• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

(2)

2

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Nagari Padang Laweh memiliki tiga Grup Randai yang masih bertahan sampai saat sekarang ini yaitu Grup Randai Sinar Tampalo, Grup Randai Minang Saiyo, Randai Sinar Tampalo ini didirikan oleh indra, dikelola dengan baik mulai dari tahun Grup Randai Ranah Minang.Grup 2002.

Grup Randai Sinar Tampalo ini telah dikenal oleh banyak orang , baik di dalam Kabupaten Sijunjung maupun di luar Kabupaten, hal ini terbukti dengan beberapa kali mengisi acara yaitu : Mengikuti Festival Pekan Budaya di Padang, pembukaan pada acara hari jadi Kota Sawahlunto 2012, menanti tamu Tourde Singkarak di Muaro Sijunjung, mengisi acara pembukaan Porprov (Pekan Olahraga Provinsi) 2012 di Payakumbuh.1 dan tampil di Festival Taman Budaya Padang, serta undangan dari sekretaris daerah Kabupaten Sijunjung SK no : 431/239/ Persenibutpora- 2012 mengisi Pekan Budaya sumbar di Koto Baru Solok.2Serta acara- acara lain di dalam Nagari .Dengan adanya Randai Sinar Tampalo ini membuat nama Nagari Padang Laweh dikenal oleh banyak masyarakat, serta menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Nagari Padang Laweh memiliki Grup Randai yang begitu banyak peminatnya.

B. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah

Penelitian ini difokuskan pada Perkembangan Group Randai Sinar Tampalo di nagari padang laweh kab.

Sijunjung. Batasan spatialnya ialah Sumatera Barat daerah Kabupaten Sijunjung khususnya Nagari Padang Laweh Jorong Taratak Betung, sementara waktu (temporal) diambil dari tahun 2002 merupakan awal pengelolaan randai secara baik . Tahun 2013 dijadikan sebagai tahun akhir penelitian karena, pada tahun 2013 ini Grup Randai Sinar Tampalo, pertama

1Arsip. Daftar acara resmi yang pernah di ikuti Grup Randai Sinar Tampalo

2Arsip. Berupa Surat undangan dari pemerintah kabupaten sijunjung.mengisi Pekan Budaya Sumbar.th 2012

dan terakhir tampil di luar Provinsi sebagai perwakilan Kerajaan Jambu Lipo Kabupaten Sijunjung dalam Festifal Keraton dan Masyarakat ASEAN II Mataram Nusatenggara Barat.

2. Rumusan Masalah

1) Bagaimanakah Eksistensi Grup Randai Sinar Tampalo Nagari Padang Laweh kab. Sijunjung dari tahun 2002 - 2013 ?

2) Bagaimanakah upayaGrup Randai Sinar Tampalo untuk Eksistensi Randainya baik di dalam maupun di luar Nagari Padang Laweh ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan

1) Mendiskripsikan Eksistensi Grup Randai Sinar Tampalo di Nagari Padang Laweh Kabupaten sijunjung dari tahun 2002 sampai 2013.

2) Mendiskripsikan upaya yang dilakukan oleh anggota Grup Randai Sinar Tampalo nagari Padang Laweh kabupaten Sijunjung dalam mempertahankan Eksistensi Randai nya baik di dalam maupun di luar Nagari Padang Laweh

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

1) Untuk membangkitkan rasa kepedulian dan kecintaan terhadap nilai-nilai, adat dan budaya Minangkabau khususnya mengenai Randai di Nagari Padang Laweh kabupaten Sijunjung.

2) Untuk menambah sumber bacaaan di Perpustakaan STKIP PGRI khususnya tentang Randai.

3) Untuk menambah wawasan serta pengetahuan bagi penulis tentang Randai, serta untuk memasyarakatkan Randai Tradisi Minangkabau bagi generasi muda

D. Tinjauan Pustaka

1. Kerangka Konseptual

Penelitian ini termasuk ke dalam Sejarah Kebudayaan. Konsep- konsep kunci yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kebudayaan. Di dalam Kebudayaan terdapat tujuh unsur Kebudayaan secara Universal

(3)

3

yakni: Bahasa, sistem teknologi, sistem mata pencahrian, organisasi sosial, sistem pengetahuan, religi, kesenian.

Dari tujuh unsur Kebudayaan ini, memberikan bukti bahwa dalam ruang lingkup Kebudayaan sangat kongkrit.

Menurut Selo soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah saran hasil karya, rasa dan cipta manusia.

Eksistensi,Eksistensi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti keberadaan, kehadiran yang mengandung unsur bertahan. Eksis, lengkapnya Eksistensi adalah suatu proses yang dinamis, suatu, menjadi atau „mengada‟. Hal ini sesuai dengan asal kata Eksistensi itu sendiri yakni Eksistere yang artinya keluar dari, melampau atau mengatasi.3

Randai adalah suatu jenis kesenian rakyat Minangkabau dengan menggunakan suatu cerita di arena terbuka, berbentuk lingkaran dan merupakan medium cerita kaba. Setiap penggantian babak diselingi oleh gerakan tari, nyanyian dan pencak dan cerita yang disuguhkan berasal dari sastra lama yang biasanya dapat berupa kritik,pujian,nasehat-nasehat atau unsur pendidikan untuk masyarakat pada saat itu.4

2. Studi Relevan

Beberapa karya relevan dalam penelitian ini adalah karya-karya berkisar tentang Randai di tingkat Sumatera Barat, pertama. Dasrul. 2013.

(Universitas Andalas). Jurusan ilmu sejarah.Komodifikasi Pertunjukan Randai Pada Kelompok Seni Tradisi Palito Nyalo (1997-2008) Kedua yaitu Dede Efendi. 2006 . (Skripsi FIK- Universitas Negeri Padang). Kegiatan Ekstrakulikuler Pencak Silat Tradisional pauh di SMP N 18 Padang. Ketiga yaitu Fami Fitra Zaldi.2008.(Universitas Andalas).

Jurusan Ilmu Sejarah.Randai Ilau Nagari Sariang Baka Solok (1995- 2007 Ke empat yaitu Rina Nurda.2006.(STKIP PGRI Sumatera

3Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta : Balai pustaka, 1989), hlm 883.

4 Zulkarnaini.1995. Minangkabau Ranah Nan Den Cinto, Budaya Alam Minangkabau. Hal,76.

Barat). Pendidikan Sejarah. Perguruan Pencak Silat Pangian Rantau Batanghari di Sungai Dareh: Suatu Kajian Sejarah (1982-2006). Kelima yaitu Intanni Eby.2008.(Universitas Andalas). Jurusan Ilmu Sejarah. Kaba Cindua Mato ke dalam Grup Randai Nagari batusangkar.

Metode Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti merupakan penelitian Sejarah.

Ada beberapa tahap dalam penulisan, yaitu Heuristik, kritik sumber, interpretasi dan penulisan karya Ilmiah atau skripsi (historiografi).5

Tahap pertama, heuristik. Kata heuristik berasal dari kata “heuriskein”

dalam bahasa Yunani berarti mencari atau menemukan. Dalam bahasa latin “ars inveniendi” “seni mencari”.6 Heuristik merupakan tahap pengumpulan data untuk mendapatkan berbagai sumber yang mendukung penelitian ini, baik sumber primer maupun sekunder.

Tahap Kedua, kritik sumber, bukti-bukti sejarah adalah kumpulan fakta- fakta atau informasi-informasi sejarah yang sudah diuji kebenarannya melalui proses validasi yang dala ilmu sejarah disebut Kritik Sumber.7 Ada dua jenis kritik sumber yaitu kritik internal dan kritik eksternal yaitu penulis melakukan pengujian terhadap keaslian dan keabsahan data. Data yang telah diperoleh diuji keabsahannya dengan cara, pertanyaan wawancara tersebut di pertanyakan kembali di hari yang berbeda. Kritik eksternal ingin menguji otentisitas (keaslian) suatu sumber, agar diperoleh sumber yang sungguh- sungguh asli dan bukan tiruan atau palsu, sedangkan kritik Internal menguji lebih jauh lagi mengenai isi dokumen. Apakah isi informasi yang terkandung dalam suatu dokumen benar dan dapat dipercaya, kredibel dan reliebel.8

Tahap ketiga, interpretasi yang berarti menafsirkan atau memberikan makna kepada fakta-fakta (facts) atau bukti-bukti sejarah (evidences).9

5 Louis Gottscshlk, Mengerti Sejarah, (Jakarta : UI Press, 1989), hal. 35

6 Daliman A, Metode Penelitian Sejarah, (Yokyakarta : Ombak, 2002), hal. 52

7 Daliman A, Metode Penelitian Sejarah, (Yokyakarta : Ombak, 2002), hal.66

8Ibid, hal.72

9Ibid, hal.81

(4)

4

Interpretasi melakukan analisis dan interpretasi atau penafsiran kembali terhadap data yang telah didapatkan. Data yang diperoleh dilakukan pemilahan dan seleksi yang dianggap releven dengan kajian dan dapat dipercaya kebenarannya.

Tahap keempat yaitu Historiografi yakni penyajian data dan hasil penelitian dalam bentuk tulisan ilmiah atau skripsi.

RANDAI DI SIJUNJUNG SEBELUM TAHUN 2002

A. Sejarah Randai di Minangkabau

Pada awalnya Randai dimainkan oleh Masyarakat Pariangan Tanah Datar, oleh Datuk Suri Dirajo. Menurut cerita Tambo, ketika Masyarakat Pariangan berhasil menangkap rusa yang keluar dari laut, karena gembiranya masyarakat Pariangan berhasil menangkap rusa tersebut, maka rusa yang tertangkap dikelilingi oleh para Hulubalang dengan melakukan gerakan silat dan pada akhirnya gerakan itu lebih dikenal dengan sebutan Randai. Semenjak dari Msyarakat Pariangan randai berkembang menjadi kesenian Minangkabau.10

Randai dalam Masyarakat Minangkabau adalah suatu kesenian yang dimainkan oleh beberapa orang dalam artian berkelompok atau regu, dalam randai ada cerita yang dibawakan oleh beberapa orang dalam berkelompok seperti Cinduo Mato, malin deman, anggun nan tongga jobang dan cerita rakyat lainnya. Randai bertujuan untuk menghibur Masyarakat , biasanya di adakan pada saat pesta di Masyarakat atau acara-acara adat lainnya.11

B. Randai di Kabupaten Sijunjung

Randai mulai berkembang di Kabupaten Sijunjung yaitu sekitar tahun 1990, pada tahun sembilan puluhan pemuda-pemudi Nagari di Kabupaten Sijunjung mulai berkumpul membentuk grup randai. Pada tahun 1995-1999 di Kabupaten Sijunjung sering mengadakan perlombaan grup randai, perlombaan rebana, pencak silat.

Keunikan yang menjadikan randai sebagai sarana hiburan dan budaya di Kabupaten Sijunjung adalah dengan randai yang dilaksanakan secara batobo atau bergantian.

Dalam hal ini, sebuah grup randai akan bertandang ke sasaran randai tetangga dalam

10Ukm.itb.ac.id Aneka Permainan dan Kesenian Anak Nagari di Minangkabau.

11Zulkarnaini. 1995. Minangkabau Ranah Nan Den Cinto, Budaya Alam Minangkabau. hal 78.

ranga silaturrahmi dan berbagi cerita, diluar undangan formal. Uniknya lagi disaat sasaran randai tetangga telah mau bertandang ke sasaran pemilik sebuah grup biasanya antar Nagari, taratak dan jorong.12

C. Randai di Nagari Padang Laweh Kabupaten Sijunjung

Nagari padang laweh berada di Kecamatan Koto VII Kabupaten Sijunjung.

Terdapat beberapa grup kesenian seperti Grup Randai Sinar Tampalo, grup randai Minang Saiyo, grup randai Ranah Minang dan grup rebana Al Wathan.13

Grup Randai Sinar Tampalo didirikan oleh seorang pemuda Nagari Padang laweh bernama Indra pada tahun 2002. Adanya himbauan dari Pemerintah Kabupaten, timbul pemikiran oleh Indra untuk mendirikan grup randai. Pada awal berdiri Grup Randai Sinar Tampalo belum memiliki fasilitas yang lengkap, alat musik hanya gendang, saluang, talempong dan mikrofon sebagai pengeras suara. Sebagai awal untuk memperkenalkan Grup Randai Sinar Tampalo tampil di Lapangan Nagari Padang Laweh. Enam bulan berdirinya grup randai Sinar Tampalo telah banyak mendapatkan undangan tampil dalam acara non formal seperti acara pesta pernikahan, tampil sebagai hiburan Masyarakat Nagari.14

D. Latar Belakang Berdirinya Grup Randai Sinar Tampalo

Kabupaten Sijunjung merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Barat. Masyarakat di Kabupaten sijunjung masih menjunjung nilai-nilai Adat , Agama, dan Kesenian Nagari. Masuknya kebudayaan luar seperti Orgen dan musik band sebagai hiburan membuat generasi muda di Kabupaten sijunjung melupakan nilai –nilai Adat dan budaya sendiri.15

Untuk mempertahankan nilai adat, agama, dan budaya pemerintah Kabupaten

12Wawancara dengan M.Yunar (Pada Tgl 21 Agustus 2014). M.Yunar Merupakan Koodinator Musik Grup Randai Sinar Tampalo.

13Wawancara dengan Syahrial (Pada Tgl 25 Agustus 2014). Syahrial Merupakan Wali Nagari Padang Laweh Kabupaten Sijunjung.

14Wawancara dengan Indra Pada Tgl 26 Agustus 2014. Indra Merupakan Pimpinan Grup Randai Sinar Tampalo.

15Wawancara dengan Indra (Pada Tgl 26 Agustus 2014). Indra Merupakan Pimpinan Grup Randai Sinar Tampalo.

(5)

5

Sijunjung, menghimbau kepada tokoh adat agama serta tokoh masyarakat untuk mengembangkan nilai adat, agama, serta kesenian Nagari masing- masing daerah di Kabupaten Sijunjung16.

E. Ide Nama Grup Randai Sinar Tampalo Nama adalah sesuatu hal yang penting sebagai Identitas sesorang ataupun nama sebuah grup. Pemberian sebuah nama pada suatu grup akan mempengaruhi terhadap kepopolerannya di masyarakat. Asal nama Grup Randai Sinar Tampalo Yaitu, dari sebuah nama bukit yang ada di Nagari Padang Laweh, masyarakat Padang Laweh menyebut bukit tersebut dengan nama Gunung Tampalo.Dinamakan Gunung Tampalo Karena dilihat dari empat Nagari yaitu: Nagari Padang Laweh, Nagari Tanjung, Nagari Tanjung Ampalu, Nagari Bukit Bual, gunung tersebut “Tampak Pulo” arti tampak pulo yaitu terlihat juga.17

F. Struktur Pengurus Grup Randai Sinar Tampalo 2013

EKSISTENSI GRUP RANDAI SINAR TAMPALO NAGARI PADANG LAWEH KABUPATEN SIJUNJUNG (2002-2013)

A. Eksistensi Grup Randai Sinar Tampalo 1. Periodesasi Grup Randai Sinar

Tampalo 2002-2007

Grup Randai Sinar Tampalo berdiri pada tahun 2002 oleh Indra seorang pemuda Nagari Padang Laweh.Pada awal berdirinya Grup Randai Sinar Tampalo hanya tampil di dalam Nagari Padang Laweh dan Nagari-Nagari yang berdekatan dengan Nagari Padang Laweh.

Sabagai bentuk perkenalan awal Grup Randai Sinar Tampalo kepada Masyarakat Nagari, Indra Pimpinan Grup Randai Sinar Tampalo

16Wawancara dengan Agustar (Pada Tgl 26 Agustus 2014). Agustar Merupakan Sekretaris Grup Randai Sinar Tampalo

17 Arsip Grup Randai Sinar Tampalo.2013. Tentang Susunan Pengurus dan asal muasal nama Grup Randai Sinar Tampalo.

menampilkan grup randainya di lapangan Nagari Padang Laweh sebagai jalan utama promosi kepada masyarakat Nagari Padang Laweh, karena sering tampil di lapangan Nagari Padang Laweh Grup Randai Sinar Tampalo semakin banyak dikenal oleh masyarakat Nagari.18

Pada tahun 2003 disaat Grup Randai Sinar Tampalo dikenal masyarakat Nagari, grup randai hilang dari masyarakat Padang Laweh, hal ini terjadi karena Pimpinan Grup Randai Sinar Tampalo Indra, pergi bekerja keluar Kabupaten Sijunjung. Grup Randai Sinar Tampalo mengalami masa sulit karena tidak ada Pimpinan pengganti yang ahli dibidang randai.19

Pada tahun 2007 Indra Pimpinan Grup Randai Sinar Tampalo kembali ke Nagari Padang Laweh dan menetap di Nagari.Grup Randai yang hampir tidak aktif kembali aktif, Indra kembali mengumpulkan anggota grup randai dan menetapkan jadwal latihan dua kali seminggu yaitu pada selasa malam dan pada kami malam.

2. Periodesasi Grup Randai Sinar Tampalo 2007-2013

Tampil pada acara Festival-festival kesenian yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Sijunjung Pada awalnya Grup Randai Sinar Tampalo hanya tampil di dalam Nagari Padang Laweh, namun pada tahun 2007 Grup Randai Sinar Tampalo tampil keluar Nagari Padang Laweh. Grup Randai Sinar Tampalo.

Upaya yang lakukan oleh Grup Randai Sinar Tampalo supaya tetap bertahan adalah dengan ikut serta tampil dalam Festival-festival di Kabupaten dan mengisi acara-acara Nagari, adapun kegiatan Pemerintah Kabupaten Sijunjung yang pernah diikuti oleh Grup Randai Sinar Tampalo adalah:

Beberapa kegiatan resmi yang pernah diikuti oleh Grup Randai Sinar Tampalo yaitu:

1. Menjadi peserta penampilan Seni Tradisi Pedati di Bukittinggi pada tahun 2008 .20 2. Menjadi peserta penampilan pada Festival

Lankisau di Painan pada tahun 2009.21

18Wawancara dengan Siril (Pada tgl 24 Agustus 2014).Siril merupakan Koodinator Pencak Silat Grup Randai Sinar Tampalo.

19Wawancara dengan M.Yunar (Pada tgl 25 Agustus 2014).M.Yunar merupakan Koodinator Musik Grup Randai Sinar Tampalo.

20 Arsip Grup Randai Sinar Tampalo Tahun 2013. Arsip Tentang Kegiatan Resmi yang Pernah diikuti.

Pembina

Pimpinan

Sekretaris

Bendahara Pimpinan

Musik

Pimpinan Silat

Anggota Anggota

(6)

6

3. Menjadi peserta Pawai Budaya Pekan Budaya Sumatera Barat pada tahun 2010.22 Menjadi Festival Randai pada Pekan Budaya Sumatera Barat di Padang pada tahun 2010.23

4. Menjadi peserta Festival Randai pada Pekan Budaya Sumatera Barat di Solok pada tahun 2012.24

5. Menjadi peserta Festival Randai pada Pekan Budaya Sumatera Barat di Solok pada tahun 2012.25

6. Menjadi pengisi acara pada Ulang Tahun Kota Sawahlunto pada tahun 2012.26 7. Mendampingi Kontigen Kabupaten

Sijunjung pada Parade Atlit Pekan Olahraga Provinsi (polprov) di Payakumbuh 2012.

8. Menjadi peserta Tapuak Galembong Massal pada Tour de Singkarak pada tahun 2013.27

B. Upaya yang Dilakukan Oleh Grup Randai Sinar Tampalo dalam Eksistensi Grup Saat Tampil di Luar Maupun Di Dalam Kabupaten Sijunjung

1. Membuat Proposal Bantuan Pendinian Sarana dan Prasarana Grup Randai Kepada Pemerintah Kabupaten Sijunjung.

Beberapa upaya yang dilakukan oleh Grup Randai Sinar Tampalo untuk Eksistensi grup randainya adalah membuat Proposal bantuan kepada Bupati Sijunjung, proposal itu berisi untuk melengkapi sarana dan prasarana grup randai, seperti pendinian alat-alat randai seperti, microfon, pakaian randai, talempong,

21Arsip Grup Randai Sinar Tampalo Tahun 2013. Arsip Tentang Kegiatan Resmi yang Pernah diikuti.

22Arsip Grup Randai Sinar Tampalo Tahun 2013. Arsip Tentang Kegiatan Resmi yang Pernah diikuti.

23Arsip Grup Randai Sinar Tampalo Tahun 2013. Arsip Tentang Kegiatan Resmi yang Pernah diikuti.

24Arsip Grup Randai Sinar Tampalo Tahun 2013. Arsip Tentang Kegiatan Resmi yang Pernah diikuti.

25Arsip Grup Randai Sinar Tampalo Tahun 2013. Arsip Tentang Kegiatan Resmi yang Pernah diikuti.

26Arsip Grup Randai Sinar Tampalo Tahun 2013. Arsip Tentang Kegiatan Resmi yang Pernah diikuti.

27Arsip Grup Randai Sinar Tampalo Tahun 2013. Arsip Tentang Kegiatan Resmi yang Pernah diikuti.

gong, tabur, dol, gendang, bansi, saluang, pakaian harimau, serta pakaian lainnya. Usaha lain yaitu membuat proposal bantuan kepada Kapolres Sijunjung, dimana pada proposal tersebut adanya permohonan bantuan berupa dua pasang pakaian harimau, dengan peralatan randai yang sudah lengkap membuat grup randai tampil dengan penampilan yang menarik.

2. Cerita dalam Drama Grup Randai Sinar Tampalo

Kesenian randai merupakan perpaduan seni gerak dan cerita, oleh karena itu Eksistensi sebuah grup randai tidak hanya terlihat dari anggota/gerakaannya saja tetapi juga dibantu oleh cerita yang diangkat ke dalam sebuah randai.Grup Randai Sinar Tampalo Menampilkan cerita yang unik dibandingkan cerita-cerita grup randai lainnya.

Grup Randai Sinar Tampalo menampilkan cerita Nagari Padang Laweh.

Cerita Nagari Padang Laweh tentang “ Melanggar Sumpah”. Di Nagari Padang Laweh pernah terjadi Sumpah Satie (sumpah sakti) antara seseorang Nagari Padang Laweh bergelar Ndah Bayang, menurut cerita yang diterima dari orang-orang tua terdahulu, konon Ndah Bayang pernah menyalamatkan anak Harimau yang dihanyutkan di sungai oleh orang dari Nagari Sisawa, dan anak Hrimau ini hanyut melewati sungai yang ada di Nagari Padang Laweh.

3. Sumber Dana Grup Randai Sinar Tampalo.

Sumber dana merupakan suatu komponen yang penting dalam menggerakan sebuah grup, suatu grup kesenian tampa sumber dana tidak akan mampu bertahan dan berkembang. Grup Randai Sinar Tampalo memiliki beberapa sumber dana baik itu sumber dari individu, Swasta dan juga pemerintah.

Dana dari Pemerintah, biasanya menggunakan proposal serta memiliki prosedur tertentu. Kapolres Sijunjung juga memberikan dana kepada Grup Randai Sinar Tampalo, karena, pada tahun 2013 Kapolres Sijunjung mendapatkan undangan pada hari lalu lintas di Padang, dengan membawa dan menampilkan satu grup Kesenian dari Kabupaten.

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisa dan pembahasan serta wawancara dengan informan, dapat ditarik kesimpulan:

Jadi Grup Randai Sinar Tampalo pada awal berdirinya tahun 2002, tampil dalam acara-acara non formal di dalam

(7)

7

Nagari Padang Laweh. Beberapa hal yang dilakukan oleh Grup Randai Sinar Tampalo agar tetap eksis yaitu dengan pendinian sarana dan prasarana randai dengan membuat proposal bantuan kepada Bupati Kabupaten sijunjung dan kepada Kapolres Sijunjung. Usaha lain yang dilakukan oleh grup randai adalah dengan membuat spanduk dan melampirkan nomor handphone pada spanduk tersebut serta, membuat email dan memasukan foto-foto serta beberapa Video pada jarinngan tersebut sehingga Grup Randai Sinar Tampalo cepat dikenal Masyarakat, hal lainnya yaitu mengikuti Festival dan acara undangan lain yang bersifat non formal.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang dapat diberikan adalah:

1. Grup Randai Sinar Tampalo harus lebih maksimal lagi dalam latihan sehingga nantinya bisa menjadi perwakilan Sumatera Barat dalam mengisi acara Festifal-festival Kebudayaan di tingkat Nasional.

2. Pemerintah Kabupaten Sijunjung seharusnya, juga memberikan perhatian terhadap grup-grup randai lain yang ada di Kabupaten Sijunjung, sehingga grup randai lainnya di Kabupaten Sijunjung juga bisa membawa nama baik Nagari dan Kabupaten, seperti Grup Randai Sinar Tampalo.

DAFTAR PUSTAKA A. Arsip

Arsip Grup Randai SinarTampalo

Satu Rangkap Surat Permohonan Bantuan Kepada Bupati Kabupaten Sijunjung

Surat Permohonan Bantuan Pakaian Kepada Kapolres Kabupaten Sijunjung

Arsip Daftar Pengurus Grup Randai Sinar Tampalo

Surat Undangan Dari Pemerintahan Kabupaten Sijunjung Dinas Pariwisata Seni Budaya Pemuda Dan Olahraga.

Satu Rangkap Surat Undangan Dari Pemerintah Kabupaten Sijunjung Kecamatan Koto VII Nagari Padang Laweh

Padang Ekspres.20 Desember 2013.Permainan Tradisional di Kabupaten Sijunjung Masih Banyak Diminati Anak Nagari, Tangkal Permainan Modern, Budayakan Kearifan lokal.

B. Buku

Adriyetti Amir. Khairul Anwar.

Zuriati.2006. Pemetaan Sastra LisanMinangkabau. Padang:

Andalas University.

Chairul Harun. 1992. Kesenian Tradisi di Minangkabau. Jakarta:

Mendikbud

Daliman.A. 2010.Metode Penelitian Sejarah.Yokyakarta : Ombak.

Edi Sedyawati.2006. Budaya Indonesia kajian Arkeologi, Seni dan Sejarah.Jakarta : PT Raja Grafindo.

Mursal Esten.1999. Kajian Transformasi Budaya. Bandung : Angkasa Bandung.

Zulkarnaini.1995. Minangkabau Ranah Nan Den Cinto, Budaya AlamMinangkabau.Bukittinggi : Usaha Iklas.

C. Skripsi

Dasrul. 2013. Komodifikasi Pertunjukan Randai Pada Kelompok Seni Tradisi Palito Nyalo (1997- 2008).

Kedua yaitu Dede Efendi. 2006. (Skripsi FIK- Universitas Negeri Padang).Kegiatan

Ekstrakulikuler Pencak Silat Tradisional pauh di SMP N 18 Padang.

Fami Fitra Zaldi. 2008. Randai Ilau Nagari Sariang Baka Solok(1995- 2007)

Ke empat yaitu Rina Nurda. 2006.

Perguruan Pencak Silat Pangian Rantau Batanghari di Sungai Dareh: Suatu Kajian Sejarah (1982-2006).

Intanni Eby. 2008. Kaba Cindua Mato Ke Dalam Cerita Grup Randai Nagari Batusangkar.

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan Anak Petani Sawit Pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendidikan formal tertinggi yang dicapai seseorang dengan mendapat tanda kelulusan ijazah untuk