1
Program Studi Administrasi Asuransi dan Aktuaria
Ukuran Penyebaran
TIM DOSEN STATISTIKA
15 15 15 15 15 --- berapa MEAN ? 14 5 1 30 25 --- berapa MEAN ? 5 8 14 16 32 --- berapa MEAN ?
2
Ukuran pemusatan memberikan gambaran yang kurang lengkap mengenai kumpulan data, karena dua distribusi data atau lebih yang nilai unsur-unsurnya bervasiasi, dapat memiliki nilai pusat yang sama dengan variasi yang berbeda. Sebagai gambaran marilah kita perhatikan 3 kumpulan data berikut :
15 15 15 15 15 --- rata-rata hitung 15 14 5 1 30 25 --- rata-rata hitung 15 5 8 14 16 32 --- rata-rata hitung 15
Dari 3 kumpulan data di atas, semuanya memiliki rata-rata hitung yang sama. Meskipun demikian, kumpulan data kedua memiliki variasi data yang lebih beragam. Ini menunjukkan bahwa dua buah atau lebih kumpulan data bisa memiliki ukuran pemusatan yang sama tetapi memiliki ukuran penyebaran yang berbeda.
3
Ukuran Penyebaran
Adalah suatu nilai tunggal yang meringkas perbedaan dalam suatu kumpulan data dan bisa memberikan gambaran seberapa jauh nilai-nilai pengamatan menyimpang atau berbeda dari nilai pusatnya. Ukuran penyebaran dapat dilihat dari tingkat keruncingan kurva atau Kurtosis.
A B C
Kurva A menunjukkan data memiliki nilai ukuran penyebaran (variasi) kecil, berarti keragaman datanya rendah, dan nilai terkonsentrasi di sekitar nilai pusatnya atau
pengamatan homogen. Kurva B menunjukkan jika data memiliki nilai ukuran penyebaran (variasi) besar berarti keragaman datanya tinggi, dan nilai tidak terkonsentrasi disekitar nilai pusatnya (tersebar) atau data heterogen. Sedangkan kurva C menunjukkan data yang terdistribusi secara normal.
Bentuk Hasil dari Ukuran Penyebaran
• Ukuran Variasi Absolut berarti membandingkan suatu ukuran variasi dengan ukuran variasi lain dalam populasi yang sama dan dinyatakan dalam satuan ukuran yang sama.
• Ukuran Variasi Relatif berarti membandingkan beberapa ukuran variasi dari beberapa popolasi dengan unit pengukuran berbeda.
Jenis-jenis ukuran PenyebaranData Kuantitatif Data Kualitatif
Range Index of Qualitative Variation (IQV)
Simpangan absolut rata-rata atau mean absolute deviation atau avergage
deviation atau mean deviation (MAD) Variance (Ragam)
Standar Deviasi
Interquartile Range (Jangkauan antar kuartil)
Ukuran Penyebaran Untuk Data Kualitatif : THE INDEX OF QUALITATIVE VARIATION ( IQV )
• Merupakan ukuran variasi untuk data kualitatif. Nilai IQV diperoleh dengan membagi jumlah keseluruhan perbedaan yang diamati
dengan jumlah maksimum kemungkinan perbedaan.
Nilai IQV
0 50 100 Data cenderung Data tidak homogen Data cenderung homogen dan heterogen heterogen
Formula :
:
Atau
. 100 .
. .
. .
.
.
Maximum number of possible difference s s difference observed
of number Total
IQV
100
B
IQV A
Dimana
Keterangan
l = jumlah kategori
n = jumlah data observasi
l l B n
Max 2
2
1
Contoh :
Tabel III.9
Pendidikan perempuan peserta KB di Puskesmas AAA (n=50)
Kategori Frekuensi Persentase
SD 11 22%
SMP 12 24%
SMA 24 48%
PT 3 6%
Jumlah 50 100%
Sumber : Data Fiktif, 2003
Total number (A) = 11 (12 + 24 + 3) + 12 (24 +3) + 24 (3)
= 429 + 324 + 72 = 825
Maximum (B) =
Jadi pendidikan perempuan peserta KB di Puskesmas AAA cukup heterogen
937 , 5
8
3 2500 4
. 2
1 4
50 2
1
22
l l n
88 5 100
, 937
100 825
B
IQV A
Ukuran Penyebaran Untuk Data Kuantitatif A. Jangkauan/Rentang/Range
• Merupakan selisih antara nilai maksimum dan nilai minimum dalam suatu kumpulan (gugus) data.
Jangkauan dikenal sebagai ukuran penyebaran yang paling sederhana dan rendah akurasinya. Karena itu jarang digunakan karena hanya melibatkan dua nilai dalam satu kumpulan data dan tergantung nilai
ekstrim.
Contoh :
• Usia tertinggi perempuan peserta KB di puskesmas AAA adalah 40 tahun
• Usia terendah perempuan peserta KB di puskesmas AAA adalah 16 tahun
• Range usia perempuan peserta KB di puskesmas AAA adalah = 40 – 16 = 24
• Jadi rentang usia perempuan peserta KB di puskesmas
AAA adalah 24 tahun
B. Simpangan Absolut Rata-Rata (Mean Absolute Deviation)/MAD Simpangan Rata-rata / SR
• MAD diperoleh dengan cara penjumlahan mutlak penyimpangan setiap nilai pengamatan terhadap rata-rata dan dibagi banyaknya pengamatan.
Nilai ini mencerminkan rata-rata selisih mutlak nilai data terhadap nilai rata-rata. Simpangan absolut rata-rata dapat menggambarkan variasi seluruh nilai pengamatan dan tidak terlalu
dipengaruhi oleh nilai ekstrim, namun jarang
digunakan pada analisis data lanjutan.
Rumus :
Populasi Sampel
a.Data tidak dikelompokkan
Keterangan
μ = Rata-rata hitung (mean) untuk populasi
= Rata-rata hitung (mean) untuk sampel xi = Data observasi
N = jumlah data populasi n jumlah data sampel
N
nx MAD
N i
i
1
N
x x
MAD
N i
i
1x
Contoh: data tidak dikelompokkan (Ungrouped data)
Data usia perempuan peserta KB di puskesmas AAA (baris pertama)
25 28 35 35 28
x
=30,2
84 , 5 3
2 , 2 8
, 4 8
, 4 2
, 2 2
, 5
5
2 , 30 28
2 , 30 35
2 , 30 35
2 , 30 28
2 , 30 25
MAD
MAD
B. Data dikelompokkan
Populasi Sampel
Keterangan
μ = Rata-rata hitung (mean) untuk populasi
= Rata-rata hitung (mean) untuk sampel xi = Nilai tengah kelas
fi = frekuensi absolut
N = jumlah data populasi n jumlah data sampel
N n x f
MAD
K i
i
i
1
N
x x
f MAD
K i
i
i
1x
Contoh: data dikelompokkan (Grouped data)
Tabel III.10
Usia Perempuan Peserta KBdi Puskesmas AAA (n=50)
Batas nyata xi fi xifi |xi – | fi .|xi – |
15,5 ≤ x < 19,5 17,5 9 157,5 10 90
19,5 ≤ x < 23,5 21,5 9 193,5 6 54
23,5 ≤ x < 27,5 25,5 8 204,0 2 16
27,5 ≤ x < 31,5 29,5 7 206,5 2 14
31,5 ≤ x < 35,5 33,5 9 301,5 6 54
35,5 ≤ x < 39,5 37,5 5 187,5 10 50
39,5 ≤ x < 43,5 41,5 3 124,5 14 42
∑ Σ 50 1375 320
= 27,5
x x
x 6 , 4
50
320
MAD
C. Variance dan Standar Deviasi
• Variance (ragam) adalah jumlah kuadrat dari selisih nilai observasi dengan nilai rata-rata hitung dan dibagi banyaknya observasi.
Sedangkan Standar deviasi adalah akar dari variance (ragam). Dalam statistika deskriptif dan inferensia, standar deviasi banyak
digunakan karena interpretasinya lebih mudah dan memiliki satuan pengukuran yang sama
dengan data aslinya.
Rumus Variance (ragam):
1). Data tidak dikelompokkan
Populasi Sampel
atau atau
N x
N i
i
1
2 2
N N x x
N i
i
i
1
2 2
2
1
1
2 2
n
x x
S
N i
i
1
1
2 2
2
n
N x x
S
N i
i i
Keterangan
σ 2 = variance (ragam) untuk populasi
S2 = variance (ragam) untuk sampel
μ = rata-rata hitung (mean) untuk populasi
= rata-rata hitung (mean) untuk sampel xi = data observasi
N = jumlah data populasi n jumlah data sampel
x
Contoh: data tidak dikelompokkan (Ungrouped data)
Data usia perempuan peserta KB di puskesmas AAA (baris pertama) 25 28 35 35 28
=30,2
• Cara dengan rumus pertama Jika data populasi
Jika data sampel
x
56 , 5 16
8 . 82 5
84 , 4 04 , 23 04
, 23 84
, 4 04 , 27
5
2 , 30 28
2 , 30 35
2 , 30 35
2 , 30 28
2 , 30 25
2
2 2
2 2
2 2
70 , 4 20
8 . 82 4
84 , 4 04 , 23 04
, 23 84
, 4 04 , 27
4
2 , 30 28
2 , 30 35
2 , 30 35
2 , 30 28
2 , 30 25
2
2 2
2 2
2 2
S S
Cara dengan rumus kedua Jika data populasi
Jika data sampel
56 , 5 16
8 . 82 5
20 , 4560 4643
5
5 22801 4643
5
5 / 28 35
35 28
25 28
35 35
28 25
2
2 2 2
2 2
2 2
20,704 8 . 82 4
20 , 4560 4643
4
5 22801 4643
4
5 / 28 35
35 28
25 28
35 35
28 25
2
2 2 2
2 2
2 2
S
2). Data dikelompokkan
Populasi Sampel
atau atau
N x f
iN i
i
2 2 1
N
N x x f
N f
i
i i i
i
1
2 2
2
1
1
2 2
n
x x
f S
n i
i i
1
1
2 2
2
n
n x x f
f S
N i
i i i
i
Keterangan
σ 2 = variance (ragam) untuk populasi S2 = variance (ragam) untuk sampel
μ = Rata-rata hitung (mean) untuk populasi
= Rata-rata hitung (mean) untuk sampel xi = Nilai tengah kelas
fi = frekuensi absolut
N = jumlah data populasi n = jumlah data sampel
x
Contoh: data dikelompokkan (Grouped data) Cara dengan rumus pertamaTabel III.11
Usia Perempuan Peserta KBdi Puskesmas AAA (n=50)
Batas nyata xi fi fi . xi (xi – ) (xi – )2 fi . (xi – ) 2
15,5 ≤ x < 19,5 17,5 9 157,5 -10 100 900
19,5 ≤ x < 23,5 21,5 9 193,5 -6 36 324
23,5 ≤ x < 27,5 25,5 8 204,0 -2 4 32
27,5 ≤ x < 31,5 29,5 7 206,5 2 4 28
31,5 ≤ x < 35,5 33,5 9 301,5 6 36 324
35,5 ≤ x < 39,5 37,5 5 187,5 10 100 500 39,5 ≤ x < 43,5 41,5 3 124,5 14 196 588
∑ Σ 50 1375 2696
= 27,5
Jika data
populasi Jika data sampel
x x
x
x
92 , 50 53
2
2696
55 , 02
49
2
2696
S
Cara dengan rumus kedua
Tabel III.12
Usia Perempuan Peserta KB di Puskesmas AAA (n=50)
xi fi fi . xi xi2 fi . xi2
17,5 9 157,5 306,25 2756,25
21,5 9 193,5 462,25 4160,25
25,5 8 204,0 650,25 5202,00
29,5 7 206,5 870,25 6091,75
33,5 9 301,5 1122,25 10100,25 37,5 5 187,5 1406,25 7031,25 41,5 3 124,5 1722,25 5166,75
Σ 50 1375 40508,50
= 27,5 Jika data populasi
Jika data sampel
x
53,9350 25 , 2696 50
50 , 37812 75
, 40508 50
50 1375
75 ,
40508 2
2
55,0349 25 , 2696 49
50 , 37812 75
, 40508 49
50 1375
75 ,
40508 2
2
S
Rumus Standar Deviasi (simpangan baku)
1). Data tidak dikelompokkan Populasi Sampel
Contoh :
Data usia perempuan peserta KB di puskesmas AAA (baris pertama) 25 28 35 35 28
=30
Jika data populasi ,2 Jika data sampel
2 S S
2x
07 , 4 56
, 16 56
. 16
2 2
55 , 4 70
, 20 70
, 20
2 2
S S
S
2). Data dikelompokkan
Populasi Sampel
Contoh :
Jika data
populasi Jika data sampel
2 S S
234 , 7 92
, 53 92
, 53
2 2
42 , 7 02
, 55 02
, 55
2 2
S S
S
Jangkauan antar Kuartil (Interquartile Range)
• Merupakan selisih antara kuartil 3 dengan kuartil 1 IQR = Q3 - Q1
• Memperhitungkan sebaran antara nilai minimum dan nilai maksimum
• Kekar terhadap adanya nilai-nilai yang ekstrim (pencilan)
Statistik 5 serangkai dari data I (metode belah dua)
3
2 4
1 8
Statistik 5 serangkai dari data III (metode belah dua)
3
2 4
1 100
IQR = 4-2 = 2 IQR = 4-2 = 2
30