PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Apakah sistem akuntansi manajemen dan desentralisasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja manajemen di PT?
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini memberikan arah kebijakan pengembangan sistem akuntansi manajemen dan desentralisasi bagi pimpinan dan manajer menuju kinerja manajemen yang baik dan efektif untuk diterapkan di perusahaan.
TINJAUAN PUSTAKA
- Landasan Teori
- Sistem Akuntansi Manajemen
- Desentralisasi
- Kinerja Manajerial
- Tinjauan Empiris
- Kerangka Konsep
- Hipotesis
Kinerja manajemen merupakan salah satu faktor penting dalam suatu organisasi karena peningkatan kinerja manajemen dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan (Damayanti, 2015). Penelitian mengenai pengaruh sistem akuntansi manajemen dan desentralisasi terhadap kinerja manajerial telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Informasi akuntansi dan desentralisasi terhadap kinerja manajerial (studi Palang Merah Indonesia Provinsi Jawa Tengah).
Sistem Desentralisasi dan Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus Pada Perbankan di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura). Informasi keuangan yang dihasilkan oleh sistem akuntansi manajemen membantu karyawan, manajer, dan pemimpin organisasi untuk mengambil keputusan yang tepat dan pada akhirnya meningkatkan kinerja manajemen dalam organisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem akuntansi manajemen mempunyai pengaruh positif terhadap peningkatan kinerja manajemen pada suatu perusahaan.
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Populasi dan Sampel
Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti yakin seseorang atau sesuatu tersebut mempunyai informasi yang diperlukan untuk penelitiannya (Fatihudin, 2020). Pengambilan sampel yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah teknik sampling probabilitas yang akan memberikan kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) dalam populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Jenis sampling probabilitas adalah sampel jenuh atau dalam istilah lain sampel jenuh yaitu sensus yang jumlah sampelnya sama dengan jumlah populasi, karena jumlah populasinya masih sedikit.
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh level manajer dan/atau manajer lapangan dengan jumlah sampel sebanyak 60 responden.
Definisi Operasional Variabel
Teknik ini juga digunakan untuk kelompok dengan anggota yang tidak setara dan terstratifikasi secara proporsional. Variabel X1 Sistem Akuntansi Manajemen adalah proses mengidentifikasi, mengukur, mengumpulkan, menganalisis, menyiapkan, menjelaskan dan mengkomunikasikan informasi yang membantu manajer mencapai tujuan organisasi (Hertati, 2015). Cakupan luas mempunyai tiga dimensi, yaitu: Fokus berkaitan dengan informasi yang berasal dari dalam atau luar organisasi.
Kuantifikasi berkaitan dengan informasi keuangan dan non keuangan dan waktu berkaitan dengan perkiraan peristiwa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Integrasi adalah integrasi informasi yang berperan sebagai koordinator untuk mengendalikan pengambilan keputusan. bermacam-macam juga menyediakan sarana koordinasi antar segmen dalam subunit organisasi. Tingkat delegasi sendiri menunjukkan sejauh mana manajemen yang lebih tinggi mengizinkan manajemen yang lebih rendah untuk merumuskan kebijakan secara independen.
Kinerja manajemen mengukur sejauh mana manajer dapat menjalankan fungsi manajemen, termasuk perencanaan, kepemimpinan organisasi, dan pengawasan.
Teknik Pengumpulan Data
Jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup, yaitu kuesioner terstruktur yang dirancang untuk memberikan jawaban agar responden hanya menunjukkan bahwa jawaban yang dipilih sesuai dengan keadaan sebenarnya. Tanggapan lain yang termasuk dalam penelitian ini adalah: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS).
Teknik Analisis
Suatu kuesioner dinyatakan valid apabila pernyataan dalam kuesioner dapat mengungkapkan sesuatu, hal ini akan diukur dengan kuesioner (Ghozali, 2016). Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kuesioner yang merupakan indikator variabel atau struktur (Ghozali, 2016:47). Selain mengukur intensitas hubungan dalam analisis regresi antara dua variabel atau lebih, arah hubungan antar variabel juga ditunjukkan oleh variabel terikat dan bebas.
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen terhadap kinerja manajemen (H1), pengaruh desentralisasi terhadap kinerja manajemen (H2). Uji statistik F yang digunakan untuk menjelaskan koefisien variabel independen dapat menggunakan koefisien tidak terstandar dan koefisien standar (Ghozali. T tabel atau probabilitas < tingkat signifikansi (sig.. lt; 0,05), maka Ha diterima dan H0 ditolak dan variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
Tabel T atau probabilitas > tingkat signifikan (sig > 0,05), maka Ha ditolak, H0 diterima dan variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Uji statistik F digunakan untuk menguji signifikansi koefisien regresi linier berganda atau untuk menunjukkan apakah variabel-variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh yang sama terhadap variabel terikat. Dengan kata lain kami menolak hipotesis alternatif (Ha) yang berarti tidak terdapat pengaruh secara simultan antar variabel independen yang secara simultan dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.
Sejarah Perusahaan
Pada tanggal 19 Juli 2012, melalui RUPSLB, Pertamina melakukan peningkatan modal ditempatkan/disetor dan memperluas kegiatan usaha perseroan. Pembentukan substok gas ini merupakan varian lanjutan dari fase integrasi bisnis gas BUMN melalui mergernya Pertamina dan PGN yang juga merupakan salah satu implementasi pembentukan saham BUMN sektor migas. Subhold PT Pertamina Hulu dioperasikan oleh Energy, Subholding PT Pertamina Gas dioperasikan oleh PT Perusahaan Gas Negara, subholding Refinery dan Petrokimia dioperasikan oleh PT Kilang Pertamina Internasional, holding Power dan NRE Dub dioperasikan oleh PT Pertamina Power Indonesia, dan Hiburan komersial dan perdagangan yang dioperasikan oleh PT Patra Niaga.
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) didirikan pada tanggal 11 Maret 1996, berdasarkan penggabungan PT Perkebunan XXVIII (Persero). Pada tanggal 14 Februari 1996, PT Perkebunan XXVIII dan PT Persero diubah menjadi PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero), termasuk proyek pengembangan awal PT Perkebunan XXIII (Persero) di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara. 47 yang dibuat oleh Harun Kamil, SH pada tanggal 11 Maret 1996, telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia, No.
13 tanggal 11 Agustus 2008 oleh Notaris Lola Rosaline, informasi mengenai perusahaan PT Perkebunan Nusantara Nasional (PMN), sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 68 Republik Indonesia Tahun 2007 tanggal 10 Desember, modal perseroan menjadi modal dasar Rp, modal belum disetor Rp, dan modal disetor Rp. Berdasarkan peraturan pemerintah no. 72 yang diundangkan oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 17 September 2014, penyertaan modal milik Negara Republik Indonesia ditambah dengan penyertaan modal PT Perkebunan Nusantara III, saham negara pada PTPN I, II, IV sampai sekarang XIV dialihkan ke PTPN III (Persero) 90%. Selain itu, Menteri Keuangan menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan No. 468/KMK.06/2014 tanggal 1 Oktober 2014 tentang Penetapan Nilai Tambah.
Perusahaan (Persero) PT Perkebunan Nusantara III dan lainnya menentukan nilai saham negara di PTPN XIV.
Struktur Organisasi
Hasil Penelitian
Pernyataan kedua bahwa organisasi mempunyai informasi yang diperlukan mengenai kemungkinan kejadian di masa depan dengan nilai mean 4,46 didominasi oleh 31 responden yang sangat setuju dengan presentasi sebesar 51,7%. Dari tabel di atas mengenai jawaban responden mengenai desentralisasi didominasi oleh indikator dengan rata-rata terbesar pada inventarisasi kesembilan, yaitu dikerjakan berdasarkan jenis, tingkat pendidikan atau berdasarkan ketentuan lain dengan nilai rata-rata sebesar 4,36. sebanyak 32 responden atau 53,3% setuju. Pernyataan kedua, Memiliki kekuatan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, nilai mean 4,35, dengan 29 responden sangat setuju, presentasi 48,3%.
Pernyataan ke-5, Mempunyai kewenangan pengambilan keputusan dengan mean 4,35, sebagian besar setuju 30 responden, presentasi 50%. Pernyataan pertama, Memiliki kewenangan dalam mengembangkan produk atau jasa baru, dengan skor rata-rata 4,21 merupakan respon dominan 28 responden atau 46,7%. Pernyataan keempat Ia berwenang menerima proyek, meannya 4,06, dengan dominan jawaban setuju sebanyak 25 informan atau 41,7%.
Pernyataan ketiga, Memiliki kewenangan dalam pengangkatan dan pemberhentian pegawai mean 4,01 didominasi oleh 23 narasumber atau 38,3% jawaban setuju sepenuhnya. Pernyataan keenam, Memiliki kewenangan dalam menetapkan harga, mempunyai mean sebesar 4 dengan respon dominan sebanyak 23 informan atau 38,3%. Pernyataan kelima, Evaluasi dan penilaian terhadap rencana kerja, laporan kinerja dan observasi pekerjaan dengan mean 4,38 didominasi oleh 29 responden atau 48,3% jawaban setuju.
Pernyataan kesembilan Melaksanakan koordinasi antar unit dan dalam departemen mempunyai mean sebesar 4,36 dan mendominasi jawaban setuju sebanyak 28 informan (46,7%). Pernyataan keenam, Berperan mewakili organisasi dalam berhubungan dengan pihak lain, rata-rata 4,3, dominan jawaban setuju sebanyak 30 responden atau 50%. Pernyataan kedua yaitu pengamatan langsung terhadap kinerja bawahan atau staf mempunyai nilai mean sebesar 4,26 didominasi oleh 34 responden atau 56,7% yang menyatakan setuju.
Pernyataan kedelapan, pertukaran informasi untuk pengembangan program tertentu, dengan rata-rata 4,21, sebagian besar setuju sebanyak 35 responden atau 58,3%.
Pembahasan
Dampak sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajer dapat diketahui dengan menggunakan kuesioner “Sistem Akuntansi Manajemen”. Akibat perbedaan pendapat tersebut, BUMN tidak sepenuhnya menerapkan sistem akuntansi manajemen sehingga berdampak pada kinerja pengurus. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Dwinarian, F., Asnawi, M, & Sanggenafa, M. 2017) dimana “Sistem akuntansi manajemen berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajer”.
Ftabel = 3,16 dan tingkat signifikan 0,000 < 0,05 yang berarti sistem akuntansi manajemen dan desentralisasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Hasil analisis uji F dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi manajemen dan desentralisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial pada BUMN Kota Makassar. Pengaruh Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen (SAM), Desentralisasi dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris Pada Hotel di Kabupaten Buleleg).
PENGARUH SISTEM AKUNTANSI DESENTRALISASI DAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJER (studi kasus pada perbankan di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura). Pengaruh karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen dan desentralisasi terhadap kinerja manajer dengan ketidakpastian lingkungan sebagai variabel moderasi. Pengaruh Desentralisasi dan Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajemen (Studi Kasus pada Industri Es Balok di Kota Makassar).
Pengaruh karakteristik sistem akuntansi manajemen dan desentralisasi sebagai variabel moderasi terhadap kinerja manajemen pada Perusahaan CV Cahaya Jakarta. Pengaruh Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen (SAM) terhadap Kinerja Manajemen dengan Locus of Control sebagai Variabel Moderating (studi empiris pada LPD di Kecamatan Susut). Pengaruh ketidakpastian lingkungan dan sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajemen (studi empiris pada SKPD Pemerintah Kabupaten Kampar).
Pengaruh Desentralisasi, Strategi Bisnis Dan Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT.
PENUTUP
Saran
Bagi peneliti yang akan datang, dengan menambahkan berbagai variabel yang mungkin mempengaruhi kinerja pengelolaan dan cakupan wilayah penelitiannya. Penggunaan teknologi informasi dan informasi akuntansi manajemen lainnya dalam suatu perusahaan dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan kebijakan mengenai upaya perbaikan dan memperhatikan sistem dan hierarki akuntansi manajemen agar kinerja manajemen dapat berjalan sesuai dengan apa yang ingin dicapai.
Pengaruh Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen, Ketidakpastian Lingkungan dan Desentralisasi Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris Pada Badan Usaha Milik Negara di Banda Aceh). Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen, Sistem Manajemen dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kinerja Manajerial di Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau.