• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2021-2026

N/A
N/A
02@ALFATH HIDAYATULLOH

Academic year: 2024

Membagikan "RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2021-2026"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas segala petunjuk-Nya, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Depok telah menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis Tahun 2021-2026.

Rencana Strategis sebagai dokumen perencanaan, diharapkan bisa menjadi pedoman bagi jajaran aparatur Badan Kesatuan Bangsa dan Politik serta seluruh stake holder dalam menyusun perencanaan pembangunan secara terpadu, terarah, dan terukur.

Rencana Strategis Tahun 2021-2026 ini tidak lain adalah sebagai aktualisasi dari program kerja Organisasi Perangkat Daerah yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Pemerintah Kota Depok, yang berfungsi sebagai acuan dan panduan pelaksanaan program-program bidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri.

Diharapkan Rencana Strategis ini dapat memberikan gambaran mengenai kebijakan dan strategi yang dituangkan dalam bentuk program dan kegiatan yang akan direalisasikan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik untuk pelaksanaan pembangunan periode tahun 2021-2026.

Depok, Agustus 2021

Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Depok

ttd

Drs. M.N. HAKIM SIREGAR,M.Si NIP. 19690807 199403 1 009

(3)

DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR ... i

DAFTARISI ... ii

BABI PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Landasan Hukum ... 6

1.3. Maksud dan Tujuan ... 9

1.4 Sistematika Penulisan ... 9

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA DEPOK ... 12

2.1Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Depok ... ...12

2.2 Sumber Daya Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Depok ... 26

2.3 Kinerja Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Depok .... 28

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik ... 34

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA DEPOK ... 36

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Depok ... 36

3.2 Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ... 40

3.3 Telaahan Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dan Renstra Kota Depok ... 41

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kondisi Lingkungan Hidup Startegis ... 44

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis ... 45

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN ... 47

4.1 tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Depok ... 47

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ... 49

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN ... 50

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN ... 51

BABVII PENUTUP ...52

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rencana Strategis (Renstra) adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi satuan kerja.

Pembangunan pada hakekatnya adalah upaya sistematis dan terencana oleh masing-masing maupun seluruh komponen bangsa untuk mengubah suatu keadaan menjadi keadaan yang lebih baik dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia secara optimal, efisien, efektif dan akuntabel, dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat secara berkelanjutan. Bagi bangsa Indonesia, secara khusus tujuan pembangunan nasional telah digariskan dalam Pembukaan Undang Undang Dasar (UUD) 1945 yaitu untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Pembangunan daerah bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pembangunan Daerah di Kota Depok dilaksanakan dalam rangka mewujudkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Depok Tahun 2021- 2026 dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan mengacu pada Pembangunan Nasional dan Provinsi Jawa Barat sebagai bagian dari kesatuan sistem pembangunan nasional yang

(5)

dilaksanakan oleh semua komponen masyarakat dan pemerintah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 merupakan pelaksanaan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang disusun dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) serta memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). RPJMD Kota Depok Tahun 2021-2026 merupakan produk perencanaan jangka menengah tahap ketiga dari pelaksanaan RPJPD Kota Depok Tahun 2006-2025.

RPJMD sebagai bagian dari Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional memuat penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah ke dalam strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, program prioritas, dan arah kebijakan keuangan daerah.

Mengingat bahwa RPJMD memuat tentang arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan Daerah, kebijakan umum, dan program Organisasi Perangkat Daerah, lintas Organisasi Perangkat Daerah, dan program kewilayahan, maka Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Depok Tahun 2021-2026 memiliki nilai strategis sebagai pedoman bagi dokumen perencanaan di Kota Depok dalam kurun waktu 5 (lima) tahun.

Dengan demikian, Rencana Strategis (Renstra) OPD Tahun 2021-2026 harus disusun sesuai dengan tugas dan fungsi OPD serta berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan bersifat indikatif. Selain itu, Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) sebagai rencana kerja tahunan juga wajib mengacu dan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Depok Tahun 2021- 2026.

Dari aspek ekonomi, dapat dilihat pesatnya pertumbuhan pusat-pusat jasa, perdagangan, dan kegiatan bisnis yang merambah diseluruh kawasan

(6)

kota, khususnya selama sepuluh tahun terakhir. Demikian pula dari aspek sosial, dengan adanya lembaga pendidikan tinggi bertaraf nasional dan internasional di Kota Depok, maka mobilitas manusia antar bangsa turut mewarnai perkembangan sikap masyarakat yang kian pluralistik.

Dengan beragam dan berbaurnya pola kehidupan ekonomi dan sosial tersebut, perkembangan budaya masyarakat juga turut mengalami perkembangan. Dinamika yang tinggi tersebut selain memberikan dampak positif terhadap kemajuan kota, juga dapat berdampak kian luasnya jangkauan pengendalian terhadap aspek ancaman, gangguan, dan kriminalitas. Kasus dibongkarnya rumah penghasil narkoba, aliran sesat, terorisme, dan lain-lain merupakan indikasi yang sangat signifikan.

Sehubungan dengan hal tersebut, mutlak diperlukan kondisi yang kondusif bagi seluruh pemangku kepentingan, baik dari aspek politik, ekonomi, sosial, maupun budaya; agar para stake holder dapat berperan aktif membangun Kota Depok. Kondisi yang kondusif hanya dapat diciptakan melalui perencanaan, pengendalian, dan pengembangan sistem melalui regulasi pemerintah kota.

Sesuai amanat Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, pemerintah daerah melaksanakan pembangunan di daerah masing-masing harus menyusun rencana pembangunan. Rencana pembangunan menurut undang-undang tersebut terdiri dari rencana pembangunan jangka panjang, rencana pembangunan jangka menengah, dan rencana kerja pemerintah daerah sebagai rencana kerja tahunan.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah pasal 65 ayat (1) dan (2) menyatakan bahwa Satuan Kerja Perangkat Daerah menyusun Rencana Strategis yang selanjutnya disebut Rencana Strategis Organisasi Perangkat Daerah (Renstra OPD) Perubahan yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program dan kegiatan

(7)

pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya, berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan bersifat indikatif. Renstra OPD Perubahan tersebut dirumuskan dalam bentuk Rencana Satuan Kerja Perangkat Daerah yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan melibatkan partisipasi masyarakat.

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Depok adalah Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kota Depok yang menangani urusan Pemerintahan Umum. Visi dan Misi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Depok diarahkan untuk mendukung tercapainya Visi dan Misi Kota Depok melalui penguatan kapasitas masyarakat dalam berpartisipasi terhadap pembangunan daerah secara demokratis, efektif, produktif, aman, tertib, dan nyaman.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, di dalam pasal 3 dinyatakan bahwa pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional, dimana dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah harus selaras dengan mekanisme pembanguan nasional, dimana dokumen rencana pembangunan daerah adalah hal yang tidak terpisahkan dan saling terintergrasi dengan dokumen perencanaan lainnnya, sebagai mana dapat dijelaskan melalui gambar berikut.

(8)

Gambar1.

Pola hubungan dokumen Renstra dan dokumen perencanaan lainnya

Merujuk pada pola hubungan dokumen perencanaan di atas, dapat dikatakan bahwa Renstra OPD merupakan acuan bagi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik untuk menyusun Rencana Kerja (Renja) tahunan. Selanjutnya, berkaitan dengan perencanaan sistem keuangan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003, penjabaran Renstra Perubahan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Depok ke dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA) OPD Tahunan Kota Depok, akan menjadi pedoman bagi penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kota Depok. Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik juga merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Depok 2021-2026.

(9)

1.2 Landasan Hukum

Penyusunan Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Depok tahun 2021-2026 dilakukan dengan berlandaskan kepada beberapa ketentuan hukum, perundang-undangan, dan peraturan pendukung lainnya sebagai berikut:

1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3828);

3. Undang–Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1999 Nomor 3851);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

7. Undang – undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Lembaran Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

(10)

8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025) Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 4700);

9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

(11)

15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara, Penyusunan, pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

16. Peraturan Presiden No.2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah (Lembaran Negara Republlik Indonesia Tahun 2012 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5272);

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

19. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 2 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah ( Lembaran Daerah Kota Depok Nomor 2 Tahun 2011);

20. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 1 Tahun 2015 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Depok Tahun 2012-2032 (Lembaran Daerah Kota Depok Tahun 2015 Nomor 1);

21. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 5 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 1 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Depok Tahun 2006- 2025 (Lembaran Daerah Kota Depok Tahun 2016 Nomor 5);

22. Peraturan Daerah Kota Depok nomor 4 Tahun 2021 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2021 Nomor 10) dan Peraturan Walikota Depok Nomor 51 Tahun 2021 tentang Kedudukan,

(12)

Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

23. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Depok ini adalah untuk menjabarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Depok 2016–2021 kedalam dokumen perencanaan yang lebih rinci, agar dapat diimplementasikan secara berhasil guna, tepat guna, dan tepat sasaran serta memenuhi kaidah akuntabilitas publik.

Tujuan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Badan Kesatuan Bangsa dan PolitikKota Depok adalah:

1. Menjabarkan isi RPJMD yang berkaitan dengan program dan kegiatan BadanKesatuan Bangsa dan Politik;

2. Memberikan pedoman bagi Badan Kesatuan Bangsa dan politik Kota Depok dalam menyusun Rencana Kerja Tahunan (Tahun 2021-2026);

3. Memberikan panduan indikator kinerja Organisasi Perangkat Daerah dalam melaksanakan program yang telah disusun.

1.3 Sistematika Penulisan

Mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, sistematika penyusunan Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan PolitikKota Depok tahun 2021-2026 ini disusun sebagai berikut:

(13)

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar belakang 1.2 Landasan hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan

Bab II Gambaran Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

2.2 Sumber Daya Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 2.3 Kinerja Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Bab III Permasalahan dan Isu-isuStrategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala daerah Terpilih

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Bab IV Tujuan dan Sasaran

3.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Bab V Strategi dan Arah Kebijakan

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan arah kebijakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dalam lima tahun mendatang.

Bab VI Rencana Program dan KegiatanSerta Pendanaan

(14)

Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif.

Bab VII Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan

Menjelaskan indikator kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik yang secara langsung menunjukan kinerja yang akan dicapai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

Bab VIII Penutup

(15)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA DEPOK

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi

Mengacu kepada Peraturan Daerah Kota Depok nomor 4 Tahun 2021 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2021 Nomor 10), dan Peraturan Walikota Depok Nomor51 Tahun 2021 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, disebutkan bahwa tugas pokok Badan Kesatuan Bangsa dan Politik adalah membantu dalam melaksanakan tugas di bidang kesatuan bangsa dan politik di wilayah Kota Depok. Dalam melaksanakan tugas pokok dimaksud, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesatuan bangsa dan politik di wilayah Kota Depok sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan;

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan ideologi Pancasila dan wawasan kebangsan, penyelenggaraan politik dalam negeri dan kehidupan demokrasi, pemeliharaan ketahanan ekonomi, sosial dan budaya, pembinaan kerukunan antar suku dan intra suku, umat beragama, ras, dan golongan lainnya, pembinaan dan pemberdayaan organisasi kemasyarakatan, serta pelaksanaan kewaspadaan nasional dan penanganan konflik sosial di wilayah Kota Depok sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

c. Pelaksanaan koordinasi di bidang pembinaan ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan, penyelenggaraan politik dalam negeri dan kehidupan demokrasi, pemeliharaan ketahanan ekonomi, sosial dan budaya, pembinaan kerukunan antarsuku dan intra suku, umat beragama, ras, dan golongan lainnya, fasilitas organisasi kemasyarakatan, serta

(16)

pelaksanaan kewaspadaan nasional dan penanganan konflik sosial di wilayah Kota Depok sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan

d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan ideology Pancasila dan wawasan kebangsaan, penyelenggaraan politik dalam negeri dan kehidupan demokrasi, pemeliharaan ketahanan ekonomi, sosial dan budaya, pembinaan kerukunan antar suku dan intra suku, umat beragama, ras, dan golongan lainnya, fasilitas organisasi kemasyarakatan, serta pelaksanaan kewaspadaan nasional dan penanganan konflik sosial di wilayah Kota Depok sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan;

e. Pelaksanaan fasilitasi forum koordinasi pimpinan daerah Kota Depok;

f. Pelaksanaan administrasi kesekretariatan badan/kantor kesatuan bangsa dan politik Kota Depok;

g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Wali Kota terkait dengan tugas dan fungsinya.

Dalam mengaktualisasikan Tugas pokok dan Fungsi tersebut, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Depok mempunyai Struktur Organisasi seperti ditunjukan dalam gambar

(17)
(18)

Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Kelembagaan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Depok adalah sebgai berikut :

1. Kepala Badan

1.1. Kepala Badan mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam melaksanaan fungsi penunjang urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dibidang Kesatuan Bangsa dan Politik;

1.2. Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud kepala Badan mempunyai fungsi :

a. Pengkoordinasian dalam perumusan kebijakan dan penyusunan RPJPD, RPJMD, RKPD,dan LKPJ;

b. Perumusan dan penetapan Renstra, Renja dan SAKIP Badan dengan berpedoman pada RPJPD, RPJMD dan RKPD;

c. Pelaksanaan tugas dukungan teknis di bidang kesatuan bangsa dan politik;

d. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis di Bidang Kesekretariatan, Bidang Kesatuan Bangsa, Bidang Politik Dalam Negeri dan Organisasi Kemasyarakatan, kelompok jabatan fungsional dan unit kerja lainnya di lingkungan Badan;

e. Pembinaan administrasi di lingkungan Badan;

f. Pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang urusan pemerintahan Daerah di bidang kesatuan bangsa dan politik;

g. Pembina penyelenggaraan pelayanan publik di bidang kesatuan bangsa dan politik;

h. Pembinaan dan pengawasan pegawai dalam lingkup Badan;

i. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian urusan kesekretariatan, kepegawaian dan rumah tangga Badan;

j. Pembinaan pengawasan dan pengendalian penggunaan anggaran Badan;

(19)

k. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama di bidang tugasnya;

l. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas;

dan

m. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Wali kota terkait dengan tugas dan fungsinya;

2. Sekretariat Badan

2.1. Sekretariat Badan mempunyai tugas memberikan pelayanan administratif di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.

2.2. Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud, Sekretariat Badan menyelenggarakan fungsi :

a. koordinasi dan penyusunan program dan anggaran di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

b. pelaksanaan hubungan masyarakat dan keprotokolan di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

c. pelaksanaan pengelolaan keuangan di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

d. pengelolaan perlengkapan, urusan tata usaha, rumah tangga dan aset di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

e. pengelolaan urusan aparatur sipil negara di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

f. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.

3. Sub Bagian Program Anggaran dan Keuangan

3.1. Sub Bagian Program Anggaran dan Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi Sekretariat di bidang Anggaran dan Keuangan.

3.2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut Sub Bagian Program Anggaran dan Keuangan mempunyai fungsi :

a. koordinasi dan penyusunan program dan anggaran di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

(20)

b. pelaksanaan pengelolaan keuangan di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

c. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.

4. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

4.1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi Sekretariat di bidang Umum dan Kepegawaian.

4.2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi:

a. pelaksanaan hubungan masyarakat dan keprotokolan di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

b. pengelolaan perlengkapan, urusan tata usaha, rumah tangga dan aset di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

c. pengelolaan urusan aparatur sipil negara di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

d. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.

5. Bidang Kesatuan Bangsa

5.1. Bidang Kesatuan Bangsa mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan Kesatuan Bangsa dan Politik di bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan, Bela Negara, Karakter Bangsa, Pembauran Kebangsaan, Bhineka Tunggal Ika dan Sejarah Kebangsaan serta Ketahanan Ekonomi, Sosial dan Budaya, Faslitisasi Pencegahan Penyalahgunan Narkotika serta Fasilitasi Kerukunan Umat Beragama dan Penghayat Kepercayaan serta Kewaspadaan Dini, Kerjasama Intelijen, Pemantauan Orang Asing, Tenaga Kerja Asing dan Lembaga Asing, Kewaspadaan Perbatasan Antar Negara, serta Fasilitasi Kelembagaan Bidang Kewaspadaan dan Penanganan Konflik.

(21)

5.2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Bidang Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Ekonomi, Sosial Buadaya, Agama mempunyai fungsi :

a. Penyusunan Program Kerja di Bidang Ideologi Wawasan Kebangsaan, Bela Negara, Karakter Bangsa, Pembauran Kebangsaan, Bhinek Tunggal Ika dan Sejarah Kebangsaan serta Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Fasilitasi Pencegahan Penyalagunaan Narkotika, Fasilitasi Kerukunan Umat Beragama dan Penghayat Kepercayaan serta Kewaspadaan Dini, Kerjasama Intelijen, Pemantauan Orang Asing, Tenaga Kerja Asing dan Lembaga Asing, Kewaspadaan Perbatasan Antar Negara, serta Fasilitasi Kelembagaan Bidang Kewaspadaan dan Penanganan Konflikdi Daerah Kota Depok;

b. Perumusan Kebijakan Teknis di Bidang Ideologi Wawasan Kebangsaan, Bela Negara, Karakter Bangsa, Pembauran Kebangsaan, Bhinek Tunggal Ika dan Sejarah Kebangsaan serta Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Fasilitasi Pencegahan Penyalagunaan Narkotika, Fasilitasi Kerukunan Umat Beragama dan Penghayat Kepercayaan serta Kewaspadaan Dini, Kerjasama Intelijen, Pemantauan Orang Asing, Tenaga Kerja Asing dan Lembaga Asing, Kewaspadaan Perbatasan Antar Negara, serta Fasilitasi Kelembagaan Bidang Kewaspadaan dan Penanganan Konflik di Daerah Kota Depok;

c. Pelaksanaan Koordinasi di Bidang Ideologi Wawasan Kebangsaan, Bela Negara, Karakter Bangsa, Pembauran Kebangsaan, Bhinek Tunggal Ika dan Sejarah Kebangsaan serta Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Fasilitasi Pencegahan Penyalagunaan Narkotika, Fasilitasi Kerukunan Umat Beragama dan Penghayat Kepercayaan serta Kewaspadaan Dini, Kerjasama Intelijen, Pemantauan Orang Asing, Tenaga Kerja

(22)

Asing dan Lembaga Asing, Kewaspadaan Perbatasan Antar Negara, serta Fasilitasi Kelembagaan Bidang Kewaspadaan dan Penanganan Konflik di Daerah Kota Depok;

d. Pelaksanaan Koordinasi di Bidang Ideologi Wawasan Kebangsaan, Bela Negara, Karakter Bangsa, Pembauran Kebangsaan, Bhinek Tunggal Ika dan Sejarah Kebangsaan serta Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Fasilitasi Pencegahan Penyalagunaan Narkotika, Fasilitasi Kerukunan Umat Beragama dan Penghayat Kepercayaan serta Kewaspadaan Dini, Kerjasama Intelijen, Pemantauan Orang Asing, Tenaga Kerja Asing dan Lembaga Asing, Kewaspadaan Perbatasan Antar Negara, serta Fasilitasi Kelembagaan Bidang Kewaspadaan dan Penanganan Konflik di Daerah Kota Depok;

e. Pelaksanaan Monitoring Evaluasi dan Pelaporan di Bidang Ideologi Wawasan Kebangsaan, Bela Negara, Karakter Bangsa, Pembauran Kebangsaan, Bhinek Tunggal Ika dan Sejarah Kebangsaan serta Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Fasilitasi Pencegahan Penyalagunaan Narkotika, Fasilitasi Kerukunan Umat Beragama dan Penghayat Kepercayaan serta Kewaspadaan Dini, Kerjasama Intelijen, Pemantauan Orang Asing, Tenaga Kerja Asing dan Lembaga Asing, Kewaspadaan Perbatasan Antar Negara, serta Fasilitasi Kelembagaan Bidang Kewaspadaan dan Penanganan Konflik di Daerah Kota Depok;

dan

f. Pelaksanaan Fungsi Lain yang diberikan oleh Pimpinan.

6. Sub Bidang Ideologi Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya, Agama

6.1 Sub Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan mempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi Bidang Kesatuan Bangsa

(23)

6.2 Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan mempunyai fungsi : a. Penyusunan Program Kerja di Bidang Ideologi Wawasan

Kebangsaan, Bela Negara, Karakter Bangsa, Pembauran Kebangsaan, Bhinek Tunggal Ika dan Sejarah Kebangsaan serta Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Fasilitasi Pencegahan Penyalagunaan Narkotika, Fasilitasi Kerukunan Umat Beragama dan Penghayat Kepercayaan di Kota Depok;

b. Perumusan Kebijakan Teknis di Bidang Ideologi Wawasan Kebangsaan, Bela Negara, Karakter Bangsa, Pembauran Kebangsaan, Bhinek Tunggal Ika dan Sejarah Kebangsaan serta Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Fasilitasi Pencegahan Penyalagunaan Narkotika, Fasilitasi Kerukunan Umat Beragama dan Penghayat Kepercayaan di Kota Depok;

c. Pelaksanaan Koordinasi di Bidang Ideologi Wawasan Kebangsaan, Bela Negara, Karakter Bangsa, Pembauran Kebangsaan, Bhinek Tunggal Ika dan Sejarah Kebangsaan serta Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Fasilitasi Pencegahan Penyalagunaan Narkotika, Fasilitasi Kerukunan Umat Beragama dan Penghayat Kepercayaan di Kota Depok;

d. Pelaksanaan Koordinasi di Bidang Ideologi Wawasan Kebangsaan, Bela Negara, Karakter Bangsa, Pembauran Kebangsaan, Bhinek Tunggal Ika dan Sejarah Kebangsaan serta Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Fasilitasi Pencegahan Penyalagunaan Narkotika, Fasilitasi Kerukunan Umat Beragama dan Penghayat Kepercayaan di Kota Depok;

e. Pelaksanaan Monitoring Evaluasi dan Pelaporan di Bidang Ideologi Wawasan Kebangsaan, Bela Negara, Karakter Bangsa, Pembauran Kebangsaan, Bhinek Tunggal Ika dan Sejarah Kebangsaan serta Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya dan

(24)

Fasilitasi Pencegahan Penyalagunaan Narkotika, Fasilitasi Kerukunan Umat Beragama dan Penghayat Kepercayaan di Kota Depok;

f. Pelaksanaan Fungsi Lain yang diberikan oleh Pimpinan.

7. Sub Bidang Kewaspadaan Dini dan Penanganan Konflik

7.1. Sub Bidang Kewaspadaan Dini dan Penanganan Konflik mempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi bidang Kesatuan Bangsa.

7.2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, SubKewaspadaan Dini dan Penanganan Konflik mempunyai fungsi : a. Penyusunan Program Kerja di Bidang Kewaspadaan Dini, Kerjasama Intelijen, Pemantauan Orang Asing, Tenaga Kerja Asing dan Lembaga Asing, Kewaspadaan Perbatasan Antar Negara, serta fasilitasi Kelembagaan Bidang Kewaspadaan dan Penanganan Konflik di Wilayah Kota Depok;

b. Perumusan Kebijakan Teknis di Bidang Kewaspadaan Dini, Kerjasama Intelijen, Pemantauan Orang Asing, Tenaga Kerja Asing dan Lembaga Asing, Kewaspadaan Perbatasan Antar Negara, serta Fasilitasi Kelembagaan Bidang Kewaspadaan dan Penanganan Konflik di Wilayah Kota Depok;

c. Pelaksanaan Koordinasi di Bidang Kewaspadaan Dini, Kerjasama Intelijen, Pemantauan Orang Asing, Tenaga Kerja Asing dan Lembaga Asing, Kewaspadaan Perbatasan Antar Negara, serta Fasilitasi Kelembagaan Bidang Kewaspadaan dan Penanganan Konflik di Wilayah Kota Depok;

d. Pelaksanaan Koordinasi di Bidang Kewaspadaan Dini, Kerjasama Intelijen, Pemantauan Orang Asing, Tenaga Kerja Asing dan Lembaga Asing, Kewaspadaan Perbatasan Antar Negara, serta Fasilitasi Kelembagaan Bidang Kewaspadaan dan Penanganan Konflik di Wilayah Kota Depok;

(25)

e. Pelaksanaan Monitoring Evaluasi dan Pelaporan di Bidang Kewaspadaan Dini, Kerjasama Intelijen, Pemantauan Orang Asing, Tenaga Kerja Asing dan Lembaga Asing, Kewaspadaan Perbatasan Antar Negara, serta Fasilitasi Kelembagaan Bidang Kewaspadaan dan Penanganan Konflik di Wilayah Kota Depok;

dan

f. Pelaksanaan Fungsi Lain yang diberikan oleh Pimpinan.

8. Bidang Politik Dalam Negeri dan Organisasi Kemasyarakatan

6.3 Bidang Politik Dalam Negeri dan Organisasi Kemasyarakatan bertugas melaksanakan sebagian tugas Badan Kesatuan Bangsa dan Politik di bidang Pendidikan Politik, Etika Budaya Politik, peningkatan demokrasi, fasilitasi kelembagaan pemerintahan, Perwakilan dan Partai Politik, Pemilihan Umum/Pemilihan Umum Kepala Daerah, serta Pemantauan Situasi Politik di Daerah serta Pendaftaran Ormas, Pemberdayaan Ormas, Evaluasi dan Mediasi Sengketa Ormas, Pengawasan Ormas dan Ormas Asing.

6.4 Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Bidang Politik Dalam Negeri dan Organisasi Kemasyarakatanmempunyai fungsi :

a. Penyusunan Program Kerja di Bidang Pendidikan Politik, Etika Budaya Politik, peningkatan demokrasi, fasilitasi kelembagaan pemerintahan, Perwakilan dan Partai Politik, Pemilihan Umum/Pemilihan Umum Kepala Daerah, serta Pemantauan Situasi Politik di Daerah serta Pendaftaran Ormas, Pemberdayaan Ormas, Evaluasi dan Mediasi Sengketa Ormas, Pengawasan Ormas dan Ormas Asing di Wilayah Kota Depok;

b. Penyusunan bahan Perumusan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan Politik, Etika Budaya Politik, peningkatan demokrasi, fasilitasi kelembagaan pemerintahan, Perwakilan dan Partai Politik, Pemilihan Umum/Pemilihan Umum Kepala Daerah, serta

(26)

Pemantauan Situasi Politik di Daerah serta Pendaftaran Ormas, Pemberdayaan Ormas, Evaluasi dan Mediasi Sengketa Ormas, Pengawasan Ormas dan Ormas Asing di Wilayah Kota Depok;

c. Pelaksanaan Kebijakan di Bidang Pendidikan Politik, Etika Budaya Politik, peningkatan demokrasi, fasilitasi kelembagaan pemerintahan, Perwakilan dan Partai Politik, Pemilihan Umum/Pemilihan Umum Kepala Daerah, serta Pemantauan Situasi Politik di Daerah serta Pendaftaran Ormas, Pemberdayaan Ormas, Evaluasi dan Mediasi Sengketa Ormas, Pengawasan Ormas dan Ormas Asing di Wilayah Kota Depok;

d. Pelaksanaan Koordinasi di Bidang Pendidikan Politik, Etika Budaya Politik, peningkatan demokrasi, fasilitasi kelembagaan pemerintahan, Perwakilan dan Partai Politik, Pemilihan Umum/Pemilihan Umum Kepala Daerah, serta Pemantauan Situasi Politik di Daerah serta Pendaftaran Ormas, Pemberdayaan Ormas, Evaluasi dan Mediasi Sengketa Ormas, Pengawasan Ormas dan Ormas Asing di Wilayah Kota Depok;

e. Pelaksanaan Monitoring Evaluasi dan Pelaporan di Bidang Pendidikan Politik, Etika Budaya Politik, peningkatan demokrasi, fasilitasi kelembagaan pemerintahan, Perwakilan dan Partai Politik, Pemilihan Umum/Pemilihan Umum Kepala Daerah, serta Pemantauan Situasi Politik di Daerah serta Pendaftaran Ormas, Pemberdayaan Ormas, Evaluasi dan Mediasi Sengketa Ormas, Pengawasan Ormas dan Ormas Asing di Wilayah Kota Depok;

dan

f. Pelaksanaan Fungsi Lain yang diberikan oleh Pimpinan.

9. Sub Bidang Politik Dalam Negeri

9.1 Sub Bidang Politik Dalam Negeri mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi Bidang Politik Dalam Negeri dan Organisasi Kemasyarakatan.

(27)

9.2 Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Politik Dalam Negeri mempunyai fungsi :

a. Penyusunan Program Kerja di Bidang Pendidikan Politik, Etika Budaya Politik, peningkatan demokrasi, fasilitasi kelembagaan pemerintahan, Perwakilan dan Partai Politik, Pemilihan Umum/Pemilihan Umum Kepala Daerah, serta Pemantauan Situasi Politik di Wilayah Kota Depok;

b. Penyusunan bahan Perumusan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan Politik, Etika Budaya Politik, peningkatan demokrasi, fasilitasi kelembagaan pemerintahan, Perwakilan dan Partai Politik, Pemilihan Umum/Pemilihan Umum Kepala Daerah, serta Pemantauan Situasi Politik di Wilayah Kota Depok;

c. Pelaksanaan Kebijakan di Bidang Pendidikan Politik, Etika Budaya Politik, peningkatan demokrasi, fasilitasi kelembagaan pemerintahan, Perwakilan dan Partai Politik, Pemilihan Umum/Pemilihan Umum Kepala Daerah, serta Pemantauan Situasi Politik di Wilayah Kota Depok;

d. Pelaksanaan Koordinasi di Bidang Pendidikan Politik, Etika Budaya Politik, peningkatan demokrasi, fasilitasi kelembagaan pemerintahan, Perwakilan dan Partai Politik, Pemilihan Umum/Pemilihan Umum Kepala Daerah, serta Pemantauan Situasi Politik di Wilayah Kota Depok;

e. Pelaksanaan Monitoring Evaluasi dan Pelaporan di Bidang Pendidikan Politik, Etika Budaya Politik, peningkatan demokrasi, fasilitasi kelembagaan pemerintahan, Perwakilan dan Partai Politik, Pemilihan Umum/Pemilihan Umum Kepala Daerah, serta Pemantauan Situasi Politik di Wilayah Kota Depok; dan

f. Pelaksanaan Fungsi Lain yang diberikan oleh Pimpinan.

10. Sub Bidang Organisasi Kemasyarakatan

(28)

10.1 Sub Bidang Organisasi Kemasyarakatanmempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi Bidang Politik Dalam Negeri dan Organisasi Kemasyarakatan.

10.2 Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Organisasi Kemasyarakatan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan Program Kerja di Bidang Pendaftaran Ormas, Pemberdayaan Ormas, Evaluasi dan Mediasi Sengketa Ormas, Pengawasan Ormas dan Ormas Asing di Wilayah Kota Depok;

b. Penyusunan bahan Perumusan Kebijakan Teknis di Bidang Pemantauan Situasi Politik di Daerah serta Pendaftaran Ormas, Pemberdayaan Ormas, Evaluasi dan Mediasi Sengketa Ormas, Pengawasan Ormas dan Ormas Asing di Wilayah Kota Depok;

c. Pelaksanaan Kebijakan di Bidang Pendaftaran Ormas, Pemberdayaan Ormas, Evaluasi dan Mediasi Sengketa Ormas, Pengawasan Ormas dan Ormas Asing di Wilayah Kota Depok;

d. Pelaksanaan Koordinasi di Bidang Pendaftaran Ormas, Pemberdayaan Ormas, Evaluasi dan Mediasi Sengketa Ormas, Pengawasan Ormas dan Ormas Asing di Wilayah Kota Depok;

e. Pelaksanaan Monitoring Evaluasi dan Pelaporan di Bidang Pendaftaran Ormas, Pemberdayaan Ormas, Evaluasi dan Mediasi Sengketa Ormas, Pengawasan Ormas dan Ormas Asing di Wilayah Kota Depok; dan

f. Pelaksanaan Fungsi Lain yang diberikan oleh Pimpinan.

2.2 Sumber Daya Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Sumber Daya Manusia Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Depok tahun 2021 (posisi Januari 2021) sebanyak 24 orang. Terdiri dari tenaga struktural (pemegang jabatan struktural) sebanyak 5 orang, non struktural

(29)

terdiri dari pelaksana sebanyak 14 orang dan Non PNS sebanyak 5 orang seperti dalam tabel-tabel di bawah ini :

Tabel 2.1

Kebutuhan Personil Badan Kesatuan Bangsa dan politik Kota Depok

NO URAIAN

JUMLAH YANG DIBUTUHKAN

KONDISI

SEKARANG KEKURANGAN

1 Sekretariat 14 8 6

2 Bidang Kesatuan

Bangsa 64 7 57

3

Bidang Politik Dalam Negeri dan Organisasi

Kemasyarakatan

11 4 7

TOTAL 89 19 70

Tabel 2.2

Jumlah pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat/Golongan, Jumlah Pejabat struktural

NO NAMA

OPD

ESELON / NON ESELON GOLONGAN/PANGKAT

*) PENDIDIKAN JUMLAH

TOTAL II III IV Pelaksana I II III IV SD SMP SLTA D1 D2 D3 S1 S2 S3

1

KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

1 4 14 3 11 5 0 0 4 0 0 2 9 4 0

JUMLAH 19 19 19 19

Tabel 2.3

Jumlah Pegawai PNS dan Tenaga Kontrak

(30)

NO URAIAN JUMLAH PNS

TENAGA

KONTRAK JUMLAH

1 Sekretariat 8 1 9

2 Bidang Kesatuan

Bangsa 7 2 9

3

Bidang Politik Dalam Negeri dan Organisasi

Kemasyarakatan

4 2 6

TOTAL 19 5 24

Untuk mendukung pelaksanaan tugas, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik menempati gedung Badan Pemkot Depok pada gedung Baleka I Lantai IV.

Adapun fasilitas yang ada di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik hingga saat ini, pada bulan Januari 2021 dapat dijelaskan sebagai berikut:

No Nama Fasilitas/Sarana Volume Keterangan 1 Ruang Kerja

- Ruang Kepala Badan - Ruang Kasubbag TU - Ruang Kepala Seksi - Ruang Staf

- Ruang Rapat - Ruang Gudang - Ruang Pelayanan - Ruang Tamu

- 1 Ruang - 1 Ruang - 3 Ruang - 4 Ruang - 1 Ruang - 2 Ruang - 1 Ruang - 1 Ruang

Inventaris

2 Kendaraan operasional - Roda Empat

- Roda Dua

- 2 unit

- 4 unit Inventaris 3 Perlengkapan kerja

- Meja - Kursi

- 26 unit

- 44 unit Inventaris

4 Komputer PC - 18 unit Inventaris

5 Komputer Laptop - - 10 unit Inventaris 6 Printer dan scan - - 16 unit nventaris 2.3 Kinerja Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Depok

(31)

Pelayanan yang telah diberikan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Depok tahun 2020 meliputi:

1. Penerbitan Surat Rekomendasi untuk penelitian bagi mahasiswa/pelajar;

2. Kegiatan Workshop Keuangan bagi Pengurus Partai 3. Kegiatan Pelaksanaan Jambore Ormas dan LSM

4. Kegiatan Bintek Keuangan bagi Pengurus Partai Politik 5. Kegiatan Pelayanan Pendaftaran dan Pengawasan Ormas 6. Kegiatan Pembinaan Pembauran Kebangsaan.

7. Kegiatan Pembinaan dan Pembentukan Kelembagaan Jaga Warga 8. Kegiatan Konsultasi dan Informasi Penananan Konflik Sosial

9. Kegiatan Pusat Komunikasi dan Informasi Kewaspadaan Dini Kota Depok

10. Kegiatan Workshop Kewaspadaan Dini

11. Kegiatan Pembinaan Pemantauan Operasi Terpadu Orang Asing dan Organisasi Masyarakat Asing

12. Kegiatan Pembinaan Wawasan Kebangsaan dan Pendidikan Bela Negara

13. Kegiatan Jambore Kebangsaan

14. Kegiatan Sosialisasi dan Pendidikan Politik Pemilih Pemula 15. Kegiatan Kemah Pemuda Lintas Agama

16. Kegiatan Dialog Publik Peran Tokoh Agama dalam Kesatuan Bangsa

Tugas pelayanan kepada masyarakat yang dilaksanakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Depok hingga tahun 2020 secara umum dapat dilaksanakan dengan baik.

(32)

Tabel T-C.23

Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Depok

N o

Indikator Kinerja sessai Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah

Targe t NPSK

Targe t IKK

Target Indikato

r Lainnya

Target Renstra Perangkat Daerah Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

1 Persentase Penyediaan

Administrasi Perkantoran

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% - 100

% 97% 104% 100% -

2

Persentase penyediaan sarana dan prasarana

aparatur

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% - 100

% 100% 100% 100% -

3

Persentase Pegawai yang mendapatkan

pengembangan

kompetensi

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% - 100

% 100% 100% 100% -

4 Nilai SAKIP B BB BB BB A C CC C CC - C CC C CC -

5 Cakupan Integrasi

Perencanaan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% - 100

% 100% 100% 100% -

6

Persentase Organisasi Sosial dan Politik yang

Aktif dan berkinerja

40% 40% 45% 50% 55% 40% 40% 45% 50% - 100

% 100% 100% 100% -

7 Jumlah Kampung Pembauran

2 kampu

ng pemba

uran 2 kampu

ng pemba

uran 2 kampu

ng pemba

uran 3 kampu

ng pemba

uran 3 kampu

ng pemba

uran 2 kampu

ng pemba

uran 2 kampu

ng pemba

uran 2 kampu

ng pemba

uran 3 kampu

ng pemba

uran

- 100

% 100% 100% 100% -

8

Prosentase Kelembagaan RW dalam siaga Warga untuk Ketentraman dan

Ketertiban

20,88% 20,88% 27,84% 34,80% 41,76% 20,88% 20,88% 27,84% 0,00% - 0% 0% 101% 0% -

9 Persentase Penyelesaian Konflik Sosial

60% 60% 65% 70% 75% 60% 60% 65% 100% - 100

% 100% 100% 143% -

(33)

10

Capukan Pelajar dan Pemuda yang

mendapatkan Pendidikan Wawasan Kebangsaan dan

Pendidikan Bela Negara

50 orang

50 orang

100 orang

150 orang

200 orang

50 orang

50 orang

100 orang

200

orang - 0% 200% 100% 133% -

11 Jumlah Cakupan Pendidikan Politik Warga

1100 orang

1100 orang

1100 orang

1100 orang

1100 orang

1100 orang

1100 orang

1100 orang

1100

orang - 0% 55% 100% 100% -

12 Persentasi Organisasi

Keagamaan Terbina 50% 50% 55% 60% 60% 50% 50% 55% 60% - 100

% 100% 100% 100% -

(34)

1. Realisasi Indikator Kinerja yang tidak memenuhi target kinerja hasil/keluaran yang direncanakan;

a. Nilai SAKIP

Indikator Kinerja Nilai SAKIP belum memenuhi target kinerja yang diharapkan, pada tahun 2019 dari target yang di harapkan mendapat nilai BB hanya tercapai CC.

b. Prosentase Kelembagaan RW dalam siaga Warga untuk Ketentraman dan Ketertiban

Indikator Kinerja Prosentase Kelembagaan RW dalam siaga Warga untuk Ketentraman dan Ketertiban belum memenuhi target dari target kinerja yang direncanakan dari target 34,80 hanya tercapai 27,84%

2. Realisasi Indikator Kinerja yang telah memenuhi target kinerja hasil/keluaran yang direncanakan;

a. Persentase Penyediaan Administrasi Perkantoran

Indikator Kinerja Persentase penyediaan administrasi perkantoran dari target 100%, tercapai target 100%.

b. Persentase penyediaan sarana dan prasarana aparatur

Indikator Kinerja Persentase penyediaan sarana dan prasarana aparatur dari target 100%, tercapai target 100%.

c. Persentase Pegawai yang mendapatkan pengembangan kompetensi Indikator Kinerja Persentase Pegawai yang mendapatkan pengembangan kompetensi dari target 100%, tercapai target 100%.

d. Cakupan Integrasi Perencanaan

Indikator Kinerja Cakupan Integrasi Perencanaan dari target 100%, tercapai target 100%.

e. Persentase Organisasi Sosial dan Politik yang Aktif dan berkinerja Indikator Kinerja Persentase Organisasi Sosial dan Politik yang Aktif dan berkinerja dari target 100%, tercapai target 100%.

(35)

f. Jumlah Kampung Pembauran

Indikator Kinerja Jumlah Kampung Pembauran dari target 3 kampung pembauran, tercapai target 100%.

g. Jumlah Cakupan Pendidikan Politik Warga

Indikator Kinerja Jumlah Cakupan Pendidikan Politik Warga dari target 1100 rang, tercapai target 1100 orang atau tercapai 100%.

h. Persentasi Organisasi Keagamaan Terbina

Indikator Kinerja Persentasi Organisasi Keagamaan Terbina dari target 60%, tercapai target 60% atau tercapai 100%

3. Realisasi Indikator Kinerja yang melebihi target kinerja hasil/keluaran yang direncanakan;

a. Persentase Penyelesaian Konflik Sosial

Indikator Kinerja Persentase Penyelesaian Konflik Sosial dari target 70%, tercapai target 100% atau melebihi target yang di harapkan Kegiatan

4. Faktor-faktor penyebab tidak tercapainya, terpenuhinya atau melebihi target indikator kinerja ;

a. Nilai SAKIP : Penyebab belum tercapainya target kinerja dikarenakan belum sinkronisasinya perencanaan dengan kegiatan yang dilaksanakan, administrasi yang belum rapih serta faktor lainnya

b. Prosentase Kelembagaan RW dalam siaga Warga untuk Ketentraman dan Ketertiban: Belum tercapainya di sebabkan anggaran terkena refocusing untuk penanganan covid-19.

c. Persentase Penyelesaian Konflik Sosial : melebihi target kinerja dari yang direncanakan, hal ini dapat terwujud karena optmalnya peran serta masyarakat dalam terciptanya keamanan di wilayahnya masing-masing.

(36)

Tabel T-C.24

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Perangkat Daerah Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Depok

Uraian Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran

Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

URUSAN PEMERINTAHA

UMUM 4.188.899.800 4.917.302.000 4.494.621.300 2.718.275.000 - 3.962.538.348 4.713.494.732 4.326.330.334 2.653.592.118 - 94,60% 95,86% 96,26% 97,62% 0,00% 3.913.988.883 96,08%

Persentase Penyediaan

Administrasi Perkantoran 695.554.000 664.475.500 590.699.000 495.728.000 - 646.843.304 593.191.618 588.301.080 483.402.080 - 93,00% 89,27% 99,59% 97,51% 0,00% 577.934.521 94,84%

Persentase penyediaan sarana dan prasarana aparatur

138.390.000 168.376.500 153.509.200 132.530.500 - 136.208.975 164.200.619 148.181.110 124.277.538 - 98,42% 97,52% 96,53% 93,77% 0,00% 143.217.061 96,56%

Persentase Pegawai yang mendapatkan pengembangan kompetensi

90.064.000 - 50.000.000 77.008.000 - 81.964.000 - 43.970.000 74.888.000 - 91,01% 0,00% 87,94% 97,25% 0,00% 50.205.500 69,05%

Nilai SAKIP 64.790.800 64.790.800 33.675.000 34.249.000 - 60.774.875 27.571.000 33.386.000 34.221.000 - 93,80% 42,55% 99,14% 99,92% 0,00% 38.988.219 83,85%

Cakupan Integrasi

Perencanaan 66.383.000 67.773.400 108.152.400 112.023.000 - 41.490.500 67.675.000 95.063.300 100.208.000 - 62,50% 99,85% 87,90% 89,45% 0,00% 76.109.200 84,93%

Persentase Organisasi Sosial dan Politik yang Aktif dan berkinerja

277.033.200 538.533.200 434.242.000 512.461.500 - 259.744.646 526.265.053 432.401.900 507.836.500 - 93,76% 97,72% 99,58% 99,10% 0,00% 431.562.025 97,54%

Jumlah Kampung

Pembauran 134.965.000 501.250.000 319.150.000 172.650.000 - 134.244.340 498.120.000 286.312.600 159.378.000 - 99,47% 99,38% 89,71% 92,31% 0,00% 269.513.735 95,22%

Prosentase Kelembagaan RW dalam siaga Warga untuk Ketentraman dan Ketertiban

- - 121.440.000 - - - - 118.240.000 - - 0,00% 0,00% 97,36% 0,00% 0,00% 29.560.000 24,34%

Persentase Penyelesaian

Konflik Sosial 897.084.000 1.262.264.000 815.705.900 393.544.000 - 868.703.171 1.236.208.000 769.828.000 389.509.000 - 96,84% 97,94% 94,38% 98,97% 0,00% 816.062.043 97,03%

Capukan Pelajar dan Pemuda yang mendapatkan Pendidikan Wawasan Kebangsaan dan Pendidikan Bela Negara

558.342.200 867.740.800 808.678.600 333.238.000 - 531.388.263 845.413.142 775.294.044 326.529.000 - 95,17% 97,43% 95,87% 97,99% 0,00% 619.656.112 96,61%

Jumlah Cakupan

Pendidikan Politik Warga 983.059.600 450.479.400 909.370.200 410.354.000 - 951.526.274 427.138.900 887.753.300 409.854.000 - 96,79% 94,82% 97,62% 99,88% 0,00% 669.068.119 97,28%

Persentasi Organisasi

Keagamaan Terbina 283.234.000 331.618.400 149.999.000 44.489.000 - 249.650.000 327.711.400 147.599.000 43.489.000 - 88,14% 98,82% 98,40% 97,75% 0,00% 192.112.350 95,78%

(37)

Dalam upaya penyelenggaraan pelayanan, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Depok memperoleh sumber pembiayaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Depok. Anggaran tersebut diperoleh setiap tahun sesuai dengan program/kegiatan yang telah ditetapkan per-tahunnya. Selain dari pencapaian indikator kinerja sasaran, realisasi anggaran pun menjadi ukuran keberhasilan penyelenggaraanpelayanan.

Dalam Tabel T.C. 2.4 disajikan jumlah anggaran serta besarnya realisasi pendanaan yang telah dikeluarkan dalam periode 2017-2020. Dari data yangtersaji, menunjukkan bahwa kinerja pelayanan Badan Kesatuan Bangsa danPolitik Kota Depok berada pada kondisi yang baik, jika memperhatikan realisasi indikator kinerja dan penggunaan anggaran dariberbagai program dan kegiatan yang dilakukan pada periode 2017-2020.

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan PelayananBadan Kesatuan Bangsa dan Politik

Pertumbuhan ekonomi, kehidupan sosial politik yang dicapai Pemerintah Kota Depok dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir, mempunyai konsekuensi logis terhadap kehidupan sosial masyarakat sebagaimana yang dialami oleh pertumbuhan kota-kota lain, menyebabkan besarnya tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik. Perubahan dinamika tersebut disebabkan pula oleh kondisi geostrategis yang berada di kawasan Jabodetabek. Oleh karena itu, peran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Depok dalam melakukan tugas pencegahan terhadap gangguan ideologis, budaya, agama, dan lain-lain menjadi sangat penting.

Seperti pada wilayah perkotaan lainnya, maka pada umumnya tipologi masyarakat Kota mempunyai karakteristik dinamis, kritis, ingin pelayanan yang cepat, dan mobilitas yang tinggi. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Depok dapat dikatakan mempunyai tugas sebagai penggerak utama keberhasilan birokrasi di Kota Depok dibidang harmonisasi lintas agama, suku, dan budaya. Karena, sesuai dengan tugas dan fungsinya, Badan Kesatuan

(38)

Bangsa dan Politik Kota Depok dituntut menyiapkan aparatur pemerintahan yang memahami betul fungsi strategis tugas dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.

Kondisi yang dinamis dan tuntutan pelayanan yang semakin meningkat dilain pihak merupakan peluang bagi BadanKesatuan Bangsa dan Politik Kota Depok untuk melakukan inovasi dan pengembangan program dan kegiatan yang mampu menjawab permasalahan Kota Depok.

Peluang yang dapat mendukung pengembangan pelayanan antara lain:

1. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dengan basis teknologi informatika;

2. Memperluas jejaring informasi pencegahan dini dengan melibatkan peranserta seluruh elemen masyarakat dalam forum-forum kemasyarakatan yang dapat ditangani oleh BadanKesatuan Bangsa dan Politik, yang dibentuk mulai daritingkat kota, kecamatan, kelurahan hingga sampai ke pranata lembaga pemerintahan yang paling dekat dapat dijangkau oleh masyarakat Kota Depok;

3. Menguatkan peran kelembagaan sosial kemasyarakatanmelaluiprogram pengembangan kerjasama Pemerintah Daerah dengan unsur masyarakat yang diwakili misalnya oleh Ormas dan lembaga nirlaba lainnya dalam bidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri;

4. Meningkatkan kerjasama dengan lembaga pendidikan, misalnya pihak Universitas, dalam melakukan upaya pengembangan program dan pemahaman pentingnya fungsi dan tugas bidang kesatuan bangsa yang diemban oleh Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Depok.

(39)

BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS

BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA DEPOK

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Depok

Kawasan metropolitan seperti Kota Depok, dengan jumlah penduduk hingga mencapai 2.040.000 juta jiwa, merupakan kawasan yang sangat rawan terhadap gangguan keamanan. Posisi Kota Depok yang berbatasan langsung dengan Ibu Kota Negara, dengan akses informasi, teknologi, dan mobilitas antar penduduk yang sangat baik, menjadi lahan subur pertumbuhan berbagai gangguan keamanan. Oleh karena itu, dalam menetapkan program-program untuk mendukung Visi dan Misi Kota Depok, perlu penelaahan dari hasil kajian tersebut.

Kemajemukan masyarakat di Kota Depok, sebagaimana Kota Metropolitan lain, sering membawa konsekuensi munculnya berbagai konflik dan gejolak negatif di dalam kehidupan masyarakat. Kemunculan ekses tersebut berdampak pada irisan-irisan aspek penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri. Beberapa aspek tersebut antara lain :

a. Politik dan pemerintahan dalam negeri

Kota Depok kedepan masih menghadapi tantangan untuk perbaikan sistem atas budaya yang telah berlangsung secara kompleks mengiringi perkembangan kehidupan politik dan sistem demokrasi pasca reformasi.

Apabila kemajemukan yang ada di Kota Depok dapat dikelola dengan baik, makaak

Gambar

Tabel 7.1  Indikator Kinerja

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mencapai Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Periode 2013- 2018, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat menetapkan sejumlah Program yang merupakan

Renstra Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Kediri Tahun 2016-2021 adalah Dokumen Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah yang memuat

Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kesatuan Bangsa dan Politik (BPBD Kesbangpol) melalui Peraturan Walikota Padang Panjang Nomor 21 Tahun 2010 tentang Kedudukan,

Renstra Kecamatan Lumajang Tahun 2019-2023 adalah Dokumen Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran,

4.1 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH PERANGKAT DAERAH Berdasarkan faktor internal dan eksternal, kondisi umum daerah serta tugas dan fungsi Dinas Koperasi Usaha Mikro dan

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis Berdasarkan rencana pembangunan jangka menengah daerah Kabupaten Bulukumba tahun 2016-2021, beberapa isu strategis yang mendasar yang dapat dijadikan

11 STRUKTUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KABUPATEN AGAM KEPALA DINAS SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN

Maksud Renstra disusun sebagai penjabaran secara operasional visi, misi dan program Bupati yang digambarkan dalam bentuk program dan kegiatan terkait urusan perencanaan pembangunan,