• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL

N/A
N/A
Luqman N.S BK

Academic year: 2023

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN

CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH VII

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 KOTA BANDUNG Bidang Keahlian : Bisnis Manajemen Dan Pariwisata

Jalan Wastukancana No. 3 Telepon : (022)-4204514 /Fax : (022)-4209105 Bandung - 40117 Website : www.smknegeri1bandung.com / email : [email protected]

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL

SMK NEGERI 1 BANDUNG

SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2022/2023 A Satuan Pendidikan SMKN 1 Bandung

B Kompetensi Keahlian Pemasaran C Kelas/Semester X PS 3/II D Komponen Layanan Layanan Dasar E Bidang Layanan Pribadi

F Topik Layanan Mengenal Diri G Fungsi Layanan Pemahaman

H Tujuan Layanan Peserta didik dapat meningkatkan kemampuan untuk menerima dengan senang hati keadaan fisik sendiri

I Fase E

J Kompetensi Dasar Peserta didik menerima keunika diri dengan segala kelebihan dan kekurangannya

K Capaian Layanan

Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang sehat

L Materi Layanan Lihat Diriku

M Waktu 1 x 45 menit

N Sumber

Sriyono, Heru. (2017). Efektifitas Layanan Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa. Research and Development Journal Of Education. Vol. 4 No. 1 Oktober 2017

O Metode/ Teknik Group Exercises/Creative Props

P Media/ Alat Laptop, LCD, proyektor/infocus, speaker, kertas/PPT Q Pelaksanaan

R 1.Tahap Awal/ Pendahuluan

FKUR-07

(2)

a. Pernyataan Tujuan

1) Guru bimbingan dan konseling menyapa peserta didik/konseli dengan kalimat yang membuat peserta didik bersemangat 2) Guru bimbingan dan konseling menyampaikan tentang tujuan

yang akan dicapai dalam bimbingan klasikal pribadi

b. Langkah-langkah Guru bimbingan dan konseling menjelaskan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta didik.

c. Mengarahkan kegiatan (konsolidasi)

Guru bimbingan dan konseling memberikan penjelasan tentang topik yang akan dibicarakan.

d. Tahap Peralihan (Transisi)

Guru bimbingan dan konseling menanyakan kesiapan peserta didik melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti.

2.Tahap Inti/ Kerja

a. Kegiatan Guru BK

Guru BK melakukan berbagai kegiatan sesuai langkah-langkah dan tugas serta tanggung jawab yang dijelaskan.

1) Guru BK memberikan materi mengenai “Lihat Diriku”;

2) Setelah pemaparan materi selesai, Guru BK meminta kepada peserta didik untuk mengeluarkan cermin yang sudah dibawa sebelumnya

3) Guru BK memberikan instruksi dengan beberapa kalimat perintah, yaitu: Ceritakan tentang diri kamu, Sebutkan hal yang kamu suka dari diri kamu; Sebutkan hal yang kamu kurang suka dari diri kamu; Apa harapan yang membuat dirimu bertahan selama ini; Bagaimana perasaan kamu hari ini; dan masih banyak lagi

4) Guru BK melakukan diskusi di akhir sebagai penanda kegiatan telah berakhir

b. Kegiatan peserta didik

Peserta didik melakukan berbagai kegiatan sesuai langkah-langkah dan tugas serta tanggung jawab yang dijelaskan.

1) Peserta didik memperhatikan materi yang sedang dijelaskan oleh Guru BK

2) Peserta didik mengeluarkan cermin yang sudah dibawa lalu mengikuti instruksi yang diberikan oleh Guru BK

3) Peserta didik dan Guru BK melakukan diskusi di akhir kegiatan

3.Tahap Penutup

a. Guru bimbingan dan konseling memberikan penguatan

(3)

b. Merencanakan tindak lanjut

S Evaluasi a. Lisan

b. Tulisan

1. Evaluasi Proses

Guru bimbingan dan konseling melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi :

a. Mengadakan refleksi

b. Sikap peserta didik dalam mengikuti kegiatan

c. Cara peserta didik menyampaikan pendapat atau bertanya (sesuai/ tidak sesuai topik)

d. Cara peserta didik memberikan penjelasan terhadap pertanyaan Guru bimbingan dan konseling (mudah dipahami/ tidak)

2. Evaluasi Hasil

Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :

a. Merasakan suasana pertemuan (menyenangkan atau tidak menyenangkan)

b. Topik yang dibahas (penting atau tidak penting)

c. Cara guru bimbingan dan konseling menyampaikan (mudah dipahami atau tidak mudah dipahami)

d. Kegiatan yang diikuti (menarik atau tidak menarik) Bandung, ………

Mengetahui

Guru Pamong Praktikan

Cicih Dewi Suryani, S.Pd Luqman Nurhakim Saenusa, S.Pd

NIP. 19650206 198703 2 007 NIM. 2216485

(4)

1. Lampiran Materi

Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Individu yang percaya diri merasa yakin atas kemampuan mereka sendiri serta memiliki pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya. Selain itu percaya diri mampu menjadi stimulus yang mendorong individu untuk mampu bertindak tanpa ragu.

Begitu besar fungsi dan peranan kepercayaan diri pada kehidupan individu. Tanpa adanya rasa percaya diri yang tertanam dengan kuat di dalam jiwa individu, pesimisme dan rasa rendah diri akan dengan mudah menguasai dirinya. Tanpa dibekali kepercayaan diri yang mantap sejak dini, maka individu akan tumbuh menjadi pribadi yang lemah.

Kepercayaan diri pada dasarnya merupakan keyakinan dalam diri seseorang untuk dapat menanggapi segala sesuatu dengan baik sesuai dengan kemampuan diri yang dimiliki. Mastuti (2008:13) menyatakan “kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan/situasi yang dihadapinya”. Wiranegara (2010:3) menyatakan bahwa kepercayaan diri sebenarnya adalah karakter seseorang dengan kepercayaan positif terhadap dirinya sehingga ia bisa mengontrol hidup dan rencana- rencananya. Orang yang percaya diri adalah seseorang yang tahu kemampuan dirinya dan menggunakan kemampuannya untuk berbuat sesuatu. Orang yang percaya diri akan mengambil setiap keuntungan dan kesempatan yang ada di depan matanya.

Individu yang tidak percaya diri memiliki konsep diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya, hal ini menyebabkan individu sering menutup diri mereka terhadap dunia luar yang lebih luas. Tanpa kepercayaan diri individu memiliki resiko kegagalan ataupun kurang optimal dalam mengerjakan tugas tugasnya. Berbanding terbalik dengan individu yang memiliki kepercayaan diri tinggi, mereka cenderung berani tampil bahkan tanpa persiapan apapun dan tanpa memikirkan hasilnya. Individu yang kurang memiliki kepercayaan diri menilai bahwa dirinya kurang memiliki kemampuan. Penilaian negatif mengenai kemampuannya tersebut dapat menghambat usaha yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang akan dicapai. Pandangan dan penilaian negatif tersebut menyebabkan individu tidak melakukan sesuatu kegiatan dengan segala kemampuan yang dimiliki. Padahal mungkin sebenarnya kemampuan tersebut dimilikinya.

Tidak semua individu memiliki rasa percaya diri yang cukup. Perasaan minder, malu, sungkan menjadi kendala bagi siswa dalam menjalani proses belajarnya disekolah maupun dilingkunganya. Individu yang selalu beranggapan bahwa dirinya tidak mempunyai kemampuan, merasa dirinya tidak berharga, merupakan gambaran dari orang yang

(5)

mempunyai masalah kepercayaan diri. Hal ini dapat dimanifestasikan dalam bentuk tingkah laku yang kurang wajar atau menyimpang, misal: rendah diri, terisolir, prestasi belajar rendah.

Menurut Haryanto (2010:4) percaya diri adalah adalah Figur yang sempurna dan mampuh melakukan apa saja, atau memiliki penampilan fisik tampa cacat sedikitpun.

Mungkin di antara mereka ada beberapa orang yang minder karena memiliki kekurangan misalnya hidung pesek, tubuh mungil, rambut kribo, dan lai-lain.

Menurut Thantaway dalam kamus Istilah Bimbingan dan Konseling (2005:85) percaya diri adalah Kondisi mental atau piskologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan. Orang yang tidak percaya diri memiki konsep diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya, karna itu sering menutup sendiri. Orang yang percaya diri memiliki sikap atau perasaan yang yakin pada kemampuan sendiri. Keyakinan itu dapat muncul setelah seseorang tahu apayang dibutuhkan dalam hidupnya. Jadi, dalam hidup ini kita tidak perlu lagi membandingkan bandingkan kemampuan kita dengan orang lain dan jangan mudah terpengarui oleh orang lain.

James Neill (2014:51-52) menyebutkan beberapa istilah yang terkait dengan persoalan percaya diri, yaitu:

a. Self-Concept

Bagaimana Anda menyimpulkan diri anda secara keseluruhan, bagaimana Anda melihat potret diri Anda secara keseluruhan, bagaimana Anda mengkonsepsikan diri anda secara keseluruhan.

b. Self-Esteem

Sejauh mana Anda punya perasaan positif terhadap diri Anda, sejauhmana Anda punya sesuatu yang Anda rasakan bernilai atau berharga dari diri Anda, sejauh mana Anda meyakini adanya sesuatu yang bernilai, bermartabat atau berharga di dalam diri Anda.

c. Self Efficacy

Sejauh mana Anda punya keyakinan atas kapasitas yang Anda miliki untuk bisa menjalankan tugas atau menangani persoalan dengan hasil yang bagus to succeed. Ini yang disebut dengan general self-efficacy. Atau juga, sejauhmana Anda meyakini kapasitas anda di bidang anda dalam menangani urusan tertentu. Ini yang disebut dengan specific self-efficacy.

d. Self-Confidence

(6)

Sejauhmana Anda punya keyakinan terhadap penilaian Anda atas kemampuan Anda dan sejauh mana Anda bisa merasakan adanya “kepantasan” untuk berhasil. Self confidence itu adalah kombinasi dari self esteem dan self-efficacy

Rasa percaya diri akan menentukan bagaimana seseorang akan menilai dan menghargai dirinya.Tingkat kebijaksanaan juga akan mempengarui apakah sesorang akan punya rasa percaya diri yang tinggi atau rendah.selain itu, kualitas dari rasa percaya diri ini bisa diukur berdasarkan berbagai kritiria, misalnya stabilitas dan konsistensi. Orang yang kurang percaya diri akan terlihat dari sikap dan tindakanya. Misalnya, tidak yakin pada diri sendiri, selalu bergantung pada orang lain, dan tidak berani mengambil keputusan.

Meskipun telah dinyatakan bahwa orang yang kurang percaya diri cenderung untuk melakukan kesalahan, namun pernyataan itu tidak selalu benar. Menurut berbagai penelitian terbaru, “terlalu percaya diri” lebih berbahaya disbanding kurang percaya diri, mereka mengeklaim bahwa para para penjahat dan pelaku criminal mungkin punya percaya diri yang sangat tinggi.

Referensi

Dokumen terkait

Guru BK mengajak peserta didik untuk membuat komitmen untuk tidak segan meminta bantuan kepada guru BK jika membutuhkan bantuan tindakan lanjut bimbingan terkait

Guru BK meminta siswa untuk duduk sesuai kelompoknya (Kel. Tagore, dan Kel. Lincoln) yang terdiri dari 4-5 orang peserta didik. Kelompok sesuai dengan nama House

Guru BK memfasilitasi peserta didik untuk memeratakan materi yang diperoleh dalam kelompok ahli kepada anggota kelompok asalnya.. Guru BK memfasilitasi peserta didik untuk

Guru BK bertanya kepada peserta didik apakah sudah ada yang mengetahui tentang etika bersosial media yang baik seperti apa3. Guru BK menanyakan kesiapan untuk menerima materi

model yang disajikan dalam bentuk video atau media lainnya, dimana perilaku model yang akan diperlihatkan telah disetting untuk ditiru oleh peserta didik.. Guru BK

Guru BK mengajak peserta didik berdiskusi tentang kesulitan belajar yang mungkin dialami masing-masing peserta didik dan cara menciptakan suasana belajar yang bisa membantu

Materi layanan BK tentang tentang Etika berkomunikasi dengan baik, menyadarkan saya akan pentingnya adab berkomunikasi sehari -hari 5 Setelah menerima materi layanan BK

 Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK mengajak peserta didik untuk menuliskan harapan dan menggantungkan diatas pohon harapan yang telah