• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hal ini terbukti dengan persentase hasil belajar siswa yang terlihat pada Tabel 1

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Hal ini terbukti dengan persentase hasil belajar siswa yang terlihat pada Tabel 1"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

KELAS VIII SMP

Yola Asmalinda, Dewi Yuliana Fitri, Hafizah Delyana Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

[email protected] ABSTRACT

This research was conducted based the results of students' mathematics learning was still low and during the learning process many students are shy to ask the teacher. The purpose of this research was to know the results of students' mathematics learning by using cooperative learning model with Snowball Throwing method is better than conventional learning in class VIII SMPN 1 Sasak Ranah Pasisie, West Pasaman. The type of this research was experimental research, the design of randomized trials on the subject. The population is all students of class VIII SMPN 1 Sasak Ranah Pasisie. The experimental class is VIII.2 class and as and the control class is VIII.4 class. The instruments are used in this study is post test. Data analysis technique that the researcher used is t- test. Based on the results of data analysis, it can be concluded that the students 'mathematics learning outcomes by applying cooperative learning model of Snowball Throwing is better than the students' mathematics learning result by applying conventional learning.

Keywords: Snowball Throwing, Study Results

PENDAHULUAN

Hasil belajar siswa yang ditemukan pada SMP 1 Sasak Ranah Pasisie masih sangat rendah. Hal ini terbukti dengan persentase hasil belajar siswa yang terlihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Persentase Hasil Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas VII pada Ujian Akhir semester (UAS) Semester 2 SMPN 1 Sasak Ranah Pasisie Tahun Pelajaran 2016/2017 yang terdaftar dikelas VIII Tahun Pelajaran 2017/2018

Kelas Jumlah siswa

Ketuntasan Siwa

Tuntas Tidak Tuntas Jumlah % Jumlah %

VIII1 25 8 32 17 68

VIII2 25 7 28 18 72

VIII3 25 5 10 20 80

VIII4 25 6 20 19 76

VIII5 26 7 26,92 19 73,08

Jumlah 126 33 26,19 93 73,81

Berdasarkan observasi dilakukan pada SMPN 1 Sasak Ranah Pasisie ditemukan informasi bahwa proses belajar mengajar masih terpusat pada guru. Proses belajar mengajar masih terpusat pada guru.

Pada saat proses pembelajaran siswa kurang mampu berpikir kritis atau mengkomunikasikan ide-ide atau gagasan yang dimiliki. Siswa kurang fokus pada proses pembelajaran. Siswa malu bertanya pada guru apabila ada pelajaran yang kurang dimengerti. Siswa kurang bekerjasama dalam proses pembelajaran.

(2)

2 Hasil wawancara yang dilakukan dengan

guru matematika kelas VII SMPN 1 Sasak Ranah Pasisie dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang rendah disebabkan oleh siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Siswa malu bertanya secara langsung kepada guru, walaupun sudah diberikan kesempatan bertanya. Siswa kurang berminat dalam pembelajaran matmatika. Sehingga siswa kesulitan mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan guru. Hal tersebut membuat hasil belajar matematika siswa menjadi rendah.

hasil wawancara dengan siswa, diperoleh informasi bahwa menurut siswa pelajaran matematika itu sulit, mereka malas belajar matematika karena tidak mengerti, rumit, dipenuhi banyak rumus dan mereka takut bertanya kepada guru, jika mereka tidak mengerti. Sehingga apabila mereka diberikan tugas atau latihan mereka sulit mengerjakanya dan hal tersebut berdampak pada hasil belajar mereka yang sangat rendah.

Berdasarkan masalah yang ditemukan salah satu upaya untuk mengatasi kesulitan belajar siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa adalah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing. Shoimin (2014:174) mengemukakan model pembelajaran Snowball Throwing merupakan pengembang dari pembelajaran diskusi kelompok dan merupakan bagian

dari model pembelajaran kooperatif.

Hanya saja, pada model ini sudah diatur sedemikian rupa sehinga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan lebih menyenangkan. Menurut Lestari (2015:73) model pembelajaran Snowball Throwing adalah suatu model pembelajaran dengan menggunakan bola pertanyaan dari kertas yang digulung bulat berbentuk bola, kemudian dilemparkan secara bergiliran antar kelompok.

Pembelajaran tipe Snowball Throwing adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang proses pembelajarannya terdiri dari beberapa kelompok. Dimana dalam prosesnya menggunakan bola pertanyaan dari kertas yang digulung bulat berbentuk bola, kemudian dilemparkan secara bergiliran antar kelompok. Kertas yang dilemparkan adalah kertas yang berisi pertanyaan dari masing-masing siswa. Setelah masing- masing siswa mendapatka bola yang berisikan pertanyaan, mereka diperintahkan untuk menyelesaikan pertanyaan tersebut. Hasil dari pertanyaan yang diseleaikan akan dipersentasikan oleh kelompok. Metode ini juga dapat membangkitkan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat kepada teman ataupun guru. Oleh karena itu model pembelajaran Snowball Throwing ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

(3)

3 Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa dengan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing lebih baik dari pada hasil belajar dengan penerapan pembelajaran konvensional siswa kelas VIII SMPN 1 Sasak Ranah Pasise Kabupaten Pasaman Barat.

Penelitian ini dirujuk dari penelitian yang dilakukan oleh Nopriza (2013) dengan judul “Pengaruh penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai kuis terhadap pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII MTsTi Batung Kabung Padang”.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan metode kooperatif tipe Snowball Throwing lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional dikelas VIII MTsTi Batung Kabung Padang.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksperimen dengan rancangan random terhadap subjek.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Sasak Ranah Pasisie tahun pelajaran 2017/2018.

Pada penelitian ini yang terpilih sebagai kelas eksperimen adalah kelas VIII.2 dan

yang terpilih sebagai kelas kontrol adalah kelas VIII.4

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes akhir. Tes yang diberikan berbentuk tes uraian atau esai.

Sebelum diadakan tes akhir dilakukan uji coba tes di kelas VIII.4 SMPN 2 Luhak Nan Duo pada tanggal 8 Agustus 2017.

Hasil uji coba tes menunjukkan semua soal dipakai dengan reliabilitas 0,86.

Teknik analis data yang dipakai adalah uji- t satu pihak yang dikemukakan oleh Sudjana (2005: 239).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tanggal 24 Juli sampai 11 Agustus 2017 diperoleh data hasil tes akhir hasil belajar siswa. Tes akhir diperoleh dari data hasil belajar siswa pada model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dan pembelajaran konvensional yang terlihat pada Tabel 2.

Tabel 2.Hasil Analisis Hasil Belajar Matematika Siswa kelas Sampel

Kelas Sampel S Xmin Xmax Eksperimen 72,92 16,93 33 95

Kontrol 56,04 19,88 24 92

Bedasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa rata-rata nilai tes akhir kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung = dan ttabel = dengan α = 0,05, karena berarti H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan hasil belajar matematika

(4)

4 siswa dengan menerapkan strategi

pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional.

Proses pembelajaran pada kelas eksperimen sesuai dengan pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing. Pada tahap pelaksanan peneliti menggunakan kertas warna sebagai media siswa untuk menulis dan menjawab pertanyaan. Pada pembelajaran kooperatif tipe Snowball throwing dimulai dengan guru mengkondisikan siswa untuk belajar, menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan siswa dalam proses pembelajaran. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran, guru menyampaikan materi apa yang akan diajarkan. Tahap berikutnya guru membagi kelas dalam kelompok-kelompok yang beranggotakan 6 sampai 7 siswa dan menentukan ketua kelompok.

Guru memanggil ketua kelompok untuk diberikan penjelasan materi yang akan dipelajari. Setelah itu, ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing untuk menjelaskan kembali materi yang telah disampaikan guru dan mendiskusikannya dengan anggota kelompok lainnya. Guru memberikan pada masing-masing

kelompok dua lembar kertas untuk menuliskan pertanyaan dan untuk menulis jawaban pertanyaan dari kelompok lain.

Selanjutnya guru meminta kelompok untuk mendiskusikan pertanyaan yang nanti akan dibuat seperti bola dan dilemparkan ke kelompok lain sesuai dengan arahan dari guru. Berikut adalah salah satu bentuk lembar soal dan jawaban yang di buat oleh kelompok.

Gambar 1. Kartu Soal Siswa Pertemuan pertama Gambar 1 merupakan kartu soal siswa tentang operasi pejumlahan dan pengurangan aljabar. Pada gambar dapat di lihat bahwa siswa sudah mampu membuat soal tentang penjumlahan dan pengurangan aljabar.

Gambar 2 merupakan jawaban kelompok tentang pertanyaan yang diberikan kelompok lain.

Gambar 2. Kartu Jawaban Siswa Pertemuan Pertama

(5)

5 Gambar 2 merupakan kartu jawaban

siswa tentang operasi pejumlahan dan pengurangan aljabar. Pada Gambar 2 dapat di lihat bahwa siswa sudah mampu menyelesaikan soal penjumlahan dan pengurangan aljabar. Hal tersebut dapat dilihat dari ketelitian siswa dalam melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan aljabar.

Tahap berikutnya siswa yang terkena lemparan akan mempresentasikan jawaban dari pertanyaan.

Gambaran hasil tes akhir siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat dari lembar jawaban tes akhir berikut.

Lembar jawaban siswa kelas eksperimen dengan berkemampuan tinggi pada soal nomor 5a pada Gambar1.

Gambar 3.Hasil tes akhir siswa kelas eksperimen

Berdasarkan Gambar 3 terlihat jawaban dari kelas eksperimen bahwa siswa sudah mampu menguasai materi tentang aljabar. Siswa mampu mengaplikasikan konsep-konsep aljabar dan menyelesaikan soal tes akhir dengan baik dan benar.

Lembar jawaban siswa kelas kontrol dengan berkemampuan tinggi pada soal nomor 5b pada Gambar 4.

Gambar 4.Hasil tes akhir siswa kelas kontrol

Gambar 4 memperlihatkan bahwa siswa dikelas kontrol mampu menguasai materi tentang aljabar. Tetapi siswa kurang mampu mengaplikasikan konsep-konsep dengan benar sesuai soal. Gambar 2 terlihat jawaban siswa sedikit salah dan menunjukkan pemahaman terhadap sebagian materi.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan Model Pembelajaran kooperatif Tipe Snowball Throwing lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada kelas VIII SMPN 1 Sasak Ranah Pasisie Kabupaten Pasaman Barat.

DAFTAR PUSTAKA.

Lestari, Karunia Eka dan M.Ridwan Yudhanegara.(2015). Penelitian Penidikan Matematika.

Bandung:Refika Aditama

Nopriza, Yona (2013).” Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran

(6)

6 Kooperatif Tipe Snowball

Throwing disertai Kuis Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII MtsTi Batung Kabung Padang. STKIP PGRI Sumatera Barat.

Shoimin,Aris.(2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.Yogyakarta:Ar- Ruzz Media.

Sudjana. (2005). Metode Statistika.

Bandung: Tarsito

Referensi

Dokumen terkait

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa: hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran aktif tipe Everyone Is A Teacher