• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

(2)

2

(3)

1

Anna Samaloisa (10070272). The Profile Of The Economic Status Of Farmers In Banana Village Community Of South Pagai Subdistrict Makalo Mentawai Islands Regency.

Anna Samaloisa 1 Dr. Erianjoni, M. Si 2 Ariesta, M.Si, Education Sociology STKIP PGRI West Sumatra, Padang, 2015.

ABSTRACT

Based on data from the problem of the Economic Status of the banana grower Profile village community of South Pagai Subdistrict Makalo Mentawai Islands Regency. The area has a potential which in addition in the field of forestry, perika pertaniandan nan and conducts economic kegiaran as the improvement of their economy. The goal in these researchers to describe about the Economic Status of banana Farmers.

The theory used is a functional structure according to Talcot parson, known as the AGIL scheme. The technique of data collection undertaken by way of observation, interviews, and documentation study. Data collection tool does is own research which falls in field guides, research and data, camera and photos.

Data analysis technique used is a data reduction, interpretation, data display and retrieval of the verification conclusion.

Of research results obtained the following conclusions: (1) education of sanagt it is important to change one's life for the better in the future. Through education one becomes famous and notable in life as well as increasing the degree of a person. People who has educated yan plus in her life either in himself or in social life. (2) the work is in the village of kampung Makalo circulation has a diversity of livelihood, work as farmers. (3), the income is income of the villagers makalo community get in one month as much as Rp 9,000,000 overall results, this is the basis of the farm Village Makalo sometimes also much more than that because the task of evening activities for many farmers that sell in the village of 95% already Makalo so villagers Makalo member and determine the direction of his family life at its best. Banana farmers produce income all income villagers Makalo generally work with cooperation.

1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2010

1Pembimbing I Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

1Pembimbing II Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

(4)

2

PROFIL STATUS EKONOMI PETANI PISAG MASYARAKAT DESA MAKALO KECAMATAN PAGAI SELATAN

KABUPATEN KEPULAWAN MENTAWAI Anna samaloisa1, Dr. Erianjoni, M.Si2, Aresta, M.Si3

Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Berdasarkan data dari masalah Profil Status Ekonomi Petani Pisang Masyarakat Desa Makalo Kecamatan Pagai Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai. Daerah memiliki potensi yang selain dalam bidang perkebunan, pertaniandan perika nan serta melakukan kegiaran ekonomi seperti peningkatan ekonomi mereka. Tujuan dalam peneliti ini untuk mendeskripsikan tentang Status Ekonomi Petani Pisang.

Teori yang digunakan adalah struktur fungsional menurut Talcot parson, yang dikenal dengan skema AGIL. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Alat pengumpulan data yang dilakukan adalah penelitian sendiri yang terjun dilapangan, panduan penelitian dan data-data, kamera dan foto. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, interprestasi display data, dan verifikasi pengambilan kesimpulan.

Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) Pendidikan sanagt penting untuk merubah kehidupan seseorang untuk lebih baik dimasa depan. Melalui pendidikan seseorang menjadi terpandang dan terkemuka dalam kehidupan serta meningkatkan derajat seseorang. Orang yan berpendidikan mempunyai nilai yang plus dalam hidupnya baik dalam dirinya maupun dalam kehidupan sosial. (2) Pekerjaan adalah keseluruh kampung di Desa Makalo memiliki keanekaragaman mata pencarian,bekerja sebagai Petani Pisang. (3), Pendapatan adalah pendapatan masyarakat Desa makalo dalam satu Bulan masyarakat mendapatkan sebanyak Rp 9.000.000, ini merupakan hasil keseluruhan dasar pertanian Desa Makalo kadang juga lebih dari itu karena tugas petani banyak kegiatan sore untuk itu menjual di Desa Makalo sudah 95% agar masyarakat Desa Makalo member dan menentukan arah kehidupan keluarganya yang terbaik. Pendapatan petani pisang menghasilkan semua pendapatan masyarakat Desa Makalo umumnya bekerja dengan kerja sama.

kata kunci: kesulitan Profil Status Sosial Ekonomi Petani Pisang.

1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

2 Pembimbing I dan Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

3 Pembimbing II dan Dosesn STKIP PGRI Sumatera Barat

(5)

3 PENDAHULUAN

Indonesia merupakan Negara yang sedang berkambang, oleh karena itu tidak terlepas dari berbagai masalah.Salah satu masalah yang dihadapi adalah tentang kesejahteraan masyarakat.

Kesejateraan hidup lahir dan batin bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan harapan dan cita-cita yang luhur dan perjuangan bangsa Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan. Taraf hidup yang rendah baik jasmani maupun rohani diubah kearah kehidupan yang layak sederajat dengan bangsa maju di dunia. Hal ini menunjukan sebagai besar penduduk Indonesia mata pencarian pokoknya adalah bertani.

Sejak tahun 2005, Indonesia mengalami masalah perekonomian yang cukup serius yaitu rendahnya nilai tukar rupiah yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak dunia.

Hal ini menyebabkan perekonomian Indonesia semakin merosot. Selain itu permasalahan tersebut juga membawa dampak kepada peningkatan jumlah pengangguran dan penduduk miskin di daerah perkotaan maupun pedesaan, sehingga pada saat ini Indonesia telah mencapai sejumlah sasaran indikator kesejateraan yang biasa di bandingkan dengan Negara lain.

Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah mengupayakan berbagai cara. Salah satunya program pemerintah adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Kabupaten Mentawai merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Sumatera

barat.Kabupaten Kepulauan Mentawai terdiri dari empat pulau yaitu Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara dan Pagai Selatan, yang dihuni oleh mayoritas masyarakat suku Mentawai.

Daerahini memiliki potensi alam yang banyak selain dalam bidang perkebunan, pertanian,dan perikanan serta memiliki potensi untuk menjadikan daerah kawasan wisata.

Apabila berbicara letak masalah sosial ekonomi suatu kelompok masyarakat, tidak akan lepas dari masalah yang berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi, seperti pendidikan, kesehatan, mata pencaharian yang rendah, budaya dan perkawinan.

Kecamatan Pagai selatan adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Kondisi ekonomi di Kecamatan Pagai Selatan umumnya masihsama dengan kecamatan lain di Kabupaten Kepulawan Mentawai. Observasi awal yang penulis lakukandi Kecamatan Pagai Selatan masih banyak Kelompok masyarakat Mentawai yang hidup terisolir, hal ini disebabkan karena keterbatasan sarana transportasi dan Komunikasi.

Salah satu Desa di Kecamatan Pagai Selatan adalah Desa Makalo. Hal lain yang penulis temui di Desa Makalo adalah Kehidupan masyarakat Mentawai masih terpengaruh dalam lingkungan yang tidak baik. Sebagai masyarakat adanya keinginan, Untuk merubah taraf hidup menuju yang lebih baik.

Kegiatanpertambangan merupakan salah satu yang menyebabkan

(6)

4

terjadinya perubahan sosial bagi masyarakat di Desa Makalo Kecamatan Pagai Utara Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Hal ini memberikan perubahan- perubahan baru dalam kehidupan masyarakat. Menurut pandangan masyarakat, pekerjaan sebagai penambang lebih cepat menghasilkan dan mendapatkan uang, dengan demikian hal ini akan memberi suatu dampak sosial terhadap masyarakat salah satu dampaknya yaitu terhadapMata pencaharian masyarakat di Desa Makalo umumnya.

Dalam kondisi wilayah yang akan diteliti dikampung di Desa Makalo Kecamatan Pagai Utara Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai, masyarakatnya mempunyai usaha pembekalan dalam kehidupan di kampung yaitu: Jarak wilayah dari kota ke desa minimal 2 hari sampai di Desa Makalo Kecamatan Pagai Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai. Namun jaraknya sebanyak 100 km maksimal.

Alat transportasi menuju di Desa Makalo Kecamatan Pagai Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah boot, kapal kecil, sampan, motor. Tetapi tergantung waktu transportasinya yang tidak menentu ada. Masyarakat Lancar atau lambat perjalanannya tidak bias ditebak waktunya. Kalau naik kapal, boot, sampan, kalau cuacanya tidak baik, disitu transportasinya tidak jalan menuju kampung di Desa Makalo Kecamatan Pagai Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Pendapatan ekonomi masyarakat di Desa Makalo Kecamatan Pagai Selatan Kabupaten Kepulauan

Mentawai adalah dan hasil pertanian.

Menurut data yang diperoleh dari Dinas Pertanian peternakan dan perkebunan Kepulauan Mentawai.

Pendapatan ekonomi masyarakat di Desa Makalo Kecamatan Pagai Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah Petani: Cengkeh, Coklat, Informan dalam penelitian ini adalah Tokoh Masyarakat di Desa Makalo menjual buah-buah pisang di tempat pasar sikakap. Kriteria memiliki informan peneliti ini adalah Profil Status Ekonomi Petani Pisang Masyarakat Desa Makalo menjual lebih dari 10 Tahun di Pasar Sikakap.

peneliti akan mengetahui secara mendalam faktor yang membuat masyarakat di Desa Makalo menjual pisang di pasar Sikakap serta bertahan hidup masyarakat Desa Makalo untuk memenuhi kebutuhan keluarga, jika buah pisang tersebut telah berhasil, yang sesuai dengan tujuan peneliti.

Padi, Keladi, Pisang, Nilam.

Masyarakatnya disana tergantung kerajinannya untuk bekerja dalam kehidupannya sehari-hari.Dalam data tersebut yang mendukung penduduk di desa Makalo sangat mengalami perkembagan secara langsung, apabila petani di Desa Makalo Kecamatan Pagai Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Seperti penduduknya juga selalu bertambah dan berkembang dalam ekonominya dilingkungan masyarakat.

Parson berasumsi bahwa setiap masyarakat kita juga membahas agak rinci teori struktur fungsional parson dan pemikirannya tentang empat imperative funsional dari semua sistem tindakan (200:166), juga dianalisis pendekatan struktur fungsional parson tentang

(7)

5

empat tindakan sistem sosial, kultural, sistem kepribadian, dan organisme prilaku bertahan (Ritzer, 2003:166),yaitu:

1. Adaptasi (Adaption), sebuah

sistem harus mampu

menanggulangi situasi eksternal yang gawat. Sistem harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan.

2. Pencapaian (Goal), sebuah sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya.

3. Integrasi (Integration), sebuah sistem harus mengatur hubungan antar bagian yang menjadi komponennya. Sistem juga harus dapat mengelola hubungan antara kegiatan ketiga fungsi lainnya.

4. Pemeliharaan pola (latency), sebuah sistem harus melengkapi, memelihara, dan memperbaiki motivasi individual maupun pola- pola kultural yang menciptakan dan menompang motivasi.

Jenis fungsionalisme struktural masih ada, namun perhatian kita disini hanya dipusatkat kepada fungsionalisme. Kemasyarakatan dan pada perhatiannya yang berskala luas, yakni perhatian pada antar hubungan ditingkat kemasyarakatan dan pengaruh imperative dari struktur dan institusi sosial terhadap faktor (Ritzer ,2003:166).

METODE PENELITIAN

Tipe penelitian adalah deskriptif, yang menggambarkan secara mendalam, faktual dan akurat tentang latar pengamatan. Oleh sebab itu, dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dan analisis data bukanlah dua hal terpisah (Afrizal, 2005:81). Karena penelitian Deskriptif ini adalah penelitian yang

berusaha mendeskripsikan atau menggambarkan suatu gejala atau peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang ini. Alasan menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif, karena peneliti ingin mendeskripsikan Status Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Makalo Kecamatan Pagai Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai.

pada penelitian ini Pemilihan informan pada penelitian ini menggunakan purposive sampling (Iskandar, 2009: 219) purposive sampling, yaitu menentukan sampel dengan pertimbangan tetentu yang di Informan penelitian adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian (Moleong,1998:76).

Pemilihan informan penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling dimana informan sengaja dipilih berdasarkan kharakteristik tertentu yang diperlukan dalam peneliti memiliki kriteria informan yang akan diwawancarai. Data primer adalah data yang diambil langsung dari informan penelitian (Sugiyono, 2012:193). Data tersebut dikumpulkan dari masyarakat Desa Makalo Kecamatan Pagai Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Adapun yang merupakan data primer dalam penelitian ini adalah keterangan-keterangan yang diperoleh dari hasil wawancara dan pengamatan yaitu: Status Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Makalo Kecamatan Pagai Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Observasi merupakan pengumpulan data melalui pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti, dan penelitian ini

(8)

6

menggunakan observasi non partisipasif. Observasi non partisipasif merupakan sejumlah objek diungkap tanpa mengganggu aktifitas masyarakat tersebut.

Observasi alat kamera digital atau cukup menggunakan mata telanjang.

Sebelum kelapangan meminta surat izin peneliti dan minta izin kepada Kesbangpol untuk melakukan penelitian. Peneliti ini dilakukan di

Pasar Sikakap. Alasan pemilihan lokasi ini sebagai berikut:

1. Pasar Sikakap merupakan pasar induk di Kota Sikakap 2. Pasar Sikakap adalah salah

satu pusat jual beli untuk menjaga kelancaran distribusi barang dan jasa untuk memenuhi kehidupan masyarakat di Kota Sikakap 3. Selain itu di Pasar Sikakap

merupakan pasar yang memiliki jumlah pedagang yang banyak, jika dibandingkan dengan pasar tradisional lainnya, terutama penjual pisang.

sumber sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber bacaan yang ada kaitannya dengan penelitian ini seperti : catatan, laporan, dokumen, foto dan sumber pendukung lainnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN Kecamatan Pagai Selatan merupakan salah satu kecamatan dari 10 Kecamatan yang terdapat di Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Kecamatan Pagai Selatan berada terbesar di gugusan Kepulauan Mentawai. Pusat pemerintahan Kecamatan Pagai Selatan berada di Desa Malakkopak.

Secara astronomis, Kecamatan Pagai Selatan terletak adap 49’04’’- 00 Lintang

Selatan dan 07’01’’-

32’00’’ Bujur Timur. Luas Kecamatan Pagai Selatan adalah 627,08 , terdiri dari 3 (tiga ) desa yaitu: Desa Bulasat, Desa Sinaka dan Desa Makalo. Batas-batas Kecamatan Pagai Selatan adalah sebagai berikut.

Sebelah utara : Kecamatan Sikakap Sebelah Selatan: Selat Sandang Sebelah Barat : Samudera Hindia Sebelah Timur :Selat Mentawai

Luas daerah Sikakap 10.66 km kondisi geografis terdiri dari daratan tinggi, daratan serta hewan hutan bakau. Keadaan iklim daerah Sikakap ke Makalo Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai yang dikelilingi terletak pada udara melalui musim dan konfergensi intertrofis sangat mempengaruhi iklim daerah ini. Sirkulasi dan pengarahannya Barat Laut Tenggara yang menghasilkan musim di daerah itu yang berlangsung pada bulan November-Maret. Curah hujan antara 2500-4700 mm/th dengan jumlah hari hujan berkisar 132-265 hari hujan pertahun.

Pendidikan sangat berperan dalam menentukan masa depan seseorang, Masa depan seseorang data dikatakan berhubungan dengan pendidikan. Apabila mengiginkan masa depan yang baik maka orang tersebut harus berusaha untuk terus melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Majunya suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan masyarakat, fasilitas pendidikan harus mendapatkan perhatian dari semua

(9)

7

pihak karena merupakan aspek yang sangat penting dalam meningkatkan pendidikan masyarakat.

Kepala Desa adalah Sebagai memberi jalan kepada masyarakat yang tersangkut desa makalo setiap ada pengurusan Surat di kantor atau di lingkungan masyarakat.

Dalam hal ini masyarakat Makalo memaknai akan pentingnya ikut terlibat mendukung pengembangan Profil Status Ekonomi Petani Pisang Desa Makalo Kecamatan Pagai Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai. Karena ini dapat memberikan konstribusi baik perorangan maupun kelurahan masyarakat Makalo yang berada di kawasan Status Sosial Ekonomi di Desa Makalo seperti kenyamana, kembangnya wawasandan menjadi motivasi bagi masyarakat luar daerah Makalo.

Kesimpulan

Berdasarkan permasalahan di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Setelah Profil Status Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Makalo membawa perubahan terhadap masyarakat Desa Makalo, dimana setelah perkembangan mencari kehidupan ekonomi di Desa Makalo.

Dalam perubahan masyarakat untuk mencari kehidupan yaitu:

(1) Pendidikan adalah pendidikan sangat penting untuk merubah kehidupan seseorang untuk lebih baik dimasa depan. Melalui pendidikan seseorang menjadi terpandang dan terkemuka dalam kehidupan serta meningkatkan derajat seseorang. Orang yang berpendidikan mempunyai nilai yang

plus dalam hidupnya baik dalam dirinya maupun dalam kehidupan sosial. (2) Pekerjaan adalah keseluruh kampung di Desa Makalo memili keanekaragaman pencarian, bekerja sebagai PNS, petani dan lain- lain. (3) Pendapatan adalah PNS dan petani menghasilkan semua pendapatan masyarakat Desa Makalo umumnya bekerja dengan kerja sama.

Dengan mengembangkan ekonomi Desa Makalo pada mata pencarian masyarakat, membuat semua aktivitas mulai pagi sampai sore. Masyarakat banyak sekali melakukan pekerjaan di luar, pedangang, nelayan, Petani dan lain- lain. Masyarakat Desa Makalo mengalami peningkatan ekonomi.

Saran

Adapun saran penulis terhadap penelitian ini yaitu sebagaiberikut:

Diharapkan kepada masyarakat Desa Makalo semakin mengembangkan lagi cara memperjuangkan hidup kita ini, karena adanya kehidupan kita terbukti membawa kita untuk berkembang yang positif bagi masyarakatdi Desa Makalo yaitu terbuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat diharapkan kepada masyarakat Desa Makalo agar membuatkan kelompok kebersamaan kita semua. Serta dalam penelitian ini penulis sarankan bagi peneliti lain yang ingin mendalami penelitian ini, karena di sini peneliti hanya melihat pada perubahan mata pencaharian dan pendapatan masyarakat di Desa Makalo.

(10)

8 DAFTAR PUSTAKA

Afrizal. 2005.” Hukum dan Konflik Agraria Resolusi Suara dari Bawah dari

Sumatera Barat.”Jurnal Sosiologi.

Dewantara, Ki Hajar. 1977. Pendidikan (Karya Ki Hajar Dewantara Bagian pertama). Yogyakarta:

Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa.

Iskandar, Yamin. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: GP press Moleong, Lexy. 2010. Metode Penelitian

Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan dulang tersebutlah para perempuan pendulang emas mendulang emas mangali.Untuk mendapatkan emas para pendulang harus berebutan untuk mendapatkan pasir atau tanah

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpullan sebagai berikut: 1 sarana dan prasarana yang diperlukan dalam membangun gedung sarang burung walet belum sesuai dalam hal