INFLUENCE OF LEARNING MODELTWO STAY TWO STRAY (TSTS) ON THE ABILITY OF WRITING TEKS EKSPOTITION STUDENTS
CLASS X SMA NEGERI 2 BATANG ANAI
Muhammad Fauzan, Yulia Pebriani, Rina Sartika
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]
ABSTRACT
This research is motivated by some of the following. First, the students' understanding of the expository writing skill is still low, as most students have difficulty in pouring ideas for writing exposition texts. This study aims, First, describes the skills of writing expositional text of grade X SMA 2 Batang Anai without using two stay two stray (TSTS) model. Second, describe the skills of writing exposition of high school students of SMA N 2 Batai Anai by using two stay two stray (TSTS) model. Third, describe the effect of the use of two stay two stray (TSTS) model to the exposition writing skill of the students of grade X SMA N 2 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman. This research type is quantitative with quasi experimental design method. The population in this study are the students of grade X SMA N 2 Batang Anai who registered the academic year 2017/2018 as many as 215 people. The sample in this study were students of class X.2 and X.3 which amounted to 25 people. Based on the result of research, it is concluded the following three points. First, the skill of writing expository exposure of grade X students of SMA N 2 Batang Anai without using two stay two stray (TSTS) model with average value 65,67. Second, the skills of writing expository text of grade X students SMA N 2 Batang Anai by using two stay two stray model (TSTS) with an average value of 79.32. Third, there is a significant influence of the use of two stay two stray model of expression writing skills of class X students SMA N 2 Batang Anai Padang Pariaman with tcount 3.09> ttable 1.71. In other words, H1 is accepted and H0 is rejected. Thus, the two stay two stray (TSTS) influential model is used in learning expository writing.
Keywords: Writing, Teks Ekspotition, Two Stay Two Stray
PENDAHULUAN
Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh setiap siswa dalam mengikuti pembelajaran. Menulis adalah suatu kegiatan menuangkan pikiran, gagasan, dan perasaan ke dalam bentuk tulisan.
Kegiatan menulis membantu siswa untuk menuangkan pikiran dan menghasilkan sebuah karya yaitu karangan berupa fakta dan fiksi baik itu yang terjadi dengan diri
sendiri maupun dengan orang lain.
Menulis tidak secara otomatis bisa dilakukan oleh setiap siswa melainkan dengan latihan dan praktik yang dilakukan dalam pembelajaran.
Pembelajaran menulis teks eksposisi diajarkan di kelas X semester 1.
Hal ini tercantum dalam Kurikulum 2013 untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Keterampilan menulis teks eksposisi termasuk dalam Kompetensi Inti (KI) dan
Kompetensi Dasar (KD). Kompentensi Inti 4 kelas X yaitu mengolah, menalar, menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. Kompetensi Dasar 4.2 yaitu memproduksi teks eksposisi yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.
Berdasarkan wawancara informasi peneliti dengan salah seorang guru bidang studi bahasa Indonesia yang mengajar di kelas X bernama Dra. Mirna yang dilakukan di SMAN 2 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman, peneliti menemukan beberapa permasalahan dalam proses belajar mengajar menulis teks eksposisi. Pertama, kurangnya pengetahuan dan penguasaan siswa mengenai teks eksposisi. Hal ini terlihat dari proses belajar mengajar siswa lebih aktif dalam menulis cerita dengan bahasa mereka sendiri. Kedua, siswa kesulitan dalam menuangkan ide-ide atau hasil pemikiran ke dalam bentuk bahasa tulis karena siswa masih kesulitan memanfaatkan struktur teks eksposisi.
Ketiga, kurangnya motivasi siswa dalam menulis teks eksposisi disebabkan menulis teks eksposisi masih menjadi hal yang membosankan bagi siswa. Hal tersebut
disebabkan penggunaan model pembelajaran yang digunakan guru masih belum mampu memotivasi siswa untuk menulis khususnya teks eksposisi.
Untuk mengatasi masalah di atas, maka dengan melakukan pemilihan model pembelajaran yang tepat dan sesuai yang mampu menarik perhatian siswa, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray. Model pembelajaran ini dipilih karena dapat digunakan untuk membantu siswa menulis teks eksposisi, model yang menggunakan gaya berdiskusi keliling kelas ini dapat memancing siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Di samping itu, model pembelajaran ini akan memberikan waktu lebih banyak pada siswa untuk berdiskusi. Lalu sebagian dari anggota kelompok akan bertamu ke kelompok lain, sedangkan sebagiannya lagi akan menerima tamu dan berdiskusi untuk menemukan hal baru, setelah itu kembali ke kelompok awal dan mendiskusikan kesimpulannya.
Alasan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two sStray pada penelitian ini, karena model tersebut mengharuskan siswa aktif dalam berpikir maupun dalam bekerja. Penggunaan model pembelajaran two stay two stray ini dapat membuat siswa bersemangat dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia. Hal tersebut dapat terjadi karena dalam penggunaan model pembelajaran Two Stay
Two Stray siswa dilatih untuk kreatif dan berpikir kritis serta dapat bekerja sama dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Dengan demikian, dapat
memudahkan siswa dalam
mengembangkan ide dan gagasannya.
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, mendeskripsikan kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas X SMAN 2 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman tanpa menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray.
Kedua, mendeskripsikan kemampuan menulis teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray terhadap siswa kelas X SMAN 2 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman. Ketiga, mendeskripsikan pengaruh penggunaan model pembelajaran Two Stay Two Stray terhadap keterampilan menulis teks eksposisi siswa kelas X SMAN 2 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman.
Menurut Semi (2009:2), menulis merupakan suatu proses kreatif memindahkan gagasan kedalam lambang- lambang tulisan. Selanjutnya, Tarigan (2008:3), juga mengatakan bahwa menulis merupakan suatu kemampuan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.
Menurut Priyatni (2014:91), mengatakan bahwa teks eksposisi
merupakan teks yang digunakan untuk meyakinkan pembaca terhadap opini yang dikemukakan dengan sejumlah argumen pendukung. Teks eksposisi bertujuan untuk menjelaskan, mengklarifikasi atau mengevaluasi sebuah persoalan atau isu tentang topik tertentu.
Menurut Priyatni (2014:91) secara umum ada empat struktur isi dari teks eksposisi yakni: (1) judul, teks eksposisi sudah memunculkan isu, atau persoalan tentang topik tertentu. (2) tesis, opini atau pendapat, berisi suatu pernyataan yang menunjukkan sudut pandang penulis terhadap persoalan atau isu tentang topik tertentu. (3) argumen, berisi sejumlah bukti atau alasan untuk mendukung atau membuktikan kebenaran tesis. (4) simpulan, merangkum atau menegaskan kembali sudut pandang penulis terhadap persoalan atau isu tentang topik tertentu.
Menurut Istarani (2011:201), metode Two Stay Two Stray atau metode dua tinggal dua tamu. Pembelajaran dengan model ini dimulai dengan pembagian kelompok. Setelah kelombok terbentuk guru membagikan tugas berupa permasalahan-permasalahan yang harus mereka diskusikan jawabannya. Setelah diskusi intrakelompok selesai, dua orang dari masing-masing kelompoknya meninggalkan kelompoknya untuk bertemu dengan kelompok yang lain.
Anggota kelompok yang tidak mendapat
tugas sebagai duta (tamu) mempunyai kewajiban menerima tamu dari uatu kelompok. Tugas mereka adalah menyajikan hasil kerja kelompoknya terhadap tamu tersebut. Dua orang yang bertugas sebagai tamu diwajibkan bertamu kepada semua kelompok.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013:13) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu kongkret/empiris, objektif, terukur, rasional, dan sistematis. Data berupa angka-angka, dimulai dari pengumpulan data, kemudian penafsiran data, dan terakhir ditampilkan hasilnya.
Metode penelitian adalah quasi experimental design. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu The Randomized Posttest Only Control Group. Dalam rancangan ini, sebelum perlakuan diberikan terlebih dahulu sampel diberi pretest (tes awal) dan setelah itu sampel diberi perlakuan dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) itu postest (tes akhir).
Menurut Sugiyono (2013:90), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas: subjek-subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi penelitian ini seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Batang Anai yang terdaftar pada tahun ajaran 2017/2018. Jumlah siswa 215 orang yang tersebar pada 4 kelas..
Sugiyono (2014:174) mengatakan
“sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.Sedangkan menurut Arikunto (2014:174),sampel adalah sebagi an atau wakil populasi yang diteliti.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Simple Random Sampling. Sampel pada penelitian ini adalah kelas X2.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes unjuk kerja, yaitu menulis teks eksposisi.Tes unjuk kerja yang digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan menulis teks eksposisi dengan menggunakan model Two Stay Two Stray (TSTS) siswa kelas X SMA Negeri 2 Batang Anai. Melalui tes unjuk kerja tersebut siswa diberi tugas menulis teks eksposisi berdasarkan tema.
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah Pertemuan pertama, pada kelas kontrol langkah-langkahnya sebagai berikut ini. Pertama, guru menjelaskan pembelajaran yang berkaitan dengan menulis eksposisi dan memberikan contoh teks eksposisi. Kedua, siswa menulis teks eksposisi dengan tema “Kemacetan Lalu Lintas”. Ketiga, setelah selesai teks
eksposisi yang ditulis siswa dikumpulkan dan dinilai sesuai dengan indikator penilaian teks eksposisi dan hasil itu yang dijadikan sebagai data penelitian.
Pada kelas eksperimen dilakukan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama, pada kelas eksperimen pengumpulan data dengan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan langkah- langkah sebagai berikut: (1) guru menyampaikan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. (2) diberikan tes menulis teks eksposisi menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan tema “Kemacetan Lalu Lintas”. Pertemuan kedua, diberikan posttest berupa tes unjuk kerja menulis teks eksposisi dengan tema ”Manfaat Kegiatan extrakurikuler”. Setelah siswa selesai mengerjakan tes, hasil tersebut dikumpulkan dan diperiksa oleh guru sesuai dengan indikator penilaian teks eksposisi dan hasil itu yang dijadikan sebagai data penelitian.
Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pertama, membaca hasil kerja siswa dalam menulis teks ekpsosisi. Kedua, mengoreksi dan memberikan skor sesuai aspek yang diteliti. Ketiga, mengubah skor menjadi nilai. Keempat, mengelompokkan keterampilan menulis teks eksposisi siswa sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS)
berdasarkan skala 10. Kelima, menentukan skor rata-rata keterampilan menulis teks ekpsosisi siswa sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) berdasarkan rata- rata hitung. Keenam, membuat diagram keterampilan menulis teks ekspsosisi siswa sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS).
Ketujuh, melakukan uji persyaratan analisis berupa uji normalitas dan homogenitas data. Kedelapan, menganalisis, membahas, dan menarik kesimpulan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Tanpa menggunakan model Two Stay Two Stray (TSTS)
Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh rata-rata hitung (M) yaitu 65,67.
Berdasarkan rata-rata hitung tersebut disimpulkan bahwa tingkat keterampilan menulis teks eksposisi tanpa menggunakan model Two Stay Two Stray (TSTS) siswa kelas X SMA N 2 Batang Anai berada pada rentangan rentang 56-65%
Kualifikasi Lebih dari Cukup. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Pertama, untuk indikator 1 (judul), diperoleh nilai hitung, yaitu 90,67 . Berdasarkan rata-rata hitung tersebut, disimpulkan bahwa tingkat keterampilan menulis teks eksposisi tanpa menggunakan model Two Stay Two Stray siswa kelas X SMA N 2 Batang Anai untuk indikator I Judul berada pada rentang 86-95% dengan Baik (BS).
Kedua, untuk indikator 2 (tesis), diperoleh nilai hitung, yaitu 49,33.
Berdasarkan rata-rata hitung tersebut, disimpulkan bahwa tingkat keterampilan menulis teks eksposisi tanpa menggunakan model Two Stay Two Stray siswa kelas X SMA N 2 Batang Anai untuk indikator II tesis berada pada rentang 46 – 55% dengan Hampir Cukup (HC).
Ketiga, untuk indikator 3(argumentasi), diperoleh nilai hitung, yaitu 64,00. Berdasarkan rata-rata hitung tersebut, disimpulkan bahwa tingkat keterampilan menulis teks eksposisi tanpa menggunakan model Two Stay Two Stray siswa kelas X SMA N 2 Batang Anai
untuk indikator III argumentasi berada pada rentang 56-65% Cukup (C).
Keempat, untuk indikator 4 (kesimpulan), diperoleh nilai hitung, yaitu 50,66. Berdasarkan rata-rata hitung tersebut, disimpulkan bahwa tingkat keterampilan menulis teks eksposisi tanpa menggunakan model Two Stay Two Stray siswa kelas X SMA N 2 Batang Anai untuk indikator IV simpulan berada pada rentang 46-55% dengan Hampir Cukup (HC).
b. Dengan menggunakan model Two Stay Two Stray (TSTS)
Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh rata-rata hitung (M) yaitu 79,32.
Berdasarkan rata-rata hitung tersebut disimpulkan bahwa tingkat keterampilan menulis teks eksposisi dengan menggunakan model Two Stay Two Stray siswa kelas X SMA N 2 Batang Anai berada pada rentangan rentang 76-85%
Kualifikasi Baik (B). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
No X F FX X2
1 58,33 1 58,33 3402,38
2 66,67 3 200,01 4444,88
3 75 6 450 5625
4 83,33 12 999,96 6049,73 5 91,66 3 274,98 7901,43 Jumlah 25 ∑1983,24
Pertama, untuk indikator 1 (judul), diperoleh nilai hitung, yaitu 92,01.
No X F FX X2
1 50 5 250 2500
2 58,33 5 291,65 3402,39 3 66,67 5 333,35 4444,89
4 75 8 600 5625
5 83,33 2 166,66 6943,89 Jumlah 25 ∑1641,66
Berdasarkan rata-rata hitung tersebut, disimpulkan bahwa tingkat keterampilan menulis teks eksposisi dengan menggunakan model Two Stay Two Stray untuk indikator I judul berada pada rentang 86-95% dengan Baik Sekali (BS).
Kedua, untuk indikator 2 (opini), diperoleh nilai hitung, yaitu 61,33.
Berdasarkan rata-rata hitung tersebut, disimpulkan bahwa tingkat keterampilan menulis teks eksposisi dengan menggunakan model Two Stay Two Stray siswa kelas X SMA N 2 Batang Anai untuk indikator II tesis berada pada rentang 56–65% dengan Cukup (C)..
Ketiga, untuk indikator 3(argumentasi), diperoleh nilai hitung, yaitu 70,67. Berdasarkan rata-rata hitung tersebut, disimpulkan bahwa tingkat keterampilan menulis teks eksposisi dengan model Two Stay Two Stray untuk indikator III argumentasi berada pada rentang 66–75% dengan Lebih dari Cukup (LdC).
Keempat, untuk indikator 4 (kesimpulan), diperoleh nilai hitung, yaitu 64,01. Berdasarkan rata-rata hitung tersebut, disimpulkan bahwa tingkat keterampilan menulis teks eksposisi dengan model Two Stay Two Stray untuk indikator III argumentasi berada pada rentang 56–65% dengan Cukup (C).
Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang dilakukan diketahui bahwa
hipotesis alternatif (H1) diterima pada taraf signifikan 95% dan dk = n-1karena thitung > ttabel (3,09 > 1,71). Dengan kata lain, penggunaan model Two Stay Two Stray (STST) berpengaruh secara signifikan terhadap keterampilan menulis teks eksposisi siswa kelas X SMA N 2 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan tiga hal berikut ini. Pertama, tingkat keterampilan menulis teks eksposisi siswa kelas X SMA N 2 Batang Anai tanpa menggunakan model Two Stay Two Stray (TSTS) memperoleh nilai rata-rata 65,67 dengan klasifikasi 56-65% yaitu Cukup. Kedua, tingkat keterampilan menulis teks eksposisi siswa kelas X SMA N 2 Batang Anai dengan menggunakan model Two Stay Two Stray (TSTS) memperoleh nilai rata-rata 79,32 dengan klasifikasi 76-85%
yaitu Baik (B). Ketiga, berdasarkan hasil uji-t disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model Two Stay Two Stray (TSTS) terhadap keterampilan menulis teks eksposisi siswa kelas X SMA N 2 Batang Anai karena thitung > 3,09 >
1,71 Jadi, dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis teks eksposisi siswa kelas X SMA N 2 Batang Anai Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan model Two Stay Two Stray (TSTS) lebih
baik dibandingkan tanpa menggunakan model Two Stay Two Stray (TSTS).
Beradasarkan temuan penelitian, pembahasan, dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka dikemukakan saran- saran sebagai berikut. Pertama, disarankan pada siswa kelas X SMA N 2 Batang Anai untuk dapat dijadikan motivasi dalam menuangkan ide-ide dan lebih banyak berlatih menulis baik di sekolah maupun di luar sekolah, agar keterampilan menulis lebih bagus lagi. Kedua, guru bidang studi Bahasa Indonesia SMA N 2 Batang Anai dalam proses pembelajaran dapat menggunakan model Two Stay Two Stray (TSTS) ini untuk memberikan wawasan yang luas dalam meningkatkan keterampilan menulis teks eksposisi siswa kelas X SMA N 2 Batang Anai. Hal ini disebabkan bahwa model Two Stay Two Stray (TSTS) dalam pembelajaran sangat berperan penting untuk mewujudkan
tujuan pembelajaran. Ketiga, bagi peneliti sendiri dapat menambah wawasan yang menambah ilmu pengetahuan dan dapat mengimplikasikannya di lapangan.
Keempat, peneliti lain sebagai masukan bagi pelaksanaan penelitian yang relevan pada masa yang berkaitan dengan keterampilan menulis, terutama keterampilan menulis teks eksposisi.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.
Priyatni, Endah Tri. 2014. Desaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam Kurikulum 2013. Jakarta:
PT. Bumi Aksara.
Semi. M Atar. 2003. Menulis Efektif.
Padang: UNP Press.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R &
D.Bandung:Alfabeta.