PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Masyarakat Desa Tanjung Harapan Kabupaten Bengkulu Utara sendiri mempunyai tingkat perekonomian yang baik (menengah ke atas) dengan rata-rata mata pencaharian (pendapatan) dari budidaya kelapa sawit, karet, perikanan dan sebagian PNS. Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis dan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini bagaimana persepsi masyarakat terhadap kewajiban menunaikan ibadah haji (Kajian Masyarakat Tanjung Harapan Kabupaten Bengkulu Utara).
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis dan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana pemahaman masyarakat tentang kewajiban menunaikan ibadah haji (Kajian Masyarakat Tanjung Harapan Kabupaten Bengkulu Utara) untuk melaksanakannya. ? . biro perjalanan dan opini masyarakat mengenai biro perjalanan umroh tidak menutup kemungkinan dapat membantu tingkat penjualan jasa perjalanan umroh. Sebagai pedoman dalam penyuluhan untuk meningkatkan kualitas pemahaman masyarakat terhadap pengetahuan tentang ibadah haji dan umrah, sehingga dapat memotivasi masyarakat di tingkat masyarakat untuk menunaikan ibadah haji atau umroh.
Penelitian Terdahulu
Kabupaten Kampar, Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis adalah untuk mengetahui pengetahuan masyarakat tentang kewajiban menunaikan ibadah haji. Sedangkan objek penelitian yang penulis lakukan adalah masyarakat di Desa Tanjung Harapan, Kabupaten Bengkulu Utara, dan objeknya adalah pemahaman tentang kewajiban menunaikan ibadah haji. Sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti adalah untuk mendeskripsikan pemahaman masyarakat terhadap kewajiban menunaikan ibadah haji.
Persamaan penelitian ini adalah metode penelitiannya menggunakan metode kualitatif, dengan fokus penelitian yang berbeda dengan penelitian sebelumnya yaitu mengkaji motif-motif yang memotivasi masyarakat dalam menunaikan ibadah haji. Kesalahpahaman masyarakat tentang haji dan umrah meliputi tradisi dan cara hidup baru yang dianut. Cara; Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui rekonstruksi pemahaman yang salah tentang kewajiban dan keutamaan ibadah haji dan umrah, atau sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti adalah untuk mendeskripsikan pemahaman masyarakat terhadap kewajiban menunaikan ibadah haji.
Peneliti mencoba menjelaskan dan menggambarkan kesalahpahaman mengenai keutamaan dan kewajiban menunaikan ibadah haji dan umroh, sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui pemahaman masyarakat terhadap kewajiban menunaikan ibadah haji. Penulis membahas tentang pemahaman masyarakat terhadap kewajiban menunaikan ibadah haji dengan mengkaji masyarakat di Desa Tanjung Harapan Kabupaten Bengkulu Utara.
Metode Penelitian
- Jenis dan Pendekatan Penelitian
- Waktu dan Lokasi Penelitian
- Informan Penelitian
- Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
Peneliti menganalisa gejala yang terjadi di Desa Tanjung Harapan Kabupaten Bengkulu Utara yang terjadi pada bulan Oktober 2020, kemudian peneliti menyelidiki gejala yang terjadi pada bulan Desember 2020 dan melakukan penelitian lebih lanjut melalui wawancara kepada masyarakat pada tanggal 23 Januari 2021 sampai dengan tanggal 15 Februari 2021. Latar belakang dilakukannya penelitian di Desa Tanjung Harapan Kecamatan Padang Jaya Kabupaten Bengkulu Utara khususnya pada penduduk Desa Tanjung Harapan Dusun III adalah dari total 694 jiwa telah melaksanakan kewajiban menunaikan ibadah haji (mukallaf). diberlakukan, 100% beragama islam dan berjiwa keagamaan dan sosial keagamaan cukup baik, dengan tingkat ekonomi baik (menengah ke atas), yang sudah menuntaskan haji hanya 3 orang dan belum ada warga yang mendaftar untuk menunaikan haji atau umrah . Purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel sumber data berupa objek yang dianggap paling mengetahui apa yang penulis harapkan sehingga memudahkan penulis dalam melakukan penelitian yaitu kepala desa, staf, Kadun, Rt. pengurus musala, pengurus, anggota Risma dan masyarakat minimal lulusan SMP yang telah diwajibkan menunaikan ibadah haji (mukallaf) serta masyarakat lainnya menggunakan teknik pengumpulan data wawancara dengan masyarakat di Desa Tanjung Harapan, Dusun III mengenai kewajiban tersebut. untuk menunaikan ibadah haji.
Informan utama dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Tanjung Harapan Kecamatan Padang Jaya Kabupaten Bengkulu Utara Dusun III yaitu masyarakat yang telah tamat SMP mulai dari umur minimal 23 – 43 tahun masing-masing masyarakat yang pernah bersekolah. wajib menunaikan haji (mukallaf). Informan pendukung dalam penelitian ini adalah siswa sekolah menengah kelas X sampai XII dan siswa di Desa Tanjung Harapan Dusun III. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah hasil observasi dan wawancara terhadap informan baik secara langsung maupun daring dalam menyikapi pandemi Covid-19.
Dalam hal ini peneliti melakukan observasi langsung yang dilakukan secara bertahap, dimulai dengan analisis permasalahan yang ada seperti jumlah penduduk, agama/keagamaan masyarakat, perekonomian masyarakat, gaya hidup masyarakat, akomodasi dan aset yang dimiliki, serta pemerintah. sistem Tanjung. Desa Harapan Kabupaten Bengkulu Utara. Masyarakat di Desa Tanjung Harapan Dusun III (aktor inti) dan masyarakat umum; siswa SMA dan siswa Dusun III (pelaku pendukung), di Desa Tanjung Harapan Kecamatan Padang Jaya Kabupaten Bengkulu Utara Dusun III tentang pemahaman masyarakat terhadap kewajiban menunaikan ibadah haji.
Sistematika Penulisan
LANDASAN TEORI
Pengertian Pemahaman
Pemahaman atau pemahaman adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan peserta tes mampu memahami makna atau konsep, situasi dan fakta yang diketahuinya. Dalam hal ini peserta tes tidak hanya hafal metode verbal saja, namun juga memahami konsep soal atau fakta yang ditanyakan.27. Peneliti mengartikan pemahaman sebagai kemampuan seseorang dalam mengungkapkan, menggambarkan, memberi nama, menafsirkan, dan memberikan contoh atau gambaran mengenai pengetahuan yang dimilikinya dengan menggunakan bahasanya sendiri, tanpa memperhatikan apakah pernyataan tersebut dihasilkan dalam keadaan siap atau tidak siap.
Bentuk-bentuk Pemahaman
Mengenai bentuk pemahaman ini, penulis dapat menyimpulkan bahwa bentuk pemahaman dicapai pada tingkat pengetahuan seperti dalam diskusi; Makna penuntunnya dimana pada tataran ini dapat dikatakan masyarakat masih belum mengetahui mengapa hal tersebut bisa dan memang terjadi. Lebih jauh lagi, orang-orang pada tahap ini juga belum mengetahui dan tidak dapat menerapkan hal tersebut pada situasi terkait yang baru. Kemudian pada Rational Understanding, pada tataran ini menurut Skemp, orang tidak hanya mengetahui dan menghafalkan sesuatu, namun juga mengetahui mengapa hal tersebut terjadi.
Artinya bentuk pemahamannya terbagi menjadi dua, masing-masing; seseorang yang belum mengetahui (belum memahami) dan seseorang yang mengetahui dan memahami (mengerti dan memahami).
Tingkatan Pemahaman
Jadi penulis dapat menyimpulkan bahwa tingkat pemahaman terlihat dari seberapa sensitif seseorang, dimana ia dapat menerjemahkan atau mengonsep, menafsirkan atau menafsirkan dan juga dapat mengekstrapolasi atau memperluas data diluar data yang sudah ada, namun tetap mengikuti pola trend sesuai dengan yang diharapkan. data yang tersedia.
Yang Mempengaruhi Pemahaman
Menurut Sarwon, usia 25 hingga 29 tahun merupakan usia paling produktif, dimana masyarakat pada usia ini berpikir lebih kritis sehingga cenderung mengambil kesimpulan. Michael menjelaskan dalam bukunya “What Could He Be Thinking” bahwa otak pria dan wanita pada umumnya berbeda. Perbedaan yang dikemukakan dalam buku tersebut adalah pusat memori pada otak perempuan lebih besar dibandingkan laki-laki dalam menerima dan mengambil informasi dari orang lain, sehingga lebih cepat memahami dibandingkan laki-laki.
Menurut Notoadmo, pendidikan adalah suatu usaha mengembangkan kepribadian, kemampuan di dalam atau di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup, pendidikan mempengaruhi proses belajar, semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah menerima informasi. Menurut Notoadmo, pekerjaan mempunyai peranan tidak langsung dalam mempengaruhi tingkat pemahaman seseorang, hal ini dikarenakan pekerjaan erat kaitannya dengan faktor interaksi sosial budaya, sedangkan interaksi sosial budaya berkaitan dengan proses pertukaran informasi yang akan mempengaruhi suatu hal. tingkat pemahaman seseorang. Penulis mencatat bahwa pemahaman diperoleh atau terbentuk dari beberapa pengaruh yaitu usia, jenis kelamin, pendidikan dan profesi, karena pada tingkat usia, ingatan, pengetahuan, pengalaman dan hasil kehidupan sosial seseorang juga menghasilkan pengetahuannya sendiri. seperti gender, pendidikan dan juga latar belakang pekerjaan.
Arti Pemahaman Masyarakat
Semakin baik pemahaman seseorang tentang kewajiban menunaikan ibadah haji, maka semakin kuat pula motivasi masyarakat untuk menunaikan ibadah haji. Dan (di antara) kewajiban manusia kepada Allah adalah menunaikan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang yang mampu untuk melakukan perjalanan ke sana. Harta dapat diwujudkan bila seseorang mempunyai harta yang cukup untuk menunaikan ibadah haji atau umrah, yaitu berupa biaya.
Seseorang yang memiliki barang perniagaan yang nilainya mencukupi untuk perbelanjaan mengerjakan haji dan umrah, maka dia wajib menjual barang tersebut untuk menunaikan haji dan umrah. Haji dipanggil ifrad jika seseorang menunaikan haji dan umrah secara individu, dengan haji terlebih dahulu. Iaitu apabila bakal jemaah berihram di miqatnya, dia hanya berniat untuk mengerjakan haji.
Menunaikan haji disebut Qiran apabila seseorang itu mengerjakan haji dan umrah bersama-sama atau memakai ihram bersama untuk mengerjakan haji dan umrah. Syarat fardu haji ialah boleh (berjaya) beragama Islam, dewasa, sihat jasmani dan rohani. 107. Syarat wajib bagi seseorang untuk menunaikan haji atau umrah ialah beragama Islam, berkebolehan, sihat dan cergas dari segi jasmani dan rohani.
Sepengetahuan saya, haji dan umrah adalah ibadah yang dilakukan oleh orang-orang yang mampu. Menguraikan pertanyaan selanjutnya mengenai syarat wajibnya seseorang menunaikan ibadah haji dan umrah, mereka menjawab bahwa umat Islam yang telah menginjak usia dewasa sudah boleh melaksanakannya. Masyarakat Desa Tanjung Harapan, Bengkulu Utara, memiliki pemahaman yang relatif baik karena masyarakat luas sudah mengetahui kewajiban-kewajiban dalam menunaikan ibadah haji.
Mereka mampu menjawab segala pertanyaan seperti ilmu haji dan umrah, perbedaan, hukum, waktu pelaksanaan, rukun, hukum dan pelaksanaannya, syarat-syarat wajib serta manfaat yang diperoleh bagi orang yang menunaikan ibadah haji. Pemahaman masyarakat Desa Tanjung Harapan didasarkan pada tingkat kepekaan bahwa mereka telah memahami atau memahami kewajiban menunaikan ibadah haji. Mereka telah memahaminya dengan baik dengan mampu menerjemahkan. Sementara itu, ada pula yang memberikan penjelasan dalam bahasanya sendiri tanpa fokus pada data, artinya mereka bisa menerjemahkan ilmunya ke dalam kewajiban menunaikan ibadah haji dan umrah.
Haji dan Umroh
- Haji
- Umroh
