• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS MANAJEMEN MUTU

N/A
N/A
Maksi Agustinus Susure

Academic year: 2025

Membagikan "TUGAS MANAJEMEN MUTU"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS 1

MANAJEMEN MUTU

(DOSEN PENGAMPU : Ir. FARIED DESEMBARDI, S.T., M.T.)

DIBUAT OLEH :

NAMA: MAKSI A SUSURE

NIM : ( 2021 2220 1072 )

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SORONG FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI

TEKNIK SIPIL

(2)

1. Sistem Manajemen Mutu (SMM)

Sistem manajemen mutu merupakan bagian yang nantinya akan menjadi awalkeberhasilan peningkatan kinerja dalam menghadapi era globalisasi dan revolusiindustry 4.0 yang ditentukan oleh kemampuan dalam mengelola jasa konstruksi agardapat mewujudkan kualitas atau mutu prosuk hasil pekerjaan konstruksi yang sesuiharapan.Pada dasarnya sistem manajemen mutu kontruksi merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk mengendalikan atau mengarahkan hasil dari kontruksi yang dikerjakanagar memenuhi syarat-syarat yang sebelumnya telah ditetapkan baik secara prosedur pelaksanaan maupun kualitas hasil akhir dari konstruksi tersebut. Sistem ManajemenMutu (SMM) juga dapat diartikan sebagai sekumpulan prosedur yang terdokumentasiserta praktek-praktek standar yang bertujuan menjamin kesuaian suatu proses dan produk yang dapat berupa barang atau jasa terhadap persyaratan yang telah ditentukan pelanggan atau organisasi (Gasperz, Vincent. 2002). Sistem Manajemen Mutu jugamerupakan salah satu upaya untuk memberikan petunjuk pengembangan dan penerapan serta persyaratan secara konsisten bagi suatu badan usaha yang memilikisertifikat ISO 9001 : 2000 (SNI-19- 9001:2001).

Menurut Gasperz (2002;10), tujuan dari Sistem Manajemen Mutu ialah sebagai berikut:

1) Menjamin Kesuaian dari suatu proses dan produk terhadap kebutuhan atau persyaratan

tertentu, kesesuaian antara kebutuhan dan persyaratan dan ditetapkan padasuatu standard tertentu terhadap proses dan prosuk yang dihasilkan oleh organisasisangat penting.

2) Memberikan kepuasan kepada konsumen melalui pemenuhan kebutuhan dan persyaratan proses pada prosuk yang ditentukan pelanggan dan organisasi. Kepuasan pelanggan adalah reaksi

emaosional dan rasional positif pelanggan. Agar mampumemberikan kepuasan kepada pelanggan, segenap anggota organisasi di tuntut untukmemiliki kompetensi dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya masing-masing.

2. Perencanaan Mutu

Dalam proses perencanaan mutu perlu adanya standard mutu yang nantinyaakan dijadikan segabagai pedoman dasar penilaian atas mutu tersebut. Dalammerencanakan mutu suatu produk hendaknya berorientasi dengan mutu selera darikonsumen maksudnya mutu yang dibuat harus dapat memuaskan keinginan darikonsumen dan tentu saja mutu yang dapat digunakan oleh konsumen secara efektif.Untuk mencapai mutu yang diinginkanoleh konsumen maka proses perencanaan mutusangat erat kaitannya dengan rencana proses produksi, sistem operasional dan proses penegendalian mutu.

(3)

Menurut Departemen Umum dalam Modul Sistem Manajemen Mutu, dalam proses perencanaan mutu ada beberapa tahapan yang harus dilalaui hal yang pertamadilakukan ialah penetapan kebutuhan mutu.

Kebutuhan mutu adalamh mutu yangditetapkan oleh konsumen atau pengunan jasa yang tertuang dalam TOR (Term of Requirments).Dilajutkan dengan proses pengembangan persyaratan perencanaan mutu dan proses proyek, di dalam proses ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain;

1. Input /Masukan di dalam perencanaan mutu/quality planning

Input dalam hal ini merupakan beberapa peraturan, undang-undang, standar, petunjukyang terkait dengan keperluan perencanaan mutu proyek, kebijakan perusahaan,standard dan proses operasi, pelajaran dari proyek sebelumnya, pernyataan ruanglingkup, dan rencana manajemen proyek.

2. Penggunaan teknik dan cara di dalam perencanaan mutu

Pada proses perencaan mutu terdapat beberapa teknik atau cara yang dapatdigunakan agar mutu yang direncanakan dapat sesuai dengan apa yang diharapkan,teknik-teknik tersebut antara lain sebagai berikut;

a. Cost Benefit Analysis

yaitu memperkecil pekerjaan ulang dan meningkatkan produktivitas, biayamurah (sesuai persyratan mutu) dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

b. Banchmarking

yaitu teknik yang membandingkan realisasi atau perencanaan mutu terhadap proyek lain yang nantinya dapat mebangkitakan ide atau inovasi lain dalammeningkatkan dan menyiapkan dasar pengukuran kerja.

c. Desaign of Experiment

yaitu teknik yang menggunakan metode statistik yang membantumengidentifikasi faktor mana yang mungkin mempengaruhi variable produk atau proses yang sedang dikembangkan atai diproduksi.

d. Cost of Quality (COQ)/ Biaya mutu

yaitu total biaya pada investasi dalam mencegah terjadinya ketidak sesuaianterhadap persyaratan atau prosuk cacat, penilaian produk atasu jasa agar sesuaidengan persyaratan dan terjadinya pekerjaan ulang.

e. Additional Quality Planning Tools

yaitu teknik yang menggunakan penambahan alat atau jenis alat lain dalammerencanakan mutu dengan membantu menggambarkan situasi dengan baik danmembantu manjemen kegiatan perencanaan mutu yang efektif.

(4)

3. Output/ Keluaran dari perencanaan mutu.

Setelah menentukan atau menetapkan kebutuhan mutu dan telah melalui berbagai proses perencanaan mutu makan akan dihasilkan produk atau keluaran darisuatu perencananaan mutu.

Hasil-hasil atau output dari proses perencanaan mutuadalah sebagai berikut:

a. Rencana Manajemen Mutu

sebagai masukan untuk seluruh kegiatan dalam perencanaan manajemen proyekdan harus sesuai dengan pengendalian mutu (QC), dan penjaminan mutu (QA),dan proses peningkatan mutu yang berkelanjutan.

b. Quaility Metric/ Mutu Secara Metrik

digunakan di dalam proses QA (Penjaminan Mutu) dan QC (PengendalianMutu), besaran cacat, acuan kegagalan, ketersediaan, realistic dan cakupan pengetesan.

c. Quality Checklist /Daftar Simak Mutu

suatu alat yang tersusun yang biasanya berupa komponen khusus digunakanuntuk memverifikasi bahwa tahapan yang dibutuhkan dalam persyaratan telahdilaksanaan.

d. Process Improvement Plan/ Rencana Proses Peningkatan Mutu

Yaitu membatasi proses (purposes, start-end, input,output etc), proseskonfigurasi (flowchart- analysis), proses martrics, target untuk peningkatankinerja.

e. Quality Baseline/ Acuan Mutu

dasar untuk mengukur dan melaporkan kinerja mutu sebagai bagian dari acuan pengukuran kerja f. Project Management Plan(updates)/ Rencana Manajemen Proyek YangDiperbarui.

Memperbaruhi malalui masukan dari bagian rencana manajemen mutu danrencana proses peningkatan mutu, pengajuan (tambahan,

modifikasi, pengurangan), tinjau ulang dan disposisi melalui bagian proses pengendalian perubahan yang terpadu.

(5)

4. Penjaminan Mutu

Penjaminan mutu merupakan suatu proses menjalankan apa yang sudahditetapkan dan direncanakan dalam perencanaan mutu, mengawal, mengevaluasi dan verifikasi pelaksanaan terhadap rencana yang dibuat, serta identifikasi dan antisipasimasalah yang mungkin timbul selama pelaksanaan proyek. Tujuan utama kegiatan penjaminan mutu adalah mengadakan tindakan-

tindakan yang dibutuhkan untukmemberikan kepercayaan kepada semua pihak yang berkepentingan bahwa semuatindakan yang diperlukan untuk mencapai tingkatan mutu proyek telah

dilaksanakandengan berhasil.

(6)

Maka dari itu, aspek-aspek yang perlu di perhatikan pada prosedur pelaksanaan pekerjaan sesuai standar mutu dan panduan sebagai berikut:

1. Input /Masukan di dalam penjaminan mutu a. Rencana manajemen mutu

bagaimana Quality Assurance akan dilaksanakan sesuai persyaratan proyek,apa yang sudah ditetapkan dan direncanakan

b. Quality Matrics,

Rencana proses peningkatan, informasi kinerja pekerjaanyaitu termasuk teknik pengukuran kinerja, status serahan proyek, diperlukantindakan koreksi dan laporan kinerja.

c. Permintaan perubahan yang disetujui

Termasuk metode kerja, persyaratan produk, persyaratan mutu, cakupan, dan schedule. Perlu dianalisis terhadap segala dampak yang ada pada rencanamanajemen mutu, quality metrics, atau quality checklists. Bisa digunakansebagai audits, peninjauan ulang mutu, proses analisis.

d. Pengukuran pengendalian mutu

yang menghasilkan kegiatan pengendalian mutu sebagai feed back terhadap proses Quality Assurance untuk digunakan dalam evaluasi ulang dan analisisstandar mutu dan proses yang dilaksanakan perusahaan. Sebagai

penerapan permintaan perubahan, penerapan tindakan koreksi, penerapan perbaikan produk cacat, serta penerapan tindakan pencegahan.

2. Penggunaan teknik dan cara didalam penjaminan mutu

Teknik dan cara juga hal harus diperhatikan agar penjaminan mutu dapat terlaksana, diantaranya:

a. Quality Planning Tools and Techniques dapat digunakan untuk kegiatan Quality Assurance

b. Quality Audit

peninjauan ulang secara mandiri untuk menggambarkan apakah kegiatan proyek mematuhi kebijakan dan organisasi proyek, proses proses, dan prosedur. Bertujuan untuk

mengidentifikasikan keefektifan kebijakan, proses,dan prosedur yang digunakan pada proyek sesuai dengan penerapan dari persetujuan permintaan perubahan, tindakan koreksi, perbaikan produk cacat,dan tindakan pencegahan.

c. Process Analysis

menguji masalah yang dialami, batasan yang dialami, dan kegiatan yang tak bernilai selama

(7)

proses operasi termasuk analisis sebab akibat, cara khususuntuk menganalisis suatu masalah atau situasi, menciptakan tindakan pencegahan untuk masalah yang hampir sama.

3. Output/ keluaran dari perencanaan mutu.

a. Permintaan perubahan

peningkatan kualitas termasuk mengambil tindakan untuk meningkatkankebijakan yang efektif dan efisien, proses, prosedur dalam penyelenggaraanorganisasi, yang ana akan menyiapkan nilai tambah kepada stakeholderdiseluruh proyek.

b. Rekomendasi tindakan koreksi

Merekomendasikan langsung sebagai hasil dari kegiatan qulity assurance, seperti analisis proses dan audit.

c. Organizational process Assets

Digunakan selama penerapan proses quality control

d. Rencana Manajemen proyek

Diperbaharui dari adanya perubahan terhadap rencana manajemen mutu hasil dari perubahan proses pelaksanaan kepastian mutu.

5. Peningkatan Mutu

Cara untuk meningkatkan mutu atau agar mendapatkan mutu yang baik dan sesuaidengan syarat yang ditentukan dalam kontrak, diperlukan adanya pengendalian

mutu proyek. Pengendalian mutu proyek adalah mengendalikan jalannya pelaksanaan proyek.

Pengendalian mutu melakukan tindakan-tindakan berupa

testing, pengukuran, dan pemeriksaan untuk memantau apakah kegiatan konstruksi telahdilakukan sesuai dengan rencana.

Mutu (kualitas) dalam kerangka ISO-9000 didefinisikan sebagai “ciri dan karaktermenyeluruh dari suatu produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuan produktersebut untuk memuaskan

kebutuhan tertentu”. Hal ini berarti bahwa kita harus dapatmengidentifikasikan ciri dan karakter

(8)

produk yang berhubungan dengan mutu dankemudian membuat suatu dasar tolok ukur dan cara pengendaliannya.

Pengendalian mutu diharapkan dapat memenuhi aspek-aspek sebagai berikut:

a. Melaksanakan inspeksi (material, alat, pekerjaan)

b. Memeriksa dokumen sertifikasi (material, alat, tenaga kerja)

c. Menyaksikan pelaksanaan dan menganasilis hasil pengujian (material, pekerja)

Referensi

Dokumen terkait

Sistem manajemen mutu adalah bagian sistem manajemen organisasi yang memfokuskan pada pencapaian hasil, berkaitan dengan sasaran mutu, untuk memuaskan kebutuhan, harapan

Namun demikian, walaupun penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 tergolong efektif, terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaannya, yaitu: (1) Guru

Merangkum dari studi sebelumnya maka Tabel 1 mengilustrasikan 8 faktor utama yang bisa mendorong keberhasilan penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) yang juga

Proses Peningkatan Mutu dilakukan untuk mengukur dan meninjau etektifitas dari penerapan Sistem Manajemen Mutu yang dijalankan serta mengambil tindakan yang

Untuk perbedaan implementasi manajemen mutu pada pengelolaan proyek perumahan yang menggunakan SMM ISO dan yang tidak menggunakan SMM ISO adalah secara signifikan ada

Namun demikian, walaupun penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 tergolong efektif, terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaannya, yaitu: (1) Guru

Memberlakukan Pedoman Mutu, Program Peningkatan Mutu dan SOP yang berkaitan dengan Penyelenggaraan Manajemen Mutu di Puskesmas Tapalang; Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu

4.2.3 Peranan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 Dalam Peningkatan Pendapatan Pada PT Nindya Karya Persero PT Nindya Karya telah menggunakan sistem manajemen mutu sejak lama, ini