Dampak Negatif Mahasiswa Bergabung dalam Multi Level Marketing terhadap Perkuliahan di STKIP PGRI Sumatera Barat Jurusan Sosiologi
Adek Putri Ningsih
Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
Adek Putri Ningsih (11070214), The negative effects for students who joined in Multi Level Marketing for their study in STKIP PGRI West Sumatera department of Sociology. Thesis. Sociology Education Program (STKIP) PGRI West Sumatera 2016.
By following the marketing system that motorized by PT MSS has given a new entrepreneurship spirit especially on product and service marketing. Beside that, reasons why many students join in MLM of PT MSS are the profits, experiences, knowledges and wanted to be more confident in marketing. In this research, tells that the negative effects for students who joined in Multi Level Marketing for their study in STKIP PGRI West Sumatera department of Sociology. The goal of this research is to describe the impact by the effects for students who has joined in Multi Level Marketing for their study in STKIP PGRI West Sumatera department of Sociology.
This research uses the social act theory that expressed by Max Weber. In that theory, Weber exactly classified the social action has subjectives meaning in the 4 step of action, there are Instrumentally Rational action, Value Rational action, Affectual action, and Traditional one. The informant is selected by purposive sampling that has 8 people as informants. Type of data are primary and secondary data. The analysis unit is individually. Data analysis uses Interactive Data Analysis Model Scheme from Miles and Huberman that consists of 4 steps, there are (1) Data Collecting, (2) Data Reduction, (3) Data Presentation, (4) Conclusion and Verification.
The result of this research shows that many negative effects experienced by the students after joining the MLM PT MSS, such as the students are not focus on his/her study, they often follows the activities presented by the MLM PT MSS such as training, home prospects, and seminars that has spent all the students time. Moreover, the activities mostly spent much time and held for few day until late night. That long duration has made the students difficult to manage their time between school or its activity in MLM PT MSS itself.
PENDAHULUAN
Multi Level Marketing (MLM) berasal dari kata Inggris, terdiri dari kata multi, level, dan marketing. Multi berarti banyak, level berarti jenjang atau tingkat, sedangkan marketing berarti pemasaran.
Marketing dalam pengertiannya mencakup beberapa aspek antara lain produk, harga, distribusi dan promosi, sedangkan Multi Level Marketing dalam pengertiannya menyangkut peran organisasi distributor secara berjenjang atau bertingkat. Jadi dari kata tersebut dipahami bahwa MLM dapat diartikan sebagai metode pemasaran yang menggunakan organisasi distributor secara berjenjang (Pramutoko, 2011: 6).
Multi level Marketing (MLM) ini pertama sekali ditemukan oleh dua orang professor pemasaran dari Universitas Chicago pada tahun 1940-an dengan nama perusahaan Nutrilite. Produk pertamanya yang dijual dari perusahaan Nutrilite adalah vitamin dan makanan tambahan. Perusahaan Nutrilite ini merupakan salah satu perusahaan pertama yang menawarkan konsep bisnisMLM. Kemudian pada tahun 1959 muncul perusahaan MLM lain, diantaranya Amway yang merupakan perusahaan MLM terbesar di dunia (Pramutoko, 2011: 7).
Di Indonesia pada tahun 1986, didirikan perusahaan pertama yang memasarkan produknya dengan cara MLM yaitu PT. Nusantara Sun Chrella yang kemudian dikenal dengan nama CNI. Perusahaan ini di dirikan di Kota Bandung, dengan taraf nasional, dengan kata lain perusahaan ini hanya bergerak di Indonesia saja. Setelah itu bermunculan perusahaan Amway ke Indonesia dan menjadi perusahaan MLM seperti :Shopie Martin, Herbalife, Tupperware, dan lain-lain (Pramutoko, 2011: 7).
Perusahaan atau bisnis ialah usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Dengan tujuan membuat produk untuk mendapatkan laba. Laba merupakan tolak ukur keberhasilan perusahaan (Machfoedz,2007: 1). Menurut Fuad perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengelolahan fakto-faktor produksi, untuk menyediakan barang-barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikannya, serta melakukan upaya-upaya lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat (Fuad, 2000: 7).
Belakangan ini semakin banyak muncul perusahaan-perusahaan yang menjual produknya melalui sistem MLM. Salah satunya adalah PT Melia Sehat Sejahtera (MSS) yang bergerak dalam bidang penjualan obat dan kecantikan. Perusahaan MSS ini memiliki ratusan stokis yang terbesar di seluruh
Indonesia, yang didukung penuh secara total Manufacturing besar dari Malaysia yaitu Herbal Science yang sudah berdiri lebih dari 25 tahun. Di Indonesia MSS ini sudah berdiri selama lebih dari 12 tahun sejak 2003. Seperti halnya perusahaan besar lainya PT MSS juga sudah memiliki surat izin yang lengkap dan memiliki SUPL/IUPB yang dimana hanya segelintir perusaan MLM yang memilikinya. PT MSS masuk ke Sumatera Barat pada tahun 2011 yang gencar- gencarnya promosi- promosinya dilakukan, dan adanya kontak di antara sesama individu, bisnis dengan cara inipun telah melibatkan keikutsertaan dari berbagai lapisan masyarakat dan termasuk mahasiswa (Melia Sehat Sejahtera).
Mahasiswa adalah individu-individu yang diproyeksikan berkembang menjadi pribadi-pribadi terpelajar dengan wawasan, pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap cukup tinggi dan dinamis untuk berperikehidupan yang maju dan membahagiakan. Pengembangan diri mahasiswa yang beroriantasi pada potensi mereka terselenggara melalui upaya bersama berbagai pihak, yaitu mahasiswa itu sendiri dan lingkunganya, maka secara garis besar mahasiswa berperan penting terhadap lingkunganya baik dalam akademik maupun di luar akademik serta fungsi mahasiswa terhadap keduanya yang dilihat dari pengembangan diri mahasiswa tersebut yang berorientasi pada potensinya (Prayitno, 2007: 117).
Menurut Slameto peran mahasiswa dalam kuliah adalah belajar yaitu, suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya.
Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas, proses belajar dan perubahan merupakan bukti hasil yang diproses. Belajar tidak hanya mencari mata pelajaran tapi juga menyusun, kebiasaan, berprestasi, kesenangan, atau minat, penyesuaian sosial, bermacam-macam keterampilan lain dan cita-cita (Hamdani,2013: 2).
Selain itu, ada beberapa dari mahasiswa yang melibatkan diri mereka ke dalam jenis perusahaan yang bergerak dalam bidang bisnis, yaitu PT MSS.
Dengan masuknya sekelompok mahasiswa kedalam sistem pemasaran MLM yang dimotori oleh PT MSS, sedikit banyaknya telah memberi seperti semangat muda dalam kewiraswastaan terutama pemasaran barang dan jasa.
Mahasiswa STKIP PGRI kuliah Pendidikan Sosiologi banyak yang bergabung dengan PT MSS terlihat pada tabel berikutini :
Tabel 1. Mahasiswa Prodi Sosiologi yang Bergabung Pada
PT. Melia Sehat Sejahtera
No Nama NPM Tahun Masuk PT MSS 1
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 13
RA RN ES BS YH AP RG AP HM MA RY YF
11070125 10070162 10070150 11070219 14070113 13070227 11070282 11070214 11070216 11070218 11070212 11070206
2012 2012 2012 2012 2014 2014 2013 2012 2013 2012 2012 2012 Sumber data :Data Primer Tahun 2015
Berdasarkan tabel di atas mahasiswa Sosiologi sudah bergabung di MLM PT. Melia Sehat Sejahtera mulai dari bulanan sampai yang tahunan.
Wawancara awal yang telah dilakukan kepada beberapa orang mahasiswa, menyatakan bahwa pada umumnya mereka mengikuti MLM PT MSS ini, pertama sekali karena ajakan teman satu kos, senang dengan produknya yaitu, obat dan kecantikan, setelah itu di imingi-imingi gaji yang besar secara cepat, hingga mereka penasaran dan tertarik ingin bergabung dalam organisasi MLM PT MSS itu untuk join.
Kemudian mereka tergabung, tugas pokok sebagai mahasiswa menjadi terabaikan, terlihat dalam sistem perkuliahan mereka tidak berjalan dengan baik seperti, datang terlambat dalam perkuliahan, berkurangnya waktu belajar, terlambat dalam mengumpulkan tugas, tidak fokusnya dalam perkuliahan karena dilokal sibuk mempromosikan produk, dan berfikir bagaimana cara orang tergabung dalam MLM PT MSS dan sering bolos kuliah karena ikut home prospek (stokis/ tempat bekerja) pada jam tertentu, mulai jam 10.00-12.00 (pagi), jam 13.00-15.00 (siang), jam 16.00-18.00 (sore). Dari tabel di atas juga dapat kita lihat masih ada mahasiswa angkatan 2010 dan 2011 yang belum tamat sampai sekarang.
Dengan permasalahan yang ada di atas peneliti tertarik untuk melakukan menelitian tentang Dampak Negatif Mahasiswa Bergabung dalam MLM PT MSS terhadap perkuliahannya di STKIP PGRI Sumatera Barat di Jurusan Sosiologi”.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Dampak Negatif Mahasiswa Bergabung dalam MLM PT MSS terhadap Perkuliahanya di STKIP PGRI Sumatera Barat Jurusan Sosiologi.
Dalam penelitian ini menggunakan teori tindakan sosial Max Weber, dalam teori tindakan
sosial Max Weber secara khusus mengklasifikasikan tindakan sosial yang memiliki arti-arti subjektif kedalam empat tipe tindakan yaitu, tipe tindakan Instrumentally Rational, tipe tindakan Value Rational, tipe tindakan Affectual, dan tipe tindakan Tradisional.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini mulai dilakukan sejak bulan Januari 2016 s/d Februari 2016. Tempat penelitian ini, di STKIP PGRI Sumatera Barat Jurusan Sosiologi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitataif yang berusaha mengungkapkan dan memahami relitas yang ada di lapangan sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan. Tipe penelitian ini adalah deskriptif, yang menggambarkan secara mendalam, faktual dan akurat tentang latar pengamatan, tindakan dan pembicaraan, Pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling dengan jumlah informan 8 orang.
Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah observasi non partisipan, wawancara mendalam dan studi dokumentasi, yang mencari data secara kompleks. Model analisis data penelitian ini adalah analisis dari Milles dan Heberman.
HASIL PENELITIAN
A. Alasan Mahasiswa yang Bergabung di MLM PT MSS
Untuk bisa memahami alasan apa yang menyebabkan para mahasiswa tersebut berkerja sebagai anggota MLM PT MSS, ada baik terlebih dahulu dilihat dari alasan mahasiswa itu sendiri.
Dengan berawal alasan mahasiswa tersebut, nantinya dapat diketahui bahwa mereka (mahasiswa) yang melibatkan diri dalam sistem pemasaran MLM PT MSS memiliki tujuan yang berbeda-beda.
Walaupun terdapat perbedaan alasan yang mendorong atau menjadi tujuan dari mahasiswa memasuki suatu bidang perkerjaan atau usaha dalam hal ini sistem pemasaran MLM PT MSS, ada banyak alasan mengapa mereka bergabung dengan MLM PT MSS, ada pula yang awalnya tertarik dengan produk atau layanan, bosan dan memiliki banyak waktu. Dan pada hakekatnya mereka menghendaki sesuatu, yang diharapkan tersebut dapat berupa keuntungan/imbalan, pengetahuan dan pengalaman serta juga berupa kesenangan, dan kepuasaan.
a. Untuk mendapatkan penghasilan/imbalan dari hasil kerjanya
Pada prinsipnya orang berkerja tersebut adalah untuk memperoleh imbalan dari hasil kerjanya.
Imbalan yang diperoleh dengan berkerja sebagai anggota MLM PT MSS adalah berupa keuntungan langsung dan bonus orang bergabung.
Dalam hal ini yang menjadi alasan mahasiswa bergabung kedalam MLM PT MSS tentu saja iming-iming berupa uang, uang yang didapat bisa dijadikan sebagai tambahan uang saku bagi mahasiswa dari hasil jerih payah di MLM PT MSS.
Bila ditelaah lebih rinci banyak faktor yang berhubungan dengan uang yang menyebabkan mahasiswa bergabung ke dalam MLM PT MSS, tapi disini membahas tentang pendorong mahasiswa bergabung adalah faktor uang. Uang inilah menjadi daya tarik mahasiswa untuk bergabung, sudah bukan rahasia lagi pada zaman sekarang gaya hidup yang cenderung mewah atau keiinginan memiliki barang- barang yang bermerek juga menjadi faktor para mahasiswa bergabung dengan MLM PT MSS, karena dengan mendapatkan sejumlah uang dari hasil kerjanya pada MLM PT MSS, maka para mahasiswa dapat membeli atau memliki barang-barang bermerek yang diimpikan serta dapat mengikuti gaya hidup seperti yang diinginkanya.
b. Untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman
Selain untuk mengharapakan imbalan dari hasil kerjanya, mahasiswa yang berkerja sebagai MLM PT MSS juga berkeinginan untuk memperoleh pengetahuan dalam bidang pemasaran barang dan jasa serta pengalaman baru terutama sekali dalam bidang perkerjaan. Karena untuk bisa berekerja di sebuah perusahaan atau instansi, disamping ijazah sebagai syarat untuk bisa berkerja, juga diminta pengetahuan dan pengalaman dari calon pekerja yang sekiranya sangat dibutuhkan oleh perusahaan atau instansi tersebut.
Selain untuk mendapatkan sejumlah uang di MLM PT MSS mahasiswa bergabung bertujuan untuk mendapatkan pengalaman kerja, seabagai mana tuntutan perusahaan pada masa sekarang yang lebih memprioritaskan lulusan yang memiliki berbagai skill dan sejumlah pengalaman serta pengetahuan dan multi skill, mahasiswa tidak hanya memiliki kemamampuan dasar disuatu bidang yang dipelajarinya diperguruan tinggi, tetapi juga memiliki kemampuan lain seperti memasarkan produk.
Mahasiswa bergabung ke dalam MLM PT MSS bertujuan untuk memiliki ilmu pengetahuan baru, walaupun itu tidak sesuai dengan bidang yang dipelajarinya saat ini. Dapat dilihat mahasiswa memiliki tujuan untuk dicapai dalam kehidupanya dengan harapan memiliki skill tambahan sehingga memiliki kemudahan untuk mendapat perkerjaan dikemudian hari setelah menamatkan pendidikan di perguruan tinggi.
c. Untuk mendapatkan kesenangan dan kepuasan
Adapun maksud lain dari mahasiswa menjalani kehidupannya dengan berkerja sebagai anggota di perusahaan MLM PT MSS adalah untuk mencari kepuasaan dan kesenangan. Perasaan senang itu timbul disaat mendapatkan teman baru dan pengalaman yang baru terutama dalam bidang pemasaran barang dan jasa serta keuntungan yang akan didapatkan oleh seseorang sebagai anggota.
Kepuasaan dan kesenangan itu akan lebih terasa ketika telah berhasilnya mereka memasarkan produk yang dihasilkan oleh perusahaan MLM PT MSS tersebut. Bukan hasil yang berupa keuntungan (uang) yang menjadi kepuasaan bagi mereka.
Sesuai dikatakan oleh Max Weber dalam Intrumentall Rational bahwa tindakan yang ditentukan oleh harapan-harapan yang memiliki tujuan (zweck) untuk dicapai dalam kehidupan manusia. Jelaslah dalam hal ini mahasiswa bergabung dalam MLM PT MSS memiliki harapaan dan tujuan yaitu mendapatkan kesenangan dan kepuasan dengan bergabung ke dalam MLM PT MSS selain sebagai mesin uang juga sarana mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru selain itu juga sebagai sarana untuk mendapatkan kesenangan oleh mahasiswa.
Selain mendapatkan uang saku tambahan pengetahuan dan pengalaman para mahasiswa juga mengejarkan kepuasaan. Semua hal itu sudah kalkulasikan sedemikian rupa oleh para mahasiswa untuk mendapat dikejar atau diraih oleh mahasiswa tersebut. Kesenangan yang dapat diraih oleh mahasiswa tersebut seperti mendapatkan teman baru dari lain fakultas, universitas atau dilain bidang dan daerah yang juga akhirnya mendapat relasi baru.
Sedangkam kepuasaan yang didapat oleh mahasiswa adalah keberhasilan dengan menjalankan program MLM PT MSS seperti berhasilan memasarkan produk MLM PT MSS serta mendapatkan kaki-kaki baru sebagai bentuk perluasan jaringaa, pemasaran produk dan bisnis MLM PT MSS nya. Mahasiswa semata-mata tidak hanya memiliki modal nekat saja untuk terjun dalam bisnis ini dan juga telah memiliki pemikiran rasional serta diikuti dengan perhitungan untuk terjun dalam bisnis MLM PT MSS ini, tidak semua mahasiswa meraih keberhasilan sesuai yang diharapkannya pada awal menekuni bisnis ini.
B. Dampak Negatif Mahasiswa Bergabung dalam MLM PT MSS terhadap Perkuliahan
Salah satu dari kewajiban mahasiswa adalah mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku pada universitas dan unit-unit yang ada didalamnya, termasuk belajar dan tentang biaya pendidikan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa memiliki tuntutan untuk mencapai kesuksesan dalam menjalankan akademik dan dari tuntutan itu pula lah tidak sedikit dari mahasiswa tersebut yang masuk kedalam garis kendala, baik kendala secara eksternal maupun kendala secara internal. Khusus halnya dalam membagi waktu kuliah dengan bekerja atau bergabung di MLM PT MSS.
1. Tidak Fokus kuliah karena Mengikuti Home Prospek
Informan yang berada pada posisi tidak fokus dalam perkuliahan. Terlihat dalam sistem perkuliahan mereka tidak berjalan dengan baik, karena terlalu sering mengikuti kegiatan lain yang tidak berhubungan dengan kegiatan perkuliahan adalah mengikuti home prospek MLM PT MSS.
Home prospek adalah tempat pertemuan anggota untuk hadir dan mengundang orang lain dalam setiap pertemuannya, setiap hari, setiap minggu, dan setiap bulan mulai jam 10.00-12.00 (pagi), jam 13.00-15.00 (siang), jam 16.00-18.00 (sore), dan seterusnya, anggota dan leader selalu mengadakan pertemuan-pertemuan ada yang di Tunggul Hitam, Tarandam, Baypass, dan didekat Pasar Bandar Buat tempat Home Prospeknya.
2. Sulit Membagi Waktu
Kurang efektifnya dalam membagi waktu merupakan hambatan bagi sesorang dalam menindaklanjuti rencana-rencana yang akan mencapai keberhasilan. Bilamana seseorang tidak mampu mengatur waktu maka lambat laun sesorang tersebut lebih sering menemukan masalah disetiap kebutuhanya.
Dibawah ini penulis temukan beberapa informan 3 informan yang memiliki kendala sulit membagi waktu ketika sudah bergabung di MLM PT MSS sambil kuliah, karena mengikuti program- program MLM PT MSS yang harus dijalankan mahasiswa sebagai anggota MLM PT MSS.
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan observasi dan wawancara di lapanagan, dapat diketahui bahwa Dampak Negatif Mahasiswa Bergabung dalam MLM PT MSS Terhadap Perkuliahan di STKIP PGRI Sumatera Barat Jurusan Sosiologi adalah secara umum Dampak Negatif yang dialami oleh para mahasiswa setelah bergabung
kedalam MLM PT MSS yaitu, mahasiswa mengalami ketidak fokusan dalam menjalankan perkuliahannya, mahasiswa sering mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam MLM PT MSS seperti, mengikuti Training, Home Prospek, dan Seminar. Bila diamati ada mahasiswa yang sama sekali tidak mengikuti perkuliahan dan sepenuh mengikuti kegiatan-kegiatan pada MLM PT MSS, adapula mahasiswa yang tetap bisa hadir pada perkuliahan walaupun tidak sepenuhnya atau semuanya dapat diikuti. Bagi mahasiswa yang dapat mengikuti perkuliahan sering terkendala tidak fokus atau kurang konsentrasi sepenuhnya mengikuti perkuliahan, mereka mengaku sering memikirkan kegiatan mereka pada MLM PT MSS, karena MLM PT MSS mengimingi dengan sejumlah uang dan bonus yang bakal dapat diraih sebagai uang saku tambahan.
Kegiatan-kegiatan tersebut umumnya menyita banyak waktu dan berlangsung hampir sepanjang hari, bahkan pada saat tertentu dapat berlangsng pada malam hari. Durasi waktu yang panjang ini pulalah menyebabkan mahasiswa sering mengalami kesulitan untuk membagi waktu antara kuliah dan kegiatan pada MLM PT MSS. Seringnya jadwal yang bersamaan antara kegiatan pada MLM PT MSS dengan perkuliahan dikampus mengakibatkan mahasiswa bagaikan makan buah simalakama, disatu sisi ingin tetap mengikuti perkuliahan seperti sedia kala, sedangkan disisi lain mahasiswa juga ingin mengikuti serta menjalankan program-programnya di MLM PT MSS, yang bertujuan untuk mendapatkan uang dan bonus sebagai saku tambahan.
Hal ini tentu saja telah melenceng dari tujuan awal mahasiswa yang masuk keperguruan tinggi yaitu untuk menuntut ilmu, belajar dengan tekun tanpa adanya gangguan-gangguan untuk mendapatkan gelar kesarjanaan sebagai modal awal untuk mencari penghidupan yang baik, dimasa depan dengan berbekal Ijazah Sarjana yang didapatkan diperguran tinggi, serta juga mewujudkan kisah-kisahnya sendiri, harapan kedua orang tua serta keluarganya, apalagi dalam kehidupan bermasyarakat didalam bangsa Indonesia yang mewarisi kehidupan feodal masa kolonialisme yang menancapkan stigma bahwa bekerja pada pemerintah merupakan hal yang memiliki pretise yang tinggi dapat mengangkat harkat dan martabat keluarga pada masyarakat. Contohnya bekerja sebagai PNS (Pengawai Negeri Sipil) memiliki gengsi tersendiri di masyrakat serta dipandang terhormat dalam masyarakat. Akibat bergabung MLM PT MSS inilah yang mengakibatkan terganggunya bahkan sering mahasiswa lupa sepenuhnya dengan tujuan awal mereka masuk perguruan tinggi dan mengikuti perkuliahan.
Sesuai dengan pandangan Max Weber dalam teori tindakan sosial yang berupaya memahami tindakan sosial. Dimana Suatu tindakan hanya dapat dikatakan sebagai tindakan sosial apabila tindakan
tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain dan berorientasi pada perilaku orang lain. Menurutnya tindakan sosial ialah perbuatan manusia yang dilakukan untuk memengaruhi individu lain di dalam masyarakat.
Dengan kata lain, tindakan dikatakan terjadi ketika individu melekatkan pada makna subjektif pada tindakan mereka.
Dalam teori tindakan sosial Max Weber secara khusus mengklasifikasikan tindakan sosial yang memiliki arti-arti subjektif kedalam empat tipe tindakan yaitu, tipe tindakan Instrumentally Rational, tipe tindakan Value Rational, tipe tindakan Affectual, dan tipe tindakan Tradisional. Dimana hanya satu tipe tindakan yang sesuai dengan dampak negatif mahasiswa bergabung dalam MLM PT MSS terhadap perkuliahan di STKIP PGRI Sumatera Barat Jurusan Sosiologi yaitu, tipe tindakan sosial yang bersifat Instrumentally Rational.
Dimana tipe tindakan Instrumentally Rational tersebut menyatakan bahwa, tindakan yang ditentukan oleh harapan-harapan yang memiliki tujuan (zweck) untuk dicapai dalam kehidupan manusia yang bertujuan untuk mencapai hal tersebut telah dirasionalisasikan dan dikalkulasikan sedemikian rupa untuk dapat dikejar atau diraih oleh yang melakukannya. Tanpa disadari oleh mahasiswa tersebut segala tindakan-tindakan yang mereka lakukan itu sesuai dengan pemikiran dan pandangan yang dimiliki Max Weber dalam Instrumentally Rational, mahasiswa-mahasiswa tersebut masuk kedalam MLM PT MSS berdasarkan harapan-harapan serta ada tujuan yang akan dicapai dengan telah dirasionalisasi dan kalkulasikan (diperhitungkan) oleh mahasiswa tersebut sedemikian rupa dengan tujuan meraih apa yang telah diimpikannya.
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian hasil penelitian yang telah penulis kemukakan pada BAB terdahulu tentang Dampak Negatif Mahasiswa Bergabung dalam MLM PT MSS terhadap perkuliahannya di STKIP PGRI Sumatera Barat di Jurusan Sosiologi” dapat diambil kesimpulan yaitu:
Dunia perguruaan tinggi sekarang ini ditandai dengan 2 ragam kehidupan dari mahasiswa.
Kehidupan pertama, diwarnai dengan kesibukan dari mahasiswa yang semata-mata hanya menekuni bangku perkuliahan. Kehidupan kedua, diwarnai oleh kehidupan mahasiswa yang sebahagian waktunya dijalani di bangku perkuliahan dan sebahagian lagi dijalani dengan berkerja (bergabung). Realita mahasiswa yang kuliah sambil berkerja ini sudah tidak asing lagi ditemui di berbagai perguruan tinggi.
Salah satu dari bentuk pekerjaan yang tidak terjadwal ini adalah bergabung dengan PT Melia Sehat Sejahtera (PT MSS) adalah sebuah perusahaan yang memasarkan produk suplemen kesehatan dan kecantikan yang di produksi oleh dua perusahaan herbal internasional, yaitu Mother Nature Health Product (Autralia) yang memproduksi melia propolis, dan Herbal Science (Malaysia) yang memproduksi melia biyang MLM PT MSS. PT MSS adalah perusahaan yang bergerak di bidang MLM. PT MSS perusahaan yang sistem pemasaran produknya mempergunakan sistem pemasaran jaringan atau Multi Level Marketing. Yang dimaksud dengan MLM yaitu suatu sistem melalui mana sebuah induk perusahaan mendistribusikan barang atau jasanya lewat sebuah jaringan orang-orang bisnis. Orang-orang bisnis kemudian mensponsori orang lain lagi untuk membantu mendistribusikan barang dan jasanya.
Adapun hal-hal yang meneyebabkan mahasiswa itu bergabung atau melibatkan diri ke dalam sistem pemasaran MLM PT MSS disebabkan oleh dalam diri mereka sendiri (pendorong).
Pendorong atau alasan mahasiswa itu bekerja sebagai anggota MLM PT MSS tersebut adalah :
1. Untuk mendapatkan imbalan dari hasil kerjanya
2. Untuk mendapatkan pengalaman dan pengetahuan
3. Untuk mendapatkan kesenangan dan kepuasaan
Selain itu, ada beberapa dari mahasiswa yang melibatkan diri mereka ke dalam jenis perusahaan yang bergerak dalam bidang bisnis, yaitu MLM PT MSS. Dengan masuknya sekelompok mahasiswa kedalam sistem pemasaran MLM yang dimotori oleh PT MSS, sedikit banyaknya telah memberi seperti semangat muda dalam kewiraswastaan terutama pemasaran barang dan jasa.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Dampak Negatif Mahasiswa Bergabung MLM terhadap Perkulihan di STKIP PGRI Sumatera Barat Jurusan Sosiologi. Dapat terlihat dalam pembahasannya yaitu, adanya alasan mahasiswa bergabung dalam MLM PT MSS sambil kuliah dan ada nya dampak negatif mahasiwa dalam perkuliahannya.
1. Dampak negatif terhadap perkuliahanya adalah : a) Tidak fokus kuliah, beberapa informan mengatakan bahwa ketidak fokusan dalam menjalankan perkuliahanya, mahasiswa sering mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh MLM PT MSS yaitu, mengikuti Training, Home Prospek, dan Seminar.
b) Sulit membagi waktu. Dalam membagi waktu informan bermasalah pada kondisi waktu yaitu,
keterlambatan masuk kelas di saat belajar dan sering bolos kuliah. Beberapa informan lainya juga mengaku bahwa ketelambatan tersebut sering terjadi disaat jadwal kegiatan dengan perkuliahan sama waktunya / bentrok.
DAFTAR PUSTAKA
Fuad, Christin. et. al.2000.Pengantar Bisnis. Jakarta : PT GramediaPustakaUtama
Machfoedz, Mahmud. 2007.PengantarBisnis Modern.
Yogyakarta : CV ANDI OFFSET.
Prayitno. 2007. Peningkatan Potensi Mahasiswa.
Padang : UNP Pers.
Ritzer, George. 2011. Teori Sosiologi Modren. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Jurnal
Pramutoko, B. (2011). Analisa penjualan melalui system multi level marketing. Jurnal ilmiah.
Hlm. 7. Kediri.