• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Partisipasi Masyarakat Dalam Mengurangi Resiko Bencana Banjir Di Kenagarian Durian Pandaan Air Haji Barat

Oleh

Emilia Nadila*Nefilinda, SE, M.Si **Momon Dt. Tanamir, M. Pd ***

Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat * Dosen Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat**

ABSTRACT

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang partisipasi masyarakat dalam mengurangi resiko bencana banjir di Kenagarian Durian Pandaan Air Haji Barat Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan. Jenis penelitian adalah kualitatif.

Penelitian ini dilaksanakan di kenagarian Durian Pandaan Air Haji Barat. Informan penelitian adalah Wali Nagari,BPBD dan masyarakat yang tinggal di Nagari Durian Pandaan Air Haji Barat Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan. Penarikan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Masyarakat di Kenagarian Durian Pandaan Air Haji Barat Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan secara dominan sudah mengetahui penyebab terjadinya bajir di daerah mereka. Penyebab terjadinya banjir di Nagari ini disebabkan oleh pendangkalan sungai karena adanya masyarakat yang membuang sampah ke dalam sungai, sehingga menyebabkan sungai menjadi dangkal. Saat terjadi hujan yang lebat dengan waktu yang lebih dari tiga jam maka sungai akan meluap karena sudah tidak bisa menampung volume air hujan; (2) Masyarakat sudah mengetahui dan merasakan dampak dari banjir, yaitu kerusakan pada barang elektronik, rusaknya areal pertanian, tergangunya hewan ternak yang terkena banjir, berkurangnya persedian pangan warga; (3) Masyarakat sudah berpartisipasi untuk pembersihan sungai dari sampah. Dimana masyarakat telah membuat kelompok, yang bertugas untuk membantu korban bajir serta berusaha melakukan gotong royong bersama untuk membersihkan sungai.

Kata kunci: Partisipasi, Pengetahuan, Dampak banjir.

(3)

Public Participation In Reducing Flood Risks In Durian Kenagarian Pandaan Air Haji Barat

By:

Emilia Nadila*Nefilinda, SE, M.Si **Momon Dt. Tanamir, M.Pd ***

Students Geography Education STKIP PGRI West Sumatra * Lecturer in Geography Education STKIP PGRI West Sumatra **

ABSTRACT

This study aimed to describe and analyze public participation in reducing the risk of floods in Kenagarian Durian Pandaan Air Haji Barat subdistrict Linggo Sari Baganti South Coastal District. This type of research is qualitative. This research was conducted in Kenagarian Durian Pandaan Air Haji Barat. The informants are Wali Nagari, BPBDs and the people living in Nagari Durian Pandaan Air Haji Barat subdistrict Linggo Sari Baganti South Coastal District. Sampling was done by purposive sampling technique. The results showed that (1) Communities in Kenagarian Durian Pandaan Air Haji Barat subdistrict Linggo Sari Baganti South Coastal District is predominantly already know the cause of the flood in their area.

Cause flooding in Nagari is due to the silting of the river because of the people who throw garbage into the river, causing the river becomes shallower. When there is heavy rain at the time of more than three hours, the river would overflow because it can not accommodate the volume of rainwater; (2) The public already know and feel the impact of the floods, the damage to the electronics, the destruction of agricultural land, livestock tergangunya affected by flooding, reduced food supply of citizens; (3) The community had participated for the cleaning of the river of garbage. Where the community has made the group, whose task is to help the flood victims as well as trying to conduct mutual cooperation together to clean up the river.

Keywords: Participation, knowledge, flood impact.

(4)

1

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi bencana alam yang tinggi jika dilihat secara geografis indonesia adalah negara kepulauan yang berada pada pertemuan empat lempeng samudera hindia. Selain itu sebelah timur dan selatan indonesia terdapat sabuk vulkanik yang memanjang dari pulau sumatera kemudian pulau jawa, Nusa tenggara dan berakhir disulawesi, dimana sisi dari pengunungan ini merupakan pengunungan vulkanik tua dan dataran rendah yang sebagian besar di dominasi oleh rawa-rawa. Dengan karakteristik seperti ini, indonesia memiliki potensi sekaligus rawan bencana seperti gempa bumi, tsunami, banjir dan tanah longsor.

Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang basah dengan curah hujan yang tinggi pada musim penghujan akibat dibeberapa tempat di musim penghujan terjadi bencana banjir yang menimbulkan korban dan kerugian baik nyawa maupun harta benda. Hampir disetiap musim penghujan sering terjadi peristiwa bencana banjir yang muncul dimana-mana, dengan lokasi dan tingkat kerusakan yang ditimbulkanya sangat beragam.

Banjir adalah suatu kejadian dimana air menggenangi suatu daerah, baik volume air yang sedikit maupun

sangat banyak. Bahkan suatu daerah dapat menghilangkan akibat terjadinya banjir. Menurut ahli hidrologi banjir- banjir di Indonesia Akibat dari peluapan sungai, biasa terjadi akibat dari sungai tidak mampu lagi menampung aliran air yang ada di sungai itu akibat debit airnya sudah melebihi kapisitas. Akibatnya air ini akan meluap keluar dari sungai dan biasanya merupakan daerah dataran banjir. Bila curah hujan tinggi dan sistem DAS dari sungai tersebut rusak, maka luapan airnya akan terjadi di hilir sungai.

(Hermon, 2012 )

Bencana alam banjir di Indonesia tampaknya dari tahun ketahun memilki kecenderungan meningkat, begitu juga bencana banjir setiap tahun terjadi di seluruh penjuru tanah air. Kecenderungan meningkatnya bencana banjir indonesia tidak hanya luasnya saja melainkan kerugian juga ikut bertambah pula. Jika dahulunya bencana banjir hanya melanda kota-kota besar di indonesia, akan tetapi pada saat sekarang kepolosok tanah air.

Ada beberapa faktor penting penyebab banjir di indonesia yaitu : faktor penghujan, faktor pendangkalan sungai dan faktor kesalahan tata wilayah dan pembangunan sarana dan prasarana (Hermon, 2012).

(5)

2

Menurut Coburn (1994) mengemungkakan bahwa bencana adalah suatu kejadian atau serangkaian kejadian yang meningkatkan jumlah korban atau kerusakan, kerugian harta benda, infrastruktural, pelayanan-pelayanan penting sarana kehidupan pada stu skala yang berada diluar kapasitas normal.

Menurut Reed (1995) bencana adalah peristiwa atau serangkaian peristiwa yang menyebabkan gangguan serius pada masyarakat sehingga menyebabkan korban jiwa serta kerugiaan yang meluas pada kehidupan manusia baik dari segi materi, ekonomi maupun lingkungan dan melanpaui kemampuan masyarakat tersebut untuk mengatasi menggunakan sumber daya yang mereka miliki.

Berdasarkan pantauan UNESCO (2007) besarnya banjir dipengaruhi jumlah air (hujan), luas daerah dan periode waktu terjadinya hujan. Di daerah tangkapan hujan yang relatif kecil,

hujan singkat tetapi deras telah dapat meningkatkan risiko banjir. Sedangkan di daerah tangkapan hujan yang relatif besar, resiko banjir lebih rendah. Risiko banjir dapat meningkat apabila hujan tersebut turun dalam periode waktu yang cukup lama. Namun hujan yang sangat deras atau sangat lama tidak selalu menyebabkan banjir karena sebagian air hujan mungkin menguap, terserap ke dalam tanah, atau mengalir di atas tanah. Kemampuan tanah untuk menahan air hujan yang jatuh di atas tanah dapat di serap dan mengalir di dalam tanah melalui lapisan-lapisan tanah sampai ke kedalam tertentu di mana tanah akan di penuhi oleh air. Selain itu, air hujan juga dapat diserap oleh tumbuhan dan mengembalikannya ke udara dalam bentuk uap air, proses ini di sebut transpirasi.

Berdasarkan temuan lapangan di wilayah banjir oleh BAPPENAS (2010) menunjukan bahwa partisipasi

(6)

3

masyarakat lebih di dorong oleh semangat kesetikawan dalam masyarakat, bukan merupakan upaya pemerintah untuk menangulanginya. mencermati partisipasi masyarakat pada tahap siklus banjir, teryata tidak dapat disamaratakan.

pada tahap tertentu partisipasinya sangat besar dan begitu dominan. Sementara pada tahap lain sulit di temukan, bahkan tidak ada perlu dianalisis lebih jauh untuk menemukenali jenis dan tingkat partisipasi masyarakat pada kelompok - kelompok kegiatan penangulangan banjir.

Kabupaten Pesisir Selatan merupakan salah satu dari kabupaten di Sumatera Barat. Secara geografis Kabupaten Pesisir Selatan merupakan wilayah yang terletak di daerah pesisir pantai. Sebagai wilayah pesisir pantai Kabupaten Pesisir Selatan memiliki banyak sungai besar maupun kecil, yang langsung bermuara ke laut. Selain dilalui banyak sungai, daerah Kabupaten Pesisir Selatan juga memiliki memiliki topografi yang dikategorikan rendah dari permukaan laut. Kondisi geografi dari Kabupaten Pesisir Selatan tersebut menyebabkan Kabupaten Pesisir Selatan menjadi salah satu daerah yang masuk kategori rawan banjir.

Kenagariaan Durian Pandaan, Air Haji Barat Kecamatan Linggo Sari Baganti merupakan salah satu bagian daerah Kabupaten Pesisir Selatan yang masih sering mengalami banjir, terutama daerah sekitar aliran sungai (DAS).

Banjir di Kenagariaan Durian Pandaan sering terjadi pada musim hujan.

Berdasarkan observasi diketahui bahwa apabila daerah sekitar Kenagariaan Durian Pandaan diguyur hujan selama lebih kurang 3 jam, maka daerah sekitar aliran sungai akan banjir karena air yang meluap dari sungai. Banjir yang terjadi di Kenagariaan Durian Pandaan tidak hanya mengenai rumah warga tetapi juga sampai ke jalan lintas. Kondisi tersebut menimbulkan kerugian fisik bagi masyarakat yang rumahnya terendam banjir.

Banjir di Kenagariaan Durian Pandaan selain menimbulkan kerugian fisik juga menghambat aktivitas sehari- hari warga menjadi tergangu bahkan terhenti. Hal ini dikarenakan banjir juga sampai ketempat fasilitas umum yang ada seperti sekolah dan jalan umum. Ketika terjadi banjir yang sampai ke lokasi sekolah, maka proses pembelajaran di sekolah tersebut akan dihentikan sampai air susut. Pada saat banjir, lalu lintas

(7)

4

disekitar daerah Kenagariaan Durian Pandaan juga menjadi terhambat, karena air mengenanggi hampir sebagain besar badan jalan. Kondisi ini menyebabkan lajur stransportasi menjadi terganggu.

Banjir yang terjadi selain dari menghambat transportasi juga merusak kondisi jalan lintas. Dari segi ekonomi masyarakat banjir juga menyebabkan area persawahan dan perkebunan menjadi tergenang air. Kondisi ini membuat sebagain besar area persawahan atau perkebunan yang terkena banjir jadi gagal panen atau hasil panennya tidak maksimal. Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa banjir di Kenagariaan Durian Pandaan sudah mendatangkan kerugian dari segi materi, sosial, dan ekonomi.

Berdasarkan wawancara dengan Bapak AJ selaku Wali Nagari setempat pada tanggal 20 Maret 2016. Menurut beliau, ketika terjadi banjir hampir sebagian besar daerah Kenagariaan Durian Pandaa bisa terendam. Sebagai pimpinan daerahnya berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatisipasi dan menaggani masalah banjir yang terjadi.

Dalam menangani masalah korban banjir pemerintahan Kenagarian melakukan pendataan terhadap warga yang menjadi

korban banjir, kemudian memberikan bantuan bagi korban. Selain penanganan korban banjir pemerintah Kenagarian juga melakukan kordinasi dengan Pemerintahan Daerah Pesesisir Selatan untuk mengantisipasi datangnya banjir.

Menurut Bapak AJ, hasil pemantauan bersama perwakilan Pemda diketahui penyebab utama banjir adalah meluapnya air sungai yang berada di daerah Kenagariaan Durian Pandaan.

Meluapnya air sungai selain disebabkan hujan juga dikarenakan air pasang dari laut, sehingga menyebabkan volume air di sungai menjadi lebih besar. Selain melakukan pemantau dan pendataan penyebab masalah banjir pemerintahan Kenagariaan Durian Pandaa juga mengajak masyarakat untuk peduli dan berperan aktif terhadap kebersihan lingkungan terutama kebersihan sungai.

Menurut beliau, tanpa adanya peran aktif masyarakat sekitar untuk menjaga kebersihan sungai maka sungai akan menjadi dangkal. Oleh karena itu, pemerintah Kenagariaan Durian Pandaan menbentuk kelompok dengan masyarakat dalam menjaga kebersihan sungai.

Afrita (2010) dalam penelitian yang berjudul “Analisis banjir di Nagari Pasar muara Labuh, Kecamatan Sungai Pagu,

(8)

5

Kabupaten Solok Selatan”. dari penelitianya peristiwa banjir di Nagari pasar muara labuh disebabkan oleh curah hujan dan identitas yang sama atau lebih rendah terjadi dalam jangka waktu yang lama mempunyai kemungkinan besar untuk terjadinya banjir.

Namun berdasarkan observasi yang penulis lakukan di lapangan, diketahui bahwa partisipasi masyarakat di Kenagariaan Durian Pandaan dalam menjaga kebersihan sungai masih kurang.

Hal ini terlihat, sebagian masyarakat daerah sekitar yang masih banyak membuag sampah ke sungai. Kondisi ini membuat sungai tersebut menjadi kotor.

Sampah yang dibuang ke sungai tersebut juga mengendap di dasar sungai, sehingga membuat sungai berangsur mendangkal.

Menurut Dwinigrum (2011:50) partisipasi merupakan keterlibatan mental dan emosi dari seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk menyokong kepada pencaian tujuan kelompok tersebut dan ikut bertanggung jawab terhadap kelompoknya.Partisipasi juga merupakan penyataan pikiran dan emosi dari pekerja-pekerja kedalam kelompok yang

bersangkutan dan ikut bertanggung jawab.

Berdasarkan penjelasan diatas diketahui bahwa perlu dilakukan penelitian tentang partisipasi masyarakat sekitar aliran sungai dalam mengatisipasi atau mengurangi resiko bencana banjir yang disebabkan oleh pendangkalan sungai sehimgga meluapnya air sungai.

Oleh karena itu, penulis tetarik untuk melakukan penelitian tentang ”Partisipasi Masyarakat Dalam Mengurangi ResikoBencana Banjir di Kenagarian Durian Pandaan Air Haji Barat Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini bersifat kualitatif yaitu penelitian yang berusaha mengungkapkan bagaimana Partisipasi Masyarakat Dalam Mengurangi Resiko Bencana Banjir di Kenagarian Durian Pandaan Air Haji Barat Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan,berdasarkan jenis penelitian ini yang akan dilakukan,di Persisir Selatan.Untuk membahas atau menjawab masalah yang akan dirumuskan maka dapat digunakan data sekunder lalu data primer.Data sekunder adalah data yang dapat menunjang penelitian yang

(9)

6

diperoleh melalui sumber-sumber yang berkaitan dengan partisipasi masyarakat sedangkan data primer yaitu data yang berhubungan lansung dengan permasalahan penelitian (Sugiyono, 2011)

Penelitian ini dilakukan di daerah sering terjadi banjir yaitu di Kenagarian Durian pandaan Air Haji Barat Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan dengan objek penelitian yaitu Wali Nagari dan Masyarakat yang tinggal di sekitar Kenagarian Durian Pandaan Air Haji Barat yang mengetahui tentang banjir tersebut. Informan penelitian di ambil secara purposive sampling menunjukkan yaitu penelitian sampel berdasarkan pada karakteristik tertentu(

Sugiyono, 2011). Jadi apabila kita melakukan penelitian ini dengan informan penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi informan maka dinamakan informan penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah Wali Nagari, Camat, BPBD, Kepala kampung dan Masyarakat. Instrumen yang dig gunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara, observasi, dan buku catatan.

Menurut muhammad (2010).

Analisis kualitatif tidak mengadalkan

rumus buku, tetapi lebig mengadalkan kemampuan penelitian (kedalam dan keluasan wawasan). Ada tiga unsur utama dalam proses analisa data pada penelitian yaitu, rduksi data, penyajian data, dan verifikasi data.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan permasalahan yang di ajukan dalam penelitian ini, maka peneliti memcoba membahas beradasarkan kajian teori dan fokus penelitian pembahasan ini berguna untuk memberikan informasi dan menerangkan penelitian sesuai dengan di lapangan.

Pertama, Masyarakat di Kenagarian Durian Pandaan Air Haji Barat Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan secara dominan sudah meneatahui penyebab terjadinya banjir di daerah mereka.

Jaluddin (2014:185) menjelaskan manusia makhluk berfikir yang selalu ingin tahu tentang sesuatu. Rasa ingin

tahu mendorong manusia

mengemungkakan pertanyaan. Bertanya tentang dirinyan, lingkungan sekelilingnya.

Kedua, Masyarakat sudah mengetahui dan merasakan dampak dari banjir, yaitu kerusakan pada barang elektronik, rusaknya areal pertanian,

(10)

7

terganggunya hewan ternak yang terkena banjir , berkurangnya persediaan pangan warga.

Menurut UNESCO (2014) antara lain dampak fisik, sosial, ekonomi dan lingkungan.Dampak fisik adalah kerusakan pada sarana-sarana umum, kantor- kantor pelayanan publik yang disebabkan oleh banjir. Dampak sosial, resiko kesehatan, taurama mental,

menurunnya perekonomian,

terganggunya kegiatan pendidikan ( anak- anak tidak dapat pergi kesekolah), terganggunya aktivitas kantor pelayanan publik, kekurangan makanan, energi, air, dan kebutuhan- kebutuhan dasar lainnya.

Dampak ekonomi mencakup kehilngan materi, gangguan kegiatan ekonomi(

orang tidak dapat pergi kerja, terlambat bekerja, atau tranfortasi komoditas terhambat dan lain-lainya). Dampak lingkungan mencakup pencemaran air (oleh bahan pencemar yang dibawah oleh banjir ) atau tumbuhan disekitar sungai yang rusak akibat terbawa banjir.

Ketiga, Masyarakat sudah berpartisipasi untuk pemberihan sungai dari sampah , dimana mereka telah membuat sebuah kelompok, yang bertugai untuk membantu korban banjir

serta berusaha melakukan gotong royong bersama untuk memberisikan sungai.

Menurut Dwinigrum ( 2011:50 ) partisipasi merupakan keterlibatan mental dan emosi dari seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk menyokong kepada pencaian tujuan kelompok tersebut dan ikut bertanggung jawab terhadap kelompoknya.Partisipasi juga merupakan penyataan pikiran dan emosi dari pekerja-pekerja kedalam kelompok yang bersangkutan dan ikut bertanggung jawab atas kelompok itu.

A. PENUTUP

Dari hasil penelitian yang dilakukan di Nagari Dirian Pandaan Air Haji

dapat simpulkan bahwa:

1. Masyarakat di Kenagarian Durian Pandaan Air Haji Barat Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan secara dominan sudah mengetahui penyebab terjadinya bajir di daerah mereka. Penyebab terjadinya banjir di Nagari ini disebabkan oleh pendangkana sungai karena adanya masyarakat yang membuang sampah ke dalam sungai, sehingga menyebabkan sungai menjadi dangkal. Saat terjadi hujan yang lebat dengan waktu yang lebih dari tiga jam maka sungai akan

(11)

8

meluap karena sudah tidak bisa menampung valume air hujan

2. Masyarakat sudah mengetahui dan merasakan dampak dari banjir, yaitu kerusakan pada barang elektronik, rusaknya areal pertanian, tergangunya hewan ternak yang terkena banjir, berkurangnya persedian pangan warga.

3. Masyarakat sudah berpartisipasi untuk pembersihan sungai dari sampah.

Dimana masyarakat telah membuat kelompok, yang bertugas untuk membantu korban bajir serta berusaha melakukan gotong royong bersama untuk membersihkan sungai.

B. SARAN

Dari pengalaman penulis selama mengadakan penelitian ini maka penulis masyarakat beberapa hal :

1. Agar masyarakat Nagari durian Pandaan Air haji meningkatkan partisipasi

2. sipasi tentang resiko bencana banjir, seperti tidak membuang sampah kedasar sungai

3. Di harapkan kepda masyarakat untuk tetap waspada pada masyrakat yang tinggal di tepi sungai yang rawan banjir

4. Pertahankan kerja sama masyarakat dalam mengurangi resiko bencana banjir.

DAFTAR PUSTAKA

Afrita (2010) ”Analisis Banjir di Nagari Pasar Muara Labuh, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan”. (Skripsi STKIP PGRI SUMBAR

Dwinigrum, 2011 “ Pengatar Sosiologi”.

Jakarta. Rajagrafindo Persada

Hermon.2012. ”Geografi Bencana Alam

”. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada

Jaluddin. 2014. Manusia sebagai Makhluk Sosial. Jakarta Gramedia

Sugiyono, 2011 ”Metode Penelitian

Alfabeta, Cv. Bandung.

Muhammad, 2010” Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Referensi

Dokumen terkait

4.Terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara pengelolaan tanaman karet, ketersediaan lahandan permintaan karet secara bersama-sama terhadap motivasi masyarakat menanam karet