PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Islam berkeyakinan bahwa orang yang berzakat akan menambah pahala dan keberkahannya bagi kehidupan sosial di sekitarnya. Zakat pertanian berbeda dengan zakat harta lainnya, seperti hewan ternak, uang, dan barang dagangan. Berdasarkan keterangan dari petani yang dilakukan melalui wawancara dengan informasi yang diterima bahwa beliau kurang memahami masalah zakat pertanian dalam perhitungannya.
Berdasarkan informasi dari tokoh agama di desa Bangunsari diperoleh informasi bahwa hingga saat ini masih banyak petani di desa Bangunsari yang belum mengeluarkan zakat pertanian. Namun, menurutnya, permasalahan utamanya masih kurangnya kesadaran petani dan keengganan untuk mencari informasi tambahan tentang kewajiban zakat pertanian. Pak Sangidun yang juga seorang tokoh agama mengatakan pernah berceramah tentang kewajiban membayar zakat pertanian pada saat pengajian.
Namun karena kurangnya kesadaran masyarakat dan minimnya pengetahuan tentang zakat pertanian, masih banyak masyarakat yang belum mengeluarkan zakat pertaniannya.
Pertanyaan Penelitian
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian Relevan
Persamaan penelitian di atas dengan penelitian ini adalah sama-sama membahas orang yang tidak membayar zakat pertanian. Fokus penelitian yang diteliti dalam penelitian yang relevan di atas adalah faktor-faktor yang mempengaruhi orang tidak membayar zakat di Baznaz. Penelitian Meri Yuliani berjudul “Analisis Faktor Penyebab Keengganan Masyarakat Membayar Zakat Melalui Bazna Kabupaten Kuantan Singing”.
Sedangkan fokus penelitian dalam penelitian ini adalah faktor-faktor penyebab petani tidak membayar zakat pertaniannya. Penelitian Meri Yuliani berjudul: “Analisis Faktor Penyebab Keengganan Masyarakat Membayar Zakat Melalui Baznas Nasional Kabupaten Kuantan Singingi”. Sedangkan faktor penyebab keengganan masyarakat membayar zakat melalui BAZNAS Kuansing adalah masyarakat yang ingin membayar sendiri.
14 Meri Yuliani, “Analisis Faktor Penyebab Keengganan Masyarakat Membayar Zakat Melalui Bank Nasional Kabupaten Kuantan Singingi”, dalam Jurnal Tabarru’: Perbankan dan Keuangan Syariah Volume 1 Nomor 2 November 2018.
LANDASAN TEORI
Zakat Pertanian
- Pengertian Zakat Pertanian
- Dasar Hukum Zakat Pertanian
- Rukun dan Syarat Zakat Pertanian
- Nisab Zakat Pertanian
- Besar Zakat Pertanian
- Hukum Bagi Orang yang Ingkar Zakat Pertanian
Penelitian ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan di Desa Bangunsari Kecamatan Bangunrejo Kabupaten Lampung Tengah. Pemilihan lokasi penelitian ini dikarenakan masih banyak masyarakat Desa Bangunsari yang tidak membayar zakat pertanian, padahal mayoritas masyarakat Desa Bangunsari bermata pencaharian sebagai petani. Sedangkan fokus penelitian dalam penelitian ini adalah faktor masyarakat yang rendah membayar zakat pertanian, dimana hal ini lebih disebabkan.
12 Rani Yustari, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Muzakki Tidak Membayar Zakat Pertanian Kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) (Studi Kasus Masyarakat Desa Ujan Mas Atas Kabupaten Kepahiang)”, di http://e-theses.iaincurup.ac id /529/, diakses pada 15 Mei 2020. Zakat pertanian adalah zakat yang dikeluarkan dari hasil pertanian berupa tumbuh-tumbuhan, atau tanaman ekonomi seperti padi-padian, umbi-umbian, sayuran, buah-buahan, tanaman hias,. Kriteria/syarat zakat pertanian adalah menjadi makanan pokok bagi manusia dalam keadaan normal, memungkinkan untuk disimpan dan tidak mudah rusak atau busuk serta dapat ditanam oleh manusia.
Urutan pada ayat di atas menunjukkan bahwa wajib, yaitu wajib mengeluarkan zakat dari hasil bumi yang diolah dan dapat dipahami dari kalimat: “menafkahkan” dan kalimat “dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. . . " Hal ini juga ditekankan dalam ayat bahwa. Bagi mereka yang tidak memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh Islam, maka tidak wajib mengeluarkan zakat hasil pertanian. Bagi kelompok yang meyakini zakat pertanian dan tidak mau menunaikan zakat pertanian, maka hukumnya haram, tetapi kelompok ini tidak masuk kufur (pembelotan dari Islam).
Perilaku Masyarakat
- Pengertian Perilaku Masyarakat
- Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Masyarakat
- Indikator Pemahaman Masyarakat
Jika sudah mengetahui hukum zakat, dan mengingkari kewajiban zakat yang sudah ada nashnya Al-Qur'an dan al-Hadits dan sudah mujma. Ada berbagai upaya yang dapat dilakukan seseorang untuk memperoleh ilmu, salah satunya dengan bertanya kepada orang. 26 Wazin, “Relevansi Etika Bisnis Islami dengan Perilaku Wirausahawan Muslim (Kajian Perilaku Pedagang di Pasar Lama Kota Serang Provinsi Banten),” dalam Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, Vol.
Pengetahuan pada hakekatnya meliputi segala sesuatu yang diketahui oleh seseorang tentang suatu objek tertentu baik melalui pengalaman sendiri maupun melalui orang lain. Berdasarkan pengalaman yang dimiliki, seseorang dapat memikirkan apa yang telah dilakukannya, sehingga digunakan untuk menemukan kebenaran. Pengalaman yang dimiliki oleh masyarakat berdasarkan fakta yang diperoleh melalui pengalaman langsung mengenai zakat pertanian dapat mempengaruhi perilaku dimana semakin banyak pengalaman yang dimiliki seseorang baik kajian ilmiah maupun praktek menunjukkan bahwa ia memahami zakat pertanian.
Orang merasa malu atau khawatir dituduh antisosial ketika orang melanggar semua norma sosial dan hukum. 30. Berdasarkan pendapat di atas, dapat dipahami bahwa peraturan hukum mempunyai kekuatan pelaksanaan, karena peraturan hukum selain dapat dilaksanakan, juga dapat diterima secara sukarela oleh masyarakat. Menurut Muana, sebagaimana dikutip Dewi Kartika, pemahaman adalah suatu proses yang dilakukan oleh seseorang untuk menginterpretasikan suatu objek.
Dalam proses pengolahan informasi diperlukan suatu objek agar nantinya dapat memaknai objek tersebut. Proses pemahaman merupakan suatu langkah atau cara untuk mencapai suatu tujuan sebagai penerapan pengetahuan yang diperoleh, sehingga pengetahuan tersebut mampu membentuk cara pandang atau berpikir yang benar tentang sesuatu. Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk menafsirkan, menafsirkan, menerjemahkan atau mengungkapkan sesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang telah diterimanya.
Menafsirkan dapat dilakukan dengan menghubungkan pengetahuan masa lalu dengan pengetahuan lain yang diperoleh kemudian. Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa tingkat pemahaman meliputi perilaku menerjemahkan, menafsirkan, atau mengeksplorasi.
METODE PENELITIAN
Jenis dan Sifat Penelitian
Penelitian deskriptif yang dimaksud dalam penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor-faktor penyebab rendahnya tingkat masyarakat mengeluarkan zakat hasil pertanian di Desa Bangunsari Kecamatan Bangunrejo Kabupaten Lampung Tengah.
Sumber Data
Dalam penelitian ini, petani sebagai sumber data utama disasar secara khusus (berdasarkan kriteria tertentu) sesuai dengan kebutuhan penelitian. Sumber data sekunder adalah sumber yang tidak secara langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen.8 Data sekunder dalam penelitian ini meliputi buku, majalah, jurnal dan internet yang berkaitan dengan strategi pemasaran.
Teknik Pengumpulan Data
Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan satu arah, artinya pertanyaan datang dari orang yang diwawancarai dan jawabannya disediakan oleh pewawancara. Wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara bebas terbimbing, yaitu teknik wawancara yang dilakukan dengan mencantumkan pedoman yang hanya berupa garis besar hal-hal yang akan ditanyakan.10 Peneliti mengajukan pertanyaan mengenai hal tersebut. Teknik dokumentasi mencari data tentang hal-hal yang berupa catatan, buku, transkrip, surat kabar, buku besar, buku harian dan.
Dalam penelitian ini, teknik dokumentasi digunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejarah singkat, kondisi ekonomi,.
Teknik Analisa Data
Pak Solihin selaku petani mengatakan sangat jarang ditemukan petani yang membayar zakat pertanian di desa Bangunsari. Hal ini dikarenakan belum pernah ada organ amil zakat pertanian di desa ini, sehingga kesadaran masyarakat untuk mengeluarkan zakat pertanian masih rendah. Pak Karnoto menyatakan bahwa beliau mengeluarkan zakat pertanian dan memberikannya langsung kepada orang-orang yang.
Tn. Suranto, salah seorang petani, mengaku selama ini tidak pernah mengeluarkan zakat pertanian dari hasil panen padinya. Tn. Suranto mengatakan, jika selama ini dia tahu ada kewajiban membayar zakat pertanian, maka dia akan membayar zakat pertanian. Sama halnya dengan Pak Alimin yang menyatakan tidak pernah membayar zakat pertanian karena Pak Alimin tidak pernah tahu tentang zakat pertanian.
Tn. Mudasir sebagai tokoh agama mengatakan hingga saat ini banyak petani di Desa Bangunsari yang belum mengeluarkan zakat pertanian. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa terkait zakat pertanian masih banyak masyarakat Desa Bangunsari yang belum mengetahui keberadaan zakat pertanian. Sebagian besar petani tidak membayar zakat karena selama ini mereka tidak mengetahui tentang zakat pertanian.
Hal ini dilakukan petani terus menerus karena sudah menjadi kebiasaan bagi mereka untuk tidak membayar zakat pertanian. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa masih banyak masyarakat di Desa Bangunsari Kecamatan Bangunrejo Kabupaten Lampung Tengah yang belum membayar zakat pertanian. Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat zakat pertanian masyarakat antara lain: faktor kurangnya pengetahuan, faktor pengalaman.
Faktor pengetahuan menjadi penyebab karena mayoritas petani tidak membayar zakat karena selama ini mereka tidak mengetahui tentang zakat pertanian. Faktor lingkungan akibat kebiasaan masyarakat Desa Bangunsari tidak membayar zakat pertanian menjadi contoh bagi masyarakat lain untuk melakukan hal yang sama. Sedangkan faktor kurangnya sosialisasi karena tokoh agama jarang memberikan kajian tentang zakat pertanian dan didukung dengan tidak adanya lembaga amil zakat di desa.
Para tokoh agama Desa Bangunsari Kecamatan Bangunrejo Kabupaten Lampung Tengah agar lebih banyak memberikan sosialisasi tentang zakat pertanian kepada masyarakat dalam pengajian dan sebaiknya membentuk lembaga amil zakat di desa tersebut.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Desa Bangunsari
Faktor Penyebab Rendahnya Masyarakat Desa Bangunsari
Analisis
PENUTUP
Kesimpulan
Ada petani yang tidak mengetahui zakat pertanian, namun ada petani yang sudah mengetahui zakat pertanian namun tetap tidak membayarnya karena tidak tahu cara melakukannya. Karena imam (penguasa) bisa mengambil zakat dengan paksa, bahkan bisa melawan kelompok jika mereka tetap menolak membayar zakat.
Saran
Pengaruh Pemahaman Mahasiswa Perbankan Syariah tentang Bagi Hasil dan Bagi Hasil terhadap Kepentingan Menjadi Nasabah Bank Syariah Studi Kasus Mahasiswa Perbankan Syariah IAIN Surakarta Angkatan di http://eprints.iain-surakarta.ac.id/926/1 . Pemahaman Masyarakat tentang Kewajiban Zakat di Kecamatan Maritengngae Kabupaten Sidenreng Rappang, dalam http://repositori.uin-alauddin.ac.id/. Relevansi Etika Bisnis Islami dan Kajian Perilaku Kewirausahaan Muslim pada Perilaku Pedagang di Pasar Lama Kota Serang Provinsi Banten dalam Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan.
Analisis faktor penyebab keengganan masyarakat membayar zakat melalui Baznas Kabupaten Kuantan Singingi", dalam Jurnal Tabarru': Perbankan dan Keuangan Syariah Volume 1 Nomor 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Muzakki tidak membayar zakat Pertanian pada Kajian Badan Amil Zakat Nasional BAZNAS. Komunitas Ujan Mas Atas Kab.
