• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

(2)

1

PUBLIC PARTICIPATION IN LAND CONVERSION LANDSLIDE PRONE BUKIT KANCAI PULASAN VILLAGE

TANJUNG GADANG SUBDISTRICT SIJUNJUNG DISTRICT By :

Widdya Elva Nora*Helfia Edial**Elsa**

Geography Education College Student of STKIP PGRI Western Sumatera*

Geography Education Lecturers of STKIP PGRI Western Sumatera**

ABSTRACT

Sijunjung district is one of district at west Sumatera province with variation topografy with land sloping 15 until 40 percent so that this area by possible happen prone.

The aim of this research is to find out data, to prepare, to analyse and discuss about public participation in land slide prone Bukit Kancai Pulasan Village Tanjung Gadang Subdistrict Sijunjung District that can be seen from: (1) Public knowledge about conversion landslide prone Bukit Kancai (2) Public participation in effort conversion landslide prone Bukit Kancai (3) Public participation in doing conversion landslide prone Bukit Kancai.

The types of this research in descriptive quantitative. The participants of this research are all of KK who stay at Pulasan Village. The responden simple of this reserch conduct proportional random sampling that have 10% totally responden is 92 KK.

The result of the reserch explained that: (1) Public knowledge about conversion in landslide prone Bukit Kancai Pulasan Village Tanjung Gadang Subdistrict Sijunjung District can be seen with the number of rate that percentage 70,74% “enough”. (2) Public participation in landslide prone Bukit Kancai Pulasan Village Tanjung Gadang Subdistrict Sijunjung District can be seen at percentage 81,93% include enough”. (3) public participation in doing conversion landslide prone Bukit Kancai Pulasan Village Tanjung Gadang Subdistrict Sijunjung District can be seen with the number of rate percentage 79% including”enough”.

Keyword: Conversion Landslide prone, Knowledge, Effort and Doing.

(3)

2

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KONSERVASI LAHAN RAWAN LONGSOR BUKIT KANCAI NAGARI PULASAN KECAMATAN

TANJUNG GADANG KABUPATEN SIJUNJUNG By:

Widdya Elva Nora*Helfia Edial**Elsa**

Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat*

Staf Pengajar Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat**

ABSTRAK

Kabupaten Sijunjung merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Sumatera Barat dengan topografi bervariasi dengan kemiringan lahan 15 sampai 40% sehingga daerah ini kemungkinan besar terjadinya longsor. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data, mengolah, menganalisis dan membahas tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Konservasi Lahan Rawan Longsor Bukit Kancai Nagari Pulasan Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung dilihat dari: 1) Pengetahuan masyarakat tentang konservasi lahan rawan longsor Bukit Kancai 2) Partisipasi masyarakat dalam upaya konservasi lahan rawan longsor Bukit Kancai 3) Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan konservasi lahan rawan longsor Bukit Kancai.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah Semua KK yang ada di Nagari Pulasan. Sampel responden diambil berdasarkan proposional random sampling yaitu 10% sehingga responden berjumlah 92 KK.

Hasil penelitian menjelaskan bahwa: (1) Pengetahuan masyarakat tentang konservasi lahan rawan longsor Bukit Kancai Nagari Pulasan Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung, yaitu dapat dilihat dengan jumlah rata-rata persentasenya sebesar 70,74% tergolong “Cukup Baik”. (2) Partisipasi masyarakat dalam konservasi lahan rawan longsor Bukit Kancai Nagari Pulasan Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung, yaitu dapat dilihat dengan jumlah rata-rata persentasenya sebesar 81,93% tergolong “Cukup Baik”. (3) Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan konservasi lahan rawan longsor Bukit Kancai Nagari Pulasan Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung, yaitu dapat dilihat dengan jumlah rata-rata persentasenya sebesar 79% tergolong “Cukup Baik”.

Kata Kunci: Konservasi Lahan Rawan Longsor, Pengetahuan, Upaya, dan Pelaksanaan PENDAHULUAN

Sumatera merupakan pulau dengan pertemuan lempeng Samudra Indo-Australia dan Eurasia yang selalu bergerak dan berinteraksi. Daerah yang berdekatan dengan daerah pertemuan dua lempeng termasuk daerah rawan bencana gempa bumi, letusan gunung api dan longsor. Daerah rawan bencana gempa bumi, letusan gunung api dan

longsor di Sumatera berderet sesuai dengan jalur zona subduksi. Pertemuan dua lempeng tersebut menyebabkan munculnya perbukitan yang dikenal sebagai Bukit Barisan. Selain itu juga memiliki patahan yaitu patahan Semangko. Hal ini menyebabkan tanah di Pulau Sumatera subur sehingga dapat dimanfaatkan oleh penduduk sebagai lahan pertanian dan perkebunan.

(4)

3 Tanah atau lahan merupakan akumulasi tubuh alam bebas atau

natural body” yang menempati sebagian besar permukaan bumi yang hasil proses fisika, kimia, biologi, dapat menumbuhkan tanaman, memiliki sifat akibat pengaruh iklim dan jasad hidup terhadap bahan induk dalam kondisi topografi tertentu dan dalam jangka waktu yang tertentu pula (Hermon, 2006:3).

Lahan merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat penting bagi manusia. Meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap tanah mengakibatkan penduduk menggunakan lahan untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya. Pertumbuhan penduduk selalu diiringi meningkatnya berbagai kebutuhan hidup seperti pemukiman, pertanian, dan lain sebagainya. Adapun keterbatasan lahan sering menjadi hambatan oleh manusia utuk memenuhi semua kebutuhannya.

Hermon (2006:126) mengatakan pada dasarnya konservasi tanah berarti penempatan setiap bidang tanah pada cara penggunaannya yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut, dan memperlakukannya sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan agar tanah tersebut tidak cepat rusak. Usaha-usaha konservasi tanah disamping ditujukan untuk mencegah kerusakan tanah akibat erosi dan memperbaiki tanah-tanah yang rusak juga ditujukan untuk menetapkan kelas kemampuan lahan dan tindak- tindakan atau perlakuan agar tanah tersebut dapat digunakan seoptimal mungkin dalam jangka waktu yang tidak terbatas.

Hermon (2012: 68)

mendefinisikan longsor adalah perpindahan atau pergerakan masa batuan, masa tanah secara menurun menuju bagian bawah suatu lereng.

Longsor merupakan gerakan material pembentuk lereng yang diakibatkan oleh terjadinya kegagalan geser di sepanjang satu atau lebih bidang longsor.

Topografi lahan di Kabupaten Sijunjung bervariasi antara bukit, bergelombang, dan dataran dengan kemiringan lahan 15 sampai 40%.

Tekstur tanah pada wilayah ini berupa tanah podzolik merah kuning, selain itu keadaan topografi yang kurang menguntungkan (berbukit, bergelombang) serta banyaknya kantong-kantong perbukitan terpencil mengakibatkan infrastuktur lebih tinggi dibanding dengan daerah lain yang mempunyai topografi wilayah datar.

Salah satu perbukitan yang dapat menarik perhatian peneliti adalah Bukit Kancai yang terdapat Di Nagari Pulasan Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung, Bukit ini merupakan bukit yang berperan penting bagi masyarakat karena memiliki fungsi dalam bidang ekonomi yaitu sebagai perkebunan dan pengambilan kayu. Pola penggunaan lahan yang terdapat pada daerah perbukitan ini tergolong pada lahan perkebunan.

Selanjutnya Bukit Kancai yang terdapat di Nagari Pulasan Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung, Bukit ini memiliki topografi mulai dari datar sampai curam. Bukit Kancai mengalami longsor disekitar lahan perkebunan masyarakat dan juga terdapat longsor pada lahan kosong bekas lahan yang akan dijadikan perkebunan oleh masyarakat karena memiliki keterbatasan biaya untuk mengolah lahan tersebut maka pemilik lahan meninggalkan lahan tersebut tanpa menanaminya kembali. Kondisi ini tidak hanya ditemukan pada satu tempat tetapi pada lokasi yang berbeda. Apabila masalah ini terus dibiarkan maka akan berdampak pada masyarakat seperti lahan perkebunan akan rusak dan akan semakin berkurang untuk generasi berikutnya.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Partisipasi Masyarakat

(5)

4 Dalam Konservasi Lahan Rawan Longsor Bukit Kancai Nagari Pulasan Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung”.

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif kuantitatif, penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan keadaan sebagaimana adanya sesuai menampakkan yang berdasarkan atas perhitungan rata-rata persentase dan statistik lainnya, menurut Arikunto (2006:180).

Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan, mencatat,

menganalisis dan

menginterpresentasikan kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada, yang bertujuan untuk memperoleh informasi- informasi mengenai keadaan saat ini dengan melihat kegiatan antara variabel- variabel yang ada.

Populasi adalah keseluruhan subjek. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi kasus (Arikunto, 2006).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga di Nagari Pulasan yang berjumlah 911 KK (Kepala Keluarga). Berdasarkan populasi yang telah dikemukakan di atas, maka pengambilan sampel dilakukan dengan metode proporsional random sampling dengan proporsi 10%

sehingga sampel responden berjumlah 92 KK untuk seluruh wilayah sampel.

Sesuai dengan jenis data yang hendak di cari dalam penelitian ini, maka instrumen pengumpulan data primer adalah dengan menggunakan angket. Angket yang digunakan dalam penelitian ini disusun dengan pengukuran skala (Likert). Penyusunan angket dilakukan dengan berpedoman

pada skala likert untuk menyatakan persetujuan responden terhadap pernyataan yang diberikan.

Teknik analisa data yang digunaka dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif kuantitatif dengan menggunakan rumus formula persentase untuk melihat kecendrungan masing- masing variabel, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

P = 𝑓𝑛 × 100%

Keterangan :

f = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya

n = Number of Cases (Jumlah Frekuensi/ banyaknya individu)

P = Angka persentase

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Daerah Penelitian (Letak, Batas, dan Luas)

Secara astronomis letak wilayah Nagari Pulasan terletak antara 101°6’0”BT - 101°.12’0”BT dan 0°48’0”LS - 0°54’0”LS. Dengan luas wilayah ± 60,70 Km2, temperatur 21℃ - 33℃ dan curah hujan ± 2.451 mm setiap tahun.

Pembahasan

Pada pembahasan ini dibahas hasil penelitian tentang partisipasi masyarakat dalam konservasi lahan rawan longsor Bukit Kancai Nagari Pulasan Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung.

Pertama, Pengetahuan masyarakat tentang konservasi lahan rawan longsor Bukit Kancai Nagari Pulasan Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung termasuk cukup baik dengan persentase 70,74%. Dari hasil penelitian dapat dilihat pengetahuan masyarakat tentang konservasi lahan rawan longsor

(6)

5 tergolong cukup baik. Dengan adanya suatu kegiatan masyarakat dalam melakukan konservasi lahan rawan longsor serta mengadakan sosialisasi dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam melakukan konservasi lahan rawan longsor.

Hal ini sesuai dengan Suryani dalam Najib (2014) Di dalam arti singkat ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang tersusun secara sistematik dengan menggunakan panca indra Pengetahuan diperoleh berdasarkan fakta-fakta yang diterima dengan melihat dan mendengar sendiri, seperti lewat surat kabar, mendengar radio, menonton TV dan film. Apa yang dilihat dan di dengarkan itu diterima panca indra, lalu diterima dan di olah oleh otak. Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman-pengalaman bersama orang tua, kakak dan adik yang mempengaruhi dalam hidup.

Kedua, Partisipasi masyarakat dalam upaya konservasi lahan rawan longsor Bukit Kancai Nagari Pulasan Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung termasuk cukup baik dengan persentase 81,93%. Setiap manusia harus berani mengambil tindakan apapun yang dilakukan termasuk berani menanggung resiko. Tindakan merupakan suatu perbuatan, perilaku, atau aksi yang dilakukan oleh manusia sepanjang hidupnya guna mencapai tujuan tertentu.

Menurut Ritzer (2009:39) tindakan sosial dapat di golongkan menjadi empat kelompok (tipe) yaitu:

1) Tindakan Rasionalitas Instrumental

Suatu tindakan sosial yang dilakukan seseorang didasarkan atas pertimbangan dan pilihan sadar yang berhubungan dengan tujuan tindakan itu dan ketersediaan alat yang dipergunakan untuk mencapainya.

2) Tindakan Rasional Nilai Tindakan ini bersifat rasional dan memperhitungkan manfaatnya, tetapi tujuan yang hendak dicapai tidak terlalu dipentingkan oleh si pelaku.

3) Tindakan Afektif

Tindakan ini sebagian besar dikuasi oleh perasaan dan emosi tanpa pertimbangan-pertimbangan akal budi. Seringkali tindakan ini dilakukan tanpa perencanaan matang dan tanpa kesadaran penuh.

4) Tindakan Tradisional

Sesorang melakukan tindakan karena kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat tanpa menyadari alasannya atau membuat perencanaan terlebih dahulu mengenai tujuan atau cara.

Ketiga, partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan konservasi lahan rawan longsor Bukit Kancai Nagari Pulasan Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung termasuk cukup baik dengan persentase 79%.

Menurut Usman (2002:9) Pelaksanaan adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci, implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap siap. Pelaksanaan merupakan aktifitas atau usaha-usaha yang dilaksanakan untuk melaksanakan semua rencana dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan dilengkapi segala kebutuhan, alat-alat yang diperlukan, siapa yang melaksanakan, dimana tempat pelaksanaannya mulai dan bagaimana cara yang harus dilaksanakan.

Pelaksanaan merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu badan atau wadah secara berencana, teratur dan terarah guna mencapai tujuan yang diharapkan.

(7)

6 KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari hasil penelitian partisipasi masyarakat dalam konservasi lahan rawan longsor Bukit Kancai Nagari Pulasan Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pengetahuan masyarakat tentang konservasi lahan rawan longsor Bukit Kancai Nagari Pulasan Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung termasuk cukup baik dengan persentase 70,74%. Hal ini memperlihatkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang konservasi lahan rawan longsor cukup baik, tetapi masyarakat perlu untuk meningkatkan lagi sosialisasi tentang konservasi lahan rawan longsor.

2. Partisipasi masyarakat dalam upaya konservasi lahan rawan longsor Bukit Kancai Nagari Pulasan Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung termasuk cukup baik dengan persentase 81,93%. Hal ini memperlihatkan bahwa dalam upaya konservasi lahan rawan longsor cukup baik, maka perlu untuk lebih meningkatkan upaya dalam konservasi lahan rawan longsor.

3. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan Konservasi lahan rawan longsor Bukit Kancai Nagari Pulasan Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung termasuk cukup baik dengan persentase 79%. Hal ini memperlihatkan bahwa pelaksanaan konservasi lahan rawan longsor cukup, tetapi hanya saja perlunya untuk meningkatkan pelaksanaan konservasi lahan rawan longsor.

Saran

Adapun saran yang penulis kemukakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada masyarakat untuk meningkatkan berpartisipasinya dalam mengkonservasi lahan rawan longsor Bukit Kancai.

2. Disarankan pada masyarakat agar meningkatan kepedulian untuk melaksanakan konservasi lahan rawan longsor Bukit Kancai.

3. Diharapakan kepada pihak pemerintahan, khususnya Nagari Pulasan beserta jajaran baik jorong dan kepala keluarga mampu bekerja sama dengan instansi dan pihak- pihak lainnya untuk selalu mengawasi pelaksanaan konservasi lahan rawan longsor agar pelaksanaan konservasi lahan rawan longsor berjalan dengan semestinya dan tujuan dari pelaksanaan tersebut tercapai.

4. Diharapkan pada pemerintah untuk meningkatkan lagi perhatiannya terhadap konservasi lahan rawan longsor.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian.

Jakarta : Rineka Cipta.

Damsar. 2010. Pengantar Sosiologi Politik. Padang : Cv. Kencana Prenada Media.

Hermon, Dedi. 2006. Buku Ajar Geografi Tanah. Fis : UNP

Hermon, Dedi. 2012. Mitigasi Bencana Hidrometeorologi. Padang : UNP PRESS.

Usman, Nurdin. 2002. Kontes Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Jurnal.

Referensi

Dokumen terkait

Analisa data menggunakan rumus persentase : Rumus : P= x 100 Keterangan : P : Presentase F : Frekuensi N: Jumlah Responden 100% : Angka Ketetapan untuk Responden HASIL DAN

Berdasarkan temuan penelitian bentuk-bentuk masalah sosial yang terdapat dalam novel Kapak karya Dewi Linggasari yaitu: kemiskinan, kejahatan, disornigasi keluarga, masalah generasi