PERENCANAAN AGREGAT
DWI HANDAYANI
SASARAN PEMBELAJARAN
Memahami konsep perencanaan agregat,
perencanaan disagregat serta mampu menyusun
jadwal produksi induk (JIP)
KONSEP PERENCANAAN PRODUKSI
Perencanaan produksi adalah pernyatan rencana produksi kedalam bentuk agregat.
Jadwal Produksi Induk
(Master Production Schedule, MPS) atau JPI merupakan
output disagregasi pada Rencana Agregat
01.
MPS berada pada tingkatan item02.
MPS Bertujuan untuk melihat dampakdemandpada perencanaan material dan kapasitas
03.
MPS bertujuan untuk menjamin bahwaproduk tersedia untuk memenuhi demand
TUJUAN PERENCANAAN PRODUKSI
Langkah untuk menentukan aktivitas produksi yaitu sebagai referensi perencanaan lebih rinci dari rencana agregat menjadi item dalam jadwal induk
1.
Masukan rencana sumber daya segingga perencanaan sumber daya dapat dikembbangkan untuk mendukung perencanaan produksi
2.
Meredam (stabilisasi) produksi dan tenaga kerja terhadap fluktuasi permintaan
3.
PERENCANAAN AGREGAT
Perencanaan agregat merupakan metode untuk
menganalisis, mengembangkan, dan memelihara rencana
manufaktur yang berusaha untuk menghasilkan produksi
yang konsisten dan tidak terputus. Agar manajemen teras
dapat memfokuskan seluruh tingkat produksi tanpa harus
rinci, maka perencanaan produksi dinyatakan dalam
kelompok produk atau famili (agregat)
Item product Agregat product
Cat tembok merah, dll
Liter/ton cat Cat kayu putih,dll
Cat besi hitam, dll Baja rol
Ton baja Baja coil
Baja sheet
PENGERTIAN PERENCANAAN AGREGAT
KEUNTUNGAN PERENCANAAN AGREGAT
Keuntungan perencanaan agregat:
Kemudahan dalam pengolahan data 1.
Ketelitian hasil yang didapatkan 2.
Kemudahan untuk melihat dan memahami mekanisme sistem produksi yang terjadi dalam implementasi rencana
3.
STRATEGI PERENCANAAN AGREGAT
Melakukan variasi tingkat persediaan 1.
Melakukan variasi jam kerja 2.
Melakukan variasi tenaga kerja 3.
Menggunakan subkontrak 4.
Menggunakan pekerjaan paruh waktu 5.
Mempengaruhi permintaan 6.
Pemesanan tertunda selama permintaan tinggi 7.
TAHAPAN PERENCANAAN AGREGAT
Tentukan tingkat permintaan 1.
tentukan kapasitas untuk waktu normal, lembur dan subkontrak
2.
Tentukan biaya-biaya 3.
Tentukan kebijakan perusahaan terhdap SDM dan tingkat persediaan
4.
kembangkan rencana alternatif dan uji biaya total 5.
Pilih alternatif yang memberikan total harga rendah 6.
CONTOH (1)
Periode Peramalan Permintaan Jumlah Hari Kerja
Januari 1200 22
Februari 1115 21
Maret 1500 25
April 1760 28
Mei 1453 24
Juni 1333 23
CONTOH 2
Data peramalan permintaan perusahaan :
CONTOH
Biaya TK (perorang/hari) Rp 20.000 1.
Biaya inventory (Unit/bulan) Rp 1.000 2.
Biaya marginal subkontrak per unit Rp 4250 3.
Biaya penambahan TK/orang Rp 50,000 4.
Biaya pengurangan TK/orang Rp 100.000 5.
Jam Kerja 8 jam 6.
Rata-rata produksi perunit 2 jam/orang 7.
Persediaan awal 0 8.
Jumlah TK awal dan akhir 20 orang 9.
CONTOH
Perusahaan memikirkan tiga strategi yaitu : Variasi persediaan
1.
Variasi Tk 2.
Mempertahankan jumlah TK sesuai dengan jumlah permintaan yg terendah dan memenuhi kelebihan permintaan dengan
subkontrak 3.
Manakah alternatif yang memberikan total cost terendah?
CONTOH
Analisis Alternatif 1
Jumlah permintaan selama 6 bulan : 8361 unit Jumlah TK selama 6 bulan : 143 orang
Rata rata produksi perhari : 8.361/143 =58,46 unit/hari --> 59 unit
CONTOH
Analisis Alternatif1
JProduksi perhari 59 unit, dibagi dengan 4 unit (satu produk dikerjakan selama 2 jam dengan durasi 8 jam) sehingga 59/4 = 15 orang. Sehingga
CONTOH
Analisis Alternatif2
CONTOH
Analisis Alternatif 3
Mempertahankan jumlah TK sesuai dengan jumlah permintaan yg terendah = 53 unit/hari. Sehingga pekerja yang dibutuhkan 53/4 = 13,25 --> 14 orang
CONTOH
Alternatif 1 : 43.634.000 1.
Alternatif 2 : 45.760.000 2.
Alternatif 3 : 43.363.500 3.
Alternatif yang dipilih adalah alternatif 3 dengan menggunakan TK pada produksi permintaanterendah dan menggunakan
subkontrak.
STRATEGI MENGHADAPI FLUKTUASI
Melakukan pengaturan setiap saat atas jumlah tenaga kerja, misalnya menggunakan tenaga outsourcing, tenaga kontrak.
1.
Tetap mempertahankan jumlah tenaga kerja tetapi yang diatur adalah tingkat produksi, misalnya mengadakan jam lembur
2.
Tetap mempertahankan baik jumlah tenaga kerja maupun tingkat/kecepatan produksi dan untuk mengatasi fluktuasi dengan persediaan
3.
TEKNIK DISAGREGASI
Melakukan pengaturan setiap saat atas jumlah tenaga kerja, misalnya menggunakan tenaga outsourcing, tenaga kontrak.
1.
Tetap mempertahankan jumlah tenaga kerja tetapi yang diatur adalah tingkat produksi, misalnya mengadakan jam lembur
2.
Tetap mempertahankan baik jumlah tenaga kerja maupun tingkat/kecepatan produksi dan untuk mengatasi fluktuasi dengan persediaan
3.
DISAGREGASI
Pada perencanaan produksi tidak dibahas produk yang akan diproduksi secara rinci melainkan dalam bentuk agregat yaitu satuan yang mempresentasikan kumpulan beberapa produk
Agar rencana tersebut dapat diimplementasikan, perlu dilakukan
disagregasi dalam jumlah produksi masing-masing produk individu (item), hasil disagregasi menjadi jadwal induk produksi (JIP) dan
merupakan masukan untuk perencanaan kebutuhan material