• Tidak ada hasil yang ditemukan

POTENSI MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI DALAM PENGINTEGRASIAN KONTEN PENDIDIKAN

N/A
N/A
I Putu Pande Edi

Academic year: 2023

Membagikan "POTENSI MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI DALAM PENGINTEGRASIAN KONTEN PENDIDIKAN"

Copied!
192
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

  • Tujuan Khusus

Bagaimana potensi materi pelajaran pendidikan agama Hindu dan pendidikan karakter dalam integrasi konten pendidikan multikultural di Kelas III SD Negeri 1 Sumerta Denpasar. Untuk mendeskripsikan potensi materi pelajaran pendidikan agama Hindu dan pendidikan karakter dalam integrasi konten pendidikan multikultural di Kelas IV SD Negeri 1 Sumerta Denpasar.

Manfaat Penelitian

  • Manfaat Teoritis
  • Manfaat Praktis

Mengintegrasikan konten pendidikan multikultural ke dalam mata pelajaran pendidikan agama dan karakter Hindu, khususnya pada pemahaman. Bagaimana upaya pengembangan potensi mata pelajaran pendidikan agama Hindu dan pendidikan karakter dalam penyertaan konten pendidikan multikultural di SD N 1 Sumerta Denpasar.

KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan

Kesamaan penelitian saat ini adalah sama-sama membahas keberagaman pendidikan multikultural. Tujuan penelitian ini adalah menemukan bentuk dan mengidentifikasi potensi pemberdayaan budaya sekolah dalam integrasi konten pendidikan multikultural.

Konsep

  • Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
  • Konten Pendidikan Multikultural

Topik Pendidikan Agama Hindu dan Karakter dalam penelitian ini mengacu pada konsep kurikulum dalam pendidikan. Potensi adalah kemampuan atau daya mata pelajaran pendidikan agama Hindu dan pendidikan karakter yang memungkinkan terjadinya integrasi muatan pendidikan multikultural.

Landasan Teori

  • Teori Pendidikan Multikultur
  • Teori Humanistik
  • Teori Konstruktivisme

Bank memiliki lima elemen pilar yang mendukung implementasi pendidikan multikultural melalui sekolah, yaitu integrasi konten, pengembangan pengetahuan, pengurangan prasangka, kesetaraan pedagogi, dan pemberdayaan budaya sekolah. Keterkaitan teori pendidikan multikultural dengan rumusan masalah pertama yaitu penjelasan kemungkinan bentuk mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Pendidikan Karakter dalam integrasi muatan pendidikan multikultural di sekolah dasar negeri (studi kasus SD Negeri 1 Sumerta Denpasar).

Model Penelitian

Mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Pendidikan Karakter mempunyai potensi yang besar dalam mengintegrasikan muatan pendidikan. Apa saja kendala pengembangan materi pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Pendidikan Karakter dalam integrasi konten pendidikan multikultural di SD N 1 Sumerta Denpasar.

METODE PENELITIAN

Pendekatan dan Jenis Penelitian

  • Pendekatan Penelitian
  • Jenis Penelitian

Salah satu jenis penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang menggunakan metode atau pendekatan studi kasus. Sebagai studi kasus, data yang dikumpulkan berasal dari berbagai sumber dan hasil penelitian ini hanya berlaku pada kasus yang diselidiki.

Tempat dan Waktu Penelitian

Sumber Data

  • Subjek Penelitian
  • Objek Penelitian

Berdasarkan peranan dan cara pengumpulannya, jenis dan sumber data dibedakan menjadi dua yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Menurut Bungin, data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber data pertama di tempat penelitian atau objek penelitian.

Teknik Penentuan Informan

Subyek penelitian ini adalah potensi materi pelajaran pendidikan agama hindu dan pendidikan karakter dalam pencantuman konten pendidikan multikultural di SD N 1 Sumerta Denpasar, kendala pengembangan materi pelajaran pendidikan agama hindu dan pendidikan karakter di SD N 1 Sumerta Denpasar, kendala dalam pengembangan materi pelajaran pendidikan agama hindu dan pendidikan karakter di SD N 1 Sumerta Denpasar dalam memasukkan konten pendidikan multikultural, serta upaya mengatasi hambatan pengembangan potensi mata pelajaran pendidikan agama Hindu dan pendidikan karakter dalam memasukkan konten pendidikan multikultural di SD N 1 Sumerta Denpasar. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk menentukan informan adalah teknik proporsional sampling.Proporsional sampling disebut juga dengan teknik purposive sampling. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka informan yang disebutkan dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama Hindu dan pendidikan karakter di SD Negeri 1 Sumerta Denpasar, guru agama Hindu di SD Negeri 1 Sumerta Denpasar, guru-guru lain termasuk sekolah. kepala sekolah yang mengenal guru agama Hindu dan siswa berbagai agama yang bekerja sama dengan guru agama tersebut.

Teknik Pengumpulan Data

  • Observasi
  • Wawancara
  • Dokumentasi

Dalam penelitian ini digunakan teknik sampling proporsional atau disebut juga porpositif sampling disebut juga teknik purposive sampling untuk menentukan informan. Rahmadi, 2011:65) Teknik purposive sampling dilakukan dengan menentukan kriteria khusus atau mempertimbangkan ciri-ciri tertentu dari sampel atau subjek yang diteliti, terutama orang-orang yang dianggap ahli di bidangnya atau yang paling mengetahui tentang suatu peristiwa tertentu, dan sebagainya. pada. Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi non partisipan (observasi tanpa partisipasi). Alasan dipilihnya teknik observasi non partisipan dalam penelitian ini adalah karena peneliti tidak ikut serta secara langsung terhadap objek yang diteliti, melainkan hanya berperan sebagai pengamat.

Observasi dalam penelitian ini mengenai potensi mata pelajaran pendidikan agama Hindu dan pendidikan karakter dalam mengintegrasikan muatan pendidikan multikultural di SD Negeri 1 Sumerta Denpasar. Alasan pemilihan teknik penelitian ini karena peneliti belum mengetahui secara pasti data apa saja yang berkaitan dengan potensi mata pelajaran pendidikan agama hindu dan pendidikan karakter dalam mengintegrasikan muatan pendidikan multikultural di SD Negeri 1 Sumerta Denpasar, sehingga peneliti lebih banyak menyimak apa yang ada di dalamnya. diceritakan oleh informan. Penelitian dokumenter yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari foto, gambar dan catatan dari perpustakaan, serta hasil wawancara mengenai potensi mata pelajaran pendidikan agama Hindu dan pendidikan karakter dalam mengintegrasikan konten pendidikan multikultural di SD Negeri 1 Sumerta Denpasar.

Teknik Validasi Data Kualitatif

Menurut Sugiyono (2015:83), triangulasi data merupakan teknik pengumpulan data yang menggabungkan berbagai data dan sumber yang ada. Menurut Wijaya, triangulasi data merupakan teknik pemeriksaan data dari berbagai sumber dengan cara berbeda dan waktu berbeda. Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara memeriksa data yang diperoleh dari berbagai sumber data seperti wawancara, arsip dan dokumen lainnya.

Teknik triangulasi untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara memeriksa data yang diperoleh dari sumber yang sama dengan menggunakan teknik yang berbeda. Data yang diperoleh dengan menggunakan teknik wawancara yang dibagi dalam beberapa hari pada saat sumbernya masih segar biasanya akan menghasilkan data yang lebih valid. Oleh karena itu, dalam penelitian ini teknik triangulasi adalah triangulasi sumber data, yaitu membandingkan data dari informasi a, b, c, dan seterusnya.

Teknik Analisis Data

  • Data reduction (reduksi data)
  • Data display (Penyajian data)
  • Conclusion Drawing/Verification

Pendidikan agama dan moral Hindu mempunyai potensi besar untuk mengintegrasikan konten pendidikan multikultural di Kelas III SD Negeri 1. Pendidikan agama dan moral Hindu merupakan topik yang sangat relevan dalam konteks pendidikan multikultural. Kendala kurikulum menjadi tantangan dalam mengintegrasikan muatan pendidikan multikultural ke dalam mata pelajaran pendidikan agama Hindu dan pendidikan karakter di Kelas III SD Negeri 1 Sumerta Denpasar.

Tantangan keberagaman menjadi kendala masuknya konten pendidikan multikultural dalam mata pelajaran pendidikan agama Hindu dan pendidikan karakter di III. ke kelas SD Negeri 1 Sumerta Denpasar. Keterbatasan cara pandang yang terbatas menjadi tantangan dalam memasukkan konten pendidikan multikultural ke dalam mata pelajaran pendidikan agama Hindu dan pendidikan karakter di III. ke kelas SD Negeri 1 Sumerta Denpasar. Pendidikan agama Hindu dan moralitas merupakan mata pelajaran penting dalam kurikulum pendidikan di Indonesia.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

  • Letak Geografis
  • Sejarah Berdirinya SD N 1 Sumerta
  • Visi, Misi, dan Tujuan
  • Profil Kepala Sekolah
  • Keadaan Guru, Pegawai dan Siswa
  • Presatasi Akademik dan Non Akademik
  • Ruang lingkup materi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu
  • Konten pendidikan multikultural yang terdapat dalam materi
  • Persepsi guru terhadap materi mata pelajaran Pendidikan Agama

Integrasi materi pendidikan agama Hindu dan pendidikan karakter dapat menjadi jembatan pemahaman dan penghormatan terhadap keberagaman budaya dan agama. Integrasi pendidikan agama Hindu dan bahan ajar karakter dengan pemahaman doa dalam agama Hindu merupakan langkah penting dalam mendukung pendidikan multikultural di Kelas III SD Negeri 1 Sumerta Denpasar. Potensi yang terkandung dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Pendidikan Karakter sangat penting dalam integrasi konten pendidikan multikultural, khususnya pada aspek keberagaman.

Pendidikan agama dan etika Hindu mempunyai potensi besar dalam mengintegrasikan konten pendidikan multikultural, khususnya pada aspek keberagaman terkait materi tari religi. Materi pendidikan agama dan karakter Hindu dapat memberikan kesempatan kepada guru untuk menanamkan nilai-nilai toleransi dan menghargai keberagaman budaya dan agama. Pendidikan agama dan moral Hindu mempunyai potensi besar untuk mengintegrasikan konten pendidikan multikultural dengan fokus pada aspek keberagaman materi tari.

Mata pelajaran pendidikan agama Hindu dan pendidikan karakter mempunyai potensi yang sangat besar dalam mengintegrasikan muatan pendidikan multikultural di SD N 1 Sumerta khususnya pada bidang multikulturalisme. Mata pelajaran pendidikan agama Hindu dan pendidikan karakter mempunyai potensi yang sangat besar dalam mengintegrasikan muatan pendidikan multikultural di SD N 1 Sumerta khususnya pada bidang kesetaraan dan keadilan.

Gambar IV.II
Gambar IV.II

Kendala-kendala dalam pengembangan materi mata pelajaran Pendidikan

  • Kurikulum yang terbatas
  • Tantangan keberagaman
  • Perspektif yang terbatas
  • Kesadaran dan sikap

Melalui kolaborasi antara sekolah, guru, siswa dan orang tua, integrasi konten pendidikan multikultural ke dalam mata pelajaran pendidikan agama Hindu dan pendidikan karakter di Kelas IV SD Negeri 1 Sumerta Denpasar dapat lebih efektif dan bermakna dalam mengembangkan pemahaman dan apresiasi terhadap keberagaman agama dan budaya. Dengan pemahaman yang lebih luas, guru dapat memaparkan keberagaman agama dan budaya kepada siswa dengan lebih akurat dan mendalam. Guru dapat menjalin kemitraan dengan lembaga keagamaan, kelompok budaya, atau organisasi masyarakat yang memiliki keberagaman agama dan budaya.

Dengan membuka diri terhadap sudut pandang yang berbeda, berkolaborasi dengan masyarakat dan menciptakan lingkungan kelas yang inklusif, maka integrasi konten pengajaran multikultural pada mata pelajaran pendidikan agama Hindu dan pendidikan karakter di kelas III SD Negeri 1 Sumerta Denpasar dapat menjadi lebih beragam dan bermakna bagi perkembangan. pemahaman dan penghormatan terhadap keberagaman agama dan budaya. Selain itu guru juga dapat mengadakan kegiatan yang melibatkan siswa dan orang tua dalam merayakan keberagaman agama dan budaya. Dengan kerja keras dan kesabaran, integrasi muatan pengajaran multikultural pada mata pelajaran pendidikan agama Hindu dan pendidikan karakter di kelas III SD Negeri 1 Sumerta Denpasar dapat lebih efektif dalam membangun kesadaran dan sikap positif terhadap keberagaman agama dan budaya.

Upaya pengembangan potensi mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu

  • Memberikan masukan dalam penyusunan kurikulum
  • Menyampaikan materi yang inklusif

Berdasarkan hasil wawancara, telah dilakukan beberapa upaya untuk mengembangkan potensi mata pelajaran pendidikan agama Hindu dan pendidikan karakter dalam mengintegrasikan muatan pendidikan multikultural di Kelas III SD Negeri 1 Sumerta Denpasar. Penyusunan kurikulum merupakan langkah penting dalam upaya pengembangan potensi mata pelajaran pendidikan agama Hindu dan pendidikan karakter dengan mengintegrasikan muatan pendidikan multikultural di Kelas III SD Negeri 1 Sumerta Denpasar. Kurikulum harus mencakup pemahaman tentang agama Hindu dan nilai-nilai moral, serta pemahaman tentang keragaman budaya dan agama yang ada di Bali dan Indonesia.

Guru dapat menggunakan pendekatan interaktif dan kolaboratif dalam mengajarkan materi Pendidikan Agama Hindu dan Pendidikan Karakter. Kunjungan ke tempat ibadah merupakan salah satu upaya penting dalam mengembangkan potensi mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Pendidikan Karakter dengan mengintegrasikan muatan pendidikan multikultural di kelas III SD Negeri 1 Sumerta Denpasar. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kunjungan ke tempat ibadah merupakan strategi penting dalam upaya pengembangan potensi mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Pendidikan Karakter dengan mengintegrasikan muatan pendidikan multikultural di kelas III SD Negeri 1 Sumerta Denpasar.

Gambar IV.VI
Gambar IV.VI

Kesimpulan

Mereka dapat belajar tentang agama Hindu dan nilai-nilai etika, serta mengenalkannya pada agama dan kepercayaan lain yang terdapat di komunitasnya.

Saran

Peran guru pendidikan agama hindu dan karakter dalam membentuk karakter disiplin pada siswa kelas III sekolah dasar. Karakteristik Guru Agama Hindu dalam Mengintegrasikan Pendidikan Multikultural ke dalam Standar Isi Pendidikan Keagamaan di Sekolah Menengah Negeri di Kota Denpasar. Karakteristik guru agama hindu dalam mengintegrasikan pendidikan multikultural ke dalam standar isi pendidikan agama hindu di perguruan tinggi negeri di kota denpasar.

Penerapan Pendidikan Agama Hindu dan Moralitas dalam Pembentukan Karakter Siswa Suputra di SD N 26 Negeri Katon Kecamatan Negeri Katon Kabupaten Pesawaran. Integrasi muatan pendidikan di SD Negeri 1 Sumerta Denpasar yaitu: A. Tujuannya untuk memperoleh informasi dan data tentang kondisi fisik dan non fisik potensi mata pelajaran pendidikan agama Hindu dan pendidikan karakter dalam integrasi pendidikan multikultural konten di SD N 1 Sumerta Denpasar. Bagaimana potensi mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Pendidikan Karakter pada aspek keberagaman, multikulturalisme, kesetaraan dan demokrasi budaya.

Gambar

Gambar IV.I Peta SD Negeri 1 Sumerta
Gambar IV.II
Tabel IV.I
Tabel IV.IV
+6

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan ini menggunakan strategi Guided Teaching pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI dan BP)

Tenaga pendidik khususnya guru agama Hindu di SD Negeri 5 Sayan mengedepankan pendidikan agama Hindu yang didalamnya telah tercakup nilai moral dan budi pekerti sebagai metode