• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

THE USE OF LANGUAGE IN THE TEXT OF BUSINESS NAME MARKET BOARD SUBDISTRICT BASES AMPEK TAPAN

TAPAN HALL SOUTH COASTAL DISTRICT

Karmailawati

1

, Silvia Marni

2

, Ninit Alfianika

3

1) Students STKIP (PGRI) West Sumatra

2) 3) Lecturer Language Study Program and Literature Indonesia (STKIP) PGRI West Sumatra

ABSTRACT

The problem in this research is the use of the Indonesian language is written in accordance with the provisions of the laws of the Republic of Indonesia No.24 of 2009 on the obligation to use Indonesian in public places, namely in article 36, paragraph 3 and 4. In addition, the use of the Indonesian language is written in accordance with Indonesian standard language in view of spelling and punctuation. This study aimed to describe the use of standard and non-standard language in the text of the nameplate of business in the Market District of Bases Ampek Tapan Tapan Hall South Coastal District. The research is a qualitative descriptive method. Results of the data analysis can be seen that the use of language in the text of the nameplate of business in the Market District of Bases Ampek Tapan Tapan Hall South Coastal District are using words and punctuation raw raw. Text nameplate operations amounting to as much as 35 text board business name, found 460 100 words and use punctuation. Raw said as many as 280 words and 180 words is not raw, raw punctuation marks as much as 68 punctuation and punctuation is not raw 32 punctuation. It can be concluded that the use of language in the text of the nameplate of business in the Market District of Bases Ampek Tapan Tapan Hall South Coastal District have largely comply with the provisions of the laws of the Republic of Indonesia No.24 of 2009 on the obligation to use Indonesia in public places, namely in Article 36 paragraphs 3 and 4.

Keywords: use of language, text nameplate businesses.

(5)

PENGGUNAAN BAHASA DALAM TEKS PAPAN NAMA USAHA DI PASAR TAPAN KECAMATAN BASA AMPEK BALAI TAPAN

KABUPATEN PESISIR SELATAN

Karmailawati

1

, Silvia Marni

2

, Ninit Alfianika

3

1) Mahasiswa STKIP (PGRI) Sumatera Barat

2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (STKIP) PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Permasalahan dalam penelitian ini yaitu penggunaan bahasa Indonesia yang ditulis harus sesuai dengan ketentuan undang-undang republik Indonesia No.24 tahun 2009 tentang kewajiban penggunaan bahasa Indonesia di tempat umum yaitu pada pasal 36 ayat 3 dan 4. Selain itu, penggunaan bahasa Indonesia yang ditulis harus sesuai dengan bahasa baku Indonesia di lihat dari penulisan kata dan tanda baca. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan bahasa baku dan tidak baku dalam teks papan nama usaha di Pasar Tapan Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Hasil analisis data dapat dilihat bahwa pada penggunaan bahasa dalam teks papan nama usaha di Pasar Tapan Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan banyak menggunakan kata baku dan tanda baca baku. Teks papan nama usaha berjumlah sebanyak 35 teks papan nama usaha, ditemukan 460 kata dan 100 pemakaian tanda baca. Kata baku sebanyak 280 kata dan kata tidak baku sebanyak 180 kata, tanda baca baku sebanyak 68 tanda baca dan tanda baca tidak baku 32 tanda baca. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahasa dalam teks papan nama usaha di Pasar Tapan Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan sebagian besar telah mentaati ketentuan-ketentuan undang-undang Republik Indonesia No.24 tahun 2009 tentang kewajiban penggunaan bahasa Indonesia di tempat umum yaitu pada pasal 36 ayat 3 dan 4.

Kata Kunci: penggunaan bahasa, teks papan nama usaha.

(6)

PENDAHULUAN

Teks papan nama usaha adalah papan yang di dalamnya terdapat tulisan yang bertuliskan nama suatu usaha. Menurut Sugono, (2007:7-8) teks papan nama usaha memiliki sumber nama badan usaha yang terdiri dari bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing. Selain itu, juga memiliki cara membentuk nama badan usaha. Cara membentuk nama badan usaha terdiri dari kata yang ringkas, bernilai ringkas, dan bernilai rasa yang baik, kata dalam nama didasarkan pada pola pertalian bentuk maknanya, pola diterangkan-menerangkan, dan pola menerangkan-diterangkang.

Kemudian, pertimbangan hukum dan ketentuan penggunaan bahasa Indonesia di tempat umum.

Penelitian dalam teks papan nama usaha ini, pada bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing serta berdasarkan salah satu pertimbangan hukum penggunaan bahasa Indonesia di tempat umum yang berkaitan dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Adapun hal-hal yang melatarbelakangi penelitian terhadap permasalah penggunaan bahasa adalah pertama, penggunaan bahasa Indonesia yang ditulis harus sesuai dengan ketentuan undang-undang Republik Indonesia No.24 tahun 2009 tentang kewajiban penggunaan bahasa Indonesia di tempat umum yaitu pada pasal 36 ayat 3 dan 4. Kedua, penggunaan bahasa Indonesia yang ditulis harus sesuai dengan bahasa baku Indonesia di lihat dari penulisan kata dan tanda baca.

Adapun alasan meneliti Pasar Tapan Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan adalah sebagai berikut. Pertama, Pasar Tapan merupakan tempat yang sering dilalui orang banyak menuju ke Kerinci, Bengkulu, dan Padang. Kedua, karena sering dilalui orang banyak dan dengan sengaja maupun tanpa sengaja orang melihat teks papan nama usaha yang terdapat di Pasar Tapan serta menjadikannya patokan atau contoh dalam membuat papan nama usaha yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.

Penelitian ini dibatasi pada penggunaan bahasa baku dan tidak baku dalam teks papan nama usaha di Pasar Tapan Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan dilihat dari penulisan kata dan tanda baca. Rumusan masalah penelitian adalah bagaimanakah penggunaan bahasa baku dan tidak baku dalam teks papan nama usaha di Pasar Tapan Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan dilihat dari penulisan kata dan tanda baca?.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan bahasa baku dan tidak baku dalam teks papan nama usaha di Pasar Tapan Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan dilihat dari penulisan kata dan tanda baca.

Waridah (2014:60) mengatakan bahwa bahasa baku adalah ragam bahasa yang cara pengucapan penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah standar. Bahasa tidak baku adalah ragam bahasa yang cara pengucapannya tidak memenuhi kaidah-kaidah standar tersebut. Menurut Alwi (1994:25-37) penulisan kata terdiri dari (a) kata dasar, (b) kata turunan, (c) kata ulang, (d) gabungan kata, (e) kata ganti ku, mu, dan -nya, (f) kata depan, di, ke, dan dari, (g) kata si dan sang, (h) partikel, (i) singkatan dan akronim, (j) angka dan lambang bilangan. Selanjutnya, Alwi (2011:40-55) pemakaian tanda baca terdiri dari (1) tanda titik, (2) tanda koma, (3) tanda titik koma, (4) tanda titik dua, (5) tanda hubung, (6) tanda pisah, (7) tanda elipsis, (8) tanda tanya, (9) tanda seru, (10) tanda kurung, (11) tanda kurung siku, (12) tanda petik, (13) tanda petik tunggal, (14) tanda garis miring, (15) tanda penyikat. Namun dalam kajian teori ini penulis membahas tentang semua tanda baca yang ada dalam teks papan nama usaha.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Moleong (2010:6) mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain.

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Djajasudarma (2010:16) mengatakan bahwa deskriptif merupakan gambaran ciri-ciri data secara akurat sesuai dengan sifat alamiah itu sendiri.

Data dalam penelitian ini adalah teks papan nama usaha dalam papan nama usaha yang terdapat di Pasar Tapan Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. Sumber data adalah semua papan nama usaha yang terdapat di Pasar Tapan Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri dibantu dengan menggunakan kamera digital. Kamera digital berfungsi untuk memfoto teks papan nama usaha.

Selain itu, ada lagi alat-alat tulis seperti kertas dan pena untuk lembar pencatat.

(7)

Langkah-langkah yang peneliti lakukan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut.

Pertama, memfoto teks papan nama usaha yang terdapat di Pasar Tapan Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. Kedua, mencatat teks papan nama usaha yang terdapat di Pasar Tapan Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. Teknik yang digunakan daam penelitian ini adalah teknik triangulasi. Langkah penganalisisan data digunakan adalah sebagai berikut. Pertama, mengidentifikasi penggunaan bahasa baku dan tidak baku dilihat dari penulisan kata dan tanda baca. Kedua, mengklasifikasikan bentuk penggunaan bahasa penggunaan bahasa baku dan tidak baku dilihat dari penulisan kata dan tanda baca. Ketiga, menganalisis penggunaan bahasa baku dan tidak baku dilihat dari penulisan kata dan tanda baca.

Keempat, menyimpulkan berdasarkan hasil pembahasan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan terhadap semua teks papan nama usaha di Pasar Tapan Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan ditemukan 460 kata dan 100 tanda baca. Kata baku sebanyak 280 kata dan kata tidak baku sebanyak 180 kata, Tanda baca baku sebanyak 68 tanda baca dan tanda baca tidak baku sebanyak 32 tanda baca.

Penggunaan bahasa tersebut adalah sebagai berikut.

1. Penggunaan Bahasa dilihat dari Penulisan Kata a. Penulisan Kata Baku

Penulisan kata baku dalam teks papan nama usaha terdapat sebanyak 280 kata baku yaitu pondok, tiga, saudara, menyediakan, makanan, ayam, lele, buntut, soto, minuman, es, rumput, laut, teh, pesanan, nasi, kotak, aneka, jus, grosir, pulsa, pendaftaran, saldo, PLN, tiket, pesawat, ibadah, haji, umrah, dengan, cepat, tepat, alamat, pasar, bukit, menjual, pakaian, pria, wanita, sepatu, sendal, toko, mas, makmur, baru, menerima, pesanan, perhiasan, dan, jual beli, basa, balai, bangunan, cat, bubuk, kopi, asli, madu, lebah, selamat, bengkel, las, talang, mesin, padi, jagung, pagar, Jln., perdagangan, cucian, setrika, baju, celana, wangi, bersih, bisa, antar, jemput, pupuk, muda, pengecer, bersubsidi, UD, tani, distributor, duku, hampar, kabupaten, pesisir, selatan, kantor, petala, bumi, kontraktor, industri, cabang, raya, Padamg, Bengkulu, parak, kuala, blok, aplikasi, bekas, penjahit, aman, berkualitas, elektronik, motor, ban, mobil, ganti, oli, MMW, mitra, wisata, jurusan, pusat, isi, listrik, terima, pendaftaran, periksa, gratis, alat-alat, pertanian, potong, rumput, dompeng, bakso, jasa, pengiriman, dokumen, paket, pindah, ekspedisi, kirim, sepeda, via, udara, darat, laut, agen, bayar, tagihan, pangkalan, gas, domestik, nama, pemilik, harga, jual, persatuan, ojek, permata, perawatan, wajah, rambut, keriting, tas, warung, pengisian, goreng, rebus, cah, kangkung, opalet mie, naget goreng, bakso goreng, cappucino dingin, cincau, wedang, jawa.

Teks papan nama usaha di Pasar Tapan Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan ini terdapat tiga puluh lima teks papan nama usaha yang terdiri dari 460 kata.

Semua teks papan nama usaha telah di analisis sesuai dengan kata yang digunakan. Setelah dianalisis ternyata kata baku yang paling banyak digunakan dari pada kata tidak baku. Guna pedagang menggunakan kata baku dalam teks papan nama usaha ini adalah untuk melestarikan bahasa Indonesia. Sebagaimana kata baku merupakan kata yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku, baik dari segi penulisan kata dan pelafalannya. Dengan bahasa baku inilah pedagang akan melestarikan bahasa Indonesia. Pembaca pun juga akan ikut melestarikan bahasa Indonesia. Kata baku yang digunakan pedagang, biasa pada kata yang sudah lazim digunakan masyarakat.

b. Penulisan Kata Tidak Baku

Penulisan kata tidak baku ditemukan sebanyak 180 kata seperti kata salero, sop, telor, HP, pical, melayani, jual, token, voucher, assesories, electric, tour, travel, Tapan, collection, shoes, Jl, telp, saiyo, cafe, dll, Ps, ampek, pessel, sumbar, CV, bengkel, permai, perontok, laundry, bad cover, sprei, Kud, BT, kecamatan, tehknik, leveransir, sutera, amping, komp, nyiur, cell, accessories, elektrik, miyako, alat2, honda, benen, mitsubishi, toyota, daihatsu, minang, bukittinggi, payakumbuh, muko-muko, St, No, tarok, celuler, secen, voucer, game, online, M.kios, kaca mata, tehnik, chainsaw, kubota, yanmar, pertamini, ojolali, outlet, express, service, cargo, city, courier, expres, Lunang, Silaut, disini, jual, region, LPG, pertamina, sabana, facial,

(8)

rebonding, creambath, reload, server, token, telkomsel, XL, IM3, smarfren, indosat, mie, opalet, naget, cappucino, lembak.

Teks papan nama usaha di Pasar Tapan Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan ini terdapat tiga puluh lima teks papan nama usaha yang terdiri dari 460 kata.

Semua teks papan nama usaha telah di analisis sesuai dengan kata yang digunakan. Penggunaan kata tidak baku ini digunakan di Pasar Tapan Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. Biasanya digunakan pada nama makanan dan minuman. Hal ini disebabkan oleh pengaruh penggunaan bahasa daerah dan bahasa asing di daerah tersebut.

2. Penggunaan Bahasa dilihat dari Pemakaian Tanda Baca a. Pemakaian Tanda Baca Baku

Pemakaian tanda baca baku dalam teks papan nama usaha terdapat sebanyak 68 tanda baca yaitu tanda petik („‟), tanda titik dua (:), tanda titik (.), tanda garis miring (/), tanda kurung ((...)), dan tanda koma (,).

Teks papan nama usaha di Pasar Tapan Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan ini terdapat tiga puluh lima teks papan nama usaha yang terdiri dari 100 pemakaian tanda baca. Semua teks papan nama usaha telah di analisis sesuai dengan pemakaian tanda baca yang digunakan. Setelah dianalisis ternyata pemakaian tanda baca baku yang paling banyak digunakan dari pada pemakaian tanda baca tidak baku. Salah satu pemakaian tanda baca baku digunakan oleh pedagang pada saat unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.

Biasanya digunakan pada beberapa jenis barang yang disediakan. Hal ini disebabkan untuk memisah barang yang satu dengan yang lainnya.

b. Pemakaian Tanda Baca Tidak Baku

Pemakaian tanda baca tidak baku dalam teks papan nama usaha terdapat sebanyak 32 tanda baca yaitu tanda titik dua (:), tanda titik (.), tanda koma (,), tanda hubung (-).Teks papan nama usaha di Pasar Tapan Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan ini terdapat tiga puluh lima teks papan nama usaha yang terdiri dari 100 pemakaian tanda baca.

Semua teks papan nama usaha telah di analisis sesuai dengan pemakaian tanda baca yang digunakan. Pemakaian tanda tidak baku ini digunakan di Pasar Tapan Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. Biasanya digunakan pada jenis barang yang disediakan.

Hal ini disebabkan ketidakpahaman pedagang dalam pemakaian tanda baca yang baik dan benar.

Penggunaan bahasa adalah pemakaian bahasa baik secara lisan maupun tulisan yang berupa bahasa baku dan tidak baku. Penggunaan bahasa dalam teks papan nama usaha di Pasar Tapan Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan ini, peneliti menganalisis kata baku dan tidak baku dilhat dari penulisan kata dan tanda baca. Kemudian, mendeskripsikannya ke dalam temuan dan analisis.

Berdasarkan analisis teks papan nama usaha di Pasar Tapan Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan, ditemukan penggunaan bahasa baku dilihat dari penulisan kata dan tanda baca. Penggunaan bahasa Indonesia di tempat umum di Pasar Tapan Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan, sebagian besar telah mentaati undang-undang Republik Indonesia No.24 tahun 2009 yaitu pasal 36 ayat 3 dan 4. Selain itu, tanda baca yang digunakan sebagian besar juga telah sesuai dengan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan.

Penggunaan bahasa yang digunakan masyarakat, disebabkan oleh latarbelakang pendidikan masyarakat. Masyarakat yang tinggal di Pasar Tapan Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan, pada umumnya berpendidikan tinggi. Sebagian besar masyarakat, menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi dengan keluarganya. Selain itu, masyarakat Pasar Tapan Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan sebagian besar bukan penduduk asli di daerah tersebut. Masyarakat berasal dari Pariaman, Padang, Bukittinggi, dan lain-lain.

(9)

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah melakukan penelitian, penganalisisan data, dan pembahasan data dapat diperoleh simpulan bahwa penggunaan bahasa dalam teks papan nama usaha di Pasar Tapan Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan banyak ditemukan bahasa baku. Teks papan nama usaha berjumlah sebanyak 35 ditemukan kata sebanyak 460 dan tanda baca sebanyak 100.

Kata baku sebanyak 280 dan kata tidak baku sebanyak 180, tanda baca baku sebanyak 68 tanda baca dan tanda baca tidak baku sebanyak 32. Dapat disimpulkan bahwa bahwa penggunaan bahasa dalam teks papan nama usaha di Pasar Tapan Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan sebagian besar telah mentaati ketentuan-ketentuan undang-undang Republik Indonesia No.24 tahun 2009 tentang kewajiban penggunaan bahasa Indonesia di tempat umum yaitu pada pasal 36 ayat 3 dan 4.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis peroleh, maka diajukan saran sebagai berikut. Pertama, bagi pembaca, supaya dapat menambah pembendaharaan kata. Jangan menganggap bahwa bahasa Indonesia yang ada dalam teks papan nama usaha tidak memiliki manfaat bagi pembaca. Walaupun teks papan nama usaha terlihat sepele, tetapi memiliki manfaat yang begitu besar yaitu dalam menambah pembendaharaan kata. Kedua, bagi guru bahasa Indonesia, dapat dijadikan sumber dalam Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia kelas IX semester I dengan Standar Kompetensi “4 menulis yaitu mengungkapkan informasi dalam bentuk iklan baris, resensi, dan karangan. Kompetensi Dasar 4.3 menyunting karangan dengan berpedoman pada ketepatan ejaan, tanda baca, pilihan kata, keefektifan kalimat, keterpaduan paragraf, dan kebulatan wacana”. Ketiga, hasil penelitian ini dapat menambahkan pengetahuan dan pemahaman mengenai penggunaan bahasa Indonesia di tempat umum. Selain itu, juga memberikan masukan dalam membuat atau menentukan nama usaha.

KEPUSTAKAAN

Alwi, Hasan. 2011. EYD Plus Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Bandar Seri Begawan: Victory Inty Cipta.

Alwi, Hasan. 1994. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. Jakarta:

Balai Pustaka.

Djajasudarma, Fatimah. 2010. Metode Linguistik (Ancangan Metode Penelitian dan Kajian).

Bandung: PT Refika Aditama.

Mufid, Acmad. 2013. Pedoman Kata Baku dan Tidak baku.Yogyakarta: Buku Pintar.

Sugono, Dendy. 2007. Pengindonesiaan Kata dan Ungkapan Asing. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Referensi

Dokumen terkait

Strategi inilah yang ingin dikaji lebih mendalam melalui sebuah tulisan dengan judul : Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDI P Studi Strategi Kenaikan Perolehan Suara pada Pemilu