• Tidak ada hasil yang ditemukan

QIRÂ'ÂT DAN PENAFSIRAN AYAT-AYAT HUKUM DALAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "QIRÂ'ÂT DAN PENAFSIRAN AYAT-AYAT HUKUM DALAM"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Permasalahan

  • Identifikasi Masalah
  • Pembatasan Masalah
  • Rumusan Masalah

Perbedaan qirâ‟ât yang tidak mempengaruhi perubahan makna keduanya (lefzi dan nahvi)17. Al-Qurthubi menjelaskan bahwa qirâ‟ât tanpa tasydid berasal dari kata ُِدْقَعلا (akad atau ikatan). Keanekaragaman qirâ'at ini merupakan upaya untuk memudahkan masyarakat dalam memahami Al-Qur'an.

Perbedaan Qirâ'ât dan Makna: Analisis Semantis-Gramatis dalam Al-Qur'an, Tangerang: Muslim Muda Progresif, 2017.

Tujuan Penulisan

Manfaat Penelitian

Manfaat teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menyumbang khazanah keilmuan di bidang kajian Al-Quran. Membantu mengoreksi pemahaman orang yang menganggap bahwa bacaan Al-Qur'an hanya ada satu macam. Jangan saling menyalahkan jika ada perbedaan bacaan atau penafsiran Al-Qur'an dengan orang lain.

Tinjauan Pustaka

Panduan Praktikal Ditambah Surah Al-Bakarah s/d Surah Ali Imran Qirâ‟ât Nafi‟ Riwayat Qalun, (Tangerang: IIQ Jakarta Press, 2018), cet.3, hlm.7. Lebih-lebih lagi dalam buku bertajuk Implikasi Qirâ‟ât Syadzdzah terhadap Istinbath Hukum oleh Dr. Dalam tulisannya, beliau menunjukkan semua ayat-ayat bergender dalam al-Quran, kemudian menerangkan jenis-jenis qirâ‟t dan menjelaskan tafsiran ayat tersebut.

Metode Penelitian

Dari berbagai penelitian yang penulis selidiki, penulis menemukan ada juga yang menggunakan tafsir al-Qurthubî dalam penelitiannya, namun yang membedakan disini adalah penulis menyelidiki ayat hukum yang ada pada surah an-Nisâ‟ dan al-Mâidah. terkandung di dalamnya, sedangkan peneliti sebelumnya telah meneliti ayat-ayat tentang shalat, thaharah dan puasa. Oleh karena itu, peneliti harus menentukan terlebih dahulu data apa yang diperlukan, teknik apa yang akan digunakan, dan dari siapa data tersebut akan diperoleh.18. Langkah-langkah yang dilakukan penulis ketika melakukan penelitian adalah: pertama-tama penulis mencari jurnal atau disertasi yang temanya sesuai dengan judul disertasi yang diangkat penulis.

Sistematika Penulisan

Bab ketiga penulis akan membahas tentang profil al-Qurthubî yang meliputi riwayat hidupnya, guru dan muridnya, serta karya-karyanya. Bab keempat inilah yang menjadi inti penelitian, disini penulis akan membahas tafsir al-Qurthubî terhadap ayat-ayat hukum surah an-Nisâ‟ dan al-Mâidah: analisis qirâ‟ât sab‟ah.

Pengertian Qirâ‟ât

Rosihon Anwar juga mengutip pendapat Ash-Shâbûnî, bahwa menurutnya pengertian qirâ‟ât adalah sebagai berikut. Qirâ'ât adalah cara mazhab membaca Al-Qur'an yang dianut oleh salah satu imam berdasarkan sanad yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad SAW. Qirâ‟ât berkaitan dengan cara pengajian yang dilakukan oleh seorang imam dan berbeda dengan cara yang dilakukan oleh imam lainnya.

Sejarah Perkembangan Qirâ’ât

  • Masa Sahabat
  • Masa Tabi‟in
  • Masa Kodifikasi

Uraian ini menekankan bahwa dasar penyampaian qirâ‟ât melalui dua cara, yaitu hafalan dan tulisan. 22 Ahmad Fathoni, Petunjuk Praktis Metode Tahsin Tartil Al-Qur'an Maisura, hal. masing-masing daerah, sementara qirât lain kurang populer dan minat masyarakat terhadapnya menurun. Namun dalam disiplin qirâ‟ât itulah yang dimulai oleh Abu. 6) Dari Hamzah: Khalaf dan Khallad.

Macam-macam Qirâ’ât

Justeru, sekiranya ketiga-tiga riwayat di atas terpenuhi, qirâ'ât adalah qirât yang sah. Dua qirât terakhir ini jelas bukan Al-Qur'an dan tidak boleh dijadikan panduan dalam bacaan. Panduan Praktikal Ditambah Surah Al-Baqarah s/d Surah Ali Imran Qirâ'ât Nafi' Riwayat Qalun, (Tangerang: IIQ Jakarta Press, 2018), cet.3, hlm.

Beliau juga seorang syekh, qâdhî (hakim) dan ulama besar ilmu qirâ'ât di Mekkah. Sebab, beliau hidup di masa yang banyak tokohnya yang berkonsentrasi pada ilmu qirâ'ât. Abdurrahman bin Muhaishin al-Sahmi, salah satu dari empat belas ahli qirâ'ât di Mekkah.

Menurut sejarah, Abu Amr mempelajari qirâ'ât dari sejumlah guru di Mekkah, Madinah, Kufah dan Basra. Menurut Syamr bin ``Athiyyah, Imam ``Ashim adalah orang yang paling menguasai qirâ'at Zayd bin Thabit. Namun jika tidak ada, maka qirâ‟ât yang paling disukainya adalah qirâ‟ât „Âshim.65.

82 Romlah Widayati, Implikasi van Qirâ‟ât Syadzdzah tegen de islamitische wet, hlm. Zaenal Arifin, Khazanah Ilmu Al-Koran, hlm. 2) Imam Ya'qub al-Hadhrami.

Pendapat Ulama Tentang Jumlah Ayat-ayat Hukum

Ayat-ayat hukum dalam Surah an-Nisâ' dan al-Mâidah yang beberapa diantaranya adalah Qirâ'ât dalam Tafsir Al-Qurthubî. Al-Qurhubi dalam kitab tafsirnya menjelaskan perbezaan qirâ‟ât dalam suntingan ayat di atas iaitu pada lafaz َِباَط. 34 Abi 'Abdillâh Muhammad bin Ahmad bin Abî Bakr al-Qurthûbî, al-Jami' li Ahkam Al-Qur'an, h.

40 Abi „Abdillâh Muhammad bin Ahmad bin Abî Bakr al-Qurthûbî, al-Jami‟ li Ahkam Al-Koranen, h. 50 Abi „Abdillâh Muhammad bin Ahmad bin Abî Bakr al-Qurthûbî, al-Jami‟ li Ahkam Al-Koranen, h. 55 Abi “Abdillâh Muhammad bin Ahmad bin Abî Bakr al-Qurthûbî, al-Jami‟ li Ahkam Al-Koranen, h.

Al-Qurthubî menyebutkan dua perbedaan qirâ‟ât dalam penafsirannya, pertama pada pengucapan ٍِتاَنَصُْمُ al-Kisâî yang digunakan untuk membacanya. Al-Qurthubî memasukkan dalam penafsirannya beberapa qirâ‟ât dalam ayat ini, yaitu pernyataan ِْم ُِتْسَم َلَ Imam Nâfi‟, Ibnu Katsîr, Abû. Adapun mengenai perbedaan qirâ‟ât, al-Qurthubî dalam tafsirnya tidak menjelaskan pengaruh hukum tersebut.

Namun dalam hal ini, perbedaan qirâ'ât sab'ah terkadang juga mempengaruhi makna dan penafsiran ayat-ayat Al-Qur'an.

PROFIL AL-QURTHUBÎ DAN KITAB TAFSIRNYA

Guru dan Murid

Imam al-Qurthubi semasa hayatnya mempelajari banyak cabang ilmu agama, antaranya bahasa Arab, fiqh, ushul fiqh, Nahu, Ulum al-Qur'an, qiraat, hadis, Ilmu Rijal dan lain-lain. Beliau bukan sahaja belajar dari masjayikhnya, tetapi juga banyak membuka kitab ulama dan mempelajarinya. 10 Ahmad Zainal Abidin dan Eko Zulfikar, "Epistemologi Tafsir al-Jami' li Ahkam Al-Qur'an Karya al-Qurthûbî", dalam Jurnal Kalam, hlm.496.

1, hlm 19. al-Muqri al-Fadhil Abu „Amr „Uthman bin Sa‟id bin „Uthman, yang meninggal dunia pada tahun 444 H. Selain itu, beliau juga membaca kitab Syarh al-Fadh al-Ghârib min al-Shahîh. li Muhammad bin Karya Ismâ‟il Abu al-Asbagh bin Sahl. 13 Ahmad Zainal Abidin dan Eko Zulfikar, "Epistemologi Tafsir al-Jami' li Ahkam Al-Qur'an Karya al-Qurthûbî", dalam Jurnal Kalam, hlm.497. Guru-guru yang tidak termasuk dalam dua wilayah tersebut ialah al-Imam al-Muhaddis Abû al-Hasan „Alî bin Khalaf al-Tilmasani dan Syeikh Abû al-Hasan „Alî bin Muhammad bin „Alî bin Hafsh al-Yahshubi.14 Daripada ramai guru itu. daripada al-Qurthubî, yang paling terkenal ialah Abû al-„Abbâs Diyâ‟ al-Dîn Ahmad.

Karyanya yang paling populer adalah al-Mufhim fi Syarh Muslim, dan dari dialah Imam al-Qurthubî banyak belajar hadis dan ilmu bahasa Arab. Nama-nama yang sering dikutip adalah Ibnu Jarîr al-Thabarî, Ibnu „Athiyyah, Ibnu al-„Arabi, al-Kiyâ al-Harâsî, dan Abû Bakr al-Jashshâsh.15. Murid-murid al-Qurthubî adalah Syihab al-Dîn Ahmad (yang merupakan anak kandungnya sendiri), Abu Ja'far Ahmad bin Ibrâhîm al-'Ashimi al-Granathi, Ismâ'îl bin Muhammad bin Abd al-Karîm al-Khurastani, Abû Bakr Muhammad bin al-Imam al-Syahid Kamal al-Dîn.

15 Ahmad Zainal Abidin dan Eko Zulfikar, “Epistemologi Tafsir al-Jami’ li Ahkam Al-Qur’an karya al-Qurthûbî”, dalam Jurnal Kalam, hal.497.

Karya-karya al-Qurthubî

Profil Kitab Tafsir

  • Latar Belakang Penulisan dan Penamaan Kitab
  • Sumber Penafsiran
  • Metode Penafsiran
  • Corak Penafsiran
  • Sistematika Penafsiran
  • Aliran dan Madzhab Tafsir

Al-Qurthubî dalam penafsiran ayat-ayat Al-Qur'an, menggunakan penafsiran Al-Qur'an dengan Al-Qur'an. 25 Ahmad Zainal Abidin dan Eko Zulfikar, "Epistemologi Tafsir al-Jami' li Ahkam Al-Qur'an Karya al-Qurthûbî", dalam Jurnal Kalam, hlm. 27 Ahmad Zainal Abidin dan Eko Zulfikar, "Epistemologi Tafsir al-Jami ' li Ahkam Al-Qur'an Karya al-Qurthûbî", dalam Jurnal Kalam, hlm. 510.

Metode tahlîlî yaitu penafsiran Al-Qur'an berdasarkan susunan ayat dan surah yang terdapat dalam mushaf. Metode maudhû‟i yaitu pembahasan ayat-ayat Al-Qur'an menurut tema atau judul yang telah ditentukan. 35 Azis, “Metodologi Penelitian, Gaya dan Pendekatan Tafsir Al-Qur’an” dalam Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Vol.

37 Azis, “Metodologi Penelitian, Gaya dan Pendekatan Tafsir Al-Qur’an” dalam Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, hal. Sistematika Nuzuli adalah penulisan kitab tafsir yang berpedoman pada kronologi turunnya ayat-ayat dalam Al-Qur’an. Qur'an. 41 Abi 'Abdillâh Muhammad bin Ahmad bin Abî Bakr al-Qurthûbî, al-Jami' li Ahkam Al-Qur'an, Juz.

1 أبي عبد الله محمد بن أحمد بن أبي بكر القرطبي، أحكام القرآن، (السيد: دار الحديث، 2006)، المجلد الأول.

Tabel Ayat-ayat Hukum Pada Surah an-Nisâ’ dan al-Mâidah  yang Terdapat Ragam Qirâ’ât dalam Tafsir Jamî li Ahkâm
Tabel Ayat-ayat Hukum Pada Surah an-Nisâ’ dan al-Mâidah yang Terdapat Ragam Qirâ’ât dalam Tafsir Jamî li Ahkâm

Penafsiran Al-Qurthubî Terhadap Ayat-ayat Hukum dalam Surah

  • Penahanan Harta
  • Pembagian Harta Warisan
  • Melangar Batas-batas Hukum
  • Mewarisi Perempuan Dengan Jalan Paksa
  • Wanita-wanita yang haram dinikahi
  • Kebolehan Menikahi Hamba Sahaya
  • Larangan Shalat Dalam Keadaan Mabuk Serta Kebolehan
  • Larangan ketika berihram
  • Wanita yang halal dinikahi
  • Anjuran berwudu‟
  • Qishash
  • Kafarat sumpah

35 Abd Fattâh ‗Abd al-Qâdhi Al-Ghanî, Al-Buduru az-Zâhirah fî al-Qirâ‟ât al-. Adapun perbezaan qirâ‟ât pada ayat ini nampaknya tidak memberi kesan kepada tafsir kerana ia mempunyai maksud yang sama. 41 Abd Fattâh ‗Abd al-Qâdhi Al-Ghanî, Al-Buduru az-Zâhirah fî al-Qirâ‟ât al-.

47 Abd Fattâh ‗Abd al-Qâdhi Al-Ghanî, Al-Buduru az-Zâhirah fî al-Qirâ‟ât al-. 51 Abd Fattâh ‗Abd al-Qâdhi Al-Ghanî, Al-Buduru az-Zâhirah fî al-Qirâ‟ât al-. Al-Qurthubî menjelaskan adanya dua perbedaan qirâ‟ât pada ayat di atas, yaitu pertama pada pengucapan اًىْرَك Imam Hamzah dan al-Kisâ‟î membacanya dengan mengucapkan huruf 'kâf'.

Al-Qurthubî menjelaskan perbezaan qirâ‟ât pada ayat tersebut iaitu pada lafaz ِِخَْلا Imam Nafi‟ membacanya dengan melafazkan huruf „kha‟, manakala imam yang lain 69 Abd Fattâh ‗Abd al-Qâdhi Al- Ghanî, Al -Buduru az-Zâhirah fî al-Qirâ'ât al-. Al-Tabarî memetik pendapat Abû Ja'far dalam tafsirnya dan mengatakan bahawa qirât yang melafazkan huruf hamzah bermaksud.

90 Fattâh ‗Abd al-Qâdhi Al-Ghanî, Al-Buduru az-Zâhirah fî al-Qirâ'ât al-„Asyr al-Mutawâtirah min Tharîq asy-Syâthibiyyah wa ad-Durrah, h. 94 Fattâh ‗Abd al-Qâdhi Al-Ghanî, Al-Buduru az-Zâhirah fî al-Qirâ'ât al-„Asyr al-Mutawâtirah min Tharîq asy-Syâthibiyyah wa ad-Durrah, h. Analisa Pengaruh Qirâ'ât dalam Tafsir Al-Qurthubî Terhadap Penafsiran Ayat-ayat Hukum dalam Surah An-Nisâ' i Al-Mâidah.

Analisa Pengaruh Qirâ’ât dalam Tafsir Al-Qurthubî

Apalagi qirâ‟ât tanpa tasydîd berarti 'Anda telah memaksakan suatu kewajiban pada diri sendiri dan sungguh-sungguh'. Penjelasan mengenai qirâ'ât sab'ah yang dimasukkan al-Qurthubî dalam kitabnya pada ayat hukum surat an-Nisâ' dan al-Mâidah terdapat pada 13 ayat, yaitu 8 ayat pada surat an-Nisâ' dan 5 ayat pada surat an-Nisâ' dan surat al-Mâidah. surah al-Maidah. Adapun Qirâ‟ât yang menekankan huruf 'ya' (ٍِةَنِّيَ بُم) berarti perilaku yang keburukannya terlihat jelas, seperti nusyûz (maksiat atau menolak kemauan suami), berselingkuh dengan pria lain hingga pada intinya. bahwa dia melakukan perzinahan. , atau menghancurkan suami dan keluarganya.

Sedangkan dalam qirâ‟ât yang memuat huruf 'ya' (ٍِةَن ِ يَ بُم) berarti perbuatan itu dilakukan secara sembunyi-sembunyi, sehingga harus dibuktikan dengan menghadirkan saksi-saksi yang melihatnya secara langsung. Menurut ath-Thabarî dalam tafsirnya, qirâ'ât dengan kasrah artinya yang wajib dilakukan kedua kaki adalah menyapu. Pembahasan dalam tesis ini menjelaskan bahwa berbagai jenis qirâ'ât telah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW.

Al-Qurthubi mengaplikasikan qirâ'ât sab'ah kepada ayat-ayat hukum dalam kedua-dua surah ini yang terdapat dalam 13 ayat iaitu 8 ayat dalam surah an-Nisa' dan 5 ayat dalam surah al-Mâidah. Menurut ath-Tabarî dalam tafsirnya, qirâ'ât dengan kasrah bermaksud yang wajib bagi kedua kaki ialah menyapu. Panduan Praktikal Ditambah Surah Al-Baqarah s/d Surah Ali Imran Qirâ'ât Nafi' Riwayat Qalun, Tangerang: IIQ Jakarta Press, 2018.

Syauqi, Kitab al-Sab’ah fî al-Qirâ’ât li Ibn Mujahid, Mesir: Dâr al-Ma‟ârif, t.t.

Gambar

Tabel Ayat-ayat Hukum Pada Surah an-Nisâ’ dan al-Mâidah  yang Terdapat Ragam Qirâ’ât dalam Tafsir Jamî li Ahkâm

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pertama yang melatarbelakangi tradisi pembacaan ayat-ayat al-qur’an dalam acara adat beradat pernikahan adalah kebiasaan membaca dan mendengarkan