• Tidak ada hasil yang ditemukan

Weekly Market Overview

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Weekly Market Overview"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Weekly

Market Overview

Wealth Management Division

10 July 2023

Pernyataan hawkish dari beberapa pejabat The Fed serta data ketenagakerjaan yang masih kuat semakin memperbesar kemungkinan adanya kenaikan suku bunga lebih lanjut. Pelaku pasar kembali risk off sehingga USD bertahan tinggi dan yield US Treasury naik signifikan. Bagaimana dengan arah kebijakan moneter BI, pergerakan IDR, serta yield FR kedepannya?

Key Highlights:

1. Hawkish Tone In FOMC Minutes. Meskipun The Fed melakukan hawkish skip di FOMC Juni 2023, FOMC minutes yang dirilis setelahnya mengindikasikan kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Mayoritas pejabat The Fed menyatakan bahwa suku bunga perlu dinaikkan setidaknya satu kali lagi dan kemudian ditahan tinggi untuk mengembalikan inflasi ke target 2,00%. Pelaku pasar memperkirakan 92,40% kemungkinan suku bunga akan dinaikkan ke 5,50% di FOMC Juli 2023 dan 52,10% kemungkinan suku bunga tetap akan berada di level tersebut hingga akhir tahun. Ekspektasi mengenai Fed pivot di tahun 2023 semakin kecil.

2. Mixed Job Data. Berbagai data ketenagakerjaan yang dirilis di pekan lalu semakin memperbesar kemungkinan kenaikan suku bunga. Kuatnya data ketenagakerjaan ditandai dengan unemployment rate yang kembali turun ke level 3,60% (exp: 3,60%; prev: 3,70%) dan berada di kisaran terendah dalam 50 tahun terakhir. Tingkat pertumbuhan upah juga masih relatif tinggi dimana average hourly earnings tumbuh 4,40% YoY (exp: 4,20%, prev: 4,40%). Namun, tingkat pertumbuhan di pasar tenaga kerja mulai melambat ditandai dengan nonfarm payroll turun ke 209.000 (exp: 225.000; prev: 306.000) dan initial jobless claim naik ke 248.000 (exp: 245.000; prev: 236.000).

3. Market Reaction. Pernyataan hawkish dari beberapa pejabat The Fed yang diikuti dengan data ketenagakerjaan AS yang kuat membuat pelaku pasar kembali risk off dan menunggu data inflasi AS yang akan dirilis di tanggal 12 Juli 2023. USD bergerak stabil cenderung menguat dan ditutup di 102,27, membuat mata uang negara lain melemah (Exhibit 1). Yield US Treasury 10YR naik menembus level psikologis ke 4,06%, membuat yield obligasi dunia lainnya ikut naik (Exhibit 2).

Source: Bloomberg (7 Jul 2023)

Exhibit 2: Weekly Bond Yield Changes (bps)

Source: Bloomberg (7 Jul 2023)

Exhibit 1: YTD Currency Performance (%)

2.86 0.19

-0.01 -0.33 -0.54

-1.68 -1.98 -3.04

-4.52 -5.63

-7.80

IDR PHP INR HKD SGD THB TWD KRW CNY MYR JPY

30.8 30.3

28.1 26.3

24.4 23.4 22.5

6.3 0.4

-1.8

Against All Odds

(2)

Weekly

Market Overview

Wealth Management Division

10 July 2023

Dampak Terhadap:

1. USD/IDR. Dalam sepekan, USD masih bertahan tinggi di level 102,27 per 7 Juli 2023. Tingginya USD didukung oleh data ketenagakerjaan AS yang masih cukup kuat sehingga membuka ruang bagi The Fed untuk kembali menaikkan suku bunga. Kuatnya USD membuat IDR melemah -0,95% ke level 15.135.

Pelemahan IDR juga turut dikontribusikan oleh outflow di pasar obligasi.

2. INDON (Indonesia Government USD Bonds). Dalam sepekan, yield INDON 10YR naik 31 bps dan ditutup di level 5,13% per 7 Juli 2023. Pergerakan yield INDON mengikuti pergerakan yield UST 10YR yang naik ke 4,06%. Yield UST naik melampaui level psikologis 4,00% karena data ketenagakerjaan AS yang masih cukup kuat & indikasi hawkish dari para pejabat The Fed. Pelaku pasar memperkirakan 92% kemungkinan suku bunga naik ke 5,50% di FOMC Juli 2023.

3. FR (Indonesia Government IDR Bonds). Dalam sepekan, yield FR 10YR turun 2 bps dan ditutup di level 6,24% per 7 Juli 2023. Yield turun ditengah mayoritas yield obligasi dunia mengalami kenaikan, IDR melemah, dan tercatat outflow di pasar obligasi Indonesia sebesar IDR 3,57 triliun dalam sepekan.

Permintaan investor yang masih sangat kuat ditengah penerbitan obligasi yang mulai dikurangi menjadi faktor utama yang menopang pergerakan yield. Selain itu, di pekan ini, salah satu lembaga pemeringkat kredit dunia yakni S&P mempertahankan peringkat kredit Indonesia di BBB stable.

4. Pasar Saham AS (DJIA, S&P500, dan Nasdaq). Dalam sepekan, pasar saham AS bergerak melemah dengan DJIA -1,96%, S&P500 -1,16%, dan Nasdaq -0,92%. Data ketenagakerjaan AS yang masih cukup kuat dan indikasi hawkish dari para pejabat The Fed membuat pasar risk off dan mulai melakukan profit taking di pasar saham AS yang sudah naik cukup signifikan secara YTD.

5. IHSG (Pasar Saham Indonesia). Dalam sepekan, pasar saham Indonesia menguat 0,82% dan ditutup di 6.716 per 7 Juli 2023. Sentimen positif datang dari Indonesia yang kembali memperoleh titel negara

Bagaimana Dengan Suku Bunga BI, Pergerakan IDR, serta Yield FR Kedepannya?

BI: Following The Lead. Berbeda dengan AS, inflasi Indonesia telah memasuki rentang BI di 2,00% - 4,00% membuat urgensi BI untuk menaikkan suku bunga semakin terbatas. BI kemungkinan besar akan menahan suku bunga di 5,75% namun dapat kembali menaikkannya apabila The Fed menaikkan suku bunga secara lebih agresif mengingat ada selisih suku bunga yang perlu dijaga.

IDR: Breaching 15.000. Penguatan USD membuat mata uang negara lainnya termasuk IDR melemah ke kisaran 15.000. Namun, IDR masih menjadi best performer currency di Asia secara YTD (2,78%). Kondisi makroekonomi Indonesia yang kuat dapat mendorong investor asing untuk membukukan inflow sehingga pergerakan IDR akan relatif terjaga. Stabilitas IDR akan menjadi faktor penting yang dapat menentukan arah kebijakan moneter BI serta pergerakan yield FR kedepannya.

FR: Stay Low. Pergerakan yield FR relatif terjaga ditengah kenaikan yield UST dan obligasi dunia lainnya karena dukungan investor domestik masih mendominasi ditengah jumlah penerbitan yang mulai berkurang. Yield berpotensi bertahan rendah apabila dukungan investor tetap kuat di pasar obligasi Indonesia. Dalam jangka panjang, yield berpotensi turun ketika suku bunga mulai diturunkan.

(3)

Weekly

Market Overview

Wealth Management Division

10 July 2023

World Commodities Currencies

Foreign Trading Activity

Fixed Income Equity

Per 7 Juli 2023

Currencies Last Close % 1D % 5D % YTD US Dollar Index 102.27 (0.87) (0.62) (1.21)

GBP/USD 1.2839 0.78 1.07 6.26

EUR/USD 1.0967 0.72 0.53 2.45

AUD/USD 0.6690 0.97 0.39 (1.81)

NZD/USD 0.6210 0.86 1.39 (2.20)

USD/JPY 142.21 (1.29) (1.46) 8.46

USD/HKD 7.8275 0.07 (0.11) 0.33

USD/KRW 1,305.20 0.34 (0.95) 3.14

USD/CNY 7.2254 (0.32) (0.39) 4.74

USD/SGD 1.3468 (0.50) (0.41) 0.54

USD/IDR 15,135.00 0.60 0.95 (2.78)

JCI Sectoral Last Close % 1D % 5D % YTD Financial 1,414.33 (0.59) (0.24) (0.04) Consumer Non Cyclical 752.44 (0.28) 1.35 5.01 Infrastructure 861.28 (0.29) 1.27 (0.85) Basic Material 1,026.00 0.49 3.32 (15.63)

Energy 1,817.55 (1.06) 4.58 (20.27)

Consumer Cyclical 915.60 0.31 4.49 7.60 Technology 4,743.59 (0.65) (0.77) (8.11) Healthcare 1,477.61 (0.20) (0.27) (5.58)

Property 733.68 (0.34) 0.91 3.15

Industrial 1,188.38 (0.34) 2.26 1.20 Transportation 1,918.61 (1.55) 0.94 15.44

Equity Indices Last Close % 1D % 5D % YTD Dow Jones 33,734.88 (0.55) (1.96) 1.77 S&P 500 4,398.95 (0.29) (1.16) 14.57

Nasdaq 13,660.72 (0.13) (0.92) 30.52

FTSE 100 Index 7,256.94 (0.32) (3.65) (2.61) Euro STOXX 600 447.65 0.10 (3.09) 5.36 SSE Composite Index 3,196.61 (0.28) (0.17) 3.47 Nikkei 225 32,388.42 (1.17) (2.41) 24.12 Hang Seng 18,365.70 (0.90) (2.91) (7.16)

Kospi 2,526.71 (1.16) (1.47) 12.98

IDX Composite 6,716.46 (0.60) 0.82 (1.96) Indonesia (LQ45) 947.73 (0.91) 0.21 1.13 Indonesia (IDXSMC) 330.84 (0.13) 2.55 (5.79) Government Bond Yield Last Yield (%) 1D (bps) 5D (bps) YTD (bps)

IndoGB 5Y (IDR) 5.97 5.00 5.50 (23.80) IndoGB 10Y (IDR) 6.24 4.00 (1.80) (69.70) IndoGB 20Y (IDR) 6.48 4.50 (10.40) (63.10) IndoGB 5Y (USD) 5.13 12.90 34.80 44.80 IndoGB 10Y (USD) 5.13 14.40 30.80 33.40 IndoGB 30Y (USD) 5.47 13.50 20.00 10.50 US Treasury 5Y 4.36 1.29 20.41 35.58 US Treasury 10Y 4.06 3.25 22.49 18.68 US Treasury 30Y 4.05 4.56 18.48 8.23 Indo CDS (USD) 5Y 87.12 1.34 1.00 (12.46)

Commodities Last Price % 1D % 5D % YTD

WTI Oil 73.86 2.87 4.56 (7.97)

Brent Oil 78.47 2.55 4.06 (8.66)

Gold 1,925.05 0.74 0.30 5.54

Natural Gas 2.58 (1.03) (7.72) (42.30)

Coal 138.00 (1.18) 7.77 (65.85)

Nickel 20,637.00 (1.99) 1.19 (30.98)

Copper 376.70 1.26 0.70 (1.14)

CPO 3,757.00 (2.26) 0.16 (9.93)

Asset Class 1D WTD MTD YTD

Equity 0.04 0.63 0.63 17.16

Fixed Income (2.18) (3.57) (3.57) 71.74

(4)

Weekly

Market Overview

Wealth Management Division

10 July 2023

Country Data Previous Forecast Release Date*

US

Core CPI June 2023 (YoY) 5,30% 5,00% 12-Jul-23

CPI June 2023 (YoY) 4,00% 3,10% 12-Jul-23

Core PPI June 2023 (YoY) 2,80% 2,80% 13-Jul-23

PPI June 2023 (YoY) 1,10% 0,40% 13-Jul-23

Initial Jobless Claims 248K 249K 13-Jul-23

EU

ZEW Economic Sentiment July 2023 -10,00 - 11-Jul-23

Industrial Production May 2023 (MoM) 1,00% 0,50% 13-Jul-23

Trade Balance May 2023 -EUR 11,70 Bn - 14-Jul-23

China

CPI June 2023 (YoY) 0,20% 0,20% 9-Jul-23

PPI June 2023 (YoY) -4,60% -5,00% 9-Jul-23

Outstanding Loan Growth (YoY) 11,40% 11,20% 11-Jul-23

Trade Balance June 2023 USD 65,81 Bn - 12-Jul-23

Japan

PPI June 2023 (YoY) 5,10% 4,30% 11-Jul-23

Industrial Production May 2023 (MoM) 0,70% -1,60% 14-Jul-23

Indonesia

Consumer Confidence June 2023 128,30 - 9-Jul-23

Car Sales (YoY) 65,20% - 13-Jul-23

Motorbike Sales (YoY) 113,40% - 13-Jul-23

Proyeksi Data Ekonomi

Data Rilis Minggu Ini

Macro Indicator 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023E

Gross Domestic Product (% YoY) 5,1 5,2 5,0 -2,1 3,7 5,3 5,0

GDP per capita (US$) 3.877 3.927 4.175 3.912 4.350 4.784 5.285

Consumer Price Index Inflation (% YoY) 3,6 3,1 2,7 1,7 1,9 5,5 2,3

BI 7 day Repo Rate (%) 4,25 6,00 5,00 3,75 3,50 5,50 5,75

USD/IDR Exchange Rate (end of year)** 13.433 14.390 13.866 14.050 14.262 15.568 15.173

Trade Balance (US$ billion) 11,8 -8,5 -3,2 21,7 35,3 54,5 35,3

Current Account Balance (% GDP) -1,6 -3,0 -2,7 -0,4 0,3 1,0 -0,7

** estimation of Rupiah's fundamental exchange rate

(5)

Weekly

Market Overview

Wealth Management Division

10 July 2023

Weekly

Market Overview

Wealth Management Division

EDITOR: Wealth Management Division DISCLAIMER: This report is for information only, and is not intended as an offer or solicitation with respect to the purchase or sale of any commodities, securities, or currencies. We deem that the information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. However, we do not guarantee their accuracy, and any such information may be incomplete or condensed. None of PT. Bank Central Asia Tbk (“BCA”), and/or its affiliated companies, and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. BCA, or any of its related companies or any individuals connected with BCA or BCA group accepts no liability for any direct, special, indirect, consequential, incidental damages or any other loss or damages of any kind arising from any use of the information herein (including any error, omission or misstatement herein, negligent or otherwise) or further communication thereof, even if the BCA or any other person has been advised of the possibility thereof. Opinion expressed is the analysts’ current personal views as of the date appearing on this material only, and subject to change without notice. It is intended for the use by recipient only and may not be reproduced or copied/photocopied or duplicated or made available in any form, by any means, or redistributed to others without written permission of PT Bank Central Asia Tbk.

All opinions and estimates included in this report are based on certain assumptions. Actual results may differ materially. In considering any investments you should make your own independent assessment and seek your own professional financial and legal advice.

SOURCE: Economic Banking & Industry Research of BCA Group, Bloomberg, Reuters, Bisnis Indonesia, Kontan, CME Group

Glossary

• AS: Amerika Serikat.

• Bps: basis point. 100 bps sama dengan 1%.

• FOMC meeting: pertemuan para pejabat The Fed untuk membahas arah kebijakan moneter kedepannya.

Hawkish: istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi kebijakan moneter ketat.

Biasanya ditandai dengan suku bunga tinggi.

Inflow: aliran dana masuk.

Initial jobless claim: sebuah indikator yang menghitung jumlah orang yang mengajukan tunjangan pengangguran di AS.

Nonfarm payroll: data ketenagakerjaan di AS selain sektor pertanian, pemerintah, rumah tangga, dan lembaga-lembaga non-profit.

Outflow: aliran dana keluar.

Profit taking: aksi merealisasikan keuntungan.

Real yield: selisih antara nominal yield dan tingkat inflasi.

Risk off sentiment: kondisi ketika investor mengurangi eksposur risiko dalam portofolionya.

• The Fed: bank sentral AS.

US Treasury (UST): obligasi pemerintah AS.

Yield: imbal hasil.

Referensi

Dokumen terkait

Suku bunga BI yang telah berada di puncak, pergerakan IDR yang relatif stabil, serta dukungan investor terutama domestik yang tetap tinggi ditengah penerbitan yang terus dikurangi

Penurunan yield disebabkan oleh sentimen risk off global seiring dengan keruntuhan Silicon Valley Bank SVB dan pasar ketenagakerjaan yang perlahan melemah sehingga kembali membuka ruang