Profil Imam Al-Qusyairi:
Ulama Besar Tasawuf
Abdul Karim bin Hawazin al-Qusyairi lahir tahun 375 H di Naisabur. Ulama sufi, mufassir, faqih, muhaddits, dan sastrawan. Murid Abu Ali Al-Daqaq dan penganut tarekat Imam Junaid.
Karya-Karya Imam Al-Qusyairi yang Terkenal
Al-Risâlah al-Qusyairiyah
Kitab utama tentang tasawuf dan thariqah sufi.
Lathâif al-Isyârât
Karya tafsir bercorak Sufi yang kaya makna batin.
Karya Lain
• Al-Taysîr fi al-Tafsîr
• Hayât al-Arwâh
• Al-Mi’râj, Al-Fushûl, Syarah Asmâ’ al-Husnâ
Corak Penafsiran & Sifat Metode Imam Al-Qusyairi
1
Ilham dan Kasyf
Penafsiran berdasarkan intuisi para ahli ma’rifah.
2
Maqam dan Ahwal
Mengaitkan makna ayat dengan tingkatan spiritual sufi.
3
Bahasa Sastra yang Menggugah
Bahasa adabiy memperkaya pemahaman batin.
4
Syair dan Huruf Muqatha’ah
Memperkuat makna batin dengan seni dan spiritualitas.
Contoh Tafsir Ayat: QS Al-Baqarah & Al-Anfal
QS Al-Baqarah: 183 (Puasa)
• Zahir: Menahan dari hal yang membatalkan
• Batin: Menjaga hati dan hawa nafsu
QS Al-Anfal: 41 (Jihad)
• Zahir: Perang melawan musuh fisik
• Batin: Jihad melawan nafsu dan setan
Nilai-Nilai Sufistik dalam Tafsir Lathâif al-Isyârât
Maqam
Zuhud, wara’,
tawadhu’ sebagai tahapan spiritual.
Ahwal
Mahabbah, khauf, raja’ sebagai
pengalaman hati.
Taubat
Taubat umum (awam) dan khusus (khawas) dalam perjalanan sufi.
Metode Tafsir: Penyatuan Zahir dan Batin
1 Tafsir Basmalah
Menafsirkan huruf dan makna basmalah dengan mendalam.
2 Penggunaan Pendapat Guru
Menyertakan wawasan Abu Ali al-Daqaq dalam penafsiran.
3 Bahasa Adabiy dan Syi’ir
Menggunakan bahasa sastra dan puisi untuk memperkuat makna.
4 Pengabaian Fiqhiyah
Tidak fokus pada masalah fiqh secara eksplisit.
Kesimpulan dan Relevansi Studi Imam Al-Qusyairi
Imam Al-Qusyairi menggabungkan ilmu dan tasawuf dalam penafsiran Al-Qur’an. Kitab Lathâif al-Isyârât membantu memahami makna batin dan thariqah spiritual.
Pendekatannya penting bagi akademisi dan mahasiswa studi Islam di Indonesia.