurkan oleh organisasi dan diharapkan para peserta untuk berbagi. Contoh tipikal adalah kualitas produk yang tinggi, low absenteeism, dan efisiensi tinggi.

4. Filsafat. Ada kebijakan yang mengemukakan keyakinan organisasi tentang bagaimana caranya karyawan dan/atau pelanggan harus diperlakukan.

5. Aturan. Ada pedoman ketat terkait untuk bergaul dalam organisasi. Pendatang baru harus mempelajari "tali" tersebut agar bisa diterima sebagai anggota kelompok yang lengkap.

6. Iklim organisasi. Ini adalah keseluruhan "perasaan" yang disampaikan secara fisik, tata letak, cara peserta berinteraksi, dan cara anggota organisasi melakukan diri mereka dengan pelanggan atau orang luar lainnya.9

9 Bernhard Tewal, Adolfina, Merinda Ch. H. Pandowo, dan Hendra N. Tawas, Perilaku Organisasi (Bandung: CV. PATRA MEDIA GRAFINDO, 2017), hlm. 25-28.

(15)

F. Manfaat Ilmu Manajemen

Setiap ilmu yang dipelajari pastinya mempunyai banyak sekali manfaat serta kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu yang dipelajari harus dimanfaatkan sebaik mungkin dan semaksimal mungkin agar ilmu yang dipelajari tidak sia-sia.

Memanfaatkan suatu ilmu itu sangat berharga dibandingkan tidak digunakan sama sekali. Penggunaan ilmu manajemen ini sangat diperlukan sekali dalam bekerja agar bisa mengatur sebaik mungkin waktu dan strategi yang diperlukan agar bisa mencapai tujuan yang diinginkan.

Manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur sumber daya manusia dan material melalui fungsi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian. Dalam mengatur sebuah pengorganisasian itu diperlukan beberapa persiapan, yaitu perencanaan kepemimpinan, pengendalian, standar kinerja, pengukuran kinerja, perbandingan kinerja, dan tindakan korektif, semua persiapan tersebut harus dilakukan sebaik mungkin agar menghasilkan suatu kinerja yang baik dan mempunyai kualitas yang memumpuni.

Manfaat- Manfaat ilmu manajemen 1. Efesiensi dan Efektivitas Kerja

Manajemen membantu organisasi dalam mengoptimalkan penggunaan sumber daya untuk menghasilkan output maksimal dengan biaya minimal. Perencanaan yang matang dan pengawasan yang tepat mencegah pemborosan sumber daya.10 Seseorang yang memiliki efektifitas kerja itu sangat dibutuhkan sekali, karena pasti orang-orang akan membantunya juga untuk menghasilkan keuntungan yang sangat besar. Selain memiliki efesiensi dan efektivitas kerja, kerja sama dalam pengorganisasian itu sangat diperlukan agar pekerjaan lebih ringan

2. Meningkatkan Kualitas Pengambilan Keputusan

Ilmu manajemen menyediakan alat bantu seperti analisis SWOT, perencanaan strategis, dan pengambilan keputusan berbasis data. Hal ini menjadikan proses pengambilan keputusan lebih rasional dan terukur.11 Dalam setiap pengambilan

10 T. Hani Handoko, Manajemen (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2000).

11 Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Bumi Aksara, 2002).

(16)

keputusan harus berhati-hati agar tidak mendapatkan kerugian. Pengambilan keputusan juga harus sesuai dengan keputusan bersama dan persetujuan bersama.

3. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

Fungsi manajemen dalam hal personalia meliputi perekrutan, pelatihan, evaluasi, dan motivasi karyawan, yang pada akhirnya meningkatkan kinerja individu dan organisasi.12 Mempunyai SDM yang berkualitas dapat memajukan perusahaan agar lebih maju dan berkembang agar bisa bersaing di kancah internasional. Perlu pelatihan agar meningkatkan kualitas kinerja dan kerja sama dalam tim untuk tujuan bersama.

4. Peningkatan Produktivitas Organisasi

Dengan perencanaan kerja yang sistematis dan struktur organisasi yang jelas, setiap unit kerja dapat bekerja selaras dan mencapai produktivitas optimal.13 Mempunyai perencanaan yang cukup membuat pekerjaan mudah terselesaikan dan mudah tercapai. Mempunyai produktivitas yang tinggi membuat kerja sama dalam organisasi terjalin dengan lancar sehingga semua urusan dan pekerjaan diselesaikan dengan mudah.

5. Adaptasi terhadap Perubahan Lingkungan

Ilmu manajemen juga membantu organisasi menyesuaikan diri dengan perubahan eksternal seperti teknologi, kebijakan pemerintah, dan tren pasar melalui perencanaan kontinjensi dan inovasi.14

12 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Bumi Aksara, 2010).

13 Agus Susanto, Dasar-dasar Ilmu Manajemen (Yogyakarta: Deepublish, 2020).

14 Jurnal PPPI, “Manfaat Penerapan Manajemen Pengetahuan bagi Kinerja Dosen,” Jurnal Pengembangan Profesi Indonesia 2, no. 1 (2022).

(17)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Pengantar manajemen dan organisasi merupakan landasan penting dalam memahami bagaimana suatu lembaga atau perusahaan dijalankan secara efektif dan efisien. Manajemen mencakup proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sementara itu, organisasi adalah sistem yang terdiri dari individu-individu yang bekerja sama secara terstruktur untuk mencapai tujuan bersama.

Dalam pelaksanaannya, terdapat dua kategori utama dalam struktur organisasi:

karyawan manajerial dan non-manajerial. Karyawan manajerial terbagi ke dalam beberapa tingkat dan fungsi yang berbeda, mulai dari manajemen puncak, menengah, hingga lini pertama, serta berdasarkan gaya kepemimpinan yang digunakan. Setiap tingkat dan gaya memiliki peran yang khas dalam mendukung operasional organisasi.

Manajer tidak hanya bertugas mengatur dan mengawasi, tetapi juga menjadi pengambil keputusan strategis, pemecah masalah, serta pembangun tim yang produktif. Untuk itu, mereka dituntut menguasai berbagai keterampilan seperti keterampilan teknis, interpersonal, dan konseptual.

Karakteristik organisasi, termasuk budaya kerja, hubungan antarpegawai, serta peran atasan dan rekan kerja, turut berkontribusi dalam menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan mendukung pencapaian tujuan. Budaya organisasi yang positif dapat meningkatkan kepuasan dan kinerja karyawan.

Secara keseluruhan, pemahaman terhadap ilmu manajemen memberikan banyak manfaat, antara lain efisiensi kerja, pengambilan keputusan yang lebih baik, pengembangan sumber daya manusia, produktivitas yang meningkat, serta

kemampuan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Handoko, T. Hani. Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2000.

Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara, 2010.

Jurnal PPPI. “Manfaat Penerapan Manajemen Pengetahuan bagi Kinerja Dosen.” Jurnal Pengembangan Profesi Indonesia 2, no. 1 (2022).

Robbins, Stephen P., dan Timothy A. Judge. Organizational Behavior. 15th ed.

New York: Pearson, 2018.

Rizky Eka Febriansah, S.Mb., M.SM. Buku Ajar Manajemen SDM. Sidoarjo:

UMSIDA Press, 2018.

Siagian, Sondang P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara, 2002.

Sitindaon, Nikson, S.Pd., MM., Hermanto Hutagalung, SE., MM., dan Frederick Rudy Sentosa Rajagukguk, S.Psi., M.Si. Pengantar Manajemen. Padang Sidempuan:

PT Inovasi Pratama Internasional, 2022.

Tarumingkeng, Rudy C., dan Harold Knootz. Tokoh Manajemen. RUDYCT e- PRESS, September 2024.

Triyono. “Manajer dan Pengelolaan pada Era Milenium.” Jurnal Value Added 6, no. 2 (Maret–Agustus 2010): 7.

Triyono. “Manajer dan Pengelolaan pada Era Milenium.” Jurnal Value Added 6, no. 2 (Maret–Agustus 2010): 8-9.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara. 2023.

Subyantoro. “Karakteristik Individu, Karakteristik Pekerjaan, Karakteristik Organisasi dan Kepuasan Kerja Pengurus.” JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN 11, no. 1 (Maret 2009): 11-19.

Tewal, Bernhard, Adolfina, Merinda Ch. H. Pandowo, dan Hendra N.

Tawas. Perilaku Organisasi. Bandung: CV. PATRA MEDIA GRAFINDO, 2017.

Referensi

Dokumen terkait

Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan pengembangan dari proses sistematis dalam fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

 Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

Manajemen adalah suatu seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan dari pada sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang sudah

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian,

Manajemen (management) ialah penganalisisan, perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian, pengarahan, serta pengawasan sumber daya manusia untuk menyelesaikan suatu kegiatan

Dukungan manajemen dan teknis merupakan penyokong kebutuhan perencanaan, pengorganisasian, implementasi rencana, dan pengendalian penggunaan sumber daya secara efektif untuk

Manajemen proyek adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengaturan, dan pengendalian sumber daya untuk mencapai tujuan jangka pendek yang telah

Sistem Pengendalian Manajemen adalah proses untuk memastikan sumber daya organisasi digunakan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan