• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penggunaan metode show and tell terhadap

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penggunaan metode show and tell terhadap"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sedangkan contoh metode student centered, metode diskusi kelompok, metode sosiodrama, metode panel, metode buzz group, metode role play, metode show and tell, dan masih banyak lagi. Menurut Lakson, keterampilan berbicara adalah tindakan mengungkapkan pikiran dan perasaan seseorang dalam bentuk bunyi bahasa. Berkaitan dengan hal tersebut Arsjad dan Mukti bahwa keterampilan berbicara adalah keterampilan mengartikulasikan bunyi atau mengucapkan kata-kata untuk mengungkapkan, menyatakan pikiran, gagasan, dan perasaan.

Berdasarkan pernyataan tersebut membuktikan pentingnya keterampilan berbicara sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. Karena keterampilan berbicara merupakan suatu bentuk perilaku manusia yang melibatkan faktor fisik, saraf, linguistik, dan psikologis secara luas. Berdasarkan beberapa pernyataan di atas, keterampilan berbicara di sekolah dasar sangat penting untuk dikuasai siswa secara keseluruhan.

Mengingat hal tersebut, penulis berupaya untuk memecahkan masalah rendahnya kualitas berbicara siswa kelas V UPT SD Negeri 33 Barru Kabupaten Barru dengan menetapkan alternatif tindakan menggunakan metode show and tell terhadap keterampilan berbicara siswa. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mendalam tentang “Pengaruh Penggunaan Metode Show and Tell Terhadap Keterampilan Berbicara Bahasa Indonesia Siswa Kelas V UPT SD Negeri 33 Barru “Kabupaten Barru”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil studi lapangan yang dilakukan peneliti di kelas V UPT SD Negeri 33 Barru Kabupaten Barru bahwa kualitas keterampilan siswa masih sangat rendah antara lain belum aktif berbicara, siswa masih pemalu dan jarang bertanya. , cenderung diam ketika guru memberikan stimulus, bahkan sebagian besar masih pasif dalam pembelajaran. Dengan permasalahan tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa kelas V UPT SD Negeri 33 Barru Kabupaten Barru belum memiliki kemampuan berbicara yang baik dan masih kesulitan dalam menyampaikan informasi yang diperolehnya.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Peneliti dapat memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada serta memperoleh pembelajaran yang akan dijadikan sebagai pengalaman yang berguna di masa depan ketika menjadi pendidik.

KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

Kajian Teori

  • Penelitian yang Relevan
  • Metode
  • Metode Show and Tell
  • Pembelajaran Bahasa Indonesia
  • Keterampilan Berbicara

Penelitian ini berjudul Pengaruh Metode Show and Tell Terhadap Rasa Percaya Diri Siswa Kelompok A TK Kelompok VII Kabupaten Buleleng. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama ingin menggunakan metode show and tell. Penelitian yang dilakukan oleh Juma Atmasari, dkk. 2021) dalam judul implementasi metode show and tell untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa di sekolah dasar.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode show and tell dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa Kelas IV SDN 005 Padang Lebar. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama menggunakan metode show-and-tell terhadap keterampilan berbicara siswa di sekolah dasar. Model show and tell adalah pembelajaran yang menggunakan suatu benda seperti foto/gambar, benda, dan sebagainya.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa metode show and tell adalah suatu cara dalam proses pembelajaran yang bertujuan untuk melatih keterampilan berbicara siswa melalui serangkaian kegiatan siswa yaitu menunjukkan, menjelaskan dan mendeskripsikan sesuatu. Berdasarkan pemikiran di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa manfaat dan tujuan metode show and tell adalah untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa, selain itu dapat melatih kepekaan sosial siswa terhadap hal-hal sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa proses penerapan metode show and tell terdiri dari beberapa tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi.

Inti dari proses show and tell adalah keaktifan siswa dalam mendeskripsikan objek.

Kerangka Pikir

Hipotesis Penelitian

H0: Penggunaan metode show and tell tidak berpengaruh terhadap keterampilan berbicara pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V UPT SD Negeri 33 Barru Kabupaten Barru. H1: Penggunaan metode show and tell berpengaruh terhadap keterampilan berbicara pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V UPT SD Negeri 33 Barru Kabupaten Barru.

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Populasi dan Sampel Penelitian
    • Populasi
    • Sampel
  • Desain Penelitian
  • Variabel Penelitian
    • Variabel Bebas
    • Variabel Terikat
  • Definisi Operasional Variabel
    • Metode Show and Tell
    • Keterampilan Berbicara
  • Teknik Pengumpulan data
    • Pre-test (Tes Awal)
    • Post-test (Tes Akhir)
  • Teknik Analisis Data
    • Statistik Deskriptif
    • Statistik Inferensial

Ho ditolak dan Hi diterima artinya penggunaan metode pembelajaran Show and Tell berpengaruh terhadap keterampilan berbicara siswa kelas V UPT SD Negeri 33 Barru Kabupaten Barru. Membuat kesimpulan tentang pengaruh metode pembelajaran Show and Tell terhadap keterampilan berbicara siswa kelas V UPT SD Negeri 33 Barru Kabupaten Barru. Deskripsi hasil pre-test kemampuan Berbicara Kelas V UPT SD Negeri 33 Barru Kecamatan Barru Kabupaten 33 Kabupaten Barru.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, nilai rata-rata (mean) keterampilan berbicara siswa pada hasil belajar kelas V UPT SD Negeri 33 Barru Kabupaten Barru sebelum menggunakan metode pembelajaran show and tell adalah 52,04. Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa keterampilan berbicara siswa kelas V UPT SD Negeri 33 Kabupaten Barru Kabupaten Barru sebelum menggunakan metode pengajaran show and tell yang diukur dengan instrumen tes termasuk dalam kategori sangat rendah. Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka nilai rata-rata (rata-rata) keterampilan berbicara siswa pada hasil belajar kelas V UPT SD Negeri 33 Barru Kabupaten Barru setelah menggunakan metode pengajaran show and tell adalah 73,72.

Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa kemampuan berbicara siswa kelas V UPT SD Negeri 33 Kabupaten Barru Kabupaten Barru setelah menggunakan metode pembelajaran show and tell yang diukur dengan instrumen tes berkategori sedang. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode pembelajaran show and tell terhadap keterampilan berbicara siswa kelas V UPT SD Negeri 33 Barru Kabupaten Barru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan metode pengajaran show-and-tell berpengaruh terhadap keterampilan berbicara siswa kelas V UPT SD Negeri 33 Barru Kabupaten Barru.

Ketuntasan hasil belajar keterampilan berbicara siswa dapat dilihat pada Tabel 4.4 dengan persentase hanya sebesar 18,19%. Maka pada Tabel 4.7 terlihat bahwa keterampilan berbicara siswa kelas V UPT SD Negeri 33 Kabupaten Barru Barru termasuk dalam kategori sedang. Artinya metode pembelajaran show and tell berpengaruh terhadap keterampilan berbicara siswa kelas V di UPT SD Negeri 33 Barru Kabupaten Barru.

Penerapan metode pembelajaran show and tell berpengaruh terhadap keterampilan berbicara siswa kelas V UPT SD Negeri 33 Barru Kabupaten Barru. Meta-analisis Pengaruh Metode Show-and-Tell Terhadap Keterampilan Berbicara Siswa MI/SD (Skripsi, Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). Upaya meningkatkan keterampilan berbicara siswa dengan menerapkan metode show and tell dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.

Tabel 3.1 Keterangan Jumlah Siswa
Tabel 3.1 Keterangan Jumlah Siswa

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Deskripsi Hasil Pretest Keterampilan Berbicara Kelas V UPT SD Negeri
  • Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Show And Tell Terhadap

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti di kelas V UPT SD Negeri 33 Barru Kabupaten Barru memperoleh data hasil tes yang diberikan kepada siswa kelas V UPT SD Negeri 33 Barru Kabupaten Barru berupa bilangan. Berdasarkan data pada tabel di atas terlihat sebesar 77,3% berada pada kategori sangat rendah, 4,5% berada pada kategori rendah dan tinggi, 13,7% berada pada kategori sedang, dan 0% berada pada kategori sangat tinggi. Berdasarkan data pada tabel di atas terlihat bahwa dari 22 subjek penelitian terdapat 4 siswa dengan persentase 18,19% dalam kategori tuntas, sedangkan 18 siswa dengan persentase 81,81% masih dalam kategori belum tuntas. dulu. .

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal terhadap hasil belajar keterampilan berbicara klasikal siswa yang mempunyai ketuntasan. Post-test merupakan pelaksanaan tes kedua untuk mengetahui keterampilan berbicara siswa setelah diterapkan treatment yaitu metode pembelajaran show and tell dengan alat penilaian yang sama pada saat pre-test. Berdasarkan data pada tabel di atas terlihat terdapat 1 siswa dengan persentase 4,5% dalam kategori sangat rendah, 3 siswa dengan persentase 13,7% dalam kategori rendah.

Dari data tabel diatas terlihat bahwa dari 22 subjek penelitian, 4 orang siswa dengan persentase 18,19% masih dalam kategori belum tuntas, sedangkan 18 orang siswa dengan persentase 81,81%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal.

Tabel  4.2  Perhitungan  Mencari  Nilai  Mean  Pretest  Keterampilan  Berbicara  Siswa  Kelas  V  UPT  SD  Negeri  33  Barru  Kabupaten Barru
Tabel 4.2 Perhitungan Mencari Nilai Mean Pretest Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V UPT SD Negeri 33 Barru Kabupaten Barru

Pembahasan

Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar keterampilan berbicara siswa telah mencapai kriteria ketuntasan klasikal minimal. Hal ini sejalan dengan pendapat dan penelitian yang dilakukan oleh Nejawati (2017): “Proses pembelajaran dalam meningkatkan kelancaran siswa dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia melalui metode show and tell sangatlah menyenangkan apalagi jika dikelola dengan baik. Upaya ini perlu dilakukan pada kompetensi berbicara yang lain, misalnya menceritakan pengalaman dan lain-lain.Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis inferensial dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran show and tell berpengaruh.

Dengan selesainya skripsi ini, kami berharap dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi para guru dan siswa UPT SD Negeri 33 Kabupaten Barru, untuk dijadikan pedoman dalam meningkatkan kualitas metode pengajaran di kelas. Analisis kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas V SD Negeri 20 Meulaboh kabupaten Aceh Barat tahun pelajaran 2015/2016. Penerapan Model Team Accelerated instruction dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca Menggunakan Media Microsoft Office Power Point pada Siswa Kelas V SDN 1 Passeno Kabupaten Sidrap.

Efektivitas model show and tell untuk meningkatkan keterampilan komunikasi pada materi proklamasi kemerdekaan kelas V SD Negeri Babalan. Pengaruh model pembelajaran role play terhadap keterampilan berbicara siswa kelas IV SD dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Upaya Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa dengan Menerapkan Metode Show-and-Tell dalam Pembelajaran Penelitian Tindakan Kelas Bahasa dan Sastra Indonesia pada Siswa Kelas II SD Negeri Sumurbarang Kecamatan Cibogo Kabupaten Subang.

Penulis masuk SD pada tahun 2006 di SD Negeri 1 Passeno dan lulus pada tahun 2012, lulus MTs Negeri 1 Sidenreng Rappang pada tahun 2015 dan lulus SMA Negeri 1 Sidenreng Rappang pada tahun 2018.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Saran

  • Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
  • Skor Nilai Pretest
  • Mencari Nilai Rata-rata (mean)
  • Skor Nilai Posttest
  • Mencari Nilai Rata-rata (mean) Posttest
  • Instrumen Penilaian Keterampilan Berbicara
  • Dokumentasi

Efektivitas Pembelajaran Daring dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas II A MI Unggul Miftahul Huda Tumang Cepogo Boyolali Tahun Pelajaran 2019/2020. Dengan penjelasan guru, siswa dapat menceritakan tentang benda konduktor dan isolator dalam kehidupan sehari-hari. Guru meminta siswa menceritakan pengalamannya menggunakan konduktor dan isolator dalam kehidupan sehari-hari.

Penekanan pada berbicara hanya dalam beberapa kata saja 3-4 Penekanan pada berbicara dengan tepat dan benar 5-6. Tidak lancar, banyak yang mengalami gangguan bicara 1-3 Lancar, kadang-kadang mengalami gangguan bicara 4-6 Sangat lancar, tidak ada hambatan bicara 7-10 7.

Gambar 1 & 2. pemberian pretest
Gambar 1 & 2. pemberian pretest

Gambar

Tabel 3.1 Keterangan Jumlah Siswa
Tabel 3.2 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest Design
Tabel 3.3 Standar Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia  Taraf Keberhasilan  Kualifikasi
Tabel  4.1  Skor  Perolehan  Pretest  Keterampilan  Berbicara  Siswa  Kelas   UPT SD Negeri 33 Barru Kabupaten Barru
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang berjudul Efektivitas Pembelajaran Matematika Melalui Penerapan Model Berbasis Budaya Bugis Makassar Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 2 Barombong Kabupaten Gowa oleh