• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ringkasan Pembekalan Mahasiswa Program Kampus Mengajar Angkatan 7

N/A
N/A
Dini Lusiana Sinaga

Academic year: 2025

Membagikan "Ringkasan Pembekalan Mahasiswa Program Kampus Mengajar Angkatan 7"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

RANGKUMAN PEMBEKALAN MAHASISWA PROGRAM KAMPUS

MENGAJAR ANGKATAN 7

Senin, 22 Januari 2024

 Materi : Forum Komunikasi dan Koordinasi Mahasiswa (FKKM) I – Dita Juwita

Hasil Materi:

Manfaat mahasiswa mengikuti Kampus Mengajar : - agen of change

- mengasah hardskill dan softskill - mendapat 20 sks

- mendapat bbh

Peran mahasiswa : - mitra guru

- kolaborasi lintas pengaku kepentingan - adaptasi teknologi

- sosialisasi produk pembeljaran kemendikbud

Alur kegiatan prapenugasan : 1. Mengikuti ffkm 1

2. Pembekalan 3. Berkoordinasi pt

-Melapor kepada prodi dan memastikan proses sks

-Melapor kepada koordinator pt dan meminta surat tugas dari perguruan tingi 4. Pembuatan grup koordinasi

-Membuat grup dgn DPL 5. Pemilihan ketua kelompok

(2)

-Pemilihan ketua kelompok ( jobdesk : dpt membantu dpl dalam memastikan anggita kelompok berpartisipasi aktif, memastikan komunikasi dan koordinasi )

6. Lapor diri kepada dinas pendidikan

( untuk yg sd lapor diri dan meminta surat tugas kepada dinas pendidikan Kab/Kota dan yang bertugas di SMK ke dinas pendidikan provinsi ) nb : lapor diri harus didampingi oleh DPL, dan untuk mekanisme nya bisa dikomunikasikan dgn distriknya masing".

7. lapor diri kepada sekolah penugasan

( 15-21 febuari, melakukan survei dan koordinasi dgn pihak sekolah, dan berkoordinasi dengan sekolah untuk mengundang pengawas pada Ffks bersama tim program )

 Materi : Konsep Dasar Pedagogi – Setiyo Iswoyo

Pedagogi : Teori mengajar atau secara sederhana seni mengajar Kompetensi

1. Pemahaman peserta didik

2. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran 3. Evaluasi belajar

4. Pengembangan peserta didik 3 Kunci Sukses mengajar

1. Berpihak/berpusat pada murid : Tips berpihak kepada murid, Voice : Mendengarkan Pendapat Murid

Choice : Meberikan pilihan kepada murid Ownership : Tanggung jawab dalam belajar 2. Kuasai Materi

Pelajari terlebih dahulu Kolaborasi

Susun RPP meskipun sederhana :

 Tujuan pembelajaran

 Kegiatan pembelajaran (Pendahuluan, Inti, Penutup)

 Asesmen/penilaian

Kerangka berfikir pembelajaran kereatif I. Pendahuluan : Apresiasi

(3)

Motivasi : Penguatan emosi positif dan karakter Diskusi : Tujuan, manfaat, dan aktivitas pembelajara Ciptakan kesenangan dan keasyikan (Games, Cerita, Humor)

II. Inti :

Materi Yang Esensial

 Urgensi

 Kontinuitas

 Relevansi

 Keterpakai an

 Belajar berbasis aktivitas

 Strategi Kreatif

 Beragam Metode

 Banyak : Tanya, Coba, Karya

III. Penutup :

Feedback

 Refleksi

 Tindak Lanjut

 PBL (STEAM)

 Literasi + Numerasi

 21st Century Skills

3. Belajar Dari Lingkungan

Identifikasi sumber-sumber belajar yang ada di sekitar sekolah/masyarakat. Ajak para siswa belajar sesuai dengan materi. Pastikan aman, mematuhi aturan yang berlaku dan memenuhi protocol kesehatan

 Sawah  Tempat ibadah

 Kebun  Kantor kelurahan

 Kolam Renang  Saung desa

 Peternakan  Sentra industry

 Halaman/Lapangan  Kerajinan, Dll

4. Percobaan Sederhana

(4)

Contoh

I. Perubahan wujud benda

II. Membuat minuman tradisonal berbahan empon-empon III. Membuat bayangan benda

IV. Rambatan bunyi

V. Membuat pencampuran warna alami

VI. Berat dan gaya dengan menggunakan mainan yang ada di rumah Pertumbuhan tanaman, dsb

Guru Kompeten 1. Attitude 2. Knowlage

(5)

 Materi : Konsep Andragogi – Willy Ariwiguna

adalah teori pembelajaran orang dewasa yang menekankan karakteristik dan kebutuhan unik dari pelajar dewasa. Digagas oleh pendidik Malcolm Knowles pada 1960-an, Andragogi didasarkan pada premis bahwa orang dewasa belajar secara berbeda dari anak-anak dan harus didekati dengan serangkaian prinsip yang berbeda yang disesuaikan dengan atribut dan pengalaman spesifik mereka.

Prinsip-prinsip utama Andragogi meliputi : 1. konsep diri,

2. pengalaman,

3. kesiapan untuk belajar, 4. orientasi untuk belajar, 5. motivasi

Pedagogi berfokus pada guru sebagai tokoh sentral dalam proses pembelajaran,

Andragogi memberikan penekanan yang lebih besar pada keterlibatan aktif pembelajar dan pembelajaran mandiri.

Selasa, 23 Januari 2023

 Materi : asesmen Kognitif dan non kognitif di kelas – Rahmah Zulaiha

Asesmen & Pembelajaran 1. Rencana mengajar 2. Proses belajar mengajar 3. Asesmen (Penilaian) 4. Analisis & umpan balik

Asesmen > Informasi > Kualitas Pembelajaran > Hasil Belajar Siswa

Asesmen dapat dilakukan untuk mengetahui hasil belajar (of learning), menyusun strategi belajar (for learning), maupun sarana belajar (as learning). Informasi yang diperoleh dari asesmen, berupa pemetaan hal- hal yang sudah dikuasai siswa maupun

(6)

belum dikuasai siswa menjadi umpan balik berharga untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang akan mendorong hasil belajar siswa

Prinsip Asesmen : 1. Valid

Menilai sesuai tujuan serta menilai kompetensi yang akan dinilai 2. Reliabel/Konsisten

Siswa yang sama akan memperoleh skor yang (hampir) sama ketika ia kembali mengerjakan tes yang sama pada kesempatan yang berbeda.

3. Adil

Tidak merugikan siswa tertentu, terbuka, dan objektif 4. Fleksibel

Mengakomodir pengelolaan yang adaptif terhadap perubahan situasi 5. Memberikan umpan balik

Memberikan informasi mengenai tingkat capaian kompetensi dan aspek kompetensi yang dapat ditingkatkan

Konsep Asesmen

Asesmen Formatif Asesmen

Terhadap Hasil Belajar

Asesmen Untuk BElajar

Asesmen Sebagai

Proses Belajar

Tujuan Penilaian

akhir terhadap

sebuah tujuan belajar

Informasi untuk membantu

guru membuat tindak lanjut

Monitoring dan koreksi

mandiri dalam proses belajar

Faktor Siswa Standar Capaian

(7)

Penentu lainnya pihak luar atau ekspetasi

tertentu

pribadi atau standar dari pihak luar

Asesor kunci

Guru Guru Siswa

ASESMEN TINGKAT KELAS

 Mengakomodir keunikan siswa

 Fleksibilitas dalam waktu dan jadwal

 Bagian erat dari pembelajaran

 Pelaporannya dapat dilakukan secara immediate

 Bermain peran, wawancara, unjuk kerja, penilaian proyek, mind mapping, kuis, portofolio, sesi debat, menyusun jurnal/blog/vlog, menyusun lirik, bercerita

 Mind Map → Membentuk kebiasaan, pola pikir, karakter dan menjadikan sosok pembelajar sepanjang hayat

 Salah satu tujuannya adalah assessment of learning

 Dapat dilakukan bersama oleh forum guru mata pelajaran di satuan

 pendidikan

 Keperluan pelaporan dalam format terstandar untuk dikomunikasikan ke pihak terkait

 Penilaian tertulis, penilaian lisan, penilaian kinerja, portofolio

ASESMEN HASIL BELAJAR 1. PENDIDIK

 Proses pengumpulan informasi/data tentang capaian pembelajaran siswa

 Dilakukan secara terencana dan sistematis

 Dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar

2. SATUAN PENDIDIKAN

 Proses pengumpulan informasi/data tentang capaian pembelajaran siswa

(8)

 Dilakukan secara terencana dan sistematis

 Dalam bentuk penilaian akhir

ASESMEN DIAGNOSTIK

Asesmen Diagnostik NonKognitif Asesmen yang bertujuan untuk mengetahui

1. Kesejahteraan psikologi dan sosial emosi siswa 2. Aktivitas siswa selama belajar dari rumah 3. Kondisi keluarga siswa

Asesmen Diagnostik Kognitif

1. Asesmen yang memberikan informasi kepada guru mengenai kompetensi yang sudah dikuasai ataupun belum dikuasai siswa, serta pengetahuan yang sudah dimiliki siswa sebelum memulai suatu pembelajaran.

2. Dilakukan secara berkala di setiap awal pembelajaran. Informasi hasil asesmen tersebut berguna untuk menyusun strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan level kompetensi setiap siswa (teaching at the right level)

PRINSIP ASESMEN DIAGNOSTIK BERKALA

a) Dilaksanakan secara rutin pada awal/akhir/waktu lain pada proses pembelajaran b) Mendiagnosis kemampuan dasar siswa dalam topik pembelajaran

c) Melakukan tidak lanjut melalui penyesuaian materi pembelajaran dengan kemampuan siswa

PROSES KOGNITIF NUMERASI

L1 PEMAHAMAN : Siswa memiliki kemampuan standar minimum dalam menguasai pelajaran (Knowing).

L2 PENERAPAN : Siswa memiliki kemampuan aplikatif (Applying).

L3 PENALARAN : Siswa memiliki kemampuan bernalar (analisis, evaluasi, kreasi) dan logika (Reasoning).

NUMERASI

(9)

Kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia

LITERASI

Kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia agar dapat berkontribusi secara produktif di masyarakat.

PROSES KOGNITIF LITERASI

1. MENEMUKAN INFORMASI (RETRIEVE AND ACCESS) 2. MEMAHAMI (INTERPRET AND INTEGRATE)

3. MENGEVALUASI DAN MEREFLEKSI (EVALUATE AND REFLECT)

(10)

 Konsep dasar kurikulum merdeka SD, SMP, dan SMK – Yogi Anggraena

Visi Pendidikan Indonesia

“Mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, bergotong royong. dan berkebinekaan global”

Profil Pancasila

1. Beriman Bertaqwa Kepada Thuan YME dan Berakhlak Mulia 2. Berbhineka Global

3. Bergotong Royong 4. Kreatif

5. Bernalar Kritis 6. Mandiri

Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas dan dukungan bagi pendidik untuk bergotong-royong menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan pelajar dan kondisi satuan pendidikan

 Fokus pada materi esensial sehingga pembelajaran lebih mendalam

 Waktu lebih banyak untuk pengembangan kompetensi dan karakter melalui belajar kelompok seputar konteks nyata (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)

 Capaian pembelajaran per fase dan jam pelajaran yang fleksibel mendorong pembelajaran yang menyenangkan dan relevan dengan kebutuhan pelajar dan kondisi satuan pendidikan

 Memberikan fleksibilitas bagi pendidik dan dukungan perangkat ajar serta materi pelatihan untuk mengembangkan kurikulum satuan pendidikan dan melaksanakan pembelajaran berkualitas

 Mengedepankan gotong royong dengan seluruh pihak untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka

(11)

Kurikulum Merdeka mengatur muatan dan beban belajar intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler

 Pengaturan jam pelajaran per tahun memberikan keleluasaan bagi satuan pendidikan dan pendidik untuk mengembangkan dan mengorganisasikan pembelajaran sesuai konteks

 Pembelajaran karakter dan kompetensi melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan bagian dari struktur kurikulum sehingga menjadi kegiatan utama yang diikuti seluruh pelajar

 Ekstrakurikuler tetap diselenggarakan satuan pendidikan untuk memfasilitasi minat dan bakat pelajar sekaligus menguatkan pengembangan profil pelajar Pancasila

Struktur Kurikulum dibagi menjadi dua komponen utama, intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila

1. Pembelajaran intrakurikuler. Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran mengacu pada capaian pembelajaran.

2. Pembelajaran kokurikuler: Projek penguatan profil pelajar Pancasila. Kegiatan pembelajaran khusus yang ditujukan untuk memperkuat upaya pencapaian elemen dan subelemen pada dimensi profil pelajar Pancasila.

Bentuk Asesmen

1. Asesmen formatif yaitu asesmen yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi pendidik dan peserta didik untuk memperbaiki proses belajar.

2. Asesmen Sumatif yaitu asesmen yang dilakukan untuk memastikan ketercapaian keseluruhan tujuan pembelajaran.

Rabu, 24 Januari 2024

Materi : Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila – Ilona Christina Kakerissa

Visi Pendidikan Indonesia

(12)

Mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila.

Profil Pelajar Pancasila :

1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak MuliaAkhlak Beragama

Akhlak Pribadi Akhlak kepada manusia Akhlak kepada Alam Akhlak bernegara 2. Mandiri

Pemahaman diri dan situasi) Regulasi diri) 3. Bernalar Kritis

Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan) Menganalisa dan mengevaluasi penalaran) Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri)

4. Berkebinekaan Global

a) Mengenal dan menghargai budaya b) Komunikasi dan interaksi antar budaya

c) Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan d) Berkeadilan Sosial

5. Bergotong Royong a) Kolaborasi

b) Kepedulian 6. Kreatif

a) Menghasilkan gagasan yang orisinal

b) Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal

c) Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan

Berbasis Kompetensi Berbasis Konten

Berpusat pada kebutuhan murid Berpusat pada pencapaian kurikulum

Belajar untuk pemahaman konsep yang mendalam dan mengasah

keterampilan

Belajar untuk penyelesaian materi dan nilai

Menunjukkan kinerja dengan Menjawab serangkaian pertanyaan

(13)

menerapkan konsep tes berdasarkan topik Pembelajaran terkait dengan konteks

kehidupan nyata murid /Pembelajaran berbasis proyek

Pembelajaran kurang/tidak terkait dengan konteks kehidupan nyata

murid Orientasi pada proses dan

penguasaan kompetensi Orientasi pada nilai akhir

(14)

 Penggunaan Platform Merdeka Mengajar – Muhammad Nur Qadri Sulaeman

Apa itu Platform Merdeka Mengajar?

Platform Merdeka Mengajar adalah platform edukasi yang menjadi teman penggerak untuk guru dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila serta mendukung guru untuk mengajar, belajar dan berkarya lebih baik lagi.

 Belajar : Pengembangan Diri (Bergerak)

 Mengajar : Kegiatan Belajar Mengajar (Tergerak)

 Berkarya : Mencari dan Berbagi Inspirasi (Menggerakkan)

Platform Merdeka Balajar dibangun untuk menunjang Implementasi Kurikulum Merdeka agar dapat membantu guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman tentang Kurikulum Merdeka. Platform ini juga disediakan untuk menjadi teman penggerak bagi guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya.

Memabantu guru dalam mengajarkan siswa dan membantu dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka

Aksi nyata adalah bentuk impelementasi dari ilmu yang telah didapatkan 5 Fitur Platform Merdeka pengajar yang dapat digunakan pengajar : 1. Video Inspirasi

2. Pelatihan Mandiri 3. Bukti Karya Saya 4. Asesmen Murid 5. Perangkat Ajar

(15)
(16)

Kamis, 25 Januari 2024

 Materi : Konsep Dasar Literasi – Zulfa Sakhiyya

Praktik literasi

Menugaskan siswa membuat synopsis adalah cara memastikan siswa benar benar membaca

Miskonsepsi & malpraktik literasi di Sekolah

 Membaca = membunyikan huruf, tanpa visualisasi makna

 Membaca 15 menit sebelum pelajaran

 Selebrasi literasi (foto dengan buku)

 Menghasilkan karya yang berorientasi pada kuantitas, bukan proses

LITERASI

I. Kemampuan untuk mengenali, memahami, menafsirkan, mencipta, mengomputasi, dan berkomunikasi menggunakan simbol visual, auditori, dan digital mengenai topik lintas disiplin dan keilmuan (ILA, 2016).

II. Kemampuan untuk mengidentifikasi, memahami, menafsirkan, mencipta, mengomputasi, dan berkomunikasi menggunakan simbol cetak dan tertulis dalam berbagai konteks (UNESCO, 2004).

Kontinuum Pembelajaran Literasi

Belajar membaca (Learning to Read) > Membaca untuk belajar (Reading to Learn)

PENGUATAN LITERASI

1. Memetakan kemampuan literasi siswa di awal pembelajaran

2. Memberikan intervensi sesuai dengan kemampuan siswa dalam kegiatan belajar terbimbing.

3. Memberi materi yang sesuai dengan kemampuan literasi siswa.

4. Mengajarkan strategi membaca, memahami, dan mendalami teks di semua mata pelajaran

LITERACY PROJECTS

(17)

1. Wawancara tokoh utama dari buku (imaginary interview) 2. Diorama cerita buku

3. Komik

4. Poster (canva) 5. Claymation

LITERACY COACH

1. Tutoring (Pendamping literasi)

2. Klab membaca atau menulis (kegiatan ekstrakurikuler) 3. Pengayaan pembelajaran menyenangkan (literacy games)

LINGKUNGAN KAYA LITERASI

1. Bagaimana buku dikurasi (mempertimbangkan minat & kemampuan membaca siswa).

2. Bagaimana buku dijenjangkan (berdasarkan materi, teks, dan proporsi gambar).

3. Bagaimana buku seharusnya ditata 4. Bagaimana buku dikelola

(18)

 Materi : Konsep Literasi Digital – Galih Smarapradhipa

PILAR LITERASI DIGITAL I. Kecakapan digital

II. Etika digital III. Keamanan digital IV. Budaya digital

1. Dari keempat pilar tersebut, hanya pilar budaya digital yang mengalami penurunan 2. Budaya digital adalah kemampuan seseorang dalam membaca, memahami, dan memanfaatkan teknologi digital yang sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.

3. Menurut laporan Digital Civility Index yang dilakukan oleh Microsoft, Indonesia menduduki peringkat ke- 29 dari 32 negara yang disurvei dilihat dari aspek kesopanan dalam menggunakan teknologi digital atau media sosial, terendah dari semua negara di Asia Tenggara dalam survei tersebut.

JEJAK DIGITAL

1. Jejak digital (digital footprints): penggunaan teknologi sehari-hari dalam kehidupan meninggalkan banyak jejak di dunia maya

2. Jejak digital itu berupa pengenalan perangkat digital, situs web, email, komentar dan foto di medsos, bahkan transaksi belanja.

3. Jejak digital itu ibarat "bom ranjau": yang bisa meledak suatu saat saat ada pihak tertentu yang menyalahgunakan data.

4. Selain dimanfaatkan perusahaan untuk mengenali kita/audiens-nya, jejak digital ternyata berpengaruh pada reputasi dan karier.

HOAKS

Tujuan pembuat konten hoaks:

1. keuntungan ekonomi bagi produsen hoaks

2. propaganda politik bagi kalangan besar pengguna jasa.

(19)

Selain keuntungan materi, penyebar konten hoaks akan mendapatkan peningkatan jumlah klik (traffic) pada akun media sosial dan situs palsu serta data pribadi warganet yang dicuri dari aksi peretasan melalui klik.

Tujuh Jenis Hoaks

1. Satir/Parodi Konten ini tidak ada niat jahat. tetapi bisa mengecoh 2. Konten Tiruan Konten mencatut nama tokoh publik tertentu

3. Koneksi yang Salah Konten ini berisi judul yang berbeda dengan Isi berita 4. Konten yang Dimanipulasi Konten yang sudah ada diubah untuk mengecoh 5. Konteks yang Salah Konten disajikan dengan narasi konteks yang salah 6. Konten Palsu 100 persen konten palsu

7. Konten yang Menyesatkan Konten dipelintir untuk menjelekkan

Phising

1. Phising adalah upaya pengelabuan/pencurian untuk mendapatkan informasi sensitif (data pribadi),melalui sistem komunikasi elektronik

2. "Masyarakat harus mewaspadai modus penipuan dengan pengunduhan aplikasi yang berakibat terhadap kebocoran data pribadi,"

CYBERBULLYING

1. Perundungan kini tak hanya dilakukan secara fisik, tetapi juga terjadi di dunia maya.

2. Perundungan siber, antara lain, meliputi menyebarkan kebohongan, mengunggah foto yang mempermalukan, menyampaikan kebohongan tentang korban, mengatasnamakan seseorang (memakai akun palsu), mengirim pesan jahat pada korban hingga menghina dan mengucilkan melalui internet, jejaring sosial, telepon seluler, atau teknologi digital lainnya.

3. Pelaku merasa aman bersembunyi di layar gadget karena rendahnya literasi digital.

KETERAMPILAN MANUSIA 1. Networking

Wawasan luas akan memudahkan bicara dengan beragam orang sehingga akan membuka peluang diajak kolaborasi dan naik level

(20)

2. Adaptability

Kemampuan beradaptasi terhadap perubahan atau tren, seperti cara kerja akibat perkembangan teknologi, akan sangat membantu peningkatan peran dan karier.

3. Problem Solving

Ketahui beragam berita dan informasi permasalahan di masyarakat membantu

menemukan solusi atau pemecahan masalah atau bahkan visi membangun sebuah bisnis baru.

 Materi : Implementasi Kurikulum Merdeka di SMK – Eskawati Musyarofah Bunyamin

Program SMK Pusat Keunggulan

Tujuan Program SMK Pusat Keunggulan adalah:

• menghasilkan lulusan yang terserap di Dunia Kerja (Dunia Usaha, Dunia Industri, dan dunia kerja) atau

• menjadi wirausaha melalui keselarasan Pendidikan vokasi yang mendalam dan menyeluruh dengan Dunia Kerja, serta

• diharapkan menjadi pusat peningkatan kualitas dan rujukan bagi SMK lainnya

Merumuskan Tujuan Pembelajaran

1. Tujuan berisi kompetensi dan lingkup materi

2. Tujuan pembelajaran adalah tujuan yang lebih umum bukan tujuan pembelajaran harian (goals, bukan objectives);

Merancang Pembelajaran

1. Setiap pendidik perlu memiliki rencana pembelajaran untuk membantu mengarahkan proses

pembelajaran mencapai CP.

2. Rencana pembelajaran ini dapat berupa: (1) rencana pelaksanaan pembelajaran atau yang

dikenal sebagai RPP atau (2) dalam bentuk modul ajar

Komponen Minimum

(21)

RPP

1. Tujuan pembelajaran

2. Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran 3. Asesmen pembelajaran

Modul Ajar

1. Tujuan pembelajaran

2. Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran

3. Rencana Asesmen (di awal dan di akhir pembelajaran) 4. Media Pembelajaran

(22)

Jumat, 26 januari 2024

 Materi : Memilih Bacaan untuk SD, SMP, dan SMK – Tati Lathipatud Duriyah

Apa itu penjenjangan buku?

Perjenjangan Buku adalah pemadupadanan antara buku dan pembaca sasaran sesuai dengan tahap kemampuan membaca (Pedoman Penjenjangan Buku No 30 2022)

Jenjang Pembaca Buku

1. Pembaca dini (Baru mengenal buku)

2. Pembaca awal (Sudah dapat membaca teks)

3. Pembaca Semenjana (Pembaca yang mampu membaca teks secara lancar dalam bentuk paragraph dalam 1 wacana)

4. Pembaca Madya (Pembaca yang dapat memhami berbagai teks dengan kesulitan menengah)

5. Pembaca Mahir (Mampu mebaca teks secara analitis dan kritis, serta mapu menyintesiskan pemikiran secara lebih baik)

1) Buku Berjenjang

“Sesuai dengan kemampuan dan kematangan pembaca”

Buku berjenjang adalah Buku yang berisikan materi teks/ gambar dengan penggunaan bahasa yang meningkat secara bertahap dari sederhana hingga lebih rumit sebagai tantangan membaca.

2) Buku Berbap (SD,SMP,SMA)

Buku dengan fitur bab, dan cerita didominasi teks yang kadang terselip gambar

3) Buku-buku teknis atau berbasis industiri Relevan dengan SMK

Buku Berjenjang

Sesuai dengan kemampuan dan kematangan pembaca

(23)

Buku berjenjang adalah Buku yang berisikan materi teks/ gambar dengan penggunaan bahasa yang meningkat secara bertahap dari sederhana hingga lebih rumit sebagai tantangan membaca.

1. Umur 2-4 tahun : Masa penguasaan Bahasa dan pengucapam bacaan yang tepat adalah yang berplot sederhana dengan gambar cerita yang jelas dan menarik, serta karakter dan penceritaan yang akrab

2. Usia 5-7 tahun : Masa penguasaan lebih kompleks dan simbolik, dan mulai peduli dunia sekitar. Bacaan yang tepat untuk usia ini adalah buku novel pendek bergenre fantasi, humor, dan mengeksplor pengalaman baru.

3. Usia 8-11 tahun : Cenderung lebih fleksibel dan mampu melihat perspektif beda. Bacaan yang mengeksplorasi identitas, dilema, dan misteri umumnya digemari mereka.

4. Usia 12 tahun keatas : Mulai memiliki karakteristik orang dewasa, dalam logika berpikir dan ketertarikan seksual. Bacaan fantasi masa depan, nilai moral yang ambigu, serta isu sosial dan seksualitas akan membantu anak di pra-dewasa ini menyalurkan proses imajinasi dan memaknai pengalaman mereka.

Tumbuh Literat dengan Tema Buku yang Beragam

1. Buku sebagai cermin merupakan analogi pentingnya siswa dengan latar belakang dan tampilan fisik yang beragam terwakili pengalamannya di dalam buku.

2. Buku sebagai jendela mengharapkan sebuah buku yang isinya memberikan siswa kesempatan merasakan dan mempelajari pengalaman orang lain, yang latar belakang dan tampilan fisiknya berbeda.

3. Buku sebagai pintu kaca geser merupakan analogi buku yang mengajak pembaca melakukan sesuatu yang lebih dari sekadar melihat ke dalam cermin atau jendela, tapi juga pembaca ikut masuk dan terlibat dengan dunia yang berbeda yang dibacanya.

 Materi : Strategi membaca di SD, SMP, dan SMK – Firman

Parlindungan

(24)

menerapkan strategi membaca yang tepat dan sesuai dengan karakteristik siswa, kita juga dapat membantu siswa meningkatkan kemampuan membaca pemahaman mereka. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi siswa dalam proses belajar mereka, baik di sekolah maupun di kehidupan sehari-hari.

Referensi

Dokumen terkait

Penempatan Kampus Mengajar diorientasikan ke sekolah 3T dan sekolah yang masih memiliki akreditasi C dalam data pendidikan. Penempatan Kampus Mengajar Angkatan 3 di SD

Laporan individu mingguan mahasiswa program kampus mengajar angkatan

Laporan MIngguan Individu Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan

RENCANA AKSI KOLABORASI RAK PROGRAM KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN 7 [TULISKAN NAMA SEKOLAH] Fokus RAK Nama Deskripsi Tujuan Sasaran PIC Literasi Tuliskan sesuai jumlah program

Guru Wali Kelas 1 Maria Endang Suprihatini, S.Pd Wali Kelas berkolaborasi dengan tim mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 6 untuk memberikan kesempatan dan kemudahan berkomunikasi serta

Dokumen ini membahas tentang pengalaman mahasiswa saat mengikuti program kampus mengajar di

Laporan mingguan mahasiswa program kampus mengajar angkatan 6 tahun 2023 yang berisi refleksi diri dan program selama satu minggu ke

Laporan akhir mahasiswa Universitas Negeri Makassar dalam program Kampus Mengajar Angkatan 8 Tahun 2024 di UPT SPF SD INPRES BARAYA