• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penerapan strategi pembelajaran aktif

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penerapan strategi pembelajaran aktif"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER (GQGA)

TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XII IPA SMAN 1 LUHAK NAN DUO

KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN PELAJARAN 2016/2017

JURNAL

RAHMI HARI YOSI NIM : 12050113

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2017

(2)

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP HASIL

BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XII IPA SMAN 1 LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Rahmi Hari Yosi*), Yulia Haryono**), Radhya Yusri**)

*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

**)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

ABSTRACT

This research was motivated by the result of students in learning mathematic which is still low and lack involving of students by giving questioning and opinion in learning process. The purpose of this research is to find out whether learning outcomes of students who apply active learning strategies on giving question and getting answer type is better that the student who apply conventional class XII IPA SMAN 1 Luhak Nan Duo Pasaman Barat. This research was experimental study by using randomized design for subject.

Population of this study is all of student of class XII IPA SMAN 1 Luhak Nan Duo. The sampling technique has done randomly, with class XII IPA 3 as an experiment class and class XII IPA 4 as control class. Instrumention of this research is final test which use essay form that reliable, with r

11

= 0.845. Final test of data analysis used t-test in one subject. Based on final test of data analysis, the researcher find out that both classes distributed and homogeneous samples. The result of hypothesis test is t

hitung

= 2.060 is more than t

table

=1.675. The reseacher can conclude that the hypothesis is accepted. In addition, mathematics learning outcomes by implementing active learning strategies of giving question and getting answer is a better than mathematics learning outcomes of students who apply conventional learning in class XII IPA SMAN 1 Luhak Nan Duo.

Keyword: Active Learning, Giving Question And Getting Answer, Learning Outcomes

PENDAHULUAN

Matematika adalah salah satu mata pelajaran wajib yang dipelajari dalam setiap jenjang pendidikan, baik itu SD, SMP, maupun SMA. Matematika pada dasarnya merupakan bidang studi yang bersifat abstrak. Oleh karena itu, dengan sifat matematika yang abstrak ini membuat sebagian siswa mengalami kesulitan dalam memahami matematika. Akan tetapi dengan menggunakan matematika dapat membentuk pola pikir seseorang menjadi pemikiran yang logis dan sistematis. Mengingat pentingnya peranan matematika, berbagai usaha telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan matematika agar lebih baik lagi dari sebelumnya.

Namun, usaha yang dilakukan oleh pemerintah masih belum mendapatkan hasil yang memuaskan.

Realitanya di lapangan, rendahnya hasil belajar matematika siswa ini di temukan di SMAN 1 Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat, hal ini dibuktikan dengan adanya persentase hasil ujian semester genap matematika siswa yang disajikan pada tabel 1 :

Tabel 1. Persentase Ketuntasan Nilai Rapor Matematika Siswa Kelas XII IPA Berdasarkan Nilai Rapor Matematika Siswa Kelas XI IPA SMAN 1 Luhak Nan Duo Tahun Pelajaran 2015/2016

Kelas Jumlah Siswa

Tuntas Tidak Tuntas Jumla

h % Jumla

h %

XII

IPA 1 29 12 41.38 17 58.62

XII

IPA 2 29 9 31.08 20 68.97

XII

IPA 3 28 10 35.71 18 64.29

XII

IPA 4 27 13 48.15 14 51.85

Sumber: Guru Matematika Kelas XI IPA

(3)

Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas XII IPA SMAN 1 Luhak Nan Duo belum mencapai standar yang diinginkan oleh pihak sekolah dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sebesar 77. Hal ini menunjukan bahwa hasil belajar matematika siswa terhadap pembelajaran matematika sangat rendah dan perlu perbaikan. Hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 17 sampai 25 Maret 2016 di SMAN 1 Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat ditemukan beberapa masalah yang membuat rendahnya hasil belajar matematika siswa.

Masalah yang ditemukan adalah kurangnya minat dari sebagian siswa untuk bertanya pada teman maupun kepada guru tentang hal-hal yang belum dimengerti. Selain itu, mereka juga kurang berminat dan tidak berani untuk menyampaikan pendapatnya di depan teman-temannya.

Mengatasi permasalahan diatas, perlu dilakukan usaha untuk mengembalikan minat belajar siswa, guna memperbaiki hasil belajar yang rendah dengan strategi belajar yang telah dipilih. Usaha yang dapat dilakukan agar siswa berminat dalam mengikuti pelajaran salah satunya adalah dengan membentuk kelompok belajar.

Kelompok belajar akan memberikan kesempatan yang lebih luas kepada siswa untuk belajar aktif, kreatif, dan penuh inisiatif. Menciptakan siswa aktif dalam belajar, membutuhkan suatu strategi pembelajaran aktif. Strategi pembelajaran aktif adalah salah satu strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan aktifitas belajar siswa.

Salah satu strategi yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pokok pikirannya sendiri kepada teman-temannya adalah strategi pembelajaran aktif tipe ”Giving Question And Getting Answer (GQGA)”. Langkah- langkah strategi pembelajaran aktif tipe Giving Question And Getting Answer dijelaskan oleh Silberman (2013:254-255):

1) Berikan dua kartu indeks kepada masing-masing siswa

2) Perintahkan tiap siswa untuk melengkapi kalimat berikut ini;

Kartu 1 : Saya masih memiliki pertanyaan tentang______

Kartu 2 : Saya bisa menjawab pertanyaan tentang______

3) Buatlah sub- sub kelompok dan perintahkan tiap kelompok untuk memilih “pertanyaan paling relevan untuk diajukan” dan “pertanyaan paling menarik untuk dijawab” dari kartu anggota kelompok mereka.

4) Perintahkan tiap sub-kelompok untuk melaporkan “pertanyaan untuk diajukan” yang ia pilih. Pastikan apakah ada siswa yang dapat menjawab pertanyaan itu. Jika tidak guru harus menjawabnya.

5) Perintahkan tiap kelompok untuk melaporkan “pertanyaan untuk dijawab”

yang ia pilih. Perintahkan anggota sub- sub kelompok untuk berbagi jawaban dengan siswa yang lain.

Variasi:

1) Siapkan terlebih dahulu beberapa kartu pertanyaan, dan bagikan kepada sub-sub kelompok. Perintahkan sub-sub kelompok untuk memilih satu atau beberapa pertanyaan yang dapat mereka jawab.

2) Siapkan terlebih dahulu beberapa kartu jawaban dan bagikan kepada sub-sub kelompok. Perintahkan sub-sub kelompok untuk memilih satu jawaban atau beberapa jawaban yang menurut mereka membantu dalam meninjau kembali apa yang telah mereka pelajari.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 15 s/d 30 November semester ganjil dikelas XII IPA SMAN 1 Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat Tahun Pelajaran 2016/2017.

Rancangan penelitian yang digunakan adalah random terhadap subjek.

Populasi pada pengamatan penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN 1 Luhak Nan Duo yang terdaftar pada kelas XII IPA tahun ajaran 2016/2017 semester I, yang terdiri dari empat kelas. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah secara acak, dengan cara meloting. Kelas sampel yang terpilih adalah kelas XII IPA 3 sebagai kelas eksperimen dan kelas XII IPA 4 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah tes akhir dalam bentuk esai. Teknik analisis data yang dilakukan adalah mencari normalitas dan , homogenitas.

(4)

Setelah data tersebut normal dan homogen, langkah selanjutnya adalah mencari hipotesis dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

= ̅ − ̅ 1 + 1 Dengan:

= ( − 1) + ( − 1) + − 2 Keterangan:

̅ = nilai rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen

̅ = nilai rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas kontrol

= jumlah siswa kelas eksperimen

= jumlah siswa kelas kontrol

= variansi hasil kelas eksperimen

= variansi hasil kelas kontrol s2 = Variansi total

S = simpangan baku kedua kelas

Kriteria pengujian adalah terima H0 jika

< ( ),tolak H0 jika t mempunyai harga yang lain.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada kedua kelas sampel, diperoleh data mengenai hasil belajar matematika siswa. Data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil yang diperoleh dari tes akhir berupa esai sebanyak 4 butir soal yang diberikan pada kelas sampel. Pada kelas eksperimen diikuti oleh 28 orang siswa dan kelas kontrol 25 orang siswa. Setelah dilaksanakan tes akhir diperoleh data tentang hasil belajar matematika siswa.

Proses pembelajaran pada kelas sampel sesuai dengan tahap-tahap pelaksanaan Giving Questions And Getting Answer. Pada setiap pertemuan guru memberikan dua buah kartu indeks kepada setiap siswa. Kartu 1 berisi pertanyan tentang materi yang belum dipahami siswa sedangkan kartu 2 berisi jawaban pertanyaan tentang materi yang sudah dipahami siswa. Selain itu, Pertemuan pertama sampai pertemuan keempat, guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca buku teks terlebih dahulu.

Setelah selesai membaca dan memahami buku teks setiap siswa diminta untuk mengisi kartu indeks. Selanjutnya guru membagi siswa dalam bentuk kelompok belajar dan mengarahkan siswa berdiskusi tentang kartu indeks yang telah ditulis oleh setiap siswa. Guru meminta siswa, jika ada teman sekelompoknya yang tidak mengerti, siswa lain yang mengerti harus menjelaskannya. Setelah selesai berdiskusi, setiap kelompok diminta untuk mengajukan pertanyaan dan dilemparkan keforum. Jika ada kelompok lain yang mengetahui jawabannya, maka guru meminta kelompok tersebut untuk mempresentasikannya didepan kelas. Guru memberikan penguatan kepada siswa serta memberikan penghargaan berupa pujian kepada siswa yang telah berani menjelaskan hasil diskusi didepan kelas. Setelah itu guru memberikan soal latihan kepada siswa.

Berdasarkan skor hasil belajar matematika siswa pada kedua kelas sampel dilakukan perhitungan nilai rata-rata ( ̅), simpangan baku (S), skor tertinggi ( ), skor terendah ( ) tes akhir kelas sampel,dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 10 : Perhitungan Rata-Rata ( ), Simpangan Baku (S), Skor Tertinggi ( ), Skor Terendah ( ) Tes Akhir Kelas Sampel

Kelas ( ) (S)

Eksperimen 81,968 11,842 100 50

Kontrol 74,604 14,116 95 41,7

Berdasarkan Tabel 10 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol, sedangkan simpangan baku kelas kontrol lebih besar daripada simpangan baku kelas eksperimen. Ini berarti hasil belajar matematika siswa sudah membaik dan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Berdasarkan analisis uji t diperoleh

= 2,060 dengan = 1,675jadi

> t , berarti hipotesis dalam penelitian ini diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa yang menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Giving Question And Getting Answer lebih baik daripada hasil belajar matematika seiswa yang menerapka pembelajaran konvensional dikelas XII IPA SMAN Luhak Nan Duo kabupaten Pasaman barat Tahun Pelajaran 2016/2017.

(5)

Pada lembaran hasil tes akhir siswa terlihat bahwa siswa berkemampuan tinggi pada kelas eksperimen telah mampu menjawab soal dengan baik dan benar.

Terlihat pada lembar jawaban siswa mendapatkan skala tertinggi. Artinya siswa telah menjawab dengan benar dan berkaitan dengan konsep. Sedangkan hasil jawaban siswa yang berkemampuan tinggi pada kelas kontrol siswa juga sudah dapat menjawab soal dengan baik dan benar.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Giving Question And getting Answer lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional kelas XII IPA SMAN 1 Luhak Nan Duo Tahun Pelajaran 2016/2017.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Widiawati, Sri. (2014). Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif tipe Giving Question and Getting Answer terhadap pemahaman konsep matematis siswa di kelas VIII SMP 28 Padang. Padang: STKIP PGRI SUMBAR.

Silberman, Melvin L. (2013). Actif Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif.

Bandung: Nuansa Cendekia.

Sudjana. (2005). Metode Statistika.

Bandung: Tarsito.

Suprijono, Agus. (2010). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Referensi

Dokumen terkait

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan penerapan strategi pembelajaran aktif tipe active knowledge sharing berpengaruh terhadap pemahaman

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams