Ihyani Malik, S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar. Tahir, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah.
Latar Belakang masalah
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh ketergantungan media komunikasi terhadap perilaku komunikasi. “Pengaruh Ketergantungan Media Komunikasi Terhadap Perilaku Komunikasi Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar”.
Rumusan Masalah
Hal serupa juga terjadi pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar, Berdasarkan observasi penulis ditemukan bahwa hampir sebagian besar mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar pernah menggunakan ponsel pintar berlebihan. Apakah kecanduan media komunikasi berpengaruh terhadap perilaku komunikasi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.
Tujuan
Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan dan penyempurnaan teori-teori dalam ilmu komunikasi perilaku. Dan dapat menjadi referensi untuk berkontribusi dalam pengembangan literatur ilmu komunikasi khususnya perilaku komunikasi.
Penelitian Terdahulu
Konsep Teknologi Informasi dan Komunikasi
Secara umum teknologi informasi dan komunikasi dapat diartikan sebagai segala teknologi yang berkaitan dengan pencarian, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan. Teknologi informasi dan komunikasi mencakup dua aspek yang tidak dapat dipisahkan, yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi.
Teori Dependensi Efek Komunikasi Massa Terhadap Perilaku Komunikasi Komunikasi
Lingkungan yang nyaman sangat membantu dalam proses komunikasi dan merupakan faktor yang berpengaruh dalam komunikasi. Dalam efek kognitif ini, kita akan membahas bagaimana media dapat membantu khalayak mempelajari informasi yang berguna dan mengembangkan keterampilan. Dalam artian tujuan komunikasi massa bukan sekedar memberi informasi kepada khalayak agar mengetahui sesuatu, namun lebih dari itu, setelah mengetahui informasi yang diterimanya, khalayak diharapkan dapat merasakannya.
Efek perilaku adalah akibat yang timbul pada khalayak baik berupa tingkah laku, tindakan atau kegiatan lain berdasarkan informasi yang dicerna dan diterima dari media komunikasi.
Kerangka Pikir
Pertama, peneliti akan mengamati dengan menggunakan teori ketergantungan yang dikemukakan Horrigan dalam Hamka, yaitu sebagai berikut: (1) frekuensi, (2) durasi dan (3) isi. Kemudian dengan teori perilaku komunikasi yang dikemukakan DeFleur & Ball Rokeach dalam Morrisan (2013:51) dengan menggunakan indikator: (1) Kognitif; (2) Afektif dan (3) Perilaku. Kemudian luaran dalam penelitian ini adalah perilaku komunikasi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.
Hipotesis Penelitian
Definisi Oprasional Variabel
Konten, yang dimaksud dengan konten yang terkandung dalam informasi yang disajikan dalam informasi yang diperoleh melalui penggunaan perangkat media komunikasi (smartphone). 2) Indikator perilaku komunikasi. Afektif, diartikan sebagai keadaan seseorang yang tidak hanya mengetahui suatu informasi saja, namun juga mempunyai pengaruh terhadap konteks emosional setelah mengetahui informasi yang diterimanya. Behavioral, dipahami sebagai akibat yang timbul pada diri sendiri berupa tingkah laku, tindakan atau kegiatan lain berdasarkan informasi yang dicerna dan diperoleh dari media komunikasi.
Waktu dan Lokasi Penelitian
Pendekatan penelitian interpretatif adalah menjelaskan variabel-variabel yang diteliti dan hubungannya antara variabel yang satu dengan variabel yang lain, dalam hal ini hubungan yang saling mempengaruhi (interaktif) antar variabel yang terdapat dalam penelitian (Sugiyono. Dengan pendekatan penelitian interpretatif ini penulis berharap dapat didasarkan pada data dan fakta, data yang ada selama penelitian dapat dianalisis untuk membuktikan kredibilitas pengaruh sebab akibat, sehingga makna dan signifikansi masalah penelitian yang ingin dipecahkan dapat diperoleh data, hasil data analisis dan kesimpulannya Teknik pengambilan sampelnya adalah dengan menggunakan probabilitas sampling dimana dalam menentukan sampelnya menggunakan simple random sampling yaitu teknik pengambilan sampel anggota suatu populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi tersebut.
Teknik simple random sampling ini digunakan untuk memudahkan penulis mengambil sampel anggota populasi secara acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi.
Variabel Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten ketika dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan instrumen pengukuran yang sama. Uji linieritas dilakukan dengan analisis varians pada garis regresi, sehingga diperoleh nilai f hitung. Rumus berikut digunakan untuk melakukan pengujian ini: .. r = koefisien korelasi parsial r2 = koefisien determinasi n = jumlah data.
Menurut Sugiyon, koefisien korelasi ditentukan dengan metode analisis korelasi Pearson Product Moment dengan menggunakan rumus sebagai berikut :.
Gambaran Umum Objek Penelitian
Gambaran Umum Universitas Muhammadiyah Makassar
Pada tahun 2003, Universitas Muhammadiyah Makassar mengalami fase transisi bersejarah dalam perkembangannya, berupa perubahan formasi kepemimpinan dengan bergabungnya generasi muda dan tua. Pimpinan dan seluruh civitas akademika Universitas Muhammadiyah Makassar bertekad untuk mempertahankan prestasi para pendahulu dan mengembangkannya ke arah prestasi yang lebih baik serta berkomitmen untuk: (1) menjaga kepercayaan masyarakat, (2) mencapai keunggulan dalam persaingan yang semakin ketat, dan ( 3) mewujudkan kemandirian dalam pengelolaan dan pengembangan diri. Ketiga komitmen tersebut diharapkan dapat mengantarkan Universitas Muhammadiyah Makassar menjadi universitas Islam terkemuka.
Visi dan Misi
Dari tabel 4.3 sebaran jawaban responden pada indikator frekuensi terlihat jawaban kuesioner dengan kategori sangat setuju, setuju, kategori keseluruhan, kategori kurang setuju, secara keseluruhan, tidak setuju, kategori keseluruhan, dan frekuensi jawaban sangat tidak setuju, kategori adalah 0. Berdasarkan tabel 4.7 sebaran jawaban responden pada indikator kognitif terlihat bahwa jawaban angket berkategori sangat setuju total kategori setuju, angka pada kategori tidak setuju menjumlahkan frekuensi jawaban pada kategori tidak setuju. kategori tidak setuju dan sangat tidak setuju berjumlah 0. Dari tabel 4.8 sebaran jawaban responden terhadap indikator afektif terlihat bahwa jawaban kuesioner pada kategori sangat setuju secara kolektif berkategori setuju. menggabungkan frekuensi tanggapan pada kategori tidak setuju dan sangat tidak setuju pada kategori berjumlah 0. 3) Perilaku.
Berdasarkan tabel 4.9 sebaran jawaban responden terhadap indikator perilaku terlihat bahwa terdapat jawaban kuesioner dengan kategori sangat setuju, bersama dengan kategori setuju, bersama dengan kategori tidak setuju, total frekuensi jawaban pada kategori tidak setuju bernilai 2 (0,59%), pada kategori tidak setuju sama sekali, namun bernilai 0.
Analisis Statistik Deskriptif
Berdasarkan tabel 4.12 dan 4.13 dapat dilihat uji validitas kuesioner kedua variabel penelitian.Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan terhadap 84 responden. Item kuisioner kedua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel ketergantungan media komunikasi (X) dan variabel perilaku komunikasi (Y) menunjukkan bahwa seluruh jawaban kuisioner item pernyataan reliabel, karena nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari > 0,6. 4. Uji prasyarat analisis a) Uji normalitas a) Uji normalitas. Uji normalitas data pada penelitian ini dilakukan dengan dua cara, yaitu analisis grafis dan uji statistik (tabel).
Berdasarkan asumsi tersebut maka dapat dipastikan data kedua variabel dalam penelitian ini linier, sehingga layak dilakukan analisis regresi linier sederhana sampai pada tahap pengujian hipotesis.
Analisis Regresi Linear Sederhana
Pengujian Hipotesis
Analisis korelasi parsial ini digunakan untuk mengetahui kuat tidaknya pengaruh korelasi kedua variabel, dimana dalam penelitian ini variabel X adalah ketergantungan terhadap media komunikasi, sedangkan variabel Y adalah perilaku komunikasi. Berdasarkan Tabel 4.19 analisis parsial product moment Pearson diketahui nilai korelasi Pearson sebesar 0,427 dengan nilai sig. Dengan tercapainya skor tersebut berarti variabel independen dalam penelitian ini (ketergantungan terhadap media komunikasi) mempunyai korelasi dengan variabel dependen (perilaku komunikasi) yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi <0,05.
Berikut gambaran tingkat korelasi parsial product moment variabel ketergantungan media komunikasi terhadap perilaku komunikasi siswa.
Pembahasan Hasil Penelitian
Gambaran Ketergantungan Media Komunikasi Mahasiswa FISIP Universitas Muhammadiyah Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
Jadi berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh antara variabel ketergantungan media komunikasi terhadap variabel perilaku komunikasi mahasiswa IPS Universitas Muhammadiyah Makassar dengan tingkat korelasi sedang. Berdasarkan hasil data survei pada Variabel yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 79,12% yang menunjukkan bahwa pengaruh ketergantungan media komunikasi masuk dalam kategori Kuat.
Gambaran Perilaku Komunikasi Mahasiswa FISIP Universitas Muhammadiyah Makassar Muhammadiyah Makassar
Berdasarkan hasil penilaian pengaruh perilaku komunikasi seluruh responden pada setiap item kuesioner yang ditentukan dan digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 81,60% yang menunjukkan bahwa perilaku komunikasi berada pada kategori sangat kuat. Berdasarkan temuan tersebut dapat diartikan bahwa pengaruh ketergantungan media komunikasi terhadap perilaku komunikasi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar dalam kategori sangat kuat merupakan hal yang patut menjadi perhatian karena semua orang wajib menyadari tanggung jawab bersama untuk selektif dalam menerima informasi yang diperoleh dari perangkat media komunikasi dalam artian mengambil hal-hal yang dianggap baik dan positif serta tidak menjadikan hal-hal yang buruk sebagai contoh dalam berperilaku. Pengaruh Ketergantungan Media Komunikasi Terhadap Perilaku Komunikasi Mahasiswa FISIP Universitas Muhammadiyah Makassar Komunikasi Mahasiswa FISIP Universitas Muhammadiyah Makassar.
Pengaruh Ketergantungan Media Komunikasi terhadap Perilaku Komunikasi Mahasiswa FISIP Universitas Muhammadiyah Makassar Komunikasi Mahasiswa FISIP Universitas Muhammadiyah Makassar
Pengaruh Ketergantungan Media Komunikasi Terhadap Perilaku Komunikasi Mahasiswa FISIP Universitas Muhammadiyah Makassar Komunikasi Mahasiswa FISIP Universitas Muhammadiyah Makassar. media, kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung. Pengaruh antara variabel independen dan dependen dalam penelitian ini, yang diproyeksikan melalui aspek ketergantungan media komunikasi terhadap perilaku komunikasi mahasiswa FISIP Universitas Muhammadiyah Makassar, beralasan dan sejalan dengan teori McLuhan dalam Morrisan (2013) yang menetapkan . Media komunikasi pada dasarnya telah mempengaruhi cara orang berpikir, merasakan dan berperilaku.
Perspektif person-centered mengkaji faktor-faktor internal yang mempengaruhi perilaku manusia yang dalam penelitian ini dapat dikorelasikan dengan keadaan ketergantungan siswa terhadap penggunaan media komunikasi.
Kesimpulan
Dengan tercapainya skor tersebut berarti variabel ketergantungan media komunikasi mempunyai korelasi dengan variabel perilaku komunikasi dengan nilai sebesar 0,427, artinya terdapat pengaruh antara variabel ketergantungan media komunikasi terhadap variabel perilaku komunikasi mahasiswa IPS dan IPS di Muhammadiyah. Universitas Makassar dengan tingkat korelasi sedang (mengacu pada interpretasi korelasi produk moment Pearson).
Saran
Diperolehnya skor tersebut berarti variabel ketergantungan media komunikasi mempunyai korelasi dengan variabel perilaku komunikasi dengan nilai sebesar 0,427, artinya terdapat pengaruh antara variabel ketergantungan media komunikasi terhadap variabel perilaku komunikasi mahasiswa IPS dan IPS di Muhammadiyah. Universitas Makassar dengan tingkat korelasi sedang (mengacu pada momen interpretasi korelasi produk Pearson). mahasiswa bermain dengan smartphone yang tidak ada hubungannya dengan pembelajaran pada saat perkuliahan. Teknologi informasi dan komunikasi sebagai media pembelajaran efektif pendidikan agama Islam, Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi Vol: 1 No.2 http://Scholar.google.co.id Diakses pada 10 Desember 2019 di 19.00 WIB. Intensitas penggunaan smartphone dan perilaku komunikasi (Studi pada pengguna smartphone di kalangan mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Telkom University).
Pengaruh Perilaku Komunikasi Terhadap Sikap dan Adopsi Teknologi Budidaya Bawang Merah di Lahan Pasir Pantai Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul.
KUESIONER PENELITIAN
1 Penggunaan smartphone meningkatkan pengetahuan tentang budaya lain yang berbeda dengan lingkungan 2 Penggunaan smartphone membantu dalam. mendapatkan ide untuk menulis karya ilmiah. Penggunaan smartphone membantu untuk dapat menilai bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan benar di masyarakat umum. Menggunakan smartphone terkadang membuat anda merasa tidak terlalu peduli dengan lingkungan sekitar anda... kuliah, berjualan di media sosial, dll.) 8.
9 Menggunakan smartphone dapat mendukung komunikasi verbal yang lebih baik dengan teman 10 Menggunakan smartphone membantu mengubah sifat.