• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasisi Mind Mapping pada Materi Pokok Pikiran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V MIS Madani Alauddin Makassar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasisi Mind Mapping pada Materi Pokok Pikiran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V MIS Madani Alauddin Makassar"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERBASIS MIND MAPPING PADA MATERI POKOK PIKIRAN MATA

PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS V MIS MADANI ALAUDDIN MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhin Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

pada Faktultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar

Oleh:

ZULAWALIAH NIM: 20800119024

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2023

(2)

ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Zulawaliah

NIM : 20800119024

Tempat/Tanggal Lahir : Pasaran 7 Maret 2000

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan

Alamat : Pasaran Kec. Anggeraja Kab. Enrekang Judul : “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik

Berbasis Mind Mapping Pada Materi Pokok Pikiran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V MIS Madani Alauddin Makassar”

Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran skripsi ini benar adalah asli karya penulis sendiri. Jika dikemudian hari terbukti karya ini merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, baik sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dengan gelar yang diperoleh karenanya batal dengan saksi hukum yang berlaku.

Gowa, 10 Maret 2023 Penyusun

Zulawaliah

Nim : 20800119024

(3)

iii

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh…

Alhamdulillahirabbil‟aalamin, segala puji bagi Allah swt. Tuhan semesta alam, Sang Maha Arsitek sejati yang menegakkan langit tanpa tiang, yang melimpahkan kebutuhan mengabulkan keinginan, karena dengan izin-Nya jualah maka skripsi ini dapat diselesaikan, walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana.

Semoga salawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada kekasih-Nya, Baginda Muhammad saw, beserta keluarga dan para sahabatnya serta orang-orang yang senantiasa istikamah untuk mencari ridho-Nya hingga di akhir zaman. Aamiin.

Skripsi dengan judul “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Mind Mapping Pada Materi Pokok Pikiran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V MIS Madani Alauddin Makassar” diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pada jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang setulus tulusnya kepada mereka yang telah memberikan andilnya sampai skripsi ini dapat diwujudkan. Ayahanda terhormat Majid Mada dan Ibunda tercinta Musrianti L yang telah membesarkan dan mendidik penulis dengan memotivasi penulis untuk berbuat dan menambah ilmu, juga memberikan dorongan moral maupun material serta atas doanya yang tulus buat penulis. Demikian pula untuk kakak-kakakku, ponakan-ponakan beserta keluarga besar lainnya sesungguhnya tiada kata yang mampu mengungkapkan rasa terima kasih atas segala pengorbanan dan pengertian yang kalian berikan selama penulis menempuh pendidikan.

Selanjutnya ucapan terima kasih dan penghargaan yang sedalam dalamnya, penulis sampaikan kepada:

(5)

v

1. Prof. Dr. H. Hamdan Juhannis, M.A, Ph.D. selaku Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. H. Mardan, M.Ag. selaku Wakil Rektor I UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. H. Wahyudin, M.Hum. selaku Wakil Rektor II UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. H. Andi Darussalam, M.Ag. selaku Wakil Rektor III UIN Alauddin Makassar, Dr. H. Kamaluddin, M.Ag. selaku Wakil Rektor IV UIN Alauddin Makassar atas segala fasilitas yang diberikan selama menimba ilmu di UIN Alauddin Makassar.

2. Dr. H. A. Marjuni, M.Pd.I. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, beserta Dr. M. Shabir U., M.Ag. selaku Wakil Dekan I Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Dr. H. M. Rusdi, M.Ag. selaku Wakil Dekan II Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Dr. H. Ilyas, M.Pd., M.Si. selaku Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah dan Keguruan atas segala fasilitas yang diberikan dan senantiasa memberikan dorongan, dan bimbingan kepada penulis.

3. Dr. Usman, S.Ag., M.Pd. dan Dr. Rosdiana, M.Pd.I. selaku ketua jurusan dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar yang senantiasa memberikan dorongan, bimbingan, semangat, dan nasehat kepada penulis untuk penyusun skripsi ini.

4. Dr. Hj. Misykat Malik Ibrahim M.Si selaku pembimbing I dan ibu Dra.

Hamsiah Djafar M.Hum selaku pembimbing II, yang dengan tulus ikhlas meluangkan waktunya memberikan petunjuk, bimbingan, arahan dan motivasi kepada penulis sejak awal hingga selesainya skripsi ini.

5. Dr. Andi Halimah, M.Pd dan Dr. Munirah, M.Ag selaku penguji I dan penguji II yang telah meluangkan waktunya untuk menguji dan memberikan arahan pada skripsi ini.

(6)

vi

6. Para dosen Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas segala bimbingan dan ilmu yang diberikan kepada penulis selama di bangku kuliah.

7. Kepala Perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan serta Perpustakaan UIN Alauddin Makassar dan seluruh stafnya yang telah menyediakan fasilitas buku sebagai pedoman bagi penulis untuk penulisan skripsi ini.

8. Kepada kakak saya tanpa terkecuali yang telah membantu mama dan papa dalam memberikan dorongan moral maupun material selama saya menelesaikan pendidikan dari SD sampai sekarang.

9. Kepada keponakan tercinta Muliana Ismail Palendang S.Pd., M.Pd, sahabat- sabahat saya Nir, Yusmi, Teti, Aglia, Nani, Wanda dan teman-teman Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah khususnya angkatan 2019 yang selalu memberikan keceriaan dalam suka dan duka selama ini.

Terlalu banyak orang yang berjasa dan mempunyai andil kepada penulis selama menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Akhirnya tidak ada manusia yang sempurna, kesempurnaan semuanya hanya milik Allah swt, karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun guna penyempurnaan dan perbaikan skripsi ini senantiasa dinantikan dengan penuh keterbukaan. Wassalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Samata, 10 Maret 2023 Penulis

Zulawaliah

Nim : 20800119024

(7)

vii DAFTAR ISI

SAMPUL HALAMAN ... i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... ii

PERSETUJUAN MUNAQASYAH ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL... ix

PEDOMAN TRANSLITERASI ... x

ABSTRAK ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ... 7

E. Kajian Pustaka ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 12

BAB II TINJAUAN TEORETIS ... 14

A. Konsep Pengembangan Model 4-D ... 14

B. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ... 18

C. Mind Mapping ... 26

D. Pokok Pikiran ... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

A. Jenis Penelitian ... 31

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 31

C. Desain Penelitian ... 31

D. Instrumen Penelitian... 35

E. Teknik Pengumpulan Data ... 36

F. Teknik Analisis Data ... 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 50

A. Hasil Penelitian ... 50

B. Pembahasan ... 60

BAB V PENUTUP ... 65

A. Kesimpulan ... 65

(8)

viii

B. Implikasi ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 67

LAMPIRAN –LAMPIRAN ... 70

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 91

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Lembar Validasi ... 36

Tabel 3.2 Lembar Penilain Validasi ... 37

Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Kepraktisan ... 41

Tabel 3.4 Kembar Penilaian Lepraktisan ... 42

Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Kevalidan ... 47

Tabel 3.6 Kriteria Tingkat Kepraktisan ... 48

Tabel 3.7 Kriteria Tingkat Pemahaman Peserta Didik... 49

Tabel 4.1 Indikator Pencapaian Kompetensi dan Tujuan Pembelajaran... 54

Tabel 4.2 Validator... 56

Tabel 4.3 Penilaian Validasi Terhadap LKPD yang Dikembangkan ... 56

Tabel 4.4 Hasil Belajar ... 57

Tabel 4.5 Presentase Hasil Belajar ... 58

Tabel 4.6 Hasil Angket Respon Guru ... 69

(10)

x

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN DAN SINGKATAN A. Transliterasi Arab-Latin

1. Konsonan

Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 0.1: Tabel Transliterasi Konsonan

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

ا

Alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan

ب

Ba

B Be

ت

Ta

T Te

ث

ṡ𝑎

ṡ es (dengan titik di atas)

ج

Jim

J Je

ح

ḥa

ḥ ha (dengan titik di bawah)

خ

Kha

Kh ka dan ha

د

Dal

D De

ذ

żal

ż zet (dengan titik di atas)

ر

Ra

R Er

ز

Zai

Z Zet

س

Sin

S Es

(11)

xi

ش

Syin

Sy es dan ye

ص

ṣad

ṣ es (dengan titik di bawah)

ض

ḍa

ḍ de (dengan titik di bawah)

ط

ṭa

ṭ te (dengan titik di bawah)

ظ

ẓa

ẓ zet (dengan titik di bawah)

ع

‘ain

‘ apostrof terbalik

غ

Gain

G Ge

ف

Fa

F Ef

ق

Qaf

Q Qi

ك

Kaf

K Ka

ل

Lam

L El

م

Mim

M Em

ن

Nun

N En

و

Wau

W We

ه ـ

Ha H Ha

ء

Hamzah ’ Apostrof

ى

Ya

Y Ye

(12)

xii

Hamzah (

ء

) yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi tanda apa pun. Jika ia terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis dengan tanda (’).

2. Vokal

Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.

Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat, transliterasinya sebagai berikut:

Tabel 0.2: Tabel Transliterasi Vokal Tunggal

Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu:

Tabel 0.3: Tabel Transliterasi Vokal Rangkap

Contoh:

ََفْيَك َ:

kaifa

Tanda Nama Huruf Latin Nama

ََا

fatḥah A A

َ ا

Kasrah I I

َ ا

ḍammah U U

Tanda Nama Huruf Latin Nama

َْىَى

fatḥah dan ya Ai a dan i

َْوَى

fatḥah dan wau Au a dan u
(13)

xiii

ََل ْوَه َ:

haula

3. Maddah

Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:

Tabel 0.4: Tabel Transliterasi Maddah

Contoh:

ََتاَم

َ : māta

ىَم َر

َ :

ramā

ََلْي ق

: qīla

َ ت ْو مَي

َ : yamūt

4. Ta marbūṭah

Transliterasi untuk ta marbūṭah ada dua, yaitu ta marbūṭah yang hidup atau mendapat harakat fatḥah, kasrah, dan ḍammah, transliterasinya adalah [t]. Sedangkan ta marbūṭah yang mati atau mendapat harakat sukun, transliterasinya adalah [h].

Kalau pada kata yang berakhir dengan ta marbūṭah diikut oleh kata yang menggunakan kata sandang al-serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka ta marbūṭah itu ditransliterasikan dengan ha[h].

Contoh:

َ لاَفْطََ ْلْاَ ةَض ْو َر

: rauḍahal-aṭfāl Harakat dan

Huruf Nama Huruf dan

Tanda Nama

َى

ﹶ ... ﹶ َا ...

fatḥah dan alif atau ya Ā a dan garis di atas

ىى

Kasrah dan ya Ī i dan garis di atas

و ى

ḍammah dan wau Ū u dan garis di atas
(14)

xiv

َ ةَل ضاَفْلاَ ةَنْي دَمْل ََا

: al-madīnahal-fāḍilah

َ ةَمْكحْلَا

: al-ḥikmah

5. Syaddah (Tasydīd)

Syaddah atau tasydīd yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda tasydīd (َ`َ

), dalam transliterasi ini dilambangkan dengan perulangan huruf (konsonan ganda) yang diberi tanda syaddah.

Contoh:

ََانَّب َر

: rabbana>

َاَنْيَّجَن

:najjaina>

َُّقَحْلَا

: al-haqq

ََم ع ن

: nu“ima

َ ٌّو دَع

: ‘aduwwun

Jika huruf َ

ى

ber-tasydid di akhir sebuah kata dan didahului oleh huruf kasrah ((َ

َ ي ى

maka ia ditransliterasi seperti huruf maddah menjadi (ī).

Contoh:

ٌَّي لَع

َ : ‘Alī (bukan‘Aliyyatau‘Aly)

ٌَّي بَ َرَع

: ‘Arabī (bukan‘Arabiyy atau‘Araby) 6. Kata Sandang

Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf

َلا

(alif lam ma‘arifah). Dalam pedoman transliterasi ini, kata sandang ditransliterasi seperti biasa, al-, baik ketika ia diikuti oleh huruf syamsiyyah maupun huruf qamariyyah. Kata sandang tidak mengikuti bunyi huruf langsung yang mengikutinya. Kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya dan dihubungkan dengan garis mendatar (-).

Contoh:

(15)

xv

َ سْمَّشلَا

: al-syamsu (bukan asy-syamsu)

َ ةَل َزْل َّزلَا

َ : al-zalzalah (bukan az-zalzalah)

َ ةَفَسْلَفْلَا

: al-falsafah

َ دَلا بْلَا

: al-bilādu 7. Hamzah

Aturan transliterasi huruf hamzah menjadi apostrof (’) hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Namun, bila hamzah terletak di awal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab ia berupa alif.

Contoh:

ََن ْو ر م

َ : ta’murūna

َ ع ْوَّنلَا

: al-nau‘

ٌَءْيَش

: syai’un

َ ت ْر م أ

َ : umirtu

8. Penulisan Kata Arab yang Lazim Digunakan dalam Bahasa Indonesia Kata, istilah atau kalimat Arab yang ditransliterasi adalah kata, istilah atau kalimat yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia. Kata, istilah atau kalimat yang sudah lazim dan menjadi bagian dari perbendaharaan bahasa Indonesia, atau sering ditulis dalam tulisan bahasa Indonesia, atau lazim digunakan dalam dunia akademik tertentu, tidak lagi ditulis menurut cara transliterasi di atas. Misalnya, kata al-Qur’an (dari al-Qur’a>n), alhamdulillah, dan munaqasyah. Namun, bila kata-kata tersebut menjadi bagian dari satu rangkaian teks Arab, maka harus ditrans-literasi secara utuh.

Contoh:

FīẒilālal-Qur’ān

Al-Sunnah qablal-tadwīn

(16)

xvi

Al-‘Ibārāt bi‘umūm al-lafẓ lā bi khuṣūṣal-sabab

9. Lafal-Jalāla (

الله

)

Kata “Allah” yang didahului partikel seperti huruf jarr dan huruf lainnya atau berkedudukan sebagai muḍāf ilaih (frasa nominal), ditransliterasi tanpa huruf hamzah.

Contoh:

َ اللهَ نْي د

dīnullāh

َللهَا ب

billāh

Adapun ta marbūṭadi akhir kata yang disandarkan kepada lafẓ al-jalālah, ditransliterasi dengan huruf [t].

Contoh:

َ اللهَ ةَمْح َرَْي فَْم ه

َ hum f ī raḥmatilh 10. Huruf Kapital

Walau sistem tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital (All Caps), dalam transliterasinya huruf-huruf tersebut dikenai ketentuan tentang penggunaan huruf kapital berdasarkan pedoman ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku (EYD). Huruf kapital, misalnya, digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri (orang, tempat, bulan) dan huruf pertama pada permulaan kalimat. Bila nama diri didahului oleh kata sandang (al-), maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Jika terletak pada awal kalimat, maka huruf A dari kata sandang tersebut menggunakan huruf kapital (Al- ). Ketentuan yang sama juga berlaku untuk huruf awal dari judul referensi yang didahului oleh kata sandang al-, baik ketika ia ditulis dalam teks maupun dalam catatan rujukan (CK, DP, CDK, dan DR). Contoh:

Wamā Muḥammadun illā rasūl

Inna awwala baitin wuḍi‘alinnās ilallażī biBakkatam ubārakan Syahru Ramaḍān al-lażīunz ila fihal-Qur’ān

(17)

xvii Naṣīral-Dīnal-Ṭūsī

Abū Naṣr al-Farābī Al-Gazālī

Al-Munqiżmin al-ḌalāAl-Munqiz

Jika nama resmi seseorang menggunakan kata Ibn (anak dari) dan Abū (bapak dari) sebagai nama kedua terakhirnya, maka kedua nama terakhir itu harus disebutkansebagai nama akhir dalam daftar pustaka atau daftar referensi.

Contoh:

B. Daftar Singkatan

Beberapa singkatan yang dibakukan adalah:

swt. َ= subh}a>nahu> wa ta‘a>la>

saw. = s}allalla>hu ‘alaihi wa sallam a.s. = ‘alaihi al-sala>m

H = Hijriah

M = Masehi

SM = Sebelum Masehi

l. = Lahir tahun (untuk orang yang masih hidup saja) w. = Wafat tahun

QS …/…: 4 َ= QS al-Baqarah/2: 4 atau QS A<l ‘Imra>n/3: 4 HR = Hadis Riwayat

Untuk karya ilmiah berbahasa Arab, terdapat beberapa singkatan berikut:

Abū al-Walīd Muḥammad ibnu Rusyd, ditulis menjadi: Ibnu Rusyd, Abū al- Walīd Muḥammad (bukan: Rusyd, Abū al-Walīd Muḥammad Ibnu) Naṣr Ḥāmid Abū Zaid, ditulis menjadi: Abū Zaid, Naṣr Ḥāmid (bukan: Zaid,Naṣr

Ḥāmid Abū)

(18)

xviii

ص = ةحفص

َمد = ناكمَنودب

َمعلص = ملسَوَهيلعَاللهَىلص

َط = ةعبط

َند = رشانَنودب

َخلا = هرخاَىلا\اهرخاَىلا

(19)

xix ABSTRAK Nama : Zulawaliah

Nim : 20800119024

Judul : “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasisi Mind Mapping pada Materi Pokok Pikiran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V MIS Madani Alauddin Makassar”

Skripsi ini membahas tentang bagaimana mengembangkan lembar kerja peserta didik berbasis mind mapping pada materi pokok pikiran mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas V MIS Madani Alauddin Makassar yang valid, efektif dan praktis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana mengembangkan lembar kerja peserta didik berbasis mind mapping pada materi pokok pikiran mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas V MIS Madani Alauddin Makassar yang valid, efektif dan praktis.

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan desain penelitian menggunakan model pengembangan 4-D yang dikembangkan oleh S. Thiagarajan

& Semmel yaitu: (1) tahap pendefinisian (define), (2) tahap perancangan (design), (3) tahap pengembangan (develop) dan (4) tahap penyebaran (disseminate) yang dilaksanakan di kelas V MIS Madani Alauddin Makassar. Instrumen pengumpulan data yang digunakan yakni lembar validasi ahli LKPD, tes hasil belajar dan angket respon guru. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis data kevalidan, analisis data keefektifan dan analisis data kepraktisan melalui rumus.

Berdasarkan hasil analisis maka diperoleh kesimpulan bahwa berdasarkan hasil penilaian validator, tingkat kevalidan LKPD yang dikembangkan pada materi pokok pikiran mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas V MIS Madani Alauddin Makassar memenuhi kriteria valid dengan nilai rata-rata 3,74 (3,6 ≤ V ≤ 4).

Berdasarkan hasil penilaian respon guru tingkat kepraktisan LKPD berbasis mind mapping berada pada kategori sangat praktis dengan nilai rata-rata 4 (3,6 ≤ Xi ≤ 4,0). Untuk uji keefektifan LKPD diperoleh nilai rata-rata ketuntasan hasil belajar sebesar 80 % (90 ≤ TPS ≥ 100) berada pada kategori sangat tinggi dan tuntas secara klasikal.

Implikasi penelitian berupa produk hasil pengembangan dapat diterapkan oleh pendidik dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas V MIS Madani Alauddin Makassar.

(20)

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan menjadi suatu hal yang tidak pernah berhenti dibahas.

Perkembanganya bahkan mengiringi kehidupan manusia. Pendidikan merupakan suatu proses kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia karena dimanapun dan kapanpun terdapat proses pendididkan. Pada hakikatnya pendidikan merupakan usaha untuk membudayakan manusia atau untuk memuliakan manusia. Untuk terlaksananya pendidikan dengan baik dan tepat, diperlukan suatu ilmu yang mengkaji secara mendalam bagaimana harusnya pendidikan itu dilaksanakan. Ilmu yang menjadi dasar tersebut haruslah yang telah teruji kebenarannya dan ilmu tersebut merupakan ilmu pendidikan. Pendidikan tanpa ilmu akan menimbulkan tidak tercapainya tujuan pendidikan.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 menyatakan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang yang demokratis serta bertanggung jawab.1

1Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam, UU dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan (Cet.1; (Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2006), h 5.

(21)

Tujuan pendidikan yang tertuang dalam undang-undang di atas perlu dipahami agar praktik pendidikan yang dilaksanakan mengarah pada tujuan yang telah ditetapkan sebagaimana mestinya karena orang yang beriman dan berilmu pengetahuan akan mendapat derajat yang lebih tinggi disisi Allah Swt, Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Q.S al-Mujadalah/58: 11.

ِب ُ ه

للّٰا َو ٍۗ ت ٰج َرَد َمْل ِعْ لا اوُت ْوُ

ا َنْي ِذَّ

لا َو ْْۙمُ

كْن ِم ا ْوُن َمٰ ا َنْي ِذَّ

لا ُ ه للّٰا رْيِب َخ َنْوُلَم ْعَت اَم

Terjemahnya:

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat.2

Terkait ayat di atas dapat disimpulkan bahwa menuntut ilmu dan mengajarkannya ke sesama manusia dalam proses pendidikan itu sangatlah penting, orang yang berilmu akan mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi dan akan berbeda derajatnya dengan orang yang hanya beriman atau berilmu saja, di samping itu orang yang menuntun ilmu akan diangkat derajatnya di sisi Allah SWT. selama masih dalam keadaan beriman.

Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai peran penting terhadap perkembangan keseluruhan aspek kemampuan siswa dalam proses pembelajaran. Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang bersifat wajib disetiap jenjang pendidikan dan dalam proses belajar mengajar bahasa Indonesia guru sangat dituntut untuk mampu menyesuaikan, memilih, dan memadukan sumber belajar agar siswa merasa tertarik belajar bahasa Indonesia.3 Di dalam Kurikulum K13 siswa dituntut untuk aktif dalam proses pembelajaran, kemudian guru sebagai fasilitator dimana guru yang

2Kementerian Agama RI, Al-Qur’an Terjemahan dan Tajwid (Cet. 1; Bandung: Penerbit Sygma, 2014), h. 543.

3Mitra Yulianti, Endang Wahyuningsi, Abdul Istiqlal, “Pengembangan LKS Bahasa Indonesia Berbasis Konteksual Dilengkapi Dengan Mind Map Pada Materi Puisi Untuk Kelas X SMA N 3 Bukit Tinggi”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa STIKIP Ahlusunnah, No. 1 (2019): h. 1.

(22)

akan mengarahkan peserta didik dalam setiap tindakan yang dilakukan sehingga dalam mencapai pembelajaran perlu sasaran yang baik dan pemilihan metode strategi pembelajaran yang sesuai. Juga diperlukan adanya pengembangan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan metode dan strategi pembelajaran yang digunakan. Dengan hal itu, pendidik mampu menguasai strategi pembelajaran dengan baik, misalnya dengan membuat lembar kerja peserta didik (LKPD) yang dapat menunjang proses pembelajaran secara optimal. Namun, realitas membuktikan bahwa penerapan pelaksanaan pembelajaran di sekolah-sekolah belum sesuai dengan yang diharapkan.

Beberapa permasalahan yang terjadi antara lain peserta didik pada perkembangannya sering mengalami gangguan yang disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya faktor internal yang dimiliki anak maupun faktor lingkungan ia berada.4 Diantara gangguan yang sering dialami peserta didik yakni saat proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang monoton, menyebabkan peserta didik akan mengalami kejenuhan saat mengikuti kegiatan belajar selain itu proses pembelajaran masih menitikberatkan pada penyelesaian materi pembelajaran bukan pada pembentukan pemahaman dan kebermaknaan materi pelajaran kepada peserta didik. Permasalahan lainnya adalah pendidik dan peserta didik hanya menggunakan sumber belajar yang disediakan oleh pemerintah, seperti buku pegangan tematik dan LKPD yang masih terbilang sederhana. Selain itu, LKPD yang digunakan di sekolah umumnya hanya berisi daftar pertanyaan dalam bentuk essay dan peserta didik ditugaskan untuk menjawabnya.

Padahal seorang guru professional seharusnya tidak kaku terutama dalam metode menyampaikan materi pelajaran kepada siswa, bukan hanya teori yang

4Rosdiana dan Muzakkir, “Fitrah Perspektif Hadis dan Implikasinya terhadap Konsep Pendidikan Islam Mengenai Perkembangan Manusia,” Al Musannif: Jurnal Pendidikan Islam dan Keguruan, Vol. 1 No. 2 (2019), h. 97.

(23)

dikuasai namun guru yang professional berusaha menemukan sesuatu yang baru dan melakukan modifikasi terhadap teori yang sudah ada.5 Dimana pembelajaran tematik menuntut adanya pemanfaatan berbagai sumber media dan bahan ajar yang bervariasi untuk mendukung proses pembelajaran.6 Pengembangan bahan ajar yang inovatif dengan memuat konsep-konsep yang tepat menumbuhkan pola berpikir kritis, serta bahan ajar berbasis tematik untuk mengembangkan sikap kritis maupun karakter yang belum dikembangkan.

LKPD merupakan materi ajar yang sudah dikemas sesederhana mungkin sehingga peserta didik diharapkan dapat mempelajarinya secara mandiri, dan digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah.7 LKPD itu sendiri adalah sebuah lembar kerja yang berisi soal-soal yang harus diselesaikan oleh peserta didik. Pertanyaan pada lembar kerja tersebut diharapkan mampu berpengaruh terhadap perkembangan keterampilan berpikir peserta didik.

LKPD berisi materi, ringkasan, dan tugas yang berkaitan dengan pembelajaran.

Selain itu, dengan LKPD peserta didik akan menemukan arahan yang terstruktur untuk memahami materi yang diberikan dari penjelasan di kelas. LKPD bersifat teoritis dan praktis yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta didik dan penggunaannya tergantung dengan bahan ajar lain.

Salah satu media pembelajaran yang memberi peserta didik kesempatan untuk mengonstruksi pengetahuannya sendiri serta melatih kemampuan komunikasi dalam pembelajaran adalah media LKPD berbasis mind mapping. Media LKPD

5H. Abd. Rahman Getteng dan Rosdiana, “Etika Profesi Keguruan” (Yogyakarta: Arti Bumi Intaran, 2020), h.58.

6 Nur Asyiah Bulqist Rahman “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDIT Takwa Cendekia Makassar”, Skripsi (Makassar: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar, 2022), h.3.

7Ega Ayu Lestari, “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Eksperimen IPA Kelas V SD/MI”, Skripsi (Lampung: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Radem Intan Lampung, 2018), h. 13-14.

(24)

mind mapping adalah media yang sangat baik digunakan dalam proses pembelajaran. Lembar kerja peserta didik ini berisi berupa petunjuk serta tugas yang sudah terprogram. Selain dijadikan media LKPD juga berfungsi sebagai alat evaluasi pada setiap pokok bahasan pembelajaran dalam kurikulum.

Media LKPD berbasis mind mapping merupakan teknik meringkas bahan yang akan dipelajari dan memproyeksikan masalah yang dihadapi ke dalam bentuk peta atau teknik grafis sehingga lebih mudah dipahami. LKPD berbasis mind mapping adalah cara kreatif bagi peserta didik secara individual untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran, atau merencanakan penelitian baru.

Pemetaan pikiran merupakan cara yang sangat baik untuk menghasilkan dan menata gagasan sebelum mulai menulis. Jadi bisa disimpulkan bahwa LKPD berbasis mind mapping ini sangat bermanfaat dalam proses pembelajaran bagi pendidik maupun peserta didik karena LKPD berbasis mind mapping adalah metode yang memudahkan peserta didik dalam memahami pembelajaran.

Sekolah saat ini menerapkan Kurikulum 2013 dengan pembelajaran tematik- integratif pada peserta didik yakni kelas I sampai kelas VI. Pembelajaran tematik merupakan model pembelajaran yang diterapkan di SD/MI. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dikemas dalam bentuk tema-tema berdasarkan muatan beberapa mata pelajaran yang dipadukan atau diintegrasikan.

Adanya pengembangan LKPD berbasis mind mapping ini diharapkan bagi peserta didik agar semakin termotivasi dalam proses pembelajaran. Mengingat pada pembelajaran tematik di SD/MI menggabungkan beberapa mata pelajaran yang mengharuskan guru untuk mengembangkan materinya melalui perangkat pembelajaran seperti LKPD. Oleh karena itu, guru perlu inovasi dalam pembelajaran dengan pembuatan LKPD yang valid, efektif, dan praktis.

(25)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan pada Rabu, 24 Agustus 2022, kepada wali kelas V MIS Madani Alauddin Makassar tentang perangkat pembelajaran yang digunakan, diperoleh informasi bahwa pemberian penugasan kepada peserta didik mengacu pada buku paket siswa serta LKPD yang masih sangat sederhana sehingga kegiatan peserta didik di kelas bersifat kurang inovatif.

Mengacuh pada permasalahan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa cara peserta didik memperoleh informasi belum tersentuh oleh metode yang betul-betul mampu membantu mengatasi masalah yang dialami peserta didik dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu pada proses belajar mengajar sangat dibutuhkan media yang tepat. Maka dari itu penulis tertarik untuk menciptakan suatu pembelajaran yang bisa memudahkan guru maupun peserta didik dalam proses pembelajaran yaitu mengembangkan LKPD berbasis mind mapping pada Mata Pelajaran bahasa Indonesia di kelas V tema 1 yang sesuai dengan kebutuhan guru dan peserta didik.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengambil judul penelitian “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Mind Mapping Pada Materi Pokok Pikiran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V MIS Madani Alauddin Makassar”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan lembar kerja peserta didik berbasis mind mapping pada materi pokok pikiran mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas V MIS Madani Alauddin Makassar yang valid, efektif dan praktis?

(26)

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana mengembangkan lembar kerja peserta didik berbasis mind mapping pada materi pokok pikiran mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas V MIS Madani Alauddin Makassar yang valid, efektif dan praktis.

D. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam membaca skripsi, penulis menuliskan istilah-istilah yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Lembar kerja peserta didik (LKPD) merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembaran-lembaran kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik dan mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai.

2. Mind mapping atau biasa diseb ut peta pikiran adalah cara mudah dalam memahami materi dari luar kedalam otak. Mind mapping adalah kegiatan menyusun materi dari yang rumit menjadi mudah dipahami. Mind mapping merupakan peta rute yang hebat, bagi ingatan sehingga cara kerja otak dilibatkan sejak awal.

3. Pembelajaran bahasa Indonesia yang dimaksud dalam hal ini adalah pembelajaran bahasa Indonesia tingkat sekolah dasar yang terkait dengan materi pelajaran kelas V tema 1 “Organ gerak hewan dan manusia” pada sub tema 1 materi pokok pikiran pembelajaran 1,2 dan 3 mata pelajaran bahasa Indonesia.

(27)

E. Kajian Pustaka

Berdasarkan sumber dari beberapa literatur yang berkaitan dengan objek dalam penelitian ini, peneliti menemukan beberapa jurnal penelitian.

1. Peneltian Irena Herdiana, dengan judul “Pengembangan lembar kerja peserta didik siswa berbasis mind mapping terhadap pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SD” penelitian ini dilakukan adanya pengembangan media pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D), dengan menggunakan penelitian ini pengembangan yang dilakukan oleh Sugiyono yang dimodifikasi meliputi 6 langkah yaitu, analisis masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, dan uji coba produk. Media yang dihasilkan berupa LKS yang berisikan materi, petunjuk kerja pembuatan mind mapping dan post-test.

Lembar kerja siswa ini untuk materi PETA lingkungan setempat pada pada mata pelajaran IPS. Dalam proses pembuatan LKS ini menggunakan bantuan aplikasi Construc 2. Untuk menguji kelayakan media ini dilakukan uji validitas Ahli yang dilakukan oleh Ahli Media dan Ahli Materi yang berkompeten dibidangnya. Sasaran subjek pada media ini yaitu seluruh siswa kelas IV A &

B SDN Panancangan 3 Kota Serang dengan jumlah 40 siswa. Dari data yang diperoleh mendapatkan rata-rata skor validitas ahli materi sebesar 83% dan ahli media 70% sehingga mendapatkan kategori “layak” dan memperoleh rata-rata nilai pemahaman konsep siswa pada kelas yang diberikan perlakuan 89 dan 66 pada kelas yang tidak diberikan perlakuan. Jadi dapat disimpulkan bahwa LKS berbasis mind mapping pada penelitian ini layak dan dapat digunakan.8

8Irena Herdiana, “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Siswa Berbasis Mind Mapping terhadap Pemahaman Konsep Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD” (Serang, t.p 2018), h. i.

(28)

2. Penelitian Anna Fadhiah Salam, dengan judul “Pengembangan LKPD berbasis model pembelajaran Core pada materi sistem pernapasan”. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) yang bertujuan untuk 1) Mengetahui cara mengembangakan LKPD berbasis model pembelajaran CORE pada materi sistem pernapasan, 2) Mengetahui tingkat kevalidan dan kepraktisan LKPD berbasis model pembelajaran Core pada materi system pernapasan yang mengacu pada model pengembagan 4-D meliputi 4 tahap, yaitu define (pendefenisian), design (perencanaan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran), namun pada penelitian ini tidak dilakukan karena pandemic covid-19. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sidenreng Rappang sebanyak 29 orang.

Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar validasi untuk mendapatkan data kepraktisan produk yang dikembangkan. Berdasarkan hasil penelitian validator, tingkat kevalidan LKPD berbasis model pembelajaran CORE pada materi pernapasan manusia berada pada kategori sangan valid dengan nilai rata-rata 3,80 (3,5 ≤ V ≤ 4). Berdasarkan asil penilian respon guru dan respon peserta didik, tingkat kepraktisan LKPD berbasis model pembelajaran CORE berada pada kategori sangat praktis dengan nilai rata-rata 3,65 (3,6 ≤ Xi ≤ 4,0). Hal ini mengindikasikan bahwa LKPD berbasis model pembelajaran CORE valid dan praktis untuk digunakan pada materi pernapasan manusia. Implikasi pada penelitian ini yaitu sebaiknya LKPD berbasis model pembelajaran CORE dapat digunakan secara maksimal.9

3. Nanda Egha Andika dengan judul “Pengembangan LKPD Berbasis Model Pembelajaran Curious Note Program (CNP) Guna Meningkatkan Kemampuan Kognitif Peserta didik SMA Kelas XI Pada Materi Keseimbangan Dan

9Anna Fadhiah Salam, “Pengembangan LKPD Berbasis Model Pembelajaran Core Pada Materi Sistem Pernapasan” (Samata, t.p 2022). h. ix.

(29)

Dinamika Rotasi”. Penelitian ini bertujuan unutk: (1) Mengahasilkan produk LKPD berbentuk Finding Out Question, Discission and Determination, Study Related Theory, dan Inquiry Activity berbasis model pembelajaran CNP pada materi Keseimbangan Dan Dinamika Rotasi di SMA/ MA yang layak untuk meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik. (2) Mengetahui peningkatan kemampuan kognitif peserta didik setelah diimplementasikan LKPD berbentuk Finding Out Question, Discission and Determination, Study Related Theory, dan Inquiry Activity yang dikembangkan dengan berbasis model pembelajaran CNP.

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R&D) dengan desain yang diadaptasi dari model 4D (Define, Design, Develop, dan Disseminate) menurut Thiagarajan dan Semmel. Tahap define dilakukan untuk mendefInisikan permasalahan. Tahap design dilakukan dengan mengembangkan instrument penelitian, rancangan awal RPP dan LKPD berbasis model pembelajaran CNP, beserta perangkat pembelajarannya. Tahap develop dilakukan untuk menghasilkan RPP dan LKPD berbasis model pembelajaran CNP serta soal pretest dan posttes. Tahap disseminate dilakukan untuk penyebaran RPP dan LKPD berbasis model pembelajaran CNP dalam skala yang lebih luas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) LKPD berbasis model pembelajaran CNP yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran fisika pada materi Keseimbangan dan Dinamika Rotasi guna meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik SMA kelas XI ditinjau dari hasil validitas, realibilitas, dan respon peserta didik, (2) Peningkatan kemampuan kognitif peserta didik SMA kelas XI dengan mengunakan LKPD berbasis model pembeljaran CNP pada materi Keseimbangan dan Dinamika Rotasi ditinjau

(30)

dengan standard gain sebesar 0,18 yang termaksuk dalam peningkatan kategori rendah.10

4. Nur Aisyah Bulqist Rahman dengan judul penelitian “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDIT Takwa Cendekia Makassar”. Hasil penelitian Menunjukkan bahwa LKPD yang dikembangkan pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDIT Takwa Cendekia Makassar memenuhi kriteria valid dengan nilai rata-rata 3,0. Sedangkan untuk kepraktisan LKPD diperoleh dari angket respon guru terhadap LKPD dengan nilai rata-rata 3,05 dipandang praktis. Untuk uji keefektifan LKPD diperoleh nilai rata-rata ketuntasan hasil belajar sebesar 71,42 % berada pada kategori sangat tinggi dan tuntas secara klasikal.11

5. Nur Hafidzah dengan judul penelitian “Pengembangan Media Pembelajaran Monraked (Monopoli Raksasa Edukatif) Pada Materi Sistem Pencernaan Kelas XI SMA Pesantren Guppi Samata”. Hasil penelitian menunjukkan media pembelajaran MONRAKED (Monopoli Raksasa Edukatif) pada materi sistem pencernaan kelas XI SMA pesantren GUPPI yang dikembangkan memiliki tingkat validitas oleh tim ahli materi dan tim dan ahli desain valid yaitu 3,72, penilaian respon peserta didik dan respon pendidik, tingkat kepraktisan berada pada kategori praktis dengan nilai rata-rata total 2,64. Tes hasil belajar peserta didik menggunakan media pembelajaran MONRAKED (Monopoli Raksasa Edukatif) pada materi sistem pencernaan kelas XI SMA pesantren GUPPI

10Nanda Egha Andika, “Pengembangan LKPD Berbasis Model Pembelajaran Curious Note Program (CNP) Guna Meningkatkan Kemampuan Kognitif Peserta didik SMA Kelas XI Pada Materi Keseimbangan Dan Dinamika Rotasi”, (Yogyakarta, t.p 2017). h.vii.

11Nur Aisyah Bulqist Rahman Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDIT Takwa Cendekia Makassar”, (Makassar, t.p 2022). h. xvi

(31)

Samata dikategorikan efektif karena mencapai 100 %.12 Sehingga media pembelajaran pembelajaran MONRAKED (Monopoli Raksasa Edukatif) pada materi sistem pencernaan kelas XI SMA pesantren GUPPI Samata layak digunakan karena telah memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif.

F. Manfaat Penelitian

Kegunaan penelitian ini dapat dilihat secara teoretis dan praktis.

1. Secara Teoretis

Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan semangat, menambah wawasan bagi pembaca dan menjadi inovasi baru dalam pendidikan serta diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan minat belajar siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia di MI.

2. Secara Praktis

a. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pegangan dan memberikan informasi kepada guru khususnya guru mata pelajaran bahasa Indonesia sebagai bahan pertimbagan dalam menciptakan pembelajaran yang aktif.

b. Bagi Peserta Didik

Memacu peserta didik agar lebih semangat, aktif dan termotivasi dalam pembelajaran sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang baik terutama pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

c. Bagi Sekolah

Meningkatkan sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah serta kondusifnya iklim pendidikan di sekolah.

d. Bagi Peneliti Selanjutnya

12Nur Hafidzah “Pengembangan Media Pembelajaran Monraked (Monopoli Raksasa Edukatif) Pada Materi Sistem Pencernaan Kelas XI SMA Pesantren Guppi Samata”, (Samata-Gowa, t.p 2021). h. xiv.

(32)

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi penelitian yang relevan bagi para peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian pengembangan media khususnya media pembelajaran LKPD berbasis mind mapping.

(33)

14 BAB II

TINJAUAN TEORETIS A. Konsep Pengembangan Model 4-D

Pengembangan merupakan proses, cara, ataupun perbuatan untuk mengembangkan, pembangunan secara bertahap, teratur dan menuju ke sasaran yang akan dikehendaki.1 Menurut Edwin B. Flippo mendefinisikan pengembangan sebagai pendidikan yang berhubungan dengan peningkatan pengetahuan umum dan pemahaman atas lingkungan kita secara menyeluruh. Menurut Seels & Richey pengembangan merupakan proses mengterjemahkan atau menjabarkan spesifikasi rancangan ke dalam bentuk fitur fisik. Sedangkan menurut Andrew F. Sikula mendefinisikan pengembangan merupakan suatu proses pendidikan jangka panjang menggunakan suatu prosedur yang sistematis dan terorganisasi dengan belajar pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum.2

Bagi seorang ilmuan yang mengetahui betapa luasnya alam semesta ini akan menyadari bahwa manusia diciptakan bukanlah untuk menaklukkan seluruh alam semesta. Betapapun hebatnya manusia, ia tidak akan mampu mengetahui realitas yang ada di alam ini. Bahkan seorang ilmuan yang beriman akan menyadari bahwa setiap ilmu bertambah atau setiap dia menemukan hal-hal baru, ia akan semakin bertambah sadar bahwa yang telah diketahuinya barulah setitik dari alam semesta yang luas. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Q.S Ali-Imran/3:190.

تٰيٰ اَ

ل ِرا َهَّنلاَو ِلْيَّ

لا ِفا َ

لِت ْخاَو ِض ْرَاْلاَو ِتٰوٰم َّسلا ِقْ ل َخ ْيِف َّ

ن ِا ِ

ْۙ ِباَبْ ل لَ

اْ لا ى ِلوُ

ا

Terjemahnya:

1Departemen Pendidikam dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, Balai Pustaka: 2003, h. 473.

2Evelopment Country. Definisi Pengembangan. (Blogspot Evelopment Country. Co.id) diakses tgl 27 Oktober 2015.

(34)

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal".3 Sehubungan dengan ayat di atas Al-Qur’an banyak menganjurkan kepada manusia untuk meneliti alam semesta, mengkaji realitas-realitas yang ada di dalamnya agar manusia menemukan dan menyikapi tabir-tabir rahasia kehidupan yang dapat mengangkat derajat dan mutu kemanusiaan. Alam semesta merupakan realitas yang dihadapi manusia yang sampai kini baru sebagian kecil yang dapat diketahui dan diungkap oleh manusia. Bagian terbesar masih merupakan suatu misteri yang tidak dikenal oleh manusia betapa pun kemajuan yang telah mereka capai dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Tetapi manusia tidak akan berhenti untuk mencari, meneliti dan mempelajari rahasia-rahasia yang terkandung didalam alam semesta itu. Semakin giat manusia meneliti alam semesta ini semakin banyak kabut rahasia yang tersingkap darinya. Sejalan dengan itu, manusia pun semakin maju dalam segala bidang penghidupannya.

Pengembangan pembelajaran lebih realistik bukan hanya sekadar idealisme pendidikan yang sulit diterapkan dalam kehidupan. Pengembangan pembelajaran juga merupakan usaha untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran, baik secara materi maupun metode dan subsitusnya dan menjadikan potensi yang ada menjadi sesuatu yang lebih baik dan berguna.4

Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model 4D (Four D) yang dikembangkan oleh Sivasailam Thiagarajan, Dorothy S.

Semmel, dan Melvyn I. Semmel. Model pengembangan 4D merupakan model pengemb angan perangkat pembelajaran yang terdiri dari 4 tahap yaitu: (1)

3Departemen Agama RI, Al-hikmah, Al-Qur’an Terjemahan dan Tajwid, Bandung:

Penerbit Diponegoro, 2010, h. 75.

4Hamdani Hamid, Pengembangan Sistem Pendidikan di Indonesia (Bandung: Pustaka Setia, 2013), h. 125.

(35)

Pendefinisian (Define), (2) Perancangan (Design), (3) Pengembangan (Develop), (4) Penyebaran (Disseminate). 5

1. Tahap Pendefinisian (Define)

Tahap pendefenisian (Define) merupakan tahap untuk mendefinisiskan dan menetapkan syarat-syarat pembelajaran. Adapun yang pertama dilakukan adalah menganalisis tujuan dari materi pokok yang akan dikembangkan perangkatnya.

Tujuannya adalah untuk mengkaji kurikulum yang digunakan dan untuk memperoleh informasi mengenai karakteristik peserta didik. Tahap pendefinisian terdiri dari 5 langkah-langkah sebagai berikut:

a. Analisis Awal Akhir

Analisis ujung depan ini digunakan jika tenaga pendidikan akan mengidentifikasi masalah pada pengembangan media pembelajaran, mencari cara untuk memecahkan permasalahan dengan baik.

b. Analisis Peserta Didik

Tahap ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik peserta didik sebagai acuan untuk penentuan metode atau media yang sesuai dengan tingkat kemampuan dan perkembangan kognitif, afektif serta psikomotorik.

c. Analisis Tugas

Analisis tugas merupakan langkah dalam mengumpulkan prosedur dalam menentukan isi pada rencana proses pembelajaran berdasarkan kurikulum. Hal ini dapat mempermudah pendidik dalam merinci materi dari KI, KD yang sesuai dengan kurikulum.

d. Analisis Konsep

Pada tahap analisis ini merupakan cara untuk mengidentifikasi bagian materi yang akan diajarkan berdasarkan pada kurikulum.

5Rafiqah, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Konstruktivisme, (Cet, I;

Makassar: Alauddin University Press, 2013), h. 103-105.

(36)

e. Perumusan Tujuan Pembelajaran

Adapun tujuan pada tahap ini ialah untuk mengonversi analisis materi dan tugas yang didasarkan pada KI, KD sesuai Kurikulum 2013.5

2. Tahap Perancangan (Design)

Pada tahap ini terdiri dari 4 langkah yaitu: (a) penyususnan tes, dimana tahap ini ialah tahap yang menghubungkan antara tahap pendefinisisan dengan tahap perancangan, (b) memilih media yang mudah dimengerti oleh peserta didik, (c) pemilihan format, (d) desain awal.6

3. Tahap Pengembangan (Develop)

Tahap ini merupakan tahap untuk menghasilkan suatu perangkat pembelajaran yang sudah direvisi berdasarkan masukan dari pakar. Tahap ini terdiri dari 2 tahap, yaitu: (a) validasi ahli oleh validator beserta revisi dan (b) uji coba produk.7

4. Tahap penyebaran (Disseminate)

Tahap ini adalah tahap penggunaan perangkat pembelajaran yang telah dikembangan dan disebarluaskan misalnya di kelas lain atau sekolah lainnya. Pada tahap ini bertujuan untuk menguji keefektivitasan media yang telah dipilih dan evaluasi.8

5Trianto, Model Pembelajaran Terpadu (Cet. III; Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 95.

6Rafiqah, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Konstruktivisme, (Cet, I;

Makassar: Alauddin University press, 2013), h. 105.

7Rafiqah, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Konstruktivisme, h. 105.

8Nanda Egha Andika. “Pengembangan LKPD Berbasis Model Pembelajaran Curioud Note Program (CNP) Guna Meningkatkan Kemampuan Kognitif Peserta Didik SMA Kelas XI Pada Materi Keseimbangan Dinamika Rotasi”, Skripsi (Yogyakarta: Fak. Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta, (2017), h. 17.

(37)

B. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

1. Pengertian Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Menurut M. Fanni Marufi Arief dan Agus Wiyono LKPD merupakan bahan ajar yang dikembangkan oleh pendidik sebagai fasilitator dalam pembelajaran.

LKPD berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik sebagai sebagai bentuk Latihan yang bertujuan agar peserta didik dapat memahami dan mengerti tentang materi yang akan dikerjakan serta dapat meningkatkan aktivitas peserta didik dalam peningkatan prestasi belajar.9

Rezky Dezricha Fannie dan Rohati dalam penelitiannya mengatakan bahwa LKPD merupakan salah satu alternatif pembelajaran yang tepat bagi peserta didik karena LKPD dapat membantu peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara otomatis.10

Lembar kerja peserta didik adalah salah satu sarana untuk membantu dan mempermudah dalam proses belajar mengajar sehingga akan terbentuknya interaksi yang efektif antara peserta didik dan pendidik, sehingga dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam meningkatkan prestasi belajar. Lembar kerja peserta didik atau biasa disebut lembar kerja siswa adalah lembaran-lembaran yang berisikan tentang permasalahan yang mengcakup tugas yang harus dikerjakan oleh siswa atau peserta didik berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas yang sesuai dengan kompotensi dasar yang akan dicapai, dengan guru sebagai

9M. Fanni Marufi Arief dan Agus Wiyono, “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) pada Pembelajaran Mekanika Teknik dengan Pendekatan Kontekstual untuk Peserta Didik kelas X TGB SMK Negeri 2 Surabaya”, Jurnal Kajian Pendidikan Teknik bagunan 1, No.

1/JKPTB/15 (2015): h. 49.

10Rezky Dezricha Fannie dan Rohati, “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis POE (Predict, Observasi, Explain) Pada Materi Program Linear Kelas XII SMA”, Sainmatika: Jurnal Sains dan Matematika Universitas Jambi, Vol. 8. No. 1 (2014): h. 98.

(38)

fasilitator yang memberikan materi ajar yang kreatif dan inovatif agar tujuan pembelajaran dapat tercapai11.

Dalam LKPD ini berisi petunjuk langkah-langkah yang harus dikerjakan oleh siswa untuk mengerjakan suatu tugas, dan berperan membantu siswa dalam memadukan aktivitas fisik dan mental mereka selama proses pembelajaran. Selain itu, LKPD juga berperan membantu guru dalam mengarahkan siswa menemukan konsep-konsep melalui aktivitasnya sendiri. Dengan adanya LKPD diharapkan siswa dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dan menuangkan ide-ide kreatifnya baik secara perorangan maupun kelompok, mampu berpikir kritis dan menjalin kerja sama yang baik dengan anggota kelompok.

2. Fungsi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Menurut Prastowo yang dikutip oleh Neni Triana mengatakan bahwa LKPD memiliki empat fungsi yaitu sebagai berikut:

1) Bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik namun lebih mengaktifkan peserta didik.

2) Bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang diberikan.

3) Bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih.

4) Memudahkan pelaksanakan pengajaran kepada peserta didik.12

Adapun Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dapat dijadikan berbagai hal dalam pembelajaran di antaranya sebagai berikut:

11Durinta Puspasari dan Durinda Puspasari, “Development of Student Worksheet Based on Problem Based Learning in Office Management Subject”, International Journal of Educational Research Review, (2018), h. 379.

12Neni Triana, LKPD berbasis eksperimen, (DKI Jakarta: Guepedia, 2021), h.15-16.

(39)

a. Sumber belajar karena dalam LKPD terdapat lembaran yang berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik dalam proses pembelajaran, serta berisi petunjuk atau Langkah-langkah dalam menyelesaikan tugas sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator pencapaian hasil belajar yang harus dicapai yang dapat memudahkan peserta didik dalam memahami pembelajaran.

b. Learning actualy karena dalam LKPD terdapat pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pembelajaran yang diterapkan.

c. SCR karena dalam LKPD terdapat materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa, sehingga peserta didik dapat mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri.

d. Bahan ajar multimedia karena dalam LKPD terdapat teks dan gambar yang dibuat sedemikian manarik yang disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan sehingga memotivasi peserta didik dalam belajar. 13

3. Tujuan dan Manfaat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Menurut Andriani dikutip oleh Neni Triana menyatakan bahwa paling tidak ada tiga poin penting yang menjadi tujuan LKPD, yaitu menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk berinteraksi dengan materi yang diberikan, menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap materi yang diberikan, dan memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik. 14 Selain itu, penyusunan LKPD juga memiliki tujuan untuk meningkatkan aktivitas peserta didik dan mendorong keterlibatan atau aktivitas peserta didik dalam proses belajar mengajar sehingga pembelajaran tidak berpusat pada guru (teacher centered) tetapi sudah berpusat pada siswa (student centered).

13Halifah dan Adnan, “Karakteristik Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) pada SMA Biologi di Kota Makassar” (Prosiding Seminar Nasional Biologi VI), h. 292-293.

14Neni Triana, LKPD berbasis eksperimen, (DKI Jakarta: Guepedia, 2021), h.15-16.

(40)

LKPD juga bertujuan untuk meningkatkan keterampilan peserta didik sehingga dapat membantu mengembangkan sikap ilmiahnya dan pada akhirnya memudakan guru untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran.15 Menurut Amri dikuti oleh Neni Triana manfaat LKPD yaitu mengaktifkan peserta didik, membantu peserta didik menemukan dan mengembangkan konsep, dan menjadi alternatif cara penyajian materi pelajaran yang menekankan keaktifan peserta didik serta dapat memotivasi peserta didik.16

4. Komponen-komponen Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Menurut Hendro Darmodjo dan Jenny R.E Kaligis yang dikutip oleh Nanda Egha Andika menyatakan bahwa pada dasarnya komponen LKPD terdiri atas tujuh hal: Judul, Petunjuk belajar, Kompetensi yang akan dicapai, Informasi pendukung, Tugas-tugas, Langkah-langkah pengerjaan tugas dan evaluasi.17

Adapun komponen yang digunakan dalam hal ini ialah informasi serta pertanyaan perintah dengan ciri-ciri: (a) Informasi hendaknya “Menginspirasi”

peserta didik untuk menjawab atau mengerjakan tugas; tidak terlalu sedikit atau kurang dan juga tidak terlalu banyak sehingga mengurangi ruang kreativitas peserta didik. (b) Pertanyaan masalah hendaknya betul-betul menuntut peserta didik menemukan cara atau strategi memecahkan masalah yang ada. (c) Pertanyaan atau perintah hendaknya merangsang peserta didik peserta didik untuk menyelidiki, menentukan, memecahkan masalah dan berimajinasi. Usahakan jumlah pertanyaan

15Nanda Egha Andika. “Pengembangan LKPD Berbasis Model Pembelajaran Curioud Note Program (CNP) Guna Meningkatkan Kemampuan Kognitif Peserta Didik SMA Kelas XI Pada Materi Keseimbangan Dinamika Rotasi”, Skripsi (Yogyakarta: Fak. Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta, (2017), h. 14-15.

16Neni Triana, LKPD berbasis eksperimen, (DKI Jakarta: Guepedia, 2021), h.16.

17Nanda Egha Andika. Pengembangan LKPD Berbasis Model Pembelajaran Curioud Note Program (CNP) Guna Meningkatkan Kemampuan Kognitif Peserta Didik SMA Kelas XI Pada Materi Keseimbangan Dinamika Rotasi”, Skripsi (Yogyakarta: Fak. Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta, (2017), h. 17.

(41)

dibatasi, misalnya 3 buah sehingga LKPD tidak menjadi beban baca bagi peserta didik. (d) Pertanyaan dapat bersifat terbuka atau membimbing.18

Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa komponen- komponen LKPD meliputi judul, petunjuk kerja, KD, KI Indikator, informasi pendukung, dan tugas-tugas.

5. Syarat-syarat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Menurut Hendro Darmodjo dan Jenny R.E Kaligis yang dikutip oleh Nanda Egha Andika mengatakan bahwa proses pembuatan LKPD yang baik seharusnya memenuhi persyaratan yaitu syarat didaktif, syarat konstruksi, dan syarat teknis19.

1) Syarat Didaktik

Adapun syarat didaktik ialah syarat yang mengikuti asas-asas belajar mengajar efektif yaitu:

1) Penyusunan LKPD harus memperhatikan adanya perbedaan individual sehingga mengasilkan LKPD yang baik yang dapat digunakan oleh peserta didik yang lamban maupun yang pandai.

2) Menemukan konsep-konsep bukan alat untuk memberi materi.

3) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menggunakan media dengan baik.

4) Dapat mengembangkan kemampuan estetika pada peserta didik, pengendalian emosional, kemampuan komunikasi social, moral peserta didik.

18Ayu Wulandari, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Tematik Berbasis Scientific Aproch pada Tema “Hidup Rukun” dengan sub tema “Hidup Rukun di Rumah” Siswa Kelas II di MI Darul Hikmah Makassar”, Skripsi, (Makassar: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar, 2019) h. 17.

19Nanda Egha Andika. “Pengembangan LKPD Berbasis Model Pembelajaran Curioud Note Program (CNP) Guna Meningkatkan Kemampuan Kognitif Peserta Didik SMA Kelas XI Pada Materi Keseimbangan Dinamika Rotasi”, Skripsi (Yogyakarta: Fak. Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta, (2017), h. 16

(42)

5) Pengalaman belajarnya ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi peserta didik.

2) Syarat Konstruksi

Syarat konstruksi ialah syarat yang berkaitan dengan penggunan bahasa, susunan kalimat, tingkat kesungkaran dan kejelasan agar mudah dipahami oleh peserta didik.

3) Syarat Teknis 1) Tulisan

Menggambarkan huruf cetak serta tidak menggunakan huruf latin atau romawi, serta menggunakan huruf tebal dan agak besar untuk topik dan bukan huruf biasa yang diberi tanda garis bawah, tidak menggunakan lebih dari 10 kata dalam 1 baris, menggunakan bingkai untuk membedakan kalimat perintah dengan jawaban peserta didik. Serta berusaha agar perbandingan besarnya huruf dengan besarnya gambar dapat serasi.

2) Gambar

Gambar yang baik untuk LKPD ialah gambar yang dapat menyampaikan peran atau isi gambar secara efektif kepada pengguna LKPD.

3) Penampilan

Didalam LKPD terdapat gambar dan tulisan. untuk menghilangkan rasa jenuh dan bosan kepada pembaca sebaiknya penampilan LKPD harus dikombinaskan antara tulisan gambar dengan baik.

6. Jenis-Jenis Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Setiap LKPD disusun dengan materi dan tugas-tugas tertentu yang dikemas sedemikian rupa untuk tujuan tertentu. Menurut Prastowo yang dikutip oleh Neni Triana ada lima jenis LKPD yang umum digunakan oleh peserta didik yaitu: (1) LKPD penemuan yang membantu peserta didik menemukan suatu konsep, (2)

(43)

LKPD aplikatif-integratif yang membantu peserta didik menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan, (3) LKPD penemuan sebagai penuntun belajar, (4) LKPD penguatan sebagai penguatan, (5) LKPD pratikum.20

7. Langkah-langkah Menyusun Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Menurut Prastowo langkah-langkah penyusunan LKPD sebagai berikut:

a) Melakukan Analisis Kurikulum

Analisis kurikulum merupakan Langkah pertama dalam penyusunan LKPD.

Langkah ini dimaksudkan agar dapat menentukan materi-materi mana saja yang memerlukan bahan ajar LKPD. Analisis kurikulum ini dapat dilakukan dengan cara melihat materi pokok, pengalaman belajar, serta materi yang diajarkan, kemudian cermati kompetensi-kompetensi apa saja yang harus dimiliki oleh peserta didik.

b) Menyusun Peta Kebutuhan LKPD

Peta kebutuhan LKPD yang harus ditulis, sehingga LKPD yang ditulis sesuai dengan kurikulum serta kompetensi-kompetensi apa saja yang harus dikuasai peserta didik. Menganalisis kurikulum dan sumber belajar merupakan Langkah awal yang harus dilakukan dalam Menyusun peta kebutuhan LKPD, seperti menganalisis SK, KD, indikator teori singkat tentang materi sehingga dapat diketahui berapa LKPD yang dibuat.

20Neni Triana, LKPD berbasis eksperimen, (DKI Jakarta: Guepedia, 2021), h.17

(44)

c) Menentukan Judul LKPD

Judul LKPD ditentukan dari kompetensi dasar (KD), materi pokok atau pengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum. Satu KD dapat dijadikan sebagai judul LKPD apabila kompetensi tersebut tidak terlalu besar, namun apabila terdapat cakupan kompetensi yang besar maka dapat diuraikan ke dalam materi pokok dan maksimal empat materi pokok.

d) Penulisan LKPD

Langkah-langkah penulisan LKPD sebagai berikut:

1) Merumuskan Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar (KD) merupakan penjabaran dari standar kompetensi (SK). SK, KD, dan indikator diturunkan dari silabus.

2) Menentukan Alat Penilaian

Alat tes yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik karena masing-masing tes memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Alat tes yang digunakan berisi tentang materi yang diajarkan.

3) Menyusun Materi

Materi LKPD dapat berupa informasi pendukung, yaitu gambaran umum atau ruang lingkup substansi yang akan dipelajari. Materi dapat diambil dari berbagai sumber, seperti buku, majalah, internet, jurnal hasil penelitian, dan sebagainya.

4) Memperhatikan Struktur LKPD

(45)

Struktur ini terdiri dari judul, petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, tugas dan Langkah kerja, serta penilaian.21 C. Mind Mapping

1. Pengertian Mind Mapping

Mind mapping adalah cara mengembangakan kegiatan berpikir ke segala arah, menangkap berbagai pikiran dalam berbagai sud

Gambar

Tabel 0.1: Tabel Transliterasi Konsonan
Tabel 0.2: Tabel Transliterasi Vokal Tunggal
Tabel 0.3: Tabel Transliterasi Vokal Rangkap
Tabel 0.4: Tabel Transliterasi Maddah
+6

Referensi

Dokumen terkait

metode mind mapping (peta pikiran) untuk meningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika materi Bangun Ruang di kelas V,. yang melalui 3 siklus ini

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pretasi belajar peserta didik dengan metode pembelajaran mind mapping (peta pikiran) berbantu alat peraga pada materi pokok

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pretasi belajar peserta didik dengan metode pembelajaran mind mapping (peta pikiran) berbantu alat peraga pada materi pokok

Dari uraian di atas peneliti berharap bahwa dengan menggunakan peta pikiran (mind mapping) atau peta konsep akan meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas V

Dari data yang telah dikumpulkan, setelah dianalisis diperoleh data sebagai berikut: 1) Bahwa penerapan metode mind mapping pada pembelajaran mata pelajaran PAI di SMPN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada peserta didik kelas IV di MIS Hidayatul Insan Palangkaraya bahwa dengan menggunakan model pembelajaran peta pikiran

Penelitian pengembangan bahan ajar berupa lembar kerja peserta didik (LKPD) pada mata pelajaran Fisika berbasis multirepresentasi ini telah dilakukan oleh peneliti di

Berdasarkan uraian di atas mengenai pembelajaran berbasis praktikum dan strategi mind map, maka dapat disimpulkan bahwa lembar kerja peserta didik LKPD berbasis praktikum dipadu dengan