• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ringkasan Materi Pembekalan Kampus Mengajar Minggu 2

N/A
N/A
Dini Lusiana Sinaga

Academic year: 2025

Membagikan "Ringkasan Materi Pembekalan Kampus Mengajar Minggu 2"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Rangkuman Materi Pembekalan Kampus Mengajar Minggu Ke-2

 Senin, 29 Januari 2024

Materi : Administrasi Perpustakaan dan Pojok Baca – Kuswanto

Variasi Tanggapan terhadap administrasi perpustakaan dan pojok baca:

1. Memastikan buku layak baca. Jika ditemukan banyak buku layak baca:

a) Jika layak, simpan sebagian b) pajang sebagian.

2. Jalin kerjasama dengan penyedia buku yang ada di wilayah tersebut.

a) Dengan puskel

b) kerjasama antar sekolah

3. Jika ada internet pastikan ada tambahan e-book sesuai dengan minat dan kemampuan membaca siswa.

4. Bekerja sama dengan guru menentukan waktu tertentu untuk membaca.

5. Mendampingi siswa saat membaca.

6. Menggunakan berbagai teknik membaca, bersama siswa.

a) membaca nyaring b) Membaca berpasangan c) Membaca mandiri

d) Konferensi membaca buku untuk pemahaman, baik dengan guru atau teman.

e) Membaca buku elektronik

f) Meminta siswa meminjam buku dengan waktu tertentu

(2)

 Selasa, 30 Januari 2024

Materi 1 : Gerakan Literasi Sekolah - Pratiwi Retnaningdya

Mengembangkan budaya sekolah:

a. Pola jangka panjang

b. Norma, keyakinan dan asumsi c. Memandu perilaku yang diharapkan

Sekolah berbudaya literasi >>> Lingkungan fisik kaya teks:

> bagan pendukung literasi (tabel perkalian, tabel warna, tabel kata bing, dll), dekorasi

> tangga sekolah (perkalian, pend. karakter, dll)

> memajang karya siswa

> buku" di pajang dengan cover hadap ke depan (jika SD), sesuai jenjang kesulitan bacaan

> sudut baca di luar kelas

> dinding kata

Lingkungan sosial afektif:

a. Mengajak siswa menceritakan kembali isi buku b. Melatih siswa mengembalikan buku tepat waktu c. Merayakan hari nasional dengan adanya literasi.

Lingkungan akademik yang literat:

Setiap materi pelajaran, terdapat proses literasi (memahami, mengevaluasi, mengkritisi) Pembelajaran dilakukan dengan aktifitas diskusi

Tersedia waktu tertentu membaca:

(3)

Membaca terpandu, nyaring, bersama, mandiri, diskusi buku, lingkar sastra, show and tell.

Dari literasi ke crafting.

Lingkungan kaya literasi, dapat dilakukan dalam kelas, luar kelas, dan halaman sekolah.

Pada halaman sekolah, dapat menempelkan *kode QR* disetiap tumbuhan yang di tanam, dimana kode QR tersebut terdapat link mengenai tumbuhan tersebut.

Materi 2 : Praktik Baik Pembelajaran Literasi di SMK – Tholi’ah

Tugas guru:

> Mengetahui latar belakang siswa, pembelajaran sebelumnya, dan perkembangan keterampilan siswa.

> Mengetahui minat siswa (dalam & luar sekolah), motivasi, dan tujuan siswa.

> Mengetahui profil dan gaya belajar yang disukai oleh siswa

Tujuan pengembangan: Mendorong siswa untuk lebih aktif berliterasi sesuai dengan gaya belajar masing- masing.

Masalah di SMK:

> Kurangnya minat baca siswa SMK

> Sedikitnya siswa gemar membaca

> Sebagian besar siswa memiliki gaya belajar kinestetik

Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik individual siswa.

Tahapannya meliputi identifikasi karakteristik siswa, penetapan tujuan pembelajaran yang spesifik, desain pembelajaran yang sesuai, pengelompokan siswa berdasarkan kebutuhan, penerapan metode pembelajaran sesuai gaya belajar.

• Pembelajaran literasi berdiferensiasi di SMK menjadi salah satu cara untuk memaksimalkan ketercapaian pembelajaran siswa. terutama dalam memahami, menganalisis, dan berkomunikasi. Pendidikan SMK yang

(4)

menekankan pada pembentukan kompetensi sesuai dengan keahlian, yang tidak hanya membaca namun juga menganalisis, mempraktekan dan mampu mengkomunikasikan.

(5)

 Rabu, 31 Januari 2024

Materi 1 : Konsep Dasar Numerasi – Dicky Noto Afiah Ng

Fakta numerasi:

a. Berkaitan dengan bilangan dan operasi hitung b. Numerasi dan matematika berbeda.

c. Di operasikan di dunia nyata

d. Tidak hanya dikembangkan di jenjang dasar

e. Tidak dibutuhkan kelas khusus numerasi, karena sudah termasuk di semua mata pelajaran.

f. Belum cukup memberikan soal cerita yang kontekstual untuk numerasi. Harus sesuai realita.

g. Tanggung jawab semua guru mata pelajaran.

Definisi numerasi (literasi mtk): Kemampuan yang dimiliki seseorang dalam menggunakan pengetahuan mtk yg dimiliki dalam menjelaskan kejadian, memecahkan masalah, atau dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh numerasi: Berpikir kritis dalam kehidupan sehari-hari (ukuran M/L pada food & drink).

Penyalahgunaan mtk (pada persentase produk,etc).

Memahami situasi membutuhkan perpaduan pengetahuan mtk (yang tidak harus membutuhkan rumus), berpikir kritis, dan sesuai konteks nyata.

Numerasi lintas kurikulum: Identifikasi (tuntutan), rancangan (pengalaman), kesadaran (terminologi).

*Contoh numerasi pada pelajaran selain mtk:*

•> Bahasa Inggris/Indonesia: bisa dengan membaca grafik. Misal materi tenses Eng: Bisa memperkirakan waktu dalam setiap kejadian

•> Seni: harus sesuai proporsi, luas, volume, pola dari seni yang ada.

•> Biologi/PJOK: menghitung nutrisi, gizi, dari makanan atau lainnya.

•> IPS: Letak astronomis negara Asean dengan titik koordinat, etc.

(6)

Mengaudit Tuntutan Numerasi Kurikulum Sekolah:

Domain matematika:

•> Eksplorasi, analisis, dan pemodelan data

•> Pengukuran

•> Bilangan

•> Pola dan penalaran aljabar

•> Kesadaran spasial dan penalaran geometris

Langkah pengembangan Aktivitas Penguatan Numerasi:

•> Memilih Capaian Pembelajaran untuk dilakukan penguatan numerasi.

•> Menemukan tuntutan numerasi untuk CP tersebut

•> Menentukan aktivitas numerasi yg dapat disematkan

•> Menentukan alat dan istilah mtk yg digunakan dalam aktivitas.

Adapun cara menumbuhkan kepercayaan diri siswa dalam hal numerasi yaitu :

1. Percaya diri tumbuh dengan pengalaman. Jadi beri kesempatan pada siswa untuk merasakan keberhasilan dalam pengalaman. Beri banyak cara dalam menyelesaikan masalah. Berikan apresiasi.

2. Menciptakan lingkungan yang menormalisasi kesalahan, dan siswa tidak merasa malu saat melakukan kesalahan.

•> Agar siswa berpikir numerasi tidak menakutkan: Mengajarkan pengalaman yang bermakna atau sesuai dengan kebutuhan sehari-hari. Misal, menghitung seberapa banyak kuota internet yang dihabiskan dalam sehari.

•> Membantu siswa yg kesulitan mtk dalam numerasi : Identifikasi masalah konsep dasar yang di alami.

•> Solusi agar pendidik dapat meningkatkan numerasi dengan perkembangan teknologi : Teknologi bisa memberikan jawaban tapi belum tentu tepat. Jadi harus ada kemampuan orientasi kritis. Harus terus belajar mengikuti perkembangan teknologi.

•> Cara mendesain lingkungan numerasi :

Perhatikan numerasi yang muncul dalam bidang sekolah. Misal perpustakaan, data peminjaman buku bisa di tampilkan. Grafik buku, dilihat mana buku fav. Poster-poster yang terdapat hitungannya. Misal di kamar

(7)

mandi: berapa banyak air yang dihabiskan saat cuci tangan. Poster berapa banyak air yang dibutuhkan agar tetap terhidrasi.

Materi 2 : Matematika di Sekitar ku – Bungkus Dyas Prasetyo

Tidak semua aktivitas luar ruangan bisa disebut aktivitas matematika luar ruangan. Misal mengukur lapangan, tidak termasuk aktifitas mtk luar ruangan, jika soalnya tidak ada hubungan dengan lapangan.

Definisi MTK luar ruangan: Membantu siswa dan guru untuk mengalami dan menghubungkan MTK dengan dunia luar

Contoh: Menghitung (misal ranting), mengukur (lapangan), mengelompokkan (jenis-jenis tanaman), mengumpulkan dan analisis data (mencari tau hal yang di kelompokkan), menggambar, bentuk dan tempat (mengubah bentuk kubus ke limas).

Tahapan dalam mengajarkan Outdoor Math :

•> Topik : Kemampuan prasyarat, tingkat kesulitan (kelas berapa dan kemampuannya seperti apa).

•> Memilih aktivitas : Lokasi, alat & bahan, aman saat melakukan aktivitas.

•> Do : survei lokasi, membuat kelompok, ada rencana cadangan.

•> Back to class : Refleksi, kesimpulan.

Alasan menerapkan Outdoor Math :

•> Menyenangkan dan bermakna

•> Selalu terhubung dengan bidang lain dan alam

•> Komunikasi dan kolaborasi.

Contoh penerapan:

•> Menghitung siswa yang sedang berada di tangga, menghitung anak tangga, waktu yg diperlukan anak saat naik & turun tangga. (Harus sesuai dengan materi dan kemampuan)

•> amati, kelompokkan, dan sajikan, tanaman disekitar.

Data representasi: •> Diagram batang, lingkaran, garis.

(8)

•> Untuk SD, bisa mendefinisikan 'data' sesuai pemahaman mereka. Misal menghitung waktu yang dihabiskan untuk aktifitas sehari-hari dan diberikan warna menarik.

•> Harus terdapat cara baca data tsb dan usahakan membuat grafik yang informative.

•> Agar siswa mudah paham cara kumpulkan data, maka guru harus membuat data terlebih dahulu sebagai contoh.

•> Tugas hanya bisa dilakukan di lokasi

•> Dapat diselesaikan dengan banyak cara

•> sesuai dengan kurikulum atau kelas

•> alat digunakan mudah dan murah

Materi tentang "Matematika di Sekitarku" atau "Maths Around Us" menawarkan peluang besar untuk mengajarkan matematika melalui aplikasi dunia nyata.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat diterapkan dalam pembekalan dan penugasan terkait dengan topik ini:

a. Identifikasi Konsep Matematika dalam Lingkungan Sekitar : Dorong siswa untuk mengidentifikasi konsep matematika yang terkandung dalam lingkungan sekitar mereka, seperti pola, perbandingan, pengukuran, geometri, dan statistik.

b. Eksplorasi Objek Matematika di Sekitar : Ajak siswa untuk mengeksplorasi objek matematika yang ada di sekitar mereka, seperti bangunan, jalan, alam, atau benda-benda sehari-hari lainnya, dan cari tahu bagaimana konsep matematika diterapkan dalam objek tersebut.

c. Kegiatan Lapangan : Rencanakan kegiatan lapangan di sekitar lingkungan peserta, seperti mengukur bangunan, mencari pola pada trotoar, memetakan lingkungan, atau mengumpulkan data statistik tentang populasi hewan atau tumbuhan.

d. Penyelidikan Matematika : Ajak siswa untuk melakukan penyelidikan matematika tentang topik- topik yang relevan dengan lingkungan mereka, seperti perbandingan ukuran, perhitungan kecepatan, estimasi volume, atau analisis data cuaca.

e. Penggunaan Teknologi : Manfaatkan teknologi seperti kamera, perangkat lunak pemodelan, atau aplikasi pengukuran untuk membantu peserta memvisualisasikan dan menganalisis konsep matematika di sekitar mereka.

f. Diskusi dan Refleksi : Berikan waktu bagi peserta untuk berdiskusi dan merenung tentang konsep- konsep matematika yang mereka temui dalam kehidupan sehari-hari. Dorong mereka untuk merenungkan relevansi dan aplikasi praktis dari konsep-konsep tersebut.

(9)

g. Pembelajaran Berbasis Proyek : Galakkan peserta untuk merancang proyek matematika berbasis lingkungan yang mencakup pengumpulan data, analisis, dan penyajian hasil. Proyek-proyek ini dapat mencakup topik-topik seperti pembuatan grafik, perencanaan taman, atau perbandingan harga barang.

h. Keterlibatan Komunitas : Libatkan komunitas lokal dalam kegiatan matematika di sekitar, seperti mengundang ahli matematika atau profesional terkait untuk berbagi pengetahuan mereka atau bekerja sama dengan organisasi lingkungan untuk proyek kolaboratif.

i. Kreativitas dan Inovasi : Dorong siswa untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam menemukan dan menerapkan konsep matematika di sekitar mereka. Berikan ruang bagi ide-ide baru dan pendekatan eksperimental dalam pembelajaran matematika.

j. Evaluasi dan Presentasi : Berikan kesempatan bagi siswa untuk mengevaluasi proyek-proyek mereka, berbagi hasil dengan orang lain, dan merencanakan tindak lanjut berdasarkan temuan dan pengalaman mereka.

Dengan menerapkan pendekatan yang berorientasi pada aplikasi praktis dan pengalaman langsung, siswa akan dapat mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang konsep-konsep matematika dan melihat keterkaitan antara matematika dan dunia nyata.

Guru harus mampu menyelesaikan tujuan pembelajaran sesuai RPP, dengan pengenalan Outdoor Math.

Jangan terlalu banyak menghabiskan waktu dan tidak memberikan soal yang terlalu sulit.

Untuk SMP & SMA, mtk menjadi alat untuk menemukan kebijakan selanjutnya:

Mis : Menghitung luas ruangan, data luas bukan merupakan tahap akhir, tapi sebagai data untuk menemukan solusi seperti keramik yang dibutuhkan ruangan tsb.

Untuk SD, cukup aktifitas yg tidak rumit dan hanya menemukan jawaban akhir dari yg dilakukan. Bukan untuk menemukan kebijakan.

Penerapan Outdoor Math di SMK:

•> Pertanyaannya bukan mtk tapi menyelesaikan tugas tsb dengan perhitungan.

(10)

 Kamis, 1 Februari 2024

Materi 1 : Numerasi dalam Kehidupan Sehari-hari – Nurina Ayuningtyas

Contoh numerasi di kehidupan sehari-hari:

a. Perkiraan suhu b. Pembuatan aspal c. Diskon jualan d. Aktivitas bengkel

e. Motif dan ukuran pakaian

f. Prosedur dan informasi gizi food&drink

Adapun Miskonsepsi Numerasi

•> Tidak selalu hitungan

•> Semua level kemampuan numerasi dapat ditingkatkan

•> Ada termasuk HOTS (higher order thinking skill/kemampuan berpikir tingkat tinggi) dan LOTS (low order thinking skill/kemampuan berfikir secara fungsional)

•> Membutuhkan pengetahuan MTK

Tools Numerasi : Representasi, (grafik, peta, tabel), fisik (penggaris, jangka, busur, timbangan), digital (kalkulator, software).

Math knowledge : Problem solving, estimasi, konsep, keterampilan.

•> Lakukan diskusi ketika penggunaan media pembelajaran dan alat" mtk.

Step

•> Tentukan tujuan pembelajaran

•> Pilih topik yang sesuai

(11)

•> Tidak semua topik harus ada penerapan numerasi

Strategi pembelajaran

•> sesuai pengalaman murid

•> sebagai ide topik

•> sebagai konteks pembelajaran

Ex: (jangka waktu menggunakan sosmed, dosis minum obat, not lagu, permainan)

Strategi numerasi IPS

•> Penggunaan grafik negara ASEAN

•> Skala peta

•> Masa waktu zaman

Strategi Numerasi mapel agama

•> Perhitungan kalender masing" agama

Strategi Numerasi mapel PJOK

•> Data indeks massa tubuh

•> Strategi sepiring hidup sehat

•> Penggunaan alat hitung (stopwatch, timbangan)

Strategi Numerasi Bahasa Inggris& Indonesia

•> Teks prosedur negara lain

•> Ujian soal cerita

Strategi Numerasi SMK :

(12)

•> Perhitungan pola pakaian

•> Pengukuran

Strategi Numerasi mapel IPA

•> perhitungan jangka waktu matangnya buah

•> Mengidentifikasi pola di alam

Kegiatan Numerasi di Sekolah

•> Kantin kejujuran

•> Belajar dan bermain (menghitung waktu bermain)

•> Belajar di UKS (cara menghitung tensi, membaca timbangan,etc)

•> Menempelkan grafik berkala

Kegiatan Numerasi di rumah

•> Diskusi nutrisi cemilan

•> Diskusi perjalanan liburan

•> Penempatan dan pengeluaran keuangan

•> Menghemat energi listrik & air

•> Memisahkan sampah (masa terurai)

Materi 2 : Hiburan Matematika ( Recreational Mathematics) - Wahid Yunianto

Memberikan hiburan dalam pembelajaran matematika, atau membuat teka teki matematika agar pembelajaran menarik dan meningkatkan ketelitian siswa. Saya dapat menerapkan pendekatan yang melibatkan permainan, teka-teki, atau aktivitas interaktif untuk membuat pembelajaran matematika lebih menarik. Misalnya, menggunakan permainan papan matematika, teka-teki logika, atau tantangan hitung cepat dapat meningkatkan keterlibatan dan pemahaman konsep matematika secara menyenangkan.

(13)

Cara menguji numerasi : Mengamati pola

•> Contoh : Tebak usia

Usia kamu ×7, ×11, ×13 < (bilangan prima) = 1001 Angka sebelum nol akan menunjukkan usia.

•> Memindahkan batang korek api agar dapat mendapatkan hasil perhitungan yang sesuai

•> Memberi garis pada 1 bentuk untuk dibagi menjadi 2 bentuk

•> Cari perbedaan pada gambar untuk mengasah otak

•> Menghubungkan kotak kecil yg ada dalam kotak besar dengan huruf yang sama tanpa ada garis yg berpotongan atau keluar dari kotak besar

•> Melengkapi puzzle yang memiliki angka perhitungan

•> Mencari bentuk yang hilang dalam kotak sesuai pola yang ada

•> Menebak gambar dalam bahasa lain

•> Menebak pola area parkir

•> Menebak angka dadu

•> Menyusun bentuk ruang

•> Membentuk dadu warna

Secara sederhana, MTK bagian dari numerasi tapi tidak sebaliknya. Karena tidak semua mtk digunakan di kehidupan sehari-hari.

(14)

 Jumat, 2 Februari 2024

Materi : Gerakan Numerasi di Sekolah – Afriki

Beberapa hal yang dapat diterapkan termasuk:

1. Memfasilitasi pelatihan dan diskusi tentang strategi dan metode pengajaran numerasi yang efektif.

2. Membantu guru untuk mengembangkan rencana pelajaran yang menekankan pada pengembangan keterampilan numerasi siswa.

3. Menyediakan sumber daya tambahan, seperti permainan matematika atau aplikasi edukatif, yang dapat membantu memperkuat pemahaman konsep numerasi.

4. Mengadakan sesi kolaboratif di antara guru untuk berbagi praktik terbaik dalam mengajar numerasi.

5. Melakukan evaluasi berkala untuk memantau kemajuan siswa dalam mencapai kompetensi numerasi.

6. Mendorong partisipasi orang tua dalam mendukung pembelajaran numerasi di rumah.

7. Menyelenggarakan acara atau kegiatan ekstrakurikuler yang memperkaya pengalaman belajar siswa dalam hal numerasi.

Semua ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan keterampilan numerasi siswa secara holistik dan berkelanjutan.

Apa yang dilakukan siswa harus kontekstual dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

•> Contoh projek : Merancang bangunan untuk materi bangun ruang. Bisa menghitung ukuran ruang, cat yg dibutuhkan. Terdapat pelajaran art, engineering, math.

•> Contoh kegiatan lainnya :

Membuka market school/fest kuliner/market sehat yg sesuai tujuan pembelajaran.

Yang dipelajari bisa berupa: •> kewirausahaan •kegiatan jual beli •menghitung keuntungan •menghitung modal

•> Melatih kreativitas •Mendekorasi market masing-masing.

•Membuat poster

•> Melatih analisis siswa terhadap gizi yang ada dalam food&drink

(15)

•> Menyesuaikan resep jualan & waktu pembuatan, jumlah orang yang membantu memasak

Penerapan konsep dalam kegiatan:

•>Bilangan bulat •>Pecahan, persen, decimal •>Pengukuran, rasio, konversi

•>Perbandingan senilai •>Perbandingan berbalik nilai •>Laporan realisasi usaha

Prinsip Numerasi

•> Dapat diterapkan disetiap kesempatan

•> Menciptakan suasana belajar menyenangkan

•> Menantang dan mengembangkan critical thinking

Yang harus diperhatikan

•> Menentukan tujuan •> Merencanakan program •> Referensi

•> Komitmen •> Refleksi •>Evaluasi

Contoh program Gerakan Numerasi Sekolah

•> Permainan: melempar bola utk mendapatkan nilai

•> Pajangan siswa: Siswa mendiskusikan konsep yang ada di pajangan

•> Penerapan konsep: Bermain kalender

•> 5 menit setiap pagi dengan kalender. Menghubungkan kalender dengan materi pelajaran

•> Pelibatan keluarga, sekolah: pasar seru

•> Kegiatan pembiasan: menentukan waktu Memberi pertanyaan open ended

•> Satu pertanyaan yang memiliki jawaban beragam seperti cara utk mendapatkan angka 100.

(16)

•> Read aloud numerasi : guru membaca buku, siswa & guru mendiskusikan konsep, siswa menghubungkan pengalaman pribadi

•> Menjawab soal cerita teman

•> Membuat koran: melatih teknologi, numerasi, dan b. indo

•> Membuat desain batik atau perumahan.

•> Membuat surat mengenai apa yg dipelajari siswa

Usahakan dalam melaksanakan kegiatan numerasi di sekolah, melibatkan teknologi. Seperti: membuat laporan hasil penjualan, bisa menggunakan excel. Memberi pemahaman kepada siswa bahwa ada cara yang mudah untuk menyelesaikan tugas tsb.

Agar mendapatkan dukungan dari sekolah mengenai gerakan numerasi:

•> Menyampaikan tujuan •> Mengajukan proposal •> Menyiapkan referensi

Cara memastikan siswa menguasai skill numerasi : Siswa membuat laporan hasil belajar. Apa yang telah digunakan & dilakukan dalam kegiatan.

Penerapan numerasi dalam B. Inggris :

•> Menghitung dan mengenalkan angka dalam b. Ing

•> Mengenalkan bentuk waktu dlaam b. Ing

•> Membuat resep dalam b. Ing, ect.

Jadi guru kreatif agar menjadikan gerakan numerasi sekolah menyenangkan.

Materi 3 : Pencegahan 3 Dosa Pendidikan (Perundungan) - Agus Mohamad Solihin

Mitos VS Fakta

M: Setiap kampus/sekolah tidak pernah ada kasus perundungan

F: Terdapat perundungan yang tidak terlihat langsung seperti pengucilan.

(17)

F: Perundungan tidak dapat diwajarkan.

F: Ejekan dapat menimbulkan luka emosional

F: Cyberbullying lebih menyakitkan karena cepat menyebar.

F: Becandaan beda dengan perundungan. Bercanda tidak menimbulkan kerugian.

Potret Perundungan di sekolah Indonesia:

25% anak perempuan dan laki-laki menjadi korban bullying 26,9 % pesdik berpotensi mengalami hukuman fisik

36,31% berpotensi mengalami perundungan

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan:

Target 16: Perdamaian, keadilan, dan Kelembagaan yang tangguh. Permendikbudristek 46/2003:

Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan

Sasaran: utk pesdik, pendidik, tenaga kependidikan, warga satuan pendidikan lainnya Definisi: Ada definisi yg jelas dan bentuk" detail kekerasan

Tim dan satuan tugas: Pembentukan tim penanganan kekerasan Mekanisme pencegahan: lebih terstruktur dan rinci

Cakupan penanganan kekerasan: Lokasi kekerasan dalam & luar satuan pendidikan, melibatkan lebih dari 1 satuan pendidikan.

6 bentuk kekerasan yang didefinisikan secara rinci oleh Permendikbudristek PPKSP (pasal 6)

•> Kekerasan: (pasal 7-13): fisik, psikis, perundungan, kekerasan seksual, diskriminasi dan intoleransi, kebijakan yang mengandung kekerasan.

Karakteristik utama perundangan

•> Dilakukan secara sengaja

•>Ketidakseimbangan kekuasaan

•>Pengulangan aksi.

(18)

Faktor Penyebab

•>Faktor individu: Ketidakmatangan emosional

•>Faktor sosial: Tertekan oleh teman sebaya

•>Faktor lingkungan: Budaya organisasi/sekolah

•>Faktor struktural: Ketidaksetaraan sosial

Pihak yg terlibat:

•>Pelaku, korban, saksi (bystanders) Lingkaran perundungan:

Korban, perundung, pengikut, pendukung pasif, pendukung potensial, penonton yg tidak terlibat, pembela potensial, pembela

Mitos: terdapat orang yang pantas dirundung

Mitos: perundungan membentuk karakter anak lebih kuat.

*Dampak untuk korban, pelaku, saksi: mental, fisik, emosional, prestasi

*Pencegahan kekerasan oleh satuan pendidikan, pemerintah daerah, & Kemendikbud ristek:

•>Penguatan tata kelola

•>Edukasi

•>Penyediaan sarana dan prasarana

M: melaporkan kasus akan menjadikan masalah lebih rumit

*Tindakan sekolah

Menerima laporan oleh TPPK, memeriksa kekerasan oleh TPPK, penyusunan kesimpulan dan rekomendasi, tindak lanjut laporan, pemulihan bagi korban dan saksi

*Usaha Kemendikbud ristek: adanya •>Program Roots oleh Unicef

•>Adanya pelatihan oleh fasilitator nasional > sekolah > fasilitator guru > agen perubahan > siswa/i Program ini terbukti berhasil mengurangi hingga 30% perundungan.

(19)

Beberapa pembelajaran program roots: a) pengenalan program, b) Meningkatkan rasa percaya dalam kelompok sebaya, mengenal perundungan, kepemimpinan & komunikasi efektif, melihat perspektif yg berbeda.

Referensi

Dokumen terkait

Penempatan Kampus Mengajar diorientasikan ke sekolah 3T dan sekolah yang masih memiliki akreditasi C dalam data pendidikan. Penempatan Kampus Mengajar Angkatan 3 di SD

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PROGRAM KAMPUS MENGAJAR Program Pendampingan Literasi, Adaptasi Teknologi, dan Adminitrasi Sekolah di SD Negeri 1 Salakan Yogyakarta Baiq Nikum

Contoh laporan mingguan program Kampus

PROGRAM KERJA KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN 6 SMP SWASTA DARMA SAKTI MEDAN Fokus Program Nama Program Deskripsi Program Tujuan Program Sasaran Program PIC Program Literasi Membaca buku

1 LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PROGRAM KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN I Program Pendampingan Literasi, Adaptasi Teknologi, Administrasi di SDIT AL-ISLAM SUNTU Kota Bima Nusa Tenggara

RENCANA AKSI KOLABORASI RAK PROGRAM KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN 7 [TULISKAN NAMA SEKOLAH] Fokus RAK Nama Deskripsi Tujuan Sasaran PIC Literasi Tuliskan sesuai jumlah program

Literasi, Numerasi, Adaptasi Teknologi, dan Administrasi sekolah di SMP Tut Wuri Handayani Program Pelaksanaan Literasi : • Mengajar • Mading&Pojok baca • Kelas Intensif •