• Tidak ada hasil yang ditemukan

Transit Oriented Development (TOD) pada kawasan yang dianalisis belum berhasil optimal.

N/A
N/A
mopi balqis

Academic year: 2025

Membagikan "Transit Oriented Development (TOD) pada kawasan yang dianalisis belum berhasil optimal."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Tangerang

Berdasarkan kutipan jurnal di atas, konsep Transit Oriented Development (TOD) pada kawasan yang dianalisis belum berhasil optimal.

Faktor-faktor yang menyebabkan TOD di kawasan ini belum optimal meliputi kurangnya infrastruktur pejalan kaki dan bersepeda, konektivitas yang terbatas, jarak halte angkutan umum yang jauh, kurangnya pembauran tata guna lahan, kepadatan yang belum maksimal, serta dominasi kendaraan pribadi dan lahan parkir yang tidak tertata. Untuk mencapai keberhasilan TOD, perlu dilakukan peningkatan dan perbaikan pada aspek-aspek ini agar kawasan tersebut lebih ramah pejalan kaki dan pesepeda, serta mendukung penggunaan angkutan umum secara efektif.

Jurnal bogor

Berdasarkan kutipan jurnal di atas, konsep Transit Oriented Development (TOD) di Kabupaten Bogor belum sepenuhnya berhasil dan masih memerlukan berbagai peningkatan untuk mencapai optimalisasi.

Faktor-faktor yang Menghambat Optimalisasi TOD:

1. Kurangnya Infrastruktur Pejalan Kaki dan Pesepeda: Jalur pedestrian dan pesepeda yang belum memadai.

2. Frekuensi Layanan Transit Rendah: Frekuensi layanan KRL yang masih rendah, seperti di Stasiun Cibinong dengan headway rata-rata 52 menit.

3. Dominasi Kepadatan Horizontal: Kawasan yang masih didominasi oleh kepadatan horizontal dan belum diarahkan ke pembangunan vertikal.

4. Keterbatasan Transportasi Pengumpan: Kurangnya layanan transportasi pengumpan yang mendukung aksesibilitas ke stasiun.

5. Keberagaman Pemanfaatan Lahan yang Kurang: Kekurangan fasilitas pendukung permukiman yang mengurangi keberagaman pemanfaatan ruang.

6. Rendahnya Kepadatan Populasi di Beberapa Kawasan: Beberapa kawasan, seperti kawasan transit Stasiun Parung Panjang dan Stasiun Tenjo, masih memiliki kepadatan populasi yang rendah.

Untuk mencapai optimalisasi konsep TOD, perlu dilakukan peningkatan pada infrastruktur pedestrian dan pesepeda, peningkatan frekuensi layanan transit,

pembangunan vertikal, penyediaan layanan transportasi pengumpan yang memadai, serta peningkatan keberagaman pemanfaatan lahan dengan fasilitas pendukung yang cukup.

Jurnal palembang

Konsep Transit Oriented Development (TOD) di koridor LRT Kota Palembang belum sepenuhnya optimal tod lrt palembang ini dapat dikatakan berhasil jika mampu meningkatkan kepadatan penduduk dan kegiatan di sekitar stasiun transit, mengurangi ketergantungan pada kendaraan

(2)

pribadi, dan meningkatkan penggunaan transportasi umum serta mobilitas non-motoris seperti berjalan kaki dan bersepeda. faktor-faktornya yang menyebabkan konsep tod belum terjadi secara optimal diantarany karena kurangnya integrasi antara perencanaan dan pelaksanaan, fasilitas pejalan kaki dan pesepeda yang belum memadai, reformasi angkutan umum yang belum terlaksana secara penuh, serta infrastruktur BRT yang masih kurang efisien. Implementasi strategi seperti

redevelopment, infill development, dan new growth area harus selaras dengan rencana tata ruang dan prinsip-prinsip TOD untuk mencapai keberhasilan penuh.

Jurnal tasikmalaya

Berdasarkan kutipan jurnal di atas, konsep Transit Oriented Development (TOD) di Kota Tasikmalaya berupaya mengintegrasikan berbagai aspek mobilitas dan penggunaan lahan untuk menciptakan lingkungan yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan kawasan baru Belawan yang akan dikembangkan menjadi kawasan berbasis.. TOD ( Transit-Oriented Development ) tentunya memiliki beberapa fungsi utama

Berdasarkan RTRW DKI Jakarta 2010- 2030 diarahkan sebagai kawasan Transit Oriented Development (TOD) untuk skala pelayan regional. Namun penerapan konsep TOD di kawasan

Berdasarkan dari tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat kesesuaian kawasan transit Blok M, Jakarta terhadap kriteria TOD yang ditinjau dari seluruh indikator

Analisis Tata Guna Lahan Kawasan, Berdasarkan analisa fungsi, maka pada perancangan kawasan Mix-used dengan pendekatan Transit Oriented Development (TOD) ini

Permasalahan inilah sebagai acuan atau gambaran untuk dijadikan isu keberlanjutan yang dapat di cegah dengan menerapkan konsep TOD agar Binjai tidak bernasib

Laporan yang penulis susun ini, adapun intinya merupakan pengembangan pusat komersial shopping mall dan office, yang berada pada suatu kawasan TOD yang berpusat pada

dan karunia yang telah diberikan- Nya, sehingga Tugas Akhir “ Kesesuaian Kawasan Transit di Kota Surakarta berdasarkan Konsep TOD ” ini dapat diselesaikan.. Tugas Akhir ini

Penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui karakteristik TOD apa saja yang sudah diimplementasikan pada kawasan stasiun K.A sebagai kawasan transit berbasis