• Tidak ada hasil yang ditemukan

The population in this research were all of the students at the class XII IPA SMAN 2 batang kapas in the lesson year 2016/2017

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "The population in this research were all of the students at the class XII IPA SMAN 2 batang kapas in the lesson year 2016/2017"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING START WITH A QUESTION (LSQ) TERHADAP

HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XII IPA SMAN 2 BATANG KAPAS

Oleh:

Farah Izati *), Anna Cesaria **), Alfi Yunita **)

*) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

**) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This research aimed to know what was the results of students 'mathematics learning with applied active learning strategies LSQ type was better than the results of students' mathematics learning with applied conventional learning in class XII IPA SMAN 2 Batang Kapas. Type of this research was experimental research with the design of this research random to the subject. The population in this research were all of the students at the class XII IPA SMAN 2 batang kapas in the lesson year 2016/2017. Sample class which selected was class XII IPA2 as experimental class and class XII IPA1 as control class. Instrument in this research was the final test with a reliability test = 0.794.

Based on the results of this research that applied active learning strategies LSQ type could be improved student learning outcomes which indicated by the average score of students 'mathematics learning outcomes experimental class was higher than the average results of students' mathematics learning control class. It can be concluded that the results of students 'mathematics learning with applied active learning strategies LSQ type was better than the results of students' mathematics learning with applied conventional learning for the students class XII IPA SMAN 2 Batang kapas.

Keywords : active learning strategy, Learning Starts With a Question (LSQ), learning outcomes

PENDAHULUAN

Matematika merupakan mata pelajaran yang dapat melatih yaitu secara logis, kritis, dan sistematis.

Pembelajaran matematika juga melatih kemampuan siswa dalam bernalar dan mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran

divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat dugaan, serta mencoba- coba. Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri 2 Batang Kapas pada tanggal 5 oktober 2015, terlihat bahwa proses pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga tidak terjadi keaktifan dalam pembelajaran, jika siswa tidak mengerti dengan materi yang

(2)

diajarkan mereka tidak mau bertanya tentang materi yang belum dipahami baik kepada guru maupun kepada temannya. Perhatian siswa kurang ketika guru sedang menerangkan pembelajaran di depan kelas. Ketika diberi latihan hanya siswa yang berkemampuan tinggi saja yang mengerjakannya sedangkan siswa yang berkemampuan rendah hanya menyalin jawaban teman. rasa ingin tahu siswa terhadap pembelajaran matematika masih kurang. Oleh karena itu, maka dalam proses pembelajaran guru hendaknya mampu menerapkan strategi pembelajaran yang tepat sehingga siswa lebih giat dalam belajar.

Suherman (2003:5) juga mengungkapkan bahwa ”Pengertian strategi dalam kaitannya dengan pembelajaran (matematika) adalah siasat atau kiat yang sengaja direncanakan oleh guru, berkenaan dengan segala persiapan pembelajaran agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan lancar dan tujuannya yang berupa hasil belajar bisa tercapai secara optimal”.

Salah satu strategi yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa

adalah strategi pembelajaran aktif tipe Learning Starts With A Question (LSQ). LSQ adalah suatu strategi pembelajaran aktif yang menekankan pada keterampilan membaca dan keterampilan bertanya. Keterampilan membaca diasah ketika siswa membaca dan memahami materi yang diberikan guru, sedangkan keterampilan bertanya ketika siswa menemukan permasalahan yang dihadapi dalam memahami materi dan menyusunnya menjadi sebuah pertanyaan.

Menurut Melvin L.

Silberman (2013:157) menjelaskan bahwa LSQ “Proses mempelajari hal yang baru akan lebih efektif jika si pembelajar dalam kondisi aktif, bukan reseptif. Salah satu cara untuk menciptakan kondisi pembelajaran seperti ini adalah dengan menstimulir siswa untuk menyelidiki atau mempelajari sendiri materi pelajarannya, tanpa penjelasan terlebih dahulu dari guru. Strategi sederhana ini menstimulasi pengajuan pertanyaan, yang mana merupakan kunci belajar”.

Jadi, dengan pembelajaran aktif tipe Learning Starts With a

(3)

Question siswa dapat belajar sendiri tanpa penjelasan dari guru karena siswa disuruh untuk mempelajari materi yang ada pada bahan bacaan, Kemudian memberi tanda garis bawah pada bagian buku teks tentang materi pelajaran yang tidak dipahami. Kemudian siswa menuliskan pertanyaan pada lembar pertanyaan, dan guru menjelaskan materi pelajaran berdasarkan pertanyaan yang dibuat siswa.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe LSQ lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional di kelas XII IPA SMAN 2 Batang kapas.

Penelitian relevan adalah penelitian yang dilakukan Titin Fadila (2013) dengan judul

“Pengaruh penerapan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Starts with a Question terhadap pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII SMPN 14 Padang”. Hasil dari penelitan tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar matematika

siswa lebih baik menerapkan pembelajaran aktif tipe LSQ dari pada hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2016 sampai dengan tanggal 20 Agustus 2016 pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2016/2017 di SMAN 2 Batang Kapas di kelas XII IPA

Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA yang terdaftar di kelas XII IPA SMAN 2 batang kapas Tahun Pelajaran 2016/2017 yang terdiri dari tiga kelas. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak, terpilih kelas XII IPA2 sebagai kelas eksperimen dan XII IPA1 sebagai kelas kontrol. Variabel bebas pada penelitian ini adalah pembelajaran aktif tipe LSQ pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol.

Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas XII

(4)

IPA SMAN 2 batang kapas Tahun Pelajaran 2016/2017.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah tes akhir berbentuk essai. Uji coba soal dilaksanakan di SMAN 1 Batang Kapas. Berdasarkan hasil analisis soal dan hasil perhitungan yang telah dilakukan maka diperoleh r11= 0,794 dan rtabel = 0,404 karena r11 > rtabel,

berarti soal reliabel.

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis data diperoleh deskripsi hasil belajar matematika siswa pada kedua kelas sampel terdistribusi pada Tabel 1 berikut ini :

Tabel 1.Deskripsi Hasil Belajar pada Kelas Sampel

Kelas Sampel S

Eksperimen 77,14 15,24

Kontrol 67,35 19,69

Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa nilai rata-rata siswa pada kelas eksperimen lebih besar daripada nilai rata-rata kelas kontrol, sedangkan simpangan baku kelas eksperimen lebih rendah daripada kelas kontrol berarti kelas kontrol memiliki nilai yang beragam daripada kelas eksperimen.

Hasil pengujian hipotesis dengan uji t-satu pihak. Setelah dilakukan perhitungan, diperoleh thitung = 2,07 dan ttabel= 1,67. Karena thitung > ttabel maka hipotesis dalam penelitian diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe LSQ lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional di kelas XII IPA SMAN 2 Batang Kapas.

Berdasarkan hasil analisis data dan deskripsi data diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Menurut Sudjana (2011:22) menyatakan

“Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran sedangkan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.

Berdasarkan pengamatan selama penelitian, terlihat bahwa adanya peningkatan siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas

(5)

seperti sebagian besar siswa sudah berani mengajukan pertanyaan ataupun pendapatnya dalam berdiskusi. Proses pembelajaran pada kelas eksperimen sesuai dengan tahap-tahap pelaksanaan strategi pembelajaran LSQ, yaitu guru membagikan bahan ajar kepada masing-masing siswa, guru menyuruh siswa memahami dan mendiskusikan bahan ajar secara berpasangan. Guru menyuruh siswa

untuk menandai atau

menggarisbawahi bahan ajar yang tidak dipahami. Kemudian guru menyuruh siswa bergabung dengan pasangan lain (kelompok empat siswa) untuk mendiskusikan bahan ajar yang sudah mereka tandai atau garisbawahi. Setelah itu guru menyuruh siswa menuliskan pertanyaan yang tidak dapat mereka diskusikan atau pahami pada lembar pertanyaan yang sudah disediakan.

Kemudian guru menjelaskan materi berdasarkan pertanyaan yang dibuat siswa dan jika ada pertanyaan yang berupa soal maka guru memberikan kepada siswa untuk menjawabnya didepan kelas dan guru memperlurus jawaban siswa. Kemudian siswa

disuruh mengerjakan latihan yang diberikan guru.

Berdasarkan data penelitian dan pengamatan pada lembaran jawaban siswa dapat dilihat bahwa pada kelas eksperimen siswa sudah bisa megerjakan soal dengan benar, dapat dilihat dari contoh lembar jawaban tes akhir siswa kelas eksperimen yang berkemampuan tinggi pada Gambar 1 berikut ini :

Gambar 1. Contoh Jawaban Soal Tes Akhir Kelas Eksperimen

Berdasarkan Gambar 1 dapat terlihat bahwa siswa berkemampuan tinggi pada kelas eksperimen sudah bisa menyelesaikan soal dengan baik dan benar. Contoh hasil tes akhir pada kelas kontrol yang berkemampuan tinggi. Seperti terlihat pada gambar 2 berikut ini

Gambar 2. Contoh Jawaban Soal Tes Akhir Kelas kontrol

(6)

Berdasarkan gambar 2 terlihat bahwa siswa yang berkemampuan tingggi pada kelas kontrol juga sudah bisa menyelesaikan soal dengan baik tetapi masih ada sedikit kesalahan dalam menjawab pengintegralanya.

Jadi, secara keseluruhan kemampuan hasil belajar matematika siswa yang menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe LSQ sudah lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa dengan pembelajaran konvensional yang diterapkan pada kelas XII IPA SMAN 2 Batang kapas.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data dan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan Pembelajaran Aktif tipe LSQ lebih baik dari pada hasil belajar metematika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada siswa kelas XII SMAN 2 Batang Kapas Tahun pelajaran 2016/2017.

DAFTAR PUSTAKA

Fadila, Titin. (2013). “Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Learning Starts With A Question Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa kelas VIII SMP Negeri 14 Padang. Skripsi tidak diterbitkan. STKIP.

Padang.

Silberman, Melvin. (2013). Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif.

Bandung: Nuansa

Cendekia.

Suherman, Erman dkk. (2003).

Strategi Pembelajaran Matematika

Komtemporer. Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia.

Sudjana. (2005). Metoda Statiska.

Bandung: Tarsito Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan strategi belajar aktif tipe Hollywood Squares