Makalah
Taktik Penyerangan dalam Futsal
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Futsal
Oleh Dosen Pengampu Bapak Safri Irawan M.Pd AIFO
Disusun Oleh
PRODI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2024
Kelas : B
Nangsi Manggopa : 832423046
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena senantiasa memberikan nikmatnya sehingga penyusunan makalah yang berjudul “Taktik Penyerangan dalam Futsal” oleh dosen pengampu Bapak Safri Irawan M.Pd AIFO dapat diselesaikan. Makalah ini penulis susun sebagai salah satu persyaratan untuk menunjang nilai mata kuliah Futsal.
Penyusunan makalah ini, penulis menemui banyak hambatan, tetapi semua itu menjadikan penulis lebih termotivasi untuk menyelesaikannya. Makalah ini juga tidak terlepas dari bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, tak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak, demi kesempurnaan makalah ini. Besar harapan penulis semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Gorontalo, Oktober 2024
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... iii
DAFTAR ISI...iv
BAB I... 1
PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang...1
1.2 Rumusan Masalah...2
1.3 Tujuan Penulisan...2
BAB II...3
PEMBAHASAN... 3
2.1 Taktik Penyerangan dalam Futsal...3
PENUTUP...8
3.1 Kesimpulan... 8
3.2 Saran...8
Daftar Pustaka...9
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Futsal merupakan salah satu cabang olahraga yang berkembang dari sepak bola. Permainan ini pertama kali diperkenalkan di Montevideo, Uruguay, pada tahun 1930 oleh Juan Carlos Ceriani, seorang guru pendidikan jasmani. Futsal awalnya diciptakan untuk anak-anak di perkotaan yang tidak memiliki akses ke lapangan sepak bola besar. Ceriani menciptakan format permainan di lapangan yang lebih kecil, dengan tujuan agar para pemain dapat mengasah teknik dasar sepak bola dalam ruang yang terbatas. Sebagai olahraga yang mengandalkan kecepatan, ketepatan, dan teknik tinggi, futsal memiliki pengaruh signifikan dalam pembinaan pemain sepak bola modern. Hingga saat ini, futsal terus berkembang menjadi salah satu cabang olahraga yang diminati oleh berbagai kalangan, dari amatir hingga profesional, dengan berbagai turnamen dan liga diadakan di seluruh dunia.
Taktik dalam permainan futsal berkembang seiring dengan pertumbuhan olahraga ini dari waktu ke waktu. Sebagai variasi dari sepak bola, futsal dimainkan di lapangan yang lebih kecil dengan hanya lima pemain di setiap tim, yang menuntut para pemain untuk memiliki teknik individu yang baik serta pemahaman taktik yang mendalam. Dalam futsal, ruang bermain yang terbatas dan permainan yang cepat mendorong pengembangan taktik yang berbeda dari sepak bola lapangan besar. Taktik permainan futsal terus berkembang dan memainkan peran penting dalam menentukan kemenangan di lapangan. Sifat permainan yang cepat dan dinamis menuntut pemain untuk memiliki pemahaman mendalam tentang pergerakan, rotasi, dan transisi dalam tim. Pelatih pun terus berinovasi dalam mengembangkan strategi baru untuk mengoptimalkan potensi tim dalam kondisi ruang dan waktu yang terbatas. Seiring berkembangnya olahraga ini, para pelatih dan pemain mulai memperhatikan pentingnya strategi tim dan pola permainan untuk mengoptimalkan ruang dan waktu yang terbatas.
Dalam permainan futsal modern, pergerakan tanpa bola, rotasi pemain, dan pergantian posisi secara dinamis menjadi kunci untuk membongkar pertahanan
lawan. Taktik pun semakin berkembang dari sekadar mengandalkan kemampuan individu menjadi kolaborasi tim yang lebih terstruktur.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah yaitu:
1) Bagaimanakah taktik penyerangan dalam permainan futsal?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini yakni:
1) Untuk mengetahui taktik penyerangan dalam permainan futsal.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Taktik Penyerangan dalam Futsal
Futsal adalah olahraga yang merupakan variasi dari sepak bola, dimainkan di dalam ruangan dengan lapangan yang lebih kecil dan jumlah pemain yang lebih sedikit. Kata "futsal" berasal dari bahasa Spanyol dan Portugis, yaitu fútbol sala atau futebol de salão, yang berarti "sepak bola dalam ruangan." Dalam futsal, setiap tim terdiri dari lima pemain, termasuk penjaga gawang, dan pertandingan berlangsung dalam dua babak yang masing-masing berdurasi 20 menit waktu efektif. Futsal menekankan teknik bermain, seperti pengendalian bola, passing, dan dribbling, karena ruang permainan yang terbatas membuat permainan berlangsung cepat dan intens. Bola yang digunakan dalam futsal lebih kecil dan lebih berat daripada bola sepak bola biasa, dengan tujuan mengurangi pantulan sehingga lebih mudah dikendalikan di lapangan yang kecil.
Menurut Suharno (2011) futsal sebagai permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, masing-masing terdiri dari lima orang pemain. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan dengan menggunakan kaki, kepala, atau bagian tubuh lainnya, kecuali tangan dan lengan, serta menjaga gawang sendiri agar tidak kemasukan bola. Menurut Muhajir (2007), futsal merupakan permainan yang dimainkan di lapangan indoor dengan ukuran yang lebih kecil dari lapangan sepak bola dan menggunakan bola yang juga lebih kecil. Permainan ini menekankan pada kecepatan, kelincahan, dan kemampuan teknis pemain dalam mengolah bola. Disimpulkan futsal adalah varian dari sepak bola yang dimainkan di lapangan lebih kecil dengan fokus pada teknik individu, kerja sama tim, dan kecepatan dalam mengambil keputusan. Beberapa karakteristik utama dari futsal meliputi:
1. Lapangan yang kecil: Ukuran lapangan berkisar antara 25 hingga 42 meter panjang dan 16 hingga 25 meter lebar, dengan permukaan yang biasanya terbuat dari kayu atau bahan sintetis.
2. Jumlah pemain: Setiap tim memiliki lima pemain, yang terdiri dari empat pemain lapangan dan satu penjaga gawang. Pergantian pemain dilakukan secara bebas dan tidak dibatasi.
3. Durasi pertandingan: Pertandingan terdiri dari dua babak 20 menit waktu efektif, artinya waktu dihentikan setiap kali bola keluar atau terjadi pelanggaran.
4. Bola: Bola futsal lebih kecil dan beratnya berbeda dibandingkan bola sepak bola biasa, yang dirancang untuk meningkatkan pengendalian dalam ruang terbatas.
Tujuan dari permainan futsal, seperti halnya sepak bola, adalah mencetak gol lebih banyak dari tim lawan dengan memasukkan bola ke gawang lawan.
Karena lapangan yang kecil dan jumlah pemain yang sedikit, futsal mendorong kreativitas, permainan cepat, dan kerja sama tim, serta sering digunakan sebagai sarana pengembangan keterampilan pemain sepak bola. Taktik penyerangan memainkan peran penting untuk menciptakan peluang mencetak gol. Karena ruang lapangan yang kecil dan permainan yang cepat, tim perlu menerapkan strategi yang efektif untuk membongkar pertahanan lawan. Berikut adalah beberapa taktik penyerangan yang sering digunakan dalam futsal:
1. Rotasi Posisi Pemain
Rotasi adalah taktik penyerangan di mana pemain bergerak secara terus- menerus dan bertukar posisi untuk membingungkan pertahanan lawan. Dengan rotasi yang baik, pemain dapat menciptakan ruang dan membuka peluang untuk melakukan umpan atau tembakan. Contoh rotasi umum adalah ketika dua pemain sayap (ala) dan pivot saling bertukar tempat, sementara pemain bertahan (fixo) tetap di belakang untuk menjaga keseimbangan.
Keuntungan: Membingungkan lawan dan membuka ruang di area pertahanan.
Kunci: Komunikasi yang baik antar pemain dan kemampuan pemain untuk beradaptasi dengan posisi yang berbeda.
2. Serangan Melalui Pivot
Pivot adalah pemain depan yang bertugas menjadi target serangan. Dalam taktik ini, bola diarahkan ke pivot, yang kemudian dapat memutar badan untuk
menembak langsung ke gawang atau memberikan umpan ke rekan yang berada di posisi lebih baik. Pemain pivot biasanya memiliki postur kuat dan kemampuan menahan bola untuk menunggu dukungan dari pemain lainnya.
Keuntungan: Pivot bisa menarik perhatian bek lawan, menciptakan ruang untuk pemain lain melakukan penetrasi.
Kunci: Pemain pivot harus memiliki kemampuan fisik yang baik, penguasaan bola yang tinggi, serta kemampuan untuk menahan bola.
3. Overlapping Play
Taktik ini melibatkan pemain bertahan atau pemain sayap yang maju untuk memberikan dukungan kepada penyerang. Saat pemain sayap membawa bola, pemain bertahan (fixo) atau pemain lain melakukan pergerakan melewati pemain yang membawa bola untuk menciptakan opsi umpan atau menciptakan ketidakseimbangan di pertahanan lawan.
Keuntungan: Membuat pertahanan lawan terpecah antara menjaga bola atau pemain yang berlari.
Kunci: Pemain yang melakukan overlapping harus cepat dan tepat waktu agar tidak terjadi benturan dengan pemain lain.
4. One-Two Passing (Umpan Satu-Dua)
Umpan satu-dua adalah taktik penyerangan cepat yang dilakukan dengan memberikan bola kepada rekan setim dan langsung berlari ke ruang kosong untuk menerima umpan kembali. Strategi ini sangat efektif untuk membongkar pertahanan yang rapat karena memungkinkan tim menyerang dengan cepat dan langsung ke depan.
Keuntungan: Memecah pertahanan lawan dengan permainan cepat dan sederhana.
Kunci: Pemain harus memiliki pemahaman taktik yang baik dan penguasaan bola yang akurat.
5. Serangan Balik (Counter-Attack)
Serangan balik dilakukan ketika tim lawan kehilangan bola, dan tim yang bertahan segera melakukan transisi cepat untuk menyerang. Taktik ini biasanya melibatkan umpan cepat ke depan, memanfaatkan ruang kosong yang ditinggalkan oleh pemain lawan yang sedang berada dalam posisi menyerang.
Keuntungan: Memanfaatkan kelemahan pertahanan lawan yang belum siap kembali bertahan.
Kunci: Kecepatan transisi dari bertahan ke menyerang dan pengambilan keputusan yang cepat.
6. Penetrasi Melalui Sayap
Taktik ini mengandalkan pemain sayap (ala) untuk melakukan penetrasi melalui sisi lapangan dengan kecepatan dan dribel yang baik. Pemain sayap kemudian bisa melakukan umpan silang mendatar ke pivot atau rekan setim di depan gawang, atau mencoba untuk melakukan tembakan langsung ke gawang.
Keuntungan: Memanfaatkan ruang di sisi lapangan yang sering kurang dijaga oleh pertahanan lawan.
Kunci: Pemain sayap harus memiliki kemampuan dribel yang baik dan kecepatan untuk melewati lawan.
7. Tembakan Jarak Jauh
Karena lapangan futsal yang relatif kecil, tembakan jarak jauh bisa menjadi salah satu taktik penyerangan yang efektif. Pemain yang memiliki kemampuan menembak jarak jauh sering kali mencoba mencetak gol dari luar area penalti lawan. Tembakan ini juga bisa menciptakan peluang rebound jika kiper tidak bisa menangkap bola dengan sempurna.
Keuntungan: Mengejutkan kiper lawan dan menciptakan peluang jika terjadi rebound.
Kunci: Pemain harus memiliki akurasi dan kekuatan dalam melakukan tembakan jarak jauh.
8. Power Play (Kiper Sebagai Pemain Tambahan)
Power play adalah taktik menyerang yang digunakan ketika tim tertinggal dan membutuhkan gol. Dalam situasi ini, kiper maju menjadi pemain lapangan dan tim mendapatkan keuntungan jumlah pemain (5 vs 4). Taktik ini umumnya digunakan pada menit-menit akhir pertandingan.
Keuntungan: Menggunakan keunggulan jumlah pemain untuk menciptakan tekanan lebih besar terhadap pertahanan lawan.
Kunci: Koordinasi yang baik antar pemain dan kiper, serta kewaspadaan terhadap serangan balik.
9. Taktik Menyerang Berbasis Formasi
Formasi yang digunakan dalam futsal, seperti formasi 3-1, 4-0, atau 2-2, sangat mempengaruhi pola penyerangan yang akan dilakukan tim:
Formasi 3-1: Mengandalkan pivot sebagai target serangan dan tiga pemain di belakangnya untuk mendukung penyerangan.
Formasi 4-0: Menggunakan rotasi konstan dengan semua pemain bergerak dinamis untuk menciptakan ruang.
Formasi 2-2: Mengandalkan keseimbangan antara dua pemain di depan dan dua di belakang untuk menciptakan serangan yang terstruktur.
Taktik penyerangan dalam futsal memerlukan kolaborasi yang erat antara pemain, pemahaman taktik, dan kemampuan teknik individu. Kombinasi antara rotasi posisi, serangan balik cepat, dan umpan satu-dua sering kali menjadi kunci untuk membongkar pertahanan lawan. Penyerangan yang efektif dalam futsal harus dilakukan dengan pergerakan cepat, komunikasi yang baik, serta keputusan yang tepat dalam situasi permainan yang terus berubah.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Taktik penyerangan dalam futsal adalah elemen kunci yang memerlukan kerja sama tim, kecepatan, dan kecerdasan taktis untuk menciptakan peluang mencetak gol di lapangan yang sempit. Penyerangan yang efektif harus mengandalkan pergerakan tanpa bola, rotasi posisi, dan penguasaan teknik individu, seperti umpan satu-dua, dribel, dan tembakan akurat. Beberapa taktik penyerangan yang sering digunakan meliputi rotasi posisi, serangan melalui pivot, overlapping, umpan satu-dua, serta serangan balik cepat. Semua taktik ini dirancang untuk memanfaatkan ruang yang terbatas, membongkar pertahanan lawan, dan menciptakan keunggulan di lapangan. Kesuksesan penyerangan dalam futsal sangat bergantung pada kemampuan pemain dalam membuat keputusan cepat, berkomunikasi dengan baik, serta menjaga keseimbangan antara serangan dan pertahanan. Taktik yang diterapkan juga harus disesuaikan dengan kondisi permainan dan formasi yang digunakan.
3.2 Saran
Penulis menyadari jika makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan karena kurangnya sumber referensi yang didapatkan penulis. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.
Daftar Pustaka
Dooley, T. (2016). Futsal: Teknik dan Taktik Modern. London: Soccer Tutor.
Luxbacher, J. (2011). Sepak Bola dan Futsal: Teknik, Strategi, dan Latihan untuk Pemain dan Pelatih. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Suharno. (2011). Panduan Dasar Futsal untuk Pemula. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Muhajir. (2007). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta:
Erlangga.
Pramudya, S. (2013). Teknik dan Strategi dalam Permainan Futsal. Yogyakarta:
Graha Ilmu.