Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, sebagaimana yang telah diatur dan diubah dari Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002, bahwa:
Kutipan Pasal 113
(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah).
(2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,- (lima ratus juta rupiah).
(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,- (satu miliar rupiah).
(4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp4.000.000.000,- (empat miliar rupiah).
Dr. Fetria Eka Yudiana, S.E., M.Si.
Rosana Eri Puspita, M.B.A.
METODOLOGI PENELITIAN Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam Edisi
Pertama Copyright © 2021
ISBN 978-623-384-047-7 15,5 x 23 cm
x, 102 hlm Cetakan ke-1, November 2021
Kencana. 2021.1565
Penulis
Dr. Fetria Eka Yudiana, S.E., M.Si.
Rosana Eri Puspita, M.B.A.
Desain Sampul Irfan Fahmi
Penata Letak Endang Wahyudin
& Miya Damayanti
Diterbitkan oleh KENCANA
Bekerja Sama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN SALATIGA
Penerbit K E N C A N A
Jl. Tambra Raya No. 23 Rawamangun - Jakarta 13220 Telp: (021) 478-64657 Faks: (021) 475-4134
Divisi dari PRENADAMEDIA GROUP e-mail: [email protected]
www.prenadamedia.com INDONESIA
Dilarang memperbanyak, menyebarluaskan, dan/atau mengutip sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara apa pun, termasuk dengan cara penggunaan
mesin fotokopi, tanpa izin tertulis dari penerbit dan penulis.
KATA PENGANTAR
Rasa syukur sedalam-dalamnya pada nikmat yang Allah Swt. limpahkan pada kami hingga buku Metodologi Penelitian: Manajemen Pemasaran dan Bis- nis Islam ini bisa kami tuliskan. Dengan niat tulus mencari ridha-Nya, kami menuliskan buku ini dan berharap buku ini bisa bermanfaat bagi ilmu penge- tahuan sehingga bisa menjadi tabungan amal jariah kami di akhirat kelak.
Dari penulisan buku ini, kami menjadi banyak belajar untuk memetakan kembali konsep-konsep manajemen sehingga bisa tetap relevan untuk bisa dipakai di era digital ini. Rasa takjub pada kekuasaan Allah Swt. tentang ilmu pengetahuan yang kami dapatkan selama proses penulisan buku ini, hingga kami menyimpulkan bahwa ilmu Allah begitu luas dan ilmu kami tidak ada apa-apanya.
Buku ini masih jauh dari sempurna, namun besar harapan kami agar buku ini bermanfaat, bagi akademisi maupun praktisi. Kami sampaikan ucap- an terima kasih pada guru-guru kami, penulis-penulis yang literaturnya kami gunakan, teman-teman satu tim penulis, dan keluarga kami. Kami mohon maaf karena buku yang kami sampaikan ini masih banyak kekurangannya.
Salatiga, 2020
Tim Penulis
Penelitian Sosial 1
Sistematika Penulisan Skripsi-Tesis 11
Unsur penting dalam Latar Belakang Penelitian Islamic Marketing
Theory Gap
BAB 3 PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN 19
B. Rumusan Masalah Penelitian 21
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vii
BAB 1 KONSEP DASAR PENELITIAN 1
A. B. Prinsip Dasar Penelitian Ilmiah 3
C. Ciri Penelitian Ilmiah yang baik 4
D. Unsur-unsur Penelitian Ilmiah 8
E. Proposal Penelitian 10
F. BAB 2 LATAR BELAKANG PENELITIAN ISLAMIC MARKETING 15
A. 15
B. Tujuan Penyusunan Latar Belakang Penelitian 15 C. Fenomena Data Lapangan atau Evidence Gap 16 D. Fenomena Research Gap 16
E. 17
A. Bagaimana Mengenali Masalah Penelitian 19
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam
viii
LITERATURE REVIEW DAN PENGEMBANGAN
MODEL PENELITIAN 25
Tahapan dalam Membuat Tinjauan Pustaka atau
Literature Review 27
Elemen Pengembangan Model Penelitian 33
Pendahuluan 37
Proses Penyusunan Hipotesis Penelitian 45
Pengertian Variabel Penelitian 47
Jenis Variabel Berdasarkan Prioritas Hubungan
Indikator dengan Variabel Laten 49
Pengukuran 55
Pengujian Statistik 69
B. Diskusi 73
BAB 4 TINJAUAN PUSTAKA (LITERATURE OVERVIEW),
A. Proses Tinjauan Pustaka atau Literature Review 25
B. Cara Melakukan Tinjauan Pustaka 26
C. D. Dasar pengembangan Model Penelitian 29 E. Jenis Model Penelitian 32
F. BAB 5 PENGEMBANGAN HIPOTESIS 37
A. B. Pengertian Hipotesis 37
C. Jenis-jenis Hipotesis 39
D. BAB 6 VARIABEL & INDIKATOR PENELITIAN 47
A. B. Jenis Variabel Berdasarkan Cara Pengukuran 48 C. BAB 7 PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 55
A. B. Sampel 56
C. Teknik Pengumpulan Data 58
D. Validitas dan Reliabilitas 64
E. Model Empiris 66
F. BAB 8 RINGKASAN, SIMPULAN, DISKUSI, KETERBATASAN, DAN SARAN 87
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam
viii
A. Ringkasan 71
DAFTAR ISI
Simpulan 73
Saran 75
Analisis Konsumen Pasar 77
Analisis Segmen dan Target Pasar Syariah 78
C.
D. Keterbatasan 74 E.
BAB 9 TREN PENELITIAN MANAJEMEN PEMASARAN SYARIAH 77 A.
B. Analisis Pasar Bisnis 78 C.
DAFTAR PUSTAKA 99 PARA PENULIS 101
ix
1
KONSEP DASAR PENELITIAN
A. PENELITIAN SOSIAL
Penelitian ilmiah muncul karena dilatarbelakangi oleh suatu masa- lah atau “ketidakberesan” dan masalah tersebut mendorong keinginta- huan seseorang dalam hal ini adalah peneliti untuk menemukan jawab- an dari permasalahan tersebut. Sehingga suatu masalah dapat dipahami sebagai sebuah ketidakberesan, atau suatu penyimpangan dari situasi yang diharapkan (a statement of deviation). Dalam menetapkan suatu masalah tentu harus didukung oleh adanya data yang akurat dan te- percaya. Sehingga suatu masalah yang didukung oleh data yang akurat dapat dikembangkan menjadi permasalahan penelitian. Bagi peneliti permasalahan penelitian akan dijadikan “titik awal” untuk memulai proses penelitian ilmiah. Berdasarkan permasalahan penelitian terse- but selanjutnya peneliti harus menjabarkannya ke dalam beberapa per- tanyaan penelitian. Beberapa pernyataan penelitian yang dirumuskan akan memancing jawaban bagi masalah penelitian tersebut. Sehingga berdasarkan rumusan masalah, penelitian selanjutnya akan melakukan rangkaian proses penelitian untuk menemukan jawaban dari rumusan- rumusan masalah penelitian tersebut.
Penelitian merupakan proses investigasi ilmiah terhadap sebuah masalah yang dilakukan secara terencana, sistematik, didasarkan pada data yang akurat dan tepercaya, kemudian bersifat kritikal dan objektif dengan tujuan utama untuk menemukan jawaban atau pemecahan atas
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 1 KONSEP DASAR PENELITIAN
2 2
Salatiga
satu atau beberapa masalah yang diteliti. Hal ini dapat diilustrasikan dalam Gambar 1. seperti di bawah ini:
Gambar 1. Alur Masalah Penelitian
Sebuah penelitian yang baik harus berangkat dari adanya masalah tertentu, sehingga langkah kritikal pertama yang harus dilakukan oleh peneliti adalah pengungkapan masalah penelitian yang menjadi dasar suatu penelitian dilakukan.
Masalah adalah “thus, it is fruitful to define a problem as any situati- ons where a gap exists between the actual and the desired ideal states” (Se- karan, 2003, hlm. 69). Dari pengertiannya Sekaran tersebut dapat dika- takan bahwa masalah merupakan deviasi atau kesenjangan (a statement of deviation) antara yang diharapkan dengan kenyataan yang terjadi.
Masalah dapat berasal dari beragam sumber, di antaranya (1) ber- sumber dari fenomena bisnis atau fenomena data yang terjadi dalam perusahaan, masyarakat, kondisi ekonomi, politik, budaya dan lain-lain, di mana menunjukkan adanya penyimpangan; (2) bersumber dari ada- nya kesenjangan hasil penelitian-penelitian sebelumnya (research gab);
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 1 KONSEP DASAR PENELITIAN
3 3
(3) bersumber dari adanya kesenjangan teori yang kurang/tidak mampu memecahkan atau menjelaskan sebuah situasi tertentu (theory gab).
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 1 KONSEP DASAR PENELITIAN
4 4
Sebuah penelitian yang baik harus dilakukan dengan terorganisa- si secara baik yaitu setiap tahapan pengembangannya diatur dengan sedemikan rupa sehingga menunjukkan adanya tata urutan tindakan yang jelas dengan tanggung jawab ilmiah yang baik. Sebuah penelitian harus direncanakan dengan baik, dan dilakukan dengan baik juga me- lalui sebuah proses yang dapat dikendalikan dengan baik oleh peneliti yang tecermin dalam rancangan penelitian yang baik.
Sehingga sebuah penelitian ilmiah yang baik harus dilakukan secara sistematik yaitu harus melewati proses yang memiliki tata urutan pe- nelitian yang jelas, dengan langkah-langkah kritikal yang tertata baik, dengan orientasi pada satu atau sekelompok pohon ilmu yang tersajikan secara jelas (Ferdinand, A., 2014). Selanjutnya, penelitian ilmiah dilaku- kan berbasis pada data yang dikumpulkan dan digunakan secara objek- tif. Data yang digunakan untuk penelitian harus bersifat akurat dan apa adanya. Salah satu prinsip penelitian ilmiah harus dilakukan dengan jujur dan objektif, bisa saja sebuah penelitian ilmiah sangat mungkin mengundang perdebatan umum yang mampu meningkatkan derajat objektivitasnya. Proses investigasi ilmiah akan menghasilkan data dan informasi yang baik dan akan digunakan sebagai dasar untuk meme- cahkan masalah penelitian yang sedang dihadapi.
B. PRINSIP DASAR PENELITIAN ILMIAH
Beberapa prinsip dasar penelitian yang harus dilakukan oleh seo- rang peneliti terutama penelitian dalam bidang islamic marketing, yaitu:
1. Penelitian merupakan sebuah aksi atau kegiatan penyelidikan.
2. Penelitian dalam bidang islamic marketing merupakan investigasi satu atau beberapa pokok permasalahan yang berasal dari fakta, data atau fenomena yang dianalisis menggunakan kerangka islamic marketing (fakta atau fenomena sosial).
3. Penelitian ilmiah dalam bidang Islamic marketing data dapat berasal dari data primer atau data sekunder.
4. Penelitian dapat dilakukan oleh seorang atau sekelompok peneliti.
5. Penelitian harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, cermat, teliti, dan saksama.
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 1 KONSEP DASAR PENELITIAN
5 5
6. Penelitian dilakukan dalam kurun waktu tertentu;
7. Penelitian dalam bidang islamic marketing biasanya dilakukan de-
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 1 KONSEP DASAR PENELITIAN
6 6
ngan metode dan teknik tertentu.
8. Penelitian dilakukan secara sistematis, kritis dan ilmiah.
9. Penelitian harus dilakukan pengolahan data, interpretasi, dan pe- nyajian data.
10. Tujuan penelitian untuk mencari sebab akibat.
11. Tujuan penelitian untuk memecahkan masalah.
12. Penelitian yang dilakukan hendaknya untuk menguji hipotesis (bagi penelitian yang memiliki hipotesis).
13. Penelitian merupakan pendeskripsian/atau penjelasan mulai dari latar belakang penelitian sampai kesimpulan dan rekomendasi.
14. Penelitian dilakukan untuk pengembangan teori.
15. Penelitian dilakukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
C. CIRI PENELITIAN ILMIAH YANG BAIK
Uma Sekaran (2003) dalam bukunya menyebutkan bahwa sebuah penelitian ilmiah itu memiliki ciri, sebagai berikut:
1. Purposiveness
Penelitian ilmiah yang baik harus memiliki tujuan yang jelas dan fokus yang relevan, jelas serta signifikaan dengan kebutuhan saat ini.
Sebuah penelitian yang tidak relevan, maka akan cenderung menjadi sebuah penelitian yang sia-sia dan tidak ada manfaatnya. Sebuah pene- litian dilakukan karena memiliki tujuan yang jelas dan dalam rangka menjawab atau menyelesaikan suatu permasalahan tertentu.
Contoh:
Seorang mahasiswa tingkat akhir yang akan menyusun sebuah skripsi, ke- mudian dia datang ke sebuah perusahaan untuk melakukan research terkait pengaruh marketing mix terhadap kinerja perusahaan. Namun kondisi atau data-data dalam perusahaan tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat masalah dalam kinerja perusahaan maupun data-data terkait marketing mix perusahaan. Untuk kasus ini penelitian yang akan dilakukan oleh maha- siswa tadi memang memiliki tujuan yang jelas namun TIDAK RELEVAN dengan masalah yang saat ini sedang dihadapi oleh perusahaan. Sehingga penelitian mahasiswa tersebut tidaklah urgen atau tidak penting untuk dilakukan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ilmiah yang baik
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 1 KONSEP DASAR PENELITIAN
7 7
adalah penelitian yang memiliki tujuan yang jelas dan relevan dengan per- masalahan yang sedang dihadapi oleh perusahaan.
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 1 KONSEP DASAR PENELITIAN
8 8
2. Rigor
Penelitian ilmiah yang baik di samping harus memiliki tujuan yang baik akan menjadi lebih rigor bila didasarkan pada landasan teori yang kuat serta memiliki metodologi yang baik dan benar. Rigor merupakan suatu bentuk kehati-hatian untuk menjaga tingkat keakuratan dari su- atu kegiatan penelitian ilmiah. Sebuah penelitian ilmiah harus memiliki karakteristik “rigor” (hati-hati, akurasi, derajat pasti) terutama pada saat proses telaah pustaka. Pada proses telaah Pustaka terutama untuk men- dapatkan variabel indikator dan konstruk yang relevan dengan tujuan penelitian.
Contoh:
Hipotesis harus dibangun berlandaskan dasar yang kuat yaitu teori dan review hasil penelitian terdahulu yang telah melalui telaah yang menda- lam. Sehingga sebuah hipotesis merupakan hasil dugaan sementara yang kuat (karena disusun berdasarkan teori dan kajian penelitian terdahulu) dan akan diuji kebenarannya dalam sebuah penelitian. Sebuah hipotesis harus memenuhi kriteria rigor.
3. Testability
Sebuah penelitian yang baik akan memberikan ide yang solutif (se- bagai bagian dari pemecahan masalah) berdasarkan hasil penelitian il- miah yang telah diuji tingkat kebenarannya. Dalam penelitian ilmiah pengujian harus dilakukan terkait instrumen penelitian yang diguna- kan, model penelitian yang dikembangkan dan hipotesis-hipotesis yang dikembangkan. Pengujian dapat dilakukan dengan berbagai teknik ana- lisis, baik yang berbasis statistik (untuk penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif) msupun teknik analisis kualitatif.
4. Replicability
Penelitian yang baik adalah penelitian yang memiliki tingkat rep- licability yang tinggi yaitu apabila penelitian itu dilakukan lagi dengan instrumen yang sama, maka akan mendapatkan hasil yang sama. Se- hingga hasil dari penelitian dapat digeneralisasi konsep yang dikem- bangkan dan diuji. Sebuah hipotesis yang memiliki replicability jika diuji
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 1 KONSEP DASAR PENELITIAN
9 9
berkali-kali pada situasi yang sama akan menghasilkan simpulan yang sama. Sehingga hipotesis penelitian yang kita kembangkan benar-benar
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 1 KONSEP DASAR PENELITIAN
10 10
dapat diterima dan bukan dinilai secara kebetulan (supported by chance) sehingga benar-benar telah mencerminkan the true state of affair dalam populasi.
5. Precision &
Confidence
Dalam penelitian sosial termasuk penelitian manajemen sangat ja- rang kita mendapatkan kesimpulan yang definitif dan pasti, hal ini di- karenakan sulitnya kita melakukan penelitian secara universe (seluruh populasi), sehingga memerlukan sebuah sampel sebagai representasi dari populasi penelitian. Salah satu kelemahan dari penggunaan sampel adalah karena terdapat kemungkinan bahwa sampel yang digunakan tidak atau kurang merefleksikan (measurement error) karakteristik dari populasi penelitian. Kemungkinan terjadinya measurement error harus dieliminasi agar hasil dari penelitian yang kita lakukan mendekati re- alitas sesungguhnya. Terdapat dua hal yang harus diperhatikan yaitu tingkat presisi dan tingkat konfiden.
- Presisi adalah konsep yang menjelaskan mengenai kedekatan temu- an penelitian kita dengan realitas atas dasar sampel yang diguna- kan.
hasilnya mendekat i realitas
tinggi kemungki
n an benar, rendah kemungki n an salah
Presisi &
konfiden
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 1 KONSEP DASAR PENELITIAN
11 11
Gambar 2. Presisi dan Konfiden
- Konfiden adalah probabilitas bahwa estimasi yang dilakukan adalah benar. Tingkat keyakinan yang dimiliki oleh peneliti terhadap hasil
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 1 KONSEP DASAR PENELITIAN
12 12
dari penelitiannya. Tingkat keyakinan atau konfiden ini sangat pen- ting dalam sebuah penelitian karena hal ini terkait dengan klaim bahwa hasil penelitian tersebut sekaligus memiliki tingkat presisi.
Contoh, dengan tingkat keyakinan 95 persen bahwa peristiwa peng- ulangan pada penelitian yang sama akan menghasilkan tingkat ke- benaran sebesar 95 persen dan hanya 5 persen yang memunculkan hasil yang salah.
6. Objectivity
Merupakan kesimpulan yang ditarik haruslah didasarkan pada fak- ta dari temuan yang diturunkan dengan menggunakan data yang aktual dan bukan pendapat yang subjektif.
menggunakan data yang aktual dan
benar
penarikan kesimpulan berdasarkan data-
fakta yang digunakan
Objektif
Gambar 3. Objectivity
Contoh:
Misalkan seorang peneliti membuat hipotesis penelitian bahwa kualitas layanan yang tinggi akan meningkatkan rasa puas atau kepuasan nasabah, dan ternyata hipotesis tersebut tidak terbukti. Karena hipotesis tersebut tidak terbukti, maka peneliti tidak dapat berargumentasi lagi bahwa ber- dasarkan keyakinan dirinya bahwa kualitas layanan yang tinggi itu penting untuk menciptakan kepuasan nasabah. Hal ini karena argumentasi ter- sebut tidak didukung oleh fakta empiris atau temuan penelitian berbasis data, melainkan hanya sebuah opini pribadi peneliti.
7. Generability
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 1 KONSEP DASAR PENELITIAN
13 13
Sebuah penelitian mampu menghasilkan lingkup aplikasi yang luas, semakin luas ruang lingkup suatu hasil penelitian dapat diaplikasikan, maka akan semakin memiliki tingkat generalisasi yang baik.
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 1 KONSEP DASAR PENELITIAN
14 14
aplikable pada situasi A, organisasi
A
aplikable pada situasi D, organisasi
D
Generalibili ty
Aplikable pada situasi B, organisasi
B
aplikable pada situasi C, organisasi
C
Gambar 4. Generability
8. Parsimony
Merupakan derajat kerumitan sebuah penelitian yang meliputi va- riabel-variabel penelitian dan interelasinya. Untuk mendapatkan parsi- mony yang baik dalam penelitian, kuncinya terletak pada pemahaman peneliti atas masalah dan spesifikasi model yaitu mana variabel-varia- bel yang secara teoretis adalah variabel yang paling penting dan berpe- ngaruh besar berdasarkan telaah pustaka yang luas dan mendalam serta panel ahli yang luas dan terarah.
D. UNSUR-UNSUR PENELITIAN ILMIAH
1. KonsepSebuah konsep dalam penelitian berperan sebagai penghubung an- tara dunia teori dengan dunia observasi dan antara abstraksi dengan realitas. Dalam penelitian sosial, peranan konsep menjadi semakin penting karena banyak realitas sosial yang tidak dapat ditangkap oleh pancaindra. Sebuah konsep dapat berupa definisi atau pengertian yang dipakai untuk menggambarkan secara abstrak suatu objek masalah. Se- buah konsep merupakan generalisasi dari sekelompok fenomena yang sama. Sehingga dapat dikatakan bahwa sebuah konsep dalam ilmu sosial bersifat abstrak, sehingga harus didefinisikan secara jelas dan dimaknai
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 1 KONSEP DASAR PENELITIAN
15 15
tertentu, harus dibatasi sehingga dapat dimengerti dan dipahami mak- sud serta tujuan penelitian dan penulisannya.
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 1 KONSEP DASAR PENELITIAN
16 16
2. Proposisi
Proposisi merupakan suatu pernyataan tentang dua atau lebih kon- sep yang berhubungan logis, sehingga proposisi dapat mencakup hipote- sis karena hipotesis juga merupakan hubungan logis antara dua konsep dalam analisis sederhana atas suatu realitas sosial.
3. Teori
Teori merupakan rangkaian logis yang berupa definisi, ide atau pe- mikiran, asumsi, konsep, yang berbicara tentang satu variabel dari satu proposisi atau lebih yang berfungsi untuk menerangkan dan menyata- kan suatu hubungan sistematis antara fenomena-fenomena sosial yang hendak diteliti. Sebuah teori harus berhubungan dengan pengalaman empiris karena terdapat hubungan yang saling mengandalkan antara teori itu sendiri dengan penelitian. Sebuah teori tidak boleh bertentang- an dengan fakta yang ada, sehingga peran teori dalam sebuah penelitian dapat digambarkan, sebagai berikut:
1. Berorientasi utama pada ilmu pengetahuan. Sebuah teori memberi- kan definisi terhadap ilmu pengetahuan dengan cara memperkecil jangkauan fakta yang hendak dipelajari.
2. Merupakan konseptualisasi dan klasifikasi. Sebuah teori akan mem- bantu peneliti dalam mengembangkan dan merencakan konsep dan pembagian fenomena yang senantisa berubah-ubah;
3. Sebuah teori merupakan ringkasan fakta dan sekaligus generalisasi empiris.
4. Merupakan prediksi terhadap fakta. Dengan data yang didapatkan di lapangan, maka peneliti dapat memprediksi apa yang bakal.
5. Memperjelas celah-celah pengetahuan peneliti. Teori menjadi pe- tunjuk dan memperjelas ruang lingkup penelitian yang akan dila- kukannya.
6. Fakta dan teori merupakan dua unsur yang tidak terpisahkan, di mana fakta berperan dan berinteraksi secara tetap dan kontinu dengan teori. Keduanya memiliki hubungan timbal balik sehingga membentuk satu kesatuan utuh yang relevan.
4. Variabel
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 1 KONSEP DASAR PENELITIAN
17 17
Variabel merupakan sebuah konsep yang memiliki nilai. Ciri uta- manya adalah variabel yang dapat berbentuk diskret (utuh) dan/atau
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 1 KONSEP DASAR PENELITIAN
18 18
sambung (dinyatakan dalam pecahan). Variabel yang baik merupakan variabel yang tidak tumpang-tindih (mutually exclusive).
5. Hipotesis
Hipotesis merupakan kesimpulan sementara dari suatu hubungan antardua variabel atau lebih yang bersifat sementara (supposed to be) dalam bentuk statement. Sebuah hipotesis yang baik memiliki kriteria sebagai berikut: 1) hipotesis harus memberikan gambaran hubungan an- tara dua variabel; 2) sebuah hipotesis harus menunjukkan bagaimana cara pengujian hubungan tersebut dilakukan. Ada beberapa macam hi- potesis relasional yaitu hubungan sebab-akibat dan hipotesis deskriptif yang menggambarkan karakteristik masing-masing sampel menurut variabel-variabel tertentu.
6. Definisi Operasional
Definisi operasional meliputi term-term kunci dan penting yang ha- rus diberi arti dan definisi yang tegas dan jelas agar dapat dijadikan alat ukur variabel dalam penelitian. Hal ini dilakukan untuk mempersempit bidang yang akan diteliti. Sangat membantu peneliti untuk membatasi dan memfokuskan studi dan penelitiannya agar tidak berkembang ke arah lain yang kurang penting.
E. PROPOSAL PENELITIAN
Usulan penelitian (research proposal) merupakan rencana peneliti- an mahasiswa yang hasilnya disusun dalam bentuk proposal penelitian.
Proposal penelitian disusun tanpa memakai bab-bab dengan sistemati- ka, sebagai berikut:
HALAMAN DEPAN/COVER 1. Latar belakang masalah 2. Rumusan masalah
3. Tujuan dan manfaat penelitian 4. Landasan teori:
a. Telaah pustaka b. Kerangka teoritik
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 1 KONSEP DASAR PENELITIAN
19 19
5. Kerangka penelitian (model penelitian) 6. Hipotesis
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 1 KONSEP DASAR PENELITIAN
20 20
7. Metode penelitian (jenis penelitian, lokasi dan pelaksanaan peneli- tian, sampel dan populasi, jenis data, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan data, teknik analisis data)
8. Daftar pustaka
a. Menggunakan referensi ter-update maksimal 10 tahun terakhir.
b. Tujuh puluh lima persen referensi yang digunakan harus dari jurnal/bukan skripsi.
9. Catatan
a. Proposal ditulis dengan menggunakan huruf jenis Times New Roman 12 dengan spasi 1,5 dengan margin 4-4-3-3, dan kertas jenis kuarto (A4).
b. Proposal disertai dengan nomor halaman pada pojok kanan ba- wah.
F. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI-TESIS
Secara umum, isi dan sistematika penulisan skripsi dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Ma- sing-masing bagian secara terperinci, sebagai berikut:
Contoh Sistematika Penulisan Skripsi A. Bagian Awal
Bagian awal skripsi meliputi:
1. Sampul
2. Lembar Berlogo
3. Judul (sama dengan sampul) 4. Persetujuan Pembimbing 5. Pengesahan Kelulusan 6. Pernyataan Keaslian Tulisan 7. Moto dan Persembahan 8. Kata Pengantar
9. Abstrak 10. Daftar Isi 11. Daftar Tabel
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 1 KONSEP DASAR PENELITIAN
21 21
12. Daftar Gambar 13. Daftar Lampiran
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 1 KONSEP DASAR PENELITIAN
22 22
B. Bagian Inti
Bagian inti skripsi meliputi:
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah berisi alasan mengapa meneliti hal ter- sebut. Alasan tersebut berasal dari: pertama, data atau fenome- na empiris dari objek yang akan diteliti (phenomena gap). Kedua, research gap, adanya kesenjangan penelitian yang perlu diteliti.
Kedua hal ini yang memberi alasan yang kuat bagi peneliti untuk meneliti masalah yang diajukan.
2. Rumusan Masalah
Terdiri dari pernyataan masalah penelitian dan rumusan masa- lah penelitian.
3. Tujuan Penelitian 4. Manfaat Penelitian 5. Sistematika Penulisan BAB II LANDASAN TEORI
1. Telaah Pustaka
Berisi ringkasan penelitian terdahulu yang memberikan gam- baran posisi penelitian terhadap penelitian yang lain. Peneliti wajib mengungkapkan beda penelitian yang dilakukan dengan penelitian lainnya.
2. Kerangka Teori
Bangunan teori dan konsep yang akan digunakan untuk meng- analisis. Konsep-konsep yang terkait dan penting untuk dikaji sebagai landasan dalam menulis bab analisis dan mengambil kesimpulan.
3. Kerangka Penelitian
Berisi telaah kritis untuk menghasilkan hipotesis dan model pe- nelitian yang akan diuji disajikan dalam bentuk gambar dan/
atau persamaan.
4. Hipotesis
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 1 KONSEP DASAR PENELITIAN
23 23
Subbab ini berisi hipotesis yang diajukan. Hipotesis yang di- rumuskan disertai dengan telaah penelitian sebelumnya yang
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 1 KONSEP DASAR PENELITIAN
24 24
mendukung hipotesis yang diajukan dan teori yang mendasari- nya. Penelitian sebelumnya yang mendukung hipotesis minimal berasal dari lima penelitian yang berasal dari jurnal penelitian dan bukan skripsi.
BAB III METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan termasuk penelitian kuantitatif atau mixed method disertai dengan alasannya.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi dan waktu penelitian tidak wajib ditulis untuk penelitian yang menggunakan data sekunder.
3. Populasi dan Sampel
Populasi dijelaskan apa dan berapa. Sampel dijelaskan bagaima- na mendapatkan sampel, jumlahnya berapa, dan teknik sampling yang digunakan.
4. Teknik Pengumpulan Data
Penjelasan tentang teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian.
5. Skala Pengukuran
Penjelasan skala pengukuran yang digunakan apa dan mengapa menggunakan skala tersebut.
6. Definisi Konsep dan Operasional
Definisi konsep menjelaskan tentang definisi variabel yang di- gunakan dalam penelitian (mengacu pada referensinya siapa, tahun berapa). Definisi operasional menjelaskan bagaimana mengukur variabel yang digunakan dalam penelitian (menga- cu pada referensinya siapa, tahun berapa, dan sudah digunakan oleh peneliti siapa saja).
7. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian hanya digunakan untuk penelitian yang menggunakan data primer.
8. Uji Instrumen Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 1 KONSEP DASAR PENELITIAN
25 25
Uji instrumen penelitian hanya digunakan untuk penelitian yang menggunakan data primer. Untuk penelitian yang meng-
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 1 KONSEP DASAR PENELITIAN
26 26
gunakan data primer dan sekunder, maka dilakukan uji data de- ngan menggunakan uji asumsi klasik.
9. Alat Analisis
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian apa untuk menja- wab rumusan masalah. Alat analisis yang dimaksud adalah bu- kan software statistic tetapi lebih pada teknik analisisnya.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Deskripsi Data
Menguraikan deskripsi data penelitian secara statistik.
2. Analisis Data dan Uji Hipotesis
Menguraikan proses pengujian data penelitian dan pengujian hipotesis penelitian.
3. Pembahasan Hasil Penelitian
Menguraikan hasil analisis dari pengujian hipotesis.
BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Keterbatasan Penelitian 3. Saran
C. Bagian Akhir
Pada bagian akhir meliputi:
1. Daftar Pustaka 2. Lampiran-lampiran
3. Daftar Riwayat Hidup Penulis
2
LATAR BELAKANG PENELITIAN ISLAMIC MARKETING
A. UNSUR PENTING DALAM LATAR BELAKANG PENELITIAN
ISLAMIC MARKETING
Bagian ini merupakan awal peneliti menempatkan rencana peneli- tian. Bagian ini tidak terlalu panjang, namun yang diutamakan adalah peneliti memaparkan alasan atau latar belakang yang menghantarkan kenapa permasalahan penelitian penting untuk dilakukan. Struktur penyajian latar belakang dimulai membahas sesuatu yang sangat latar belakang masalah berisi alasan mengapa meneliti hal tersebut. Alasan tersebut berasal dari: pertama, data atau fenomena empiris dari objek yang akan diteliti (phenomena gap). Kedua, research gap, adanya kesen- jangan penelitian yang perlu diteliti. Kedua hal ini yang memberi alasan yang kuat bagi peneliti untuk meneliti masalah yang diajukan.
Dalam sebuah penelitian, latar belakang merupakan bagian penting yang menjelaskan topik penelitian yang ingin diteliti dan alasan kenapa tertarik melakukan penelitian tersebut.
B. TUJUAN PENYUSUNAN LATAR BELAKANG PENELITIAN
Tujuan dari penulisan latar belakang penelitian adalah memberikan gambaran kepada pembaca, terkait alasan utama dan arti pentingnya suatu penelitian dilakukan, sehingga pembaca dapat memahami arah
serta urgensi dari sebuah penelitian.
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam
16
C. FENOMENA DATA LAPANGAN ATAU EVIDENCE GAP
Fenomena data merupakan kesenjangan bukti atau data lapangan.
Biasanya berupa fakta atau data yang menjadi tolok ukur adanya per- bedaan adalah data umum yang sudah biasa terjadi. Sehingga peneliti akan menemukan titik kesenjangan antara fenomena yang tidak asing terjadi dengan bukti lapangan yang ada. Salah satu teknik untuk mene- mukan kesenjangan adalah dengan menemukan penyimpangan pada data lapangan. Data merupakan representasi dari fakta di lapangan. Se- hingga setiap penelitian harus berdasarkan pada data lapangan dalam hal ini tentu data yang akurat. Data merupakan informasi yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.
Contoh data: Data tingkat penjualan suatu produk, data tingkat per- tumbuhan aset perusahaan, data tingkat kinerja karyawan suatu peru- sahaan.
Dari contoh di atas data merupakan informasi berupa angka-angka, misal seorang peneliti menemukan data tentang kinerja karyawan bagi- an produksi yang semakin menurun atau berfluktuasi sepanjang tahun 2020. Kemudian atas dasar data tersebut seorang peneliti dapat menen- tukan bahwa telah terjadi masalah dalam bidang kinerja karyawan ba- gian produksi, sehingga seorang peneliti akan dapat mengembangkan masalah yang ditemuinya tersebut menjadi masalah penelitian.
D. FENOMENA RESEARCH GAP
Riset atau penelitian merupakan sesuatu yang penting dalam ba- nyak bidang termasuk dalam bidang ekonomi, manajemen & bisnis.
Dalam penelitian ada suatu keadaan yang disebut dengan research gap.
Research gap merupakan suatu keadaan yang menunjukkan terjadi in- konsistensi antara hasil penelitian yang telah diformulasikan dengan seluruh data yang mendukung. Research gap biasanya terjadi karena ada bagian yang luput saat melakukan penelitian lalu memberikan jawaban atau hasil yang berbeda. Research gap juga dapat dimaknai sebagai ke- senjangan penelitian yang berasal dari perbedaan hasil penelitian ter- dahulu (biasanya meliputi konsep, teori, data atau masalah di lapangan) yang akan menjadi celah bagi penelitian selanjutnya.
BAB 2 LATAR BELAKANG PENELITIAN ISLAMIC MARKETING
E. THEORY GAP
Theory gap merpakan kesenjangan atau ketidakmampuan sebuah teori dalam menjelaskan suatu fenomena, sehingga teori tersebut di- pertanyakan atau diragukan dalam kemampuannya menjelaskan pada fenomena tertentu. Theory Gap menekankan pada kesenjangan yang terjadi melalui teori apa yang menjadi dasar penelitian sebelumnya.
Ada kemungkinan teori dasar sebelumnya memiliki kelemahan atau ke- terbatasan yang belum bisa mendukung penelitian. Atau bisa saja hasil penelitian yang didapat sebetulnya belum dijelaskan oleh teori apa pun.
Sehingga theory gap dapat dijadikan dasar dari suatu masalah peneli- tian. Menemukan theory gap ini tidaklah mudah namun akan sangat membanggakan bagi seorang peneliti jika penelitian yang dia lakukan berawal dari adanya theory gap. Dalam menemukan theory gap tidaklah mudah, seorang peneliti harus melakukan telaah pustaka yang cukup intensif agar dia dapat mengungkapkan gugatannya terhadap kema- panan dari sebuah teori.
Contoh:
Teori motivasinya Maslow telah gagal menjelaskan alasan nasabah bank syariah untuk loyal terhadap bank syariah. Sehingga atas dasar theory gap tersebut dapat dikembangkan masalah penelitian misalkan gagalnya teori motivasi Maslow dalam loyalitas nasabah bank syariah.
Cara Menemukan Research Gap yang Efektif
Menemukan research gap merupakan langkah yang cukup menyita waktu dan membutuhkan kejelian dari peneliti. Sehingga dibutuhkan metode untuk menemukan research gap secara efektif, berikut adalah metode yang dapat digunakan untuk menemukan research gap.
a. Mencari Konsep yang Luput dari Perhatian Peneliti
Dalam melakukan penelitian, kita harus mencari topik yang benar- benar urgent untuk dipecahkan, tentu hal ini disesuaikan dengan bidang peneliti masing-masing, atau disesuaikan dengan bidang konsen dari peneliti. Kadang kesenjangan atau celah penelitian muncul dari konsep yang luput dari perhatian kita namun sebenarnya jika dicermati konsep tersebut relevan untuk kita angkat dalam penelitian kita.
17
b. Analisis Celah Riset atau Research Gap
Research gap merupakan celah-celah atau kesenjangan hasil peneli- tian sehingga dapat dimasuki oleh peneliti selanjutnya. Pada umumnya penelitian-penelitian di bidang sosial terutama di bidang islamic marke- ting berawal dari adanya research gap pada penelitian-penelitian yang menggunakan variabel-variabel konvensional kemudian dimasuki dan ditutup dengan variabel baru dari perspektif Islam. Cara termudah un- tuk mendapatkan research gap adalah dengan membaca dan menelaah hasil-hasil penelitian yang ada. Umumnya sebuah research gap dapat kita temukan pada bagian pembahasan dan future/further research dari sebuah artikel atau laporan riset.
c. Hasil Penelitian yang Kurang Jelas
Menemukan sebuah research gap juga dapat kita temukan dari ha- sil penelitian terdahulu yang kita rasa kurang jelas kesimpulannya, se- hingga masih membingungkan dan ini dapat kita jadikan dasar untuk
melakukan penelitian yang serupa.
3
PERUMUSAN
MASALAH PENELITIAN
A. BAGAIMANA MENGENALI MASALAH PENELITIAN
Masalah merupakan situasi penyimpangan atau gap yang terjadi antara sesuatu yang diluar yang diharapkan atau penyimpangan atau gap yang terjadi antara sesuatu yang diharapkan dan yang menjadi ke- nyataan (Sekaran, 2003).
Misalnya, seorang manajer pemasaran sebuah perusahaan berharap bahwa target penjualan perusahaan meningkat secara progresif dari bu- lan ke bulan, sementara hasilnya target penjualan yang telah ditetapkan perusahaan tidak tercapai dan cenderung terjadi penurunan dari bulan ke bulan. Dalam kasus ini, maka kita dapat mengatakan bahwa perusa- haan tersebut menghadapi suatu masalah, sehingga kita dapat mencari tahu atau menyelidiki (meneliti) apa yang menyebabkan menurunnya tingkat penjualan sehingga target penjualan yang telah ditetapkan oleh perusahaan tidak tercapai.
Seorang peneliti dalam melakukan penelitian harus berangkat dari adanya masalah. Untuk dapat menggali masalah yang layak untuk dite- liti maka berikut adalah road map yang dapat di lakukan:
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 3 PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN
20 20
Data lapangan
Research gap
Latar belakang
masalah
Rumusan masalah
Theory gap
Gambar 5. Road Map Masalah Penelitian Islamic marketing
Pada Gambar 5 di jelaskan bahwa sebuah penelitian selalu berang- kat dari latar belakang penelitian. Latar belakang penelitian didasarkan pada data lapangan, research gap, dan theory gap. Selanjutnya kesen- jangan-kesenjangan atau gap-gap yang didapatkan oleh peneliti akan menimbulkan masalah yang menarik perhatian peneliti untuk mene- mukan jawabannya. Masalah yang menarik perhatian peneliti tersebut dapat dijadikan masalah penelitian apabila perumusan masalah dida- sarkan pada teori dan data lapangan.
Contoh: (fenomena bisnis)
Pada suatu perusahaan dijumpai data lapangan terkait meningkatnya jumlah biaya operasional penjualan kredit dari kuartal ke kuartal selama 2 tahun terakhir, tentu berdasarkan data ini pihak manajemen penjualan merasa bahwa telah terjadi masalah pada pembayaran penjualan kredit sehingga menyebabkan biaya operasionalnya mengalami peningkatan dari kuartal ke kuartal selama dua tahun terakhir. Sehingga dengan mudah pe- neliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut:
Terjadinya peningkatan biaya operasional penjualan kredit selama 2 tahun terakhir.
Proses menyatakan masalah dapat dilakukan terhadap semua sumber ma- salah, apakah masalah yang terjadi bersumber dari fenomena lapangan atau dari penelitian terdahulu atau dari teori-teori yang telah dianggap mapan.
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 3 PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN
21 21
B. RUMUSAN MASALAH PENELITIAN
Rumusan masalah berbeda dengan rumusan masalah penelitian, karena sebuah masalah dapat diselesaikan atau dijawab dengan ber- bagai pendekatan. Sebagai misal masalah terkait terjadinya pening- katan biaya operasional penjualan kredit dapat dipecahkan atau dise- lesaikan dengan beberapa pendekatan, misalnya (1) masalah tersebut dapat diselesaikan dengan perbaikan-perbaikan yang dilakukan oleh pihak manajemen; (2) masalah tersebut juga dapat diselesaikan dengan mengundang konsultan ahli; (3) atau dapat juga diselesaikan dengan mengundang penelitian untuk melakukan penyelidikan atau penelitian melalui sebuah proses penelitian ilmiah. Sehingga rumusan masalah dari contoh di atas jika kita tarik ke dalam rumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut ini.
Rumusan masalah
• terjadinya peningkatan biaya opresaional penjualan kredit selama 2 tahun terakhir
Rumusan masalah penelitian
• mengapa terjadi peningkatan biaya operasional penjualan kredit selama 2 tahun terakhir?
• bagaimana cara mengurangi peningkatan biaya operasional penjualan kredit?
• Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap peningkatan biaya operasional penjualan kredit ?
Dapat disimpulkan bahwa ketika terjadi masalah yaitu terjadinya peningkatan biaya operasional penjualan kredit maka peneliti dapat mengembangkan masalah penelitian dalam bentuk pertanyaan 5W 1 H (What, Who, Where, When, Why dan How), yaitu:
1. Kategori produk apa yang mengalami peningkatan biaya operasio- nal penjualan kredit?
2. Siapa yang bertanggung jawab terkait peningkatan biaya operasio- nal penjualan kredit?
3. Didaerah atau cabang mana saja yang mengalami peningkatan pen- jualan kredit?
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 3 PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN
22 22
IAIN
Masalah Terjadinya peningkatan biaya operasional penjualan kredit selama 2 tahun terakhir
Masalah penelitian Mengapa terjadi peningkatan biaya operasional penjualan kredit?
Bagaimana perusahaan dapat menghindari peningkatan biaya operasional penjualan kredit?
Faktor apa saja memengaruhi kenaikan biaya operasional penjualan kredit?
1. Apakah kemampuan softskill dari tenaga penjualan kredit berpengaruh terhadap tingginya biaya operasional penjualan kredit?
2. Apakah faktor eksternal dan internal dalam hal ini kondisi ekonomi berpengaruh terhadap penjualan kredit ? 4. Bilamana terjadi kenaikan biaya operasional penjualan kredit?
(pertanyaan 1 sampai dengan 4 di atas lebih mudah dijawab oleh data yang didapatkan oleh pihak manajemen sehingga tidak mem- butuhkan penelitian untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanya- an tersebut)
5. Mengapa terjadi peningkatan biaya operasional penjualan kredit?
6. Bagaimana menghindari peningkatan biaya operasional penjualan kredit di masa yang akan datang?
(untuk pertanyaan 5 & 6 merupakan pertanyaan yang membutuh- kan suatu penyelidikan karena untuk menjawab pertanyaan terse- but diperlukan suatu penelitian).
Dari penjelasan di atas maka dapat dikatakan bahwa untuk rumusan masalah penelitian (skripsi, tesis dan disertasi) sebaiknya menggunakan format “apa penyebab-mengapa” sehingga akan mengarahkan peneliti untuk mengungkapkan “know-what” yaitu apa saja faktor-faktor yang menyebabkan atau apa penyebab dari terjadinya peningkatan biaya ope- rasional penjualan kredit.
Berikut adalah proses rancangan masalah penelitian:
Data Data sekunder biaya operasional penjualan kredit
1.
2.
3.
Pertanyaan penelitian
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 3 PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN
23 23
Hipotesis H1: Semakin tinggi kemampuan negosiasi (softskill) tenaga penjualan kredit semakin memperkecil biaya operasional penjulan kredit
H2: Semakin tinggi kemampuan hardskill tenaga penjualan kredit
H3: Semakin tinggi reward yang diberikan kepada tenaga penjualan kredit akan meningkatkan
Reward kredit Model penelitian
empiris Softskill
Hardskill l
Kesalahan dalam manajemen penjualan
Rumusan masalah penelitian merupakan pertanyaan mengenai apa yang diteliti dan atau dicari jawabannya lebih lanjut melalui serangkai- an kegiatan penelitian. Adapun rumusan pertanyaan penelitian meru- pakan rumusan kalimat pertanyaan-pertanyaan di mana membutuh- kan jawaban yang hanya akan didapatkan melalui serangkaian kegiatan penelitian.
4
TINJAUAN PUSTAKA (LITERATURE OVERVIEW),
LITERATURE REVIEW DAN PENGEMBANGAN
MODEL PENELITIAN
Dalam sebuah penelitian sangat penting bagi peneliti untuk mene- mukan fondasi teoretis sebagai dasar teoretis dalam melakukan analisis hubungan atau pengaruh antarvariabel. Selain menemukan dasar teori yang tepat, tentunya bagi seorang peneliti sangat penting melakukan tinjauan Pustaka atau literatur review dari penelitian-penelitian sebe- lumnya. Tujuan utama peneliti melakukan literature review adalah untuk mendapatkan dukungan empiris dan sekaligus agar peneliti mengeta- hui peta penelitian yang saat ini akan dia lakukan posisi perbedaannya di antara penelitian-penelitian sebelumnya. Dengan kata lain, dengan melakukan literature review maka peneliti seharusnya dapat menentu- kan letak perbedaan dan novelty dari penelitiannya tersebut.
A. PROSES TINJAUAN PUSTAKA ATAU LITERATURE REVIEW
Tinjauan pustaka dan literature review kadang sering digunakan secara rancu dan dianggap sama. Pendapat ini tentulah ada benarnya.
Namun demikian, kedua istilah tersebut memiliki perbedaan terutama terletak pada kedalaman maknanya. Istilah tinjauan pustaka digunakan
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 4 TINJAUAN PUSTAKA (LITERATURE OVERVIEW) ...
26 26
untuk studi pustaka terhadap beberapa hasil penelitian, artikel peneliti- an, buku dan dari hasil studi tersebut kita membuat kesimpulan tanpa kita membuat suatu review atau analisis. Adapun kalau literatur review kita melakukan studi terhadap hasil penelitian terdahulu, artikel-artikel penelitian kemudian kita buat kesimpulan dan kita melakukan review terhadap hasil penelitian-penelitian terdahulu tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa literatur review lebih mendalam dan lebih sulit diban- dingkan tinjauan Pustaka. Biasanya untuk mahasiswa S-1 mengunakan istilah tinjauan Pustaka, sedangkan untuk mahasiswa S-2 dan S-3 meng- gunakan istilah literature review.
B. CARA MELAKUKAN TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka atau literature review dari proses penelitian harus dilakukan sejak awal atau pertama kali seorang peneliti merencanakan sebuah penelitian. Tinjauan pustaka bagi mahasiswa S-1 akan memban- tu menemukan research gap penelitian sebelumnya dan mencari celah penelitian lanjutan yang dapat dilakukan. Demikian juga bagi mahasis- wa magister dan doktor literature review yang intensif akan membantu mereka menemukan bagian mana dari teori dan research gap penelitian terdahulu dapat digunakan sebagai pintu untuk dilakukan penelitian lanjutannya.
Secara garis besar, tujuan dari tinjauan pustaka maupun literature review sebagai berikut:
1. Untuk menemukan apa yang seharusnya diteliti, sebuah tinjauan pustaka maupun literature review yang intensif akan membantu pe- neliti dalam menemukan research gap (kesenjangan penelitian) dan theory gap (kesenjangan teori).
2. Untuk pengembangan teori yang berbasis teori dan hasil penelitian yang ada. Tinjauan pustaka akan memberikan gambaran bagi pene- liti tentang perkembangan suatu konsep, pengembangan proposisi baru, penyusunan model teoritikal baru, kerangka pemikiran untuk memecahkan suatu masalah penelitian, pengembangan hipotesis penelitian dan model penelitian.
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 4 TINJAUAN PUSTAKA (LITERATURE OVERVIEW) ...
27 27
Sebuah tinjauan pustaka dan literature review yang baik akan meng- hasilkan dasar bagi pengembangan kerangka teoretis yang komprehen- sif, berikut adalah tinjauan pustaka dan literature review yang baik:
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 4 TINJAUAN PUSTAKA (LITERATURE OVERVIEW) ...
28 28
1. Dengan tinjauan pustaka dan literature review yang intensif akan memungkinkan dirumuskannya masalah dan masalah penelitian dengan tepat dan jelas.
2. Ditemukannya variabel-veriabel penting yang diduga kuat dapat menjelaskan sebuah masalah penelitian serta dapat digunakan un- tuk memecahkan masalah penelitian.
3. Dapat membantu peneliti dalam menentukan variabel-variabel ter- penting yang memberikan kontribusi secara signifikan tanpa per- lu meneliti kemungkinan semua variabelsehingga asas parsimony benar-benar diterapkan. Sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan hipotesis penelitian.
4. Dapat menghindarkan peneliti dari fenomena “reinventing the whe- el” yaitu pengulangan penelitian yang sama sehingga akan membu- ang-buang waktu.
5. Dapat membantu mahasiswa untuk mengenali pemikiran-pemikir- an peneliti sebelumnya, serta mendorong mereka untuk menghasil- kan alternatif pendekatan lain atau bahkan mampu memperbaiki ketimpangan pemikiran yang sudah ada serta dapat memperkaya body of knowledge.
C. TAHAPAN DALAM MEMBUAT TINJAUAN PUSTAKA ATAU LITERATURE REVIEW
Dalam membuat bahasan tentang tinjauan pustaka dan literature review, peneliti perlu mengumpulkan referensi yang sesuai dengan tema penelitiannya, berikut adalah tahapan yang dapat dilakukan oleh pene- liti dalam melakukan tinjauan pustaka atau literature review.
1. Mencari Jenis Literatur yang Sesuai
Saat ini dengan perkembangan teknologi dan internet memberikan banyak pilihan bagi peneliti untuk dapat mencari sumber referensi yang sesuai baik itu yang berbayar maupun yang gratis seperti jurnal-jurnal baik yang terakreditasi nasional dan internasional bereputasi (OJS, te- rindeks Sinta, terindeks Scoopus, dan terindeks WOS), proceeding dalam pertemuan-pertemuan ilmiah di bidang islamic marketing.
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 4 TINJAUAN PUSTAKA (LITERATURE OVERVIEW) ...
29 29
2. Mencari Naskah dari Publikasi yang Sesuai
Agar kita mendapatkan naskah yang sesuai, maka sebaiknya kita mencari yang sesuai dengan bidang peminatan sebagai misal kita menggunakan kata kunci penelitian-penelitian terkait Islamic marke- ting, maka kita dapat mencari artikel-artikel dari jurnal-jurnal strategic marketing, Journal of Islamic Marketing Research, Journal of Marketing Re- search, Journal of Marketing, Journal of Marketing Theory and Practice. Dari jurnal-jurnal tersebut dengan mudah kita dapat menemukan tema yang sesuai dengan penelitian kita terkait Islamic marketing sehingga dengan melakukan literature review yang baik kita dapat menemukan research gap dan theory gap yang kita jadikan dasar penelitian kita selanjutnya.
3. Mencari Referensi dengan Variabel yang Sesuai
Kunci yang paling penting untuk mendapatkan referensi yang se- suai adalah kita harus mengenal para penulisnya atau peneliti utama dalam bidang yang akan kita teliti. Sebagi misal jika kita ingin meneliti terkait loyalitas pelanggan, maka rujukan utama kita adalah buku atau artikel-artikel penelitian yang dilakukan oleh Basu dan Dick. Adapun apabila kita akan melakukan penelitian terkait service quality maka per- tama yang harus menjadi rujukan kita adalah buku atau artikel-artikel penelitian yang ditulis Parasuraman. Dari artikel utama tersebut selan- jutnya kita akan mendapatkan referensi-referensi terkait penelitian yang sama yang merujuk pada peneliti utama sebelumnya.
4. Melakukan Pembahasan Pemikiran Peneliti yang Dirujuk Selanjutnya dalam melakukan literature review sangat disarankan kita membaca dan membuat ringkasan pemikiran yang dipublikasikan oleh beberapa ahli dan kita melakukan telaah terhadap hasil peneliti- annya.
5. Melakukan Pembahasan Substansi Referensi yang Dibaca Membahas dan sekaligus menjelaskan substansi dari konsep atau konstruk penelitian yang digunakan dalam penelitian. Selanjutnya kita harus menjelaskan makna dari konsep yang diteliti untuk menghantar pembaca pada fokus atau batasan dari konstruk tersebut.
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 4 TINJAUAN PUSTAKA (LITERATURE OVERVIEW) ...
30 30
6. Mencari Pro dan Kontra dari Hasil atau Temuan Riset Terdahulu Dari melakukan literature review maka sangat mungkin kita akan menemukan pro dan kontra terhadap isu maupun konsep yang dikem- bangkan untuk penelitian yang dilakukan, sehingga dengan adanya pro dan kontra hasil riset terdahulu akan memunculkan pemikiran baru. Pro dan krontra dari hasil riset sebelumnya akan merangsang penelitian berikutnya dalam menghasilkan pemikiran baru sebagai preposisi atau hipotesis baru sebagai upaya untuk memecahkan masalah penelitian. Biasanya pembahasan terkait literatur review disajikan secara ringkas dalam sebuah tabel yang menggambarkan state of the art dari riset-riset sebelumnya yang menggunakan variabel yang sama sehingga dapat di- lihat perkembangan konsep tersebut dalam suatu rentang waktu yang panjang dari berbagai riset terdahulu yang menaruh perhatian yang sama dalam variabel tersebut.
7. Mengembangkan Proposisi dan Model Penelitian
Selanjutnya atas dasar hasil telaah Pustaka dan literature review peneliti dapat mengembangkan sebuah proposisi dan akhirnya dapat mengembangkan proposed grand theoretical model.
8. Mengembangkan Hipotesis Penelitian
Langkah berikutnya adalah bagaimana peneliti dapat membumikan proposisi dan proposed grand theoretical model yang telah dikembang- kan, lebih lanjut dikembangkan dalam bentuk hipotesis-hipotesis pene- litian sehingga nantinya akan terbentuk sebuah pemikiran yang utuh disajikan dalam bentuk sebuah model penelitian empiris.
D. DASAR PENGEMBANGAN MODEL PENELITIAN
Sebuah model penelitian dapat didefinisikan seperti A model is representation of the most important elements of a perceived real wor- ld system. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa sebuah model dapat menggambarkan fenomena-fenomena dalam masyarakat khususnya dalam Islamic marketing yang dinyatakan dalam sebuah rumusan yang
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 4 TINJAUAN PUSTAKA (LITERATURE OVERVIEW) ...
31 31
terstruktur sehingga menjadi mudah untuk dipahami dan dianalisis.
Dalam bahasa sederhana dapat kita katakan bahwa model penelitian merupakan gambaran realistis yang disederhanakan.
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 4 TINJAUAN PUSTAKA (LITERATURE OVERVIEW) ...
32 32
Ciri sebuah model penelitian yang baik, sebagai berikut:
1. Model penelitian merupakan sebuah sistem, yang menggambarkan komponen-komponen sistem secara detail. Misalkan dalam model islamic marketing, maka model ini akan menggambarkan kompo- nen-komponen lingkungan pemasaran dalam perspektif Islam, baik secara internal maupun eksternal yang dihadapai oleh perusahaan sehari-hari.
2. Model penelitian mengandung elemen-elemen penting dan utama dari sebuah fenomena Islamic marketing. Sehingga dalam mengem- bangkan sebuah model diharapkan peneliti dapat membuat sese- derhana mungkin namun apabila permasalahan yang dipecahkan sangat kompleks, maka disarankan peneliti membuat model secara bertahap.
3. Sebuah model penelitian akan dipandang sebagai perwujudan dari kenyataan yang ada. Sehingga sebuah model penelitian yang baik dapat menampilkan atau menggambarkan pola hubungan yang ter- jadi dalam sebuah lingkungan perusahaan atau organisasi maupun lingkungan yang lebih luas. Hubungan dalam sebuah model peneli- tian dinyatakan dalam variabel-variabel dependen dan independen.
Dalam kebanyakan masalah terkait Islamic marketing dan mana- jemen, peneliti harus mampu melihat hubungan rumit yang terjadi ke dalam sebuah model penelitian yang sederhana. Sebagai misal pe- ningkatan frekuensi periklanan dapat memengaruhi pada peningkatan volume penjualan, namun bersamaan dengan pengaruh tersebut jum- lah biaya iklan juga meningkat. Dalam kasus ini, maka peneliti harus dapat menyajikan fakta di atas dalam sebuah model penelitian yang dapat diuji dan dianalisis. Sebagai contoh dari kasus tersebut peneliti dapat menduga bahwa peningkatan biaya iklan atau belanja iklan tidak saja memengaruhi peningkatan volume penjualan dan nantinya akan memengaruhi peningkatan jumlah keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan, sehingga dapat memicu keputusan untuk meningkakan belanja iklan di masa yang akan datang.
Berikut adalah langkah dasar dalam pengembangan sebuah model penelitian.
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 4 TINJAUAN PUSTAKA (LITERATURE OVERVIEW) ...
33 33
1. Menentukan Tujuan Utama sebuah Model
Sebagaimana sudah kita bahas diawal bahwa sebuah model dikem- bangkan berdasarkan masalah penelitian yang akan dipecahkan.
Misalkan seorang peneliti menghadapi masalah terkait rendahnya pangsa pasar perbankan syariah padahal jumlah penduduk Muslim be- gitu dominan. Rendahnya pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia tentu saja menjadi masalah bagi perbankan syariah. Atas dasar masalah tersebut, maka peneliti ingin meneliti mengapa pangsa pasar perbank- an syariah di Indonesia sangat rendah. Oleh karena itu, peneliti akan mengembangkan sebuah model yang akan dapat menjawab pertanyaan atau permasalahan penelitian tersebut. Model penelitian dikembangkan dengan mengembangkan berbagai kemungkinan hubungan interde- pendensi yang dapat menjelaskan masalah penelitian tersebut.
2. Merumuskan Alur Logic (Logical-Path Diagram)
Untuk dapat memecahkan masalah penelitian maka peneliti harus menggambarkan berbagai alur logik yang akan digunakan untuk men- jelaskan masalah penelitian. Alur logik dikembangkan berdasarkan te- ori-teori (dalam kasus ini teori-teori manajemen dan Islamic marketing) yang ada dan nantinya akan digunakan sebagai pisau analisis. Model dikembangkan berdasarkan hasil dari literature review yang mendalam, dan harus menggambarkan hubungan yang logis serta dapat diterima oleh nalar.
Kepuasan
Religiusitas Loyalitas
Nasabah
Hijrah Intention
Gambar 6. Model Penelitian Loyalitas Nasabah Bank Syariah
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 4 TINJAUAN PUSTAKA (LITERATURE OVERVIEW) ...
34 34
Sumber: Model penelitian unpublish disertation
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 4 TINJAUAN PUSTAKA (LITERATURE OVERVIEW) ...
35 35
Sebagai misal, dengan menggunakan pisau analisis theory of plan- ned behavior dan theory relationship marketing dan hasil telaah pus- taka yang mendalam maka dapat digambarkan alur pemikiran logic dari permasalahan rendahnya pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia pada Gambar 6 di atas.
3. Merumuskan model diagram ke dalam model matematika, statistika atau ekonometrika sebagai sebuah langkah untuk memudahkan pe- neliti melakukan analisis serta pengujian hubungan antarvariabel dalam model penelitian.
Jika dinyatakan dalam persamaan matematika, maka model pene- litian dalam Gambar 6 tersebut sebagai berikut:
Y = α + β1 X1 + β2 Z1 + β3 Z2 + ε Z2 = α + β4 X1 + ε
Z1 = α + β5 X1 + ε Y = α + β6 X1* Z1 + ε Y = α + β7 X1* Z2 + ε Z2 = α + β8 X1* Z1 + ε Keterangan:
Y = loyalitas nasabah (variabel depanden) α = konstanta.
β1 s.d β3 = koefisien
X1 = Religiositas (variabel independen) Z1 = Hijrah intention
Z2 = Kepuasan ε = error
E. JENIS MODEL PENELITIAN
Model penelitian untuk bidang Islamic marketing menurut tujuan- nya dapat dibedakan, sebagai berikut:
1. Model Deskriptif
Model ini ditujukan untuk menjabarkan atau mendeskripsikan se- buah situasi atau serangkaian proses. Model ini cenderung hanya men-
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 4 TINJAUAN PUSTAKA (LITERATURE OVERVIEW) ...
36 36
jelaskan apa yang terjadi atau fakta lapangan dan tidak menjelaskan apakah yang terjadi itu baik atau buruk, berdampak positif atau negatif.
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 4 TINJAUAN PUSTAKA (LITERATURE OVERVIEW) ...
37 37
Untuk model deskriptif ini dapat kita gunakan ketika kita akan menje- laskan misalnya menjelaskan terkait tipe loyalitas nasabah perbankan syariah yaitu:
- Apa saja deskripsi mengenai loyalitas nasabah bank syariah?
- Berapa jumlah nasabah bank syariah yang bertahan lebih dari dua tahun?
- Apakah nasabah bank syariah cenderung mudah tergoda dengan promosi bank lain?
Model deskripsi biasanya digunakan untuk menjawab riset perma- salahan atau pertanyaan penelitian yang dikembangkan untuk diana- lisis dengan menggunakan teknik analisis seperti distribusi frekuensi, analisis faktor eksploratori, dan analisis faktor konfirmatori.
2. Model
Prediktif
Model prediktif digunakan dengan tujuan peramalan atau predik- si di masa mendatang. Dalam banyak tujuan di antaranya untuk dasar pengambilan keputusan, maka model ini dapat memprediksi dampak, pengaruh atau efek dari sebuah alternatif kebijakan yang akan diambil.
Misalkan sebuah perusahaan ingin memprediksi market share berdasar- kan kebijakan peningkatan service quality, program literasi dan promosi.
Untuk tujuan ini tentu saja seorang peneliti terlebih dahulu harus mem- buat deskripsi terhadap faktor-faktor yang digunakan untuk menjelas- kan variabel yang ingin dijelaskan (market share, service quality, tingkat literasi, dan promosi).
3. Model Preskriptif/Model Normatif
Model ini lebih condong pada output atau hasil yang berupa reko- mendasi kebijakan. Model ini meliputi sebuah objektif yang dirumuskan setelah membandingkan atau menganalisis secara mendalam alterna- tif-alternatif yang ada.
METODOLOGI PENELITIAN: Manajemen Pemasaran dan Bisnis Islam BAB 4